Anda di halaman 1dari 30

Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

MEDIA PEMBELAJARAN
DALAM PERSPEKTIF
ALQURAN

Abdul Haris Pito


Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan e-mail:abdulharispito@gmail.com

ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan menggambarkan penggunaan media dalam
pandangan Islam. Pada dunia pendidikan, guru dituntut agar mampu
menggunakan media pembelajaran, yang mengikuti perkembangan
zaman, dan sesuai dengan kondisi siswa. Menggunakan metode
deskriptif tulisan ini berusaha menggambarkan kesesuaian teori tentang
media pembelajaran dengan penggunaan media dalam Alquran dan
Hadis. Dalam pembahasan ditemukan banyak ayat-ayat Alquran dan
hadis nabi yang sejalan dengan teori tentang penggunaan media di
zaman sekarang seperti penggunan media audio, visual, sampai kepada
media pembelajaran berbasis teknologi multimedia. Diharapkan setelah
membaca tulisan ini, guru semakin memahami betapa pentingnya
penggunaan media dalam pandangan Islam. Karena dengan
menggunakan media yang tepat, tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik pula.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Alquran, Hadis.

ABSTRACT
This paper aims to describe the use of media in the view of Islam. In the
world of education teachers are required to be able to use learning media,
the times, and in accordance with the conditions of students. Using
descriptive methods this paper attempts to describe the suitability of the
theory of learning media with the use of media in the Qur’an and Hadith.
In the discussion found many verses of the Qur’an and the hadith of the
Prophet that are in line with the theory of media use in the present era
such as the use of audio, visual media, to multimedia technology-based
learning media. It is hoped that after reading this paper the teacher will
increasingly understand how important the use of media is in Islamic view.
Because by using the right media, the learning objectives can be achieved
well too.
Keywords: Media Learning, Alquran, Hadis.
Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 1
 Andragogi Jurnal Diklat

A. Pendahuluan juga dituntut untuk memiliki


etiap manusia selalu kreatifitaas mengembangkan

S menjalani proses belajar


sepanjang hidupnya.
Proses belajar tersebut disebabkan
adanya interaksi antara manusia
media pembelajaran yang akan
digunakannya apabila
tersebut belum tersedia.
media

Oleh karena itu, pendidik


tersebut dengan lingkungannya. harus memiliki pengetahuan dan
Karena itulah, belajar terjadi pemahaman yang cukup tentang
kapanpun dan dimanapun. media pembelajaran. Walaupun
Belajar ditandai dengan adanya tujuan awal dari pembelajaran itu
perubahan pada perilaku sudah baik, akan tetapi jika tidak
seseorang yang disebabkan oleh didukung oleh media yang tepat,
berubahnya tingkat pengetahuan, tujuan yang baik tersebut sangat
keterampilan, atau sikapnya. sulit untuk dapat tercapai dengan
Pada proses belajar, selalu baik. penggunaan media dalam
terjadi interaksi dengan pembelajaran akan memengaruhi
lingkungan sekitarnya. Misalnya sampai tidaknya suatu informasi
interasi belajar di sekolah akan secara lengkap dan tepat sasaran,
terjadi melibatkan guru, murid, serta memengaruhi hasil akhir dari
kepala sekolah, materi proses pembelajaran tersebut.
pembelajaran, media dan sumber
Pada pendidikan Islam, proses
belajar.
pendidikannya sudah dilakukan
Media memiliki peranan yang semenjak zaman Rasulullah Saw.
sangat penting dalam proses Pada zaman Nabi Saw. sebenarnya
belajar mengajar. Media dapat media pembelajaran itu sendiri
membantu memperjelas materi sudah ada dan diaplikasikan oleh
yang disampaikan. Namun begitu Rasulullah Saw.. Beliau dalam
banyak kita jumpai guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan
tidak mampu menggunakan kepada sahabat-sahabatnya tidak
media yang sesuai dengan materi lepas dari adanya media sebagai
yang disampaikan. Akibatnya sarana penyampaian materi
siswa mengalami kesulitan ajaran agama Islam. Tulisan ini
memahami materi pembelajaran membahas mengenai pengertian
yang disampaikan, banyak juga media, dasar penggunaan,
siswa yang merasa jenuh dan manfaat penggunaannya sampai
bosan. pembahasan tentang
pemanfaatan media pembelajaran
Di sisi lain, perkembangan dalam persepektif Alquran dan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Hadis.
begitu pesat. Perkembangan
teknologi ini juga berdampak
pada dunia pendidikan. Para B. Rumusan Masalah
pendidik dituntut untuk memiliki Berdasarkan hal di atas maka
kemampuan menggunakan media rumusan masalah dalam tulisan ini
teknologi yang dapat disediakan adalah, Bagaimana penggunaan
oleh sekolah yang sesuai dengan media pembelajaran yang
tuntutan zaman. Bahkan, pendidik terdapat dalam Alquran dan
Hadis?

2  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

C. Metode Kajian atau menghubungkan atau


Kajian dalam karya tulis ini menyalurkan sesuatu dari satu sisi
menggunakan metode deskriptif ke sisi lainnya.
dengan studi kepustakaan, yaitu
Pendapat yang senada
dengan menyajikan gambaran dan disampaikan Asnawir dan
analisis mengenai pengertian, Basyiruddin Usman bahwa media
dasar pemikiran penggunaan merupakan sesuatu yang bersifat
media, landasan pemikiran menyalurkan pesan dan dapat
penggunaan media, media merangsang pikiran, perasaan,
pembelajaran dalam perspektif dan kemauan audien (siswa)
Alquran dan Hadis dan manfaat sehingga dapat mendorong
penggunaan media. terjadinya proses belajar pada
dirinya (Asnawir dan, Basyiruddin
D. Pengertian Media Usman, 2002: 11).
Pembelajaran
Sedangkan Zakiah Daradjat
Berdasar Kamus Besar Bahasa menyatakan bahwa media
Indonesia dalam jaringan (KBBI pendidikan atau pembelajaran
daring) kata media diartikan alat; merupakan suatu benda yang
perantara; penghubung; atau yang dapat diindrai, khususnya
terletak antara dua pihak. Kata penglihatan dan pendengaran,
media sendiri berasal dari bahasa baik yang terdapat di dalam
latin dari kata medium, yang maupun di luar kelas, yang
secara harfiah memiliki arti digunakan sebagai alat bantu
“perantara” atau pengantar penghubung (media komunikasi)
(Yusufhadi Miarso, 1986:25). dalam proses interaksi belajar
Sedangkan menurut Education mengajar untuk meningkatkan
Association, media merupakan efektivitas hasil belajar siswa
benda yang dimanipulasikan, (Zakiah Daradjat, 1995: 226).
dilihat, didengar, dibaca atau
Secara lebih khusus,
dibicarakan beserta instrumen
pengertian media dalam proses
yang dipergunakan dengan baik
belajar mengajar cenderung
dalam kegiatan belajar mengajar,
diartikan sebagai alat-alat grafis,
dapat memengaruhi efektivitas
fotografis, atau elektronis untuk
program instruksional (Ahmad
menangkap, memproses, dan
Sabri, 2005: 112).
Media dalam bahasa Arab
adalah wasā’il (‫ )ﺋﻞ وﺳﺎ‬merupakan menyusun kembali informasi visual
jamak dari kata wasīlah (‫)وﺳﯿﻠﺔ‬ atau verbal (Azhar Arsyad, 2003, 3)
yang berarti perantara atau
pengantar. Kata perantara itu Asosiasi Pendidikan Nasional
sendiri berarti berada di antara (National Education Association/
dua sisi atau yang mengantarai NEA) mendefinisikan media
kedua sisi tersebut. Karena sebagai bentuk-bentuk
posisinya yang berada di tengah, komunikasi baik literal maupun
ia bisa disebut juga audio visual serta peralatan. Media
sebagai pengantar atau hendaknya dapat dimanipulasi,
penghubung, yakni mengatarkan dapat dilihat, didengar dan dibaca

