Anda di halaman 1dari 188

DAFTAR ISI

PERATURAN PERUNDANG-UNDANG

1. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09
TAHUN 2012 TENTANG PENERBITAN PASPOR BIASA BAGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA
2. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8
TAHUN 2014 TENTANG PASPOR BIASA DAN SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

1. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1102 TANGGAL 28 MARET 2013


TENTANG PROSES PENERBITAN PASPOR BARU (REV.01)
2. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1103 TANGGAL 28 MARET 2013
TENTANG PROSES PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN (REV.01)
3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1383 TANGGAL 20 MEI 2014
TENTANG PENERBITAN PASPOR BARU 24/48 HALAMAN ONLINE DALAM DALAM SISTEM
PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
4. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1384 TANGGAL 20 MEI 2014
TENTANG PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN 24/48 HALAMAN ONLINE DALAM DALAM
SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
5. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1385 TANGGAL 20 MEI 2014
TENTANG PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN 24/48 HALAMAN WALK-IN DALAM DALAM
SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
6. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1386 TANGGAL 20 MEI 2014
TENTANG PENERBITAN PASPOR BARU 24/48 HALAMAN HILANG/RUSAK MASIH BERLAKU
DALAM DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
7. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1387 TANGGAL 20 MEI 2014
TENTANG PENERBITAN PASPOR BARU 24/48 HALAMAN HILANG/RUSAK HABIS BERLAKU
DALAM DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
8. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1388 TANGGAL 20 MEI 2014
TENTANG PENERBITAN PASPOR BARU 24/48 HALAMAN WALK-IN DALAM DALAM SISTEM
PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
9. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-1389 TANGGAL 20 MEI 2014
TENTANG PERUBAHAN DATA PASPOR DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
10. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR: IMI-GR.01.01-2844 TANGGAL 09 OKTOBER
2014 TENTANG PENERBITAN PASPOR BARU ELEKTRONIK POLYCARBONATE (WALK-IN)
DARURAT (KEADAAN MENDESAK) DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.511, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM. Penerbitan.
Paspor Biasa. Calon TKI. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 09 TAHUN 2012
TENTANG
PENERBITAN PASPOR BIASA BAGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa kebijakan penerbitan paspor biasa bagi calon


tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri
tanpa memperhatikan domisili, sudah tidak sesuai lagi
dengan kebutuhan teknis dan upaya peningkatan
pengawasan keimigrasian;
b. bahwa untuk meningkatkan pengawasan keimigrasian
terhadap penerbitan paspor biasa bagi calon tenaga
kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri, perlu
mengatur mengenai persyaratan permohonan paspor
biasa bagi calon tenaga kerja Indonesia;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia tentang Persyaratan Permohonan Paspor
Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);

www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.511 2

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang


Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5216);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 142);
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 676);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG PENERBITAN PASPOR BIASA BAGI CALON
TENAGA KERJA INDONESIA.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Calon Tenaga Kerja Indonesia adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar
negeri dan terdaftar di instansi Pemerintah provinsi atau
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.
2. Kantor Imigrasi adalah unit pelaksana teknis yang menjalankan
fungsi keimigrasian di daerah kabupaten, kota, atau kecamatan.

www.djpp.depkumham.go.id
3 2012, No.511

Pasal 2
Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia diterbitkan paspor biasa 24 (dua puluh
empat) halaman atau 48 (empat puluh delapan) halaman.
Pasal 3
(1) Permohonan paspor biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia dapat
diajukan secara elektronik atau nonelektronik.
(2) Permohonan paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan kepada Kepala Kantor Imigrasi yang masih berada dalam
provinsi yang sama dengan domisili yang bersangkutan.
(3) Pengajuan permohonan paspor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat dilakukan secara perorangan atau kolektif melalui perusahaan
pengerah tenaga kerja Indonesia.
Pasal 4
(1) Pengajuan permohonan paspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) dilampiri dengan:
a. kartu tanda penduduk;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, surat baptis,
atau ijazah;
d. surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja
Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja provinsi atau
kabupaten/kota; dan
e. paspor lama, bagi yang telah memiliki paspor.
(2) Dalam hal dilakukan penggantian paspor, permohonan dilampiri
dengan:
a. kartu tanda penduduk;
b. kartu keluarga
c. surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja
Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja provinsi atau
kabupaten/kota; dan
d. paspor lama.
Pasal 5
(1) Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia yang mengajukan permohonan
penggantian paspor hilang yang telah habis masa berlakunya selain
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
juga dikenakan persyaratan tambahan berupa surat kehilangan dari
kantor Kepolisian Republik Indonesia.

www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.511 4

(2) Terhadap permohonan penggantian paspor hilang yang telah habis


masa berlakunya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
proses pemeriksaan dalam berita acara pemeriksaan dan dapat
diberikan penggantian paspor atas persetujuan Kepala Kantor Imigrasi.
(3) Dalam hal permohonan penggantian paspor hilang yang masih
berlaku, dilakukan proses pemeriksaan dalam berita acara
pemeriksaan dan dikirimkan kepada Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia u.p. Kepala Divisi
Keimigrasian untuk mendapatkan persetujuan penggantian paspor.
Pasal 6
Penerbitan paspor bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia dikenakan biaya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Imigrasi Nomor IMI-1005.IZ.03.02 Tahun 2011 tentang Pelayanan
Penerbitan Paspor bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia Tujuan Timur
Tengah pada Subdirektorat Surat Perjalanan Khusus Tenaga Kerja
Indonesia Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas
Keimigrasian, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Mei 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Mei 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

www.djpp.depkumham.go.id
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat
Perjalanan. Laksana Paspor

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2014
TENTANG
PASPOR BIASA DAN SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas pengaman


paspor biasa dan surat perjalanan laksana paspor
dengan menggunakan teknologi pengaman yang tepat
dan berstandar International Civil Aviation
Organization, perlu mengubah, menambah, dan
meningkatkan fitur pengaman serta desain pada
blanko paspor biasa dan surat perjalanan laksana
paspor;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a serta untuk melaksanakan
ketentuan Pasal Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor
31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Paspor Biasa
dan Surat Perjalanan Laksana Paspor;

www.peraturan.go.id
2014, No.649 2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5216);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 676) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 740);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG PASPOR BIASA DAN SURAT PERJALANAN
LAKSANA PASPOR.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau
keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga
tegaknya kedaulatan negara.
2. Surat Perjalanan Laksana Paspor Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Surat Perjalanan Laksana Paspor adalah dokumen pengganti
Paspor yang diberikan dalam keadaan tertentu yang berlaku selama
jangka waktu tertentu.

www.peraturan.go.id
3 2014, No.649

3. Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian adalah sistem teknologi


informasi dan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan informasi guna mendukung operasional,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam melaksanakan fungsi
Keimigrasian.
4. Pejabat Imigrasi adalah pegawai yang telah melalui pendidikan
khusus Keimigrasian dan memiliki keahlian teknis Keimigrasian serta
memiliki wewenang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian.
5. Pejabat Dinas Luar Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil yang telah
mengikuti pendidikan dan latihan khusus untuk bertugas di
Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia.

BAB II
PASPOR BIASA

Bagian Kesatu
Permohonan

Pasal 2
(1) Permohonan Paspor biasa dapat diajukan oleh warga negara
Indonesia:
a. di wilayah Indonesia; atau
b. di luar wilayah Indonesia.
(2) Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Paspor biasa elektronik; dan
b. Paspor biasa nonelektronik.
(3) Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.

Pasal 3
Permohonan Paspor biasa dapat diajukan secara:
a. manual; atau
b. elektronik,
dengan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan.

Pasal 4
(1) Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah
Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau

www.peraturan.go.id
2014, No.649 4

Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi setempat dengan


mengisi aplikasi data dan melampirkan dokumen kelengkapan
persyaratan yang terdiri atas:
a. kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan
pindah ke luar negeri;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau
surat baptis;
d. surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama; dan
f. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki Paspor biasa.
(2) Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c harus dokumen yang memuat:
a. nama;
b. tanggal lahir;
c. tempat lahir; dan
d. nama orang tua.
(3) Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
tidak memuat data sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemohon
dapat melampirkan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

Pasal 5
Bagi anak warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah
Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi setempat dengan
mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. kartu tanda penduduk ayah atau ibu yang masih berlaku atau surat
keterangan pindah ke luar negeri;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran atau surat baptis;
d. akta perkawinan atau buku nikah orang tua;
e. surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang
telah mengganti nama; dan

www.peraturan.go.id
5 2014, No.649

f. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki Paspor biasa.

Pasal 6
(1) Bagi calon tenaga kerja Indonesia yang berdomisili atau berada di
wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi yang masih
berada dalam Provinsi yang sama dengan domisili yang bersangkutan.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mengisi
aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan
pindah ke luar negeri;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau
surat baptis;
d. surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama;
f. surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja
Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi atau
kabupaten/kota; dan
g. Paspor biasa lama, bagi yang telah memiliki Paspor biasa.
(3) Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c harus dokumen yang memuat:
a. nama;
b. tanggal lahir;
c. tempat lahir; dan
d. nama orang tua.
(4) Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
tidak memuat data sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemohon
dapat melampirkan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

Pasal 7

www.peraturan.go.id
2014, No.649 6

Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili di luar wilayah Indonesia,


permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia dengan mengisi
aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. kartu penduduk negara setempat, bukti, petunjuk, atau keterangan
yang menunjukkan bahwa pemohon bertempat tinggal di negara
tersebut; dan
b. Paspor biasa lama.

Pasal 8
Bagi anak berkewarganegaraan Indonesia yang lahir di luar wilayah
Indonesia, permohonan Paspor biasa di luar wilayah Indonesia diajukan
kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi pada Perwakilan Republik Indonesia
dengan melampirkan persyaratan:
a. Paspor biasa ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia; dan
b. surat keterangan lahir dari Perwakilan Republik Indonesia.

Pasal 9
(1) Bagi permohonan Paspor biasa yang diajukan secara manual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, Pemohon
harus mengisi aplikasi data yang disediakan pada loket permohonan
dan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan.
(2) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memeriksa dokumen kelengkapan
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Dokumen kelengkapan persyaratan yang telah dinyatakan lengkap,
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memberikan tanda terima permohonan
dan kode pembayaran.
(4) Dalam hal dokumen kelengkapan persyaratan dinyatakan belum
lengkap, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk mengembalikan dokumen
permohonan dan permohonan dianggap ditarik kembali.

Pasal 10
(1) Bagi permohonan Paspor biasa yang diajukan secara elektronik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, Pemohon
harus mengisi aplikasi data yang tersedia pada laman resmi
Direktorat Jenderal Imigrasi.
(2) Dokumen kelengkapan persyaratan harus disertakan dengan cara
memindai dokumen kelengkapan persyaratan dan dikirimkan melalui
surat elektronik.

www.peraturan.go.id
7 2014, No.649

(3) Pemohon yang telah mengisi aplikasi data sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) memperoleh tanda terima permohonan dan harus
dicetak sebagai tanda bukti permohonan.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang telah
diperiksa dan memenuhi persyaratan diberikan kode pembayaran
melalui pesan singkat dan/atau surat elektronik.

Bagian Kedua
Penerbitan Paspor Biasa

Pasal 11
Penerbitan Paspor biasa dilakukan melalui mekanisme yang terdiri atas:
a. pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan persyaratan;
b. pembayaran biaya Paspor;
c. pengambilan foto dan sidik jari;
d. wawancara;
e. verifikasi; dan
f. adjudikasi.

Pasal 12
(1) Pejabat Imigrasi melakukan pemeriksaan permohonan dan dokumen
kelengkapan persyaratan.
(2) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah
memenuhi persayaratan dimuat dalam Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian oleh Pejabat Imigrasi.

Pasal 13
(1) Dalam hal terdapat kesamaan biodata pemohon dengan biodata daftar
pencegahan yang termuat dalam Sistem Manajemen Informasi
Keimigrasian, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk wajib menolak
permohonan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Penolakan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai
dengan surat penolakan dan rincian data pencegahan yang dicetak
dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.

Pasal 14
(1) Dalam hal persyaratan belum lengkap, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
mengembalikan dokumen persyaratan permohonan kepada pemohon

www.peraturan.go.id
2014, No.649 8

dalam waktu paling lama 1 (satu) hari terhitung sejak tanggal


permohonan diterima.
(2) Pengembalian dokumen persyaratan permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disertai dengan catatan atau penjelasan
mengenai persyaratan yang belum dipenuhi.

Pasal 15
(1) Dalam hal persyaratan telah lengkap dan nama pemohon tidak
tercantum dalam daftar pencegahan, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
melakukan pengambilan foto dan sidik jari.
(2) Pejabat Imigrasi wajib melakukan wawancara dengan mencocokan
antara keterangan yang disampaikan oleh Pemohon dan dokumen
persyaratan asli Pemohon.
(3) Pejabat Imigrasi memberikan tanda bukti penerimaan permohonan
kepada Pemohon.

Pasal 16
Pemohon melakukan pembayaran biaya Paspor biasa pada bank persepsi
atau melalui fasilitas pembayaran perbankan.

Pasal 17
(1) Dalam hal Pejabat Imigrasi yang ditunjuk menemukan kecurigaan
terhadap persyaratan permohonan, keterangan Pemohon, dan/atau
keabsahan dokumen asli persyaratan, permohonan dapat
ditangguhkan untuk dilakukan penelitian atau pemeriksaan lebih
lanjut.
(2) Hasil penelitian atau pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dimuat dalam berita acara pemeriksaan.
(3) Dalam hal pemohon terbukti memberikan keterangan tidak benar
terhadap persyaratan permohonan, keterangan Pemohon, dan/atau
keabsahan dokumen asli persyaratan yang dimilikinya, Permohonan
dibatalkan.
(4) Dalam hal Permohonan dibatalkan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) telah dialokasikan blangko Paspor biasa, Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk wajib membatalkan blangko Paspor biasa tersebut dan
dicatat dalam Sistem Infomasi Manajemen Keimigrasian.

Pasal 18
(1) Dalam hal Pemohon tidak melanjutkan mekanisme dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari, permohonan pengajuan Paspor
biasa dibatalkan.

www.peraturan.go.id
9 2014, No.649

(2) Dalam hal Permohonan dibatalkan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) telah dialokasikan blangko Paspor biasa, Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk wajib membatalkan blangko Paspor biasa tersebut dan
dicatat dalam Sistem Infomasi Manajemen Keimigrasian.

Pasal 19
(1) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melakukan proses verifikasi dan
adjudikasi terhadap penerbitan Paspor biasa.
(2) Verifikasi dan adjudikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mencocokan data biometrik Pemohon dan basis
data yang tersimpan dalam Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian.
(3) Dalam hal pada tahapan verifikasi dan adjudikasi tidak ditemukan
duplikasi data pemohon, proses penerbitan Paspor biasa dilanjutkan
pada tahapan pencetakan dan uji kualitas.

Pasal 20
Mekanisme pembayaran dan besarnya biaya penerbitan Paspor biasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 21
Seluruh biaya yang berkaitan dengan permohonan Paspor biasa yang telah
di setorkan pada Kas Negara oleh pemohon tidak dapat ditarik kembali.

Pasal 22
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk menerbitkan Paspor biasa
dalam waktu paling lama 4 (empat) hari kerja sejak dilakukan
wawancara.
(2) Batas waktu penerbitan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berlaku juga terhadap Paspor biasa yang diterbitkan oleh
Pejabat Dinas Luar Negeri.
(3) Waktu penyelesaian penerbitan Paspor biasa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), dikecualikan bagi penerbitan Paspor biasa
untuk alasan penggantian paspor rusak, penggantian paspor hilang,
atau penggantian paspor duplikasi.

Pasal 23
(1) Paspor biasa yang telah selesai dapat diambil oleh:
a. pemohon dengan menunjukan tanda bukti pembayaran dan bukti
identitas yang sah;

www.peraturan.go.id
2014, No.649 10

b. orang lain yang memiliki hubungan hukum kekeluargaan dengan


pemohon dengan menunjukan tanda bukti pembayaran, fotokopi
kartu keluarga, dan kartu identitas pengambil yang sah; atau
c. orang lain yang tidak memiliki hubungan hukum kekeluargaan
dengan Pemohon dengan menunjukan tanda bukti pembayaran,
surat kuasa, dan identitas pengambil yang sah.
(2) Penyerahan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dicatat dalam buku penyerahan Paspor biasa dan ditandatangani oleh
pengambil.

Bagian Ketiga
Perubahan Data Paspor Biasa

Pasal 24
(1) Dalam hal terjadi perubahan data pemegang Paspor biasa yang
meliputi perubahan nama atau perubahan alamat, pemohon dapat
mengajukan permohonan perubahan data Paspor biasa kepada Kepala
Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi.
(2) Prosedur perubahan data Paspor Biasa, dilaksanakan melalui
tahapan:
a. pengajuan permohonan;
b. persetujuan Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi; dan
c. pencetakan perubahan data pada halaman pengesahan.

Bagian Keempat
Penarikan Paspor Biasa
Pasal 25
(1) Penarikan Paspor biasa dapat dilakukan kepada pemegangnya pada
saat berada di dalam atau di luar wilayah Indonesia.
(2) Penarikan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam hal:
a. pemegangnya telah dinyatakan sebagai tersangka oleh instansi
berwenang atas perbuatan pidana yang diancam hukuman paling
singkat 5 (lima) tahun atau red notice yang telah berada di luar
Wilayah Indonesia; atau
b. masuk dalam daftar Pencegahan.
Pasal 26
(1) Penarikan Paspor biasa di wilayah Indonesia dilakukan oleh Kepala
Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.

www.peraturan.go.id
11 2014, No.649

(2) Penarikan Paspor biasa di luar wilayah Indonesia dilakukan oleh


Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia.
(3) Dalam hal pada Perwakilan Republik Indonesia belum ada Pejabat
Imigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penarikan Paspor biasa
dilakukan oleh Pejabat Dinas Luar Negeri.
Pasal 27
Dalam hal penarikan Paspor biasa dilakukan pada saat pemegangnya
berada di luar wilayah Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
ayat (2), kepada yang bersangkutan diberikan Surat Perjalanan Laksana
Paspor sebagai dokumen pengganti yang akan digunakan untuk proses
pemulangan.
Pasal 28
(1) Penarikan Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
dilakukan dengan menyampaikan surat pemberitahuan penarikan
Paspor biasa kepada pemegangnya.
(2) Pemegang Paspor biasa yang mendapatkan surat pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyerahkan Paspor biasa
kepada Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dalam waktu paling lama 3
(tiga) hari.
(3) Dalam hal pemegang Paspor biasa tidak menyerahkan dalam waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
harus menarik langsung Paspor biasa dari pemegangnya.
Pasal 29
Paspor biasa dapat diberikan kembali kepada pemegangnya oleh Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk, dalam hal:
a. tidak terbukti melakukan perbuatan pidana berdasarkan keputusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;
b. red notice dicabut oleh interpol; atau
c. namanya dicabut dari daftar pencegahan.
Bagian Kelima
Pembatalan Paspor Biasa
Pasal 30
Pembatalan Paspor biasa dapat dilakukan dalam hal:
a. Paspor biasa tersebut diperoleh secara tidak sah;
b. pemegang memberikan keterangan palsu atau tidak benar;
c. pemegangnya meninggal dunia pada saat proses penerbitan;
d. tidak diambil dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal
diterbitkan; atau

www.peraturan.go.id
2014, No.649 12

e. kesalahan dan rusak pada saat proses penerbitan.

Pasal 31
(1) Dalam hal pembatalan karena alasan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 30 huruf a dan huruf b, terhadap pemegang Paspor biasa
dilakukan pemeriksaan dan dibuatkan berita acara pemeriksaan.
(2) Berita acara pemeriksaan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dalam
waktu paling lama 2 (dua) hari terhitung sejak tanggal diterimanya
permintaan pengajuan pembatalan Paspor biasa.
(3) Berita acara pemeriksaan Paspor biasa disampaikan kepada Kepala
Kantor Imigrasi setempat untuk diperiksa dalam rangka memberikan
keputusan pembatalan Paspor biasa.
(4) Pemberian keputusan pembatalan Paspor biasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dalam waktu paling lama 1
(satu) hari terhitung sejak tanggal diterimanya berita acara
pemeriksaan.
(5) Dalam hal Kepala Kantor Imigrasi menyetujui pembatalan Paspor
biasa, Pejabat Imigrasi melakukan pengguntingan Paspor biasa dan
dimuat dalam berita acara penguntingan.

Pasal 32
(1) Dalam hal pembatalan karena alasan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 30 huruf c sampai dengan huruf e, ditindaklanjuti dengan
pembatalan Paspor biasa dan dimuat dalam berita acara pembatalan.
(2) Bagi Paspor biasa yang dibatalkan dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 Huruf d, pemohon dapat diberikan Paspor
biasa melalui prosedur pengajuan permohonan penggantian Paspor
biasa.
(3) Bagi Paspor biasa yang dibatalkan dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf e, langsung diberikan Paspor biasa
tanpa melalui prosedur pengajuan permohonan.

Pasal 33
(1) Dalam hal Paspor biasa dibatalkan dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf a dan huruf b, Kepala Kantor Imigrasi
dapat memerintahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Keimigrasian untuk melakukan Penyidikan terhadap pemohon.
(2) Perintah penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimuat
dalam surat keputusan pembatalan.

www.peraturan.go.id
13 2014, No.649

(3) Perkembangan proses penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), dilaporkan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Imigrasi dan
dicantumkan dalam Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.

Pasal 34
(1) Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
menangguhkan pemberian Paspor biasa terhadap pemegang Paspor
biasa yang dibatalkan karena alasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 huruf a dan huruf b, dalam waktu paling singkat 6 (enam)
bulan atau paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal Paspor
biasa yang bersangkutan dibatalkan.
(2) Penangguhan pemberian Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimuat dalam surat keputusan pembatalan.
(3) Penangguhan Pemberian Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dilaporkan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Imigrasi
dan dicantumkan dalam Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.

Bagian Keenam
Pencabutan Paspor Biasa

Pasal 35
(1) Pencabutan Paspor biasa dapat dilakukan dalam hal:
a. pemegangnya dijatuhi hukuman pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun;
b. pemegangnya telah kehilangan kewarganegaraan Republik
Indonesia berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. anak berkewarganegaraan ganda yang memilih kewarganegaraan
asing;
d. masa berlakunya habis;
e. pemegangnya meninggal dunia;
f. rusak sedemikian rupa sehingga keterangan didalamnya menjadi
tidak jelas, atau memberi kesan yang tidak pantas lagi sebagai
dokumen resmi;
g. dilaporkan hilang oleh pemegangnya yang dibuktikan dengan
surat keterangan lapor kepolisian; atau
h. pemegangnya tidak menyerahkan Paspor biasa dalam upaya
penarikan Paspor biasa.
(2) Pencabutan Paspor biasa dimasukan ke dalam Sistem Informasi
Manajemen Keimigrasian.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 14

(3) Dalam hal pencabutan Paspor biasa dilakukan pada saat


pemegangnya berada di luar wilayah Indonesia maka kepada yang
bersangkutan diberikan Surat Perjalanan Laksana Paspor sebagai
dokumen pengganti Paspor biasa yang akan digunakan untuk proses
pemulangan.

Bagian Ketujuh
Penggantian Paspor Biasa

Pasal 36
(1) Penggantian Paspor biasa dilakukan jika:
a. masa berlakunya akan atau telah habis;
b. halaman penuh;
c. hilang;
d. rusak pada saat:
1. proses penerbitan; atau
2. di luar proses penerbitan, sehingga keterangan didalamnya
menjadi tidak jelas atau memberi kesan yang tidak pantas
lagi sebagai dokumen resmi.
(2) Penggantian Paspor biasa yang masa berlakunya akan atau telah
habis, halaman penuh, atau rusak pada saat di luar proses penerbitan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d angka 2 ditindaklanjuti
dengan pencabutan.
(3) Penggantian Paspor biasa yang rusak pada saat proses penerbitan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d angka 1 ditindaklanjuti
dengan pembatalan.

Pasal 37
(1) Penggantian Paspor biasa dapat diberikan di wilayah Indonesia atau di
luar wilayah Indonesia.
(2) Penggantian Paspor biasa yang diajukan di wilayah Indonesia
diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk.
(3) Penggantian Paspor biasa yang diajukan di luar wilayah Indonesia
diberikan oleh Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada perwakilan
Republik Indonesia.
(4) Dalam hal pada perwakilan Republik Indonesia belum ada Pejabat
Imigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penggantian Paspor
biasa dilakukan oleh Pejabat Dinas Luar Negeri.

www.peraturan.go.id
15 2014, No.649

Pasal 38
(1) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf a, huruf b, dan huruf d angka 1 yang diajukan di wilayah
Indonesia dapat langsung diberikan penggantian Paspor biasa melalui
prosedur permohonan Paspor biasa.
(2) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf d angka 2 yang diajukan di Wilayah Indonesia, diberikan
setelah pembuatan berita acara pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk.
(3) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf a, huruf b, dan huruf d angka 1 yang diajukan di luar
wilayah Indonesia dapat dilakukan penggantian Paspor Biasa melalui
prosedur permohonan di luar wilayah Indonesia.
(4) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf d angka 2 yang diajukan di luar Wilayah Indonesia,
diberikan setelah pembuatan berita acara pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Kepala Perwakilan Republik Indonesia.

Pasal 39
(1) Berita acara pemeriksaan penggantian Paspor biasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk atau Pejabat Dinas Luar Negeri dalam waktu paling lama 2
(dua) hari sejak diterimanya permohonan penggantian Paspor biasa.
(2) Dalam hal permohonan penggantian Paspor biasa disetujui, Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk atau Pejabat Dinas Luar Negeri dapat
melanjutkan proses penggantian Paspor biasa dalam waktu paling
lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya permohonan penggantian Paspor
biasa.

Pasal 40
(1) Permohonan penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 ayat (1) huruf c diajukan secara langsung oleh pemohon
dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. surat lapor kehilangan dari kepolisian setempat;
b. kartu tanda penduduk yang masih berlaku; dan
c. kartu keluarga.
(2) Pejabat Imigrasi melakukan pemeriksaan terhadap permohonan
penggantian Paspor biasa sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) dan
dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 16

(3) Berita acara pemeriksaan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dalam
waktu paling lama 1 (satu) hari terhitung sejak tanggal diterimanya
permintaan pengajuan penggantian Paspor biasa.
(4) Berita acara pemeriksaan Paspor biasa disampaikan kepada Kepala
Kantor Imigrasi untuk mendapatkan pertimbangan dalam
memberikan keputusan penggantian.
(5) Pemberian keputusan penggantian Paspor biasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan dalam waktu paling lama 1
(satu) hari terhitung sejak dimintakan pertimbangan.
(6) Dalam hal Kepala Kantor Imigrasi menyetujui penggantian Paspor
biasa, Pejabat Imigrasi mengeluarkan penggantian Paspor biasa.

Pasal 41
(1) Dalam hal dari hasil pemeriksaan diperoleh petunjuk Paspor biasa
hilang atau rusak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)
huruf c dan huruf d disebabkan karena:
a. musibah yang dialami oleh yang bersangkutan antara lain
kebakaran, kebanjiran dan gempa bumi, dapat diberikan
penggantian langsung;
b. ditemukan adanya unsur kekurang hati-hatian dan terjadinya
kehilangan di luar kemampuan pemegang Paspor biasa, diberikan
penggantian Paspor biasa;
c. ditemukan adanya unsur kecerobohan atau kelalaian disertai
alasan yang tidak dapat diterima, pemberian Paspor biasa dapat
ditangguhkan paling sedikit 6 (enam) bulan sampai dengan paling
lama 2 (dua) tahun.
(2) Penggantian Paspor biasa karena hilang atau rusak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan biaya denda sebagai berikut:
a. disebabkan karena musibah, dibebaskan dari pengenaan denda;
b. disebabkan karena kekurang hati-hatian tanpa unsur
kesengajaan, dikenakan denda sebesar biaya Paspor biasa yang
hilang atau rusak; dan
c. disebabkan karena kecerobohan, dikenakan denda 2 (dua) kali
lipat dari biaya Paspor biasa yang hilang atau rusak.
Pasal 42
(1) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk atau Pejabat Dinas Luar Negeri dapat
menolak permohonan penggantian Paspor biasa karena alasan
tertentu.

www.peraturan.go.id
17 2014, No.649

(2) Alasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:


a. tempat tinggal pemohon berada di luar wilayah akreditasi
perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; atau
b. pemohon telah kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia
dan/atau telah memperoleh kewarganegaraan lain.
(3) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk atau Pejabat Dinas Luar Negeri
menyampaikan penolakan pemberian Paspor biasa kepada pemohon
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) hari terhitung sejak tanggal
diterimanya permohonan penggantian Paspor biasa.
BAB III
SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 43
Surat Perjalanan Laksana Paspor terdiri atas:
a. Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia;
b. Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing; dan
c. Surat Perjalanan lintas batas atau pas lintas batas.
Bagian Kedua
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Warga Negara Indonesia
Pasal 44
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia
diberikan bagi warga negara Indonesia dalam keadaan tertentu, jika
Paspor biasa tidak dapat diberikan.
(2) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. dalam rangka pemulangan ke Indonesia pada saat Paspor biasa
telah dicabut oleh Pemerintah Republik Indonesia pada saat yang
bersangkutan berada di luar negeri; dan
b. dalam rangka pemulangan ke Indonesia karena yang
bersangkutan berada di suatu negara secara ilegal tanpa
dilengkapi Surat Perjalanan Republik Indonesia.
(3) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku untuk perjalanan
masuk wilayah Indonesia.
Pasal 45
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia
diberikan bagi warga negara Indonesia dalam keadaan tertentu, jika
Paspor biasa tidak dapat diberikan.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 18

(2) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku untuk perjalanan
masuk wilayah Indonesia.
Pasal 46
(1) Permohonan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara
Indonesia diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia.
(2) Penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara
Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Pejabat Imigrasi.
Pasal 47
Dalam hal pada perwakilan Republik Indonesia belum ada Pejabat Imigrasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penerbitan Surat Perjalanan
Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia dilakukan oleh Pejabat
Dinas Luar Negeri.
Pasal 48
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia
berlaku paling lama 2 (dua) tahun dan hanya dapat digunakan untuk
1 (satu) kali perjalanan.
(2) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga negara Indonesia tidak
dapat diperpanjang.
Bagian Ketiga
Surat Perjalanan Laksana Paspor Untuk Orang Asing
Pasal 49
Permohonan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing
diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor
Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Orang Asing yang
bersangkutan.
Pasal 50
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing diberikan bagi
Orang Asing yang tidak mempunyai:
a. dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku; dan
b. perwakilan negaranya di wilayah Indonesia.
(2) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam hal:
a. atas kehendak sendiri keluar dari wilayah Indonesia sepanjang
tidak terkena pencegahan;
b. dikenai deportasi; atau
c. repatriasi.

www.peraturan.go.id
19 2014, No.649

Pasal 51
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing berlaku paling
lama 6 (enam) bulan dan hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) kali
perjalanan.
(2) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing tidak dapat
diperpanjang.

Pasal 52
Permohonan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing yang
berada di wilayah Indonesia diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal Orang Asing yang bersangkutan dengan melampirkan:
a. surat keterangan atau pernyataan tidak memiliki Dokumen Perjalanan
dari negaranya atau negara lain serta tidak dapat memperolehnya
dalam waktu yang dianggap layak; dan
b. bukti domisili.

Bagian Keempat
Surat Perjalanan Lintas Batas atau Pas Lintas Batas

Pasal 53
Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas dapat diberikan untuk
warga negara Indonesia yang berdomisili di wilayah perbatasan negara
Republik Indonesia dengan negara lain sesuai dengan perjanjian lintas
batas.

Pasal 54
Permohonan surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas diajukan
kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dengan melampirkan:
a. permohonan Pas Lintas Batas yang telah diisi dan disahkan oleh
Kepala Desa setempat atau dengan nama lain;
b. melampirkan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk yang diterbitkan
oleh Pejabat dan instansi yang berwenang;
c. melampirkan pas foto 3x4 (tiga kali empat) sebanyak 2 (dua) lembar
latar belakang berwarna merah; dan
d. tidak tercantum dalam daftar pencegahan.

Pasal 55
(1) Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas berlaku paling
lama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan.
(2) Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diperpanjang.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 20

(3) Pemegang surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas yang
telah berakhir masa berlakunya dapat mengajukan permohonan surat
perjalanan lintas batas atau pas lintas batas baru.

Bagian Kelima
Prosedur Pemberian Surat Perjalanan Laksana Paspor

Pasal 56
(1) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melakukan tahapan pemeriksaan
terhadap yang bersangkutan untuk menentukan status
kewarganegaraan yang dimiliki.
(2) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memasukan data yang telah dilakukan
pemeriksaan dan ditentukan alasan memperoleh Surat Perjalanan
Laksana Paspor ke dalam Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
(3) Setelah data yang bersangkutan dimasukan dalam Sistem Informasi
Manajemen Keimigrasian dilanjutkan pada tahapan pembayaran biaya
Surat Perjalanan Laksana Paspor.
(4) Pejabat Imigrasi wajib melakukan pengambilan foto dan sidik jari.
(5) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dapat melanjutkan proses penerbitan
Surat Perjalanan Laksana Paspor pada tahapan verifikasi dan
adjudikasi untuk mencocokan data biometrik pemohon dengan basis
data yang tersimpan dalam pusat data keimigrasian.

BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN PASPOR BIASA DAN
SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR

Bagian Kesatu
Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa

Pasal 57
Paspor biasa mempunyai spesifikasi teknis pengaman dengan standar
bentuk, ukuran, desain, fitur pengaman, dan isi blanko sesuai dengan
standar International Civil Aviation Organization.

Pasal 58
(1) Spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 terdiri atas:
a. spesifikasi teknis pengaman umum; dan
b. spesifikasi teknis pengaman khusus.

www.peraturan.go.id
21 2014, No.649

(2) Spesifikasi teknis pengaman umum sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf a memuat standar bentuk, ukuran, desain, fitur pengaman,
dan isi blanko yang dapat diketahui dengan kasat mata.
(3) Spesifikasi teknis pengaman khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b memuat standar bentuk, ukuran, desain, fitur
pengaman, dan isi blanko yang dapat diketahui oleh pejabat imigrasi
yang berwenang dengan menggunakan alat bantu tertentu.
(4) Spesifikasi teknis pengaman umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(5) Spesifikasi teknis pengaman khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

Bagian Kedua
Spesifikasi Teknis Pengaman Surat Perjalanan Laksana Paspor

Pasal 59
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal
43 huruf a dan huruf b mempunyai spesifikasi teknis pengaman
dengan standar bentuk, ukuran, desain, fitur pengaman, dan isi
blanko sesuai dengan standar International Civil Aviation Organization.
(2) Spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Spesifikasi teknis pengaman umum; dan
b. Spesifikasi teknis pengaman khusus.
(3) Spesifikasi teknis pengaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Spesifikasi teknis pengaman khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN SURAT PERJALANAN LINTAS BATAS
DAN PAS LINTAS BATAS

Pasal 60
(1) Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 huruf c mempunyai spesifikasi teknis
pengaman dengan standar bentuk, ukuran, desain, fitur pengaman,
dan isi blanko yang dapat dibaca dengan mesin pembaca dokumen
perjalanan.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 22

(2) Spesifikasi teknis pengaman surat perjalanan lintas batas atau pas
lintas batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.

BAB VI
PENGADAAN BLANGKO, STANDARDISASI, PENYIMPANAN,
DAN PENDISTRIBUSIAN PASPOR BIASA
DAN SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR

Pasal 61
(1) Direktur Jenderal Imigrasi bertanggung jawab atas pengadaan
blangko Paspor biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.
(2) Pengadaan blangko sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 62
(1) Menteri menetapkan standardisasi Paspor biasa dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor.
(2) Standardisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan standar International Civil Aviation Organization.
(3) Standardisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. standar bentuk;
b. standar ukuran;
c. standar desain;
d. standar fitur pengamanan; dan
e. standar isi.

