Anda di halaman 1dari 12

Soal Ujian Akhir Semester

Mata Pelajaran : Hardware & Software


Semester :3
Alokasi Waktu : Selasa 26 Desember 2023 – Kamis 28 Desember 2023

Data Peserta Ujian


Nama : Sekarlana
NIM : TIF221025

Peraturan Ujian:
1. Ujian ini bertujuan untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah
disampaikan melalui pencarian jawaban dalam jurnal ilmiah.
2. Penilaian dilakukan berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam mencari, memahami, dan
menyajikan informasi dari jurnal ilmiah.
3. Sebelum mengetik jawaban, mahasiswa diwajibkan untuk memahami dan parafrase
setiap informasi yang ditemukan dalam jurnal. Copy-paste langsung dari jurnal tidak
diperbolehkan.
4. Mahasiswa diharapkan memilih jurnal ilmiah yang relevan dengan pertanyaan ujian.
Pemilihan jurnal harus didasarkan pada kredibilitas, relevansi, dan kedekatan dengan
topik yang diujikan.
5. Jawaban harus disampaikan dalam format penulisan yang jelas dan terstruktur. Gunakan
kalimat sendiri untuk mengkomunikasikan pemahaman dan jawaban.
6. Setiap jawaban yang diberikan harus disertai dengan citasi yang tepat sesuai format
penulisan referensi yang digunakan (format APA).
7. Plagiarisme dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan. Mahasiswa yang terbukti
melakukan plagiarisme akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan akademik yang
berlaku.
8. Jawaban mahasiswa akan diperiksa menggunakan perangkat lunak anti-plagiarisme untuk
memastikan keaslian informasi yang disajikan.
9. Penilaian akan dilakukan berdasarkan kejelasan jawaban, keakuratan informasi,
kemampuan parafrase, serta penggunaan citasi dan referensi yang kredibel *
Contoh:

Pertanyaan:

Jelaskan secara komprehensif mengenai fungsi dari jurusan Teknik Informatika dalam konteks
perkembangan teknologi informasi.

EXAMPLE
Jawaban:

Fungsi utama dari jurusan Teknik Informatika adalah menghasilkan profesional yang memiliki keahlian
dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem informasi. Menurut penelitian yang
terdokumentasi oleh Li et al. (2018), mahasiswa Teknik Informatika dilatih untuk menjadi ahli dalam
memahami dan menerapkan teknologi informasi guna memenuhi tuntutan era digital.

Dalam perspektif riset yang dilakukan oleh Wang et al. (2020), jurusan Teknik Informatika memiliki
peran signifikan dalam mengembangkan keahlian mahasiswa dalam analisis data. Penelitian ini
menyoroti bahwa fungsi jurusan ini mencakup pelatihan mahasiswa untuk menggunakan algoritma dan
teknik analisis data guna mendukung pengambilan keputusan berbasis informasi.

Jurusan Teknik Informatika bertanggung jawab dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan yang
diperlukan dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak, termasuk analisis kebutuhan,
perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan (Brown, 2019).

Referensi:

Brown, A. (2019). "Advances in Software Engineering Education." Journal of Software Engineering


Education and Development, vol. 25, no. 1, hal. 112-135.

Li, Y., et al. (2018). "The Role of Computer Engineering and Information Technology in Meeting the
Demands of the Digital Era." Journal of Information Technology Education, vol. 12, hal. 67-89.

Wang, Q., et al. (2020). "Emerging Trends in Computer Science and Information Technology."
International Journal of Computer Applications, vol. 15, no. 3, hal. 45-68.
Soal 1 (20 Poin)

Pertanyaan:

Eksplorasi dampak Internet of Things (IoT) pada tingkat hardware dan software. Jelaskan bagaimana
integrasi perangkat IoT memengaruhi arsitektur dan desain perangkat keras. Sertakan juga diskusi tentang
perubahan yang terjadi pada sisi perangkat lunak, termasuk tantangan yang dihadapi dalam mengelola
dan memproses data dari perangkat IoT yang terhubung. Sebutkan contoh aplikasi atau proyek yang
menonjol dalam penerapan IoT pada aspek hardware dan software.

