Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIKAN OBAT

INTRA MUSKULAR
No. Dokumen :
S
No. Revisi :
P
Tanggal Terbit :
O
Halaman : 1/2
PUSKESMAS ANANG
HULU SUNGAI NIP. 19630919 198503 1 011

1. Pengertian Penyuntikan obat ke dalam jaringan otot


2. Tujuan 1. Untuk memberikan obat-obatan yang merangsang yang tidak
mudah dihisap/ dapat menyebabkan rasa sakit bila diberikan di
bawah kulit.
2. Untuk memberikan obat-obat yang pengaruhnya kita harapkan
lebih cepat terlihat daripada kita berikan di bawah kulit.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Hulu Sungai Nomor /SK
PKM-HS/III/2020 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Hulu Sungai
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur 1. Persiapan alat
a. Baki.
b. Kartu obat.
c. Obat yang akan diberikan
d. Spuit disposible sesuai kebutuhan
e. Jarum steril.
f. Kapas alkohol 70%.
g. Sarung tangan on steril
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memperhatikan tehnik aseptik
c. Cocokkan kartu obat kuning pada resep dokter dan catatan
perawat.
d. Siapkan obat sesuai dengan resep dokter.
e. Ambil spuit disposible sesuai dengan jumlah obat yang
akan diberikan, sobek ujung plastik yang bertanda, ambil
spuit dari dalam plastik.
f. Membaca etiket dan dosis obat dan memasukkan obat
kedalam spuit, kemudian udara dalam spuit dikeluarkan

a) Pada ampul
a. Pastikan obat berada di bawah ampul.
b. Ampul dipegang dengan satu tangan dan tangkai
ampul dipegang dengan tangan kanan yang dialasi
untuk mematahkannya.
c. Untuk mengambil obat di dalam ampul : masukkan
jarum suntik ke ampul dan tarik larutan, hati-hati
jangan sampai menyentuh sisi gelas dengan jarum
suntik, untuk mencegah kontaminasi.

b) Pada vial
a. Masukkan udara sejumlah larutan yang akan diambil
dan sebelumnya karet luar vial dibersihkan dengan zat
anti septik (kapas alkohol).
b. Bawa obat ke pasien.
c. Perhatikan 7 Benar pemberian obat
d. Atur posisi pasien.
e. Menentukan daerah yang akan disuntik

c) Bila suntikan pada bokong :


a. Pada musculus glutus, atur pasien tengkurap dengan
badan lemas berbaring menelungkup dan selimuti
pasien, pilihlah tempat untuk suntikan ditengah
quadran atas luar.
b. Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas
alkohol dengan gerakan melingkar dari dalam keluar
c. Memasukkan jarum dengan cepat ke dalam otot tegak
lurus (sudut 90º), pegang jaringannya dengan kuat
ketika memasukkan jarum dengan tangan kiri.
d. Melakukan aspirasi dengan menarik stamper spuit
sedikit dan bila tidak terdapat darah masuk ke dalam
spuit, memasukkan cairan obat perlahan-lahan. Bila
terdapat darah, tariklah jarum keluar, kemudian ganti
dengan jarum yang baru, lalu pilihlah tempat lain
untuk menyuntik kembali.
e. Memperhatikan respon pasien
f. Mencabut jarum dengan perlahan-lahan
g. Mendesinfeksi kulit dengan kapas alkohol 70%
h. Mencuci tangan
i. Mencatat respon pasien dan pemberian obat

Perhatian :
1. Tempat suntikan harus betul-betul tepat bila salah akan
berbahaya, karena dapat mengenai syaraf ischiadeous.
2. Lokasi penyuntikan intra muscular :
a. Otot bokong yang tepat adalah 1/3 bagian dari spina illiaka
anterior superior, (area dorso-gluteal/ pinggang bagian
belakang).
b. Area dorso gluteal yang terletak di pinggang mempunyai
area injeksi IM yang sering digunakan.
Injeksi dilakukan antara 5 – 7,5 cm di bawah puncak illium
di perempat atas bagian luar dari pinggul.
Metode lain untuk menentukan titik suntik pada pinggul
dapat dengan menarik garis dari tulang illium posterior
superior ke pangkal tulang paha sebelah luar.
c. Otot paha bagian luar yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar
(area otot vestus lateris). Bagian pertengahan ketiga, bila
diukur ke atas dari ujung atas lutut, dan ke bawah dari
ujung bawah pangkal, di sini sebagai area suntik.
d. Otot pangkal lengan/ otot deltoid da pasterior triceb (bahu
dan lengan atas).
e. Otot ini juga dapat digunakan untuk injeksi IM, otot ini
jarang digunakan untuk keperluan injeksi, karena klien
merasa lebih nyeri dan pegal di bagian otot, ketika injeksi
posisi pasien dapat berbaring / duduk.

6. Unit Terkait 1. Unit Pemeriksaan Umum


2. Unit Gawat Darurat
3. Unit KIA/KB
4. Unit Imunisasi

7. Dokumen Terkait

8. Rekaman Historis:
No Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai