PERATURAN PERUNDANG-UNDANG
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.301 2
www.djpp.depkumham.go.id
3 2012, No.301
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.301 4
BAB II
PENETAPAN NEGARA CALLING VISA
Pasal 2
(1) Menteri menetapkan negara yang dikategorikan sebagai Negara Calling
Visa dengan Keputusan Menteri.
(2) Untuk menetapkan Negara Calling Visa, Menteri membentuk tim
koordinasi penilai visa.
(3) Keanggotaan tim koordinasi penilai visa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) terdiri atas unsur:
a. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. Kementerian Dalam Negeri;
c. Kementerian Luar Negeri;
d. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
e. Kepolisian Negara Republik Indonesia;
f. Kejaksaan Agung;
g. Badan Intelijen Negara;
h. Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia; dan
i. Badan Narkotika Nasional.
Pasal 3
Tim koordinasi penilai visa bertugas:
a. mengevaluasi negara yang kondisi atau keadaan negaranya
mempunyai tingkat kerawanan tertentu;
b. memberikan rekomendasi kepada Menteri dalam menetapkan Negara
Calling Visa; dan
c. memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal Imigrasi dalam
menyetujui atau menolak permohonan visa.
Pasal 4
(1) Evaluasi Negara Calling Visa oleh tim koordinasi penilai visa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan baik secara
periodik maupun insidental.
(2) Evaluasi secara periodik dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam waktu 1 (satu) tahun.
(3) Evaluasi secara insidental dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan.
www.djpp.depkumham.go.id
5 2012, No.301
BAB III
PEMBERIAN VISA
Pasal 5
(1) Pemberian visa bagi warga negara dari Negara Calling Visa merupakan
kewenangan Menteri.
(2) Pelaksanaan pemberian visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Pasal 6
(1) Permohonan visa diajukan kepada:
a. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di negara asal warga
negara dari Negara Calling Visa; atau
b. Direktur Jenderal Imigrasi.
(2) Permohonan visa yang diajukan kepada Kepala Perwakilan Republik
Indonesia yang bukan di negara asalnya hanya dapat dilakukan jika:
a. tidak terdapat Perwakilan Republik Indonesia di negara asalnya;
atau
b. warga negara dari Negara Calling Visa berprofesi sebagai:
1. dosen/pengajar;
2. mahasiswa;
3. tenaga ahli;
4. penanam modal/investor; atau
5. pekerja tingkat manajer termasuk suami atau isteri dan
anaknya sebagai anggota keluarga,
yang sedang berada di negara lain.
Pasal 7
Dalam mengajukan permohonan visa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1), warga negara dari Negara Calling Visa harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
(1) Permohonan visa yang diajukan kepada Direktur Jenderal Imigrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b hanya dapat
dilakukan oleh Penjamin yang berdomisili di Indonesia.
(2) Penjamin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. orang yang berkewarganegaraan Indonesia; atau
b. korporasi yang berbadan hukum.
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.301 6
Pasal 9
(1) Terhadap permohonan visa dilakukan pemeriksaan kelengkapan
persyaratan dan penelitian kebenaran maksud dan tujuan
permohonan visa.
(2) Dalam melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan permohonan
visa pada Perwakilan Republik Indonesia, dapat dilakukan wawancara
langsung dengan warga negara dari Negara Calling Visa oleh Kepala
Perwakilan Republik Indonesia atau Pejabat yang Ditunjuk.
(3) Pemeriksaan kelengkapan persyaratan permohonan visa pada
Direktorat Jenderal Imigrasi dilakukan oleh Direktur Jenderal Imigrasi
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.
Pasal 10
Kelengkapan persyaratan dan hasil pemeriksaan kelengkapan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 yang dilakukan pada:
a. Perwakilan Republik Indonesia disampaikan kepada tim koordinasi
penilai visa melalui Direktur Jenderal Imigrasi; atau
b. Direktorat Jenderal Imigrasi disampaikan kepada tim koordinasi
penilai visa,
untuk mendapatkan penilaian.
Pasal 11
(1) Tim koordinasi penilai visa dalam memberikan rekomendasi kepada
Direktur Jenderal Imigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf c melakukan:
a. penelitian kebenaran persyaratan dan tanggung jawab Penjamin
terhadap warga negara dari Negara Calling Visa serta maksud dan
tujuan masuk ke wilayah Indonesia; dan
b. penilaian kelayakan permohonan visa.
(2) Dalam melakukan penelitian dan penilaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), tim koordinasi penilai visa dapat:
a. melakukan wawancara langsung dengan Penjamin dalam rapat
tim; dan/atau
b. melakukan pengumpulan bahan keterangan lain terkait
Penjamin.
(3) Dalam hal Penjamin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berasal dari
korporasi yang berbadan hukum, Penjamin merupakan pimpinan
korporasi yang bersangkutan.
(4) Hasil penelitian dan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Direktur Jenderal Imigrasi sebagai rekomendasi
untuk menyetujui atau menolak permohonan visa.
www.djpp.depkumham.go.id
7 2012, No.301
Pasal 12
Kepala Perwakilan Republik Indonesia atau Pejabat yang Ditunjuk dapat
menerbitkan Visa atas Kuasa Sendiri bagi warga negara dari Negara
Calling Visa jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. tidak tercantum dalam daftar penangkalan;
b. membayar biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
c. melakukan kunjungan ke negara Indonesia dalam rangka:
1. kegiatan konferensi atau program pelatihan yang diselenggarakan
oleh instansi pemerintah dan/atau organisasi internasional di
bawah Perserikatan Bangsa Bangsa, dengan menunjukan asli dan
melampirkan fotokopi dokumen pendukung sebagai berikut:
a) paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku untuk jangka
waktu paling singkat 18 (delapan belas) bulan;
b) surat undangan/pemberitahuan;
c) surat penjaminan dari pengundang; dan
d) tiket kembali atau tiket terusan untuk melanjutkan
perjalanan ke negara lain.
2. kegiatan investasi di wilayah Indonesia, dengan menunjukan asli
dan melampirkan fotokopi dokumen pendukung sebagai berikut:
a) paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku untuk jangka
waktu paling singkat 18 (delapan belas) bulan;
b) surat undangan dari Penjamin;
c) surat penjaminan selama berada di wilayah Indonesia;
d) tiket kembali atau tiket terusan untuk melanjutkan
perjalanan ke negara lain;
e) rekomendasi instansi terkait mengenai penanaman modal
atau investasi; dan
f) rekomendasi Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional
Indonesia jika kegiatan dilakukan di daerah konflik yang
membahayakan keberadaan dan keamanan orang asing.
3. pembicaraan kegiatan sektor usaha yang memberikan dampak
positif langsung untuk perekonomian Indonesia, dengan
menunjukan asli dan melampirkan fotokopi dokumen pendukung
sebagai berikut:
a) paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku untuk jangka
waktu paling singkat 18 (delapan belas) bulan;
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.301 8
www.djpp.depkumham.go.id
9 2012, No.301
Pasal 14
(1) Pemberian visa bagi warga negara dari Negara Calling Visa dapat
diberikan untuk beberapa kali perjalanan.
(2) Visa untuk beberapa kali perjalanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan apabila warga negara dari Negara Calling Visa
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku untuk jangka
waktu paling singkat 18 (delapan belas) bulan;
b. telah melakukan kunjungan ke wilayah Indonesia paling sedikit 3
(tiga) kali dalam 12 (dua belas )bulan;
c. tidak tercantum dalam daftar penangkalan;
d. mendapatkan persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi
berdasarkan rekomendasi dari tim koordinasi penilai visa;
e. membayar biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
f. memiliki kartu penduduk tetap bagi yang bertempat tinggal di
luar negara asalnya.
Pasal 15
Permohonan visa ditolak jika:
a. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
atau Pasal 14 ayat (2); dan/atau
b. mendapatkan rekomendasi penolakan dari tim koordinasi penilai visa.
Pasal 16
(1) Permohonan visa oleh warga negara dari Negara Calling Visa yang
tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan negara Indonesia,
diajukan pada Perwakilan Republik Indonesia di Bangkok atau
Perwakilan Republik Indonesia di Singapura.
(2) Bagi warga negara dari Negara Calling Visa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang permohonan visanya telah mendapat persetujuan,
hanya dapat masuk ke wilayah Indonesia melalui Tempat
Pemeriksaan Imigrasi Bandar Udara Soekarno Hatta, Jakarta atau
Bandar Udara Ngurah Rai, Bali.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Imigrasi Nomor IMI-1837.GR.01.06 Tahun 2010 tentang
Pemberian Visa Bagi Warga Negara Asing yang Memerlukan Calling Visa,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.301 10
Pasal 18
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Maret 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 14 Maret 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
www.djpp.depkumham.go.id
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.1052, 2016 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal
Terbatas. Permohonan dan Pemberian.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG PROSEDUR TEKNIS PERMOHONAN DAN
PEMBERIAN VISA KUNJUNGAN DAN VISA TINGGAL
TERBATAS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang
masuk atau keluar Wilayah Indonesia serta
pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya
kedaulatan negara.
2. Visa Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Visa
adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat
yang berwenang di Perwakilan Republik Indonesia atau di
tempat lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang memuat persetujuan bagi Orang Asing
untuk melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dan
menjadi dasar untuk pemberian Izin Tinggal.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-3-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -4-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-5-
Pasal 2
(1) Setiap Orang Asing yang masuk ke Wilayah Indonesia
wajib memiliki Visa yang sah dan masih berlaku, kecuali
ditentukan lain berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan perjanjian internasional.
(2) Setiap Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya memiliki 1 (satu) Visa.
Pasal 3
(1) Visa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas:
a. Visa kunjungan; dan
b. Visa tinggal terbatas.
(2) Pemberian Visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewenangan Menteri.
(3) Kewenangan pemberian Visa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan oleh Direktur Jenderal.
Pasal 4
(1) Visa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus
dipergunakan dalam jangka waktu paling lama 90
(sembilan puluh) hari sejak tanggal diterbitkan.
(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Visa tidak digunakan, Visa dinyatakan tidak
berlaku.
BAB II
VISA KUNJUNGAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Visa kunjungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf a terdiri atas:
a. Visa kunjungan 1 (satu) kali perjalanan;
b. Visa kunjungan beberapa kali perjalanan; dan
c. Visa kunjungan saat kedatangan.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -6-
Pasal 6
(1) Visa kunjungan 1 (satu) kali perjalanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf a diberikan kepada Orang
Asing untuk tinggal di Wilayah Indonesia paling lama 60
(enam puluh) hari.
