Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN XI

Membuat Siklus Menu 5 hari Pada Kelompok Rawan


(Bayi)

Mata Kuliah : Gizi Tanggap Bencana


Dosen : Juhartini, S.Gz., M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Nuriza Nasir : 2213411034


2. Febry B. Yusuf : 2213411003
3. Iqrana Abubakar : 2213411017
4. Julistri Bangowa : 2213411019
5. Ummu Alifiyah Husen : 2213411054
6. Nurrul Izzah Windiasari Mochtar : 2213411037

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA GIZI


JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES TERNATE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang telah kami buat dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya
Laporan ini kami buat untuk melengkapi tugas Gizi Tanggap Bencana.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dari buku maupun
referensi dari buku dan internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan pembahasan dalam makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahn
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya miliki maha kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah yang
telah kami buat dapat bermanfaat bagi kita semua

Ternate , 18 November 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan Umum......................................................................................................2
C. Tujuan Khusus.....................................................................................................2
BAB II......................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
A. Konsep Dasar Siklus Menu Pada Situasi Bencana...........................................3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penyusunan Siklus Menu...........5
C. Prinsip Utama Penyusunan Siklus Menu Kelompok Rawan (Bayi)................7
D. Penyusunan Dan Pegolahan Siklus Menu Kelompok Rawan Bayi..............8
BAB III..................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................12
A. Hasil Praktikum..................................................................................................12
B. Pembahasan Praktikum.....................................................................................14
BAB V.....................................................................................................16
PENUTUP...............................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................16
LAMPIRAN DOKUMENTASI.....................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................2

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Situsi bencana sering terjadi dalam beberapa negara, seperti
yang terjadi di Indonesia, yang mengakibatkan banyak korban dan
dampak negatif pada kesehatan dan kehidupan masyarakat. Dalam
situasi bencana, penyediaan makanan dan gizi yang tepat menjadi
tantangan penting bagi pemangku kehidupan dan kesehatan
masyarakat. Aksamala Foundation, dalam bentuk buku "Nutrition
for Emergency", menerbitkan pedoman penanggulangan masalah
gizi khusus untuk kelompok rentan yang meliputi ibu hamil, ibu
menyusui, bayi, dan baduta (bawah dua tahun) (Aksamala,2018)
Penyusunan menu 5 hari merupakan salah satu strategi
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dalam
situasi bencana. Menu ini dapat dibuat dengan menggabungkan
variasi dan kombinasi hidangan yang sesuai dengan kecukupan
gizi, cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen/pasien, dan
kebijakan institus. Tujuan dari perencanaan menu ini adalah untuk
memastikan bahwa menu yang disajikan memenuhi selera
konsumen dan memenuhi kebutuhan zat gizi yang memenuhi
prinsip gizi seimbang.
Dalam menyusun menu 5 hari, beberapa faktor yang perlu
diperhatikan meliputi karakteristik bahan makanan, seperti warna,
konsistensi, tekstur makanan, rasa, aroma, cara persiapan, ukuran,
dan bentuk potongan makanan, serta sanitasi bahan makanan dan
hidangan, suhu hidangan, besar porsi, dan cara penyajian. (As
Hamlamu, 2020)

1
B. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan membuat siklus menu 5 hari pada
kelompok rawan

C. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa memahami dan membuat siklus menu 5 hari pada
kelompok rawan Bayi
2. Mahasiswa memahami dan membuat persiapan pengolahan
siklus menu 5 hari pada kelompok rawan Bayi
3. Mahasiswa memahami dan melakukan pengolahan siklus menu
5 hari pada kelompok rawan bayi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Siklus Menu Pada Situasi Bencana


Situsi bencana sering terjadi dalam beberapa negara, seperti
yang terjadi di Indonesia, yang mengakibatkan banyak korban dan
dampak negatif pada kesehatan dan kehidupan masyarakat. Dalam
situasi bencana, penyediaan makanan dan gizi yang tepat menjadi
tantangan penting bagi pemangku kehidupan dan kesehatan
masyarakat. (Aksamala,2018)
Siklus menu pada situasi bencana adalah rangkaian kegiatan
penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi selera
konsumen/pasien, dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip
gizi seimbang/Tujuan dari perencanaan menu ini adalah untuk
memastikan bahwa menu yang disajikan memenuhi selera
konsumen dan memenuhi kebutuhan zat gizi yang memenuhi
prinsip gizi seimbang. Perencanaan menu dilakukan dengan
mengumpulkan jenis hidangan, membuat daftar kelompok bahan
makanan yang terdiri dari lauk hewani, nabati, sayuran, buah serta
makanan selingan (In Ranti,2020)
Penyusunan menu 5 hari merupakan salah satu strategi
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dalam
situasi bencana. Menu ini dapat dibuat dengan menggabungkan
variasi dan kombinasi hidangan yang sesuai dengan kecukupan
gizi, cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen/pasien, dan
kebijakan institus. Tujuan dari perencanaan menu ini adalah untuk
memastikan bahwa menu yang disajikan memenuhi selera
konsumen dan memenuhi kebutuhan zat gizi yang memenuhi
prinsip gizi seimbang.

3
Dalam menyusun menu 5 hari, beberapa faktor yang perlu
diperhatikan meliputi karakteristik bahan makanan, seperti warna,
konsistensi, tekstur makanan, rasa, aroma, cara persiapan, ukuran,
dan bentuk potongan makanan, serta sanitasi bahan makanan dan
hidangan, suhu hidangan, besar porsi, dan cara penyajian.
Siklus menu pada situasi bencana merujuk pada proses
penyusunan menu makanan yang memperhatikan kebutuhan gizi
dan nutrisi khusus, terutama untuk kelompok rentan seperti bayi,
ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia, dalam kondisi darurat akibat
bencana alam atau situasi krisis lainnya. Siklus menu ini mencakup
perencanaan, penyusunan, dan pengolahan menu makanan yang
memastikan pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi yang sesuai
dengan kondisi darurat.Dalam situasi bencana, penyusunan siklus
menu perlu memperhatikan pemilihan menu yang sesuai dengan
kebutuhan gizi khusus, ketersediaan bahan makanan yang aman,
variasi menu untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang,
serta frekuensi pemberian makanan yang sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu, pengawasan dan evaluasi terhadap asupan
gizi juga merupakan bagian penting dari siklus menu untuk
memastikan bahwa kebutuhan gizi kelompok rentan terpenuhi.
Dalam menyusun menu, perlu diperhatikan faktor
karakteristik bahan makanan seperti warna, konsistensi, tekstur
makanan, rasa, aroma, cara persiapan, ukuran, dan bentuk
potongan makanan, serta sanitasi bahan makanan dan hidangan,
suhu hidangan, besar porsi, dan cara penyajian. Faktor manajemen
yang perlu diperhatikan meliputi tujuan institusi, ketersediaan
bahan makanan mentah di pasar, serta pengolahan bahan
makanan. (As Lamhamu, 2020)

4
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Penyusunan
Siklus Menu
Dalam penyusunan siklus menu pada situasi bencana,
terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Karakteristik Bahan Makanan: Warna, konsistensi, tekstur
makanan, rasa, aroma, cara persiapan, ukuran, dan bentuk
potongan makanan, serta sanitasi bahan makanan dan
hidangan, suhu hidangan, besar porsi, dan cara penyajian.
Karakteristik bahan makanan dapat mempengaruhi dalam
penyusunan siklus menu karena bahan makanan yang dipilih
harus memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi yang sesuai
dengan kondisi darurat. Selain itu, pemilihan bahan
makanan juga harus mempertimbangkan ketersediaan
bahan makanan mentah di pasar, variasi menu, pemenuhan
kebutuhan gizi, serta ketersediaan bahan makanan yang
aman dan berkualitas tinggi. Karakteristik bahan makanan
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan siklus menu
meliputi ketersediaan, kualitas, harga, dan keberlanjutan
bahan makanan. Dalam situasi bencana, pemilihan bahan
makanan yang tepat sangat penting untuk memastikan
pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi yang sesuai dengan
kondisi darurat. (Aksamala,2018)
2. Faktor Manajemen: Tujuan institusi, ketersediaan bahan
makanan mentah di pasar, pengolahan bahan makanan,
serta fasilitas fisik dan peralatan. Faktor manajemen terkait
dengan penyusunan siklus menu karena melibatkan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya yang terlibat dalam penyediaan
makanan. Dalam konteks penyusunan siklus menu, faktor