Jawaban: Seperti yang kita ketahui, Internet of Things adalah suatu sistem dimana seseorang dapat
menghubungkan beberapa perangkat sehari-hari ke dalam jaringan internet agar dapat dikendalikan
melalui jarak jauh sekalipun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sokienah, (2023), Kemajuan
teknologi telah memberikan dampak yang besar dalam berbagai sekt(One, 2023)or yang menggunakah
sistem IoT, karena dapat memberikan konektifitas kepada siapa saja yang memiliki akses internet, seperti
mengontrol aktifitas di rumah atau ruangan yang digunakan dengan mengaktifkan IoT.
Adapun arsitektur dan desain perangkat keras, yaitu langkah awal dalam proses mendesain
perangkat lunak yang dapat menjadi penghubung antara desain dan analisis kebutuhan, sehingga dapat
menghasilkan gambaran mengenai sistem yang saling berkomunikasi. (Saintika & Wiguna, 2018)
Sehingga dapat disimpulkan, pengaruh IoT terhadap arsitektur dan desain perangkat keras adalah
inovasi yang kreatif dari perangkat keras dapat membantu integrasi IoT yang mulus tanpa hambatan yang
berarti. Contoh inovasi yang dikembangkan dalam perangkat keras untuk memudahkan sistem IoT, yaitu
Integrasi Sistem on-Chip (SoC) yang memungkinkan perangkat menjadi lebih kecil karena proses
penyatuan semua komponen penting perangkat komputer menjadi satu chip, seperti memori, prosesor,
input/output antar muka, dan perangkat lain yang diperlukan. Sehingga, mengurangi jejak fisik perangkat
IoT dan mempermudah penyematannya di berbagai objek (One, 2023)

Selain pengaruh terhadap perangkat keras, Internet of Things juga memiliki pengaruh terhadap
perangkat lunak karena harus memenuhi tantangan dan tuntutan dari IoT, juga untuk mengendalikan kerja
hardware, sehingga arsitektur perangkat lunak berinovasi untuk memfasilitasi komunikasi antar
perangkat dan mendukung proses analisis data dan penyimpanan dalam jumlah yang besar. Contoh
pengaruhnya, yaitu terhadapap analisis dan visualisasi, dimana arsitektur perangkat lunak harus
menyatukan komponen visualisasi data denganalat analitik, sehingga pengguna bisa memahami data IoT
dan dapat memantau kinerja perangkat.
Adapun tantangan yang dihadapi:
 Beragamnya konektifitas jaringan yang membuat perangkat lunak harus bisa menyesuaikan
dengan jaringan heterogen dan komunikasi antar perangkat.
 Keamanan dan Privasi, yang dapat menyebabkan terpaparnya data sensitif melalui akses tidak
sah
 Data dalam jumlah besar yang dapat membebankan perangkat penyimpanan dan memberatkan
proses mengelolahan data. (AppMaster.io, 2023)

Contoh aplikasi IoT dalam aspek hardware dan software adalah “Sistem pengendali dan
pengaman pintu berbasis android”, dimana sistem ini membutuhkan perangkat hardware, yaitu
solenoid, microcontroller unit (MCU), baterai, sensor sidik jari, dan sensor passive infrared (PIR).
Peran perangkat lunak juga sangat penting dalam pemprograman sistem untuk menunjang kinerja
hardware. (Hardani & Hayat, 2020)

Referensi:
AppMaster.io. (2023). Bagaimana Internet of Things (IoT) Mempengaruhi Arsitektur Perangkat Lunak.
https://appmaster.io/id/blog/bagaimana-internet-of-things-iot-memengaruhi-arsitektur-perangkat-
lunak
Hardani, D. N. K., & Hayat, L. (2020). Penerapan Internet of Things (IoT) pada Sistem Pengendali dan
Pengaman Pintu Berbasis Android. Jurnal Riset Rekayasa Elektro, 2(2).
https://doi.org/10.30595/jrre.v2i2.9056
One, U. (2023). Persimpangan Teknik Perangkat Keras Komputer dan Internet of Things IoT. 1.
https://utilitiesone.com/the-intersection-of-computer-hardware-engineering-and-internet-of-things-
iot
Sokienah, Y. (2023). Exploring the integration of IoT systems in interior design and the built
environment: A systematic review. Heliyon, 9(12), e22869.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e22869
Soal 2 (20 Poin)
Pertanyaan:

Analisislah penerapan model pengembangan waterfall pada proyek pengembangan hardware dan
software. Jelaskan bagaimana tahapan-tahapan model waterfall seperti perencanaan, analisis, desain,
implementasi, pengujian, dan pemeliharaan diadaptasi dan diimplementasikan pada kedua aspek tersebut.
Sertakan diskusi tentang keuntungan dan tantangan yang mungkin muncul dalam menggunakan model ini
pada proyek pengembangan hardware dan software. Sebutkan juga contoh proyek nyata yang telah
berhasil menerapkan model waterfall pada kedua domain ini.