(2) Visa kunjungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada Orang Asing dalam rangka:
a. wisata;
b. keluarga;
c. sosial;
d. seni dan budaya;
e. tugas pemerintahan;
f. olahraga yang tidak bersifat komersial;
g. studi banding, kursus singkat dan pelatihan singkat;
h. memberikan bimbingan, penyuluhan dan pelatihan
dalam penerapan dan inovasi teknologi industri
untuk meningkatkan mutu dan desain produk
industri serta kerja sama pemasaran luar negeri bagi
Indonesia;
i. melakukan pekerjaan darurat dan mendesak;
j. jurnalistik yang telah mendapat izin dari instansi
yang berwenang;
k. pembuatan film yang tidak bersifat komersial dan
telah mendapat izin dari instansi yang berwenang;
l. melakukan pembicaraan bisnis;
m. melakukan pembelian barang;
n. memberikan ceramah atau mengikuti seminar;
o. mengikuti pameran internasional;
p. mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat
atau perwakilan di Indonesia;
q. melakukan audit, kendali mutu produksi atau
inspeksi pada cabang perusahaan di Indonesia;
r. calon tenaga kerja asing dalam uji coba kemampuan
dalam bekerja;
s. meneruskan perjalanan ke negara lain; dan
t. bergabung dengan alat angkut yang berada di
Wilayah Indonesia.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-7-
Pasal 7
(1) Visa kunjungan beberapa kali perjalanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf b diberikan kepada Orang
Asing dengan masa berlaku Visa selama 5 (lima) Tahun
untuk tinggal di Wilayah Indonesia paling lama 60 (enam
puluh) hari.
(2) Visa kunjungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada Orang Asing dalam rangka:
a. keluarga;
b. sosial;
c. seni dan budaya;
d. tugas pemerintahan;
e. melakukan pembicaraan bisnis;
f. melakukan pembelian barang;
g. mengikuti seminar;
h. mengikuti pameran internasional;
i. mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat
atau perwakilan di Indonesia; dan
j. meneruskan perjalanan ke negara lain.
Pasal 8
(1) Visa kunjungan saat kedatangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf c diberikan kepada Orang Asing
untuk tinggal di Wilayah Indonesia paling lama 30 (tiga
puluh) hari.
(2) Visa kunjungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada Orang Asing dalam rangka:
a. wisata;
b. keluarga;
c. sosial;
d. seni dan budaya;
e. tugas pemerintahan;
f. olahraga yang tidak bersifat komersial;
g. studi banding, kursus singkat dan pelatihan singkat;
h. melakukan pekerjaan darurat dan mendesak;
i. melakukan pembicaraan bisnis;
j. melakukan pembelian barang;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -8-
Bagian Kedua
Prosedur Teknis Permohonan Visa Kunjungan
Pasal 9
(1) Visa kunjungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
diberikan berdasarkan permohonan.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diajukan secara:
a. manual; atau
b. elektronik.
(3) Permohonan Visa kunjungan secara elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan
melalui Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
Pasal 10
(1) Permohonan Visa kunjungan 1 (satu) kali perjalanan
atau beberapa kali perjalanan diajukan oleh Orang Asing
kepada Pejabat Imigrasi pada Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri.
(2) Dalam hal pada Perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri belum ada Pejabat Imigrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), permohonan Visa kunjungan
diajukan kepada pejabat dinas luar negeri.
(3) Permohonan Visa kunjungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dengan mengisi aplikasi data dan
melampirkan persyaratan:
a. paspor yang sah dan masih berlaku paling singkat:
1. 6 (enam) bulan untuk 1 (satu) kali perjalanan;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-9-
Pasal 11
(1) Permohonan Visa kunjungan saat kedatangan diajukan
oleh Orang Asing dari negara tertentu kepada Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk pada saat kedatangan di Tempat
Pemeriksaan Imigrasi tertentu.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -10-
Pasal 12
(1) Dalam hal tertentu permohonan Visa kunjungan saat
kedatangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 juga
dapat diajukan oleh Orang Asing yang bukan berasal dari
negara tertentu.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan oleh pemerintah atau lembaga swasta setelah
mendapat persetujuan Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk dalam hal:
a. tidak ada Perwakilan Republik Indonesia di
negaranya; atau
b. kegiatan yang bersifat mendadak atau mendesak.
(3) Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), untuk memperoleh
Visa kunjungan saat kedatangan bagi Orang Asing yang
bukan berasal dari negara tertentu juga harus
melampirkan persyaratan:
a. surat permintaan dari Pemerintah atau lembaga
swasta; dan
b. surat persetujuan Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk.
(4) Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), untuk memperoleh
Visa kunjungan saat kedatangan bagi awak Alat Angkut
yang akan singgah untuk bergabung dengan kapalnya
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-11-
Pasal 13
(1) Orang Asing dari negara tertentu yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Presiden dapat dibebaskan dari
kewajiban memiliki Visa kunjungan untuk masuk
Wilayah Indonesia.
Pasal 14
(1) Visa kunjungan juga dapat diberikan kepada Orang Asing
yang tidak memiliki kewarganegaraan.
(2) Permohonan Visa kunjungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan kepada Menteri atau Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan Republik
Indonesia di negara tempat yang bersangkutan berada
dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan
persyaratan:
a. Dokumen Perjalanan yang sah dan masih berlaku
paling singkat 12 (dua belas) bulan;
b. surat penjaminan dari Penjamin;
c. bukti memiliki biaya hidup bagi dirinya dan/atau
keluarganya selama berada di Wilayah Indonesia
paling sedikit US$1500 (seribu lima ratus dollar
Amerika);
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -12-
Pasal 15
(1) Permohonan Visa kunjungan bagi Orang Asing:
a. tanpa kewarganegaraan;
b. memiliki dokumen perjalanan bukan paspor
kebangsaan;
c. melakukan kunjungan jurnalistik;
d. melakukan pembuatan film;
e. memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pelatihan
dalam penerapan dan inovasi teknologi industri
untuk meningkatkan mutu dan desain produk
industri serta kerja sama pemasaran luar negeri bagi
Indonesia;
f. melakukan audit, kendali mutu produksi, atau
inspeksi pada cabang perusahaan di Indonesia; dan
g. calon tenaga kerja asing dalam uji coba kemampuan
dalam bekerja,
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Direktur Jenderal.
(2) Selain harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Direktur Jenderal, bagi Permohonan Visa kunjungan
yang diajukan oleh Orang Asing sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c dan huruf d, juga harus mendapat
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-13-
Bagian Ketiga
Pemberian Visa Kunjungan
Pasal 16
(1) Pemberian Visa kunjungan 1 (satu) kali perjalanan atau
beberapa kali perjalanan dilakukan oleh Pejabat Imigrasi
pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
(2) Pemberian Visa kunjungan saat kedatangan dan bebas
Visa kunjungan dilakukan oleh Pejabat Imigrasi di
Tempat Pemeriksaan Imigrasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 17
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -14-
Pasal 18
(1) Pemberian Visa kunjungan yang diajukan oleh Orang
Asing pada Perwakilan Republik Indonesia dan
memerlukan persetujuan Direktur Jenderal dilaksanakan
melalui mekanisme:
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-15-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -16-
Pasal 19
(1) Pemberian Visa kunjungan yang diajukan oleh Penjamin
kepada Direktur Jenderal dilaksanakan melalui
mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. entri data, pemindaian berkas dan cetak tanda
terima permohonan;
c. pemungutan biaya kawat persetujuan Visa
kunjungan;
d. pemeriksaan daftar pencegahan dan penangkalan;
e. penelitian latar belakang Orang Asing melalui media
elektronik atau media lainnya serta arsip layanan
Keimigrasian sebagai pertimbangan risiko akan
dampak kedatangan Orang Asing ke Indonesia
terhadap keamanan, ketertiban, ekonomi, sosial,
politik, dan budaya Indonesia;
f. penerbitan Surat Persetujuan Visa kunjungan;
g. pemeriksaan kelengkapan persyaratan oleh Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan Republik
Indonesia setelah menerima Surat Persetujuan Visa
kunjungan;
h. pemungutan biaya Visa kunjungan;
i. pemeriksaan ulang daftar pencegahan dan
penangkalan;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-17-
Pasal 20
(1) Pemberian Visa kunjungan saat kedatangan
dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. pembayaran biaya Visa kunjungan saat kedatangan;
c. entri data;
d. pemeriksaan daftar pencegahan dan penangkalan;
e. penelitian terhadap latar belakang Orang Asing
melalui media elektronik atau media lainnya serta
arsip layanan Keimigrasian sebagai pertimbangan
risiko akan dampak kedatangan Orang Asing ke
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -18-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-19-
Bagian Keempat
Indeks Visa
Pasal 21
(1) Visa kunjungan diberikan berdasarkan Indeks Visa.
(2) Indeks Visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB III
VISA TINGGAL TERBATAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
(1) Visa tinggal terbatas diberikan untuk melakukan
kegiatan:
a. dalam rangka bekerja; dan
b. tidak dalam rangka bekerja.
(2) Visa tinggal terbatas dalam rangka bekerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a. sebagai tenaga ahli;
b. bergabung untuk bekerja di atas kapal, alat apung,
atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan
nusantara, laut teritorial, atau landas kontinen,
serta Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -20-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-21-
Pasal 23
(1) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 diberikan untuk jangka waktu paling lama:
a. 2 (dua) tahun;
b. 1 (satu) tahun;
c. 6 (enam) bulan;
d. 90 (sembilan puluh) hari; atau
e. 30 (tiga puluh) hari.
(2) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a sampai dengan huruf c dapat diberikan
kepada Orang Asing dalam hal:
a. Orang Asing yang kawin secara sah dengan warga
negara Indonesia;
b. anak dari Orang Asing yang kawin secara sah
dengan warga negara Indonesia;
c. repatriasi;
d. eks warga negara Indonesia;
e. wisatawan lanjut usia mancanegara; atau
f. tenaga ahli, penanam modal, rohaniawan, peneliti,
orang asing yang mengikuti pelatihan dan
pelajar/mahasiswa yang mengikuti pendidikan.
