Anda di halaman 1dari 3

KEKUATAN DAHSYAT TELEPATI

Telepati berasal dari kata tele (t??e) yang berarti jauh dan kata pathos (p??e?a)
yang berarti perasaan. Jadi, telepati merupakan suatu kemampuan untuk merasakan,
dan mengubah suasan hati orang lain dari jarak jauh, membaca, membisikkan, dan
mengirimkan lintasan gambar ke dalam pikiran orang lain dari jarak jauh, tanpa
terikat jarak dan waktu.

Konsep Telepati

Telepati adalah keterhubungan hati dan pikiran manusia dengan manusia lainnya,
terhubungnya pikiran, ketika seseorang fokus mengingat orang lain, terhubungnya
hati, ketika seseorang berempati sedalam-dalamnya kepada hati/perasaan orang lain.

Pada dasarnya telepati terjadi secara alamiah, namun manusia pada umumnya tidak
menyadari, karena bagian dari hati, dan pikiran manusia yang bisa terhubung adalah
pikiran bawah sadar yang meliputi suasana hati, bisikan pikiran, dan lintasan-
lintasan gambar dalam pikiran. Itulah sebabnya untuk menguasai telepati, maka
seseorang harus melatih menyadari suasana hati, bisikan pikiran, dan lintasan
gambar dalam pikirannya sendiri.

Orang-orang yang akan menguasai telepati, adalah orang-orang yang berusaha


mendisiplinkan diri, untuk tetap menyadari sepenuhnya isi hati, dan isi pikirannya
sendiri.

Orang-orang yang mendisiplinkan diri, untuk tetap menyadari sepenuhnya isi hati,
dan isi pikirannya sendiri, adalah orang-orang yang melepaskankan dirinya dari
penghambaan terhadap dunia (materi), mengikatkan hati, dan pikirannya untuk patuh
terhadap nilai-nilai kebaikan, moralitas, dan ketuhanan. Keyakinan, dan kepatuhan
terhadap Tuhan, akan menjadikan seseorang memiliki kekuatan telepati tingkat
tinggi.

Telepati tidak akan dikuasai oleh orang-orang yang berfaham materialis, sekuler,
atheis, hedonis, liberalis, permisif, hipokrit, dan sejenisnya.

Inilah sebuah fakta ilmiah, bahwa orang-orang yang mengikatkan hati, dan pikirannya
terhadap nilai-nilai kebaikan, moralitas dan ketuhanan, akan memiliki kekuatan
dahsyat dalam kehidupannya.

Jenis-jenis Telepati

Telepati Satu Arah


Telepati satu arah terjadi, jika seseorang yang memiliki kemampuan telepati,
melakukan telepati kepada seseorang yang tidak memiliki kemampuan telepati.
Telepati Dua Arah
Telepati dua arah terjadi, jika telepati dilakukan oleh ke dua belah pihak yang
keduanya menguasai telepati.

Bagian-bagian Telepati

Bagian-bagian telepati adalah sebagai berikut:

1. Membisikkan, Mengendalikan Hati, dan Pikiran Orang Lain

Membisikkan, mengendalikan hati, dan pikiran orang lain, merupakan salah satu
penggunaan dari telepati satu arah. Misalnya Si A melakukan telepati kepada Si B,
caranya:

Ketika Si A fokus mengingat Si B berarti Si A menghubungkan pikirannya dengan Si B.


Pada saat itu Si A dapat membisikkan ke dalam pikiran Si B "Si A orang yang baik".
Pada saat itu pula Si A dapat mengirimkan "lintasan gambar prilaku dirinya yang
baik" kepada si B. Si B menganggap isi pikirannya berasal dari diri sendiri,
padahal isi pikirannya berasal dari Si A yang dikirimkan melalui telepati.

Ketika Si A merasakan sedalam-dalamnya hati/perasaan Si B berarti Si A sedang


menyatukan hati/perasaannya dengan Si B. Pada saat itu Si A harus merasakan sedalam
dalamnya bahwa perasaan hati Si B luluh dan sangat menyukai dirinya. Si B
menganggap hati dan perasaan yang muncul berasal dari dirinya sendiri, padahal isi
hati dan perasaannya berasal dari si A yang dikirimkan melalui telepati.

Agar si B melakukan apa yang ada dalam hati dan pikirannya, maka si A harus
melakukannya telepati kepada Si B secara terus menerus.

