PERATURAN PERUNDANG-UNDANG
1. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09
TAHUN 2012 TENTANG PENERBITAN PASPOR BIASA BAGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA
2. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8
TAHUN 2014 TENTANG PASPOR BIASA DAN SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.511 2
www.djpp.depkumham.go.id
3 2012, No.511
Pasal 2
Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia diterbitkan paspor biasa 24 (dua puluh
empat) halaman atau 48 (empat puluh delapan) halaman.
Pasal 3
(1) Permohonan paspor biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia dapat
diajukan secara elektronik atau nonelektronik.
(2) Permohonan paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan kepada Kepala Kantor Imigrasi yang masih berada dalam
provinsi yang sama dengan domisili yang bersangkutan.
(3) Pengajuan permohonan paspor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat dilakukan secara perorangan atau kolektif melalui perusahaan
pengerah tenaga kerja Indonesia.
Pasal 4
(1) Pengajuan permohonan paspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) dilampiri dengan:
a. kartu tanda penduduk;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, surat baptis,
atau ijazah;
d. surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja
Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja provinsi atau
kabupaten/kota; dan
e. paspor lama, bagi yang telah memiliki paspor.
(2) Dalam hal dilakukan penggantian paspor, permohonan dilampiri
dengan:
a. kartu tanda penduduk;
b. kartu keluarga
c. surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja
Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja provinsi atau
kabupaten/kota; dan
d. paspor lama.
Pasal 5
(1) Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia yang mengajukan permohonan
penggantian paspor hilang yang telah habis masa berlakunya selain
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
juga dikenakan persyaratan tambahan berupa surat kehilangan dari
kantor Kepolisian Republik Indonesia.
www.djpp.depkumham.go.id
2012, No.511 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Mei 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 Mei 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
www.djpp.depkumham.go.id
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat
Perjalanan. Laksana Paspor
www.peraturan.go.id
2014, No.649 2
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TENTANG PASPOR BIASA DAN SURAT PERJALANAN
LAKSANA PASPOR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau
keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga
tegaknya kedaulatan negara.
2. Surat Perjalanan Laksana Paspor Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Surat Perjalanan Laksana Paspor adalah dokumen pengganti
Paspor yang diberikan dalam keadaan tertentu yang berlaku selama
jangka waktu tertentu.
www.peraturan.go.id
3 2014, No.649
BAB II
PASPOR BIASA
Bagian Kesatu
Permohonan
Pasal 2
(1) Permohonan Paspor biasa dapat diajukan oleh warga negara
Indonesia:
a. di wilayah Indonesia; atau
b. di luar wilayah Indonesia.
(2) Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Paspor biasa elektronik; dan
b. Paspor biasa nonelektronik.
(3) Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
Pasal 3
Permohonan Paspor biasa dapat diajukan secara:
a. manual; atau
b. elektronik,
dengan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan.
Pasal 4
(1) Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah
Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau
www.peraturan.go.id
2014, No.649 4
Pasal 5
Bagi anak warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah
Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri atau
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi setempat dengan
mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. kartu tanda penduduk ayah atau ibu yang masih berlaku atau surat
keterangan pindah ke luar negeri;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran atau surat baptis;
d. akta perkawinan atau buku nikah orang tua;
e. surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang
telah mengganti nama; dan
www.peraturan.go.id
5 2014, No.649
Pasal 6
(1) Bagi calon tenaga kerja Indonesia yang berdomisili atau berada di
wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa diajukan kepada Menteri
atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi yang masih
berada dalam Provinsi yang sama dengan domisili yang bersangkutan.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mengisi
aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan
pindah ke luar negeri;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau
surat baptis;
d. surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui
pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih
kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi
yang telah mengganti nama;
f. surat rekomendasi permohonan paspor calon tenaga kerja
Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi atau
kabupaten/kota; dan
g. Paspor biasa lama, bagi yang telah memiliki Paspor biasa.
(3) Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c harus dokumen yang memuat:
a. nama;
b. tanggal lahir;
c. tempat lahir; dan
d. nama orang tua.
(4) Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
tidak memuat data sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemohon
dapat melampirkan surat keterangan dari instansi yang berwenang.
Pasal 7
www.peraturan.go.id
2014, No.649 6
Pasal 8
Bagi anak berkewarganegaraan Indonesia yang lahir di luar wilayah
Indonesia, permohonan Paspor biasa di luar wilayah Indonesia diajukan
kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi pada Perwakilan Republik Indonesia
dengan melampirkan persyaratan:
a. Paspor biasa ayah dan/atau ibu warga negara Indonesia; dan
b. surat keterangan lahir dari Perwakilan Republik Indonesia.
Pasal 9
(1) Bagi permohonan Paspor biasa yang diajukan secara manual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, Pemohon
harus mengisi aplikasi data yang disediakan pada loket permohonan
dan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan.
(2) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memeriksa dokumen kelengkapan
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Dokumen kelengkapan persyaratan yang telah dinyatakan lengkap,
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memberikan tanda terima permohonan
dan kode pembayaran.
(4) Dalam hal dokumen kelengkapan persyaratan dinyatakan belum
lengkap, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk mengembalikan dokumen
permohonan dan permohonan dianggap ditarik kembali.
Pasal 10
(1) Bagi permohonan Paspor biasa yang diajukan secara elektronik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, Pemohon
harus mengisi aplikasi data yang tersedia pada laman resmi
Direktorat Jenderal Imigrasi.
(2) Dokumen kelengkapan persyaratan harus disertakan dengan cara
memindai dokumen kelengkapan persyaratan dan dikirimkan melalui
surat elektronik.
www.peraturan.go.id
7 2014, No.649
Bagian Kedua
Penerbitan Paspor Biasa
Pasal 11
Penerbitan Paspor biasa dilakukan melalui mekanisme yang terdiri atas:
a. pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan persyaratan;
b. pembayaran biaya Paspor;
c. pengambilan foto dan sidik jari;
d. wawancara;
e. verifikasi; dan
f. adjudikasi.
Pasal 12
(1) Pejabat Imigrasi melakukan pemeriksaan permohonan dan dokumen
kelengkapan persyaratan.
(2) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah
memenuhi persayaratan dimuat dalam Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian oleh Pejabat Imigrasi.
Pasal 13
(1) Dalam hal terdapat kesamaan biodata pemohon dengan biodata daftar
pencegahan yang termuat dalam Sistem Manajemen Informasi
Keimigrasian, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk wajib menolak
permohonan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Penolakan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai
dengan surat penolakan dan rincian data pencegahan yang dicetak
dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
Pasal 14
(1) Dalam hal persyaratan belum lengkap, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
mengembalikan dokumen persyaratan permohonan kepada pemohon
www.peraturan.go.id
2014, No.649 8
Pasal 15
(1) Dalam hal persyaratan telah lengkap dan nama pemohon tidak
tercantum dalam daftar pencegahan, Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
melakukan pengambilan foto dan sidik jari.
(2) Pejabat Imigrasi wajib melakukan wawancara dengan mencocokan
antara keterangan yang disampaikan oleh Pemohon dan dokumen
persyaratan asli Pemohon.
(3) Pejabat Imigrasi memberikan tanda bukti penerimaan permohonan
kepada Pemohon.
Pasal 16
Pemohon melakukan pembayaran biaya Paspor biasa pada bank persepsi
atau melalui fasilitas pembayaran perbankan.
Pasal 17
(1) Dalam hal Pejabat Imigrasi yang ditunjuk menemukan kecurigaan
terhadap persyaratan permohonan, keterangan Pemohon, dan/atau
keabsahan dokumen asli persyaratan, permohonan dapat
ditangguhkan untuk dilakukan penelitian atau pemeriksaan lebih
lanjut.
(2) Hasil penelitian atau pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dimuat dalam berita acara pemeriksaan.
(3) Dalam hal pemohon terbukti memberikan keterangan tidak benar
terhadap persyaratan permohonan, keterangan Pemohon, dan/atau
keabsahan dokumen asli persyaratan yang dimilikinya, Permohonan
dibatalkan.
(4) Dalam hal Permohonan dibatalkan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) telah dialokasikan blangko Paspor biasa, Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk wajib membatalkan blangko Paspor biasa tersebut dan
dicatat dalam Sistem Infomasi Manajemen Keimigrasian.
Pasal 18
(1) Dalam hal Pemohon tidak melanjutkan mekanisme dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari, permohonan pengajuan Paspor
biasa dibatalkan.
www.peraturan.go.id
9 2014, No.649
Pasal 19
(1) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melakukan proses verifikasi dan
adjudikasi terhadap penerbitan Paspor biasa.
(2) Verifikasi dan adjudikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mencocokan data biometrik Pemohon dan basis
data yang tersimpan dalam Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian.
(3) Dalam hal pada tahapan verifikasi dan adjudikasi tidak ditemukan
duplikasi data pemohon, proses penerbitan Paspor biasa dilanjutkan
pada tahapan pencetakan dan uji kualitas.
Pasal 20
Mekanisme pembayaran dan besarnya biaya penerbitan Paspor biasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 21
Seluruh biaya yang berkaitan dengan permohonan Paspor biasa yang telah
di setorkan pada Kas Negara oleh pemohon tidak dapat ditarik kembali.
Pasal 22
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk menerbitkan Paspor biasa
dalam waktu paling lama 4 (empat) hari kerja sejak dilakukan
wawancara.
(2) Batas waktu penerbitan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berlaku juga terhadap Paspor biasa yang diterbitkan oleh
Pejabat Dinas Luar Negeri.
(3) Waktu penyelesaian penerbitan Paspor biasa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), dikecualikan bagi penerbitan Paspor biasa
untuk alasan penggantian paspor rusak, penggantian paspor hilang,
atau penggantian paspor duplikasi.
Pasal 23
(1) Paspor biasa yang telah selesai dapat diambil oleh:
a. pemohon dengan menunjukan tanda bukti pembayaran dan bukti
identitas yang sah;
www.peraturan.go.id
2014, No.649 10
Bagian Ketiga
Perubahan Data Paspor Biasa
Pasal 24
(1) Dalam hal terjadi perubahan data pemegang Paspor biasa yang
meliputi perubahan nama atau perubahan alamat, pemohon dapat
mengajukan permohonan perubahan data Paspor biasa kepada Kepala
Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi.
(2) Prosedur perubahan data Paspor Biasa, dilaksanakan melalui
tahapan:
a. pengajuan permohonan;
b. persetujuan Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi; dan
c. pencetakan perubahan data pada halaman pengesahan.
Bagian Keempat
Penarikan Paspor Biasa
Pasal 25
(1) Penarikan Paspor biasa dapat dilakukan kepada pemegangnya pada
saat berada di dalam atau di luar wilayah Indonesia.
(2) Penarikan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam hal:
a. pemegangnya telah dinyatakan sebagai tersangka oleh instansi
berwenang atas perbuatan pidana yang diancam hukuman paling
singkat 5 (lima) tahun atau red notice yang telah berada di luar
Wilayah Indonesia; atau
b. masuk dalam daftar Pencegahan.
Pasal 26
(1) Penarikan Paspor biasa di wilayah Indonesia dilakukan oleh Kepala
Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.
www.peraturan.go.id
11 2014, No.649
www.peraturan.go.id
2014, No.649 12
Pasal 31
(1) Dalam hal pembatalan karena alasan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 30 huruf a dan huruf b, terhadap pemegang Paspor biasa
dilakukan pemeriksaan dan dibuatkan berita acara pemeriksaan.
(2) Berita acara pemeriksaan Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dalam
waktu paling lama 2 (dua) hari terhitung sejak tanggal diterimanya
permintaan pengajuan pembatalan Paspor biasa.
(3) Berita acara pemeriksaan Paspor biasa disampaikan kepada Kepala
Kantor Imigrasi setempat untuk diperiksa dalam rangka memberikan
keputusan pembatalan Paspor biasa.
(4) Pemberian keputusan pembatalan Paspor biasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dalam waktu paling lama 1
(satu) hari terhitung sejak tanggal diterimanya berita acara
pemeriksaan.
(5) Dalam hal Kepala Kantor Imigrasi menyetujui pembatalan Paspor
biasa, Pejabat Imigrasi melakukan pengguntingan Paspor biasa dan
dimuat dalam berita acara penguntingan.
Pasal 32
(1) Dalam hal pembatalan karena alasan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 30 huruf c sampai dengan huruf e, ditindaklanjuti dengan
pembatalan Paspor biasa dan dimuat dalam berita acara pembatalan.
(2) Bagi Paspor biasa yang dibatalkan dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 Huruf d, pemohon dapat diberikan Paspor
biasa melalui prosedur pengajuan permohonan penggantian Paspor
biasa.
(3) Bagi Paspor biasa yang dibatalkan dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf e, langsung diberikan Paspor biasa
tanpa melalui prosedur pengajuan permohonan.
Pasal 33
(1) Dalam hal Paspor biasa dibatalkan dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf a dan huruf b, Kepala Kantor Imigrasi
dapat memerintahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Keimigrasian untuk melakukan Penyidikan terhadap pemohon.
(2) Perintah penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimuat
dalam surat keputusan pembatalan.
www.peraturan.go.id
13 2014, No.649
Pasal 34
(1) Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk
menangguhkan pemberian Paspor biasa terhadap pemegang Paspor
biasa yang dibatalkan karena alasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 huruf a dan huruf b, dalam waktu paling singkat 6 (enam)
bulan atau paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal Paspor
biasa yang bersangkutan dibatalkan.
(2) Penangguhan pemberian Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimuat dalam surat keputusan pembatalan.
(3) Penangguhan Pemberian Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dilaporkan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Imigrasi
dan dicantumkan dalam Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
Bagian Keenam
Pencabutan Paspor Biasa
Pasal 35
(1) Pencabutan Paspor biasa dapat dilakukan dalam hal:
a. pemegangnya dijatuhi hukuman pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun;
b. pemegangnya telah kehilangan kewarganegaraan Republik
Indonesia berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. anak berkewarganegaraan ganda yang memilih kewarganegaraan
asing;
d. masa berlakunya habis;
e. pemegangnya meninggal dunia;
f. rusak sedemikian rupa sehingga keterangan didalamnya menjadi
tidak jelas, atau memberi kesan yang tidak pantas lagi sebagai
dokumen resmi;
g. dilaporkan hilang oleh pemegangnya yang dibuktikan dengan
surat keterangan lapor kepolisian; atau
h. pemegangnya tidak menyerahkan Paspor biasa dalam upaya
penarikan Paspor biasa.
(2) Pencabutan Paspor biasa dimasukan ke dalam Sistem Informasi
Manajemen Keimigrasian.
www.peraturan.go.id
2014, No.649 14
Bagian Ketujuh
Penggantian Paspor Biasa
Pasal 36
(1) Penggantian Paspor biasa dilakukan jika:
a. masa berlakunya akan atau telah habis;
b. halaman penuh;
c. hilang;
d. rusak pada saat:
1. proses penerbitan; atau
2. di luar proses penerbitan, sehingga keterangan didalamnya
menjadi tidak jelas atau memberi kesan yang tidak pantas
lagi sebagai dokumen resmi.