(3) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d dan huruf e dapat diberikan kepada Orang
Asing dalam hal:
a. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi
dengan menerima bayaran;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -22-
Pasal 24
(1) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 ayat (1) huruf a dapat diberikan kepada Orang Asing
pada saat kedatangan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi
tertentu yang ditetapkan oleh Menteri.
(2) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan Visa tinggal terbatas saat kedatangan
yang diberikan untuk tinggal dalam rangka bekerja
untuk waktu paling lama 1 (satu) bulan.
(3) Visa Tinggal Terbatas saat kedatangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Orang Asing
setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.
Pasal 25
(1) Visa tinggal terbatas dalam rangka bekerja juga dapat
diberikan kepada Orang Asing yang sedang berlibur.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-23-
Bagian Kedua
Prosedur Teknis Permohonan
Visa Tinggal Terbatas
Pasal 26
(1) Visa tinggal terbatas diberikan berdasarkan permohonan.
(2) Permohonan Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diajukan secara:
a. manual; atau
b. elektronik.
(3) Permohonan Visa tinggal terbatas secara elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan
melalui Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
Pasal 27
Permohonan Visa tinggal terbatas dalam rangka bekerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a
diajukan oleh Orang Asing atau Penjamin kepada Menteri
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan
persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku:
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -24-
Pasal 28
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi Orang Asing yang melakukan penanaman modal asing
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf a
diajukan oleh Orang Asing atau Penjamin kepada Menteri
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan
persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku:
1. paling singkat 12 (dua belas) bulan bagi yang akan
melakukan pekerjaan di Wilayah Indonesia untuk
waktu paling lama 6 (enam) bulan;
2. paling singkat 18 (delapan belas) bulan bagi yang
akan melakukan pekerjaan atau tinggal di Wilayah
Indonesia untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun;
atau
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-25-
Pasal 29
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi Orang Asing yang mengikuti pelatihan dan penelitian
ilmiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf b
diajukan oleh Orang Asing atau Penjamin kepada Menteri
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan
persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku:
1. paling singkat 12 (dua belas) bulan bagi yang akan
melakukan pekerjaan di Wilayah Indonesia untuk
waktu paling lama 6 (enam) bulan;
2. paling singkat 18 (delapan belas) bulan bagi yang
akan melakukan pekerjaan atau tinggal di Wilayah
Indonesia untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun;
atau
3. paling singkat 30 (tiga puluh) bulan bagi yang akan
melakukan pekerjaan atau tinggal di Wilayah
Indonesia untuk waktu paling lama 2 (dua) tahun.
c. bukti memiliki biaya hidup bagi dirinya dan/atau
keluarganya selama berada di Wilayah Indonesia paling
sedikit US$1500 (seribu lima ratus dollar Amerika);
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -26-
Pasal 30
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi Orang Asing yang mengikuti pendidikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf c diajukan oleh
Orang Asing atau Penjamin kepada Menteri atau Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dengan
mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku:
1. paling singkat 30 (tiga puluh) bulan bagi yang akan
belajar dan tinggal di Wilayah Indonesia untuk
waktu paling lama 2 (dua) tahun; atau
2. paling singkat 18 (delapan belas) bulan bagi yang
akan belajar dan tinggal di Wilayah Indonesia untuk
waktu paling lama 1 (satu) tahun.
c. bukti memiliki biaya hidup bagi dirinya dan/atau
keluarganya selama berada di Wilayah Indonesia paling
sedikit US$1500 (seribu lima ratus dollar Amerika);
d. pasfoto berwarna dengan ukuran 4 cm x 6 cm (empat
sentimeter kali enam sentimeter) dengan latar belakang
berwarna putih sebanyak 2 (dua) lembar; dan
e. surat rekomendasi belajar dari instansi pemerintah yang
menyelenggarkan urusan di bidang pendidikan.
Pasal 31
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi Orang Asing yang menggabungkan diri dengan suami
atau istri yang warga negara Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf d diajukan oleh
Orang Asing atau Penjamin kepada Menteri atau Pejabat
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-27-
Pasal 32
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi Orang Asing yang menggabungkan diri dengan suami
atau istri pemegang Izin Tinggal terbatas atau Izin Tinggal
Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf d
diajukan oleh Penjamin kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dengan mengisi
aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku
paling singkat 18 (delapan belas) bulan bagi Orang Asing
yang mengikuti suami atau isteri pemegang Izin Tinggal
terbatas atau Izin Tinggal tetap untuk waktu kurang dari
1 (satu) tahun;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -28-
Pasal 33
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi anak hasil perkawinan yang sah antara Orang Asing
dengan warga negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 ayat (3) huruf d diajukan oleh Penjamin kepada
Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melalui Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia
di luar negeri dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan
persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. surat permohonan dari ayah atau ibu warga negara
Indonesia;
c. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku
paling singkat 18 (delapan belas) bulan;
d. fotokopi akta kelahiran yang telah diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah, kecuali
bahasa Inggris;
e. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah orang tua
yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh
penerjemah tersumpah, kecuali bahasa Inggris;
f. fotokopi kartu tanda penduduk ayah atau ibu warga
negara Indonesia yang masih berlaku;
g. fotokopi kartu keluarga ayah atau ibu warga negara
Indonesia;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-29-
Pasal 34
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi anak yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan
belum kawin dari Orang Asing yang kawin secara sah dengan
warga negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 ayat (3) huruf d diajukan oleh Penjamin kepada Menteri
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan
persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. surat permohonan dari ayah atau ibu warga negara
Indonesia;
c. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku
paling singkat 18 (delapan belas) bulan;
d. fotokopi akta kelahiran yang telah diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah, kecuali
bahasa Inggris;
e. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah orang tua
yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh
penerjemah tersumpah, kecuali bahasa Inggris;
f. fotokopi kartu tanda penduduk ayah atau ibu warga
negara Indonesia yang masih berlaku;
g. fotokopi kartu keluarga ayah atau ibu warga negara
Indonesia.
h. surat tanda bukti pelaporan perkawinan orang tua, bagi
yang melakukan perkawinan di luar Wilayah Indonesia;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -30-
Pasal 35
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi anak yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan
belum kawin yang menggabungkan diri dengan orang tuanya
pemegang Izin Tinggal terbatas atau Izin Tinggal Tetap
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf d
diajukan oleh Penjamin kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dengan mengisi
aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku:
1. paling singkat 30 (tiga puluh) bulan bagi anak asing
yang mengikuti orang tua pemegang Izin Tinggal
terbatas atau Izin Tinggal tetap dengan waktu masa
berlakunya lebih dari 1 (satu) tahun; atau
2. paling singkat 18 (delapan belas) bulan bagi anak
asing yang mengikuti orang tua pemegang Izin
Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap dengan
waktu masa berlakunya kurang dari 1 (satu) tahun.
c. fotokopi akta kelahiran yang telah diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah, kecuali
bahasa Inggris;
d. fotokopi akta perkawinan atau buku nikah orang tua
yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh
penerjemah tersumpah, kecuali bahasa Inggris;
e. fotokopi kartu Izin Tinggal terbatas atau kartu Izin
Tinggal tetap orang tua yang masih berlaku;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-31-
Pasal 36
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi Orang Asing dalam rangka repatriasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf e diajukan oleh
Orang Asing kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada
Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dengan mengisi
aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku
paling singkat 18 (delapan belas) bulan;
c. bukti pernah menjadi warga negara Indonesia yang dapat
dibuktikan dengan dokumen yang dikeluarkan oleh
pemerintah Republik Indonesia seperti akta kelahiran,
akta perkawinan, kartu tanda penduduk, ijazah, Paspor,
atau surat kepemilikan tanah;
d. bukti memiliki biaya hidup bagi dirinya dan/atau
keluarganya selama berada di Wilayah Indonesia paling
sedikit US$1500 (seribu lima ratus dollar Amerika); dan
e. pas foto berwarna dengan ukuran 4 cm x 6 cm (empat
sentimeter kali enam sentimeter) dengan latar belakang
berwarna putih sebanyak 2 (dua) lembar.
Pasal 37
Permohonan Visa tinggal terbatas tidak dalam rangka bekerja
bagi Orang Asing wisatawan lanjut usia manca negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (3) huruf f
diajukan oleh Penjamin kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -32-
Pasal 38
(1) Permohonan Visa tinggal terbatas saat kedatangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 diajukan oleh
Penjamin dengan melampirkan persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-33-
Pasal 39
Permohonan Visa tinggal terbatas kemudahan bekerja saat
berlibur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 diajukan oleh
Orang Asing kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk melalui Pejabat Imigrasi pada Perwakilan Republik
Indonesia di negara yang mengadakan kerjasama dengan
mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. surat rekomendasi dari instansi Keimigrasian di negara
setempat yang mengadakan kerjasama;
c. sertifikat pendidikan dari perguruan tinggi atau lembaga
pendidikan yang setara dengan bagi yang sudah lulus
atau surat keterangan sebagai mahasiswa aktif paling
singkat 2 (dua) tahun yang dilengkapi dengan kartu
tanda mahasiswa dari perguruan tinggi di negara yang
bersangkutan;
d. tiket perjalanan pergi dan pulang atau bukti kepemilikan
uang yang senilai dengan harga tiket tersebut;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -34-
Pasal 40
(1) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memeriksa persyaratan
permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
sampai dengan Pasal 39 dan menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk untuk memperoleh persetujuan.
(2) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk menerbitkan
dan menyampaikan surat persetujuan pemberian Visa
tinggal terbatas kepada Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
pada Perwakilan Republik Indonesia.
