Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GEOMETRI DAN PENGUKURAN SD

“ROTASI (PERPUTARAN)”

Dosen Pengampu :
Sherlyane Hendri, S. Pd, M. Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Jihan Aulia Andhina (21129411)
2. Nadiva Putri Ananda (21129441)
3. Nurul Hermawati (21129450)
4. Shafira Andani (21129481)

21 BB 08

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Rotasi (Perputaran)”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Geometri dan Pengukuran SD. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai “Rotasi (Pengukuran)” baik
bagi penulis maupun pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Sherlyane Hendri, S.Pd, M.Pd selaku
dosen Pengampu Mata Kuliah Geometri dan Pengukuran SD. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Padang, 12 Maret 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Rotasi ................................................................................................ 5
2.2 Jenis - Jenis Rotasi .............................................................................................. 6
2.3 Contoh Soal ........................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 16
3.2 Saran................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transformasi telah dikenal sejak lama, dimulai dari zaman babilonia, yunani, para
ahlialjabar muslim abad ke-9 sampai ke-15 dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke-18
sampai dua dekade pertama abad ke-19. Keberaturan dan pengulangan pola memberi
dorongan untuk mempelajari bagaimana dan apa yang tak berubah oleh suatu transformasi.
Transformasi geometri adalah suatu fungsi yang mengaitkan antar setiap titik di bidang
dengan suatu aturantertentu. Pengaitan ini dapat dipandang secara aljabar atau geometri.
Sebagai ilustrasi, jika titik (x,y) dicerminkan terhadap sumbu x, maka diperoleh titik (x,-y).
secara aljabar transformasi iniditulis T (x,y) = (x,-y).
Transformasi geometri meliputitranslasi (pergeseran), rotasi (perputaran), refleksi
(pencerminan), dan dilatasi (pembesaran). Namun, pada makalah ini penulis mengkhususkan
pada rotasi (perputaran). Materi yang akan di bahas yakni pengertian dari rotasi, sifat-sifat
dari rotasi, jenis-jenis rotasi, dan contoh soal rotasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Rotasi (Perputaran) ?
2. Bagaimana jenis-jenis Rotasi ?
3. Bagaimana rumus-rumus Rotasi ?
4. Bagaimana sifat-sifat Rotasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari Rotasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis Rotasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana rumus-rumus Rotasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana sifat-sifat Rotasi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rotasi


Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang busur lingkaran yang memiliki titik
pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Rotasi dinotasikan dengan R (P,a) dimana P = pusat
rotasi, dan a = besar sudut rotasi. Sudut rotasi berada di antara garis yang menghubungkan
titik asal, dengan pusat rotasi sehingga menghubungkan titik bayangan dan pusat rotasi.
Sudut rotasi merupakan sudut antara garis yang menghubungkan titik asal dan pusat rotasi
yang menghubungkan titik bayangan dan pusat rotasi.
Perhatikan perubahan letak kedudukan segitiga yang diputar sebesar 135° dengan pusat
O (0,0) pada gambar di bawah ini.

Suatu rotasi ditentukan oleh tiga buah unsur yaitu:


1. Titik pusat rotasi (apakah acuannya adalah sumbu koordinat O(0,0) atau acuannya
titik sembarang P(m,n).
2. Besar sudut rotasi menentukan jauhnya rotasi. Ukuran sudut rotasi dapat ditentukan
dalam derajat (0), radian (rad), atau bilangan pecahan terhadap satu putaran penuh.
3. Arah sudut rotasi. Suatu rotasi dikatakan mempunyai arah positif (+), jika rotasi itu
berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan rotasi dikatakan mempunyai arah
negatif (-), jika rotasi itu searah dengan arah putaran jarum jam.

Sifat - sifat rotasi:

5
 Dua rotasi berturut-turut merupakan rotasi lagi dengan sudut putar sama dengan
jumlah kedua sudut putar semula.
 Pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya.

Adapun rumus yang digunakan dalam rotasi transformasi geometri, antara lain:
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-y + a+b, x -a + b)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (-x + 2a+b, -y + 2b)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (a,b) : (x,y) → (y – b + a, -x + a + b)
 Rotasi sebesar 90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-y, x)
 Rotasi sebesar 180° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (-x, -y)
 Rotasi sebesar -90° dengan pusat (0,0) : (x,y) → (y, -x)

Berikut ini adalah bayangan dan matriks yang bersesuaian dengan rotasi P(x,y) 
P’(x’,y’)
Rotasi Bayangan Matriks
0 −1
R(O,90º) (-y, x) [ ]
1 0
0 1
R(O,90º) (y, -x) [ ]
−1 0
−1 0
R(O,180º) (-x, -y) [ ]
0 −1
0 1
R(O,270º) (y, -x) [ ]
−1 0
0 −1
R(O,-270º) (-y, x) [ ]
1 0

2.2 Jenis - Jenis Rotasi


1. Rotasi dengan Pusat O(0,0) sebesar α
Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasi sebesar 
dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik A(a’, b’) seperti pada
gambar berikut.