Pasal 63
(1) Penyimpanan dan pendistribusian blangko Paspor biasa dan Surat
Perjalanan Laksana Paspor dilaksanakan oleh Direktur Jenderal
Imigrasi.
(2) Pendistribusian blangko Paspor biasa dan Surat Perjalanan Laksana
Paspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.

www.peraturan.go.id
23 2014, No.649

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 64
Paspor biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor yang telah diterbitkan
sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap berlaku
sampai dengan masa berlakunya berakhir.
Pasal 65
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, blanko Paspor Biasa dan
Surat Perjalanan Laksana Paspor yang telah dicetak dengan spesifikasi
teknis pengaman berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 7 Tahun 2012 tentang Spesifikasi Teknis Pengaman
Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2012
tentang Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor tetap sah dan dapat digunakan sampai dengan
persediaannya habis.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 66
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor M.01-1Z.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa;
b. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M.01-IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia, dan Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Orang Asing; dan
c. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun
2012 tentang Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa dan Surat
Perjalanan Laksana Paspor sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
723),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 24

Pasal 67
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 April 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Mei 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

www.peraturan.go.id
25 2014, No.649

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN
TENTANG
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN PASPOR BIASA DAN SURAT
PERJALANAN LAKSANA PASPOR

SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN UMUM PASPOR BIASA

A. SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN UMUM PASPOR BIASA ELEKTRONIK

Paspor Biasa elektronik berbentuk buku yang terdiri dari 48 (empat puluh
delapan) halaman dan 24 (dua puluh empat) halaman yang memuat gambar,
catatan dan teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta
dilengkapi dengan cip dan antena Radio Frequency Identification (RFId).
Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa Elektronik terdiri atas Paspor
biasa elektronik dengan menggunakan lembar laminasi pada halaman yang
memuat data pemegang dan Paspor biasa elektronik dengan menggunakan
lembar polycarbonate pada halaman yang memuat data pemegang.
1. Paspor biasa elektronik dengan menggunakan lembar laminasi dengan
kategori sebagai berikut:
a. tiap lembar isi paspor biasa elektronik menggunakan kertas bertanda
air;
b. paspor biasa elektronik berukuran 88 mm x 125 mm (delapan puluh
delapan milimeter kali seratus dua puluh lima milimeter); dan
c. paspor biasa elektronik mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
1) pada sampul depan bagian luar:
a) warna dasar biru kehijauan;
b) cetakan gold foil yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA”, “PASPOR”, “PASSPORT”;
- Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- garis horizontal; dan
- simbol Paspor elektronik.
2) pada sampul depan bagian dalam memuat:
a) pola khusus;
b) mikroteks;
c) siluet burung;
d) ornamen flora;
e) rainbow color printing; dan
f) cetakan tindih.
3) pada halaman 1 (satu) memuat:
a) pola khusus;
b) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;

www.peraturan.go.id
2014, No.649 26

c)
Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d)
raster khusus;
e)
mikroteks;
f)
ornamen flora;
g)
warna kombinasi;
h)
teks himbauan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
i)
teks ”PASPOR INI BERLAKU UNTUK SELURUH NEGARA DAN
WILAYAH TERTENTU KECUALI DITENTUKAN LAIN” dan
”THIS PASSPORT IS VALID FOR ALL COUNTRIES AND AREAS
UNLESS OTHERWISE ENDORSED”; dan
j) teks jumlah halaman Paspor,
4) pada halaman 2 (dua) memuat:
a) data pemegang paspor dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”
- teks “PASPOR” dan “PASSPORT”;
- teks “JENIS/TYPE”;
- teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
- teks “NO. PASPOR/PASSPORT NO.”;
- teks “NAMA LENGKAP/FULL NAME”;
- teks “KELAMIN/SEX";
- teks “KEWARGANEGARAAN/NATIONALITY”;
- teks “TGL. LAHIR/DATE OF BIRTH”;
- teks “TEMPAT LAHIR/PLACE OF BIRTH”;
- teks “TGL. PENGELUARAN/DATE OF ISSUE”
- teks “TGL. HABIS BERLAKU/DATE OF EXPIRY”;
- teks “NO. REG.” dan
- teks “KANTOR YANG MENGELUARKAN/ISSUING
OFFICE”.
b) area foto;
c) machine readable zone;
d) gambar kepulauan Indonesia;
e) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
f) pola khusus;
g) mikroteks;
h) ornamen flora;
i) warna kombinasi; dan
j) lembar laminasi.
5) pada halaman 3 (tiga) memuat:
a) ornamen flora;
b) gambar Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik
Indonesia di salah satu sudut halaman;
c) nomor halaman;
d) mikroteks;
e) raster khusus;
f) teks perhatian kepada pemegang paspor

www.peraturan.go.id
27 2014, No.649

g) nomor perforasi;
h) warna kombinasi; dan
i) teks “PERHATIAN”.
6) pada halaman 4 (empat) sampai dengan halaman 47 (empat puluh
tujuh) untuk Paspor Biasa elektronik 48 (empat puluh delapan)
halaman atau pada halaman 4 (empat) sampai dengan halaman
23 (dua puluh tiga) untuk Paspor Biasa elektronik 24 (dua puluh
empat) halaman memuat:
a) ornamen flora;
b) tanda air;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia di
salah satu sudut halaman;
d) nomor halaman;
e) mikroteks;
f) pola khusus pada tiap halaman yang membentuk gambar
flora, fauna, dan warisan budaya Indonesia;
g) warna kombinasi;
h) teks “CATATAN PENGESAHAN” dan ”ENDORSEMENTS” pada
halaman 4 (empat) dan halaman 5 (lima);

i) teks “VISAS” pada halaman 6 (enam) sampai dengan halaman


47 (empat puluh tujuh) untuk Paspor Biasa elektronik 48
(empat puluh delapan) halaman atau pada halaman 6 (enam)
sampai dengan halaman 23 (dua puluh tiga) untuk Paspor
Biasa elektronik 24 (dua puluh empat) halaman; dan
j) nomor perforasi.
7) Pada halaman 48 (empat puluh delapan) untuk Paspor Biasa
elektronik 48 (empat puluh delapan) halaman atau pada halaman
24 (dua puluh empat) untuk Paspor Biasa elektronik 24 (dua
puluh empat) halaman memuat:
a) ornamen flora;
b) tanda air;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) nomor halaman;
e) mikroteks;
f) pola khusus yang membentuk kepulauan Indonesia;
g) warna kombinasi;
h) teks “INFORMASI PEMEGANG” dan “INFORMATION ON
BEARER”;
i) teks uraian informasi pemegang;
j) tanda tangan pemegang; dan
k) nomor perforasi.
8) pada sampul belakang bagian dalam memuat:
a) teks “Peringatan” dan “Warning”
b) teks “JANGAN DICAP DI SINI” dan “DO NOT STAMP HERE”
berwarna merah;
c) simbol e-passport/paspor elektronik;
d) teks peringatan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;

www.peraturan.go.id
2014, No.649 28

e) ornamen flora;
f) raster khusus;
g) mikroteks;
h) warna kombinasi;
i) cetakan tindih;
j) teks “Republik Indonesia”; dan
k) ornamen bunga.
9) pada sampul belakang bagian luar memuat warna dasar biru
kehijauan.
2. Paspor biasa elektronik dengan menggunakan lembar polycarbonate.
a. Paspor Biasa elektronik menggunakan lembar polycarbonate pada
data pemegang dan menggunakan lembar kertas bertanda air pada
tiap halaman.
b. Paspor Biasa elektronik berukuran 88 mm x 125 mm (delapan puluh
delapan milimeter kali seratus dua puluh lima milimeter).
c. Paspor Biasa elektronik mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1) pada sampul depan bagian luar:
a) warna dasar biru kehijauan;
b) cetakan gold foil yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA”, “PASPOR”, “PASSPORT”;
- Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- garis horizontal; dan
- simbol Paspor elektronik.
2) pada sampul depan bagian dalam memuat:
a) pola khusus;
b) mikroteks;
c) siluet burung;
d) ornamen flora;
e) rainbow color printing; dan
f) cetakan tindih.
3) pada lembar polycarbonate memuat:
a) pola khusus;
b) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) raster khusus;
e) mikroteks;
f) ornamen flora;
g) warna kombinasi;
h) teks himbauan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;
i) teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”;
j) data pemegang yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”
- teks “PASPOR” dan “PASSPORT”;
- teks “JENIS/TYPE”;
- teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
- teks “NO. PASPOR/PASSPORT NO.”;

www.peraturan.go.id
29 2014, No.649

- teks “NAMA LENGKAP/FULL NAME”;


- teks “KELAMIN/SEX";
- teks “KEWARGANEGARAAN/NATIONALITY”;
- teks “TGL. LAHIR/DATE OF BIRTH”;
- teks “TEMPAT LAHIR/PLACE OF BIRTH”;
- teks “TGL. PENGELUARAN/DATE OF ISSUE”
- teks “TGL. HABIS BERLAKU/DATE OF EXPIRY”;
- teks “NO. REG.”
- teks “KANTOR YANG MENGELUARKAN/ISSUING
OFFICE”.
k) area foto;
l) machine readable zone;
m) gambar kepulauan Indonesia;
4) pada halaman 1 (satu) memuat:
a) pola khusus;
b) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) raster khusus;
e) mikroteks;
f) ornamen flora;
g) warna kombinasi;
h) teks perhatian bagi pemegang Paspor;
i) teks jumlah halaman Paspor;
j) nomor halaman; dan
k) nomor perforasi.
5) pada halaman 2 (dua) sampai dengan halaman 47 (empat puluh
tujuh) untuk Paspor Biasa elektronik 48 (empat puluh delapan)
halaman atau pada halaman 2 (dua) sampai dengan halaman 23
(dua puluh tiga) untuk Paspor Biasa elektronik 24 (dua puluh
empat) halaman memuat:
a) ornamen flora;
b) tanda air;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) mikroteks;
e) raster khusus pada tiap halaman yang membentuk gambar
flora, fauna, dan warisan budaya Indonesia;
f) warna kombinasi;
g) teks “CATATAN PENGESAHAN” dan ”ENDORSEMENTS” pada
halaman 2 (dua) dan halaman 3 (tiga);
h) teks “VISAS” pada halaman 4 (empat) sampai dengan
halaman 47 (empat puluh tujuh) untuk Paspor Biasa
elektronik 48 (empat puluh delapan) halaman atau pada
halaman 4 (empat) sampai dengan halaman 23 (dua puluh
tiga) untuk Paspor Biasa elektronik 24 (dua puluh empat)
halaman;
i) nomor halaman; dan
j) nomor perforasi.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 30

6) Pada halaman 48 (empat puluh delapan) untuk Paspor Biasa


elektronik 48 (empat puluh delapan) halaman atau pada halaman
24 (dua puluh empat) untuk Paspor Biasa elektronik 24 (dua
puluh empat) halaman memuat:
a) ornamen flora;
b) tanda air;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) mikroteks;
e) raster khusus yang membentuk kepulauan Indonesia;
f) warna kombinasi;
g) teks informasi pemegang;
h) kolom tanda tangan pemegang;
i) nomor halaman; dan
j) nomor perforasi.
7) pada sampul belakang bagian dalam memuat:
a) teks “JANGAN DICAP DI SINI” dan “DO NOT STAMP HERE”
berwarna merah;
b) teks “Peringatan” dan “Warning”;
c) simbol e-passport/paspor elektronik;
d) teks peringatan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;
e) ornamen flora;
f) raster khusus;
g) mikroteks;
h) warna kombinasi;
i) cetakan tindih;
j) teks “Republik Indonesia”; dan
k) ornamen bunga.
8) pada sampul belakang bagian luar memuat warna dasar biru
kehijauan.

B. SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN PASPOR BIASA NONELEKTRONIK


Paspor Biasa nonelektronik berbentuk buku yang terdiri dari 48 (empat
puluh delapan) halaman dan 24 (dua puluh empat) halaman yang memuat
gambar, catatan dan teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
1. Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa nonelektronik:
a. Tiap lembar isi Paspor Biasa nonelektronik menggunakan kertas
bertanda air.
b. Paspor Biasa nonelektronik berukuran 88 mm x 125 mm (delapan
puluh delapan milimeter kali seratus dua puluh lima milimeter).
c. Paspor Biasa nonelektronik mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
1) pada sampul depan bagian luar:
a) warna dasar biru kehijauan;
b) cetakan gold foil yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA”, “PASPOR”, “PASSPORT”;
- Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
dan
- garis horizontal,
2) pada sampul depan bagian dalam memuat:

www.peraturan.go.id
31 2014, No.649

a) pola khusus;
b) mikroteks;
c) siluet burung;
d) ornamen flora;
e) rainbow color printing; dan
f) cetakan tindih,
3) pada halaman 1 (satu) memuat:
a) pola khusus;
b) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) raster khusus;
e) mikroteks;
f) ornamen flora;
g) warna kombinasi;
h) teks himbauan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
i) teks ”PASPOR INI BERLAKU UNTUK SELURUH NEGARA DAN
WILAYAH KECUALI DITENTUKAN LAIN” dan ”THIS
PASSPORT IS VALID FOR ALL COUNTRIES AND AREAS
UNLESS OTHERWISE ENDORSED”; dan
j) teks jumlah halaman Paspor.
4) pada halaman 2 (dua) memuat:
a) data pemegang paspor dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”
- teks “PASPOR” dan “PASSPORT”;
- teks “JENIS/TYPE”;
- teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
- teks “NO. PASPOR/PASSPORT NO.”;
- teks “NAMA LENGKAP/FULL NAME”;
- teks “KELAMIN/SEX";
- teks “KEWARGANEGARAAN/NATIONALITY”;
- teks “TGL. LAHIR/DATE OF BIRTH”;
- teks “TEMPAT LAHIR/PLACE OF BIRTH”;
- teks “TGL. PENGELUARAN/DATE OF ISSUE”
- teks “TGL. HABIS BERLAKU/DATE OF EXPIRY”;
- teks “NO. REG.”; dan
- teks “KANTOR YANG MENGELUARKAN/ISSUING
OFFICE”.
b) area foto;
c) machine readable zone;
d) gambar kepulauan Indonesia;
e) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
f) pola khusus;
g) mikroteks;
h) ornamen flora;
i) warna kombinasi; dan
j) lembar laminasi.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 32

5) pada halaman 3 (tiga) memuat:


a) ornamen flora;
b) gambar Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik
Indonesia di salah satu sudut halaman;
c) nomor halaman;
d) mikroteks;
e) raster khusus;
f) teks perhatian untuk pemegang Paspor;
g) nomor perforasi; dan
h) warna kombinasi.
6) pada halaman 4 (empat) sampai dengan halaman 47 (empat
puluh tujuh) untuk Paspor Biasa nonelektronik 48 (empat puluh
delapan) halaman atau pada halaman 4 (empat) sampai dengan
halaman 23 (dua puluh tiga) untuk Paspor Biasa nonelektronik
24 (dua puluh empat) halaman memuat:
a) ornamen flora;
b) tanda air;
c) gambar Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik
Indonesia di salah satu sudut halaman;
d) nomor halaman;
e) mikroteks;
f) raster khusus pada tiap halaman yang membentuk gambar
flora, fauna, dan warisan budaya Indonesia;
g) warna kombinasi;
h) teks “CATATAN PENGESAHAN” dan ”ENDORSEMENTS” pada
halaman 4 (empat) dan halaman 5 (lima);
i) teks “VISAS” pada halaman 6 (enam) sampai dengan halaman
47 (empat puluh tujuh) untuk Paspor Biasa nonelektronik 48
(empat puluh delapan) halaman atau pada halaman 6 (enam)
sampai dengan halaman 23 (dua puluh tiga) untuk Paspor
Biasa nonelektronik 24 (dua puluh empat) halaman; dan
j) nomor perforasi.
7) Pada halaman 48 (empat puluh delapan) untuk Paspor Biasa
nonelektronik 48 (empat puluh delapan) halaman atau pada
halaman 24 (dua puluh empat) untuk Paspor Biasa nonelektronik
24 (dua puluh empat) halaman memuat:
a) ornamen flora;
b) tanda air;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) mikroteks;
e) raster khusus yang membentuk kepulauan Indonesia;
f) warna kombinasi;
g) teks informasi pemegang;
h) kolom tanda tangan pemegang;
i) nomor halaman; dan
j) nomor perforasi.
8) pada sampul belakang bagian dalam memuat:
a) ornamen flora;

www.peraturan.go.id
33 2014, No.649

b) raster khusus;
c) mikroteks;
d) warna kombinasi;
e) cetakan tindih;
f) teks “Republik Indonesia”; dan
g) ornamen bunga.
9) pada sampul belakang bagian luar memuat warna dasar
berwarna biru kehijauan.

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI


MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA

AMIR SYAMSUDIN

www.peraturan.go.id
2014, No.649 34

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN 2014
TENTANG
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN PASPOR BIASA DAN
SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR

SPESIFIKASI TEKNIS SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR

A. SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR


UNTUK WARGA NEGARA INDONESIA
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk warga Negara Indonesia berbentuk
buku yang terdiri dari 16 (enam belas) halaman yang memuat gambar,
catatan, dan teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Spesifikasi
teknis pengaman Surat Perjalanan Laksana Paspor terdiri atas:
1. Tiap lembar isi Surat Perjalanan Laksana Paspor menggunakan kertas
bertanda air.
2. Surat Perjalanan Laksana Paspor berukuran 88 mm x 125 mm (delapan
puluh delapan milimeter kali seratus dua puluh lima milimeter).
3. Surat Perjalanan Laksana Paspor mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
a. pada sampul depan bagian luar:
1) warna dasar biru kehijauan;
2) cetakan gold foil yang memuat:
a) teks “REPUBLIK INDONESIA”, “SURAT PERJALANAN
LAKSANA PASPOR” dan “TRAVEL DOCUMENT IN LIEU OF
PASSPORT”;
b) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
c) garis horizontal.
b. pada sampul depan bagian dalam memuat:
1) pola khusus;
2) mikroteks;
3) siluet burung;
4) ornamen flora;
5) rainbow color printing;
6) cetakan tindih;
7) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
8) teks “Republik Indonesia”.
c. pada halaman 1 (satu) memuat:
1) pola khusus;
2) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) mikroteks;
4) rainbow color printing;

www.peraturan.go.id
35 2014, No.649

5) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;


6) teks himbauan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
7) teks ”SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR INI BERLAKU
UNTUK SELURUH NEGARA DAN WILAYAH KECUALI
DITENTUKAN LAIN” dan ”THIS TRAVEL DOCUMENT IN LIEU OF
PASSPORT IS VALID FOR ALL COUNTRIES AND AREAS UNLESS
OTHERWISE ENDORSED”; dan
8) teks ”Pemerintah Republik Indonesia memohon kepada semua
pihak yang berkepentingan untuk mengizinkan kepada pemegang
surat perjalanan laksana paspor ini berlalu secara leluasa dan
memberi bantuan dan perlindungan kepadanya.
9) teks jumlah halaman dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
d. pada halaman 2 (dua) memuat:
1) data pemegang SPLP dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
yang memuat:
a) teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF INDONESIA”
b) teks “SPLP” dan “IN LIEU OF PASSPORT”;
c) teks “JENIS/TYPE”;
d) teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
e) teks “NO. SPLP/ IN LIEU OF PASSPORT NO.”;
f) teks “NAMA LENGKAP/FULL NAME”;
g) teks “KELAMIN/SEX";
h) teks “KEWARGANEGARAAN/NATIONALITY”;
i) teks “TGL. LAHIR/DATE OF BIRTH”;
j) teks “TEMPAT LAHIR/PLACE OF BIRTH”;
k) teks “TGL. PENGELUARAN/DATE OF ISSUE”
l) teks “TGL. HABIS BERLAKU/DATE OF EXPIRY”;
m) teks “NO. REG.”; dan
n) teks “KANTOR YANG MENGELUARKAN/ISSUING OFFICE”.
2) area foto;
3) machine readable zone;
4) gambar kepulauan Indonesia;
5) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
6) pola khusus;
7) mikroteks;
8) ornamen flora;
9) warna kombinasi; dan
10) lembar laminasi.
e. pada halaman 3 (tiga) memuat:
1) ornamen flora;
2) gambar Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) nomor halaman;
4) mikroteks;
5) raster khusus;
6) teks perhatian untuk pemegang Surat Perjalanan Laksana
Paspor;
7) nomor perforasi; dan
8) warna kombinasi.

www.peraturan.go.id
2014, No.649 36

f. pada halaman 4 (empat) sampai dengan halaman 15 (lima belas)


untuk Surat Perjalanan Laksana Paspor memuat:
1) ornamen flora;
2) tanda air;
3) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4) nomor halaman;
5) mikroteks;
6) raster khusus pada tiap halaman yang membentuk gambar flora,
fauna, dan warisan budaya Indonesia;
7) warna kombinasi;
8) teks “CATATAN PENGESAHAN” dan ”ENDORSEMENTS” pada
halaman 4 (empat) dan halaman 5 (lima);
9) teks “VISAS” pada halaman 6 (enam) sampai dengan halaman 15
(lima belas); dan
10) nomor perforasi.
g. pada halaman 16 (enam belas) memuat:
1) ornamen flora;
2) tanda air;
3) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4) nomor halaman;
5) mikroteks;
6) raster khusus yang membentuk kepulauan Indonesia;
7) warna kombinasi;
8) teks informasi pemegang Surat Perjalanan Laksana Paspor;
9) kolom tanda tangan pemegang; dan
10) nomor perforasi.
h. pada sampul belakang bagian dalam memuat:
1) ornamen flora;
2) raster khusus;
3) mikroteks;
4) warna kombinasi;
5) cetakan tindih;
6) teks “Republik Indonesia”; dan
7) ornamen bunga.
i. pada sampul belakang bagian luar memuat warna dasar berwarna
biru kehijauan.
B. SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR
UNTUK ORANG ASING
Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing berbentuk buku yang
terdiri dari 16 (enam belas) halaman yang memuat gambar, catatan, dan
teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Spesifikasi teknis
pengaman Surat Perjalanan Laksana Paspor terdiri atas:
1. Tiap lembar isi Surat Perjalanan Laksana Paspor menggunakan kertas
bertanda air.
2. Surat Perjalanan Laksana Paspor berukuran 88 mm x 125 mm (delapan
puluh delapan milimeter kali seratus dua puluh lima milimeter).
3. Surat Perjalanan Laksana Paspor mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
a. pada sampul depan bagian luar:

www.peraturan.go.id
37 2014, No.649

1) warna dasar merah;


2) cetakan gold foil yang memuat:
a) teks “REPUBLIK INDONESIA”, “SURAT PERJALANAN
LAKSANA PASPOR” dan “TRAVEL DOCUMENT IN LIEU OF
PASSPORT”;
b) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
c) garis horizontal.
b. pada sampul depan bagian dalam memuat:
1) pola khusus;
2) mikroteks;
3) siluet burung;
4) ornamen flora;
5) rainbow color printing;
6) cetakan tindih;
7) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
8) teks “Republik Indonesia”.
c. pada halaman 1 (satu) memuat:
1) pola khusus;
2) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) mikroteks;
4) rainbow color printing;
5) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
6) teks himbauan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; dan
7) teks ”Pemerintah Republik Indonesia memohon kepada semua
pihak yang berkepentingan untuk mengizinkan kepada pemegang
surat perjalanan laksana paspor ini berlalu secara leluasa dan
memberi bantuan dan perlindungan kepadateks ”SURAT
PERJALANAN LAKSANA PASPOR INI BERLAKU UNTUK
SELURUH NEGARA DAN WILAYAH KECUALI DITENTUKAN LAIN”
dan ”THIS TRAVEL DOCUMENT IN LIEU OF PASSPORT IS VALID
FOR ALL COUNTRIES AND AREAS UNLESS OTHERWISE
ENDORSED”;
8) teks jumlah halaman dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.
d. pada halaman 2 (dua) memuat:
1) data pemegang SPLP dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
yang memuat:
a) teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF INDONESIA”
b) teks “SPLP” dan “IN LIEU OF PASSPORT”;
c) teks “JENIS/TYPE”;
d) teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
e) teks “NO. SPLP/ IN LIEU OF PASSPORT NO.”;
f) teks “NAMA LENGKAP/FULL NAME”;
g) teks “KELAMIN/SEX";
h) teks “KEWARGANEGARAAN/NATIONALITY”;
i) teks “TGL. LAHIR/DATE OF BIRTH”;
j) teks “TEMPAT LAHIR/PLACE OF BIRTH”;
k) teks “TGL. PENGELUARAN/DATE OF ISSUE”

www.peraturan.go.id
2014, No.649 38

l) teks “TGL. HABIS BERLAKU/DATE OF EXPIRY”;


m) teks “NO. REG.”
n) teks “KANTOR YANG MENGELUARKAN/ISSUING OFFICE”,
2) area foto;
3) machine readable zone;
4) gambar kepulauan Indonesia;
5) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
6) pola khusus;
7) mikroteks;
8) ornamen flora;
9) warna kombinasi; dan
10) lembar laminasi.
e. pada halaman 3 (tiga) memuat:
1) ornamen flora;
2) gambar Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) nomor halaman;
4) mikroteks;
5) raster khusus;
6) teks perhatian untuk pemegang Surat Perjalanan Laksana
Paspor;
7) nomor perforasi; dan
8) warna kombinasi.
f. Pada halaman 4 (empat) sampai dengan halaman 15 (lima belas)
untuk Surat Perjalanan Laksana Paspor memuat:
1) ornamen flora;
2) tanda air;
3) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4) nomor halaman;
5) mikroteks;
6) raster khusus pada tiap halaman yang membentuk gambar flora,
fauna, dan warisan budaya Indonesia;
7) warna kombinasi;
8) teks “CATATAN PENGESAHAN” dan ”ENDORSEMENTS” pada
halaman 4 (empat) dan halaman 5 (lima);
9) teks “VISAS” pada halaman 6 (enam) sampai dengan halaman 15
(lima belas);
10) nomor perforasi.
g. pada halaman 16 (enam belas) memuat:
1) ornamen flora;
2) tanda air;
3) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
4) nomor halaman;
5) mikroteks;
6) raster khusus yang membentuk kepulauan Indonesia;
7) warna kombinasi;
8) teks informasi pemegang Surat Perjalanan Laksana Paspor;
9) kolom tanda tangan pemegang; dan
10) nomor perforasi.

www.peraturan.go.id
39 2014, No.649

h. pada sampul belakang bagian dalam memuat:


1) ornamen flora;
2) raster khusus;
3) mikroteks;
4) warna kombinasi;
5) cetakan tindih;
6) ornamen bunga.
i. pada sampul belakang bagian luar memuat warna merah.

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA

AMIR SYAMSUDIN

www.peraturan.go.id
NOMOR SOP : IMI-GR.01.01-1102
TGL. PEMBUATAN : 28 Maret 2013
TGL. REVISI / REVISI KE : 27 Mei 2013 / REV.02
TGL. EFEKTIF : 26 Juni 2013
DISAHKAN OLEH

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
DIREKTORAT DOKUMEN PERJALANAN, VISA, DAN FASILITAS KEIMIGRASIAN
NAMA SOP PROSES PENERBITAN PASPOR BARU

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; 1. Memiliki kemampuan pengolahan data penerbitan paspor
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 2. Mengetahui prosedur penerbitan paspor
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian; 3. Mengetahui tugas dan fungsi mekanisme pembuatan keputusan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
4. Mengetahui tugas dan fungsi mekanisme pembuatan laporan
2011 tentang Keimigrasian;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.02-IZ.03.10 Tahun 2006 tentang Penerapan
Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik pada Surat Perjalanan Republik Indonesia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.GR.01.01 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kelima atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa, Paspor
untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor untuk Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Penerbitan Paspor Biasa Bagi
Calon Tenaga Kerja Indonesia;
9. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2012 tentang Spesifikasi Teknis Pengaman
Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor;
10. Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-960.IZ.03.02 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas
Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan
Republik Indonesia.

KETERKAITAN PERALATAN PERLENGKAPAN


1. SOP Cekal 1. Komputer/printer/scanner
2. SOP Paspor Hilang, Rusak, atau Ganda (Duplikasi) 2. Jaringan internet dan e-office
3. SOP Penanganan Ketidaksesuaian 3. Kamera/mesin finger print
4. SOP Penyimpanan Berkas Permohonan Selesai

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN

Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penyelesaian paspor akan terhambat dan menyebabkan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
ketidaksesuaian hasil penerbitan paspor, ketepatan waktu, dan akurasi data keimigrasian
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output
Persyaratan
Menerima permohonan dan memeriksa kelengkapan Berkas permohonan sesuai
1. Petugas
loketloket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
10 menit
peraturan yang
persyaratan dan memberikan tanda terima permohonan
berlaku
Data
Berkas
2. Memasukkan data pemohon ke aplikasi SPRI Petugas
entriloket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit pemohon di
komputer
Apabila masuk dalam
Verifikasi daftar cekal
Berkas
3. Memeriksa data pemohon pada daftar cekal cekalloket
Petugas Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit data cekal ditindaklanjuti pada
Ya pemohon alur SOP Cekal
Hasil
Slip tanda pembayaran Tanda bukti bayar
Menerima tanda terima permohonan dan pembayaran
4. Petugas loket Bayar Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit blangko digunakan untuk
blangko paspor dan foto Tidak pembayaran paspor dan pengambilan paspor
foto
Blangko
distribusi Slip tanda
Mengeluarkan blangko paspor sesuai tanda bukti paspor yang
5. Petugas loket Ouput blangko Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
belum
Ouput
pembayaran Paspor pembayaran
disahkan
Foto
Slip tanda
biometrik dan
6. Melakukan pengambilan foto dan sidik jari pemohon Petugas
biometrik
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 10 menit
sidik jari
pembayaran
pemohon
Lembar
Hasil Apabila ada
biodata
Melakukan wawancara, verifikasi kelengkapan dan wawancara ketidaksesuaian
7. sesuai
Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom pemohon 10 menit
dan verifikasi dilanjutkan pada alur
keabsahan data pemohon Tidak Berkas
Ya petugas SOP ketidaksesuaian
permohonan
Apabila ada
Hasil
Data biometrik ketidaksesuaian
8. Memeriksa hasil verifikasi data Pusdakim (adjudikasi) Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
pemohon
10 menit verifikasi
dilanjutkan pada alur
Tidak
Pusdakim SOP ketidaksesuaian
Ya
Paspor yang Apabila ada
telah terisi ketidaksesuaian cetak
Mencetak biodata dan alamat pada paspor, melakukan Blangko
9. Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
paspor
10 menit data dilanjutkan pad alur
uji kualitas, dan melakukan laminasi Tidak
biometrik SOP Pengguntingan
pemohon Paspor
Ya
Petugas menerima
distribusi Blangko
blangko Tanda bukti perintah penggantian
Menerima perintah penggantian blangko paspor dan paspor yang
10. Petugas loket Ouput Lantaskim
Paspor Wasdakim Insarkom pengeluaran 5 menit
belum
paspor setelah
mengeluarkan tanda bukti blangko dilakukan BA
P/2
disahkan Pengguntingan Paspor
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output

P/1
Hasil pindai
Blangko halaman
11. Melakukan pemindaian halaman tanda tangan pemohon Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom 2 menit
paspor pengesahan
pindai paspor

Pemohon
Blangko
menunjukkan tanda
paspor
Menyerahkan paspor yang telah selesai kepada loketloket Paspor yang bukti bayar dan KTP
12. Petugas Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
pemohon telah selesai atau KK sebagai
pengambilan
syarat pengambilan
paspor
paspor

Berkas selesai
selesai Arsip berkas
13. Melakukan pengarsipan berkas yang telah selesai Ouput Lantaskim Wasdakim dan ekspedisi 5 menit
selesai
insarkom
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN PASPOR BARU
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan


Transaksi Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1994 tentang Surat Perjalanan
Republik Indonesia
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2008 tentang Perubahan Kelima atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia dan Surat PerjalananLaksana Paspor
untuk Orang Asing;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.02-
IZ.03.10 Tahun 2006 tentang Penerapan Sistem Photo Terpadu
Berbasis Biometrik pada Surat Perjalanan Republik Indonesia;
7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun
2012 tentang Penerbitan Paspor Biasa Bagi Calon Tenaga Kerja
Indonesia;
9. Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-960.IZ.03.02 Tahun 2006
tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal
Imigrasi Perubahan Ketiga atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur
Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat
Perjalanan Republik Indonesia

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. melaksanakan pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Baru Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Paspor Baru
bidang lalu bimbingan, Pengaturan
lintas dan pengaturan teknis
fasilitas dan Keimigrasian
keimigrasian, pengamanan serta
izin tinggal teknis pelaksanaan
orang asing dan pelaksanaan tugas di bidang
status tugas di bidang izin tinggal
kewarganegara izin tinggal orang asing.
an sesuai orang asing
dengan dan status
peraturan kewarga
perundang- negaraan;
undangan yang
berlaku
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Baru

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Status Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Scope/ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru

Langkah Awal : Petugas loket menerima permohonan Paspor Baru dan memeriksa berkas
permohonan tersebut. . Kemudian petugas memasukkan data kedalam aplikasi
SPRI dan memindai berkas permohonan serta dilanjutkan pengecekan cekal
oleh sistem cekal dan meneliti keabsahan dokumen. Selanjutnya berkas
diteruskan kepada bagian Bendahara Penerima untuk transaksi pembayaran.

Langkah Utama : Pemohon melakukan pembayaran blangko paspor dan foto biometrik,
selanjutnya petugas melakukan pengambilan foto biometrik dan sidik jari
pemohon serta dilakukan wawancara untuk pengecekan keakuratann data
permohonan.

Langkah Akhir : Petugas melakukan verifikasi data permohonan ke Pusdakim (adjudikasi),


mencetak biodata dan alamat pemohon pada blangko paspor, melakukan uji
kulaitas hasil cetak paspor dan melakukan laminasi paspor. Selanjutnya Pejabat
di bidang penerbitan paspor melakukan pengecekan dan penelitian akhir paspor
yang telah selesai di proses. Kemudian Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat
yang ditunjuk melakukan pengesahan penerbitan paspor melalui sistem serta
dilakukan pemindaian halaman paspor oleh petugas dan dilakukan penyerahan
paspor yang telah selesai kepada pemohon.

C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru

Langkah Awal : 1. Pengambilan Formulir;


Pemohon mengisi formulir dan melengkapi dokumen pendukung.
2. Permohonan
a. Alur Kerja Input Data
(1) Pemohon menyerahkan formulir permohonan paspor beserta
dokumen pendukung;
(2) Petugas melakukan pemindaian terhadap formulir beserta semua
dokumen pendukung. Pemindaian terdiri dari:
a) Fotokopi KTP WNI, Fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi Akte
Kelahiran/Surat Nikah/Ijasah, dst.
(3) Petugas melakukan entri data pemohon. Entri data meliputi:
b) Pilih Jenis Permohonan
c) Pilih Jenis Paspor
d) Nomor Paspor Lama
e) Nama Lengkap
f) Nama Lain
g) Alamat Email
h) Tempat Lahir
i) Tanggal Lahir
j) Jenis Kelamin
k) Tinggi Badan
l) Pekerjaan
m) Status Sipil
n) No. Identitas
o) Tempat Dikeluarkan
p) Tanggal Dikeluarkan
q) Berlaku sampai dengan
r) Alamat Rumah dan Telepon/HP
s) Alamat Kantor dan Telepon/HP
t) Alamat Orang Tua dan Telepon/HP
u) Alamat Lama dan Telepon/HP
v) Nama, Kewarganegaraan, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir
Ayah
w) Nama, Kewarganegaraan, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir Ibu
x) Nama, Kewarganegaraan, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir
Suami/Istri
b. Alur Kerja Verifikasi Data
(1) Petugas melakukan verifikasi terhadap data elektronik yang telah
tersimpan;
(2) Petugas melakukan pemeriksaan cekal yang terhubung ke pusat;
(3) Petugas mencetak tanda terima permohonan;
3. Pembayaran
a. Petugas memanggil dan melayani antrian;
b. Petugas memasukkan nomor permohonan sesuai jenis paspor yang
dimohon;
c. Petugas menerima uang pembayaran dari pemohon;
d. Petugas mencetak tanda terima pembayaran;
Langkah Utama : 1. Biometrik dan Wawancara
a. Alur Kerja Biometrik
(1) Petugas melakukan pengambilan foto pemohon;
(2) Petugas melakukan pengambilan sidik jari tangan pemohon yang
dimulai dari jari jempol kanan hingga kelingking kiri;
b. Alur Kerja Wawancara
(1) Petugas melakukan wawancara terhadap pemohon;
(2) Jika keputusan wawancara Diterima, maka petugas meminta
pemohon untuk mengecek kembali biodatanya yang akan dicetak
pada paspor;
(3) Petugas mencetak Biodata Pemohon dan Tanda Penyerahan
SPRI;
(4) Pemohon menandatangani biodata pemohon dan buku blangko
paspor;
2. Identifikasi Biometrik
Sistem akan secara otomatis mengirimkan identifikasi biometrik ke pusat;
3. Adjudikasi
Petugas memeriksa dan membandingkan biodata pemohon dengan data
pemohon lain yang dianggap mirip berdasarkan hasil Identifikasi Biometrik;
Langkah Akhir : 1. Pencetakan Paspor
a. Petugas melakukan pencetakan paspor;
b. Petugas melakukan uji kualitas paspor;
c. Petugas melakukan laminasi paspor;
d. Petugas melakukan pemindaian terhadap halaman;
2. Penyerahan paspor
Petugas menyerahkan paspor kepada pemohon;
NOMOR SOP : IMI-GR.01.01-1103
TGL. PEMBUATAN : 28 Maret 2013
TGL. REVISI / REVISI KE : 27 Mei 2013 / REV.02
TGL. EFEKTIF : 26 Juni 2013
DISAHKAN OLEH

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
DIREKTORAT DOKUMEN PERJALANAN, VISA, DAN FASILITAS KEIMIGRASIAN
NAMA SOP PROSES PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; 1. Memiliki kemampuan pengolahan data penerbitan paspor
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 2. Mengetahui prosedur penerbitan paspor
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian; 3. Mengetahui tugas dan fungsi mekanisme pembuatan keputusan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
4. Mengetahui tugas dan fungsi mekanisme pembuatan laporan
2011 tentang Keimigrasian;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.02-IZ.03.10 Tahun 2006 tentang Penerapan
Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik pada Surat Perjalanan Republik Indonesia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.GR.01.01 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kelima atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa, Paspor
untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor untuk Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Penerbitan Paspor Biasa Bagi
Calon Tenaga Kerja Indonesia;
9. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2012 tentang Spesifikasi Teknis Pengaman
Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor;
10. Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-960.IZ.03.02 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas
Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan
Republik Indonesia.

KETERKAITAN PERALATAN PERLENGKAPAN


1. SOP Cekal 1. Komputer/printer/scanner
2. SOP Paspor Hilang, Rusak, atau Ganda (Duplikasi) 2. Jaringan internet dan e-office
3. SOP Penanganan Ketidaksesuaian 3. Kamera/mesin finger print
4. SOP Penyimpanan Berkas Permohonan Selesai

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN

Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penyelesaian paspor akan terhambat dan menyebabkan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
ketidaksesuaian hasil penerbitan paspor, ketepatan waktu, dan akurasi data keimigrasian
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output
Persyaratan
Menerima permohonan dan memeriksa kelengkapan Berkas permohonan sesuai
1. Petugas
loketloket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
10 menit
peraturan yang
persyaratan dan memberikan Tanda Terima Permohonan
berlaku
Data
Berkas
2. Memasukkan data pemohon ke aplikasi SPRI entri Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit pemohon di
komputer
Apabila masuk dalam
Verifikasi
Berkas daftar cekal
3. Memeriksa data pemohon pada daftar cekal cekalloket
Petugas Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit data cekal
ditindaklanjuti pada
Ya pemohon
alur SOP Cekal
Tidak
Apabila masuk dalam
Persetujuan
rusak/ daftar cekal
4. Memeriksa status permohonan paspor penggantian Petugas loket
hilang?
Lantaskim Wasdakim Insarkom Paspor lama 1 menit permohonan
ditindaklanjuti pada
Ya paspor
alur SOP Cekal
Hasil
Slip tanda pembayaran Tanda Bukti Bayar
Menerima Tanda Terima Permohonan dan pembayaran
5. Petugas loket bayar Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit blangko digunakan untuk
blangko paspor dan foto Tidak pembayaran paspor dan pengambilan paspor
foto
Blangko
distribusi Slip tanda
Mengeluarkan blangko paspor sesuai tanda bukti paspor yang
6. Petugas loket Ouput blangko Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
belum
Ouput
pembayaran paspor pembayaran
disahkan
Foto
Slip tanda
biometrik biometrik dan
7. Melakukan pengambilan foto dan sidik jari pemohon Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 10 menit
sidik jari
pembayaran
pemohon
Lembar
Hasil Apabila ada
biodata
Melakukan wawancara, verifikasi kelengkapan dan wawancara ketidaksesuaian
8. Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom pemohon 10 menit
dan verifikasi dilanjutkan pada alur
keabsahan data pemohon Tidak Berkas
petugas SOP ketidaksesuaian
permohonan
Ya
Apabila ada
Hasil
Data biometrik ketidaksesuaian
9. Memeriksa hasil verifikasi data Pusdakim (adjudikasi) sesuai Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
pemohon
10 menit verifikasi
dilanjutkan pada alur
Tidak
Pusdakim SOP ketidaksesuaian
Ya
Paspor yang Apabila ada
telah terisi ketidaksesuaian cetak
Mencetak biodata dan alamat pada paspor, melakukan Blangko
10. Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
paspor
10 menit data dilanjutkan pad alur
uji kualitas, dan melakukan laminasi Tidak
biometrik SOP Pengguntingan
pemohon Paspor
Ya
distribusi Petugas menerima
Blangko
blangko Tanda bukti perintah penggantian
Menerima perintah penggantian blangko paspor dan paspor paspor yang
11. Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom pengeluaran 5 menit
belum
paspor setelah
mengeluarkan tanda bukti P/2 blangko dilakukan BA
disahkan Pengguntingan Paspor
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output

P/1
Hasil pindai
Blangko halaman
12. Melakukan pemindaian halaman tanda tangan pemohon Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom 2 menit
paspor pengesahan
pindai paspor

Pemohon
Blangko
menunjukkan tanda
paspor
Menyerahkan paspor yang telah selesai kepada loketloket Paspor yang bukti bayar dan KTP
13. Petugas Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
pemohon telah selesai atau KK sebagai
pengambilan
syarat pengambilan
paspor
paspor

Berkas selesai
selesai Arsip berkas
14. Melakukan pengarsipan berkas yang telah selesai Ouput Lantaskim Wasdakim dan ekspedisi 5 menit
selesai
insarkom
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan


Transaksi Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1994 tentang Surat Perjalanan
Republik Indonesia
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2008 tentang Perubahan Kelima atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia dan Surat PerjalananLaksana Paspor
untuk Orang Asing;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.02-
IZ.03.10 Tahun 2006 tentang Penerapan Sistem Photo Terpadu
Berbasis Biometrik pada Surat Perjalanan Republik Indonesia;
7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun
2012 tentang Penerbitan Paspor Biasa Bagi Calon Tenaga Kerja
Indonesia;
9. Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-960.IZ.03.02 Tahun 2006
tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal
Imigrasi Perubahan Ketiga atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur
Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat
Perjalanan Republik Indonesia

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. melaksanakan pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Penggantian Paspor
bidang lalu bimbingan, Pengaturan Penggantian
lintas dan pengaturan teknis
fasilitas dan Keimigrasian
keimigrasian, pengamanan serta
izin tinggal teknis pelaksanaan
orang asing dan pelaksanaan tugas di bidang
status tugas di bidang penerbitan
kewarganegara izin tinggal Paspor
an sesuai orang asing
dengan dan status
peraturan kewarga
perundang- negaraan;
undangan yang
berlaku
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Penggantian

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Status Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Scope/ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian

Langkah Awal : Petugas loket menerima permohonan Paspor Penggantian dan memeriksa
berkas permohonan tersebut. Kemudian petugas memasukkan data kedalam
aplikasi SPRI dan memindai berkas permohonan serta dilanjutkan pengecekan
cekal oleh sistem cekal dan meneliti keabsahan dokumen. Selanjutnya berkas
diteruskan kepada bagian Bendahara untuk transaksi pembayaran.

