Anda di halaman 1dari 9

Memahami serta Menerima Manusia dalam

Keuninkan Ras, Etnis, dan Gender

Nama : Audrey Alya

Kelas : X IPS I

Sekolah : SMA Negeri 36 Jakarta

Alamat : Jl. Pegangsaan Indah Barat 1 Blok D No. 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading,
Jakarta Utara.
Nelson Mandela
 Awal kehidupan

Nelson Rolihlahla Mandela lahir di sebuah desa bernama Mvezo, wilayah tenggara Afrika
Selatan yang dikenal sebagai Transkei. Ayahnya, Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela,
merupakan kepala desa dan anggota keluarga dari suku Thembu yang berbicara bahasa
Xhosa. Sementara ibunya bernama Nonqaphi Nosekeni. Sebagai seorang anak laki-laki,
Mandel tumbuh dalam perlindungan tetua dan kepala suku yang membuatnya mencintai
warisan Afrika. Pada 1930, ayahnya meninggal dunia, dan Mandela yang berusia 12 tahun di
bawah wali Jongintaba, seorang Wali Raja Tembu yang tinggal di Great Place di
Mqhekezweni. Nelson Mandela pada 1937.Dia menempuh pendidikan di Qunu. Kemudian
seorang guru memberikannya nama Nelson, sesuai dengan aturan sekolah agar murid
diberikan nama Kristen. Mendela kemudian berupaya untuk mendapat gelar Bachelor of Arts
di University College Fort Hare, namun dia tidak pernah menyelesaikannya karena
bergabung dengan aksi protes mahasiswa. Kembali ke Great Place di Mqhekezweni, Raja
begitu geram. Dia mengancam akan mencarikan istri bagi Mandela dan sepupunya, Justin,
apabila mereka tidak kembali ke Fort Hare. Keduanya memutuskan untuk kabur ke
Johannesburg dan sampai pada 1941. Di sana, mandela bekerja sebagai petugas keamanan
tambang dan kemudian menjadi agen tanah. Pada akhirnya, dia berhasil merampungkan
studinya dengan meraih gelar BA melalui University of South Afrika dan kembali ke Fort
Hare untuk kelulusannya pada 1943.

Masuk politik

Mandela aktif terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional
Afrika (ANC) pada 1942. Di ANC, ada sekelompok kecil pemuda Afrika yang bersatu,
menyebut diri sebagai Liga Pemuda Kongres Nasional Afrika (ANCYL). Mandela menikah
dengan Evelyn Ntoko Mase, seorang perawat, pada 1944. Keduanya dikaruniai 4 orang anak.
Namun, keduanya bercerai pada 1958. Pada 1949, ANC resmi mengadopsi metode liga
pemuda dalam mendorong gerakan akar rumput masal untuk menggelar boikot, pemogokan,
pembangkangan, dan tidak bekerja sama. Gerakan itu bertujuan mencapai kebijakan
kewarganegaraan penuh, redistribusi tanah, hak-hak serikat pekerjaan, dan pendidikan gratis
serta wajib bagi semua anak. Selama 20 tahun, Mandela mengarahkan tindakan damai, tanpa
kekerasan, menentang pemerintah Afrika Selatan dan kebijakan rasialnya.
Dia mendirikan firma hukum Mandela and Tambo, bermitra dengan Oliver Tambo, rekan
mahasiswanya cemerlang di Fort Hare. Firma tersebut menyediakan layanan hukum gratis dan
berbiaya rendah bagi orang kulit hitam. Pada 1956, Mandela dan 150 orang lainnya ditankap atas
tuduhan berkhianat.

 Penjara 27 tahun

Nelson Mandela dan Winnie Mandela. Mandela menikah lagi pada 1958, kali ini dengan Winnie
Madikizela dan memiliki dua anak. Rumah tangganya retak dan berakhir dengan perceraian pada
1996. Pada 1961, Mandela ikut mendirikan Umkhonto we Sizwe atau MK, sebuah cabang bersenjata
ANC yang bertugas menyabotase dan menggunakan taktik perang gerilya untik mengakhiri apartheid.
Dia mengatur pemogokan pekerja nasional selama tiga hari. Dia kembali memimpin aksi serupa pada
tahun berikutnya dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Pada 1963, Mandela diseret ke pengadilan
lagi. Kali ini, dia dan 10 pemimpin ANC lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena
pelanggaran politik, termasuk sabotase. Selama 27 tahun, Mandela menghabiskan waktunya dengan
mendekam di penjara, dari November 1962 sampai Februari 1990. 18 tahun dari 27 tahun itu, dia
dipenjara di Robben Island. Di sana, dia mengidap tuberkulosis. Sebagai tahanan politik kulit hitam,
Mandela mendapat perawatan terendah. Meski dipenjara, dia berhasil mendapat gelar Sarjana Hukum
melalui program korespondensi Universitas London. Pada 1981, agen intelijen Afrka Selatan Gordon
Winter mengungkap adanya plot yang dirancang pemerintah Afrika Selatan untuk mengatur pelarian
Mandela.

Dengan begitu, pihak berwenang dapat menembaknya selama penangkapan, namun skenario itu
digagalkan oleh intelijen Inggris. Pada 1985, Presiden PW Botha menawarkan pembebasan Mandela
asalkan perlawanan bersenjata dihentikan. Tawaran itu ditolak. Meningkatnya tekanan dari lokal dan
internasional untuk pembebasannya, pemerintah terus membahasnya namun tak ada mencapai
kesepakatan. Presiden Afsel FW de Klerk bersalaman dengan pemimpin anti-apartheid Nelson
Mandela di World Economic Forum pada 1992. Menggantikan Botha yang terkena stroke, Frederik
Willem de Klerk mengumumkan pembebasan Mandela pada 11 Februari 1990. Dia juga membatalkan
pemblokiran terhadap ANC, menghapus pembatasan pada kelompok politik dan membekukan
eksekusi. Pada tahun 1993, Nelson Mandela dan Presiden de Klerk secara bersama-sama dianugerahi
penghargaan Nobel Perdamaian.

 Presiden Afrika Selatan

Pada 27 April 1994, Afrika Selatan menggelar pemilu demokratis pertama. Nelson Mandela terpilih
menjadi presiden kulit hitan pertama pada 10 Mei 1994, ketika usianya 77 tahun. Dari 1994 hingga
Juni 1999, Presiden Mandela bekerja untuk mewujudkan transisi dari aturan minoritas dan apartheid
menjadi aturan mayoritas kulit hitam Pada ulang tahunnya yang ke-80, Mandela menikah dengan
Graca Machel, yang akan menemani hingga akhir hayatnya pada 2013. Pada 1996, Mandela
menandatangani undang-undang konstitusi baru untuk negara, mendirikan pemerintahan pusat yang
kuat, dan menjamin hak-hak minoritas serta kebebasan berekspresi. Sesuai dengan janjinya, Mandela
mengundurkan diri pada 1999 setelah satu masa jabatan sebagai presiden. Baca juga: Biografi Tokoh
Dunia: Billie Jean King, Mantan Petenis Nomor Satu Dunia Meski demikian, dia terus bekerja pada
Nelson Mandela Children's Fund yang dia dirikan pada 1995. Selain itu, dia juga membentuk Yayasan
Nelson Mandela dan Yayasan Mandela Rhodes.

 Kematian

Pada 5 Desember 2013 di usia 95 tahun, Nelson Mandela meninggal dunia di rumahnya di
Johannesburg, Afrika Selatan. Setelah menderita infeksi paru-paru pada Januari 2011, Mandela
sempat dirawat di rumah sakit di Johannesburg untuk menjalani operasi akibat penyakit perut pada
awal 2012. Pada 2009, ulang tahun Mandela pada 18 Juli dinyatakan sebagai Hari Mandela, yaitu hari
internasional untuk mempromosikan perdamaian global dan merayakan warisan pemimpin Afrika
Selatan.
Ernesto Cardenal
 Masa muda

Cardenal dilahirkan dalam keluarga kelas atas di Granada, Nikaragua. Sepupu pertama penyair Pablo
Antonio Cuadra, Cardenal mempelajari sastra di Managua dan kemudian dari 1942 hingga 1946 di
Meksiko dan dari 1947 hingga 1949 di New York City. Pada tahun 1949 dan 1950, ia melakukan
perjalanan ke Italia, Spanyol, dan Swiss.

Pada Juli 1950, ia kembali ke Nikaragua, tempat ia berpartisipasi dalam Revolusi April 1954 melawan
rezim Anastasio Somoza García. Kudeta gagal dan berakhir dengan kematian banyak rekannya.
Cardenal kemudian memasuki Biara Trappist di Gethsemani (Kentucky, Amerika Serikat), bergabung
dengan pendeta-penyair lain, Thomas Merton, tetapi pada tahun 1959, ia pergi untuk belajar teologi di
Cuernavaca, Meksiko.