6
Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub, A(r cos , r
sin 𝜃 ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar  dengan arah
berlawanan dengan arah perputaran jarum dapat ditulis sebagai A’(r cos ( + )).
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut menjadi matriks
berikut.
𝑟 cos ( 𝜃 + )
𝐴′ = (𝑎′) = ( )
𝑏′ 𝑟 sin ( 𝜃 + )
𝑟 cos 𝜃 cos  − 𝑟 sin 𝜃 cos )
=( )
𝑟 cos 𝜃 cos  + 𝑟 sin 𝜃 cos )
𝑎 cos  − 𝑏 sin 
=( )
 sin  + 𝑏 cos 
cos  − sin  𝑎
=( )( )
sin  𝑏 cos  𝑏
Jadi, posisi pensil jangka setelah diputar sebesar  tersebut adalah
cos  − sin  𝑎
( )( )
sin  𝑏 cos  𝑏

2. Rotasi dengan Pusat (m,n) sebesar α

7
3. Rotasi dengan pusat (0,0) sebesar α kemudian sebesar β

4. Rotasi dengan pusat P(m,n) sebesar α kemudian sebesar β

5. Rotasi pada titik P (a,b)

8
2.3 Contoh Soal
1. Titik A(2,1) dirotasikan terhadap titik O(0,0) sejauh 90⁰ berlawanan dengan arah
putaran jam. Tentukanlah bayangan titik A =.....
Pembahasan :
𝑥′ 0 −1
(𝑦′ )= ( ) . (𝑥𝑦)
1 0
= (0 −1) . (21)
1 0
= (−1
2
)
Dengan demikian x' = -1 dan y' = 2.
Jadi, bayangan titik A(2,1) oleh rotasi terhadap titik O(0,0) sejauh 90⁰ berlawanan
arah putaran jam adalah A'(-1,2).

9
2. Titik B(5,-1) dirotasikan terhadap titik P(2,3) sejauh 90⁰ searah putaran jam.
Tentukanlah bayangan titik B tersebut.
Pembahasan:
𝑥′
(𝑦′ )=( 0 1 𝑥−𝑎 𝑎
) . (𝑦 − 𝑏) + (𝑏 )
−1 0

=( 0 1 5−2 2
) . (−1 − 3) + (3)
−1 0

=( 0 1 3 2
) . (−4) + (3)
−1 0
= (−4 + 2
−3) (3)

= (−2
0)
Dengan demikian, x' = -2 dan y' = 0.
Jadi, koordinat bayangan titik B(5,-1) oleh rotasi terhadap titik P(2,3) sejauh 90⁰
searah putaran jam adalah B'(-2,0).

3. Jika garis x - 2y = 5 diputar sejauh 90⁰ terhadap titik (2,4) berlawanan arah putaran
jam, maka tentukanlah persamaan bayangannya.
Pembahasan:
𝑥′
(𝑦′ ) = (0 −1) . (𝑦𝑥 −
−4
2
) + (24)
1 0
= (4𝑥 −− 𝑦2) + (24)

10
= (6𝑥 −+ 𝑦2)
Dengan demikian, maka:
x' = 6 - y => y = 6 - x'
y' = x + 2 => x = y' – 2
Dengan mensubtitusikan x = y' - 2 dan y = 6 - x' pada persamaan garis, diperoleh:
(y' - 2) - 2(6 - x') = 5
y' - 2 - 12 + 2x' = 5
2x' + y' = 5 + 2 + 12
2x' + y' = 19
Jadi, persamaan bayangan garis x - 2y = 5 oleh rotasi sejauh 90⁰ terhadap titik (2,4)
berlawanan arah putaran jam adalah 2x + y = 19.

4. Bayangan titik P(a,b) oleh rotasi terhadap titik pusat (0,0) sebesar −90ᵒ adalah
P′(−10,−2). Nilai a + 2b=⋯⋅
Pembahasan:
Konsep rotasi:
Koordinat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (0,0) sebesar
sudut θ berlawanan jarum jam adalah
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) . (𝑦𝑥 )
sin 𝜃 cos 𝜃
Untuk (x′,y′) = (−10, −2) dan θ = − 90ᵒ, diperoleh
𝑐𝑜𝑠 (−90ᵒ) −𝑠𝑖𝑛 (−90ᵒ)
(−10
−2 )
=( 𝑥
) . (𝑦 )
sin(−90ᵒ) cos(−90ᵒ)
0 1
(−10
−2
) =( ) . (𝑥𝑦)
−1 0
(−10
−2
𝑦
) = (−𝑥 )
Diperoleh y = −10 dan x = 2. Dengan demikian, koordinat titik P adalah (2, −10).
Untuk itu, a = 2 dan b = −10 sehingga a + 2b = 2 + 2(−10) = −18