5
manajemen mencakup perencanaan menu yang
mempertimbangkan kepuasan konsumen, faktor demografi,
faktor sosial budaya, standar mutu gizi, angka kecukupan
gizi, kebiasaan, tren dan preferensi konsumsi pangan,
peraturan pemerintah, biaya, kemampuan produksi dan
pelayanan, estetika, tenaga kerja, dan ketersediaan pangan
Selain itu, faktor manajemen juga terkait dengan
pengelolaan sumber daya, pengendalian biaya, dan
pengorganisasian proses penyediaan makanan. Hal ini
mencakup perencanaan, pengadaan, pengolahan, dan
distribusi bahan makanan, serta pengawasan terhadap
penggunaan bahan makanan dalam siklus menu. Dengan
memperhatikan faktor-faktor manajemen ini, penyusunan
siklus menu dapat dilakukan secara efisien dan efektif,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi
kelompok sasaran dengan baik. (Aksamala,2018)
3. Faktor Konsumen: Kecukupan/kebutuhan gizi, selera
konsumen/pasien, dan tanggapan konsumen/pasien
terhadap menu yang disajikan. Faktor konsumen
mempengaruhi dalam penyusunan siklus menu karena
mempengaruhi kebutuhan gizi dan nutrisi yang harus
dipenuhi oleh kelompok sasaran. Setiap individu memiliki
kebutuhan gizi dan nutrisi yang berbeda, tergantung pada
usia, jenis kelompok, kondisi kesehatan, dan preferensi
makanan. Selain itu, kecukupan gizi yang diperlukan juga
dapat berbeda tergantung pada keadaan istirahat dan
kebutuhan gizi yang berbeda dengan individu lain. Dalam
situasi bencana, faktor konsumen mencakup kecukupan gizi,

6
ketersediaan bahan makanan, keinginan makanan, dan
preferensi makanan yang berbeda. Dengan memperhatikan
faktor konsumen dalam penyusunan siklus menu,
penyediaan dapat menjaminkan bahwa makanan yang
disajikan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
konsumen, sehingga dapat memastikan pemenuhan
kebutuhan gizi dan nutrisi yang sesuai dengan kondisi
darurat. (Aksamala,2018)
4. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan:Perhitungan
kebutuhan makanan melibatkan proses menghitung jumlah
bahan makanan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan nutrisi kelompok sasaran. Beberapa
aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan
kebutuhan makanan termasuk jumlah konsumen, standar
porsi, bagian yang tidak dapat dimakan, dan jumlah hari
dalam kurun waktu yang ditetapkan. Proses ini dapat
melibatkan pengalokasian bahan makanan yang diperlukan
untuk pengadaan makanan, serta pengecekan ulang untuk
memastikan kebutuhan terpenuhi. (Aksamala,2018)

C. Prinsip Utama Penyusunan Siklus Menu Kelompok Rawan


(Bayi)
Prinsip utama dalam penyusunan menu bayi pada situasi
bencana mencakup beberapa aspek penting:
1. Panduan Pemberian Makanan pada Bayi 0-6 Bulan: Panduan
prinsip pemberian makan pada bayi 0-6 bulan dalam situasi
darurat adalah sebagai berikut:
a) Dukungan pemberian makanan yang tepat pada bayi
0-6 bulan dalam kondisi darurat.

7
b) Persiapan penanggulangan kondisi darurat
memegang peranan penting untuk pelaksanaan
pemberian makanan yang tepat waktu, efisien, dan
memadai.
c) Ketentuan-ketentuan kunci mengenai pemberian
makanan bagi bayi dan balita dalam situasi darurat
harus tercantum dalam kebijakan pemerintah, badan-
badan, dan lintas sektor.
d) Kapasitas untuk mengkoordinasikan pemberian
makanan bagi bayi dan balita dalam situasi darurat
harus diadakan dalam mekanisme koordinasi setiap
penanggulangan kondisi darurat.
2. Penyusunan Menu Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak:
Dalam situasi bencana, penyusunan menu pemberian
makanan pada bayi dan anak memerlukan perhatian khusus
untuk memastikan asupan zat gizi yang tetap terpenuhi
3. Panduan Operasional Pemberian Makanan bagi Bayi dan
Balita dalam Situasi Darurat: Panduan ini memberikan
prinsip-prinsip panduan pemberian makanan pada bayi dan
balita dalam situasi darurat, yang bertujuan untuk
memberikan panduan yang ringkas dan praktis untuk
menjamin pemberian makanan yang sesuai bagi bayi dan
balita dalam situasi darurat. (In Ranti,2020)

D. Penyusunan Dan Pegolahan Siklus Menu Kelompok Rawan


Bayi
Siklus menu kelompok rawan bayi merujuk pada pola
penyusunan menu makanan yang memperhatikan kebutuhan gizi
khusus bayi dalam situasi bencana. Penyusunan siklus menu ini
bertujuan untuk memastikan bahwa bayi yang rentan mendapatkan

8
asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam konteks
ini, siklus menu dapat mencakup pemilihan makanan yang tepat,
frekuensi pemberian makanan, variasi menu, serta pengawasan
dan evaluasi terhadap asupan gizi bayi. (sulistiawati, 2020)
siklus menu melibatkan beberapa langkah penting dalam
penyusunan dan pegolahan menu makanan, terutama dalam situasi
darurat atau bencana. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diperlukan dalam menggunakan siklus menu:
1. Perencanaan: Memilih menu yang sesuai dengan kebutuhan
gizi dan nutrisi khusus, ketersediaan bahan makanan, dan
faktor lainnya seperti musim dan frekuensi pemberian
makanan
2. Penyusunan: Mengembangkan menu yang mencakup
asupan nutrisi yang seimbang dan menarik untuk kelompok
rentan, seperti bayi, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia
3. Pengolahan: Melakukan evaluasi terhadap asupan gizi dan
kualitas makanan yang disajikan, serta membuat perubahan
yang diperlukan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan
gizi dan nutrisi yang sesuai dengan kondisi darurat
4. Pengawasan: Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap
asupan gizi bayi untuk memastikan bahwa bayi
mendapatkan nutrisi yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhan mereka. (W Adiyoso,2018)
Dalam penyusunan dan pegolahan siklus menu kelompok
rawan bayi, beberapa latar hal yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Kelompok Rawan Bayi: Penyusunan dan pegolahan siklus
menu harus memperhatikan kelompok rawan bayi yang

9
membutuhkan asupan gizi dan pernutrisi yang berbeda
dengan kelompok lain, seperti bayi 0-6 bulan.
2. Pemilihan Menu yang Sesuai: adalah proses memilih jenis
makanan yang tepat untuk disajikan dalam suatu acara atau
situasi tertentu. Hal ini meliputi pemilihan bahan makanan
yang berkualitas, mempertimbangkan ketersediaan bahan
makanan mentah di pasar, variasi menu, pemenuhan
kebutuhan gizi, serta ketersediaan bahan makanan yang
aman dan sehat. Selain itu, pemilihan menu juga harus
mempertimbangkan faktor musim dan frekuensi
penggunaannya dalam satu siklus. Dalam situasi bencana,
pemilihan menu yang sesuai sangat penting untuk
memastikan pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi yang
sesuai dengan kondisi darurat. Menu penyelenggaraan
makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan
pernutrisi kelompok rawan bayi yang berbeda. Pemilihan
menu yang tepat akan memainkan peran penting dalam
mendukung kesehatan dan perkembangan anak.
3. Menggunakan Siklus Menu: Penggunaan siklus menu
memungkinkan untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan
asupan gizi yang sesuai selama berbagai periode hari. Siklus
menu dapat memiliki pola makan seperti makan pagi, makan
siang, dan snack siang.
4. Perencanaan Menu: Perencanaan menu merupakan penentu
keberhasilan pengolahan makanan. Dalam penyusunan
siklus menu, tujuan harus dibuat dan siklus menu harus
dikemukakan.

10
5. Pengawasan dan Kontrol: Setelah siklus menu dibuat,
pengawasan dan kontrol atau evaluasi jumlah dan kualitas
makanan yang disajikan harus dilakukan untuk memastikan
efektivitas pengelolaan penyelenggaraan makanan.
(I Sopiandi,2018)

11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum
1. Penyusunan Siklus Menu 5 Hari Kelompok Rawan (Bayi)
Siklus Menu 5 Hari Untuk Bayi Usia 6-9 bulan

Waktu Menu hari


makan I. II. III. IV. V.

Pagi ASI/Sufor ASI/sufor ASI/Sufor ASI/Sufor ASI/Sufor

selinga Biscuit Biscuit Biscuit Puree Biscuit Bayi


n Bayi Bayi bayi Pisang

siang Sun beras Sun Sun Sun Sun beras


merah Pisang Kacang Kacang merah
Hijau Hijau

selinga Biscuit Biscuit Puree Biscuit Puree


n bayi Bayi Pisang Bayi Pisang

sore ASI/sufor Sun beras ASI/sufor Sun beras ASI/sufor


merah merah

12
2. Pengolahan Siklus Menu Hari ke 2 kelompok Rawan Bayi
a. Makan pagi ( susu formula 15 gr)
Kandungan Nilai Gizi:
Energy : 15 kkal
Protein : 1,42 gr
Lemak : 3 gr
Karbohidrat : 9,75 gr
Kalsium : 59,25 mg
Fe (zat besi) : 1,08 mg
Vitamin A : 85,05 mcg

b. Selingan pagi (biscuit milna 22 gr)