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 3


 Andragogi Jurnal Diklat

(Abdul Wahab

4  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

Rosyidi dan Mamlu’atul Ni’mah,


2012:101-102). dengan media pembelajaran
adalah setiap orang, materi atau
Dengan demikian, media peristiwa yang memberikan
adalah segala sesuatu yang dapat kesempatan pada siswa untuk
menyalurkan pesan, merangsang memperoleh pengetahuan,
pikiran, perasaan, perhatian dan keterampilan, dan sikap.
kemauan siswa sehingga dapat Pengertian secara sempit adalah
mendorong terjadinya proses sarana non personal yang
belajar pada dirinya. Penggunaan digunakan oleh guru yang
media secara kreatif dapat memegang peranan dalam proses
memungkinkan siswa untuk belajar mengajar untuk mencapai
belajar lebih banyak, mencamkan tujuan.
apa yang dipelajarinya lebih baik,
dan meningkatkan performa Media Pembelajaran selalu
mereka sesuai dengan tujuan yang terdiri dari dua unsur penting,
ingin dicapai. yaitu unsur peralatan atau
perangkat keras (hadrware) dan
Selanjutnya, kata pembelajar- unsur pesan yang dibawanya
an berasal dari kata “belajar”. (message/ software). Hal yang
Belajar adalah kegiatan berproses termasuk perangkat media yaitu:
yang memiliki unsur yang material, equipment, hardware,
sangat fundamental dalam dan software. Istilah material
penyelenggaraan setiap jenis berkaitan erat dengan istilah
jenjang pendidikan. Di samping equipment dan istilah hardware
itu, ada pula orang yang berhubungan diengan istilah
memandang belajar sebagai software. Material (bahan media)
latihan belaka seperti yang adalah sesuatu yang dapat dipakai
tampak pada latihan membaca untuk menyimpan pesan yang
dan menulis. akan disampaikan kepada audien
Yudhi Munadi mengutip dengan menggunakan alat
pendapat Hintzman (1978) dalam tertentu atau wujud bendanya
bukunya The Psychology of sendiri, seperti transparansi untuk
Learning and Memory, perangkat overhead, film, filmstrip,
berpendapat bahwa “Learning Is A film slide, gambar, grafik dan
Change In Organism Due To bahan cetak. Sementara,
Experience Vetch Can Affect The equipment (peralatan) ialah
Organism’s Behavior”, suatu sesuatu yang dipakai untuk
perubahan yang terjadi dalam diri memindahkan atau
organisme, manusia atau hewan, menyampaikan sesuatu yang
disebabkan oleh pengalaman disimpan oleh material kepada
yang dapat memengaruhi tingkah audien.
laku organisme tersebut (Yudhi Berdasar beberapa teori
Munadi, 2008: 8-9). tentang pengertian media
Dengan demikian, Istilah pembelajaran yang telah
media pembelajaran memiliki dikemukakan, terdapat beberapa
beberapa pengertian secara luas persamaan yaitu bahwa media
dan secara sempit. Secara luas merupakan proses penyampaian
yang dimaksud pesan atau informasi secara efektif

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 5


 Andragogi Jurnal Diklat

dan efisien dapat diterima


dan

6  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

selalu diingat oleh peserta didik.


Sehingga, dapat dikatakan bahwa belajar melalui indera pandang
media pembelajaran merupakan dan indera dengar sangat
sarana atau alat bantu yang menonjol perbedaannya. Kurang
dijadikan perantara atau lebih 90% hasil belajar seorang
perangkat komunikasi untuk diperoleh melalui inderea
menyampaikan pesan/informasi pandang, dan hanya sekitar 5%
berupa ilmu pengetahuan dari lagi dengan indera lainnya (Baugh
pelbagai sumber ke penerima dalam Achsin, 1968). Sementara
pesan atau informasi guna Dale (1969) memperkirakan bahwa
mencapai tujuan pembelajaran. pemerolehan hasil belajar melalui
indera pandang berkisar 75%,
melalui indera dengar sekitar
E. Dasar Pemikiran 13%, dan melalui indera lainnya
Penggunaan Media sekitar12%. (Azhar Arsyad, 2003: 9)
Pembelajaran
Agar proses belajar F. Landasan
mengajar berhasil dengan baik, Penggunaan Media
siswa sebaiknya diajak untuk
memanfaatkan semua alat Ada beberapa tinjauan
inderanya. Seorang guru harus tentang landasan atau dasar
berupaya untuk menampilkan penggunaan media pembelajaran,
rangsangan yang dapat dipreoses antara lain; landasan filosofis,
dengan pelbagai indera. psikologis, teknologis dan empirik.
Semakin banyak alat indera yang 1. Landasan Filosofis
digunakan untuk menerima dan
mengolah informasi, semakin Pemanfaatan pelbagai jenis
media hasil teknologi baru di
besar kemungkinan informasi
dalam kelas, dapat membuat
tersebut dimengerti dan dapat
siswa memiliki banyak pilihan
dipertahankan dalam ingatan.
beragam yang lebih sesuai
Dengan demikian, siswa
dengan karakteristik pribadinya.
diharapkan akan dapat menerima
Artinya siswa diberi kebebasan
dan menyerap dengan mudah
untuk menentukan pilihan,
pesan-pesan materi yang
baik cara maupun alat sesuai
disajikan.
dengan kemampuannya. Dengan
Belajar dengan menggunakan menggunakan media, baik berupa
indera ganda (pandang dan media hasil teknologi atau tidak,
dengar) akan memberikan proses pembelajaran tetap
keuntungan bagi siswa. Siswa dilakukan dengan pendekatan
akan belajar lebih banyak humanisme.
daripada jika materi pelajaran
disajikan hanya dengan stimulan 2. Landasan Psikologis
dengar. Pada sudut pandang
psikologis penggunaan, media
Azhar Arsyad mengutip
pembelajaran dapat dilihat dari
beberapa pendapat dalam hal
dua aspek. Pertama, Belajar
ini. Para ahli memiliki pandangan
merupakan
yang searah mengenai hal itu.
Perbandingan pemerolehan hasil
Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 7
 Andragogi Jurnal Diklat

sebuah proses kompleks dan unik,


maka dalam mengelola proses kita mengenal para peserta didik
pembelajaran harus diusahakan itu bermacam-macam. Ada yang
dapat memberikan fasilitas belajar gaya belajarnya visual dan auditif
(termasuk kedalamnya media dan bahkan ada juga audio visual. Nah,
metode pembelajaran) harus dari gaya belajar itulah kita dapat
sesuai dengan perbedaan memahami dalam pemilihan
individual siswa. Kedua, Persepsi. media belajar (Rodhatul Jennah,
Dalam hal ini prersepsi untuk 2009: 5).
mengenal sesuatu melalui alat Dengan demikian, media
indera. Orang akan memperoleh pembelajaran memiliki tiga
pengertian dan pemahaman peranan, yaitu peran sebagai
tentang dunia luar dengan jelas penarik perhatian (intentional
jika ia mengalami proses role), peran komunikasi
persepsi yang jelas juga. Ada (communication role), dan peran
beberapa faktor yang ingatan/ penyimpanan (retention
memengaruhi kejelasan persepsi role) (Umi Rosyidah, dkk, 200: 96).
seperti: panca indera, perhatian,
minat, dan pengalaman, serta Pada pebelajaran di sekolah,
kejelasan obyek yang diamati. seorang guru dapat menciptakan
suasana belajar yang menarik
3. Landasan Teknologis dengan memanfaatkan media
Istilah teknologi dalam pembelajaran yang kreatif,
pembelajaran ini artinya ialah inovatif dan variatif, sehingga
memanfaatkan kemajuan pembelajaran dapat berlangsung
teknologi untuk mengefektifkan dengan mengoptimalkan proses
proses pembelajaran dalam dan berorientasi pada prestasi
kegiatan pembelajaran. belajar.
Teknologi pembelajaran Dasar penggunaan media
adalah proses yang kompleks dan pembelajaran dalam proses
terpadu yang melibatkan orang, belajar mengajar juga dapat kita
prosedur, ide, peralatan, dan temukan dalam Alquran. Firman
Allah Swt. dalam surah al-Naḥl
ayat 44, yaitu: َ
organisasi, untuk menganalisis َٓۡ َّ
masalah, mencar cara pemecahan,
‫ك ٱ ر�ك‬‫ت وٱلز� ِر� وأنإِز��ا‬
َّ َ � ‫بِ ٱ�ِي‬
melaksanakan, mengevaluasi dan
mengelola pemecahan masalah- ُ ُّ
masalah dalam situasi di mana
‫هم‬ ِ ‫�ُبَ ل ِلناس ما ن ِزل‬
‫ِإ ه ولعل‬ �
‫م‬

kegiatan belajar itu mempunyai pada pemilihan dan penggunaan
tujuan dan terkontrol. media belajar itu berdasarkan
karakteristik orang yang belajar dan
4. Landasan Empiris medianya. Hal ini didasarkan atas
Landasan ini menekankan pengalaman yang di mana