(3) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan Republik
Indonesia menerbitkan Visa tinggal terbatas dalam waktu
paling lama 4 (empat) hari kerja sejak diterimanya surat
persetujuan pemberian Visa tinggal terbatas dan
dilakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Pemberian Visa Tinggal Terbatas
Pasal 41
(1) Pemberian Visa tinggal terbatas yang permohonannya
diajukan oleh Penjamin kepada Direktur Jenderal
dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. entri data, pemindaian berkas dan cetak tanda
terima permohonan;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-35-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -36-
Pasal 42
(1) Pemberian Visa tinggal terbatas yang permohonannya
diajukan oleh Orang Asing kepada Direktur Jenderal
melalui Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan
Republik Indonesia dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. pemungutan biaya kawat persetujuan Visa tinggal
terbatas;
c. Perwakilan Republik Indonesia meneruskan
permohonan melalui kawat atau surat elektronik ke
Direktur Jenderal;
d. pemeriksaan kelengkapan persyaratan oleh Direktur
Jenderal atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk;
e. pemeriksaan daftar pencegahan dan penangkalan
oleh Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk;
f. penelitian terhadap latar belakang Orang Asing
melalui media elektronik atau media lainnya serta
arsip layanan Keimigrasian sebagai pertimbangan
risiko akan dampak kedatangan Orang Asing ke
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-37-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -38-
Pasal 43
(1) Pemberian Visa terbatas saat kedatangan yang
permohonannya diajukan kepada Direktur Jenderal
dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. petugas pada Direktorat Jenderal Imigrasi
memungut pembayaran biaya Visa tinggal terbatas
saat kedatangan, izin masuk kembali, dan Izin
Tinggal terbatas saat kedatangan;
c. pemeriksaan daftar pencegahan dan penangkalan;
d. penelitian terhadap latar belakang Orang Asing
melalui media elektronik atau media lainnya serta
arsip layanan Keimigrasian sebagai pertimbangan
risiko akan dampak kedatangan Orang Asing ke
Indonesia terhadap keamanan, ketertiban, ekonomi,
sosial, politik, dan budaya Indonesia; dan
e. penerbitan Surat Persetujuan Visa tinggal terbatas
saat kedatangan kepada Kepala Kantor Imigrasi
yang membawahi Tempat Pemeriksaan Imigrasi
tertentu untuk memberikan Izin Tinggal terbatas
saat kedatangan.
(2) Berdasarkan surat persetujuan Visa tinggal terbatas saat
kedatangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
e, kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk melaksanakan mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-39-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -40-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-41-
Bagian Keempat
Indeks Visa
Pasal 45
(1) Visa tinggal terbatas diberikan berdasarkan Indeks Visa.
(2) Indeks Visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB IV
PENOLAKAN VISA
Pasal 46
Pejabat Imigrasi atau Pejabat Dinas Luar Negeri dapat
menolak permohonan pemberian Visa kepada Orang Asing,
dalam hal:
a. namanya tercantum dalam daftar Penangkalan;
b. tidak memiliki Dokumen Perjalanan yang sah dan masih
berlaku;
c. tidak cukup memiliki biaya hidup bagi dirinya dan/atau
keluarganya selama berada di Indonesia;
d. tidak memiliki tiket kembali atau tiket terusan untuk
melanjutkan perjalanan ke negara lain;
e. tidak memiliki izin masuk kembali ke negara asal atau
tidak memiliki Visa ke negara lain;
f. menderita penyakit menular, gangguan jiwa, atau hal
lain yang dapat membahayakan kesehatan atau
ketertiban umum;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -42-
Pasal 47
(1) Penolakan permohonan Visa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi pada
Perwakilan Republik Indonesia dengan menerbitkan
surat pemberitahuan penolakan Visa yang disampaikan
kepada Orang Asing dan/atau Penjaminnya.
(2) Alasan penolakan pemberian Visa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak disampaikan kepada Orang
Asing yang bersangkutan.
(3) Penolakan Visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dicatatkan pada Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian.
Pasal 48
Penolakan pemberian Visa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 harus disampaikan kepada Direktur Jenderal.
BAB V
PEMBATALAN VISA
Pasal 49
Visa dapat dibatalkan dalam hal:
a. terbukti melakukan tindak pidana terhadap negara
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. melakukan kegiatan yang berbahaya atau patut diduga
akan berbahaya bagi keamanan dan ketertiban umum;
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-43-
Pasal 50
(1) Pembatalan Visa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49
dilaksanakan oleh Direktur Jenderal atau Pejabat
Imigrasi pada Perwakilan Republik Indonesia dengan
menerbitkan surat pemberitahuan pembatalan Visa yang
disampaikan kepada Orang Asing dan/atau Penjaminnya.
(2) Pembatalan Visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dicatatkan pada Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian.
(3) Alasan pembatalan visa sebagaimana ayat (1) tidak
disampaikan kepada Orang Asing atau Penjamin.
(4) Terhadap Visa yang telah dibatalkan, Pejabat Imigrasi di
Tempat Pemeriksaan Imigrasi menolak Orang Asing
untuk masuk Wilayah Indonesia dan memberikan
catatan yang memuat frasa “VISA CANCELLED” pada
Visa.
(5) Terhadap orang asing yang Visanya dibatalkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diberikan
Visa kunjungan saat kedatangan atau bebas Visa
kunjungan apabila termasuk orang asing subjek Visa
kunjungan saat kedatangan atau bebas Visa kunjungan.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -44-
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 90 (sembilan
puluh) hari sejak tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Juni 2016
ttd
YASONNA H. LAOLY
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 19 Juli 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-45-
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2016
TENTANG
PROSEDUR TEKNIS PERMOHONAN DAN PEMBERIAN
VISA KUNJUNGAN DAN VISA TINGGAL TERBATAS
A. VISA KUNJUNGAN
No Jenis Visa Indeks Kegiatan
1. Visa Kunjungan 1 (satu) B211A Kegiatan wisata, keluarga, sosial
kali perjalanan budaya, tugas pemerintahan,
bisnis meliputi antara lain:
a. wisata;
b. keluarga;
c. sosial;
d. seni dan budaya;
e. tugas pemerintahan;
f. olahraga yang tidak bersifat
komersial;
g. studi banding, kursus singkat
dan pelatihan singkat;
h. melakukan pembicaraan
bisnis;
i. melakukan pembelian barang;
j. memberikan ceramah atau
mengikuti seminar;
k. mengikuti pameran
internasional;
l. mengikuti rapat yang diadakan
dengan kantor pusat atau
perwakilan di Indonesia;
m. meneruskan perjalanan ke
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -46-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-47-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -48-
e. melakukan pembicaraan
bisnis;
f. melakukan pembelian barang;
g. mengikuti seminar;
h. mengikuti pameran
internasional;
i. mengikuti rapat yang diadakan
dengan kantor pusat atau
perwakilan di Indonesia; dan
j. meneruskan perjalanan ke
negara lain.
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-49-
www.peraturan.go.id
2016, No.1052 -50-
konstruksi;
k. mengadakan pertunjukan
kesenian, musik, dan olah
raga;
l. mengadakan kegiatan olahraga
profesional;
m. melakukan kegiatan
pengobatan; dan
n. calon tenaga kerja asing yang
akan bekerja dalam rangka uji
coba keahlian.
3. Visa Tinggal Terbatas C313 Dengan maksud tidak bekerja
untuk melakukan untuk melakukan penanaman
penanaman modal asing modal asing paling lama 1 (satu)
paling lama 1 (satu) tahun
tahun
4. Visa Tinggal Terbatas C314 Dengan maksud tidak bekerja
untuk melakukan untuk melakukan penanaman
penanaman modal asing modal asing paling lama 2 (dua)
paling lama 2 (dua) tahun
tahun
5. Visa Tinggal Terbatas C315 Dengan maksud tidak bekerja
untuk mengikuti untuk mengikuti pelatihan dan
pelatihan dan penelitian penelitian
ilmiah
6. Visa Tinggal Terbatas C316 Dengan maksud tidak bekerja
untuk mengikuti untuk mengikuti Pendidikan
Pendidikan
7. Visa Tinggal Terbatas C317 Dengan maksud tidak bekerja
untuk penyatuan untuk penyatuan keluarga
keluarga
8. Visa Tinggal Terbatas C318 Dengan maksud tidak bekerja
untuk repatriasi untuk repatriasi
9. Visa Tinggal Terbatas C319 Dengan maksud tidak bekerja
untuk wisatawan lanjut sebagai wisatawan lanjut usia
usia mancanegara mancanegara
www.peraturan.go.id
2016, No.1052
-51-
ttd
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.2061, 2016 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal
Terbatas. Permohonan dan Pemberian.
Perubahan.
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM
DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 24 TAHUN 2016
TENTANG PROSEDUR TEKNIS PERMOHONAN DAN
PEMBERIAN VISA KUNJUNGAN DAN VISA TINGGAL
TERBATAS.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Prosedur
Teknis Permohonan dan Pemberian Visa Kunjungan dan Visa
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-3-
Pasal 10
(1) Permohonan Visa kunjungan 1 (satu) kali perjalanan
atau beberapa kali perjalanan diajukan oleh Orang
Asing kepada Pejabat Imigrasi pada Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri.
(2) Dalam hal pada Perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri belum ada Pejabat Imigrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), permohonan Visa
kunjungan diajukan kepada pejabat dinas luar
negeri.
(3) Permohonan Visa kunjungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengisi
aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. paspor yang sah dan masih berlaku paling
singkat:
1. 6 (enam) bulan untuk 1 (satu) kali
perjalanan; dan
2. 6 (enam) Tahun untuk beberapa kali
perjalanan.
b. dokumen perjalanan yang sah dan masih
berlaku paling singkat 12 (dua belas) bulan,
bagi Orang Asing tanpa kewarganegaraan;
c. surat penjaminan dari Penjamin kecuali untuk
kunjungan dalam rangka pariwisata;
d. bukti memiliki biaya hidup bagi dirinya
dan/atau keluarganya selama berada di
Wilayah Indonesia paling sedikit US$1500
(seribu lima ratus dollar Amerika);
e. tiket kembali atau tiket terusan untuk
melanjutkan perjalanan ke negara lain kecuali
bagi awak alat angkut yang akan singgah untuk
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -4-
Pasal 15
(1) Permohonan Visa kunjungan bagi Orang Asing:
a. tanpa kewarganegaraan;
b. memiliki dokumen perjalanan bukan paspor
kebangsaan;
c. melakukan kunjungan jurnalistik;
d. melakukan pembuatan film;
e. memberikan bimbingan, penyuluhan, dan
pelatihan dalam penerapan dan inovasi
teknologi industri untuk meningkatkan mutu
dan desain produk industri serta kerja sama
pemasaran luar negeri bagi Indonesia;
f. melakukan audit, kendali mutu produksi, atau
inspeksi pada cabang perusahaan di Indonesia;
g. calon tenaga kerja asing dalam uji coba
kemampuan dalam bekerja; dan
h. yang akan melakukan perjalanan ke wilayah
Indonesia dengan visa kunjungan beberapa kali
perjalanan,
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
tertulis dari Direktur Jenderal.
