Anda di halaman 1dari 5

REVIEW BUKU

“LONG WALK TO FREEDOM-THE AUTOBIOGRAPHY OF NELSON MANDELA”

Diajukan Untuk Memenuhi Ulangan Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah


“Pengembangan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran PAI”

Dosen Pengampu :
Dr. Agus Purwowidodo, M.Pd.

Disusun Oleh :
RIZKY AHMAD FAHREZI (1880506230018)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2023
Menganal Tokoh Besar Perjuangan Kesetaraan Ras dan Pemerhati Pendidikan,
Nelson Ralihlahla Mandela

Judul Buku : Long Walk To Freedom-The


Autobiography of Nelson
Mandela
Penerbit : Back Bay Books
Penulis : Nelson Mandela
ISBN : 0-316-54818-9
Ukuran : 21 cm x 21 cm
Halaman : 638
Tahun Terbit : 1994

Bahasa : Inggris
Harga : $ 11.99 / Rp. 193.000

Profil Penulis :
Buku yang berjudul “Loang Walk to Freedom-Autobiography of Nelson
Mandela” merupakan buku karangan seorang tokoh perdamaian dunia yakni
Nelson Mandela. Nelson Mandela memiliki nama asli Nelson Rolihlahla Mandela
yang lahir di Mvezo 18 Juli 1918. Nelson Mandela menjadi tokoh sebagai pejuang
kemerdekaan yang kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan.

Nelson Mandela adalah anak terakhir dari tiga belas bersaudara, dari empat
istri ayahnya. Terlahir dari keluarga kerajaan Thembu dan bersuku Xhosa, salah
satu kelompok penduduk yang berbicara menggunakan bahasa Xhosa di Afrika
Selatan. Pada abad ke-19, suku tersebut dikenal sebagai suku Tambookie. Nelson
Mandela merupakan anak satu-satunya dari saudaranya yang mendapatkan
pendidikan yang baik dari keluarganya.

Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia


seperti yang dikatakan Nelson Mandela. Pendidikan membawa seorang manusia

1
untuk menjadi manusia yang seutuhnya, sehingga ia dapat memanusiakan
manusia yang lainnya. Kemajuan sebuah negara juga dapat dilihat dari seberapa
maju negara tersebut dalam mengelola sistem pendidikan dan menghasilkan
manusia-manusia seutuhnya yang berkontekskan dengan keadaan negara tersebut.

Nelson Mandela dikenal sebagai sosok pejuang penghapusan pengaruh


apartheid yang mendiskriminasi dan mendiskreditkan prang kulit hitam. Mandela
berjuang memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, serta mendorong
rekonsiliasi rasial. Pemikirannya telah mengguncang dan memberi pengaruh besar
kepada dunia akan pentingnya penghabusan beragam bentuk rasisme dan
diskriminasi sosial. Ia kemudian menjadi orang Afrika Selatan berkulit hitam
pertama yang memegang jabatan sebagai Presiden, dan merupakan Presiden
pertama yang terpilih melalui keterwakilan penuh, dalam sebuah pemilu multiras.

Nelson Mandela juga terkenal akan pemikiran dan gagasannya yang


menaruh perhatian lebih kepada dunia Pendidikan. Ia pernah mengatakan bahwa
pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
Pendidikan membawa seorang manusia menjadi manusia yang seutuhnya,
sehingga ia dapat memanusiakan manusia yang lainnya. Kemajuan sebuah negara
juga dapat dilihat dari seberapa maju negara tersebut dalam mengelola sistem
pendidikan dan menghasilkan manusia-manusia seutuhnya yang berkontekskan
dengan keadaan negara tersebut.

Mandela juga pernah menulis surat kepada putrinya Makaziwe Mandela


yang berisi ucapan selamat atas kelulusan ujiannya. Mandela menulis surat
tersebut selama dia dipenjara di Pulau Robben, dan surat tersebut menggambarkan
betapa Mandela menghargai pendidikan, apa pun situasinya. Mandela pernah
menyebutkan bahwa “Melalui pendidikan, anak perempuan seorang petani dapat
menjadi dokter, dan anak laki-laki dari seorang petani dapat menjadi seorang
dokter. seorang pekerja tambang bisa menjadi kepala tambang; bahwa seorang
anak buruh tani bisa menjadi presiden suatu bangsa yang besar”.

2
Tentang Buku :

“Loang Walk to Freedom-Autobiography of Nelson Mandela” adalah buku


autobiografi yang ditulis oleh Nelson Mandela, seorang mantan Presiden Afrika
Selatan dan tokoh penting dalam perjuangan melawan apartheid. Buku ini
diterbitkan pada tahun 1994 dan mengisahkan kehidupan Mandela dari masa
kecilnya hingga pembebasannya dari penjara pada tahun 1990. Buku ini
memaparkan beragam wawasan tentang perjalanan pribadinya, aktivisme politik,
dan visinya untuk Afrika Selatan yang bebas dan setara.

Secara garis besar buku ini dibagi menjadi beberapa bagian yang mencakup
periode berbeda dalam kehidupan Mandela:

1. Masa Kecil dan Kehidupan Awal: Mandela lahir di desa pedesaan


Mvezo dan dibesarkan di desa terdekat Qunu. Ia menggambarkan masa
kecilnya, pendidikannya, dan nilai-nilai budaya yang ia pelajari dari
keluarganya.
2. Pindah ke Johannesburg: Mandela pindah ke Johannesburg untuk
menghindari perjodohan dan melanjutkan studinya. Dia terlibat dalam
politik dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), sebuah
partai politik yang berjuang melawan segregasi dan diskriminasi rasial.
3. Kampanye Pembangkangan: Mandela berpartisipasi dalam berbagai
protes dan kampanye menentang undang-undang apartheid, termasuk
Kampanye Pembangkangan tahun 1952. Ia menjadi tokoh terkemuka di
ANC dan mengadvokasi perlawanan tanpa kekerasan.
4. Pengadilan Pengkhianatan: Mandela dan pemimpin ANC lainnya
ditangkap dan didakwa melakukan makar pada tahun 1956. Pengadilan
tersebut berlangsung selama beberapa tahun dan menyoroti upaya
pemerintah untuk menekan aktivisme anti-apartheid.
5. Pengadilan Rivonia: Mandela dan beberapa orang lainnya ditangkap dan
didakwa melakukan sabotase karena keterlibatan mereka dalam
merencanakan perlawanan bersenjata melawan pemerintah apartheid.
Mandela menyampaikan pidato yang kuat selama persidangan,

3
menyatakan bahwa dia bersedia mati demi Afrika Selatan yang
demokratis dan bebas.
6. Penjara: Mandela dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Pulau
Robben, tempat ia menghabiskan 27 tahun. Ia menggambarkan kondisi
yang keras, persahabatan yang terjalin di antara para tahanan, dan
ketangguhan yang mereka tunjukkan dalam menghadapi penindasan.
7. Negosiasi dan Pembebasan: Pemerintah apartheid akhirnya memulai
negosiasi dengan Mandela dan ANC. Pembebasan Mandela dari penjara
pada tahun 1990 menandai titik balik dalam sejarah Afrika Selatan. Dia
terus berupaya menuju transisi damai menuju demokrasi.
8. Kepresidenan dan Warisan: Mandela menjadi Presiden kulit hitam
pertama di Afrika Selatan pada tahun 1994 setelah pemilu demokratis
pertama. Ia berfokus pada rekonsiliasi, pembangunan bangsa, dan
mengatasi ketidakadilan di masa lalu.

Sepanjang bukunya, Mandela menekankan pentingnya persatuan,


pengampunan, dan hak asasi manusia. Ia berbagi pengalaman, pengorbanan, dan
tantangan yang dihadapinya dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan.
“Perjalanan Panjang Menuju Kemerdekaan” bukan hanya sekedar narasi personal
namun juga merupakan bukti kekokohan semangat kemanusiaan dan kekuatan
aksi kolektif dalam menghadapi penindasan. Buku ini memberikan wawasan
berharga mengenai sejarah apartheid dan perjuangan kemerdekaan di Afrika
Selatan.

Anda mungkin juga menyukai