Langkah Utama : Pemohon melakukan pembayaran blangko paspor dan foto biometrik,
selanjutnya petugas melakukan pengambilan foto biometrik dan sidik jari
pemohon serta dilakukan wawancara untuk pengecekan keakuratann data
permohonan.

Langkah Akhir : Petugas melakukan verifikasi data permohonan ke Pusdakim (adjudikasi),


mencetak biodata dan alamat pemohon pada blanko paspor, melakukan uji
kulaitas hasil cetak paspor dan melakukan laminasi paspor. Selanjutnya Pejabat
di bidang penerbitan paspor melakukan pengecekan dan penelitian akhir paspor
yang telah selesai di proses. Kemudian Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat
yang ditunjuk melakukan pengesahan penerbitan paspor melalui sistem serta
dilakukan pemindaian halaman paspor oleh petugas dan dilakukan penyerahan
paspor yang telah selesai kepada pemohon.

C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian

Langkah Awal : 1. Pengambilan Formulir;


Pemohon mengisi formulir dan melengkapi dokumen pendukung.
2. Permohonan
a. Alur Kerja Input Data
(1) Pemohon menyerahkan formulir permohonan paspor beserta
dokumen pendukung;
(2) Petugas melakukan pemindaian terhadap formulir beserta semua
dokumen pendukung. Pemindaian terdiri dari:
a) Kopi KTP WNI, Kopi Kartu Keluarga, Kopi Akte Kelahiran/Surat
Nikah/Ijasah, dst.
(3) Petugas melakukan entri data pemohon. Entri data meliputi:
b) Pilih Jenis Permohonan
c) Pilih Jenis Paspor
d) No. Paspor Lama
e) Nama Lengkap
f) Nama Lain
g) Alamat Email
h) Tempat Lahir
i) Tanggal Lahir
j) Jenis Kelamin
k) Tinggi Badan
l) Pekerjaan
m) Status Sipil
n) No. Identitas
o) Tempat Dikeluarkan
p) Tanggal Dikeluarkan
q) Berlaku s.d
r) Alamat Rumah dan Telepon/HP
s) Alamat Kantor dan Telepon/HP
t) Alamat Orang Tua dan Telepon/HP
u) Alamat Lama dan Telepon/HP
v) Nama, Kewarganegaraan, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir
Ayah
w) Nama, Kewarganegaraan, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir Ibu
x) Nama, Kewarganegaraan, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir
Suami/Istri
b. Alur Kerja Verifikasi Data
(1) Petugas melakukan verifikasi terhadap data elektronik yang telah
tersimpan;
(2) Petugas melakukan pemeriksaan cekal yang terhubung ke pusat;
(3) Petugas mencetak tanda terima permohonan;
3. Pembayaran
a. Petugas memanggil dan melayani antrian;
b. Petugas memasukkan nomor permohonan sesuai jenis paspor yang
dimohon;
c. Petugas menerima uang pembayaran dari pemohon;
d. Petugas mencetak tanda terima pembayaran;
Langkah Utama : 1. Biometrik dan Wawancara
a. Alur Kerja Biometrik
(1) Petugas melakukan pengambilan foto pemohon;
(2) Petugas melakukan pengambilan sidik jari tangan pemohon yang
dimulai dari jari jempol kanan hingga kelingking kiri;
b. Alur Kerja Wawancara
(1) Petugas melakukan wawancara terhadap pemohon;
(2) Jika keputusan wawancara Diterima, maka petugas meminta
pemohon untuk mengecek kembali biodatanya yang akan dicetak
pada paspor;
(3) Petugas mencetak Biodata Pemohon dan Tanda Penyerahan
SPRI;
(4) Pemohon menandatangani biodata pemohon dan buku blanko
paspor;
2. Identifikasi Biometrik
Sistem akan secara otomatis mengirimkan identifikasi biometrik ke pusat;
3. Adjudikator
Petugas memeriksa dan membandingkan biodata pemohon dengan data
pemohon lain yang dianggap mirip berdasarkan hasil Identifikasi Biometrik;
Langkah Akhir : 1. Pencetakan Paspor
a. Petugas melakukan pencetakan paspor;
b. Petugas melakukan uji kualitas paspor;
c. Petugas melakukan laminating paspor;
d. Kepala Kantor Imigrasi melakukan pengesahan paspor;
e. Petugas melakukan pemindaian terhadap halaman;
2. Penyerahan paspor
Petugas menyerahkan paspor kepada pemohon;
PENERBITAN PASPOR BARU 24/48 HALAMAN ONLINE DALAM SISTEM PELAYANAN TERPADU (SPPT)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Tiket antrian memuat:
1. Nomor antrian
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan pemberian Mulai Berkas persyaratan permohonan dan Tiket Antrian 2. Tgl dan jam cetak tiket
1 30 detik
nomor antrian formulir online 3. Perkiraan waktu dilayani
4. Nama
5. Ucapan selamat datang
1.Tiket antrian; 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013
Tidak lengkap
2 Menerima dan memeriksa kelengkapan dan keabsahan berkas Ditolak 2. Formulir online ; 5 menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam hal ditolak, diberikan
/sah?
3. Berkas persyaratan (copy dan asli) surat penolakan

3 Memasukan (entry ) nomor permohonan online Tanda terima permohonan online 2 menit ada/tidak

4 Pencarian data online ada? Tidak Nomor permohonan online 2 menit ada/tidak

Ya
5 CRM (Customer Relation Management ) Tanda terima permohonan online

6 Mengecek nomor permohonan online Nomor permohonan online

ada & Tidak


7 Pemeriksaan data permohonan online lengkap? Data pemohon online 1 menit

Ya
Formulir onine dan Berkas persyaratan
8 Memasukan (Entry ) data pemohon 3 menit input data dalam sistem
(copy)

9 Pemindaian dokumen Berkas persyaratan (copy) 2 menit dokumen digital

10 Pengambilan foto dan sidik jari Berkas persyaratan (copy) 3 menit Biometric Data Capture

Dokumen digital dan Biometric Data


11 Pengiriman data 5 detik Biometric Data Capture data terkirim
Capture

Ya
12 Identifikasi (pengiriman data biometrik) Identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan

diberikan surat penolakan


Ditolak Tidak
13 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil identifikasi Data pemohon Penolakan

Ya
14 Cek Cekal Cekal? Data pemohon 1 menit ada/tidak

diberikan surat penolakan


15 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil cek cekal Ditolak Tidak Data pemohon Penolakan

16 Cek kewarganegaraan ganda Ya 1 menit


indikasi? Data pemohon ada/tidak

Ya ABG = Anak Berkewarganegaraan


Tidak subjek Ganda
17 Melakukan pemeriksaan status kewarganegaraan pemohon Data pemohon Persetujuan/penolakan
ABG?

Melaksanakan sesuai SOP terkait anak berkewarganegaraan Tidak


18 Data pemohon Data pemohon
ganda

Ya
19 Cek data Perlintasan ada? Biometric Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan

1. Penolakan dilakukan dalam hal


Ditolak yang bersangkutan telah memiliki
20 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil cek data perlintasan Tidak Data pemohon Penolakan Paspor Indonesia
2. diberikan surat penolakan

Tanda terima permohonan online dan


21 Wawancara masalah? 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
berkas persyaratan (copy dan asli)
Tidak
Ya
Ya
Tanda terima permohonan online dan
22 Melakukan pendalaman wawancara Ditolak 10 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
setuju? berkas persyaratan (copy dan asli)
Tidak
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Ya Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan; 3.Barcode ;
Tanda terima permohonan online dan 4.kolom tandatangan pemohon;
23 Cetak tanda terima berkas persyaratan (copy dan asli) dan 5 detik Tanda terima permohonan 5.tercetak 2 lembar;
persetujuan hasil wawancara 6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran;
8.waktu pengambilan.

feedback pemohon adalah


penilaian yang diberikan pemohon
24 Feedback pemohon IKM 5 detik Data kepuasan layanan terhadap layanan yang dilakukan
Petugas

1. verifikasi dilakukan antara pihak


bank dan Kantor Imigrasi setempat
25 Verifikasi Pembayaran Paspor Bukti pembayaran bank persepsi 1 menit menggunakan SIMKIM
2.Bukti pembayaran disatukan
dalam berkas permohonan

Tidak
Berkas permohonan dan bukti
26 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi

Ya
27 Pencetakan / personalisasi paspor rusak? Berkas permohonan 2 Menit Paspor yang telah di cetak Dalam hal blangko paspor rusak
dalam proses pencetakan maka
Tidak
dilakukan prosedur penggantian
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak lulus uji kualitas MRZ maka
layak?
28 Uji kualitas MRZ Paspor Buku paspor yang tercetak 10 Detik Terbaca / tidak terbaca dilakukan prosedur penggantian

SOP penanganan ketidak


Ya sesuaian
29 SOP pengaman blanko paspor yg tidak dilanjutkan prosesnya Buku paspor yang rusak 1 menit Blanko paspor pengganti

rusak? Ya
30 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas lulus Quality Assurance(QA)
31 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan maka dilakukan prosedur
peryaratan
Pembatalan

Ya 1. ditindaklanjuti dengan SOP


Pembatalan
Melaksanakan tatacara pembatalan dengan dibuatkan surat Buku paspor yang tercetak dan berkas 2. Paspor yang dibatalkan dapat
32 Pembatalan
pembatalan peryaratan diberikan Penggantian Blangko
dan proses ulang sesuai masalah
Quality Assurance

Menyusun dalam daftar pembatalan dengan dibuatkan Buku paspor yang tercetak dan berkas Rekapitulasi pembatalan
33
pembukuannya peryaratan paspor

Menginput nomor permohonan


34 Pengiriman data ke BCM Tanda terima permohonan 30 detik Data terkirim kedalam aplikasi penerbitan
paspor

35 Pengambilan paspor Tanda terima permohonan 1 menit Buku paspor

36 Feedback masyarakat Selesai IKM 5 detik Data kepuasan layanan

37 Pengarsipan Berkas Berkas permohonan 1 menit Arsip paspor

KETERANGAN SIMBOL

1. Simbol untuk mendeskripsikan dimulainya dan berakhirnya suatu kegiatan.

2. Simbol untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi.

3. Simbol untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.

4. Simbol untuk menandakan rincian operasi berada di SOP lain.

5. Simbol (tanda panah) untuk mendeskripsikan arah proses kerja.


IDENTIFIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN PASPOR BARU 24/48
HALAMAN ONLINE DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Melaksanakan Pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Baru Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Paspor Baru
bidang lalu bimbingan, Pengaturan 24/48 Halaman
lintas dan status pengaturan teknis Online dalam
keimigrasian dan Keimigrasian Sistem Pelayanan
sesuai dengan pengamanan serta Paspor Terpadu
peraturan teknis pelaksanaan (SPPT)
perundang- pelaksanaan tugas di seksi
undangan yang tugas di bidang perizinan
berlaku lalintuskim/ keimigrasian/
seksi subseksi
lantaskim/seksi perizinan
lalintuskim/sub keimigrasian/
seksi subseksi
lalintuskim lantaskim
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Online dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Online dalam Sistem Pelayanan
Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum
memeriksa kelengkapan permohonan berupa: tanda terima permohonan, tanda
bukti pembayaran dan berkas pemohonan. Selanjutnya Petugas menyerahkan
nomor antrian kepada pemohon

Langkah Utama : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas


dan melakukan input nomor permohonan online, melakukan verifikasi input
data dan hasil pindai berkas yang telah dilakukan oleh pemohon. Petugas
Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas, melakukan
foto dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim
data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan
pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya
pembayaran.
Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing),
pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.
Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka
penanggung jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko


paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan
laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor,
pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk
mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor
serta pengiriman data paspor ke BCM.
Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menyerahkan paspor
kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian
permohonan.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman online dalam Sistem Pelayanan Paspor
Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal


49 PP 31 Tahun 2013, tanda terima permohonan dan tanda bukti
pembayaran;
2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;
3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan
berkas permohonan untuk dilengkapi.

Langkah Utama : 1. Meja Layanan


a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan, formulir, tanda terima
permohonan dan tanda bukti pembayaran serta tiket antrian kepada
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;
b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan
berkas, melakukan input nomor permohonan dan melakukan verifikasi
input data permohonan, meliputi:
1) memilih jenis paspor
2) nama lain;
3) alamat email;
4) tempat lahir;
5) jenis kelamin;
6) tinggi badan;
7) pekerjaan;
8) status sipil;
9) nomor identitas;
10) tempat dikeluarkan;
11) tanggal dikeluarkan;
12) berlaku sampai dengan;
13) alamat rumah dan telepon/hp;
14) alamat kantor dan telepon/hp;
15) alamat orang tua dan telepon/hp;
16) alamat lama dan telepon/hp;
17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;
18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan
19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.
c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa hasil pindai
berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:
1) fotokopi KTP WNI;
2) fotokopi Kartu Keluarga;
3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah,
atau surat baptis;
4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama; dan
6) dokumen lain yang diperlukan.
Dalam hal terdapat hasil pindai yang kurang jelas, kekeliruan dan /atau
kekurangan, dilakukan pindai kembali.
d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan
berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia;
e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan
berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum
lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah
mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.
f. Pengambilan Data Biometrik
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia Pemeriksa melakukan
pengambilan foto wajah dan seluruh sidik jari pemohon.
g. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data
cekal dan kewarganegaraan ganda.
h. Wawancara
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:
1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan
berkas permohonan;
2) melakukan pengisian hasil wawancara;
3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;
4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input
data, dilakukan perbaikan;
5) mencetak biodata hasil wawancara;
6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang
tertera pada lembar biodata pemohon;
7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka
permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari
Penanggungjawab Kegiatan.
i. Penilaian kepuasan pelayanan
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk
melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan.
j. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima
permohonan.
2. Pengiriman Data ke Pusdakim
Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi
biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak
berkewarganegaraan ganda.
3. Adjudikasi
Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim,
Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya
memberikan persetujuan/penolakan
4. Penolakan
Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk
menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.
1. Alokasi Blanko Paspor
Langkah Akhir :
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;
b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan
kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.
2. Pencetakan dan Laminasi Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
1) pencetakan paspor;
2) pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan
menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document
(MRTD);
3) laminasi paspor;
4) dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,
pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas
membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan
selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai
dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan
pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.
3. Pengesahan Paspor
a. Penanggungjawab Produk melakukan:
1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;
2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);
3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;
b. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk
melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai
alasan penolakan;
4. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari
pemohon;
b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau
tanda bukti pembayaran;
c. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang
diberikan.
5. Manajemen Dokumen Keimigrasian
a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:
1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;
2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan
prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan
petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan
prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor
tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan
dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi
nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko
Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses
Penebitannya;
3) melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk
setiap hari setelah selesai pelayanan;
b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap
awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui Kepala Divisi
Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.
c. Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar
Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.
PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN 24/48 HALAMAN ONLINE DALAM SISTEM PELAYANAN TERPADU (SPPT)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Tiket antrian memuat:
1. Nomor antrian
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan Mulai Berkas persyaratan permohonan dan 2. Tanggal dan jam cetak tiket
1 30 Detik 3. Perkiraan waktu dilayani
dan pemberian nomor antrian formulir online Tiket Antrian
4. Nama
5. Ucapan selamat datang

Tidak 1.Tiket antrian; 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013


Menerima dan memeriksa kelengkapan dan lengkap
2 Ditolak 2. formulir online ; 5 Menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan surat
keabsahan berkas /sah?
3. Berkas persyaratan (copy dan asli) penolakan
Ya

3 Entry nomor permohonan online Tanda terima permohonan online 30 detik input data kedalam sistem

4 Tidak 2 menit
Pencarian data online Ada? Nomor permohonan online ada/tidak

5 CRM (Customer Relation Management ) Ya Tanda terima permohonan online

6 Mengecek nomor permohonan online Nomor permohonan online

Tidak Tampilan data lama dan tampilan


Retrieve data permohonan online dan data Ada?
7 Data pemohon online 1 menit data yg dilampirlan pada Data intelijen (inovasi)
paspor lama
permohonan online (dalam 1 layar)
Ya

cocok? Data pemohon on line dan data Paspor


8 Pencocokan data 1 menit cocok dan tidak cocok Matching data data secara manual
Ya lama
Tidakk
Tidakk
9 Scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik Input data kedalam sistem

10 Pemeriksaan data paspor lama Ya Ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan
Ya

11 Retrieve data paspor lama Tidak Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil

Tidak
12 Validasi data Tidak Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan

Tanda terima permohonan online dan


13 Entry data permohonan Ya 3 menit Input data kedalam sistem
Berkas persyaratan (copy)

14 Pemindaian dokumen Berkas persyaratan (copy) 2 menit Dokumen digital

15 Cek Cekal Cekal Data Pemohon 1 menit Ada/tidak

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ya


16 Ditolak Data pemohon Penolakan
cek cekal

17 Foto dan sidik jari Tidak data dan berkas pemohon 3 menit Biometric data capture

Verifikasi adalah pemadanan sidik jari


Tidak pemohon dengan yang data biometrik
18 verifikasi biometrik Biometric Data Capture 1 menit sepadan/tidak sepadan
Ada? yang di-retrieve

Ya Data pemohon dan berkas persyaratan


19 Memeriksa identitas pemohon Ada? permohonan dan'Tanda terima
Tidak
permohonan online
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ya
20 Ditolak Biometric Data Capture Penolakan
verifikasi biometrik

21 Cek warga negara ganda terbatas indikasi? Data pemohon 1 menit ada/tidak
Tidak
Ya Ya ABG = Anak Berkewarganegaraan
Melakukan pemeriksaan status subjek
22 Data pemohon Persetujuan/penolakan Ganda
kewarganegaraan pemohon ABG?

Melaksanakan sesuai SOP terkait anak Tidak


23 Data pemohon Data pemohon
berkewarganegaraan ganda terbatas

24 Cek data Perlintasan Ya ada? Biometrik Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak Tidak


25 Data pemohon Penolakan
cek data perlintasan

Ya masalah? Tanda terima permohonan online dan


26 Wawancara 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
Tidak Berkas persyaratan (copy dan asli)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Tanda terima permohonan online dan
27 Melakukan pendalaman wawancara Setuju? 10 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
Tidak Berkas persyaratan (copy dan asli)

Ditolak Ya
28 Menerima surat penolakan Surat penolokan Penolakan

Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
29 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; dan
8.waktu pengambilan

30 Feedback masyarakat IKM 5 detik Data Kepuasan layanan

Sesuai PP No 38 Tahun 2009


1. EDC (2 lembar); atau
31 Verifikasi Pembayaran paspor Tanda terima permohonan 1 menit Tanda terima pembayaran 2. Bank Persepsi (3 lembar).

Ya
32 Identifikasi (pengiriman data biometrik) Identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan

Tidak diberikan surat penolakan


Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak
33 Data pemohon Penolakan
identifikasi

Tidak
Berkas permohonan dan bukti
34 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi

Dalam hal blangko paspor rusak


Ya
dalam proses pencetakan maka
35 Pencetakan / personalisasi paspor rusak? Berkas permohonan 2 Menit Paspor yang telah di cetak dilakukan prosedur penggantian
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak uji kualitas MRZ maka dilakukan
layak?
36 Uji kualitas MRZ Paspor Buku paspor yang tercetak 10 detik Terbaca / tidak terbaca prosedur penggantian

SOP penanganan ketidak sesuaian


SOP pengaman blanko paspor yg tidak Ya
37 Buku paspor yang rusak 1 menit Blanko paspor pengganti
dilanjutkan prosesnya

rusak? Ya
38 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas Quality Assurance(QA) maka
39 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
peryaratan

Ya 1. ditindaklanjuti dengan SOP


Pembatalan
Melaksanakan tatacara pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan berkas 2. Paspor yang dibatalkan dapat
40 Pembatalan
dibuatkan surat pembatalan peryaratan diberikan Penggantian Blangko dan
proses ulang sesuai masalah Quality
Assurance

Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan berkas
41 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya peryaratan

Menginput nomor permohonan


42 Pengiriman data ke BCM Tanda terima permohonan 30 detik Data terkirim
kedalam aplikasi penerbitan paspor

43 Pengambilan paspor Tanda terima permohonan 1 menit Buku paspor

44 Feedback masyarakat Selesai IKM 5 detik Data kepuasan layanan

45 Pengarsipan Berkas Berkas permohonan 1 menit Arsip paspor

KETERANGAN SIMBOL

1. Simbol untuk mendeskripsikan dimulainya dan berakhirnya suatu kegiatan.

2. Simbol untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi.

3. Simbol untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.

4. Simbol untuk menandakan rincian operasi berada di SOP lain.

5. Simbol (tanda panah) untuk mendeskripsikan arah proses kerja.


IDENTIFIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN PASPOR
PENGGANTIAN 24/48 HALAMAN ONLINE DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR
TERPADU (SPPT) BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Melaksanakan Pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Penggantian Paspor
bidang lalu bimbingan, Pengaturan Penggantian
lintas dan status pengaturan teknis 24/48 Halaman
keimigrasian dan Keimigrasian Online dalam
sesuai dengan pengamanan serta Sistem Pelayanan
peraturan teknis pelaksanaan Paspor Terpadu
perundang- pelaksanaan tugas di seksi (SPPT)
undangan yang tugas di bidang perizinan
berlaku lalintuskim/ keimigrasian/
seksi subseksi
lantaskim/seksi perizinan
lalintuskim/sub keimigrasian/
seksi subseksi
lalintuskim lantaskim
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online dalam


Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum
memeriksa kelengkapan permohonan berupa: tanda terima permohonan, tanda
bukti pembayaran, dan berkas pemohonan. Selanjutnya Petugas menyerahkan
nomor antrian kepada pemohon.

Langkah Utama : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas,


memindai paspor lama atau melakukan input nomor permohonan online,
melakukan verifikasi input data dan hasil pindai berkas yang telah dilakukan
oleh pemohon. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa
keabsahan berkas, mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon dan melakukan foto
dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke
Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan
pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya
pembayaran.
Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing),
pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.
Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka penanggung
jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko


paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan
laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor,
pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk
mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor
serta pengiriman data paspor ke BCM.
Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menggunting paspor
lama, menyerahkan paspor yang baru kepada pemohon dan meminta pemohon
untuk memberikan penilaian permohonan.

C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal


49 PP 31 Tahun 2013, tanda terima permohonan dan tanda bukti
pembayaran;
2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;
3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan
berkas permohonan untuk dilengkapi.

Langkah Utama : 1. Meja Layanan


a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan, formulir, paspor lama,
tanda terima permohonan dan tanda bukti pembayaran serta tiket
antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;
b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan
berkas, memindai paspor lama atau melakukan input nomor
permohonan dan melakukan verifikasi hasil input data permohonan,
meliputi:
1) memilih jenis paspor
2) nama lain;
3) alamat email;
4) tempat lahir;
5) jenis kelamin;
6) tinggi badan;
7) pekerjaan;
8) status sipil;
9) nomor identitas;
10) tempat dikeluarkan;
11) tanggal dikeluarkan;
12) berlaku sampai dengan;
13) alamat rumah dan telepon/hp;
14) alamat kantor dan telepon/hp;
15) alamat orang tua dan telepon/hp;
16) alamat lama dan telepon/hp;
17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;
18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan
19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.

c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa hasil pindai


berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:
1) fotokopi KTP WNI;
2) fotokopi Kartu Keluarga;
3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah,
atau surat baptis;
4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama; dan
6) dokumen lain yang diperlukan.
Dalam hal terdapat hasil pindai yang kurang jelas, kekeliruan dan /atau
kekurangan, dilakukan pindai kembali.
d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan
berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia;
e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan
berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum
lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah
mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.
f. Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik jari
pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan data
paspor.
g. Pengambilan Data Biometrik
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan foto
wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh sidik jari
pemohon.
h. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data
cekal dan kewarganegaraan ganda.
i. Wawancara
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:
1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan
berkas permohonan;
2) melakukan pengisian hasil wawancara;
3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;
4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input
data, dilakukan perbaikan;
5) mencetak biodata hasil wawancara;
6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang
tertera pada lembar biodata pemohon;
7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka
permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari
Penanggungjawab Kegiatan.
j. Penilaian kepuasan pelayanan
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk
melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan.
k. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima
permohonan
2. Pengiriman Data ke Pusdakim
Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi
biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak
berkewarganegaraan ganda.
3. Adjudikasi
Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim,
Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya
memberikan persetujuan/penolakan
4. Penolakan
Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk
menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.
1. Alokasi Blanko Paspor
Langkah Akhir :
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;
b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan
kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.
2. Pencetakan dan Laminasi Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
1) pencetakan paspor;
2) pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan
menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document
(MRTD);
3) laminasi paspor;
4) dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,
pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas
membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan
selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai
dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan
pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.
3. Pengesahan Paspor
a. Penanggungjawab Produk melakukan:
1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;
2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);
3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor.
b. Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru, maka
terhadap paspor lama digunting pada bagian tertentu;
c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk
melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai
alasan penolakan.
4. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari
pemohon;
b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau
tanda bukti pembayaran;
c. Dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali paspor
lamanya, maka pemohon mengisi dan menandatangani formulir
permintaan paspor lama dengan disertai alasannya;
d. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang
diberikan.
5. Manajemen Dokumen Keimigrasian
a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:
1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;
2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan
prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan
petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan
prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor
tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan
dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi
nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko
Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses
Penebitannya;
3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk
setiap hari setelah selesai pelayanan;

b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap


awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui Kepala Divisi
Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.

c. Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal


Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar
Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.
PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN 24/48 HALAMAN WALK-IN DALAM SISTEM PELAYANAN TERPADU (SPPT)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Tiket antrian memuat:
1. Nomor antrian
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan Mulai Berkas persyaratan permohonan dan 2. Tgl dan jam cetak tiket
1 30 detik
dan pemberian nomor antrian perdim11 Tiket Antrian 3. Perkiraan waktu dilayani
4. Nama
5. Ucapan selamat datang

Tidak 1.Tiket antrian; 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013


Menerima dan memeriksa kelengkapan dan Ditolak lengkap
2 2. perdim 11; 5 menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan surat
keabsahan berkas /sah?
3. Berkas persyaratan (copy dan asli) penolakan
Ya

3 scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem

Ya
4 Pemeriksaan data paspor lama ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan

Ya

5 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil

Tidak

Lengkap? Tidak
6 Validasi data Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan

7 Memasukan (entry ) data permohonan Ya Perdim 11 dan Berkas persyaratan (copy) 3 menit input data kedalam sistem

8 Pemindaian dokumen Berkas persyaratan (copy) 2 menit Digital dokumen

9 Cek Cekal Cekal Tidak Data Pemohon 1 menit Ada/tidak


?
Ya

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil


10 Data pemohon Penolakan
cek cekal Ditolak

11 Foto dan sidik jari data dan berkas pemohon 3 menit Biometrik data capture

Ya Verifikasi adalah pemadanan sidik jari


Tidak pemohon dengan yang di-retrieve
12 Verifikasi biometrik Biometrik Data Capture 1 menit sepadan/tidak sepadan (one to one)
Ada?

Tidak Data pemohon dan berkas persyaratan


13 Memeriksa identitas pemohon Ada? permohonan dan perdim11

Ya
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil
14 Ditolak Biometrik Data Capture Penolakan
verifikasi biometrik

Indikasi?
15 Cek warga negara ganda terbatas Tidak Data pemohon 1 menit ada/tidak
Ya

Melakukan pemeriksaan status Ya


16 subjek
Data pemohon Persetujuan/penolakan
kewarganegaraan pemohon ABG?

Tidak
Melaksanakan sesuai SOP terkait anak
17 Data pemohon Data pemohon
berkewarganegaraan ganda terbatas

Ya
18 Cek data Perlintasan ada? Biometrik Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan

Tidak
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak
19 Data pemohon Penolakan
cek data perlintasan

Ya
masalah? Perdim 11 dan Berkas persyaratan (copy
20 Wawancara 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
dan asli)
Tidak

Perdim 11 dan Berkas persyaratan (copy


21 Melakukan pendalaman wawancara Tidak 10 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
Setuju? dan asli)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Ya
22 Menerima surat penolakan Ditolak Surat penolokan Penolakan

Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
23 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; 8.waktu
pengambilan

24 Feedback masyarakat IKM 5 detik Data Kepuasan layanan

Sesuai PP No 38 Tahun 2009


25 Pembayaran Tanda terima permohonan 1 menit Tanda terima pembayaran 1. EDC (2 lembar); atau
2. Bank Persepsi (3 lembar).

Ya
26 Identifikasi (pengiriman data biometrik) identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil


27 Data pemohon Penolakan
identifikasi Ditolak

Tidak
Berkas permohonan dan bukti
26 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi

Dalam hal blangko paspor rusak


Ya
dalam proses pencetakan maka
rusak? dilakukan prosedur penggantian
27 Pencetakan / personalisasi paspor Berkas permohonan 2 menit Paspor yang telah di cetak
Tidak

Dalam hal blangko paspor tidak lulus


Tidak uji kualitas MRZ maka dilakukan
28 Uji kualitas MRZ Paspor layak?
Buku paspor yang tercetak 10 detik Terbaca / tidak terbaca prosedur penggantian

SOP penanganan ketidak sesuaian


SOP pengaman blanko paspor yg tidak Ya
29 Buku paspor yang rusak 1 menit Blanko paspor pengganti
dilanjutkan prosesnya

rusak? Ya
30 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas Quality Assurance(QA) maka
31 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
peryaratan

Ya 1. ditindaklanjuti dengan SOP


Pembatalan
Melaksanakan tatacara pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan berkas 2. Paspor yang dibatalkan dapat
32 Pembatalan
dibuatkan surat pembatalan peryaratan diberikan Penggantian Blangko dan
proses ulang sesuai masalah
Quality Assurance

Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan berkas
33 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya peryaratan

Menginput nomor permohonan


34 Pengiriman data ke BCM Tanda terima permohonan 30 detik Data terkirim
kedalam aplikasi penerbitan paspor

35 Pengambilan paspor Tanda terima permohonan 1 menit Buku paspor

36 Feedback masyarakat Selesai IKM 5 detik Data kepuasan layanan

37 Pengarsipan Berkas Berkas permohonan 1 menit Arsip paspor

KETERANGAN SIMBOL
1. Simbol untuk mendeskripsikan dimulainya dan berakhirnya suatu kegiatan. 3. Simbol untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.

2. Simbol untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi. 4. Simbol untuk menandakan rincian operasi berada di SOP lain.

5. Simbol (tanda panah) untuk mendeskripsikan arah proses kerja.


IDENTIFIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN
24/48 HALAMAN WALK-IN DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Orang Asing;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
7. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kelima atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-
458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Melaksanakan Pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Penggantian Paspor
bidang lalu bimbingan, Pengaturan Penggantian
lintas dan pengaturan teknis 24/48 Halaman
status dan Keimigrasian Walkin dalam
keimigrasian pengamanan serta Sistem
sesuai dengan teknis pelaksanaan Pelayanan
peraturan pelaksanaan tugas di seksi Paspor Terpadu
perundang- tugas di perizinan (SPPT)
undangan yang bidang keimigrasian/
berlaku lalintuskim/ subseksi
seksi perizinan
lantaskim/sek keimigrasian/
si subseksi
lalintuskim/su lantaskim
bseksi
lalintuskim
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-in dalam


Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada


Kantor Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional


Umum memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan menyerahkan
nomor antrian kepada pemohon

Langkah Utama : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan


berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama, melakukan
verifikasi data dan memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian
Penyelia memeriksa keabsahan berkas, mengambil 1 (satu) sidik jari
pemohon dan melakukan foto dan sidik jari serta melakukan wawancara,
mencetak biodata, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk
memberikan penilaian kepuasan pelayanan, dan mencetak tanda terima
sebagai dasar dilakukannya pembayaran.
Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing),
pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.
Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka
penanggung jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko


paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan
dan laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor,
pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab
produk mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur
pengaman paspor serta pengiriman data paspor ke BCM.
Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menggunting paspor
lama, menyerahkan paspor yang baru kepada pemohon dan meminta
pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai


Pasal 49 PP 31 Tahun 2013
2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian
3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan
berkas permohonan untuk dilengkapi

Langkah Utama : 1. Meja Layanan


a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan, formulir
dan paspor lama serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Pelaksana;
b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa
kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor
lama dan melakukan verifikasi input atau pemohon, meliputi:
1) memilih jenis paspor
2) nama lain;
3) alamat email;
4) tempat lahir;
5) jenis kelamin;
6) tinggi badan;
7) pekerjaan;
8) status sipil;
9) nomor identitas;
10) tempat dikeluarkan;
11) tanggal dikeluarkan;
12) berlaku sampai dengan;
13) alamat rumah dan telepon/hp;
14) alamat kantor dan telepon/hp;
15) alamat orang tua dan telepon/hp;
16) alamat lama dan telepon/hp;
17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;
18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan
19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir
suami/istri.
c. Jika diperlukan, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana
memindai berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:
1) fotokopi KTP WNI;
2) fotokopi Kartu Keluarga;
3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah,
atau surat baptis;
4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama; dan
6) dokumen lain yang diperlukan.

d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian


menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas
Pemeriksa Keimigrasian Penyelia;
e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan
berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor
belum lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas
Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan
setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.
f. Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik
jari pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan
data paspor
g. Pengambilan Data Biometrik
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan
foto wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh sidik jari
pemohon.
h. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan
data cekal dan kewarganegaraan ganda.
i. Wawancara
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:
1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan
berkas permohonan;
2) melakukan pengisian hasil wawancara;
3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;
4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input
data, dilakukan perbaikan;
5) mencetak biodata hasil wawancara;
6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom
yang tertera pada lembar biodata pemohon;
7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka
permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan
dari Penanggungjawab Kegiatan.
j. Penilaian kepuasan pelayanan
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk
melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan;
k. Pembayaran
1) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pemilihan
cara pembayaran sesuai permintaan pemohon, meliputi:
a) kartu kredit;
b) kartu debit; atau
c) bank persepsi.
2) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit
atau kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia
mencetak tanda terima pembayaran dan tanda terima
permohonan;
3) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi,
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda
terima permohonan.
2. Pengiriman Data ke Pusdakim
Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses
identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah
tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.
3. Adjudikasi
Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke
Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan
selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan
4. Penolakan
Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk
menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

Langkah Akhir : 1. Alokasi Blanko Paspor


Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;
b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan
kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.
2. Pencetakan dan Laminasi Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
1) pencetakan paspor;
2) pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan
menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document
(MRTD);
3) laminasi paspor;
4) dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,
pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas
membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan
selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan
sesuai dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan
pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.
3. Pengesahan Paspor
a. Penanggungjawab Produk melakukan:
1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;
2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);
3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;
b. Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru, maka
terhadap paspor lama digunting pada bagian tertentu.
c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk
melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai
alasan penolakan;
4. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran
dari pemohon;
b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan
atau tanda bukti pembayaran;

c. Dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali


paspor lamanya, maka pemohon mengisi dan menandatangani
formulir permintaan paspor lama dengan disertai alasannya;
d. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang
diberikan.
5. Manajemen Dokumen Keimigrasian
a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:
1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai
pelayanan;
2) membatalkan blangko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan
prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin,
kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor,
tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan
blanko atau paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran
Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010
tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia Yang
Tidak Dilanjutkan Proses Penebitannya;
3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk
setiap hari setelah selesai pelayanan;
b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap
awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui Kepala Divisi
Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
RI.
c. Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang
Standar Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen
Keimigrasian.
PERMOHONAN PENGGANTIAN PASPOR HILANG/RUSAK HABIS BERLAKU 24/48 HAL (WALK-IN ) DALAM SISTEM PELAYANAN TERPADU (SPPT)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Kabid/Kasi/ Keterangan
Petugas Bank Petugas
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kasubsi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim Wasdakim

Melakukan pemeriksaan kehilangan/kerusakan


1 Mulai 'Berkas persyaratan permohonan BAP dan BA Pendapat
paspor

Melakukan pertimbangan dan memberikan Tidak Berkas persyaratan permohonan,


2 Ditolak Setuju? Persetujuan/penolakan/ penundaan
keputusan Tindak Lanjut Permohonan BAP dan BA Pendapat

Tiket antrian memuat:


Ya
1. Nomor antrian
2. Tgl dan jam cetak tiket
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan Berkas persyaratan permohonan
3 30 detik 3. Perkiraan waktu dilayani
dan pemberian nomor antrian dan perdim11
Tiket Antrian 4. Nama
5. Ucapan selamat datang

1.Tiket antrian;
Tidak 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013
Menerima dan memeriksa kelengkapan dan Ditolak lengkap 2. perdim 11;
4 5 menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan surat
keabsahan berkas /sah? 3. Berkas persyaratan (copy dan
penolakan
Ya asli)

5 Scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem

Ya
6 Pemeriksaan data paspor lama ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan

Ya

7 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil

Tidak

Tidak
8 Validasi data Lengkap? Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan

Ya Perdim 11 dan Berkas persyaratan


9 Memasukan (entry ) data permohonan 3 menit input data kedalam sistem
(copy)

10 Pemindaian dokumen 2 menit Digital dokumen


Berkas persyaratan (copy)

Cekal Tidak
11 Cek Cekal Data Pemohon 1 menit Ada/tidak
?
Ya

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil


12 Data pemohon Penolakan
cek cekal Ditolak

13 Foto dan sidik jari data dan berkas pemohon 3 menit Biometrik data capture

Ya Verifikasi adalah pemadanan sidik jari


Tidak pemohon dengan yang di-retrieve
14 Verifikasi biometrik Biometrik Data Capture 1 menit sepadan/tidak sepadan (one to one)
Ada?