(2) Penggantian Paspor biasa yang masa berlakunya akan atau telah
habis, halaman penuh, atau rusak pada saat di luar proses penerbitan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d angka 2 ditindaklanjuti
dengan pencabutan.
(3) Penggantian Paspor biasa yang rusak pada saat proses penerbitan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d angka 1 ditindaklanjuti
dengan pembatalan.
Pasal 37
(1) Penggantian Paspor biasa dapat diberikan di wilayah Indonesia atau di
luar wilayah Indonesia.
(2) Penggantian Paspor biasa yang diajukan di wilayah Indonesia
diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk.
(3) Penggantian Paspor biasa yang diajukan di luar wilayah Indonesia
diberikan oleh Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada perwakilan
Republik Indonesia.
(4) Dalam hal pada perwakilan Republik Indonesia belum ada Pejabat
Imigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penggantian Paspor
biasa dilakukan oleh Pejabat Dinas Luar Negeri.
www.peraturan.go.id
15 2014, No.649
Pasal 38
(1) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf a, huruf b, dan huruf d angka 1 yang diajukan di wilayah
Indonesia dapat langsung diberikan penggantian Paspor biasa melalui
prosedur permohonan Paspor biasa.
(2) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf d angka 2 yang diajukan di Wilayah Indonesia, diberikan
setelah pembuatan berita acara pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk.
(3) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf a, huruf b, dan huruf d angka 1 yang diajukan di luar
wilayah Indonesia dapat dilakukan penggantian Paspor Biasa melalui
prosedur permohonan di luar wilayah Indonesia.
(4) Penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat
(1) huruf d angka 2 yang diajukan di luar Wilayah Indonesia,
diberikan setelah pembuatan berita acara pemeriksaan dan mendapat
persetujuan Kepala Perwakilan Republik Indonesia.
Pasal 39
(1) Berita acara pemeriksaan penggantian Paspor biasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi yang
ditunjuk atau Pejabat Dinas Luar Negeri dalam waktu paling lama 2
(dua) hari sejak diterimanya permohonan penggantian Paspor biasa.
(2) Dalam hal permohonan penggantian Paspor biasa disetujui, Pejabat
Imigrasi yang ditunjuk atau Pejabat Dinas Luar Negeri dapat
melanjutkan proses penggantian Paspor biasa dalam waktu paling
lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya permohonan penggantian Paspor
biasa.
Pasal 40
(1) Permohonan penggantian Paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 ayat (1) huruf c diajukan secara langsung oleh pemohon
dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
a. surat lapor kehilangan dari kepolisian setempat;
b. kartu tanda penduduk yang masih berlaku; dan
c. kartu keluarga.
(2) Pejabat Imigrasi melakukan pemeriksaan terhadap permohonan
penggantian Paspor biasa sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) dan
dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.
www.peraturan.go.id
2014, No.649 16
Pasal 41
(1) Dalam hal dari hasil pemeriksaan diperoleh petunjuk Paspor biasa
hilang atau rusak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)
huruf c dan huruf d disebabkan karena:
a. musibah yang dialami oleh yang bersangkutan antara lain
kebakaran, kebanjiran dan gempa bumi, dapat diberikan
penggantian langsung;
b. ditemukan adanya unsur kekurang hati-hatian dan terjadinya
kehilangan di luar kemampuan pemegang Paspor biasa, diberikan
penggantian Paspor biasa;
c. ditemukan adanya unsur kecerobohan atau kelalaian disertai
alasan yang tidak dapat diterima, pemberian Paspor biasa dapat
ditangguhkan paling sedikit 6 (enam) bulan sampai dengan paling
lama 2 (dua) tahun.
(2) Penggantian Paspor biasa karena hilang atau rusak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenakan biaya denda sebagai berikut:
a. disebabkan karena musibah, dibebaskan dari pengenaan denda;
b. disebabkan karena kekurang hati-hatian tanpa unsur
kesengajaan, dikenakan denda sebesar biaya Paspor biasa yang
hilang atau rusak; dan
c. disebabkan karena kecerobohan, dikenakan denda 2 (dua) kali
lipat dari biaya Paspor biasa yang hilang atau rusak.
Pasal 42
(1) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk atau Pejabat Dinas Luar Negeri dapat
menolak permohonan penggantian Paspor biasa karena alasan
tertentu.
www.peraturan.go.id
17 2014, No.649
www.peraturan.go.id
2014, No.649 18
www.peraturan.go.id
19 2014, No.649
Pasal 51
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing berlaku paling
lama 6 (enam) bulan dan hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) kali
perjalanan.
(2) Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing tidak dapat
diperpanjang.
Pasal 52
Permohonan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing yang
berada di wilayah Indonesia diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi
yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal Orang Asing yang bersangkutan dengan melampirkan:
a. surat keterangan atau pernyataan tidak memiliki Dokumen Perjalanan
dari negaranya atau negara lain serta tidak dapat memperolehnya
dalam waktu yang dianggap layak; dan
b. bukti domisili.
Bagian Keempat
Surat Perjalanan Lintas Batas atau Pas Lintas Batas
Pasal 53
Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas dapat diberikan untuk
warga negara Indonesia yang berdomisili di wilayah perbatasan negara
Republik Indonesia dengan negara lain sesuai dengan perjanjian lintas
batas.
Pasal 54
Permohonan surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas diajukan
kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dengan melampirkan:
a. permohonan Pas Lintas Batas yang telah diisi dan disahkan oleh
Kepala Desa setempat atau dengan nama lain;
b. melampirkan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk yang diterbitkan
oleh Pejabat dan instansi yang berwenang;
c. melampirkan pas foto 3x4 (tiga kali empat) sebanyak 2 (dua) lembar
latar belakang berwarna merah; dan
d. tidak tercantum dalam daftar pencegahan.
Pasal 55
(1) Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas berlaku paling
lama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan.
(2) Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diperpanjang.
www.peraturan.go.id
2014, No.649 20
(3) Pemegang surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas yang
telah berakhir masa berlakunya dapat mengajukan permohonan surat
perjalanan lintas batas atau pas lintas batas baru.
Bagian Kelima
Prosedur Pemberian Surat Perjalanan Laksana Paspor
Pasal 56
(1) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk melakukan tahapan pemeriksaan
terhadap yang bersangkutan untuk menentukan status
kewarganegaraan yang dimiliki.
(2) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memasukan data yang telah dilakukan
pemeriksaan dan ditentukan alasan memperoleh Surat Perjalanan
Laksana Paspor ke dalam Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
(3) Setelah data yang bersangkutan dimasukan dalam Sistem Informasi
Manajemen Keimigrasian dilanjutkan pada tahapan pembayaran biaya
Surat Perjalanan Laksana Paspor.
(4) Pejabat Imigrasi wajib melakukan pengambilan foto dan sidik jari.
(5) Pejabat Imigrasi yang ditunjuk dapat melanjutkan proses penerbitan
Surat Perjalanan Laksana Paspor pada tahapan verifikasi dan
adjudikasi untuk mencocokan data biometrik pemohon dengan basis
data yang tersimpan dalam pusat data keimigrasian.
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN PASPOR BIASA DAN
SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR
Bagian Kesatu
Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa
Pasal 57
Paspor biasa mempunyai spesifikasi teknis pengaman dengan standar
bentuk, ukuran, desain, fitur pengaman, dan isi blanko sesuai dengan
standar International Civil Aviation Organization.
Pasal 58
(1) Spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 terdiri atas:
a. spesifikasi teknis pengaman umum; dan
b. spesifikasi teknis pengaman khusus.
www.peraturan.go.id
21 2014, No.649
Bagian Kedua
Spesifikasi Teknis Pengaman Surat Perjalanan Laksana Paspor
Pasal 59
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal
43 huruf a dan huruf b mempunyai spesifikasi teknis pengaman
dengan standar bentuk, ukuran, desain, fitur pengaman, dan isi
blanko sesuai dengan standar International Civil Aviation Organization.
(2) Spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Spesifikasi teknis pengaman umum; dan
b. Spesifikasi teknis pengaman khusus.
(3) Spesifikasi teknis pengaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Spesifikasi teknis pengaman khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN SURAT PERJALANAN LINTAS BATAS
DAN PAS LINTAS BATAS
Pasal 60
(1) Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 huruf c mempunyai spesifikasi teknis
pengaman dengan standar bentuk, ukuran, desain, fitur pengaman,
dan isi blanko yang dapat dibaca dengan mesin pembaca dokumen
perjalanan.
www.peraturan.go.id
2014, No.649 22
(2) Spesifikasi teknis pengaman surat perjalanan lintas batas atau pas
lintas batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.
BAB VI
PENGADAAN BLANGKO, STANDARDISASI, PENYIMPANAN,
DAN PENDISTRIBUSIAN PASPOR BIASA
DAN SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR
Pasal 61
(1) Direktur Jenderal Imigrasi bertanggung jawab atas pengadaan
blangko Paspor biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.
(2) Pengadaan blangko sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 62
(1) Menteri menetapkan standardisasi Paspor biasa dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor.
(2) Standardisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan standar International Civil Aviation Organization.
(3) Standardisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. standar bentuk;
b. standar ukuran;
c. standar desain;
d. standar fitur pengamanan; dan
e. standar isi.
Pasal 63
(1) Penyimpanan dan pendistribusian blangko Paspor biasa dan Surat
Perjalanan Laksana Paspor dilaksanakan oleh Direktur Jenderal
Imigrasi.
(2) Pendistribusian blangko Paspor biasa dan Surat Perjalanan Laksana
Paspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.
www.peraturan.go.id
23 2014, No.649
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 64
Paspor biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor yang telah diterbitkan
sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap berlaku
sampai dengan masa berlakunya berakhir.
Pasal 65
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, blanko Paspor Biasa dan
Surat Perjalanan Laksana Paspor yang telah dicetak dengan spesifikasi
teknis pengaman berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 7 Tahun 2012 tentang Spesifikasi Teknis Pengaman
Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2012
tentang Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor tetap sah dan dapat digunakan sampai dengan
persediaannya habis.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 66
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor M.01-1Z.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa;
b. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M.01-IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia, dan Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Orang Asing; dan
c. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun
2012 tentang Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa dan Surat
Perjalanan Laksana Paspor sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa dan Surat Perjalanan
Laksana Paspor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
723),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
www.peraturan.go.id
2014, No.649 24
Pasal 67
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 April 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI ANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Mei 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
www.peraturan.go.id
25 2014, No.649
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN
TENTANG
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN PASPOR BIASA DAN SURAT
PERJALANAN LAKSANA PASPOR
Paspor Biasa elektronik berbentuk buku yang terdiri dari 48 (empat puluh
delapan) halaman dan 24 (dua puluh empat) halaman yang memuat gambar,
catatan dan teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta
dilengkapi dengan cip dan antena Radio Frequency Identification (RFId).
Spesifikasi Teknis Pengaman Paspor Biasa Elektronik terdiri atas Paspor
biasa elektronik dengan menggunakan lembar laminasi pada halaman yang
memuat data pemegang dan Paspor biasa elektronik dengan menggunakan
lembar polycarbonate pada halaman yang memuat data pemegang.
1. Paspor biasa elektronik dengan menggunakan lembar laminasi dengan
kategori sebagai berikut:
a. tiap lembar isi paspor biasa elektronik menggunakan kertas bertanda
air;
b. paspor biasa elektronik berukuran 88 mm x 125 mm (delapan puluh
delapan milimeter kali seratus dua puluh lima milimeter); dan
c. paspor biasa elektronik mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
1) pada sampul depan bagian luar:
a) warna dasar biru kehijauan;
b) cetakan gold foil yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA”, “PASPOR”, “PASSPORT”;
- Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- garis horizontal; dan
- simbol Paspor elektronik.
2) pada sampul depan bagian dalam memuat:
a) pola khusus;
b) mikroteks;
c) siluet burung;
d) ornamen flora;
e) rainbow color printing; dan
f) cetakan tindih.
3) pada halaman 1 (satu) memuat:
a) pola khusus;
b) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
www.peraturan.go.id
2014, No.649 26
c)
Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d)
raster khusus;
e)
mikroteks;
f)
ornamen flora;
g)
warna kombinasi;
h)
teks himbauan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
i)
teks ”PASPOR INI BERLAKU UNTUK SELURUH NEGARA DAN
WILAYAH TERTENTU KECUALI DITENTUKAN LAIN” dan
”THIS PASSPORT IS VALID FOR ALL COUNTRIES AND AREAS
UNLESS OTHERWISE ENDORSED”; dan
j) teks jumlah halaman Paspor,
4) pada halaman 2 (dua) memuat:
a) data pemegang paspor dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”
- teks “PASPOR” dan “PASSPORT”;
- teks “JENIS/TYPE”;
- teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
- teks “NO. PASPOR/PASSPORT NO.”;
- teks “NAMA LENGKAP/FULL NAME”;
- teks “KELAMIN/SEX";
- teks “KEWARGANEGARAAN/NATIONALITY”;
- teks “TGL. LAHIR/DATE OF BIRTH”;
- teks “TEMPAT LAHIR/PLACE OF BIRTH”;
- teks “TGL. PENGELUARAN/DATE OF ISSUE”
- teks “TGL. HABIS BERLAKU/DATE OF EXPIRY”;
- teks “NO. REG.” dan
- teks “KANTOR YANG MENGELUARKAN/ISSUING
OFFICE”.
b) area foto;
c) machine readable zone;
d) gambar kepulauan Indonesia;
e) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
f) pola khusus;
g) mikroteks;
h) ornamen flora;
i) warna kombinasi; dan
j) lembar laminasi.
5) pada halaman 3 (tiga) memuat:
a) ornamen flora;
b) gambar Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik
Indonesia di salah satu sudut halaman;
c) nomor halaman;
d) mikroteks;
e) raster khusus;
f) teks perhatian kepada pemegang paspor
www.peraturan.go.id
27 2014, No.649
g) nomor perforasi;
h) warna kombinasi; dan
i) teks “PERHATIAN”.
6) pada halaman 4 (empat) sampai dengan halaman 47 (empat puluh
tujuh) untuk Paspor Biasa elektronik 48 (empat puluh delapan)
halaman atau pada halaman 4 (empat) sampai dengan halaman
23 (dua puluh tiga) untuk Paspor Biasa elektronik 24 (dua puluh
empat) halaman memuat:
a) ornamen flora;
b) tanda air;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia di
salah satu sudut halaman;
d) nomor halaman;
e) mikroteks;
f) pola khusus pada tiap halaman yang membentuk gambar
flora, fauna, dan warisan budaya Indonesia;
g) warna kombinasi;
h) teks “CATATAN PENGESAHAN” dan ”ENDORSEMENTS” pada
halaman 4 (empat) dan halaman 5 (lima);
www.peraturan.go.id
2014, No.649 28
e) ornamen flora;
f) raster khusus;
g) mikroteks;
h) warna kombinasi;
i) cetakan tindih;
j) teks “Republik Indonesia”; dan
k) ornamen bunga.