Kandungan Nilai Gizi :
Energi : 90 kkal
Protein : 2 gr
Lemak : 2 gr
Karbohidrat : 17 gr

c. Makan siang (bubur sereal milna pisang 50 gr)


Kandungan nilai gizi :
Energy : 212,5 kkal
Protein : 6,25 gr
Lemak : 5 gr
Karbohidrat : 36,25 gr
Natrium : 112,5 mg

13
d. Selingan sore ( biscuit milna 22 gr)
Kandungan Nilai Gizi :
Energi : 90 kkal
Protein : 2 gr
Lemak : 2 gr
Karbohidrat : 17 gr

e. Makan malam ( sun beras merah 50 gr)


Kandungan nilai gizi :
Energy : 212,5 kkal
Protein : 6,25 gr
Lemak : 5 gr
Karbohidrat : 36,25 gr
Natrium : 112,5 mg

B. Pembahasan Praktikum
Siklus menu melibatkan beberapa langkah penting dalam
penyusunan dan pegolahan menu makanan, terutama dalam situasi
darurat atau bencana. Dalam penyusunan dan pegolahan siklus
menu kelompok rawan bayi, beberapa hal yang perlu diperhatikan
meliputi:
1. Kelompok Rawan Bayi: Penyusunan dan pegolahan siklus
menu harus memperhatikan kelompok rawan bayi yang
membutuhkan asupan gizi dan pernutrisi yang berbeda
dengan kelompok lain, seperti bayi 0-6 bulan.

14
2. Pemilihan Menu yang Sesuai: adalah proses memilih jenis
makanan yang tepat untuk disajikan dalam suatu acara atau
situasi tertentu.
3. Menggunakan Siklus Menu: Penggunaan siklus menu
memungkinkan untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan
asupan gizi yang sesuai selama berbagai periode hari. Siklus
menu dapat memiliki pola makan seperti makan pagi, makan
siang, dan snack siang.
4. Perencanaan Menu: Perencanaan menu merupakan penentu
keberhasilan pengolahan makanan. Dalam penyusunan
siklus menu, tujuan harus dibuat dan siklus menu harus
dikemukakan.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus menu pada situasi bencana merujuk pada proses
penyusunan menu makanan yang memperhatikan kebutuhan gizi
dan nutrisi khusus, terutama untuk kelompok rentan seperti bayi
dan balita, kemudian dalam penyusunan dan pengolahan siklus
menu pada situasi bencana juga harus di sesuaikan dengan situasi
sekitar seperti pada pasca bencana hari ke 1-3 makanan yang di
olah masih menggunakan bahan makanan instan, tetapi jika pada
hari ke 4-7 sudah tersedia pangan segar maka segera lakukan
pengolahan dengan menggunakan bahan-bahan segar. Dalam
penyusunan dan pegolahan siklus menu kelompok rawan bayi,
beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Kelompok Rawan Bayi.
2. Pemilihan Menu yang Sesuai.
3. Menggunakan Siklus Menu.
4. Perencanaan Menu.
5. Pengawasan dan Kontrol.

B. Saran
Dalam pengolahan siklus menu ada beberapa hal yang perlu
di perhatikan yaitu kebersihan dalam mengolah, kemudian
pemilihan menu yang digunakan juga harus sesuai dengan
kebutuhan kelompok sasaran agar tidak terjadinya kekurangan gizi.

16
17
LAMPIRAN DOKUMENTASI

A. Persiapan bahan

B. Persiapan alat

C. Pengolahan

D. Presentasi
DAFTAR PUSTAKA

Aksamala, 2018. Nutrition For Emergency


Adiyoso W, 2018. Manajemen Bencana: Pengantar dan Isu-Isu Strategi.
Lamhamu As,2020. Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data
Korban. Jurnal Ilmiah ILKOMINFO
Ranti In, 2020. Pola Menu Makanan BerbasisPangan Lokal Untuk
Mempertahankan Status Gizi Anak. Jurnal GIZIIDO
Sulistiawati F, 2020. Kajian Penanggulangan Gizi Balita Pasca Bencana
Gempa. Jurnal Ilmiah Mandala Nursa
Sopiandi I, 2018. Guna Memonitoring Dan Peringatan Dini. Jurnal
INFOTECH

Anda mungkin juga menyukai