Data pemohon dan berkas


15 Memeriksa identitas pemohon Tidak persyaratan permohonan dan
Ada?
perdim11

Ya
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil
16 Ditolak Biometrik Data Capture Penolakan
verifikasi biometrik

Indikasi?
17 Cek warga negara ganda terbatas Tidak Data pemohon 1 menit ada/tidak
Ya

Melakukan pemeriksaan status Ya


18 subjek
Data pemohon Persetujuan/penolakan
kewarganegaraan pemohon ABG?

Tidak
Melaksanakan sesuai SOP terkait anak
19 Data pemohon Data pemohon
berkewarganegaraan ganda terbatas

Ya
20 Cek data Perlintasan ada? Biometrik Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan

Tidak
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak
21 Data pemohon Penolakan
cek data perlintasan

Ya
masalah? Perdim 11 dan Berkas persyaratan
22 Wawancara 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
(copy dan asli)
Tidak
Perdim 11 dan Berkas persyaratan
23 Melakukan pendalaman wawancara Tidak 10 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
Setuju? (copy dan asli)

Ya
24 Menerima surat penolakan Ditolak Surat penolokan Penolakan

Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
25 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; 8.waktu
pengambilan

26 Feedback masyarakat IKM 5 detik Data Kepuasan layanan

Sesuai PP No 38 Tahun 2009


27 Pembayaran Tanda terima permohonan 1 menit Tanda terima pembayaran 1. EDC (2 lembar); atau
2. Bank Persepsi (3 lembar).

Ya
28 Identifikasi (pengiriman data biometrik) identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil


29 Data pemohon Penolakan
identifikasi Ditolak

Tidak
Berkas permohonan dan bukti
30 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi

Dalam hal blangko paspor rusak


Ya
dalam proses pencetakan maka
rusak? dilakukan prosedur penggantian
31 Pencetakan / personalisasi paspor Berkas permohonan 2 menit Paspor yang telah di cetak
Tidak

Dalam hal blangko paspor tidak lulus


Tidak uji kualitas MRZ maka dilakukan
32 Uji kualitas MRZ Paspor layak?
Buku paspor yang tercetak 10 detik Terbaca / tidak terbaca prosedur penggantian

SOP penanganan ketidak sesuaian


SOP pengaman blanko paspor yg tidak Ya
33 Buku paspor yang rusak 1 menit Blanko paspor pengganti
dilanjutkan prosesnya

rusak? Ya
34 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan Quality Assurance(QA) maka
35 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
berkas peryaratan

Ya 1. ditindaklanjuti dengan SOP


Pembatalan
Melaksanakan tatacara pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan 2. Paspor yang dibatalkan dapat
36 Pembatalan
dibuatkan surat pembatalan berkas peryaratan diberikan Penggantian Blangko dan
proses ulang sesuai masalah
Quality Assurance

Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan
37 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya berkas peryaratan

Menginput nomor permohonan


38 Pengiriman data ke BCM Tanda terima permohonan 30 detik Data terkirim
kedalam aplikasi penerbitan paspor

39 Pengambilan paspor Tanda terima permohonan 1 menit Buku paspor

40 Feedback masyarakat Selesai IKM 5 detik Data kepuasan layanan

41 Pengarsipan Berkas Berkas permohonan 1 menit Arsip paspor


IDENTIFIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN
24/48 HALAMAN HILANG/RUSAK HABIS BERLAKU DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR
TERPADU (SPPT) BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Melaksanakan Pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Penggantian Paspor
bidang lalu bimbingan, Pengaturan Penggantian
lintas dan status pengaturan teknis 24/48 Halaman
keimigrasian dan Keimigrasian Hilang/Rusak
sesuai dengan pengamanan serta habis berlaku
peraturan teknis pelaksanaan dalam Sistem
perundang- pelaksanaan tugas di seksi Pelayanan Paspor
undangan yang tugas di bidang perizinan Terpadu (SPPT)
berlaku lalintuskim/ keimigrasian/
seksi subseksi
lantaskim/seksi perizinan
lalintuskim/sub keimigrasian/
seksi subseksi
lalintuskim lantaskim
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak


habis berlaku dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak habis berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia pada Bidang/Seksi/Subseksi yang


membidangi tugas dan fungsi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian
membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap pemohon. Kepala Kantor
Imigrasi dapat menyetujui, menunda ataupun menolak permohonan tersebut
dengan dibuatkan Surat tertulis disertai dengan alasannya.
Dalam hal permohonan disetujui, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana
atau Jabatan Fungsional Umum memeriksa kelengkapan permohonan berupa
berkas permohonan dan Surat Persetujuan Kepala Kantor Imigrasi. Selanjutnya,
Petugas menyerahkan nomor antrian kepada pemohon.

Langkah Utama : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas,


memilih jenis permohonan, memindai paspor lama (bila memungkinkan
terhadap paspor lama yang rusak), melakukan input data, verifikasi data dan
memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa
keabsahan berkas, mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon dan melakukan foto
dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke
Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan
pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya
pembayaran.
Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing),
pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.
Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka penanggung
jawab kegiatan melakukan adjudikasi.
Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko
paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan
laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor,
pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk
mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor
serta pengiriman data paspor ke BCM.
Kemudian, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menggunting paspor
lama (penggantian paspor rusak), menyerahkan paspor yang baru kepada
pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak habis berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49


PP 31 Tahun 2013 dan Surat Persetujuan Penanggungjawab Produk;
2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;
3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan
berkas permohonan untuk dilengkap.

Langkah Utama : 1. Meja Layanan


a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan, formulir dan
paspor lama (permohonan penggantian paspor karena rusak), surat
kehilangan dari Kepolisian (permohonan penggantian paspor karena
hilang) serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian
Pelaksana;
b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan
berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama (bila
dimungkinkan terhadap permohonan penggantian paspor karena rusak)
dan melakukan input data atau verifikasi data pemohon, meliputi:
1) memilih jenis paspor
2) nama lain;
3) alamat email;
4) tempat lahir;
5) jenis kelamin;
6) tinggi badan;
7) pekerjaan;
8) status sipil;
9) nomor identitas;
10) tempat dikeluarkan;
11) tanggal dikeluarkan;
12) berlaku sampai dengan;
13) alamat rumah dan telepon/hp;
14) alamat kantor dan telepon/hp;
15) alamat orang tua dan telepon/hp;
16) alamat lama dan telepon/hp;
17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;
18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan
19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.
c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas
persyaratan permohonan yang terdiri dari:
1) fotokopi KTP WNI;
2) fotokopi Kartu Keluarga;
3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah,
atau surat baptis; (jika diperlukan)
4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; (jika diperlukan)
5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama; (jika diperlukan) dan
6) Surat persetujuan Penganggungjawab Produk;
7) Berita Acara Pendapat;
8) Surat lapor kehilangan dari Kepolisian; (penggantian paspor karena
hilang)
9) dokumen lain yang diperlukan.
d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan
berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia;
e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan
berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum
lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah
mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.
f. Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik jari
pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan data
paspor
g. Pengambilan Data Biometrik
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia Pemeriksa melakukan
pengambilan foto wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh
sidik jari pemohon.
h. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data
cekal dan kewarganegaraan ganda.
i. Wawancara
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:
1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan
berkas permohonan;
2) melakukan pengisian hasil wawancara;
3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;
4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input
data, dilakukan perbaikan;
5) mencetak biodata hasil wawancara;
6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang
tertera pada lembar biodata pemohon;
7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka
permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari
Penanggungjawab Kegiatan.
j. Penilaian kepuasan pelayanan
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk
melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan.
k. Pembayaran
1) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pemilihan
cara pembayaran sesuai permintaan pemohon, meliputi:
a) kartu kredit;
b) kartu debit; atau
c) bank persepsi.
2) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit atau
kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak
tanda terima pembayaran dan tanda terima permohonan;
3) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi, Petugas
Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima
permohonan.
2. Pengiriman Data ke Pusdakim
Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi
biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak
berkewarganegaraan ganda.
3. Adjudikasi
Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim,
Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya
memberikan persetujuan/penolakan
4. Penolakan
Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk
menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

1. Alokasi Blanko Paspor


Langkah Akhir :
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;
b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan
kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.
2. Pencetakan dan Laminasi Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
1) pencetakan paspor;
2) pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan
menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document
(MRTD);
3) laminasi paspor;
4) dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,
pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas
membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan
selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai
dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan
pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.
3. Pengesahan Paspor
a. Penanggungjawab Produk melakukan:
1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;
2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);
3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;
b. Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru terhadap
paspor lama yang rusak digunting pada bagian tertentu.
c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk
melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai
alasan penolakan.
4. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari
pemohon;

b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau


tanda bukti pembayaran;

c. Dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali paspor


lamanya (penggantian paspor rusak), maka pemohon mengisi dan
menandatangani formulir permintaan paspor lama dengan disertai
alasannya;
d. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang
diberikan.
5. Manajemen Dokumen Keimigrasian
a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:
1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;
2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan
prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan
petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan
prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor
tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan
dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi
nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko
Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses
Penebitannya;
3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk
setiap hari setelah selesai pelayanan;
b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap
awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Kemigrasian melalui Kepala Divisi
Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.
c. Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar
Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.
PERMOHONAN PENGGANTIAN PASPOR HILANG/RUSAK MASIH BERLAKU 24/48 HAL (WALK-IN ) DALAM SISTEM PELAYANAN TERPADU (SPPT)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kabid/Kasi/ Keterangan
Petugas Bank Petugas Kasi/Kabid
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim Kasubsi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi lalintus/kasi statuskim
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor Wasdakim

Melakukan pemeriksaan kehilangan/kerusakan Mulai


1 Berkas persyaratan permohonan BAP dan BA Pendapat
paspor

Melakukan pertimbangan dan memberikan Tidak Berkas persyaratan permohonan,


2 Ditolak Setuju? Persetujuan/penolakan/ penundaan
keputusan Tindak Lanjut Permohonan BAP dan BA Pendapat

Tiket antrian memuat:


Ya
1. Nomor antrian
2. Tgl dan jam cetak tiket
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan Berkas persyaratan permohonan
3 30 detik 3. Perkiraan waktu dilayani
dan pemberian nomor antrian dan perdim11
Tiket Antrian 4. Nama
5. Ucapan selamat datang

1.Tiket antrian;
Tidak 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013
Menerima dan memeriksa kelengkapan dan Ditolak lengkap 2. perdim 11;
4 5 menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan surat
keabsahan berkas /sah? 3. Berkas persyaratan (copy dan
penolakan
Ya asli)

5 Scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem

Ya
6 Pemeriksaan data paspor lama ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan

Ya

7 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil

Tidak

Tidak
8 Validasi data Lengkap? Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan

Ya Perdim 11 dan Berkas persyaratan


9 Memasukan (entry ) data permohonan 3 menit input data kedalam sistem
(copy)

10 Pemindaian dokumen 2 menit Digital dokumen


Berkas persyaratan (copy)

Cekal Tidak
11 Cek Cekal Data Pemohon 1 menit Ada/tidak
?
Ya

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil


12 Data pemohon Penolakan
cek cekal Ditolak

13 Foto dan sidik jari data dan berkas pemohon 3 menit Biometrik data capture

Ya Verifikasi adalah pemadanan sidik jari


Tidak pemohon dengan yang di-retrieve
14 Verifikasi biometrik Biometrik Data Capture 1 menit sepadan/tidak sepadan (one to one)
Ada?

Data pemohon dan berkas


15 Memeriksa identitas pemohon Tidak persyaratan permohonan dan
Ada?
perdim11

Ya
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil
16 Ditolak Biometrik Data Capture Penolakan
verifikasi biometrik

Indikasi?
17 Cek warga negara ganda terbatas Tidak Data pemohon 1 menit Ada/tidak
Ya

Ya
Melakukan pemeriksaan status subjek
18 Data pemohon Persetujuan/penolakan
kewarganegaraan pemohon ABG?

Tidak
Melaksanakan sesuai SOP terkait anak
19 Data pemohon Data pemohon
berkewarganegaraan ganda terbatas

Ya
20 Cek data Perlintasan ada? Biometrik Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan

Tidak
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kabid/Kasi/ Keterangan
Petugas Bank Petugas Kasi/Kabid
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim Kasubsi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi lalintus/kasi statuskim
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor Wasdakim
Tidak
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak
21 Data pemohon Penolakan
cek data perlintasan

Ya
masalah? Perdim 11 dan Berkas persyaratan
22 Wawancara 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
(copy dan asli)
Tidak

Perdim 11 dan Berkas persyaratan


23 Melakukan pendalaman wawancara Tidak 10 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
Setuju? (copy dan asli)

Ya
24 Menerima surat penolakan Ditolak Surat penolokan Penolakan

Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
25 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; 8.waktu
pengambilan

26 Feedback masyarakat IKM 5 detik Data Kepuasan layanan

Sesuai PP No 38 Tahun 2009


27 Pembayaran Tanda terima permohonan 1 menit Tanda terima pembayaran 1. EDC (2 lembar); atau
2. Bank Persepsi (3 lembar).

Ya
28 Identifikasi (pengiriman data biometrik) identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan

Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil


29 Data pemohon Penolakan
identifikasi Ditolak

Tidak
Berkas permohonan dan bukti
30 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi

Dalam hal blangko paspor rusak


Ya
dalam proses pencetakan maka
rusak? dilakukan prosedur penggantian
31 Pencetakan / personalisasi paspor Berkas permohonan 2 menit Paspor yang telah di cetak
Tidak

Dalam hal blangko paspor tidak lulus


Tidak uji kualitas MRZ maka dilakukan
layak?
32 Uji kualitas MRZ Paspor Buku paspor yang tercetak 10 detik Terbaca / tidak terbaca prosedur penggantian

SOP penanganan ketidak sesuaian


SOP pengaman blanko paspor yg tidak Ya
33 Buku paspor yang rusak 1 menit Blanko paspor pengganti
dilanjutkan prosesnya

rusak? Ya
34 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan Quality Assurance(QA) maka
35 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
berkas peryaratan

Ya 1. ditindaklanjuti dengan SOP


Pembatalan
Melaksanakan tatacara pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan 2. Paspor yang dibatalkan dapat
36 Pembatalan
dibuatkan surat pembatalan berkas peryaratan diberikan Penggantian Blangko dan
proses ulang sesuai masalah
Quality Assurance

Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan
37 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya berkas peryaratan

Menginput nomor permohonan


38 Pengiriman data ke BCM Tanda terima permohonan 30 detik Data terkirim
kedalam aplikasi penerbitan paspor

39 Pengambilan paspor Tanda terima permohonan 1 menit Buku paspor

40 Feedback masyarakat Selesai IKM 5 detik Data kepuasan layanan

41 Pengarsipan Berkas Berkas permohonan 1 menit Arsip paspor


IDENTIFIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN
24/48 HALAMAN HILANG/RUSAK MASIH BERLAKU DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR
TERPADU (SPPT) BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Melaksanakan Pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Penggantian Paspor
bidang lalu bimbingan, Pengaturan Penggantian
lintas dan status pengaturan teknis 24/48 Halaman
keimigrasian dan Keimigrasian Hilang/Rusak
sesuai dengan pengamanan serta masih berlaku
peraturan teknis pelaksanaan dalam Sistem
perundang- pelaksanaan tugas di seksi Pelayanan Paspor
undangan yang tugas di bidang perizinan Terpadu (SPPT)
berlaku lalintuskim/ keimigrasian/
seksi subseksi
lantaskim/seksi perizinan
lalintuskim/sub keimigrasian/
seksi subseksi
lalintuskim lantaskim
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak


masih berlaku dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia pada Bidang/Seksi/Subseksi yang


membidangi tugas dan fungsi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian
membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap pemohon. Kepala Kantor
Imigrasi dapat menyetujui, menunda ataupun menolak permohonan tersebut
dengan dibuatkan Surat tertulis disertai dengan alasannya.
Dalam hal permohonan disetujui Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana
atau Jabatan Fungsional Umum memeriksa kelengkapan permohonan berupa:
berkas permohonan dan Surat Persetujuan Kepala Kantor Imigrasi. Selanjutnya
petugas menyerahkan nomor antrian kepada pemohon.

Langkah Utama : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas,


memilih jenis permohonan, memindai paspor lama (bila memungkinkan
terhadap paspor lama yang rusak), melakukan input data, verifikasi data dan
memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa
keabsahan berkas, mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon dan melakukan foto
dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke
Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan
pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya
pembayaran.
Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing),
pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.
Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka penanggung
jawab kegiatan melakukan adjudikasi.
Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko
paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan
laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor,
pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk
mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor
serta pengiriman data paspor ke BCM.
Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menggunting paspor
lama (penggantian paspor rusak), menyerahkan paspor yang baru kepada
pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal


49 PP 31 Tahun 2013 dan Surat Persetujuan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM RI;
2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;
3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan
berkas permohonan untuk dilengkap.
Langkah Utama : 1. Meja Layanan
a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan, formulir dan
paspor lama (permohonan penggantian paspor karena rusak), surat
kehilangan dari Kepolisian (permohonan penggantian paspor karena
hilang) serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian
Pelaksana;
b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan
berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama (bila
dimungkinkan terhadap permohonan penggantian paspor karena rusak)
dan melakukan input data atau verifikasi data pemohon, meliputi:
1) memilih jenis paspor
2) nama lain;
3) alamat email;
4) tempat lahir;
5) jenis kelamin;
6) tinggi badan;
7) pekerjaan;
8) status sipil;
9) nomor identitas;
10) tempat dikeluarkan;
11) tanggal dikeluarkan;
12) berlaku sampai dengan;
13) alamat rumah dan telepon/hp;
14) alamat kantor dan telepon/hp;
15) alamat orang tua dan telepon/hp;
16) alamat lama dan telepon/hp;
17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;
18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan
19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.
c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas
persyaratan permohonan yang terdiri dari:
1) fotokopi KTP WNI;
2) fotokopi Kartu Keluarga;
3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah,
atau surat baptis; (jika diperlukan)
4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; (jika diperlukan)
5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama; (jika diperlukan) dan
6) Surat persetujuan Kantor Wilayah;
7) Berita Acara Pendapat;
8) Surat lapor kehilangan dari Kepolisian; (penggantian paspor karena
hilang)
9) dokumen lain yang diperlukan.
d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan
berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia;
e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan
berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum
lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah
mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.
f. Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik jari
pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan data
paspor.
g. Pengambilan Data Biometrik
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia Pemeriksa melakukan
pengambilan foto wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh
sidik jari pemohon.
h. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data
cekal dan kewarganegaraan ganda.
i. Wawancara
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:
1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan
berkas permohonan;
2) melakukan pengisian hasil wawancara;
3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;
4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input
data, dilakukan perbaikan;
5) mencetak biodata hasil wawancara;
6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang
tertera pada lembar biodata pemohon;
7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka
permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari
Penanggungjawab Kegiatan.
j. Penilaian kepuasan pelayanan
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk
melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan.
k. Pembayaran
1) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pemilihan
cara pembayaran sesuai permintaan pemohon, meliputi:
a) kartu kredit;
b) kartu debit; atau
c) bank persepsi.
2) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit atau
kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak
tanda terima pembayaran dan tanda terima permohonan;
3) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi, Petugas
Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima
permohonan.
2. Pengiriman Data ke Pusdakim
Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi
biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak
berkewarganegaraan ganda.
3. Adjudikasi
Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim,
Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya
memberikan persetujuan/penolakan
4. Penolakan
Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk
menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.
1. Alokasi Blanko Paspor
Langkah Akhir :
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;
b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan
kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.
2. Pencetakan dan Laminasi Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
1) pencetakan paspor;
2) pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan
menggunakan perangkat Machine Readable Travel Document
(MRTD);
3) laminasi paspor;
4) dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor,
pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas
membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan
selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai
dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan
pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.