9) pada sampul belakang bagian luar memuat warna dasar biru
kehijauan.
2. Paspor biasa elektronik dengan menggunakan lembar polycarbonate.
a. Paspor Biasa elektronik menggunakan lembar polycarbonate pada
data pemegang dan menggunakan lembar kertas bertanda air pada
tiap halaman.
b. Paspor Biasa elektronik berukuran 88 mm x 125 mm (delapan puluh
delapan milimeter kali seratus dua puluh lima milimeter).
c. Paspor Biasa elektronik mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1) pada sampul depan bagian luar:
a) warna dasar biru kehijauan;
b) cetakan gold foil yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA”, “PASPOR”, “PASSPORT”;
- Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- garis horizontal; dan
- simbol Paspor elektronik.
2) pada sampul depan bagian dalam memuat:
a) pola khusus;
b) mikroteks;
c) siluet burung;
d) ornamen flora;
e) rainbow color printing; dan
f) cetakan tindih.
3) pada lembar polycarbonate memuat:
a) pola khusus;
b) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) raster khusus;
e) mikroteks;
f) ornamen flora;
g) warna kombinasi;
h) teks himbauan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;
i) teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”;
j) data pemegang yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”
- teks “PASPOR” dan “PASSPORT”;
- teks “JENIS/TYPE”;
- teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
- teks “NO. PASPOR/PASSPORT NO.”;
www.peraturan.go.id
29 2014, No.649
www.peraturan.go.id
2014, No.649 30
www.peraturan.go.id
31 2014, No.649
a) pola khusus;
b) mikroteks;
c) siluet burung;
d) ornamen flora;
e) rainbow color printing; dan
f) cetakan tindih,
3) pada halaman 1 (satu) memuat:
a) pola khusus;
b) gambar Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d) raster khusus;
e) mikroteks;
f) ornamen flora;
g) warna kombinasi;
h) teks himbauan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
i) teks ”PASPOR INI BERLAKU UNTUK SELURUH NEGARA DAN
WILAYAH KECUALI DITENTUKAN LAIN” dan ”THIS
PASSPORT IS VALID FOR ALL COUNTRIES AND AREAS
UNLESS OTHERWISE ENDORSED”; dan
j) teks jumlah halaman Paspor.
4) pada halaman 2 (dua) memuat:
a) data pemegang paspor dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris yang memuat:
- teks “REPUBLIK INDONESIA” dan “REPUBLIC OF
INDONESIA”
- teks “PASPOR” dan “PASSPORT”;
- teks “JENIS/TYPE”;
- teks “KODE NEGARA/COUNTRY CODE”;
- teks “NO. PASPOR/PASSPORT NO.”;
- teks “NAMA LENGKAP/FULL NAME”;
- teks “KELAMIN/SEX";
- teks “KEWARGANEGARAAN/NATIONALITY”;
- teks “TGL. LAHIR/DATE OF BIRTH”;
- teks “TEMPAT LAHIR/PLACE OF BIRTH”;
- teks “TGL. PENGELUARAN/DATE OF ISSUE”
- teks “TGL. HABIS BERLAKU/DATE OF EXPIRY”;
- teks “NO. REG.”; dan
- teks “KANTOR YANG MENGELUARKAN/ISSUING
OFFICE”.
b) area foto;
c) machine readable zone;
d) gambar kepulauan Indonesia;
e) Gambar Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia;
f) pola khusus;
g) mikroteks;
h) ornamen flora;
i) warna kombinasi; dan
j) lembar laminasi.
www.peraturan.go.id
2014, No.649 32
www.peraturan.go.id
33 2014, No.649
b) raster khusus;
c) mikroteks;
d) warna kombinasi;
e) cetakan tindih;
f) teks “Republik Indonesia”; dan
g) ornamen bunga.
9) pada sampul belakang bagian luar memuat warna dasar
berwarna biru kehijauan.
AMIR SYAMSUDIN
www.peraturan.go.id
2014, No.649 34
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN 2014
TENTANG
SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMAN PASPOR BIASA DAN
SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR
www.peraturan.go.id
35 2014, No.649
www.peraturan.go.id
2014, No.649 36
www.peraturan.go.id
37 2014, No.649
www.peraturan.go.id
2014, No.649 38
www.peraturan.go.id
39 2014, No.649
AMIR SYAMSUDIN
www.peraturan.go.id
NOMOR SOP : IMI-GR.01.01-1102
TGL. PEMBUATAN : 28 Maret 2013
TGL. REVISI / REVISI KE : 27 Mei 2013 / REV.02
TGL. EFEKTIF : 26 Juni 2013
DISAHKAN OLEH
Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penyelesaian paspor akan terhambat dan menyebabkan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
ketidaksesuaian hasil penerbitan paspor, ketepatan waktu, dan akurasi data keimigrasian
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output
Persyaratan
Menerima permohonan dan memeriksa kelengkapan Berkas permohonan sesuai
1. Petugas
loketloket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
10 menit
peraturan yang
persyaratan dan memberikan tanda terima permohonan
berlaku
Data
Berkas
2. Memasukkan data pemohon ke aplikasi SPRI Petugas
entriloket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit pemohon di
komputer
Apabila masuk dalam
Verifikasi daftar cekal
Berkas
3. Memeriksa data pemohon pada daftar cekal cekalloket
Petugas Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit data cekal ditindaklanjuti pada
Ya pemohon alur SOP Cekal
Hasil
Slip tanda pembayaran Tanda bukti bayar
Menerima tanda terima permohonan dan pembayaran
4. Petugas loket Bayar Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit blangko digunakan untuk
blangko paspor dan foto Tidak pembayaran paspor dan pengambilan paspor
foto
Blangko
distribusi Slip tanda
Mengeluarkan blangko paspor sesuai tanda bukti paspor yang
5. Petugas loket Ouput blangko Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
belum
Ouput
pembayaran Paspor pembayaran
disahkan
Foto
Slip tanda
biometrik dan
6. Melakukan pengambilan foto dan sidik jari pemohon Petugas
biometrik
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 10 menit
sidik jari
pembayaran
pemohon
Lembar
Hasil Apabila ada
biodata
Melakukan wawancara, verifikasi kelengkapan dan wawancara ketidaksesuaian
7. sesuai
Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom pemohon 10 menit
dan verifikasi dilanjutkan pada alur
keabsahan data pemohon Tidak Berkas
Ya petugas SOP ketidaksesuaian
permohonan
Apabila ada
Hasil
Data biometrik ketidaksesuaian
8. Memeriksa hasil verifikasi data Pusdakim (adjudikasi) Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
pemohon
10 menit verifikasi
dilanjutkan pada alur
Tidak
Pusdakim SOP ketidaksesuaian
Ya
Paspor yang Apabila ada
telah terisi ketidaksesuaian cetak
Mencetak biodata dan alamat pada paspor, melakukan Blangko
9. Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
paspor
10 menit data dilanjutkan pad alur
uji kualitas, dan melakukan laminasi Tidak
biometrik SOP Pengguntingan
pemohon Paspor
Ya
Petugas menerima
distribusi Blangko
blangko Tanda bukti perintah penggantian
Menerima perintah penggantian blangko paspor dan paspor yang
10. Petugas loket Ouput Lantaskim
Paspor Wasdakim Insarkom pengeluaran 5 menit
belum
paspor setelah
mengeluarkan tanda bukti blangko dilakukan BA
P/2
disahkan Pengguntingan Paspor
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output
P/1
Hasil pindai
Blangko halaman
11. Melakukan pemindaian halaman tanda tangan pemohon Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom 2 menit
paspor pengesahan
pindai paspor
Pemohon
Blangko
menunjukkan tanda
paspor
Menyerahkan paspor yang telah selesai kepada loketloket Paspor yang bukti bayar dan KTP
12. Petugas Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
pemohon telah selesai atau KK sebagai
pengambilan
syarat pengambilan
paspor
paspor
Berkas selesai
selesai Arsip berkas
13. Melakukan pengarsipan berkas yang telah selesai Ouput Lantaskim Wasdakim dan ekspedisi 5 menit
selesai
insarkom
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN PASPOR BARU
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Status Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Langkah Awal : Petugas loket menerima permohonan Paspor Baru dan memeriksa berkas
permohonan tersebut. . Kemudian petugas memasukkan data kedalam aplikasi
SPRI dan memindai berkas permohonan serta dilanjutkan pengecekan cekal
oleh sistem cekal dan meneliti keabsahan dokumen. Selanjutnya berkas
diteruskan kepada bagian Bendahara Penerima untuk transaksi pembayaran.
Langkah Utama : Pemohon melakukan pembayaran blangko paspor dan foto biometrik,
selanjutnya petugas melakukan pengambilan foto biometrik dan sidik jari
pemohon serta dilakukan wawancara untuk pengecekan keakuratann data
permohonan.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Apabila SOP tidak dilaksanakan maka proses penyelesaian paspor akan terhambat dan menyebabkan
Disimpan sebagai data elektronik dan/atau manual
ketidaksesuaian hasil penerbitan paspor, ketepatan waktu, dan akurasi data keimigrasian
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output
Persyaratan
Menerima permohonan dan memeriksa kelengkapan Berkas permohonan sesuai
1. Petugas
loketloket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
10 menit
peraturan yang
persyaratan dan memberikan Tanda Terima Permohonan
berlaku
Data
Berkas
2. Memasukkan data pemohon ke aplikasi SPRI entri Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit pemohon di
komputer
Apabila masuk dalam
Verifikasi
Berkas daftar cekal
3. Memeriksa data pemohon pada daftar cekal cekalloket
Petugas Lantaskim Wasdakim Insarkom
Permohonan
5 menit data cekal
ditindaklanjuti pada
Ya pemohon
alur SOP Cekal
Tidak
Apabila masuk dalam
Persetujuan
rusak/ daftar cekal
4. Memeriksa status permohonan paspor penggantian Petugas loket
hilang?
Lantaskim Wasdakim Insarkom Paspor lama 1 menit permohonan
ditindaklanjuti pada
Ya paspor
alur SOP Cekal
Hasil
Slip tanda pembayaran Tanda Bukti Bayar
Menerima Tanda Terima Permohonan dan pembayaran
5. Petugas loket bayar Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit blangko digunakan untuk
blangko paspor dan foto Tidak pembayaran paspor dan pengambilan paspor
foto
Blangko
distribusi Slip tanda
Mengeluarkan blangko paspor sesuai tanda bukti paspor yang
6. Petugas loket Ouput blangko Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
belum
Ouput
pembayaran paspor pembayaran
disahkan
Foto
Slip tanda
biometrik biometrik dan
7. Melakukan pengambilan foto dan sidik jari pemohon Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 10 menit
sidik jari
pembayaran
pemohon
Lembar
Hasil Apabila ada
biodata
Melakukan wawancara, verifikasi kelengkapan dan wawancara ketidaksesuaian
8. Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom pemohon 10 menit
dan verifikasi dilanjutkan pada alur
keabsahan data pemohon Tidak Berkas
petugas SOP ketidaksesuaian
permohonan
Ya
Apabila ada
Hasil
Data biometrik ketidaksesuaian
9. Memeriksa hasil verifikasi data Pusdakim (adjudikasi) sesuai Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
pemohon
10 menit verifikasi
dilanjutkan pada alur
Tidak
Pusdakim SOP ketidaksesuaian
Ya
Paspor yang Apabila ada
telah terisi ketidaksesuaian cetak
Mencetak biodata dan alamat pada paspor, melakukan Blangko
10. Petugas
sesuai
loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom
paspor
10 menit data dilanjutkan pad alur
uji kualitas, dan melakukan laminasi Tidak
biometrik SOP Pengguntingan
pemohon Paspor
Ya
distribusi Petugas menerima
Blangko
blangko Tanda bukti perintah penggantian
Menerima perintah penggantian blangko paspor dan paspor paspor yang
11. Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom pengeluaran 5 menit
belum
paspor setelah
mengeluarkan tanda bukti P/2 blangko dilakukan BA
disahkan Pengguntingan Paspor
Pelaksana Mutu Baku
alur Kegiatan Keterangan
Lantaskim Bendahara Tata Usaha Wasdakim Insarkom Kelengkapan Waktu Output
P/1
Hasil pindai
Blangko halaman
12. Melakukan pemindaian halaman tanda tangan pemohon Petugas loket Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom 2 menit
paspor pengesahan
pindai paspor
Pemohon
Blangko
menunjukkan tanda
paspor
Menyerahkan paspor yang telah selesai kepada loketloket Paspor yang bukti bayar dan KTP
13. Petugas Ouput Lantaskim Wasdakim Insarkom bukti 5 menit
pemohon telah selesai atau KK sebagai
pengambilan
syarat pengambilan
paspor
paspor
Berkas selesai
selesai Arsip berkas
14. Melakukan pengarsipan berkas yang telah selesai Ouput Lantaskim Wasdakim dan ekspedisi 5 menit
selesai
insarkom
IDENTIFIKASI SOP PENERBITAN PASPOR PENGGANTIAN
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR IMIGRASI
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Status Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Langkah Awal : Petugas loket menerima permohonan Paspor Penggantian dan memeriksa
berkas permohonan tersebut. Kemudian petugas memasukkan data kedalam
aplikasi SPRI dan memindai berkas permohonan serta dilanjutkan pengecekan
cekal oleh sistem cekal dan meneliti keabsahan dokumen. Selanjutnya berkas
diteruskan kepada bagian Bendahara untuk transaksi pembayaran.
Langkah Utama : Pemohon melakukan pembayaran blangko paspor dan foto biometrik,
selanjutnya petugas melakukan pengambilan foto biometrik dan sidik jari
pemohon serta dilakukan wawancara untuk pengecekan keakuratann data
permohonan.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
3 Memasukan (entry ) nomor permohonan online Tanda terima permohonan online 2 menit ada/tidak
4 Pencarian data online ada? Tidak Nomor permohonan online 2 menit ada/tidak
Ya
5 CRM (Customer Relation Management ) Tanda terima permohonan online
Ya
Formulir onine dan Berkas persyaratan
8 Memasukan (Entry ) data pemohon 3 menit input data dalam sistem
(copy)
10 Pengambilan foto dan sidik jari Berkas persyaratan (copy) 3 menit Biometric Data Capture
Ya
12 Identifikasi (pengiriman data biometrik) Identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan
Ya
14 Cek Cekal Cekal? Data pemohon 1 menit ada/tidak
Ya
19 Cek data Perlintasan ada? Biometric Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Berkas permohonan dan bukti
26 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi
Ya
27 Pencetakan / personalisasi paspor rusak? Berkas permohonan 2 Menit Paspor yang telah di cetak Dalam hal blangko paspor rusak
dalam proses pencetakan maka
Tidak
dilakukan prosedur penggantian
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak lulus uji kualitas MRZ maka
layak?
28 Uji kualitas MRZ Paspor Buku paspor yang tercetak 10 Detik Terbaca / tidak terbaca dilakukan prosedur penggantian
rusak? Ya
30 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas lulus Quality Assurance(QA)
31 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan maka dilakukan prosedur
peryaratan
Pembatalan
Menyusun dalam daftar pembatalan dengan dibuatkan Buku paspor yang tercetak dan berkas Rekapitulasi pembatalan
33
pembukuannya peryaratan paspor
KETERANGAN SIMBOL
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.
A. DATA KEGIATAN
1. Judul SOP : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Online dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
3. Penanggung Jawab
b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Online dalam Sistem Pelayanan
Paspor Terpadu (SPPT)
Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum
memeriksa kelengkapan permohonan berupa: tanda terima permohonan, tanda
bukti pembayaran dan berkas pemohonan. Selanjutnya Petugas menyerahkan
nomor antrian kepada pemohon
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman online dalam Sistem Pelayanan Paspor
Terpadu (SPPT)
3 Entry nomor permohonan online Tanda terima permohonan online 30 detik input data kedalam sistem
4 Tidak 2 menit
Pencarian data online Ada? Nomor permohonan online ada/tidak
10 Pemeriksaan data paspor lama Ya Ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan
Ya
11 Retrieve data paspor lama Tidak Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil
Tidak
12 Validasi data Tidak Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan
17 Foto dan sidik jari Tidak data dan berkas pemohon 3 menit Biometric data capture
21 Cek warga negara ganda terbatas indikasi? Data pemohon 1 menit ada/tidak
Tidak
Ya Ya ABG = Anak Berkewarganegaraan
Melakukan pemeriksaan status subjek
22 Data pemohon Persetujuan/penolakan Ganda
kewarganegaraan pemohon ABG?
Ditolak Ya
28 Menerima surat penolakan Surat penolokan Penolakan
Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
29 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; dan
8.waktu pengambilan
Ya
32 Identifikasi (pengiriman data biometrik) Identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Berkas permohonan dan bukti
34 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi
rusak? Ya
38 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas Quality Assurance(QA) maka
39 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
peryaratan
Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan berkas
41 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya peryaratan
KETERANGAN SIMBOL
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
Langkah Awal : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum
memeriksa kelengkapan permohonan berupa: tanda terima permohonan, tanda
bukti pembayaran, dan berkas pemohonan. Selanjutnya Petugas menyerahkan
nomor antrian kepada pemohon.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
3 scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem
Ya
4 Pemeriksaan data paspor lama ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan
Ya
5 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil
Tidak
Lengkap? Tidak
6 Validasi data Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan
7 Memasukan (entry ) data permohonan Ya Perdim 11 dan Berkas persyaratan (copy) 3 menit input data kedalam sistem
11 Foto dan sidik jari data dan berkas pemohon 3 menit Biometrik data capture
Ya
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil
14 Ditolak Biometrik Data Capture Penolakan
verifikasi biometrik
Indikasi?
15 Cek warga negara ganda terbatas Tidak Data pemohon 1 menit ada/tidak
Ya
Tidak
Melaksanakan sesuai SOP terkait anak
17 Data pemohon Data pemohon
berkewarganegaraan ganda terbatas
Ya
18 Cek data Perlintasan ada? Biometrik Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak
19 Data pemohon Penolakan
cek data perlintasan
Ya
masalah? Perdim 11 dan Berkas persyaratan (copy
20 Wawancara 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
dan asli)
Tidak
Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
23 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; 8.waktu
pengambilan
Ya
26 Identifikasi (pengiriman data biometrik) identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Berkas permohonan dan bukti
26 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi
rusak? Ya
30 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas Quality Assurance(QA) maka
31 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
peryaratan
Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan berkas
33 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya peryaratan
KETERANGAN SIMBOL
1. Simbol untuk mendeskripsikan dimulainya dan berakhirnya suatu kegiatan. 3. Simbol untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.
2. Simbol untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi. 4. Simbol untuk menandakan rincian operasi berada di SOP lain.
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Orang Asing;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
7. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kelima atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-
458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
1.Tiket antrian;
Tidak 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013
Menerima dan memeriksa kelengkapan dan Ditolak lengkap 2. perdim 11;
4 5 menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan surat
keabsahan berkas /sah? 3. Berkas persyaratan (copy dan
penolakan
Ya asli)
5 Scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem
Ya
6 Pemeriksaan data paspor lama ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan
Ya
7 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil
Tidak
Tidak
8 Validasi data Lengkap? Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan
Cekal Tidak
11 Cek Cekal Data Pemohon 1 menit Ada/tidak
?
Ya
13 Foto dan sidik jari data dan berkas pemohon 3 menit Biometrik data capture
Ya
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil
16 Ditolak Biometrik Data Capture Penolakan
verifikasi biometrik
Indikasi?
17 Cek warga negara ganda terbatas Tidak Data pemohon 1 menit ada/tidak
Ya
Tidak
Melaksanakan sesuai SOP terkait anak
19 Data pemohon Data pemohon
berkewarganegaraan ganda terbatas
Ya
20 Cek data Perlintasan ada? Biometrik Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak
21 Data pemohon Penolakan
cek data perlintasan
Ya
masalah? Perdim 11 dan Berkas persyaratan
22 Wawancara 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
(copy dan asli)
Tidak
Perdim 11 dan Berkas persyaratan
23 Melakukan pendalaman wawancara Tidak 10 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
Setuju? (copy dan asli)
Ya
24 Menerima surat penolakan Ditolak Surat penolokan Penolakan
Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
25 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; 8.waktu
pengambilan
Ya
28 Identifikasi (pengiriman data biometrik) identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Berkas permohonan dan bukti
30 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi
rusak? Ya
34 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan Quality Assurance(QA) maka
35 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
berkas peryaratan
Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan
37 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya berkas peryaratan
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak habis berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak habis berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
1.Tiket antrian;
Tidak 1. Persyaratan sesuai PP 31/2013
Menerima dan memeriksa kelengkapan dan Ditolak lengkap 2. perdim 11;
4 5 menit Persetujuan/penolakan 2. Dalam Hal ditolak, diberikan surat
keabsahan berkas /sah? 3. Berkas persyaratan (copy dan
penolakan
Ya asli)
5 Scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem
Ya
6 Pemeriksaan data paspor lama ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan
Ya
7 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil
Tidak
Tidak
8 Validasi data Lengkap? Paspor lama pemohon 1 menit Persetujuan/penolakan
Cekal Tidak
11 Cek Cekal Data Pemohon 1 menit Ada/tidak
?
Ya
13 Foto dan sidik jari data dan berkas pemohon 3 menit Biometrik data capture
Ya
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil
16 Ditolak Biometrik Data Capture Penolakan
verifikasi biometrik
Indikasi?
17 Cek warga negara ganda terbatas Tidak Data pemohon 1 menit Ada/tidak
Ya
Ya
Melakukan pemeriksaan status subjek
18 Data pemohon Persetujuan/penolakan
kewarganegaraan pemohon ABG?
Tidak
Melaksanakan sesuai SOP terkait anak
19 Data pemohon Data pemohon
berkewarganegaraan ganda terbatas
Ya
20 Cek data Perlintasan ada? Biometrik Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kabid/Kasi/ Keterangan
Petugas Bank Petugas Kasi/Kabid
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim Kasubsi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi lalintus/kasi statuskim
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor Wasdakim
Tidak
Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil Ditolak
21 Data pemohon Penolakan
cek data perlintasan
Ya
masalah? Perdim 11 dan Berkas persyaratan
22 Wawancara 5 menit Persetujuan/penolakan Catatan wawancara
(copy dan asli)
Tidak
Ya
24 Menerima surat penolakan Ditolak Surat penolokan Penolakan
Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
3.Barcode ;
25 Cetak tanda terima 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran; 8.waktu
pengambilan
Ya
28 Identifikasi (pengiriman data biometrik) identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan
Tidak
Berkas permohonan dan bukti
30 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi
rusak? Ya
34 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak lulus
Tidak Buku paspor yang tercetak dan Quality Assurance(QA) maka
35 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan dilakukan prosedur Pembatalan
berkas peryaratan
Menyusun dalam daftar pembatalan dengan Buku paspor yang tercetak dan
37 Rekapitulasi pembatalan paspor
dibuatkan pembukuannya berkas peryaratan
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih berlaku
dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
3. Pengesahan Paspor
a. Penanggungjawab Produk melakukan:
1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;
2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);
3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;
b. Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru, maka
terhadap paspor lama yang rusak digunting pada bagian tertentu.
c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk
melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai
alasan penolakan;
4. Pengambilan paspor
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:
a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari
pemohon;
b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau
tanda bukti pembayaran;
c. dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali paspor
lamanya (penggantian paspor rusak), maka pemohon mengisi dan
menandatangani formulir permintaan paspor lama dengan disertai
alasannya;
d. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang
diberikan.
5. Manajemen Dokumen Keimigrasian
a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:
1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;
2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan
prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan
petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan
prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor
tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan
dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi
nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko
Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses
Penebitannya;
3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk
setiap hari setelah selesai pelayanan;
b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap
awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Kemigrasian melalui Kepala Divisi
Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.
c. Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar
Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.
PENERBITAN PASPOR BARU 24/48 HALAMAN WALK-IN DALAM SISTEM PELAYANAN TERPADU (SPPT)
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Tiket antrian memuat:
1. Nomor antrian
Mulai Tiket Antrian
Memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan pemberian Berkas persyaratan permohonan dan 2. Tgl dan jam cetak tiket
1 30 detik
nomor antrian Perdim 11 3. Perkiraan waktu dilayani
4. Nama
5. Ucapan selamat datang
3 Memasukan (Entry ) data pemohon Perdim 11 dan Berkas persyaratan (copy) 3 menit input data dalam sistem
5 Pengambilan foto dan sidik jari Berkas persyaratan (copy) 3 menit Biometric Data Capture
Ya
7 Identifikasi (pengiriman data biometrik) Identik? Biometric Data Capture 10 menit Persetujuan/penolakan
Ya
9 Cek Cekal Cekal? Data pemohon 1 menit ada/tidak
Ya
14 Cek data Perlintasan ada? Biometric Data Capture 1 menit Persetujuan/penolakan
Ya Memuat:
1. Biodata pemohon;
2.Jenis permohonan;
'Perdim 11 dan berkas persyaratan (copy 3.Barcode ;
18 Cetak tanda terima dan asli) dan persetujuan hasil 5 detik Tanda terima permohonan 4.kolom tandatangan pemohon;
wawancara 5.tercetak 2 lembar;
6.foto pemohon;
7.batas waktu pembayaran;
8.waktu pengambilan.
feedback pemohon adalah
penilaian yang diberikan pemohon
19 Feedback pemohon IKM 5 detik Data kepuasan layanan terhadap layanan yang dilakukan
Petugas
Tidak
Berkas permohonan dan bukti
21 Pengeluaran Blanko Paspor 1 menit Blanko paspor
pembayaran bank persepsi
Pelaksana Mutu Baku
Alur Kegiatan Petugas Petugas Kasubsi/Kasi/ Petugas Kasi/Kabid Keterangan
Petugas Bank Petugas Help Desk
Pemohon Penyerahan Petugas Antrian Pembantu Pusdakim Kabid Petugas Cetak Kakanim Penyerahan Kasi Infokim lalintus/kasi Kelengkapan Waktu Output
Pemeriksa Persepsi Laminasi SPRI
paspor Pemeriksa Lantaskim Paspor statuskim
Ya
22 Pencetakan / personalisasi paspor rusak? Berkas permohonan 2 Menit Paspor yang telah di cetak Dalam hal blangko paspor rusak
dalam proses pencetakan maka
Tidak
dilakukan prosedur penggantian
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak lulus uji kualitas MRZ maka
layak?
23 Uji kualitas MRZ Paspor Buku paspor yang tercetak 10 Detik Terbaca / tidak terbaca dilakukan prosedur penggantian
rusak? Ya
25 Laminasi Buku paspor yang tercetak 1 menit Paspor yang telah terlaminasi
Tidak
Dalam hal blangko paspor tidak
Tidak Buku paspor yang tercetak dan berkas lulus Quality Assurance(QA)
26 Pengesahan (QA paspor) layak? 1 menit Persetujuan/penolakan maka dilakukan prosedur
peryaratan
Pembatalan
Menyusun dalam daftar pembatalan dengan dibuatkan Buku paspor yang tercetak dan berkas Rekapitulasi pembatalan
28
pembukuannya peryaratan paspor
KETERANGAN SIMBOL
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor
untuk Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan
Kelima atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-
458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.
A. DATA KEGIATAN
3. Penanggung Jawab
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan aspor Terpadu (SPPT)
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Judul Kegiatan : Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem
Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
5 Scan paspor lama Paspor lama pemohon 15 detik input data kedalam sistem
Tidak
6 Pemeriksaan data paspor lama Ada? Paspor lama pemohon 2 menit ditemukan/tidak ditemukan
Ya
7 Melakukan penolakan dan menjelaskan alasan penolakan Ditolak Data pemohon Penolakan
8 Retreive data paspor lama Paspor lama pemohon 1 menit Data tampil
Ya
9 Cek Cekal Ada? Data Pemohon 1 menit ada/tidak
Tidak
10 Melakukan penolakan dan menjelaskan hasil cek cekal Ditolak Data pemohon Penolakan
Tidak
11 Koreksi/input perubahan data Data Pemohon 2 menit Data Baru
Tidak
12 Persetujuan Pejabat setuju? Berkas permohonan 1 menit Persetujuan/penolakan
Ya
13 Melakukan penolakan dan menjelaskan alasan penolakan Ditolak Data pemohon Penolakan
KETERANGAN SIMBOL
1. Simbol untuk mendeskripsikan dimulainya dan berakhirnya suatu kegiatan. 3. Simbol untuk mendeskripsikan kegiatan pengambilan keputusan.
2. Simbol untuk mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi. 4. Simbol untuk menandakan rincian operasi berada di SOP lain.
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan
Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor
Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk
Orang Asing;
7. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang
Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal
Imigrasi Nomor IMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang Perubahan Kelima
atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02
Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.
A. DATA KEGIATAN
1. Judul SOP : Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu
(SPPT)
3. Penanggung Jawab
b. Kegiatan : − Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus;
− Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi
Kelas I;
− Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor
Imigrasi Kelas II; atau
− Kepala Subseksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada
Kantor Imigrasi Kelas III.
B. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Judul Kegiatan : Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)
Langkah Akhir : Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana mencetak perubahan data paspor
dan selanjutnya Penanggungjawab Produk menerakan paraf persetujuan.
Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menyerahkan paspor kepada
pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.
C. IDENTIFIKASI LANGKAH
Judul Kegiatan : Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)