(2) Permohonan persetujuan tertulis dari Direktur
Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-5-
Pasal 17
(1) Pemberian Visa kunjungan yang diajukan oleh
Orang Asing pada Perwakilan Republik Indonesia
dan tidak memerlukan persetujuan Direktur
Jenderal dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. entri data, pemindaian berkas dan cetak tanda
terima permohonan;
c. pemungutan pembayaran biaya Visa
kunjungan;
d. pemeriksaan daftar pencegahan dan
penangkalan;
e. penelitian latar belakang Orang Asing melalui
media elektronik atau media lainnya serta arsip
layanan Keimigrasian sebagai pertimbangan
risiko akan dampak kedatangan Orang Asing ke
Indonesia terhadap keamanan, ketertiban,
ekonomi, sosial, politik, dan budaya Indonesia;
f. pengambilan data biometrik;
g. wawancara;
h. personalisasi dan pencetakan biodata pemohon
pada stiker Visa kunjungan;
i. penandatanganan Visa kunjungan; dan
j. penyerahan Visa kunjungan.
(2) Wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf g dilaksanakan dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan
diterima.
(3) Pemberian Visa kunjungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diselesaikan dalam waktu paling lama
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -6-
Pasal 18
(1) Pemberian Visa kunjungan yang diajukan oleh
Orang Asing pada Perwakilan Republik Indonesia
dan memerlukan persetujuan Direktur Jenderal
dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. entri data, pemindaian berkas dan cetak tanda
terima permohonan;
c. pemeriksaan daftar pencegahan dan
penangkalan;
d. penelitian latar belakang Orang Asing melalui
media elektronik atau media lainnya serta arsip
layanan Keimigrasian sebagai pertimbangan
risiko akan dampak kedatangan Orang Asing ke
Indonesia terhadap keamanan, ketertiban,
ekonomi, sosial, politik, dan budaya Indonesia;
e. pengambilan data biometrik;
f. wawancara;
g. pemungutan biaya kawat persetujuan Visa
kunjungan;
h. Pejabat Imigrasi pada Perwakilan Republik
Indonesia meneruskan permohonan melalui
kawat atau surat elektronik ke Direktur
Jenderal;
i. pemeriksaan kelengkapan persyaratan oleh
Direktur Jenderal atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk;
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-7-
Pasal 22
(1) Visa tinggal terbatas diberikan untuk melakukan
kegiatan:
a. dalam rangka bekerja; dan
b. tidak dalam rangka bekerja.
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -8-
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-9-
Pasal 23
(1) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 diberikan untuk jangka waktu paling lama:
a. 2 (dua) tahun;
b. 1 (satu) tahun;
c. 6 (enam) bulan;
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -10-
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-11-
Pasal 24
(1) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 ayat (1) huruf e dapat diberikan kepada
Orang Asing pada saat kedatangan di Tempat
Pemeriksaan Imigrasi tertentu yang ditetapkan oleh
Menteri.
(2) Visa tinggal terbatas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan Visa tinggal terbatas saat
kedatangan yang diberikan untuk tinggal dalam
rangka bekerja untuk waktu paling lama 1 (satu)
bulan.
(3) Visa Tinggal Terbatas saat kedatangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada Orang
Asing setelah mendapatkan persetujuan dari
Direktur Jenderal atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk.
Pasal 41
(1) Pemberian Visa tinggal terbatas yang
permohonannya diajukan oleh Penjamin kepada
Direktur Jenderal dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. entri data, pemindaian berkas dan cetak tanda
terima permohonan;
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -12-
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-13-
Pasal 42
(1) Pemberian Visa tinggal terbatas yang
permohonannya diajukan oleh Orang Asing kepada
Direktur Jenderal melalui Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia
dilaksanakan melalui mekanisme:
a. pemeriksaan kelengkapan persyaratan;
b. pemungutan biaya kawat persetujuan Visa
tinggal terbatas;
c. Perwakilan Republik Indonesia meneruskan
permohonan melalui kawat atau surat
elektronik ke Direktur Jenderal;
d. pemeriksaan kelengkapan persyaratan oleh
Direktur Jenderal atau Pejabat Imigrasi yang
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -14-
ditunjuk;
e. pemeriksaan daftar pencegahan dan
penangkalan oleh Direktur Jenderal atau
Pejabat yang ditunjuk;
f. penelitian terhadap latar belakang Orang Asing
melalui media elektronik atau media lainnya
serta arsip layanan Keimigrasian sebagai
pertimbangan risiko akan dampak kedatangan
Orang Asing ke Indonesia terhadap keamanan,
ketertiban, ekonomi, sosial, politik, dan budaya
Indonesia;
g. penerbitan Surat Persetujuan Visa tinggal
terbatas kepada Perwakilan Republik Indonesia
untuk memberikan Visa tinggal terbatas;
h. petugas pada Perwakilan Republik Indonesia
menerima Surat Persetujuan Visa tinggal
terbatas dari Direktur Jenderal;
i. petugas pada Perwakilan Republik Indonesia
melakukan entri data, pemindaian berkas, dan
cetak tanda permohonan;
j. petugas pada Perwakilan Republik Indonesia
memungut pembayaran biaya Visa tinggal
terbatas;
k. petugas pada Perwakilan Republik Indonesia
melakukan pengecekan ulang pada daftar
pencegahan dan penangkalan;
l. penelitian ulang terhadap latar belakang Orang
Asing melalui media elektronik atau media
lainnya serta arsip layanan Keimigrasian
sebagai pertimbangan risiko akan dampak
kedatangan Orang Asing ke Indonesia terhadap
keamanan, ketertiban, ekonomi, sosial, politik,
dan budaya Indonesia;
m. petugas pada Perwakilan Republik Indonesia
melakukan pengambilan data biometrik foto
dan sidik jari;
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-15-
Pasal II
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -16-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Desember 2016
ttd
YASONNA H. LAOLY
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-17-
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 51 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG
PROSEDUR TEKNIS PERMOHONAN DAN PEMBERIAN
VISA KUNJUNGAN DAN VISA TINGGAL TERBATAS
A. VISA KUNJUNGAN
No Jenis Visa Indeks Kegiatan
1. Visa Kunjungan 1 (satu) B211A Kegiatan wisata, keluarga, sosial
kali perjalanan budaya, tugas pemerintahan,
bisnis meliputi antara lain:
a. wisata;
b. keluarga;
c. sosial;
d. seni dan budaya;
e. tugas pemerintahan;
f. olahraga yang tidak bersifat
komersial;
g. studi banding, kursus singkat
dan pelatihan singkat;
h. melakukan pembicaraan
bisnis;
i. melakukan pembelian barang;
j. memberikan ceramah atau
mengikuti seminar;
k. mengikuti pameran
internasional;
l. mengikuti rapat yang diadakan
dengan kantor pusat atau
perwakilan di Indonesia;
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -18-
m. meneruskan perjalanan ke
negara lain; dan
n. bergabung dengan alat angkut
yang berada di Wilayah
Indonesia.
o. Untuk melakukan pekerjaan
darurat dan mendesak;
2. Visa Kunjungan 1 (satu) B211B Kegiatan kunjungan industri
kali perjalanan meliputi antara lain:
(memerlukan a. memberikan bimbingan,
persetujuan Direktur penyuluhan dan pelatihan
Jenderal) dalam penerapan dan inovasi
teknologi industri untuk
meningkatkan mutu dan
desain produk industri serta
kerja sama pemasaran luar
negeri bagi Indonesia;
b. melakukan audit, kendali
mutu produksi atau inspeksi
pada cabang perusahaan di
Indonesia;
c. calon tenaga kerja asing dalam
uji coba kemampuan dalam
bekerja;
d. ditambah dengan kegiatan
sebagaimana tertera dalam
indeks B211A
B211C Kegiatan jurnalistik dan perfilman
non komersial meliputi antara
lain:
a. jurnalistik yang telah
mendapat izin dari instansi
yang berwenang;
b. pembuatan film yang tidak
bersifat komersial dan telah
mendapat izin dari instansi
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-19-
yang berwenang;
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -20-
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-21-
www.peraturan.go.id
2016, No.2061 -22-
Jenderal)
4. Visa Tinggal Terbatas C314 Dengan maksud tidak bekerja
untuk melakukan untuk melakukan penanaman
penanaman modal asing modal asing paling lama 2 (dua)
paling lama 2 (dua) tahun
tahun (memerlukan
persetujuan Direktur
Jenderal)
5. Visa Tinggal Terbatas C315 Dengan maksud tidak bekerja
untuk mengikuti untuk mengikuti pelatihan dan
pelatihan dan penelitian penelitian
ilmiah (memerlukan
persetujuan Direktur
Jenderal)
6. Visa Tinggal Terbatas C316 Dengan maksud tidak bekerja
untuk mengikuti untuk mengikuti Pendidikan
Pendidikan (memerlukan
persetujuan Direktur
Jenderal)
7. Visa Tinggal Terbatas C317 Dengan maksud tidak bekerja
untuk penyatuan untuk penyatuan keluarga
keluarga (memerlukan
persetujuan Direktur
Jenderal)
8. Visa Tinggal Terbatas C318 Dengan maksud tidak bekerja
untuk repatriasi untuk repatriasi
(memerlukan
persetujuan Direktur
Jenderal)
9. Visa Tinggal Terbatas C319 Dengan maksud tidak bekerja
untuk wisatawan lanjut sebagai wisatawan lanjut usia
usia mancanegara mancanegara
(memerlukan
persetujuan Direktur
Jenderal)
10. Visa Tinggal Terbatas C320 Kemudahan bekerja sambil
www.peraturan.go.id
2016, No.2061
-23-
ttd
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.2062, 2016 KEMENKUMHAM. STUDENT VISA. CAP STUDENT VISA.
Penerbitan.
www.peraturan.go.id
2016, No. 2062 -2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG PENERBITAN STUDENT VISA DAN CAP STUDENT
VISA.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Orang Asing adalah orang yang bukan warga negara
Indonesia.
2. Paspor Kebangsaan adalah dokumen yang dikeluarkan
oleh negara asing kepada warga negaranya untuk
melakukan perjalanan antarnegara yang berlaku selama
www.peraturan.go.id
2016, No. 2062
-3-
Pasal 2
(1) Permohonan rekomendasi izin belajar diajukan oleh
Penjamin kepada Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
(2) Permohonan rekomendasi izin belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara elektronik.
Pasal 3
(1) Penerbitan rekomendasi izin belajar bagi Pemohon
dikeluarkan oleh kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang pendidikan tinggi
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Penerbitan rekomendasi izin belajar bagi Pemohon
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dengan mekanisme sebagai berikut:
a. pemeriksaan dan penelitian kelengkapan dan
keabsahan persyaratan;
b. pemeriksaan seluruh persyaratan melalui Clearing
www.peraturan.go.id
2016, No. 2062 -4-
House;
c. penerbitan rekomendasi izin belajar; dan
d. pengiriman rekomendasi izin belajar.
Pasal 4
Rekomendasi izin belajar Pemohon yang telah disetujui, dapat
disampaikan kepada Direktur Jenderal secara elektronik.
Pasal 5
Permohonan Student Visa diajukan oleh Pemohon dengan
mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan sebagai
berikut:
a. surat penjaminan dari Penjamin;
b. surat rekomendasi izin belajar yang diperoleh dari
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang pendidikan tinggi dengan
melengkapi persyaratan sebagai berikut:
1. surat permohonan izin belajar dari perguruan tinggi
terkait;
2. hasil pindaian Paspor Kebangsaan yang sah dan
masih berlaku;
3. hasil pindaian ijazah terakhir;
4. daftar riwayat hidup;
5. surat pernyataan jaminan keuangan;
6. surat keterangan telah diterima sebagai mahasiswa
di perguruan tinggi terkait;
7. surat keterangan berbadan sehat;
8. surat pernyataan dari Pemohon mengenai:
a) tidak bekerja selama menempuh studi;
b) tidak melakukan perbuatan melawan hukum;
c) tidak terlibat dalam kegiatan politik selama
menempuh studi; dan
d) mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia;
c. fotokopi Paspor Kebangsaan yang sah dan masih berlaku:
1. paling singkat 30 (tiga puluh) bulan bagi yang akan
mengikuti pendidikan paling lama 2 (dua) tahun;
atau
www.peraturan.go.id
2016, No. 2062
-5-
Pasal 6
Penerbitan persetujuan Student Visa dilaksanakan melalui
mekanisme sebagai berikut:
a. pemeriksaan permohonan yang diterima secara
elektronik oleh pejabat imigrasi yang ditunjuk pada
Direktorat Jenderal;
b. verifikasi permohonan dan persyaratan yang
disampaikan oleh Direktur Jenderal Kelembagaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
c. penerbitan Perintah Bayar Penerimaan Negara Bukan
Pajak persetujuan Student Visa;
d. pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak
persetujuan Student Visa oleh Penjamin;
e. penerbitan Persetujuan Student Visa; dan
f. pengiriman kawat persetujuan Student Visa kepada
Perwakilan Republik Indonesia yang telah ditentukan
dengan tembusan kepada Direktur Jenderal
Kelembagaan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
Pasal 7
(1) Cap Student Visa terdiri atas:
a. cap Student Visa yang diterakan pada persetujuan
visa; dan
b. cap Student Visa yang diterakan pada visa.
(2) Cap Student Visa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a paling sedikit memuat:
www.peraturan.go.id
2016, No. 2062 -6-
Pasal 8
Cap Student Visa diterakan pada:
a. surat persetujuan visa diletakkan di bagian bawah
sebelah kiri sejajar dengan nama jabatan pejabat yang
menandatangani surat persetujuan; dan
b. stiker visa yang diletakan di bagian bawah tulisan indeks
visa.
Pasal 9
Dalam hal terjadi gangguan yang menyebabkan sistem
elektronik tidak berfungsi, pengajuan permohonan penerbitan
Student Visa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat
dilakukan secara manual.
Pasal 10
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.peraturan.go.id
2016, No. 2062
-7-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Desember 2016
ttd
YASONNA H. LAOLY
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2016, No. 2062 -8-
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 52 TAHUN 2016
TENTANG PENERBITAN STUDENT VISA DAN CAP STUDENT
VISA
nomenklatur cap
7 cm
kode register
3 cm nomenklatur cap
kode register
ttd
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.988, 2018 KEMENKUMHAM. Pemberian Visa dan Izin
Tinggal bagi TKA.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN VISA DAN IZIN TINGGAL
BAGI TENAGA KERJA ASING.
2018, No. 988
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Orang Asing adalah orang yang bukan warga negara
Indonesia.
2. Tempat Pemeriksaan Imigrasi adalah tempat
pemeriksaan di pelabuhan laut, bandar udara, pos lintas
batas atau tempat lain sebagai tempat masuk dan keluar
Wilayah Indonesia.
3. Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian yang
selanjutnya disingkat SIMKIM adalah sistem teknologi
informasi dan komunikasi yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi
guna mendukung operasional, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam melaksanakan Fungsi
Keimigrasian.
4. Tanda Masuk adalah tanda tertentu berupa cap yang
dibubuhkan pada dokumen perjalanan warga negara
Indonesia dan Orang Asing, baik manual maupun
elektronik, yang diberikan oleh Pejabat Imigrasi sebagai
tanda bahwa yang bersangkutan masuk Wilayah
Indonesia.
5. Izin Masuk Kembali adalah izin tertulis yang diberikan
oleh Pejabat Imigrasi kepada Orang Asing pemegang Izin
Tinggal terbatas dan Izin Tinggal Tetap untuk masuk
kembali ke Wilayah Indonesia.
6. Paspor Kebangsaan adalah dokumen yang dikeluarkan
oleh negara asing kepada warga negaranya untuk
melakukan perjalanan antarnegara yang berlaku selama
jangka waktu tertentu.
7. Surat Persetujuan Visa adalah surat yang dikeluarkan
oleh Direktur Jenderal atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk yang memuat penguasaan kepada Perwakilan
Republik Indonesia untuk menerbitkan Visa bagi Orang
Asing.
2018, No. 988 -4-
Pasal 2
Setiap TKA yang bekerja di Indonesia wajib mempunyai Vitas
untuk bekerja.
BAB II
PEMBERIAN VITAS
Pasal 3
(1) Vitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 diajukan
oleh Pemberi Kerja TKA atau calon TKA melalui
permohonan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mengisi data secara elektronik melalui
TKA Online.
(3) Permohonan Vitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sekaligus dijadikan sebagai permohonan Itas.
Pasal 4
(1) Pemberian Vitas bagi calon TKA dilaksanakan oleh
Pejabat Imigrasi pada Perwakilan Republik Indonesia.
(2) Dalam hal Perwakilan Republik Indonesia belum ada
Pejabat Imigrasi, pemberian Vitas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh pejabat dinas luar negeri.
Pasal 5
(1) Pemberian Vitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dilaksanakan melalui mekanisme:
a. Pejabat Imigrasi pada Direktorat Jenderal menerima
notifikasi secara online dari Kementerian
Ketenagakerjaan untuk dapat memproses Surat
Persetujuan Visa;
b. Dalam hal permohonan Vitas bagi calon TKA yang
berasal dari negara calling visa ditindaklanjuti
melalui penelitian dan penilaian tim koordinasi
penilai pemberian Visa;
2018, No. 988
-7-
Pasal 6
(1) Calon TKA dapat diberikan Vitas Saat Kedatangan.
(2) Vitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
dengan lama tinggal paling lama 30 (tiga puluh) hari.
Pasal 7
(1) Vitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)
diajukan oleh Pemberi Kerja TKA atau calon TKA melalui
permohonan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk.
2018, No. 988
-9-
BAB III
PEMBERIAN ITAS
Pasal 8
(1) Pemberian Itas dilaksanakan pada Tempat Pemeriksaan
Imigrasi tertentu.
(2) Tempat Pemeriksaan Imigrasi tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri.
(3) Pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disediakan konter pemeriksaan
khusus.
Pasal 9
(1) Pejabat Imigrasi yang bertugas pada Tempat Pemeriksaan
Imigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,
menyelesaikan pemberian Itas calon TKA melalui
mekanisme:
a. memberikan Tanda Masuk berbentuk stiker yang
memuat data TKA sekaligus Itas dan Izin Masuk
Kembali; dan
b. memberikan Itas elektronik melalui mekanisme
pengambilan data biometrik.
(2) Data Itas elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, dikirimkan secara elektronik melalui SIMKIM
kepada Pemberi Kerja TKA, calon TKA, Divisi
2018, No. 988
-11-
BAB IV
PERPANJANGAN IZIN TINGGAL TERBATAS
Pasal 10
(1) Itas yang berasal dari Vitas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 dapat diperpanjang.
(2) Perpanjangan Itas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan sebelum masa berlaku Itas berakhir.
(3) Jangka waktu lama tinggal perpanjangan Itas diberikan
berdasarkan jangka waktu kerja sebagaimana tercantum
dalam notifikasi dan paling lama 2 (dua) tahun untuk
setiap kali perpanjangan dengan keseluruhan lama
tinggal tidak melebihi 6 (enam) tahun.
Pasal 11
(1) Permohonan perpanjangan Itas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 diajukan oleh Pemberi Kerja TKA atau
TKA melalui permohonan kepada Menteri atau Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mengisi data secara elektronik melalui
TKA Online yang terintegrasi dengan SIMKIM.
(3) Perpanjangan Itas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 dilaksanakan melalui mekanisme:
a. Pejabat Imigrasi pada Direktorat Jenderal menerima
notifikasi secara online dari Kementerian
Ketenagakerjaan untuk dapat memproses
perpanjangan Itas;
b. Pejabat Imigrasi pada Direktorat Jenderal
meneruskan notifikasi sebagaimana dimaksud pada
huruf a kepada Kepala Kantor Wilayah melalui
Kepala Divisi Keimigrasian dan Kepala Kantor
Imigrasi yang menerbitkan Itas TKA sekaligus
mengirimkan informasi secara elektronik kepada
2018, No. 988 -12-
Pasal 12
(1) Penyelesaian perpanjangan Itas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (3) huruf e dilaksanakan dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja sejak
2018, No. 988
-13-
BAB V
PELAPORAN
Pasal 13
Pemberi Kerja TKA lain yang mempekerjakan TKA secara
rangkap jabatan wajib melaporkan kepada Menteri atau
pejabat imigrasi yang ditunjuk.
Pasal 14
(1) Pelaporan rangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 dilakukan dengan mengisi data secara
elektronik melalui TKA Online yang terintegrasi dengan
SIMKIM.
(2) Pelaporan rangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 dilaksanakan melalui mekanisme:
a. Pejabat Imigrasi pada Direktorat Jenderal menerima
notifikasi secara online dari Kementerian
Ketenagakerjaan untuk dapat memproses rangkap
jabatan;
b. Direktorat Jenderal meneruskan notifikasi
sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada
Kepala Kantor Wilayah melalui Kepala Divisi
2018, No. 988 -14-
Pasal 15
Jangka waktu rangkap jabatan tidak dapat melebihi jangka
waktu berlaku Itas.
Pasal 16
(1) Dalam hal TKA dengan rangkap jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 dicabut jaminannya oleh
Pemberi Kerja TKA pertama maka jaminan dapat
dialihkan kepada Pemberi Kerja TKA lainnya.
(2) Pengalihan jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa perawatan data yang dilaksanakan melalui
mekanisme:
a. Pemberi Kerja TKA/TKA melampirkan surat
pencabutan jaminan dari Pemberi Kerja TKA
pertama;
b. Pemberi Kerja TKA/TKA melampirkan surat
pernyataan jaminan dari Pemberi Kerja TKA lainnya;
2018, No. 988
-15-
Pasal 17
Penyelesaian pelaporan rangkap jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 dilaksanakan paling lama 2 (dua)
hari kerja sejak Kepala Kantor Imigrasi menerima persetujuan
Direktur Jenderal dan pembayaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (2) huruf c.
Pasal 18
Pemberi Kerja TKA yang mengajukan Vitas bertanggung jawab
atas keberadaan dan kegiatan TKA yang dijaminkan.
BAB VI
PEKERJAAN BERSIFAT DARURAT DAN MENDESAK
Pasal 19
Dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat darurat dan
mendesak, TKA dapat menggunakan jenis Visa dan Izin
Tinggal yang diperuntukan bagi kegiatan yang dimaksud
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
2018, No. 988 -16-
Pasal 20
Pemberi Kerja TKA wajib mengajukan permohonan
pengesahan RPTKA kepada Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang Ketenagakerjaan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
PENGAWASAN KEIMIGRASIAN PADA TKA
Pasal 21
(1) Pejabat Imigrasi melakukan pengawasan keimigrasian
pada TKA sejak diajukannya permohonan Visa di
Perwakilan Republik Indonesia, masuk wilayah Indonesia
melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi, dan pada saat
berada di wilayah Indonesia.
(2) Pengawasan keimigrasian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui pengawasan administratif dan
pengawasan lapangan.
(3) Pengawasan keimigrasian bagi TKA pada saat berada di
wilayah Indonesia dapat dilakukan melalui koordinasi
dengan instansi yang terkait dalam Tim Pengawasan
Orang Asing.
(4) Dalam hal ditemukannya pelanggaran penggunaan TKA
oleh Pejabat Imigrasi yang melakukan pengawasan
keimigrasian, ditindaklanjuti oleh instansi terkait sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan dalam penggunaan
TKA berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(5) Dalam hal pemberian perpanjangan Itas, pemberian
rangkap jabatan, dan ganti Pemberi Kerja TKA, Direktur
Jenderal, Kepala Divisi Keimigrasian, dan Kepala Kantor
Imigrasi dapat melakukan pengawasan keimigrasian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2018, No. 988
-17-
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 22
Pada Itas elektronik terdapat kode khusus yang bisa diakses
oleh aplikasi yang dimiliki Direktorat Jenderal Imigrasi untuk
menampilkan seluruh data pemegang Itas dalam rangka
pengawasan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
1. Itas dan Izin Tinggal Tetap bagi TKA yang telah
diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini,
dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya
jangka waktu Itas dan Izin Tinggal Tetap.
2. Terhadap pengajuan permohonan Itas dan Izin Tinggal
Tetap bagi TKA yang telah diajukan sebelum berlakunya
Peraturan Menteri ini, diproses berdasarkan Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 27 Tahun
2014 tentang Prosedur Teknis Pemberian, Perpanjangan,
Penolakan, Pembatalan dan Berakhirnya Izin Tinggal
Kunjungan, Itas, dan Izin Tinggal Tetap serta
Pengecualian dari Kewajiban Memiliki Izin Tinggal.
Pasal 24
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
2018, No. 988 -18-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Juni 2018
ttd
YASONNA H. LAOLY
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Juli 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
NOMOR SOP : IMI-GR.01.09-1181
TGL. PEMBUATAN : 28 Maret 2013
TGL. REVISI : 27 Mei 2013 / REV.01
TGL. EFEKTIF : 1 Juni 2013
DISAHKAN OLEH
Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penyelesaian persetujuan Visa akan terhambat dan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
menyebabkan ketidaksesuaian hasil penerbitan, ketepatan waktu, dan akurasi data pada keimigrasian
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Petugas Petugas Pejabat Petugas Petugas
Petugas Bendahara Kelengkapan Waktu Output
loket II Tata Usaha Imigrasi Pindai Vitas
Persyaratan Petugas I menerima
Berkas
1. Menerima permohonan secara online mulailoket
Petugas Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom 1 menit permohonan permohonan berkas
permohonan
lengkap secara online
Verifikasi
Tidak
2. Memeriksa data pemohon dalam daftar cekal cekal?
Petugas loket selesai
Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom Daftar cekal 30 detik data cekal
pemohon
Slip bukti
4. Menerima pembayaran biaya telex persetujuan Visa Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom 2 menit Bukti bayar
pembayaran
Slip tanda
Melakukan pemindaian permohonan persetujuan Visa
8. Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom bukti 2 menit Hasil pindai
yang telah disetujui pembayaran
Slip tanda
Telex ke
9. Mengirimkan telex ke PWRI Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom bukti 5 menit Ouput
PWRI
pembayaran
Bukti
Menyerahkan pemberitahuan persetujuan Visa kepada Berkas penyerahan
10. Petugas loket selesai
Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom permohonan 1 menit pemberitahuan
pemohon atau penjamin persetujuan
dan dokim
Visa
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN PERSETUJUAN VISA KUNJUNGAN
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Langkah Awal : Petugas menerima permohonan visa kunjungan secara online yang kemudian
memeriksa data pemohon dalam daftar cekal. Petugas melakukan pengecekan
dan meneliti keabsahan dokumen yang kemudian memberikan jawaban
persetujuan atau penolakan permohonan secara online. Pemohon menyerahkan
berkas permohonan yang telah disetujui melalui online secara manual kepada
petugas loket. Selanjutnya berkas diteruskan kepada bagian Bendahara
Penerima untuk transaksi pembayaran.
Langkah Utama : Pemohon melakukan pembayaran biaya telex permohonan persetujuan visa.
Selanjutnya petugas melakukan pemilahan antara Visa Tinggal Terbatas dan
Visa Kunjungan.
Langkah Akhir : Petugas melakukan penelitian data permohonan dan mencetak surat
pemberitahuan dan persetujuan visa. Kemudian Pejabat yang ditunjuk
melakukan pengesahan pada surat persetujuan visa kunjungan. Selanjutnya
dilakukan pemindaian surat permohonan persetujuan visa yang telah disetujui.
Petugas mengirimkan telex ke PWRI kemudian dilakukan penyerahan
pemberitahuan persetujuan visa kepada pemohon.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penyelesaian persetujuan Visa akan terhambat dan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
menyebabkan ketidaksesuaian hasil penerbitan, ketepatan waktu, dan akurasi data pada keimigrasian
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Bendahar Petugas Petugas Keterangan
Petugas Pejabat Petugas Kelengkapa
Petugas a Tata Visa Waktu Output
loket Imigrasi Pindai n
Penerima Usaha Kunjungan
Persyaratan Petugas I menerima
Berkas
1. Menerima permohonan secara online mulailoket
Petugas Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom 1 menit permohona permohonan berkas
permohonan
n lengkap secara online
Tida Verifikasi
2. Memeriksa data pemohon dalam daftar cekal cekal?
Petugas loket k selesai
Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom Daftar cekal 30 detik data cekal
pemohon
Memeriksa kelengkapan dan keabsahan Tida
Jawaban Permohonan ditolak
persyaratan permohonan dan memberikan jawaban lengkap k Berkas
2. Petugas loket
dan sah?
selesai
Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom 4 menit persetujuan apabila ada
persetujuan atau penolakan permohonan berupa permohonan
online ketidaksesuaian
nomor notifikasi melalui online
Pemohon
menyerahkan
Ya Persyaratan
Menerima berkas permohonan manual dari Berkas berkas permohonan
3. Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom 1 menit permohona
pemohon yang telah mendapat nomor notifikasi. permohonan secara langsung
n lengkap
kepada petugas
loket
Slip bukti
4. Menerima pembayaran biaya telex persetujuan Visa Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom 2 menit Bukti bayar
pembayaran
Slip tanda
Melakukan pemindaian permohonan persetujuan
9. Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom bukti 2 menit Hasil pindai
Visa yang telah disetujui pembayaran
Slip tanda
Telex ke
10. Mengirimkan telex ke PWRI Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom bukti 5 menit Ouput
PWRI
pembayaran
Bukti
Menyerahkan pemberitahuan persetujuan Visa Berkas penyerahan
11. Petugas loket selesai
Ouput Lantaskim Wasdakim Wasdakim Insarkom Insarkom permohonan 1 menit pemberitahua
kepada pemohon atau penjamin n persetujuan
dan dokim
Visa
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN PERSETUJUAN VISA TINGGAL TERBATAS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Langkah Awal : Petugas menerima permohonan visa tinggal terbatas secara online. Petugas
melakukan pengecekan dan meneliti keabsahan dokumen yang kemudian
memberikan jawaban persetujuan atau penolakan permohonan secara online.
Pemohon menyerahkan berkas permohonan yang telah disetujui melalui online
secara manual kepada petugas loket. Selanjutnya berkas diteruskan kepada
bagian Bendahara Penerima untuk transaksi pembayaran.
Langkah Utama : Pemohon melakukan pembayaran biaya telex persetujuan visa. Selanjutnya
petugas melakukan pemilahan antara Visa Tinggal Terbatas dan Visa
Kunjungan serta melakukan pengecekan berkas TA.01 yang diperuntukkan
pemohon dari Dinas Tenaga Kerja.
Langkah Akhir : Petugas melakukan penelitian data permohonan dan mencetak surat
pemberitahuan dan persetujuan visa. Kemudian Pejabat yang ditunjuk
melakukan pengesahan pada surat persetujuan visa tinggal terbatas.