8  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

َ َ
‫ ت ف ك ُ رو ن‬ş
٤٤
“Kami turunkan kepadamu
Alquran, agar kamu
menerangkan pada umat
manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan
supaya mereka memikirkan”.
Demikian pula dalam
masalah penerapan media
pembelajaran,

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 9


 Andragogi Jurnal Diklat

pendidik harus memerhatikan


perkembangan jiwa keagamaan berbicara sesuai tingkat
anak didik, karena faktor inilah pemahaman dan kemampuan
yang justru menjadi sasaran mereka, berdakwah dengan
media pembelajaran. Tanpa kata-kata yang mudah
memerhatikan serta memahami dipahami mereka, berdakwah
perkembangan jiwa anak atau dengan membuat permisalan,
tingkat daya pikir anak didik, guru berdakwah dengan lembut
akan sulit diharapkan untuk dapat dan halus. Adapula yang
mencapai sukses. Firman Allah menafsirkan hikmah di sini
Swt. dengan Alquran.
dala surah al-Naḥl ayat 125 3. Pelajaran yang baik; Yakni
m yaitu: َ
‫ٱدع إ � ســب يل ر ّ� ـــك مـــ‬ nasehat yang baik dan
ِ ِ ِ perkataan yang menyentuh.
‫�ك‬
ِ ‫بِ ٱ‬
ٰ َ َ Termasuk pula memerintah
‫وٱلم وعظ ِة ٱ�سن ِة� و �ـ د لهم‬ dan melarang dengan targhib
�‫َ بِ ـٱل‬ َ
َ ۡ َ (dorongan) dan
‫َ � أحسنۚ ِإ ن ر�ك هو أعلـم‬ (menakut-nakuti).
‫بِ مـن‬
َ 4. Bantahlah mereka dengan
‫ُ هــ علــ‬ cara yang baik; Jika orang
‫ضــ عـ ن ســِب يلِ هِۦ‬ yang didakwahi menyangka
‫م‬ َ َّ
‫وأو‬ َ ‫ل‬ ۡ
َ ۡ bahwa yang dipegangnya
‫بِ ٱلم ه تدين‬ adalah kebenaran atau
sebagai
٥٢١
“Serulah (manusia) kepada jalan 2. Hikmah; artinya tepat
Tuhan-mu dengan hikmah dan sasaran, yakni dengan
pelajaran yang baik dan bantahlah memposisikan sesuatu
pada tempatnya. Termasuk
mereka dengan cara yang baik”.
ke dalam hikmah adalah
Penafsiran tertuang dalam berdakwah dengan ilmu,
Tafsir Alquran Hidayatul Insan berdakwah dengan
yang menyebutkan: mendahulukan
yang terpenting,
1. Jalan Tuhanmu; Yang lurus;
yang di dalamnya berdakwah memerhatikan
mengandung ilmu yang keadaan mad’u (orang
bermanfaat dan amal yang yang didakwahi),
shaleh.

10  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

penyeru kepada kebathilan, maka


dibantah dengan cara yang
baik; yakni cara yang dapat
membuat orang tersebut mau
mengikuti secara akal maupun
dalil. Termasuk di antaranya
menggunakan dalil yang
diyakininya, karena hal itu lebih
dapat mencapai kepada maksud,
dan jangan sampai perdebatan
mengarah kepada pertengkaran
dan caci-maki yang dapat
menghilangkan tujuan serta tidak
menghasilkan faedah darinya,
bahkan tujuannya adalah untuk
menunjukkan manusia kepada
kebenaran, bukan untuk
mengalahkan atau semisalnya.
Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata, “Allah ‘Azza wa Jalla
menjadikan tingkatan (dalam)
berdakwah

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 11


 Andragogi Jurnal Diklat

sesuai tingkatan manusia;


bagi orang yang menyambut, 7. Menambah kontribusi
menerima dan cerdas, di positif peserta didik dalam
mana dia tidak melawan yang memperoleh pengalaman
hak (benar) dan menolaknya, belajar; dan
maka didakwahi dengan cara 8. Membantu menyelesaikan
hikmah. (Abu Yahya Marwan perbedaan pribadi antar
Bin Musa: 360) peserta didik (Asnawir dan,
Basyiruddin Usman: 101).
Tafsir tersebut menyatakan
bahwa penggunaan media G. Media Pembelajaran dalam
dalam pembelajaran harus Perspektif Alquran dan
mempertimbangkan aspek pesan Hadis
yang disampaikan adalah positif,
dan bahasa yang santun sebagai Sebelum Membahas media
sarana penyampai pesan, dan jika pembelajaran, penulis akan
dibantah pun seorang pendidik membedakan dengan media/
harus menjelaskannya dengan alat pendidikan dengan media
bahasa yang logis, agar peserta pembelajaran. yang akan dibahas
didik dapat menerima dengan kali ini adalah media pembelajaran
baik. Dengan demikian, media yang merupakan bagian dari
dalam penyampaian pesan di sini media/alat pendidikan, karena
adalah bahasa lisan sebagai media pembelajaran merupakan
pengantar pesan. salah satu bagian besar dari dua
bagian media pendidikan. media/
Selanjutnya secara lebih detail, alat pendidikan meliputi dua
media pembelajaran mempunyai macam yaitu:
peran yang sangat penting untuk
meningkatkan efektivitas proses 1. Perbuatan pendidik (biasa
belajar mengajar sebagaimana disebut software atau
berikut: immaterial); mencakup
nasehat, teladan, larangan,
1. Memperkaya pengalaman perintah, pujian, teguran,
belajar peserta didik; ancaman dan hukuman.
2. Ekonomis;
2. Benda-benda sebagai alat
3. Meningkatkan perhatian bantu (bisa disebut hardware
peserta didik terhadap atau material); mencakup
pelajaran; meja kursi belajar, papan tulis,
4. Membuat peserta didik lebih penghapus, kapur tulis, buku,
siap belajar; peta, OHP, dan sebagainya
5. Mengikutsertakan banyak (M.Ramli, 2012: 1).
panca indera dalam proses Dengan demikian, fokus
pembelajaran; uraian media pembelajaran ini
6. Meminimalisir perbedaan pada bagian kedua dari alat
persepsi antar guru dan pendidikan. Beberapa jenis media
peserta didik; pembelajaran yang dinyatakan
dalam Alquran dan Hadis, sebagai
berikut:

12  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

1. Media Pembelajaran Audio. Kata lain yang mengisyaratkan


Media pembelajaran audio penggunaan media audio adalah
adalah media yang hanya dapat ceritakan (asal kata “cerita”), di
didengar, berupa suara dengan antaranya terdapat dalam surah
Al-
pelbagai alat penyampai suara Baqarah (2); 76:
baik
dari manusia maupun immanusia. ‫�ذا لقوا ٱ�ين ءامنـوا قـال ُوا ءامنـا‬ُ
Dalil yang berhubungan dengan
suara sebagai sumber penyampai َ َ
pesan, dapat diambil dari kata ‫�ذا خ � �عضـهم ِإ � �عـض قـالوا‬
baca, menjelaskan, ceritakan,
ُ َ
dan kata-kata lain yang semakna. ‫��د ثو� هم بِ ما �ـتح ٱ� علـي � م‬
Dalam hal ini terdapat َ ََ ُ ٓ
‫ُ �حاجو�م بِ هِۦ عنـد ر�ِ �ـ ۚم‬
ayat yang memberikan keterangan
adanya media pembelajaran audio
�‫أفـ‬ ُ
di dalam Alquran, di antaranya ٦٧ ‫�عقلون‬
sura Al-Isrā’ (17) ayat 14:
h ۡ َ
َ َ
‫ٱق َرأ ِك �ٰ َبـك ِب نف سـك ٱ�َـ‬ “… lalu mereka berkata: “Apakah
kamumenceritakankepadamereka
َ
‫ۡو م‬ � ‫كـ‬ َ
ۡ (orang-orang mukmin) apa yang
‫عل يك حسيبا‬ telah diterangkan Allah kepadamu,
supaya dengan demikian mereka
٤١
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu dapat mengalahkan hujjahmu di
sendiri pada waktu ini sebagai hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu
penghisab terhadapmu”. mengerti?”
Kata lain yang mengisyaratkan Dari kata kerja “bacalah,
penggunaan media audio adalah menjelaskan, dan ceritakan”, di
menjelaskan (asal kata kerja atas tentunya akan menimbulkan
“jelas”), di antaranya terdapat bunyi atau suara sehingga
dalam surah Al-Tawbah (9); 11: dapat dipahami apa isi yang
َ ٰ ْ ََ ْ ُ َ disampaikan, dan mungkin juga
‫ــإِن تــابوا وأ قــاموا ٱلصــ وة و‬ terdapat guru yang
menyampaikan
bahan pembelajaran
َ
‫ءاتـوا‬
‫ٱلزكـــ ٰوة فـ ـِإ خ�ٰ ن�م � ٱ‬ hanya membacakan buku/kitab
yang dijadikan rujukan dalam
‫ِ�يـ ـ‬ َ َ ُ
‫ُع َمون‬ş �‫ت ل ق ۡو‬şٰ �‫ل ٱ‬ suatu pembelajaran. Namun
‫ و � فص‬١١

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 13


 Andragogi Jurnal Diklat

yang lebih ditekankan dari kata


baca, menjelaskan, dan ceritakan
“Jika mereka bertaubat, adalah timbulnya suara yang
mendirikan salat dan menunaikan dapat menyampaikan bahan
zakat, maka (mereka itu) adalah pembelajaran.
saudara- saudaramu seagama.
dan Kami menjelaskan ayat-ayat Pada perkembangan selanjut-
nya media audio dikembangkan
itu bagi kaum yang mengetahui.”
dengan pelbagai alat audio,
seperti:

14  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

a. Radio; merupakan perleng-


kapan elektronik yang daya imajinasi yang abstrak.
dapat digunakan untuk c. Media audio dapat
mendengarkan berita yang merangsang partisipasi aktif
bagus dan aktual, dapat para pendengar. Misalnya
mengetahui beberapa sambil mendengar siaran,
kejadian dan peristiwa- siswa dapat melakukan
peristiwa penting dan baru, kegiatan- kegiatan lain yang
masalah-masalah kehidupan menunjang terhadap
dan sebagainya. Radio dapat pencapaian tujuan.
digunakan sebagai media
pembelajaran yang cukup d. Program audio dapat
efektif. menggugah rasa ingin
tahu siswa tentang sesuatu,
b. Kaset-audio; yang dibahas di sehingga dapat merangsang
sini khusus kaset audio yang kreatifitas.
sering digunakan di sekolah.
e. Media audio dapat
Hubungan media audio ini menanamkan nilai-nilai dan
dengan tujuan pembelajaran sikap positif terhadap para
pendidikan agama Islam sangat pendengar yang sulit dicapai
erat. Dari sisi kognitif, media audio dengan media lain.
ini dapat dipergunakan untuk
mengajarkan pelbagai aturan dan Di samping beberapa
prinsip. Dari segi afektif, media kelebihan, media ini juga memiliki
audio ini dapat menciptakan beberapa kelemahan sebagai
suasana pembelajaran, dan segi berikut:
psikomotor media audio ini untuk a. Sifat komunikasi satu arah
mengajarkan media keterampilan (one way communication).
verbal. Sebagai media yang Dengan demikian, sulit bagi
bersifat auditif, maka media ini pendengar untuk
berhubungan erat dengan radio, mendiskusikan hal-hal yang
alat perekam pita magnetik, sulit dipahami.
piringan hitam, atau mungkin
laboratorium bahasa (Asnawir dan, b. Media audio yang lebih
Basyiruddin Usman: 101). banyak menggunakan suara
atau bahasa verbal, hanya
Beberapa kelebihan yang mungkin dapat dipahami oleh
dapat diambil dengan pendengar yang mempunyai
menggunakan media ini di tingkat penguasaan kata dan
antaranya: bahasa yang baik.
a. Dengan menggunakan alat c. Media audio hanya akan
perekam, program audio mampu melayani secara baik
dapat digunakan sesuai untuk mereka yang sudah
dengan kebutuhanpendengar/ mampu berpikir abstrak.
pemakai.
d. Penyajian materi melalui
b. Media audio dapat melatih media audio dapat
siswa untuk mengembangkan menimbulkan verbalisme bagi
pendengar.

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 15


 Andragogi Jurnal Diklat

e. Media audio yang

16  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

menggunakan program siaran


radio, biasanya dilaksanakan Menurut penfasiran Quraish
serempak dan terpusat, Shihab, Setelah menciptakan
sehingga sulit untuk Adam, lalu mengajarkannya nama
melakukan pengontrolan dan karakteristik benda agar ia
(Wina Sanjaya, 2011: 199). dapat hidup dan mengambil
manfaat dari alam, Allah
2. Media Pembelajaran Visual memperlihatkan benda-benda itu
Media pembelajaran visual kepada malaikat. “Sebutkanlah
seperangkat alat penyalur pesan kepada-Ku nama dan karakteristik
dalam pembelajaran yang benda-benda ini, jika kalian
dapat ditangkap melalui indera beranggapan bahwa kalian lebih
penglihatan tanpa adanya suara berhak atas kekhalifahan, dan
dari alat tersebut. Dalam Alquran tidak ada yang lebih baik dari
surah Al-Baqarahَ(2) 31: kalian karena ketaatan dan ibadah
َ ۡ kalian itu memang benar,” firman
َ َّ Allah kepada malaikat.
Selain dalam Alquran,
‫وعلــم ءادم ٱ�ســماء �هــا �ــم‬ sejumlah juga ditemukan
Hadis yang digunakan untuk
َ َ
‫� كـــ ِة �قـ‬ِ � � ‫عرضـ ـهم‬ menandakan adanya penggunaan
‫ـال‬ ‫َ ٱ لم‬ media visual dalam
‫�ـؤ�ِء ِإ ن ُكتنمـ‬ ‫أ� و� بأسما‬ seperti gambar, krikil dan jari
ِ tangan.

١٣ ‫َ د‬ a. Menggunakan gambar
Hadis Rasulullah Saw. yang
� � �
“Dan Dia mengajarkan kepada menceritakan penggunaan media
Adam Nama-nama (benda- gambar adalah Hadis Riwayat
benda) seluruhnya, kemudian Bukhari, sebagai berikut:
mengemukakannya kepada
Para Malaikat lalu berfirman:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama ‫َﺧًّﻄﺎ‬ ‫َﺧ اﻟِﱠﻨ َِﺧًّﻄﺎ ُﻣَﺮﺑﱠًـ ﻌ َو‬
‫ِ ِﰲ‬ ‫ َﺧ‬،‫ﺎ‬ ‫ﱠﻂ ﱡﱯ‬
ِ
‫ﱠﻂ‬
benda-benda itu jika kamu ‫ْاﻟ ﻮ ﺳﻂ ﺧﺎر ﺟﺎ و ﺧﻂ ﺧَﻄﻄًﺎ‬
memang ‫ َ َ ُ ﺻﻐَﺎً را‬،‫َ َ َ ﻣًْﻨُﻪ‬
benar orang-orang yang benar!”
Berdasar ayat tersebut, Allah ‫ﻂ ِﻣ‬ ِ ‫َِإ ﱃ ﻫ َﺬا اﻟﱠ ِﺬي ِﰲ اْﻟ ﻮ ﺳ‬
ِ
‫ْﻦ َ َﺟﺎِﻧﺒِ َﻪ اﻟﱠ ﺬي‬ َ
ِ ِ
mengajarkan kepada Nabi Adam
‫ ﻫ وَﻫﺬا َﺬا‬،‫ ُ"ن‬:‫ وَﻗْاِﺎﻹﻧَْلﺴﺎ‬،‫ﰲ اْﻟﻮﺳ ﻂ‬
a.s. nama nama benda seluruhnya
‫ﻗ ﺪ‬
yang ada di bumi, Kemudian Allah َ
‫ َوﺬﻫا‬،‫طﺎَ ﺑﻪ‬ ‫ أو َ ْ َ َأﺣ‬،‫ﻂﻴ ﺑَﻪ‬ ‫َ ٌَُِﳏ‬
ِ ِ
ِ
Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 17
 Andragogi Jurnal Diklat

‫َأﺟُﻠﻪ‬
memerintahkan kepada malaikat ََ َ ْ َُ
untuk menyebutkan-nya, yang ‫ وْﻫﳋ َِﻄﺬِ ﻩُﻂا‬،‫جﺎ َأﻣُﻠﻪ‬ ‫اﻟﱠ ِﺬي ﻫﻮ ِرﺧ‬
sebenarnya belum diketahui oleh ََ ُ َ ٌ َ َُ
para malaikat. Benda-benda yang ‫ ْ َِﻓنﺈ َأﺧَﻄَﺄﻩ ﻫ ﻧَـﺬﻬاﺸﻪ‬،‫ﱢﺼﻐﺎاﻟر اَْﻷﻋﺮاض‬
disebutkan oleh Nabi Adam a.s. َُ ََ ُ ْ ْ َُ
diperintahkan oleh Allah Swt. ‫ وِإ َْن َأ ﻧـﺧﻬَﻄﺸَﺄﻪﻩ ﻫﻫ ََﺬﺬاا‬،‫ﻫ َﺬا‬
tentunya telah diberikan
gambaran bentuknya oleh Allah َُ َ َ ُ ْ َ َ
Swt.

18  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

“Nabi Saw. pernah membuat


yang mengelilinginya yang selalu
garis (gambar) persegi empat mengintainya setiap saat sehingga
dan membuat suatu garis lagi di membuat manusia tidak mampu
tengah-tengah sampai keluar dari menghindar dari lingkaran ajalnya,
batas (persegi empat), kemudian sementara itu dalam
beliau membuat banyak garis kecil kehidupannya, manusia selalu
yang mengarah ke garis tengah menghadapi pelbagai musibah
dari sisi-sisi garis tepi, lalu beliau yang mengancam eksistensinya,
bersabda: Beginilah gambaran jika ia dapat terhindar dari satu
musibah, musibah lainnya siap
manusia. Garis persegi empat menghadang dan
ini adalah ajal yang pasti bakal membinasakannya, artinya setiap
menimpanya, sedang garis yang manusia tidak mampu menduga
keluar ini adalah anganangannya, atau menebak kapan ajal akan
dan garis-garis kecil ini adalah menjemputnya (Abdul Fattah Abu
pelbagai cobaan dan musibah Ghuddah, 2009: 131-132).
yang siap menghadangnya. Jika Melalui media gambar
ia terbebas dari cobaan yang satu, tersebut secara tidak langsung
pasti akan tertimpa cobaan Rasulullah Saw. mengajarkan
lainnya, jika ia terbebas dari mereka untuk tidak (sekedar
cobaan yang satunya lagi, pasti melamun) berangan- angan
akan tertimpa cobaan lainnya lagi. panjang saja (tanpa realisasi), dan
mengajarkan pada mereka untuk
(HR. Imam Bukhari)” mempersiapkan diri menghadapi
Dalam hadis ini, Rasulullah kematian.
Saw. menggambarkan manusia Berdasar hadis ini, kita
sebagai garis lurus yang terdapat dapat meneladani bahwa betapa
di dalam gambar, sedangkan Rasulullah Saw. adalah seorang
gambar empat persegi yang pendidik yang sangat memahami
melingkarinya adalah ajalnya, satu metode dan media yang baik
garis lurus yang keluar melewati dalam menyampaikan
gambar merupakan harapan dan pengetahuan kepada manusia.
angan- angannya sementara Rasulullah Saw menjelaskan suatu
garis-garis kecil yang ada di informasi melalui gambar agar
sekitar garis lurus dalam gambar lebih mudah dipahami dan diserap
adalah musibah yang selalu oleh akal dan jiwa.
menghadang manusia dalam
kehidupannya di dunia. Hadis tersebut juga
menerangkan kepada kita bahwa
Rasululllah Saw. menjelaskan dalam setiap proses pembelajaran
tentang hakikat kehidupan baik itu dalam lingkup kecil
manusia yang memiliki harapan maupun besar pasti
lewat visualisasi gambar ini, membutuhkan adanya media
angan-angan dan cita-cita yang pembelajaran, yang merupakan
jauh ke depan untuk menggapai komponen yang sangat penting
segala yang ia inginkan di dalam dalam proses belajar mengajar.
kehidupan yang fana ini, dan ajal

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 19


 Andragogi Jurnal Diklat

b. Menggunakan jari tangan bervariasi dan komunikatif yang


Selain menggunakan media disesuaikan dengan kondisi pada
gambar, Rasulullah Saw. juga saat itu. Pada saat itu Rasulullah
pernah menggunakan media jari Saw. menjelaskan dengan
tangan sebagaimana hadis genggaman jemari beliau dengan
berikut: maksud bahwa genggaman itu
adalah
‫ﻦ َأِﻋﰊ ﻦَﺑ‬،ِ‫َﻋ ْﻦ ْﻜُِﻋﺮَﺒْـﻴ ﺑِﺪِﻦ اﻟﱠﻠَِأﻪﻧ ٍْﺑﺲ‬ suatu kedekatan antara Rasulullah
ْ َ َ ْ Saw. dengan orang yang dijelaskan
‫ ﻗﺎ‬:‫ ﻗﺎ َل‬،‫أََﻧ ِﺲ ﺑ ِﻦ ﻣِﺎﻟ ٍﻚ‬ dalam Hadis tersebut. Dengan
" َ :‫ْ َ َل َر ُﺳُﻮ َل اﻟﱠﻠِ ﻪ‬ menggenggamkan jemari tangan,

‫َﻣ ْﻦ َﻋﺎ َل َﺟﺎ َﺗْـﺒـِﻠرﻳَـَﺘَُْـﻐﺎِ َﲔﺟﺎََءﱠﺣ ﻳَْـﱴَﻮم‬ maka akan lebih memudahkan
dan memahamkan para shahabat
dalam menerima penjelasan dari
‫ َو َﺿ‬،‫ْاﻟِ ﻘَﻴﺎَ ﻣِ ﺔ َأَﻧﺎ َُوَﻫ ﻮ‬ Rasulullah Saw.
ُ‫ﱠﻢ َأ َﺻﺎَِﺑ ﻌﻪ‬ c. Menggunakan Kerikil
“Dari Ubaidillah bin Abu Bakar Rasulullah Saw. juga pernah
bin Anas, dari Anas bin Malik menggunakan media kerikil dalam
r.a: Rasulullah Saw. bersabda, penyampaian dakwahnya
“Barang siapa memelihara dua
anak perempuan sampai baligh,
maka pada hari kiamat dia datang
‫ﻣﺎ "َﻫَﻫِﻞﺬِﻩ َﺗ َوْﻣﺎﺪرَوﻫ َ ِنﺬِﻩ؟‬:‫َﻗﺎ َل ﱠاﻟِﻨ ﱡﱯ‬
bersamaku,” beliau menggenggam َ ُ ْ
jemarinya.” (HR. Imam Muslim). ِ
Hadis ini menggambarkan ‫ ََور‬:‫ َﻗﺎﻟُﻮا‬،" ‫َﺼﺎﺗَْـ ِﲔ‬ ‫ورﻣ‬
‫اﱠﻟﻠﻪ ُﺳﻮُﻟُﻪ‬ ‫َ َ َﻰ َﲝ‬
ُ
bahwa Rasulullah Saw.
menggenggamkan jermari ketika ‫ََوﻫ َﺬا َك‬ ‫ْاﻷَﻣ" َﻞﻫ‬:‫َﺬَاﻗﺎَ َكل‬،‫َأ ْﻋَﻠ ُﻢ‬
‫ْاَﻷ َﺟ ُﻞ‬ ُ َ
ِ ِ
menjelaskan tentang ‫َﺣﺪﻳ ٌﺚ‬ ‫ َﻗﺎ َل َأُﺑﻮ ﻋﻴ‬،"
keistimewaan ‫َﺣ َﺴ ٌﻦ‬ ‫ َﻫ َﺬا‬:‫َﺴﻰ‬
orang yang menyantuni atau
memelihara dua anak perempuan
dengan. Beliau menggenggamkan
‫َِﻏ ﺮﻳ ٌﺐ ِﻣ ْﻦ َﻫ‬
‫َﺬا اﻟَْ ﻮ ِْﺟ ﻪ‬
jemarinya untuk memberikan kelak pada hari kiamat dia akan
penekanan tertentu sehingga dekat dengan Rasulullah Saw.
dapat dipahami bahwa Jika (Shinqithy Djjamaluddin dan H.M.
orang yang memelihara dua anak Mochtar Zoerni, 2002: 125).
perempuannya hingga ia dewasa,
Bedasar Hadis tersebut
atau sudah bisa menikah, maka
20  Volume: VI No. 2 Juli – Desember
Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

pula, kita dapat memahami “Rasulullah Saw. bertanya


bahwa ketika Rasulullah Saw. kepada para shahabat, Tahukah
menjelaskan tentang ajarannya, kalian semua, apakah sesuatu
beliau menggunakan media yang ini? Rasulullah Saw. sambil
melemparkan dua kerikil, para
shahabat menjawab, Allah
dan Rasul-Nya lah yang lebih
tahu, kemudian Rasulullah Saw.
Bersabda, sesuatu ini adalah
angan- angan dan ini adalah ajal”.
Abu ‘Isa berkata: Ini hadis hasan
yang nampak asing. (HR. At-
Tirmidzi).”
Berdasar Hadis di atas, dapat
kita pahami bahwa suatu ketika
Rasulullah Saw. bertanya kepada

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 21


 Andragogi Jurnal Diklat

para shahabat tentang dua


benda yang beliau pegang lalu dalam menyampaikan isi materi
melemparnya, namun shahabat yang diajarkannya.
menjawab, hanya Allah dan Rasul- Jika kita korelasikan dengan
Nya yang tahu, beliau menjawab dunia pendidikan, hadis-hadis
dua benda itu adalah kerikil. tersebut berkaitan dengan
Sebagai salah satu media salah satu komponen dalam
dalam pendidikan yang diajarkan, dunia pendidikan yakni media
Rasulullah Saw. mengumpamakan pembelajaran.
dua kerikil itu bagaikan angan- Uraian di atas, menjelaskan
angan dan ajal seseorang. bahwa media visual telah
Maksudnya angan-angan di sini digunakan pada pelaksanaan
adalah kehidupan manusia di pembelajaran dalam Islam.
dunia dan ajal di sini adalah Selanjutnya pada era modern
kematian atau ajal seseorang. sekarang media visual ini dapat
Dua hal tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai berikut:
dipisahkan seperti halnya dua 1. Media yang tidak diproyeksikan
sisi mata uang. Keduanya sudah
menjadi kodrat Allah Swt. dalam a. Bahan bacaan atau bahan
menentukan jalan kehidupan dan cetakan; Media ini termasuk
ajal manusia. tingkat belajar konseptual,
maka bahan-bahan itu harus
Selain itu, Hadis tersebut disesuaikan dengan tingkat
dapat dipahami bahwa Rasulullah pemahaman dan penguasaan
Saw. menggunakan dua kerikil itu bahasa siswa. Menurut
sebagai media pembelajaran, jenisnya antara lain:
untuk memberikan tanda
peringatan bagi umat manusia 1) Alquran dan Hadis
bahwa kehidupan tidak hanya 2) Buku teks pelajaran
sekali saja, tetapi masih ada agama baik untuk siswa
kehidupan lain setelah kehidupan dan guru
di dunia ini, sehingga peran media
dalam pembelajaran adalah 3) Buku bacaan pelengkap,
membantu pemahaman untuk buku teks sebagai bahan
mencapai tujuan pendidikan. bacaan untuk memperluas
dan memperdalam
Beberapa penjelasan bacaan agama.
mengenai isi kandungan hadis-
hadis di atas, yang dikisahkan 4) Bahan bacaan bersifat
tentang Rasulullah Saw. umum: koran, majalah,
menggunakan gambar, jari tangan dan lain-lain.
dan kerikil sebagai penjelas dalam b. Media realita adalah benda
menyampaikan ajarannya kepada nyata. Benda tersebut tidak
para sahabat-sahabatnya, harus dihadirkan di ruang
Rasulullah Saw. mencontohkan kelas, tetapi siswa dapat
penggunaan sarana-sarana melihat langsung ke obyek.
tersebut untuk memberi Kelebihan dari media realita
gambaran perumpamaan dan ini adalah dapat memberikan
mempermudah

22  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

pengalaman nyata kepada


siswa. b. Film bingkai/slide adalah film
transparan yang umumnya
c. Model adalah benda tiruan berukuran 35 mm dan diberi
dalam wujud tiga dimensi bingkai 2 x 2 inci. Manfaat film
yang merupakan representasi bingkai hampir sama dengan
atau pengganti dari benda transparansi OHP, hanya
yang sesungguhnya. kualitas visual yang dihasilkan
Penggunaan model untuk lebih bagus.
mengatasi kendala tertentu
sebagai pengganti realita. c. LCD (Liquid Crystal Display)
adalah seperangkat alat
d. Media grafis tergolong media sebagai teknik untuk
visual yang menyalurkan menyajikan data dalam bentuk
pesan melalui simbol-simbol huruf-huruf kristal yang tidak
visual. Fungsi dari media grafis tembus cahaya apabila ada
adalah menarik perhatian, dalam medan listrik tertentu.
memperjelas sajian pelajaran,
dan mengilustrasikan suatu Alat ini lebih lengkap dari OHP
fakta atau konsep yang dalam memproyeksikan informasi
mudah terlupakan jika hanya langsung melalui komputer. LCD
dilakukan melalui penjelasan mengubah tampilan komputer
verbal. Jenis-jenis media grafis dari gambar elektronik menjadi
adalah: gambar, sketsa, layar proyeksi. Teknologi LCD juga
diagram/ skema, bagan/chart, dapat menampilkan gambar
grafik. (pictures), warna (colors) dan
gerakan (animated).
e. Papan tulis; alat ini merupakan
alat klasik yang tak pernah Dengan LCD pesan dirancang
dilupakan orang dalam proses dalam komputer dan hasilnya
belajar mengajar. Peranan diproyeksikan ke layar, tindakan
papan tulis dan papan lainnya menunjuk dilakukan dengan
masih tetap digunakan guru, “mouse” pada komputer.
sebab merupakan alat yang Penggunaan LCD menuntut
praktis dan ekonomis (Nana adanya rancangan program yang
Sudjana, 2009: 102). dikembangkan secara professional
sehingga efektivitas penggunaan
2. Media Proyeksi dapat tercapai dengan baik (M.
a. Transparansi OHP merupakan Ramli: 101).
alat bantu mengajar tatap 3. Media Pembelajaran berbasis
muka sejati, sebab tata letak Teknologi
ruang kelas tetap seperti
biasa, guru dapat bertatap Cikal bakal tentang
muka dengan siswa. penggunaan teknologi dalam
Perangkat media transparansi komunikasi termasuk komunikasi
meliputi perangkat lunak dalam pembelajaran. Hal ini
(Overhead Transparency/OHT) diungkapkan dalam surah An-
dan perangkat keras Naml (27) 29 – 30, yaitu tentang
(Overhead Projector/OHP). cerita Nabi Sulaiman dan Ratu

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 23


 Andragogi Jurnal Diklat

Balkis; ۡ ْ kaumnya, (Hai pembesar-


َ ُّ pembesar! Sesungguhnya aku)
dapat dibaca al-malā’u innī dan al-
‫قالــت ���هـا ٱلملــؤا ِإ ِ ٓ� �لـ‬ malā’u winni, yakni bacaan secara

� ‫َ� ِإ‬
َ
ٰ� ‫سـل‬ ُ َّ َ taḥqīq dan tashīl (telah dijatuhkan
‫مـ‬ ‫ِك � ب ك ِإن ۥه‬ kepadaku sebuah surah yang
‫ن ۡي ن‬ َّ mulia) yakni surat yang
‫ِر�م‬
َ ٩٢ berstempel.
َّ
٠٣ ‫�نۥه � ٱ�ِ ٱلر� ٱلرحيم‬ (Sesungguhnya surat itu dari
Sulaiman dan sesungguhnya
isinya)
“(28) Pergilah dengan (membawa) kandungan isi surat itu, (Dengan
suratku ini, lalu jatuhkan kepada menyebut nama Allah Yang Maha
mereka, kemudian berpalinglah Pemurah lagi Maha Penyayang)
dari mereka, lalu perhatikanlah (Jalaluddin Asy-Syuyuthi, &
apa yang mereka bicarakan”. (29) Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad
berkata ia (Balqis): “Hai pembesar Al-Mahalliy, 2009).
pembesar, Sesungguhnya telah
dijatuhkan kepadaku sebuah surat Uraian tentang potongan
cerita Nabi Sulaiman dan Ratu
yang mulia, (30) Sesungguhnya
Balqis tersebut terjadi sebagai
surat itu, dari Sulaiman dan
teknologi komunikasi yang
Sesungguhnya (isi)-nya: “Dengan
canggih pada masa itu. Nabi
menyebut nama Allah yang Maha
Sulaiman menggunakan burung
Pemurah lagi Maha Penyayang.
hud-hud untuk menyampaikan
Tafsir Jalalain membahas pesan dalam bentuk surat yang
bahwa: “Pergilah membawa disampaikan kepada Ratu Balqis,
surahku ini, lalu jatuhkan kepada sehingga yang disampaikan dapat
mereka) kepada ratu Balqis dan terima dengan baik sampai pada
kaumnya (kemudian berpalinglah) tujuan yang dikehendaki. Bahkan
pergilah (dari mereka) dengan Nabi Sulaiman telah
tidak terlalu jauh dari mereka (lalu memperlihatkan teknologi yang
perhatikanlah apa yang mereka canggih di istananya, yang Allah
bicarakan” sebagai jawaban atau Swt. abadikan pada ayat
berikutnya, surah An-Naml (27) 44:
reaksi apakah yang bakal mereka
lakukan. Kemudian burung hud-
‫خ� ۡ ٱل�ـحۖ فلر�متـا‬
‫ـه‬ ‫ِ�يل لها َ ٱ د‬
hud membawa surat itu lalu َ َ َ ُ ۡ
mendatangi Ratu Balqis yang pada �‫حسبَ ته �ة و�ش فت عـن سـا‬
waktu itu berada di tengah-
َ ۡ
tengah ‫ي ها‬

24  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

bala tentaranya. Kemudian burung ٞ ۡ ُ َّ َ


hud-hud menjatuhkan surat Nabi ‫قال ِإن ۥه �ح ممـرد ِمـن ـ‬
‫َواِر�ر‬
Sulaiman itu ke pangkuannya.
Ketika Ratu Balqis membaca surat
‫قالـ ـت رب ِإ ِ� ظلمـ ـت � ۡف‬
� َ
‫ــ‬
tersebut, tubuhnya gemetar dan
lemas karena takut, kemudian ia
memikirkan isi surat tersebut. ‫ِ ر‬ ‫ســلمت مــع ســل‬ ‫وأ‬
‫ِب‬ ‫ۡي�ٰ ن‬ َ
ۡ
Selanjutnya (Ia berkata)
yakni ratu Balqis kepada pemuka �‫م‬ ‫ٱل�ٰل‬
٤٤

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 25


 Andragogi Jurnal Diklat

“Dikatakan kepadanya: “Masuklah


ke dalam istana”. Maka tatkala (dan aku berserah diri) mulai saat
Dia melihat lantai istana itu, ini (bersama Sulaiman kepada
dikiranya kolam air yang besar, Allah, Rabb semesta alam.”)
dan disingkapkannya kedua (Jalaluddin Asy-Syuyuthi, &
betisnya. berkatalah Sulaiman: Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad
“Sesungguhnya ia adalah istana Al-Mahalliy, 2009).
licin terbuat dari kaca”. berkatalah
Balqis: “Ya Tuhanku, Nabi Sulaiman telah
Sesungguhnya aku telah berbuat memperkenalkan istananya
zalim terhadap diriku dan aku dengan pelbagai kecanggihan
berserah diri bersama Sulaiman pada saat itu, hal ini merupakan
kepada Allah, Tuhan semesta salah satu daya tarik dalam teknik
alam”. komunikasi agar dapat berjalan
dengan baik. Sehingga, Ratu
Dalam Tafsir Jalalain Balqis dapat tertarik dan merasa
diterangkan, bahwa; (Dan nyaman berada di istana Nabi
dikatakan pula kepadanya, Sulaiman, yang akhirnya beliau
“Masuklah ke dalam istana!”) yang menjadikan Ratu Balqis sebagai
lantainya terbuat dari kaca yang isteri.
bening sekali, kemudian di
bawahnya ada air tawar yang Hubungannya dengan proses
mengalir yang ada ikannya. Nabi pembelajaran yang juga
Sulaiman sengaja melakukan merupakan salah satu bentuk
demikian sewaktu ia mendengar komunikasi yang berada di
berita bahwa kedua betis ratu wilayah pendidikan. Penggunaan
Balqis dan kedua telapak kakinya media burung hud- hud oleh Nabi
seperti keledai. (Maka tatkala dia Sulaiman dalam menyampaikan
melihat lantai istana itu dikiranya surat kepada Ratu Balqis
kolam air) yakni kolam yang merupakan implementasi
penuh dengan air (dan teknologi pada masa itu, sebab
disingkapkannya kedua betisnya) dengan penggunaan burung
untuk menyeberangi yang ia duga tersebut dapat membuat proses
sebagai kolam, sedangkan Nabi komunikasi lebih efektif dan
Sulaiman pada saat itu duduk di efisien.
atas singgasananya di ujung lantai Bahkan, dalam pertemuan
kaca itu, maka ternyata ia melihat keduanya difasilitasi dengan
kedua betis dan kedua telapak sarana dan prasarana yang
kakinya indah. (Sulaiman berkata) menggunakan teknologi canggih,
kepada Balqis, (“Sesungguhnya sehingga dapat membuat suasana
ia adalah istana licin) dan halus nyaman dan kondusif. Dengan
(yang terbuat dari kaca”) demikian, dalam pembelajaran
kemudian Nabi Sulaiman seharusnya dapat menggunakan
mengajaknya untuk masuk Islam. media yang dapat memperlancar
(Balqis berkata, “Ya Rabbku! komunikasi dalam prosesnya, dan
Sesungguhnya aku telah berbuat menggunakan sarana yang dapat
zalim terhadap diriku sendiri) membuat peserta didik nyaman,
dengan menyembah selain sehingga pembelajaran dapat
Engkau mencapai tujuan secara maksimal.

26  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

H. Analisis Manfaat Media


5. Memperjelas penyajian pesan
Pembelajaran agar tidak terlalu bersifat
Hadis-hadis Nabi Saw. di atas verbalitas.
menyiratkan mengenai manfaat
6. Mengatasi keterbatasan ruang
media pembelajaran, di antaranya waktu dan daya indera seperti:
yakni ketika Nabi Saw. terlalu besar, terlalu kecil,
menjelaskan ajarannya gerak terlalu lambat, gerak
menggunakan media seperti terlalu cepat, peristiwa masa
gambar, kerikil, dan jari tangan. lalu, kompleks, dan konsep
Dengan media tersebut, para yang terlalu luas (Darwyn
shahabat menjadi lebih paham Syah, 2007, 125-126).
dengan apa yang disampaikan
Nabi Saw. secara lebih luas, ada Hamalik mengemukakan
banyak manfaat yang diperoleh bahwa pemakaian media
dari menggunakan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran dalam mengajar, di belajar mengajar dapat
antaranya: membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan
1. Bahan pelajaran akan lebih motivasi dan rangsangan kegiatan
jelas maknanya, sehingga belajar, dan bahkan membawa
dapat lebih dipahami oleh pengaruh- pengaruh psikologis
para siswa, dan terhadap siswa.
memungkinkan siswa untuk
menguasai tujuan pengajaran Penggunaan media pembela-
yang lebih baik. jaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat
2. Metode mengajar akan lebih membantu keefektifan proses
bervariasi, tidak semata-mata pembelajaran dan penyampaian
komunikasi verbal melalui pesan dan isi pembelajaran pada
penuturan kata-kata oleh saat itu. Selain meningkatkan
guru, sehingga siswa tidak motivasi dan minat siswa,
bosan dan guru tidak media pembelajaran juga dapat
kehabisan tenaga dalam membantu siswa meningkatkan
memberikan materi pelajaran. pemahaman, menyajikan data
3. Siswa lebih banyak melakukan dengan menarik dan terpercaya,
kegiatan belajar, sebab memudahkan penafsiran data, dan
tidak hanya mendengarkan memadatkan informasi (Oemar
keterangan guru, tetapi juga Hamalik,76).
melakukan aktivitas lain
Secara umum media
seperti mengamati,melakukan, pembelajaran mempunyai
mendemonstrasikan dan lain- kegunaan sebagai berikut:
lain.
1. Memperjelas penyajian pesan
4. Pengajaran akan lebih agar tidak terlalu bersifat
menarik perhatian siswa verbalistis (dalam bentuk kata-
sehingga dapat kata tertulis atau lisan belaka).
menumbuhkan motivasi
belajar.

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 27


 Andragogi Jurnal Diklat

2. Meningkatkan dan mengarah-


kan perhatian anak sehingga Landasan penggunaan media
dapat menimbulkan motivasi dalam pembelajaran harus dapat
belajar, interaksi yang lebih dilaksanakan dengan penuh
langsung antara siswa bijaksana dan hikmah, agar
dan lingkungannya, dan pendidik dan peserta didik dapat
kemungkinan siswa untuk menjalin komunikasi yang baik,
belajar mandiri sesuai dengan sehingga tercipta suasana edukatif
kemampuan dan minatnya.
yang kondusif. Media dalam
3. Mengatasi keterbatasan pembelajaran dan pendidikan
ruang, waktu dan daya indera mempunyai persamaan dan
. perbedaan, persamaannya dilihat
4. Media pebelajaran dapaat pada aspek material, dan bedanya
memberikan kesamaan dilihat pada aspek immaterial.
pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa di Media pembelajaran dalam
lingkungan mereka serta perspektif Alquran dan Hadis,
memungkinkan terjadinya dapat dipandang dan
interaksi secara langsung diklasifikasikan menjadi media
dengan guru, masyarakat dan audio, visual dan audio visual.
lingkunannya seperti melalui Media pembelajaran bermanfaat
karyawisata, kunjungan ke
museum atau kebun binatang. sebagai alat bantu atau sarana
yang dijadikan sebagai perantara
5. Dengan menggunakan media atau piranti komunikasi untuk
pendidikan secara tepat dan menyampaikan pesan atau
bervariasi dapat di atasi sikap
pasif peserta didik. Dalam informasi berupa ilmu
hal ini media pembelajaran pengetahuan dari pelbagai
berguna. sumber ke penerima pesan atau
informasi guna mencapai tujuan
I. Penutup pembelajaran.
Media pembelajaran adalah Padabagianakhirdaritulisan ini,
seperangkat alat (materi) yang penulis ingin menyarankan kepada
dapat menyampaikan pesan- para guru, dosen dan widyaiswara
pesan dalam proses belajar agar semakin memahami betapa
mengajar, dari penyampai pesan pentingnya penggunaan media
(pendidik) kepada penerima pesan dalam pandangan islam. Karena
(peserta didik) untuk mencapai dengan menggunakan media
tujuan yang telah ditetapkan yang tepat, tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. dapat tercapai dengan baik pula.

28  Volume: VI No. 2 Juli – Desember


Andragogi Jurnal Diklat Teknis 

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,


2003.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta Selatan:
Ciputat Press, 2002.
Atsqalani, Ibnu Hajar, Kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari.
Bin Musa, Abu Yahya Marwan, Tafsir Hidayatul Insan, Jilid 2.
Daradjat, Zakiah, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta; Bumi
Aksara, Cet. Ke-1, 1995.
Djjamaluddin, Shinqithy, dan H.M. Mochtar Zoerni, Ringkasan Shahih
Muslim, Bandung: Mizan, 2002.
Fattah Abu Ghuddah, Abdul, 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran
Rasulullah, Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2009.
Hamid, M. Abdul dkk., Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan Metode,
Strategi, Materi Dan Media., Malang: UIN-Malang press, 2008.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/media
Jennah, Rodhatul, Media Pembelajaran, Ct. ke-1, Banjarmasin: Antasari
Pers, 2009.
Komalasari, Kokom dan Didin Saripudin, Pendidikan Karakter Konsep dan
Aplikasi Living Values Education, Bandung: PT Refika Aditama, 2017
Miarso, Yusufhadi, Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian dan
Penerapannya di Indonesia, Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV
Rajawali, 1986.
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:
Gaung Persada Press, 2008.
Oemar, Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: Penerbit Alumni,
1980. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.
Ramli, M., Media dan Teknologi Pembelajaran, Cet. ke-1, Banjarmasin:
Antasari Pers, 2012.
Rosyidi, Abdul Wahab, dan Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar
Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Maliki Press, 2011.

Volume: VI No. 2 Juli – Desember 2018 29


 Andragogi Jurnal Diklat

Rosyidah, Umi, dkk, Active Learning Dalam Bahasa Arab, Malang: UIN-
Maliki Press, 2008.
--------------, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Maliki
Press, 2009.
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Quantum
Teaching, Ciputat: 2005.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana, 2011.
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo Offset, 2009.
Sunan At-Tirmidzi Juz 4, Semarang: CV. Asyifa, 1992.
Syah, Darwyn, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,
Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
Asy-Syuyuthi, Jalaluddin & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy,
Terj. Tafsir Jalalain, Tasikmalaya: Pustaka Al-Hidayah, 2009.

30  Volume: VI No. 2 Juli – Desember

Anda mungkin juga menyukai