5. Bayangan titik P(2,−3) oleh rotasi R[O,90º] adalah ⋯⋅


Pembahasa:
Konsep rotasi:

11
Koordinat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (0,0) sebesar
sudut θ berlawanan jarum jam adalah
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) . (𝑦𝑥)
sin 𝜃 cos 𝜃
Untuk (x, y) = (2, −3) dan rotasi dengan pusat di titik asal sebesar θ = 90ᵒ,
diperoleh
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 90ᵒ −𝑠𝑖𝑛 90ᵒ) . (−3
2
)
sin 90ᵒ cos 90ᵒ

= (0 −1) . (−3
2
)
1 0
= (32)
Jadi, koordinat bayangan titik P adalah P′(3,2)

6. Titik B(3,−2) dirotasikan sebesar 90ᵒ terhadap titik pusat P(−1,1). Bayangan
titik B adalah ⋯⋅
Pembahasan:
Konsep rotasi:
Koordinat bayangan titik (x,y) bila dirotasikan pada pusat (a,b) sebesar
sudut θ berlawanan jarum jam adalah
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) . (𝑥𝑦 −− 𝑎𝑏) + (𝑎𝑏)
sin 𝜃 cos 𝜃

12
Untuk (x, y ) = (3, −2) dan rotasi dengan pusat (−1, 1) sebesar θ = 90ᵒ, diperoleh
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 90ᵒ −𝑠𝑖𝑛 90ᵒ) . (3−2
−(−1)
+ −1
−1) ( 1 )
sin 90ᵒ cos 90ᵒ

= (0 −1) . (−3
4
) + (−1
1)
1 0
= (34) + (−1
1)

= (25)
Jadi, koordinat bayangan titik B adalah B′(2,5)

7. Diketahui B’(8, 4) merupakan bayangan titik B(x, y) yang dirotasikan pada pusat
(0, 0) sebersar 90o. Berapakah nilai 2x + y?
Pembahasan:
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) . (𝑦𝑥 −
−0
0
) + (00)
sin 𝜃 cos 𝜃

(84) = (𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) . (𝑦𝑥 −


−0
0
) + (00)
sin 𝜃 cos 𝜃

= (𝑐𝑜𝑠 90ᵒ −𝑠𝑖𝑛 90ᵒ) . (𝑦𝑥 )


sin 90ᵒ cos 90ᵒ

= (0 −1) . (𝑦𝑥 )
1 0
(84) = (−𝑦
𝑥 )
Diperoleh x = 4 dan y = -8. Maka:

13
2 x + y = 2 (4) + (-8)
2x + y = 8 – 8
2x + y = 0
Jadi, nilai 2x + y adalah 0.

8. Suatu segitiga KLM dengan titik K(4,3), L(−1,2), M(3,5) dirotasi sejauh 180º
dengan pusat rotasi (2, 2). Bayangan ketiga titik tersebut berturut-turut adalah . . . .
Pembahasan:
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) . (𝑥𝑦 −− 𝑎𝑏) + (𝑎𝑏)
sin 𝜃 cos 𝜃
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 180ᵒ −𝑠𝑖𝑛 180ᵒ) . (𝑦𝑥 −
−2
2
) + (22)
sin 180ᵒ cos 180ᵒ
𝑥′
(𝑦′ ) = (−1 0 𝑥−2 2
) . (𝑦 − 2) + (2)
0 −1
𝑥′
(𝑦′ ) = (22 −
−𝑥
𝑦
) + (22)
𝑥′
(𝑦′ ) = (44 −
−𝑥
𝑦
)
Jadi, bayangan ketiga titik tersebut berturut-turut yaitu
K(4,3) = K’(0,1)
L(-1,2) = L’(5,2)
M(3,5) = M’(1,-1)

14
9. Titik (2a,−2) diputar 90º berlawanan arah jarum jam dengan pusat perputaran
titik (1,1). Jika hasil rotasi adalah (2+a,−2), maka a = . . . .
Pembahasan:
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 𝜃 −𝑠𝑖𝑛 𝜃 ) . (𝑦𝑥 −− 𝑝𝑞) + (𝑝𝑞)
sin 𝜃 cos 𝜃
𝑥′
(𝑦′ ) = (cos 90 ᵒ −𝑠𝑖𝑛 90ᵒ) . (−𝑎
2𝑎 − 1
+ 1
− 1) (1)
sin 90ᵒ cos 90ᵒ
𝑥′
(𝑦′ ) = (0 −1) . (−𝑎
2𝑎 − 1
−1 ) + (1
1)
1 0
𝑥′ 𝑎+ 1 1
(𝑦′ ) = (2𝑎 −1
) + (1
)
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑎2𝑎
+2
)
(2 + a, -2) = (a + 2, 2a)
2a = -2
a = -1

10. Bayangan titik Z(x,y) yang dirotasi 270º berlawanan dengan arah perputaran jarum
jam dengan pusat O(0,0) adalah Z(-2,1). Tentukanlah nilai x - y = ....
Pembahasan:
𝑥′
(𝑦′ ) = (𝑐𝑜𝑠 𝛼 −𝑠𝑖𝑛 𝛼 ) . (𝑦𝑥)
sin 𝛼 cos 𝛼

(−2
1)
= (𝑐𝑜𝑠 270ᵒ −𝑠𝑖𝑛 270ᵒ) . (𝑦𝑥 )
sin 270ᵒ cos 270ᵒ

(−2
1)
=( 0 1 𝑥
) . (𝑦 )
−1 0
(−2 = 𝑦
1 ) (−𝑥)
Sehingga diperoleh:
y = -2
x = -1
jadi, diperoleh titik Z(-1, -2) sehingga nilai x-y = -1 +2 = 1

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri sepanjang busur lingkaran yang memiliki titik
pusat lingkaran sebagai titik rotasi. Rotasi dinotasikan dengan R (P,a) dimana P = pusat
rotasi, dan a = besar sudut rotasi. Sudut rotasi berada di antara garis yang menghubungkan
titik asal, dengan pusat rotasi sehingga menghubungkan titik bayangan dan pusat rotasi.
Sudut rotasi merupakan sudut antara garis yang menghubungkan titik asal dan pusat rotasi
yang menghubungkan titik bayangan dan pusat rotasi
Suatu rotasi ditentukan oleh tiga buah unsur yaitu:
1. Titik pusat rotasi (apakah acuannya adalah sumbu koordinat O(0,0) atau acuannya
titik sembarang P(m,n).
2. Besar sudut rotasi menentukan jauhnya rotasi. Ukuran sudut rotasi dapat ditentukan
dalam derajat (0), radian (rad), atau bilangan pecahan terhadap satu putaran penuh.
3. Arah sudut rotasi. Suatu rotasi dikatakan mempunyai arah positif (+), jika rotasi itu
berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan rotasi dikatakan mempunyai arah
negatif (-), jika rotasi itu searah dengan arah putaran jarum jam.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Contoh Soal Transformasi Geometri - Rotasi beserta Pembahasannya. (t.thn.). Dipetik Maret
13, 2022, dari MATHEMATIC INSIDE: https://www.mathematic-
inside.com/2021/03/contoh-soal-transformasi-geometri-rotasi-.html
Long, T. J. (t.thn.). Transformasi Geometri: Rotasi (Perputaran). Dipetik Maret 13, 2022,
dari JAGOSTAT.COM: https://jagostat.com/matematika-dasar/transformasi-
geometri-rotasi
Qothrunnada, K. (2021, Desember 03). Transformasi Geometri: Jenis-jenis, Sifat, dan
Rumusnya. Dipetik Maret 13, 2022, dari detikedu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5838932/transformasi-geometri-jenis-jenis-
sifat-dan-rumusnya
Soal dan Pembahasan Rotasi (Perputaran) dengan Matriks. (t.thn.). Dipetik Maret 13, 2022,
dari Ruang Soal.id: https://www.ruangsoal.id/2018/07/soal-dan-pembahasan-rotasi-
perputaran.html
Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri. (t.thn.). Dipetik Maret 13, 2022, dari
MARETONG.COM: https://www.maretong.com/2019/09/soal-dan-pembahasan-
transformasi-geometri.html
Sukardi. (2019, April 30). Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri. Dipetik Maret 13,
2022, dari MATHCYBER1997: https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-
transformasi-geometri-tingkat-sma/
Tiyas. (2021, Desember 22). YUKSINAU. Dipetik Maret 13, 2022, dari Transformasi
Geometri Rotasi Perputaran: https://www.yuksinau.id/transformasi-
geometri/#3_Rotasi_Perputaran
Transformasi Geometri. (t.thn.). Dipetik Maret 13, 2022, dari StudioBelajar.com:
https://www.studiobelajar.com/transformasi-geometri/
Transformasi Geometri: Penjelasan, Contoh Soal dan Pembahasannya. (t.thn.). Dipetik
Maret 13, 2022, dari Saintif: https://saintif.com/transformasi-geometri/

17

Anda mungkin juga menyukai