Selanjutnya dilakukan pemindaian surat permohonan persetujuan visa yang
telah disetujui. Petugas mengirimkan telex ke PWRI kemudian dilakukan
penyerahan pemberitahuan persetujuan visa kepada pemohon.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penerbitan Visa kunjungan terhambat dan menyebabkan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
ketidaksesuaian hasil, ketepatan waktu, dan akurasi data
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Petugas entri Petugas cetak Pejabat Imigrasi/
Petugas loket Bendahara kelengkapan waktu output
data stiker PDLN
Persyaratan
Berkas
Menerima berkas permohonan yang disertai Tanda terima permohonan
1. loket permohonan 2 menit
kelengkapan persyaratan permohonan permohonan sesuai peraturan
dan dokim
yang berlaku
Tidak
Memeriksa kelengkapan, keabsahan dan verifikasi lengkap dan Berkas
2. sah? selesai 1 menit
berkas permohonan permohonan
Ya
Berkas
Memasukkan data barcode paspor pada MRZ dan Tanda terima
3. permohonan 1 menit
mencetak tanda terima permohonan (application receipt) permohonan
dan dokim
Menerima tanda terima permohonan dan pembayaran
Tanda terima Tanda bukti
4. Visa serta menyerahkan tanda bukti pembayaran (Visa 1 menit
permohonan pembayaran
Payment Receipt)
Berkas Data
Menampilkan data teleks persetujuan Ditjenim melalui
5. permohonan 2 menit permohonan
input nomor paspor dan dokim dalam sistem
Persetujuan
Memberikan persetujuan penerbitan Visa oleh pejabat Berkas
6. 2 menit penerbitan
Imigrasi/Pejabat Dinas Luar Negeri permohonan
VIsa
Stiker Visa
Memberikan stiker Visa sebagai pengganti stiker Stiker Visa
8. dan Berita 2 menit
kesalahan dalam proses penerbitan baru
Acara
Berkas Pengesahan
Memberikan pengesahan Visa pada stiker Visa yang Pengesahan dilakukan oleh
9. permohonan 1 menit oleh pejabat Pejabat imigrasi atau
telah direkatkan di paspor dan dokim PDLN
Pemohon
Slip tanda menunjukkan tanda
Menyerahkan dokumen keimigrasian yang telah selesai Paspor
11. bukti 1 menit bukti bayar sebagai
kepada pemohon pemohon syarat pengambilan
pembayaran
Visa
Arsip berkas
12. Melakukan pengarsipan berkas yang telah selesai Petugas loket
selesai Ouput Lantaskim Wasdakim berkas selesai 5 menit
selesai
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN VISA ATAS PERSETUJUAN DIREKTORAT JENDERAL
IMIGRASI
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Langkah Utama : Persetujuan penerbitan visa dilakukan oleh Pejabat Imigrasi atau Pejabat Dinas
Luar Negeri. Petugas memberikan nomor register Visa, mencetak stiker Visa,
dan merekatkan stiker Visa pada paspor pemohon.
Langkah Akhir : Pejabat Imigrasi atau Pejabat Dinas Luar Negeri memberikan pengesahan Visa
pada stiker Visa yang telah direkatkan di paspor. Selanjutnya dilakukan
pemindaian paspor dan Visa yang telah selesai. Petugas kemudian
menyerahkan dokumen keimigrasian kepada pemohon serta melakukan
pengarsipan berkas yang telah selesai.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penerbitan Visa kunjungan terhambat dan menyebabkan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
ketidaksesuaian hasil, ketepatan waktu, dan akurasi data
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Petugas entri Petugas cetak Pejabat Imigrasi/
Petugas loket Bendahara kelengkapan waktu output
data stiker PDLN
Persyaratan
Berkas
Menerima berkas permohonan yang disertai Tanda terima permohonan
1. loket permohonan 2 menit
kelengkapan persyaratan permohonan permohonan sesuai peraturan
dan dokim
yang berlaku
Tidak
Memeriksa kelengkapan, keabsahan dan verifikasi lengkap dan Berkas
2. sah? selesai 1 menit
berkas permohonan permohonan
Ya
Berkas
Memasukkan data barcode paspor pada MRZ dan Tanda terima
3. permohonan 1 menit
mencetak tanda terima permohonan (application receipt) permohonan
dan dokim
Menerima tanda terima permohonan dan pembayaran
Tanda terima Tanda bukti
4. Visa serta menyerahkan tanda bukti pembayaran (Visa 1 menit
permohonan pembayaran
Payment Receipt)
Berkas Data
5. Memasukkan data pemohon ke aplikasi Visa permohonan 5 menit permohonan
dan dokim dalam sistem
Persetujuan
Memberikan persetujuan penerbitan Visa oleh pejabat Berkas
6. 2 menit penerbitan
Imigrasi/Pejabat Dinas Luar Negeri permohonan
VIsa
Stiker Visa
Memberikan stiker Visa sebagai pengganti stiker Stiker Visa
8. dan Berita 2 menit
kesalahan dalam proses penerbitan baru
Acara
Berkas Pengesahan
Memberikan pengesahan Visa pada stiker Visa yang Pengesahan dilakukan oleh
9. permohonan 1 menit oleh pejabat Pejabat imigrasi atau
telah direkatkan di paspor dan dokim PDLN
Pemohon
Slip tanda menunjukkan tanda
Paspor
11. Menyerahkan dokumen keimigrasian yang telah selesai bukti 1 menit bukti bayar sebagai
pemohon syarat pengambilan
pembayaran
Visa
Arsip berkas
12. Melakukan pengarsipan berkas yang telah selesai selesai Ouput Lantaskim Wasdakim berkas selesai 5 menit
selesai
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN PERSETUJUAN VISA ATAS KUASA SENDIRI
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Langkah Utama : Persetujuan penerbitan visa dilakukan oleh Pejabat Imigrasi atau Pejabat Dinas
Luar Negeri. Petugas memberikan nomor register Visa, mencetak stiker Visa,
dan merekatkan stiker Visa pada paspor pemohon.
Langkah Akhir : Pejabat Imigrasi atau Pejabat Dinas Luar Negeri memberikan pengesahan Visa
pada stiker Visa yang telah direkatkan di paspor. Selanjutnya dilakukan
pemindaian paspor dan Visa yang telah selesai. Petugas kemudian
menyerahkan dokumen keimigrasian kepada pemohon serta melakukan
pengarsipan berkas yang telah selesai.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
tidak
tidak proses ke
terdaftar Ditjen
6 Verifikasi status Pemeriksaan 5 mnt Pemberian
permohonan status NIORA
7 Persetujuan Keputusan relatif Setuju /
tidak setuju
8 Pembayaran biaya imigrasi PNBP 5 mnt Kuitansi
Ya
PNBP
9 Pemberian lama tinggal Tahapan 3 mnt Jangka
persetujuan waktu izin
tinggal
10 Cetak surat persetujuan Tahapan cetak 3 mnt Surat
persetujuan persetujuan
11 Penandatanganan surat Surat persetujuan 3 mnt Legalisasi
persetujuan
12 Pengiriman surat Surat Persetujuan relatif Surat
persetujuan elektronik
13 Penyerahan surat Surat Persetujuan 2 mnt
persetujuan
IDENTIFIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN PERSETUJUAN VISA
TINGGAL TERBATAS PADA UNIT PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung jawab
a. Produk : Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
b. Kegiatan : Kepala Seksi Visa Tinggal Terbatas, Pejabat Imigrasi dan
Fungsional Umum
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Penerbitan Persetujuan Visa Tinggal Terbatas Pada Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
Langkah Awal : Menerima dan memeriksa hasil input data dari pemohon, pemeriksaan
pada daftar antrian
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Judul Kegiatan : Pemberian Persetujuan Visa Tinggal Terbatas Pada Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
Petugas 1
a. Petugas 1 menerima dan memeriksa data permohonan yang
terdaftar pada daftar CEKAL;
b. Melakukan pemeriksaan secara lebih mendalam melalui aplikasi
Visa dan Izin Tinggal pada menu “Cekal ECS”, apabila
keputusan pemeriksaan menyatakan identik maka proses
selanjutnya diserahkan kepada Kepala Seksi Visa Tinggal
Terbatas untuk dilakukan proses administrasi lebih lanjut;
c. Petugas 1 memberitahukan kepada pemohon atas proses yang
dilakukan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan menunggu
hasil pemeriksaan lebih lanjut;
d. Dalam hal proses pemeriksaan identifikasi CEKAL telah selesai
dan/atau memperoleh jawaban atau persetujuan untuk
dilanjutkan proses permohonan dari Kepala Seksi Visa Tinggal
Terbatas, tahapan permohonan diteruskan pada proses
persetujuan;
e. Melakukan persetujuan pemberian visa tinggal terbatas;
f. Melakukan penandatanganan surat persetujuan visa tinggal
terbatas atas nama Direktur Dokumen Perjalanan Visa dan
Fasilitas Keimigrasian;
g. Dalam hal koordinasi, petugas 1 dapat melakukan klarifikasi dan
pernyataan sesuai dengan kebijakan Direktorat Jenderal Imigrasi
dan/atau ketentuan peraturan yang berlaku.
2. Petugas 3
a. Melakukan pungutan biaya Keimigrasian sesuai dengan jenis
permohonan dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
b. Melakukan pencatatan elektronik jika tersedia dan teriintegrasi
dalam kesisteman atau pencatatan manual pada buku kas atau
buku penerimaan biaya imigrasi harian;
c. Memberikan tanda penerimaan biaya Keimigrasian dengan
memuat nomor permohonan, nama pemohon, besar nilai
nominal yang dibayarkan, tanggal penerimaan dan
membubuhkan paraf atau tandatangan dalam resi penerimaan
tersebut;
d. Melakukan rekonsiliasi pembukuan Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada sistem manual atau elektronik;
e. Melakukan pemberian jangka waktu lama tinggal sesuai dengan
persetujuan petugas 1;
f. Mencetak lembar surat persetujuan melalui aplikasi kesisteman.
Langkah Akhir : Petugas 3
a. Melakukan pengiriman surat persetujuan visa tinggal terbatas
yang telah ditandatangani oleh petugas 1 kepadal Perwakilan RI
dan penjamin;
b. Menyerahkan surat persetujuan visa tinggal terbatas kepada
Pejamin atau kuasa penjamin.