Anda di halaman 1dari 3

Toxic relationship

Hubungan asmara yang dapat dikatakan toxic adalah hubungan yang tidak sehat,
ketika kedua pihak tidak saling mendukung, tidak saling menghormati, dan tidak
memiliki kebersamaan. Ketika ada konflik, salah satu pasangan justru berusaha
untuk merusak atau merendahkan pasangannya.
Penyebab terjadinya toxic relationship juga dapat berasal dari pengalaman masa lalu
yang pernah mendapatkan perundungan. Atau, bisa juga karena seseorang punya masalah
gangguan mental seperti depresi dan kecemasan yang tidak tertangani. Kadang kala,
hubungan beracun juga bisa muncul dari pasangan yang sifatnya timpang

Ciri-ciri toxic relationship


1. Komunikasi yang buruk
2. Selalu disalahkan dan merasa bersalah
3. Cemburu yang berlebihan
4. Mengontrol pasangan berlebihan
5. Fokus pada kebutuhan diri sendiri
6. Tidak menghargai pasangan
7. Selalu was-was saat bersama pasangan
Dampak dari toxic relationship
1. Membangun ruang negatif
2. Gangguan psikologis
3. Kehilangan percaya diri
4. Meningkatkan stress
5. Menurunkan kekebalan tubuh
Cara keluar dari toxic relationship
Ketika sudah masuk dalam suatu toxic relationship, banyak orang tidak berkutik atau
sulit keluar dari situasi sulit tersebut karena berbagai pertimbangan. Kabar baiknya,
hubungan beracun ini sebenarnya bisa diperbaiki, asalkan ada komitmen dari kedua
belah pihak untuk mengatasinya. Melansir Verywell Mind, berikut beberapa cara
keluar dari toxic relationship:
1. Bicarakan dengan orang yang bersangkutan tentang apa yang Anda rasakan
dan sampaikan keberatan Anda, selalu gunakan pernyataan "saya merasa"
agar pihak lain tidak defensif
2. Setelah terbuka, coba diskusikan apa yang Anda rasakan tersebut sebagai
masalah, lalu sampaikan Anda ingin mengubah kondisi toksik itu bersama-
sama
3. Jangan lupa untuk mengevaluasi hubungan, apakah sampai merusak harga
diri dan kesehatan mental
4. Batasi waktu bersama dengan orang yang membawa frustasi dan rasa tidak
bahagia. Apabila tidak memungkinkan karena hubungan keluarga atau rekan
kerja, sebisa mungkin batasi interaksi
5. Segera sadari bahwa beberapa orang toksik tidak mau berubah, terutama
jika punya gangguan keterampilan sosial
6. Sebisa mungkin selalu membela diri sendiri tanpa terlibat konflik terbuka
ketika berada di situasi sulit

Apabila beberapa cara keluar dari toxic relationship di atas sudah dijajal tapi
tidak ada tanda-tanda kondisinya membaik, bahkan semakin parah, saatnya
minta bantuan orang lain. Dukungan tambahan ini bisa datang dari tenaga
profesional atau terapis yang ahli menangani masalah interpersonal.

Contoh kasus :
Suara.com - Sebuah kisah toxic relationship seorang mahasiswa tengah
menjadi viral dan perbincangan di Twitter. Seorang pria yang diduga
merupakan mahasiswa suatu perguruan swasta di Indonesia itu disebut
melakukan sejumlah kekerasan terhadap kekasihnya.
Kisah ini sendiri awalnya dibagikan sebuah akun yang mengaku teman korban.
Cerita kemudian menjadi viral dan diunggah kembali oleh sejumlah akun di
Twitter.

Dalam cerita, pria itu dijelaskan telah melakukan kekerasan verbal , fisik,
hingga seksual berupa ancaman revenge porn ke pacarnya.
Ia disebut telah menjalin hubungan dengan korban selama 2 tahun lamanya.
Awal hubungan, keduanya diceritakan berjalan baik-baik saja. Bahkan, sang
wanita mengaku bahagia.

Namun seiring berjalannya waktu, pria itu mulai melakukan berbagai


kekerasan yang membuat kekasihnya sampai trauma. Hal ini ditunjukkan dari
sejumlah tangkapan layar percakapan yang sempat diungkap akun teman
korban di Twitter.

Dalam tangkapan layar yang sudah tersebar itu, sang pria nampak mengucap
berbagai kata kotor dan merendahkan kekasihnya. Chat itu menunjukkan
kekerasan berbentuk verbal.

" Beberapa sceenshot-an yang aku temuin dari threadnya (korban), ini chat
pelaku sama korban ya. Parah banget ini mah ," tulis seorang warganet yang
membagikan kembali cerita ini.
"Ini sangat buruk. Jahat banget, jujur gue gak pernah ngebayangin kata-kata
kaya gitu bisa keluar dari mulut orang, apalagi dari seorang yang gue kira
terpelajar di perguruan tinggi," lanjutnya.
Tak sampai di situ, pria itu disebutkan semakin menjadi-jadi terhadap
kekasihnya. Ia mulai berani melakukan kekerasan fisik , mulai dari menampar
hingga menjambak korban hingga babak belur.
Karena tidak tahan, sang wanita disebut meminta putus. Namun, sang pria selalu
mengancam dengan revenge porn atau akan menyebarkan foto-foto kekasihnya ke
keluarga.
Ancaman itu membuat sang wanita menjadi gentar dan tidak bisa lepas
dari toxic relationship tersebut. Kondisi ini sampai membuat wanita ini
mengalami trauma berat dan takut bertemu orang.
Pada akhirnya, wanita itu sendiri diceritakan bisa putus dari pria yang kerap
melakukan kekerasan terhadapnya. Kendati demikian, ada satu peristiwa
besar lagi yang terjadi saat ia sudah putus.

Pria itu yang masih dendam karena sudah putus menghajar mantannya sampai
babak belur. Kala itu, ia memang mengancam sang mantan untuk datang
mengambil kucing peliharaannya, jika tidak akan membuangnya.

Berdasarkan cerita yang beredar, sang mantan pun datang yang berakhir
dirinya dipukuli sampai dicekik. Akibatnya, ia menderita sejumlah luka lebam
dan pergi ke klinik sampai membuat dokter terkaget.

Kisah hubungan toxic relationship yang beredar di Twitter ini juga dilengkapi
oleh tangkapan layar percakapan keduanya sebagai bukti. Bahkan, ada juga
rekaman suara sang pria yang melakukan kekerasan secara verbal.

Anda mungkin juga menyukai