2. Hipnosis

Telepati satu arah yang dilakukan jarak dekat, berinteraksi secara langsung dengan
objek telepati disebut Hipnosis. Hipnosis menggunakan metode telepati sangat
berbeda dengan hipnosis metode Amerika-Inggris.
Kelebihan seseorang dalam melakukan telepati jarak dekat adalah dia tidak
mensugesti hati dan pikirannya saja, tetapi pada saat yang sama, dia juga dapat
mensugesti panca indera objek telepati misalnya dengan cara membujuk, merayu,
merekayasa penampilan dan lain-lain, sehingga kekuatan hipnosis menjadi optimal.

3. Tenaga Dalam

Tenaga dalam yang dimaksud adalah tenaga dalam yang merupakan pancaran dari telapak
tangan. Ketika Si A diserang musuh, hanya dengan dorongan telapak tangan dari jarak
jauh, musuhnya terpental.

Sesungguhnya terpentalnya musuh bukan karena pancaran energi dari telapak tangan,
melainkan karena telepati satu arah. Dalam pikiran musuhnya tergambar dari tangan
Si A keluar pancaran energi yang membuat dirinya terpental. Jadi terpentalnya musuh
oleh pikirannya sendiri yang berasal dari Si A melalui telepati satu arah.

4. Membaca Hati, dan Pikiran Orang Lain

Secara alamiah hati dan pikiran manusia terhubung, misalnya jika Si A mengingat Si
B, maka pikiran si A masuk ke Si B, atau terjadi sebaliknya pikiran Si B masuk ke
Si A. Manusia pada umumnya tidak dapat membedakan, apakah isi pikirannya berasal
dari diri sendiri, atau pikirannya berasal dari orang lain. Jika seseorang telah
mahir membedakan isi pikirannya yang berasal dari diri sendiri, atau berasal dari
orang lain, maka orang tersebut telah menguasai ilmu membaca pikiran. Begitu pun
cara kerja membaca hati.

Hal-hal yang harus difahami tentang karakteristik hati dan pikiran manusia.
Isi hati, dan pikiran tidak bisa dibatasi.
Isi hati, dan pikiran berubah setiap detik.
Isi hati, dan pikiran bisa saja diucapkan, bisa saja tidak.
Isi hati, dan pikiran bisa saja dilakukan, bisa saja tidak.
Isi hati, dan pikiran bisa direkayasa.
Isi hati, dan pikiran merupakan bagian dari pikiran bawah sadar (tidak disadari),
kecuali bila seseorang selalu melatih kesadaran isi hati dan pikiran.
Berdasarkan asumsi di atas, maka jika seseorang telah mahir membaca hati, dan
pikiran orang lain, maka yang akan dia lakukan adalah: memprediksi, mengantisipasi
keadaan, atau menggunakan hipnosis, telepati satu arah untuk mengendalikan keadaan.

Dalam film-film fiksi ilmiah digambarkan bahwa, jika dua orang pembaca hati &
pikiran bertemu, maka mereka tidak perlu berbicara.
Jika kita mengacu pada karakteristik hati dan pikiran manusia, tentu saja anggapan
seperti ini salah, karena dalam interaksi, manusia merespon orang lain bukan karena
yang dipikirkan orang lain, melain berdasarkan yang diucapkan, dan dilakukan orang
lain. Artinya jika dua orang yang menguasai kemampuan membaca pikiran bertemu, maka
bahasa verbal (lisan, tulisan, isyarat) tetap diperlukan dalam proses komunikasi
dan interaksi.

Kemampuan membaca hati, & pikiran yang ditampilkan dalam film-film fiksi ilmiah,
dan tukang-tukang sulap di televisi, hampir sama dengan kemampuan menjawab teka-
teki, atau menebak-nebak angka.

5. Indra Keenam

Ibarat sebuah antena, indra keenam adalah kemampuan hati dan pikiran seseorang
untuk menangkap isi hati dan pikiran buruk dari orang-orang sekitarnya, misalnya
menangkap isi hati, dan pikiran orang yang penuh kebencian, ingin memfitnah, ingin
melukai, dan lain-lain.

Ketika indra keenam menangkap itikad dan pikiran buruk orang lain, maka berdasarkan
karakteristik hati dan pikiran manusia, Isi hati dan pikiran bisa saja dilakukan,
bisa saja tidak dilakukan sekedar lintasan pikiran. Langkah yang tepat adalah
segera mengganti isi hati dan pikiran buruk orang lain, dengan isi hati dan pikiran
yang baik menggunakan telepati satu arah secara kontinyu.

Meskipun seseorang telah mampu membalikan hati dan pikiran orang lain menggunakan
telepati, namun secara fisik harus tetap waspada.

Manfaat Telepati
Pendidikan
Bimbingan & Konseling
Medis (Pengobatan)
Diplomasi & Negosiasi
Pertunjukkan
Bela Diri
Pertahanan & Keamanan
Hasil penelitian Dahlan Guru

Anda mungkin juga menyukai