Jawaban:

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wahid Abdul. (2020), Waterfall adalah salah satu model
Software Development Life Cycle (SDLF) yang umum digunakan dalam proses pengembangan perangkat
lunak atau sistem informasi, yang menggunakan model pendekatan berurut dan sistematis. Juga
membutuhkan perangkat keras pendukung untuk melalui tahapan dalam model waterfall. Adapun
tahapan-tahapan dari model waterfall menurut artikel yang ditulis oleh Panatagama. (2023) yaitu:

 Perencanaan : Yaitu tahap awal yang digunakan untuk mengumpulkan informasi


terkait kebutuhan pengguna terhadap perangkat lunak, seperti batasan-batasan software
yang diinginkan serta kegunaanya,
 Analisis : Setelah informasi-informasi yang dibutuhkan sudah terkumpul, maka
dianalisis atau diolah agar menjadi data-data yang lengkap dan akurat sesuai dengan
keinginan pengguna dalam mengembangkan perangkat lunak,
 Desain : Pada tahap ini, perangkat keras dibutuhkan dalam proses desain, seperti
pengelolahan lapisan data, pelayanan, dan bahasa pemprograman atau gambaran untuk
mengetahui seperti apa perangkat lunak yang diinginkan agar spesifik bagaimana
arsitektur sistem yang diinginkan
 Implementasi : Yaitu tahapan dalam membuat kode program menggunakan perangkat
keras yang sudah terdapat software khusus untuk melalukan pemrograman sekaligus
untuk pengecekan modul yang telah dibuat
 Pengujian : Setelah keempat tahapan diatas telah dilakukan, maka tahap selanjutnya
yaitu pengujian pada modul-modul yang telah digabungkan, untuk mengetahui
kemungkinan adanya kesalahan pada perangkat lunak yag dibuat.
 Pemeliharaan : Setelah perangkat lunak sudah bisa dijalankan, maka perlunya
pemeliharaan untuk memperbaiki apabila adanya kesalahan, memperbaiki implementasi
unit sistem, dan meningkatkan sistem yang ada sesuai kebutuhan.

Adapun keuntungan dari model waterfall, yaitu:

 Dokumen-dokumen dalam pengembangan sistem terstruktur dengan baik karena tahapan-tahapan


yang dilalui harus terselesaikan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
 Tahapan yang dilakukan cukup teliti karen dilakukan satu demi satu.
 Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan lebih baik karena proses yang akurat.

Selain keuntungan-keuntungan di atas, pada model waterfall juga memiliki beberapa tantangan,
diantarannya:

 Dibutuhkan manajemen yang baik dalam proses ini, karena jika produk sudah siap, maka tidak
bisa mengulang proses pengembangan pada sistem.
 Harus dilakukan dengan teliti, karena masalah kecilpun akan menjadi besar jika tidak ditangani
sejak awal sebelum ke tahap selanjutnya.
 Membutuhkan waktu yang lama untuk proses pengembangan. (Wahid Abdul, 2020)

Berdasarkan penerapan yang dilakukan oleh Andriansyah. (2018), pada penelitiannya telah
berhasil waterfall pada sistem informasi jasa laundry berbasis web

Referensi:

Andriansyah, D. (2018). Penerapan Model Waterfall Pada Sistem Informasi Layanan Jasa Laundry
Berbasis Web. 4(1), 27–32.

Panatagama, A. (2023). Metode Waterfall: Tahapan, Kelebihan, dan Kekurangannya. Artikel, 1.


https://terralogiq.com/metode-waterfall/

Wahid Abdul, A. (2020). Analisis Metode Waterfall Untuk Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal
Ilmu-Ilmu Informatika Dan Manajemen STMIK, November, 1–5.
Soal 3 (20 Poin)

Pertanyaan:

Analisis tren terkini dalam pengembangan perangkat lunak, terutama fokus pada metodologi
pengembangan seperti agile dan DevOps. Jelaskan prinsip-prinsip utama dari masing-masing metodologi
tersebut dan bagaimana penerapannya dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pengembangan
perangkat lunak. Sertakan contoh perusahaan atau proyek yang telah sukses mengadopsi pendekatan ini.

Jawaban: Tren terkini dalam pengembangan perangkat lunak, yaitu perubahan yang signifikan mengenai
proses pembuatan, proses pengelolahan , dan cara penggunaan perangkat lunak itu sendiri. Beberapa
metodologi yang populer, yaitu Agile dan DevOps. Menurut Mediana. (2023), metode pembangan
perangkat lunak yang dilakukans secara berulang, adapun prinsip-prinsip utama metodologi
pengembangan egile yang dapat meningkatkan kualitas pengembangan perangkat lunak, sebagai berikut:

 Egile membutuhkan orang-orang yang memiliki keinginan dan motifasi tinggi dalam
menyelesaikan proyek ini secara efektif
 Adanya hubungan yang positif antara pemilik proyek dan orang yang mengembangkannya
 Metode ini terfokus pada pengembangan teknik selama proses pengerjaan
 Egile mengutamakan kepuasan pelanggan selama proses berlangsung
 Dalam metode ini, dilakukan uji kualitas paling cepat dua minggu dan paling lama 2 bulan

Metodologi lainnya, yaitu DevOp adalah metode yang menyatukan tim operasi TI dan tim pengembangan
perangkat lunak guna menyederhanakan proses pengiriman perangkat lunak. Adapun beberapa prinsip
untuk meningkatkan efisiensi pengembangan perangkat menurut (Saxena, 2023), diantaranya:

 Kolaborasi menjadi peran penting dalam metode ini untuk menjalin komunikasi dan kerjasama
antar tim
 Melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data yang ada untuk meminimalisir kesalahan
yang akan terjadi
 Segala keputusan dalam metode ini mengutamakan keinginan pelanggan
 Peningkatan konstan sebagai upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan
 Otomatisasi menjadi prinsip yang dapat mencegah kesalahan yang dilakukan oleh manusia

Menurut Widianto. (2020), contoh metode egile yang berhasil diadobsi adalah scrum dalam
pengembangan sistem informasi kesehatan. Adapapun metode DevOp yang berhasil diadobsi
menurut (Riyadi & Islam, 2023) adalah metode devop sebagai acuan pengembangan aplikasi
abntuan hukum.

Referensi:

Mediana, S. (2023). Metode Agile: Pengertian, Prinsip, Tujuan, dan Jenis. 4(2), 20.
https://www.tomps.id/metode-agile-pengertian-prinsip-tujuan-dan-jenis
Riyadi, S., & Islam, M. P. (2023). Adopsi Metode DevOps Sebagai Acuan Pengembangan
Aplikasi Bantuan Hukum. 7(1), 23–30.
Saxena, A. (2023). Prinsip DevOps: Manfaat Utama & Bagaimana Menerapkannya? 2(4), 25.
https://testsigma.com/blog/devops-principles/
Widianto, S. R. (2020). Peran Trello dalam Adopsi Agile Scrum pada Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan. 6(1), 32–39.
Soal 4 (40 Poin)

Pertanyaan:

Buatlah 3 diagram garis, batang, dan lingkaran dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Python pada
Google Colab yang berkaitan dengan nilai masing-masing peserta ujian pada Mata Kuliah yang telah
dibagikan, berikan keterangan pada X Label berisi “Mata Kuliah”, Y Label berisi “Nilai”, Title berisi
“Nilai Nama_Peserta_Ujian”. Pastikan setelah mengisi untuk mengcopy link Google Colab dan
mengisinya pada Google Form pengumpulan UAS Hardware dan Software.

Jawaban:

Kode Diagram Garis

import matplotlib.pyplot as plt


y = [80,85,85,82]
x = ['Hardware','Software','IoT','Python']
plt.plot(x, y)
plt.xlabel('Mata_Kuliah')
plt.ylabel('Nilai')
plt.title(' Nilai Sekarlana')
plt.grid(True)

plt.show()
Grafik:
Kode Diagram Batang

from matplotlib import pyplot as plt


from matplotlib import style

style.use('ggplot')

x = ['Hardware','Software','IoT','Python']
y = [80,85,85,82]

fig, ax = plt.subplots()

ax.bar(x, y, align='center')

ax.set_title(' Nilai Sekarlana')


ax.set_ylabel('Nilai')
ax.set_xlabel('Mata_Kuliah')

ax.set_xticks(x)
ax.set_xticklabels(("Hardware", "Software", "IoT", "Python"))

plt.show()
Kode Diagram Lingkaran

import matplotlib.pyplot as plt

labels = ['Hardware','Software','IoT','Python']
quantity = [80, 85, 85, 82]
colors = ['green', 'gold', 'blue', 'red']

plt.title('Nilai Sekarlana')
plt.pie(quantity, labels=labels, colors=colors,
autopct='%1.1f%%', shadow=True, startangle=90)

plt.axis('equal')
plt.show()

Grafik

Anda mungkin juga menyukai