3. Pengesahan Paspor
a. Penanggungjawab Produk melakukan:
1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;
2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);
3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;
b. Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru, maka
terhadap paspor lama yang rusak digunting pada bagian tertentu.
c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk
melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai
alasan penolakan;
4. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari
pemohon;
b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau
tanda bukti pembayaran;
c. dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali paspor
lamanya (penggantian paspor rusak), maka pemohon mengisi dan
menandatangani formulir permintaan paspor lama dengan disertai
alasannya;
d. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang
diberikan.
5. Manajemen Dokumen Keimigrasian
a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:
1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;
2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan
prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan
petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan
prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor
tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan
dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi
nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko
Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses
Penebitannya;
3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk
setiap hari setelah selesai pelayanan;
b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap
awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Kemigrasian melalui Kepala Divisi
Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.
c. Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar
Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.
PENERBITAN PASPOR BARU 24/48 HALAMAN WALK-IN DALAM SISTEM PELAYANAN TERPADU (SPPT)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Tiket antrian memuat:
1. Nomor antrian
Mulai Tiket Antrian
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan pemberian Berkas persyaratan permohonan dan 2. Tgl dan jam cetak tiket
1 30 detik
nomor antrian Perdim 11 3. Perkiraan waktu dilayani
4. Nama
5. Ucapan selamat datang

Ya 1.Tiket antrian; 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013


Tidak lengkap
2 Menerima dan memeriksa kelengkapan dan keabsahan berkas Ditolak 2. Perdim 11; 5 menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan
/sah?
3. Berkas persyaratan (copy dan asli) surat penolakan

3 Memasukan (Entry ) data pemohon Perdim 11 dan Berkas persyaratan (copy) 3 menit input data dalam sistem

4 Pemindaian dokumen Berkas persyaratan (copy) 2 menit dokumen digital

5 Pengambilan foto dan sidik jari Berkas persyaratan (copy) 3 menit Biometric Data Capture

Dokumen digital dan Biometric Data


6 Pengiriman data 5 detik Biometric Data Capture data terkirim
Capture

Ya
7 Identifikasi (pengiriman data biometrik) Identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan

diberikan surat penolakan


Ditolak Tidak
8 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil identifikasi Data pemohon Penolakan

Ya
9 Cek Cekal Cekal? Data pemohon 1 menit ada/tidak

diberikan surat penolakan


10 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil cek cekal Ditolak Tidak Data pemohon Penolakan

11 Cek kewarganegaraan ganda Ya 1 menit


indikasi? Data pemohon ada/tidak

Ya ABG = Anak Berkewarganegaraan


Tidak subjek Ganda
12 Melakukan pemeriksaan status kewarganegaraan pemohon Data pemohon Persetujuan/penolakan
ABG?

Melaksanakan sesuai SOP terkait anak berkewarganegaraan Tidak


13 Data pemohon Data pemohon
ganda

Ya
14 Cek data Perlintasan ada? Biometric Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan

1. Penolakan dilakukan dalam hal


Ditolak yang bersangkutan telah memiliki
15 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil cek data perlintasan Tidak Data pemohon Penolakan Paspor Indonesia
2.. Diberikan Surat penolakan

Perdim 11 dan berkas persyaratan (copy


16 Wawancara masalah? 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
dan asli)
Tidak
Ya
Ya
Perdim 11 dan berkas persyaratan (copy
17 Melakukan pendalaman wawancara Ditolak 10 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
setuju? dan asli)
Tidak

Ya Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
'Perdim 11 dan berkas persyaratan (copy 3.Barcode ;
18 Cetak tanda terima dan asli) dan persetujuan hasil 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
wawancara 5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran;
8.waktu pengambilan.
feedback pemohon adalah
penilaian yang diberikan pemohon
19 Feedback pemohon IKM 5 detik Data kepuasan layanan terhadap layanan yang dilakukan
Petugas

1. verifikasi dilakukan antara pihak


bank dan Kantor Imigrasi setempat
20 Verifikasi Pembayaran Paspor Bukti pembayaran bank persepsi 1 menit menggunakan SIMKIM
2.Bukti pembayaran disatukan
dalam berkas permohonan

Tidak
Berkas permohonan dan bukti
21 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim

Ya
22 Pencetakan / personalisasi paspor rusak? Berkas permohonan 2 Menit Paspor yang telah di cetak Dalam hal blangko paspor rusak
dalam proses pencetakan maka
Tidak
dilakukan prosedur penggantian
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak lulus uji kualitas MRZ maka
layak?
23 Uji kualitas MRZ Paspor Buku paspor yang tercetak 10 Detik Terbaca / tidak terbaca dilakukan prosedur penggantian

SOP penanganan ketidak


Ya sesuaian
24 SOP pengaman blanko paspor yg tidak dilanjutkan prosesnya Buku paspor yang rusak 1 menit Blanko paspor pengganti

rusak? Ya
25 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas lulus Quality Assurance(QA)
26 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan maka dilakukan prosedur
peryaratan
Pembatalan

Ya 1. ditindaklanjuti dengan SOP


Pembatalan
Melaksanakan tatacara pembatalan dengan dibuatkan surat Buku paspor yang tercetak dan berkas 2. Paspor yang dibatalkan dapat
27 Pembatalan
pembatalan peryaratan diberikan Penggantian Blangko
dan proses ulang sesuai sesuai
masalah Quality Assurance

Menyusun dalam daftar pembatalan dengan dibuatkan Buku paspor yang tercetak dan berkas Rekapitulasi pembatalan
28
pembukuannya peryaratan paspor

Menginput nomor permohonan


29 Pengiriman data ke BCM Tanda terima permohonan 30 detik Data terkirim kedalam aplikasi penerbitan
paspor

30 Pengambilan paspor Tanda terima permohonan 1 menit Buku paspor

31 Feedback masyarakat Selesai IKM 5 detik Data kepuasan layanan

32 Pengarsipan Berkas Berkas permohonan 1 menit Arsip paspor

KETERANGAN SIMBOL

1. Simbol untuk mendeskripsikan dimulainya dan berakhirnya suatu kegiatan.

2. Simbol untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi.

3. Simbol untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.

4. Simbol untuk menandakan rincian operasi berada di SOP lain.

5. Simbol (tanda panah) untuk mendeskripsikan arah proses kerja.


IDENTIFIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERBITAN PASPOR BARU 24/48
HALAMAN WALK-IN DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kelima atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-
458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Melaksanakan Pelaksanaan Pelaksanaan Paspor Baru Penerbitan Penerbitan


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Paspor Baru
bidang lalu bimbingan, Pengaturan 24/48 Halaman
lintas dan pengaturan teknis Walk-in dalam
status dan Keimigrasian Sistem
keimigrasian pengamanan serta Pelayanan
sesuai dengan teknis pelaksanaan Paspor Terpadu
peraturan pelaksanaan tugas di seksi (SPPT)
perundang- tugas di perizinan
undangan yang bidang keimigrasian/
berlaku lalintuskim/ subseksi
seksi perizinan
lantaskim/sek keimigrasian/
si subseksi
lalintuskim/su lantaskim
bseksi
lalintuskim
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-in dalam


Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada


Kantor Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian
pada Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan aspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional


Umum memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan menyerahkan
nomor antrian kepada pemohon

Langkah Utama : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan


berkas kemudian, memilih jenis permohonan, melakukan input data
pemohon dan memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian
Penyelia memeriksa keabsahan berkas permohonan, mengambil foto
dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim
data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian
kepuasan pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar
dilakukannya pembayaran.
Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing),
pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.
Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka
penanggung jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi


blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas
pencetakan dan laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan
personalisasi paspor, pembacaan MRZ paspor serta laminasi.
Selanjutnya penanggung jawab produk mengesahkan paspor setelah
memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor serta pengiriman data
paspor ke BCM.
Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menyerahkan
paspor kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan
penilaian permohonan.

C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai


Pasal 49 PP 31 Tahun 2013
2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian
3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas
mengembalikan berkas permohonan untuk dilengkapi
Langkah Utama : 1. Meja Layanan
a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan dan
formulir serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Pelaksana;
b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa
kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan dan melakukan
input data pemohon, meliputi:
1) memilih jenis paspor
2) nama lain;
3) alamat email;
4) tempat lahir;
5) jenis kelamin;
6) tinggi badan;
7) pekerjaan;
8) status sipil;
9) nomor identitas;
10) tempat dikeluarkan;
11) tanggal dikeluarkan;
12) berlaku sampai dengan;
13) alamat rumah dan telepon/hp;
14) alamat kantor dan telepon/hp;
15) alamat orang tua dan telepon/hp;
16) alamat lama dan telepon/hp;
17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir
ayah;
18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu;
dan
19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir
suami/istri.
c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas
persyaratan permohonan yang terdiri dari:
1) fotokopi KTP WNI;
2) fotokopi Kartu Keluarga;
3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah,
ijazah, atau surat baptis;
4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk
memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang
bagi yang telah mengganti nama; dan
6) dokumen lain yang diperlukan.
d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian
menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia;
e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa
keabsahan berkas permohonan. Dalam hal persyaratan
permohonan paspor belum lengkap dan diragukan
keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia
dapat melakukan penolakan setelah mendapatkan persetujuan
dari Penanggungjawab Kegiatan.
f. Pengambilan Data Biometrik
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan
pengambilan foto wajah dan seluruh sidik jari pemohon.
g. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan
pengecekan data cekal dan kewarganegaraan ganda.
h. Wawancara
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:
1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data
dan berkas permohonan;
2) melakukan pengisian hasil wawancara;
3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;
4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil
input data, dilakukan perbaikan;
5) mencetak biodata hasil wawancara;
6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom
yang tertera pada lembar biodata pemohon;
7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka
permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan
dari Penanggungjawab Kegiatan.
i. Penilaian kepuasan pelayanan
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon
untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan;
j. Pembayaran
1) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan
pemilihan cara pembayaran sesuai permintaan pemohon,
meliputi:
a) kartu kredit;
b) kartu debit; atau
c) bank persepsi.
2) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit
atau kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia
mencetak tanda terima pembayaran dan tanda terima
permohonan;
3) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi,
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda
terima permohonan.
2. Pengiriman Data ke Pusdakim
Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses
identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data
cegah tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.
3. Adjudikasi
Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke
Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan
selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan
4. Penolakan
Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk
menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.
1. Alokasi Blanko Paspor
Langkah Akhir :
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;
b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian
diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.
2. Pencetakan dan Laminasi Paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
1) pencetakan paspor;
2) pembacaan Machine Readable Zone (MRZ) paspor dengan
menggunakan perangkat Machine Readable Travel
Document (MRTD);
3) laminasi paspor;
4) dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan
paspor, pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka
petugas membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk
dan selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan
tahapan sesuai dengan SOP Pembatalan Paspor dan
memerintahkan pengalokasian blanko paspor baru untuk
penggantian.
3. Pengesahan Paspor
a. Penanggungjawab Produk melakukan:
1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;
2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);
3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;
b. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk
melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan
disertai alasan penolakan;
4. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti
pembayaran dari pemohon;
b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan
atau tanda bukti pembayaran;
c. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan
yang diberikan.
5. Manajemen Dokumen Keimigrasian
a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:
1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai
pelayanan;
2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan
prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin,
kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor,
tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang
menyebabkan blanko atau paspor tidak digunakan
sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan dilaksanakan
sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-
491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko Paspor
Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses
Penebitannya;
3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab
Produk setiap hari setelah selesai pelayanan;
b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan
setiap awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur
Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Kemigrasian melalui
Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM RI.
c. Tata cara pelaporan dilaksanakan dilaksanakan sesuai Peraturan
Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010
tentang Standar Operasional Prosedur Manajemen Blanko
Dokumen Keimigrasian.
PERUBAHAN DATA PASPOR DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Keterangan
Petugas
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kasi Infokim Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa
paspor Pemeriksa Lantaskim
Tiket antrian memuat:
1. Nomor antrian
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan pemberian nomor Mulai Berkas persyaratan permohonan dan 2. Tgl dan jam cetak tiket
1 30 detik 3. Perkiraan waktu dilayani
antrian perdim11 Tiket Antrian
4. Nama
5. Ucapan selamat datang

1.Tiket antrian; 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013


2 Tidak lengkap 5 menit
Menerima dan memeriksa kelengkapan dan keabsahan berkas Ditolak 2. Perdim 11; Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan surat
/sah? 3. Berkas persyaratan (copy dan asli) penolakan
Ya
Perdim 11 dan Berkas persyaratan
4 Memasukan nomor permohonan 3 menit input data kedalam sistem
(copy)

5 Scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem

Tidak
6 Pemeriksaan data paspor lama Ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan

Ya
7 Melakukan penolakan dan menjelaskan alasan penolakan Ditolak Data pemohon Penolakan

8 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil

Ya
9 Cek Cekal Ada? Data Pemohon 1 menit ada/tidak

Tidak
10 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil cek cekal Ditolak Data pemohon Penolakan

Tidak
11 Koreksi/input perubahan data Data Pemohon 2 menit Data Baru

Tidak
12 Persetujuan Pejabat setuju? Berkas permohonan 1 menit Persetujuan/penolakan
Ya

13 Melakukan penolakan dan menjelaskan alasan penolakan Ditolak Data pemohon Penolakan

14 Cetak paspor Berkas permohonan 2 menit Paspor yang telah di cetak

Buku paspor yang tercetak dan berkas


15 Pengesahan data perubahan 1 menit Paspor yang telah di cetak Paraf persetujuan
peryaratan

16 Pengambilan paspor Tanda terima permohonan 1 menit Buku paspor

17 Feed back masyarakat Selesai IKM 5 detik Data Kepuasan layanan

18 Pengarsipan Berkas permohonan 1 menit Arsip paspor

KETERANGAN SIMBOL
1. Simbol untuk mendeskripsikan dimulainya dan berakhirnya suatu kegiatan. 3. Simbol untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.

2. Simbol untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi. 4. Simbol untuk menandakan rincian operasi berada di SOP lain.

5. Simbol (tanda panah) untuk mendeskripsikan arah proses kerja.


IDENTIFIKASI SOP PERUBAHAN DATA PASPOR
DALAM SISTEM PELAYANAN PASPOR TERPADU (SPPT)
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI

Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi : Direktorat Jenderal Imigrasi

Unit Pelaksana Teknis : Kantor Imigrasi

No Tugas Fungsi Sub-Fungsi Output Aspek Judul SOP


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Melaksanakan Pelaksanaan Pelaksanaan Perubahan Data Perubahan atau Perubahan Data


kegiatan di kebijakan, Kebijakan dan Paspor Pengesahan Paspor dalam
bidang lalu bimbingan, Pengaturan Sistem Pelayanan
lintas dan status pengaturan teknis Paspor Terpadu
keimigrasian dan Keimigrasian (SPPT)
sesuai dengan pengamanan serta
peraturan teknis pelaksanaan
perundang- pelaksanaan tugas di seksi
undangan yang tugas di bidang perizinan
berlaku lalintuskim/ keimigrasian/
seksi subseksi
lantaskim/seksi perizinan
lalintuskim/sub keimigrasian/
seksi subseksi
lalintuskim lantaskim
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN/AKTIVITAS

A. DATA KEGIATAN

1. Judul SOP : Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu
(SPPT)

2. Jenis Kegiatan : Rutin

3. Penanggung Jawab

a. Produk : Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.

4. Ruang lingkup : Kantor Imigrasi

B. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Judul Kegiatan : Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kelengkapan berkas permohonan


dan menyerahkan nomor antrian kepada pemohon

Langkah Utama : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas,


memilih jenis permohonan dan memindai paspor lama, melakukan input data,
verifikasi data pemohon dan memindai berkas.
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas,
melakukan wawancara, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk
memberikan penilaian kepuasan pelayanan dan mencetak tanda terima
permohonan.
Pusdakim melakukan verifikasi data permohonan dan pengecekan data cegah
tangkal.

Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana mencetak perubahan data paspor
dan selanjutnya Penanggungjawab Produk menerakan paraf persetujuan.
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menyerahkan paspor kepada
pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH

Judul Kegiatan : Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal : 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49


PP 31 Tahun 2013.
2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian.
3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap, petugas mengembalikan
berkas permohonan untuk dilengkapi.
Langkah Utama : 1. Meja Layanan
a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan dan formulir
serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;
b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan
berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor dan melakukan
input data pemohon, meliputi:
1) memilih jenis paspor
2) nama lain;
3) alamat email;
4) tempat lahir;
5) jenis kelamin;
6) tinggi badan;
7) pekerjaan;
8) status sipil;
9) nomor identitas;
10) tempat dikeluarkan;
11) tanggal dikeluarkan;
12) berlaku sampai dengan;
13) alamat rumah dan telepon/hp;
14) alamat kantor dan telepon/hp;
15) alamat orang tua dan telepon/hp;
16) alamat lama dan telepon/hp;
17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;
18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan
19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.
c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas
persyaratan permohonan yang terdiri dari:
1) fotokopi KTP WNI;
2) fotokopi Kartu Keluarga;
3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah,
atau surat baptis;
4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama; dan
6) dokumen lain yang diperlukan.
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan
berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia.
d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan
berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum
lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa
Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah
mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan;
e. Wawancara
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:
1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan
berkas permohonan;
2) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;
3) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input
data, dilakukan perbaikan;
4) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka
permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari
Penanggungjawab Kegiatan;
f. Penilaian kepuasan pelayanan
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk
melakukan penilaian atas pelayanan yang diberikan oleh petugas di
meja layanan.
1. Pengiriman Data ke Pusdakim
Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk verifikasi data pemohon dan
pengecekan data cegah tangkal.
2. Penolakan
Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk
menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

Langkah Akhir : 1. Pencetakan data Paspor


Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan pencetakan
perubahan data pada halaman pengesahan paspor;
2. Paraf Persetujuan Perubahan Data Paspor
Penanggungjawab Produk membubuhkan paraf persetujuan perubahan
data paspor.
3. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dari pemohon;
b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda bukti permohonan;
c. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai