MOTOR BEKAS
Nomor : Istimewa/PJB-MB/II/2024
Pada hari ini, Kamis tanggal ( 29 / 02 /2024 ) bertempat di Pontianak, kami yang bertanda
tangan di bawah ini :
Pekerjaan : Wiraswasta
Dalam ha ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri selaku PENJUAL dan untuk
selanjutnya dalam kontrak Pembangunan rumah sebagai PIHAK PERTAMA.
Pekerjaan : Dosen
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selaku PEMBELI dan untuk
selanjutnya dalam kontrak jual beli ini disebut PIHAK KEDUA.
Maka dengan ini PARA PIHAK bersama-sama menyatakan saling setuju dan sepakat untuk
melaksanakan transaksi jual beli motor bekas dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut :
PASAL 1
Pihak pertama telah menjual motor bekas kepada pihak kedua, dengan kelengkapan motor
sebagai berikut :
PASAL 2
2.1 PIHAK PERTAMA telah menjual motor yang disebutkan di atas kepada PIHAK
KEDUA secara sukarela tanpa ada ancaman dan paksaan dari pihak manapun.
2.2 PIHAK KEDUA telah membeli motor yang disebutkan di atas dari PIHAK
PERTAMA secara sukarela tanpa ada ancaman dan paksaan dari pihak manapun.
2.3 PIHAK PERTAMA adalah pemilik sah dari motor yang disebutkan di atas dan tidak
ada campur tangan dari pihak lain dalam kepemilikannya.
PASAL 3
PIHAK KEDUA sudah mengetahui, melihat, dan memeriksa sendiri keadaan sepeda motor
yang dijual oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sudah menyepakati untuk melakukan transaksi jual
beli motor yang disebutkan di atas dengan harga atau nominal sebesar Rp. 45.000.000
( empta puluh lima juta rupiah )yang dibayarkan secara tunai oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA. Transaksi dilakukan ketika surat perjanjian ini ditandatangani oleh
kedua belah pihak yang bersepakat.
PASAL 5
Kendaraan bermotor akan diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
setelah surat perjanjian jual beli motor ini ditandatangani.
PASAL 6
Semua kecacatan dan kerusakan yang terjadi akibat suatu hal setelah perjanjian ini, mutlak
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA tidak dilibatkan.
PASAL 7
Apabila terjadi kesalahpahaman atau perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA, maka kedua belah pihak telah bersepakat untuk menyelesaikannya secara baik-baik
(kekeluargaan) tanpa membawanya ke jalur hukum.
Demikianlah surat perjanjian ini dibuat dan disetujui oleh kedua belah pihak tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun. Perjanjian ini akan ditulis menjadi dua rangkap dan
ditandatangani di atas materai. Dengan begitu kedua belah pihak memiliki kekuatan hukum
yang sama.