 Imamat

Cardenal ditahbiskan sebagai imam Katolik pada tahun 1965 di Granada. [1] Dia pergi ke Kepulauan
Solentiname, di mana dia mendirikan sebuah komunitas Kristen, hampir monastik, sebagian besar
petani, yang akhirnya mengarah pada pendirian koloni para seniman. Koloni itu terlibat dengan
lukisan serta patung dan dikunjungi berkali-kali oleh seniman dan penulis daerah seperti Willarson
Brandt, Julio Cortázar, Asilia Guillén, dan Aedes Margarita. Di sanalah buku terkenal El Evangelio en
Solentiname (Injil Solentiname) ditulis. Cardenal berkolaborasi erat dengan Frente Sandinista de
Liberación Nacional (Front Pembebasan Nasional Sandinista, atau FSLN) sayap kiri dalam bekerja
untuk menggulingkan rezim Anastasio Somoza Debayle.

 Revolusi Nikaragua

Banyak anggota komunitas Solentiname terlibat dalam proses revolusioner melalui perang gerilya
yang dikembangkan FSLN untuk menyerang rezim. Tahun 1977 sangat penting bagi komunitas
Cardenal, ketika Pengawal Nasional Somoza, sebagai hasil dari serangan ke markas yang ditempatkan
di kota San Carlos beberapa mil dari komunitas, menggerebek Solentiname dan membakarnya ke
tanah. Cardenal melarikan diri ke Kosta Rika.

Pada 19 Juli 1979, segera setelah Pembebasan Managua, ia diangkat menjadi Menteri Kebudayaan
oleh rezim Sandinista yang baru. Dia berkampanye untuk "revolusi tanpa balas dendam." Saudaranya
Fernando Cardenal, juga seorang imam Katolik (dalam ordo Yesuit), diangkat sebagai Menteri
Pendidikan. Ketika Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Nikaragua pada tahun 1983, ia secara
terbuka memarahi Ernesto Cardenal, yang berlutut di depannya di landasan pacu bandara Managua,
karena menolak perintahnya untuk mengundurkan diri dari pemerintah, dan memperingatkannya:
"Usted tiene que arreglar sus sus asuntos con la Iglesia "(" Anda harus memperbaiki urusan Anda
dengan Gereja "). Pada 4 Februari 1984, Paus Yohanes Paulus II mencopot Cardenal karena
penolakan Cardenal untuk meninggalkan kantor politiknya. Cardenal tetap menjadi Menteri
Kebudayaan sampai 1987, ketika pelayanannya ditutup karena alasan ekonomi
 Nanti karir

Cardenal meninggalkan FSLN pada tahun 1994, memprotes arahan otoriter partai di bawah Daniel
Ortega tetapi menegaskan bahwa ia telah mempertahankan pendapat kiri, menyebutnya sebagai
"perampokan rakyat dan kediktatoran bukan gerakan revolusioner" ketika ia meninggalkan
pemerintah. Dia adalah anggota Movimiento de Renovación Sandinista (Gerakan Renovasi
Sandinista, MRS) yang berpartisipasi dalam pemilihan umum Nikaragua 2006. Beberapa hari sebelum
pemilihan, Cardenal menyatakan, dalam referensi yang jelas tentang perselisihannya dengan Ortega:
"Saya pikir lebih diinginkan kapitalisme otentik, seperti Montealegre (Eduardo Montealegre, calon
presiden untuk Aliansi Liberal Nikaragua) akan, daripada Revolusi palsu."

Dia juga anggota dewan penasihat stasiun TV pan-Latin Amerika teleSUR.

Cardenal telah lama menjadi tokoh polemik dalam sejarah sastra dan budaya Nikaragua. Dia telah
digambarkan sebagai "penyair paling penting saat ini di Amerika Latin" secara politis dan puitis. Dia
telah menjadi perwakilan vokal untuk Nikaragua dan kunci untuk memahami kehidupan sastra dan
budaya Nikaragua kontemporer. Dia berpartisipasi dalam proyek Stock Exchange of Visions pada
2007. Selama kunjungan singkat ke India, dia membuat kesan mendalam pada sekelompok penulis
yang disebut generasi Hungry.

Tur Cardenal ke Amerika Serikat pada tahun 2011 untuk mempromosikan karya terbarunya memicu
beberapa kontroversi, seperti dengan Masyarakat Amerika untuk Pertahanan Tradisi, Keluarga dan
Properti yang memprotes penampilannya di universitas-universitas Katolik seperti Xavier, Cincinnati,
karena ideologi Marxisnya.
Chiune Sugihara
 Awal kehidupan

Chiune Sugihara dilahirkan pada 1 Januari 1900 di Mino City, daerah pedesaan di Prefektur Gifu dari
wilayah Chubu di Jepang, dari ayah kelas menengah, Yoshimizu Sugihara, dan ibu dari kelas samurai,
Yatsu Sugihara. Ia adalah anak kedua dari lima orang anak lelaki dan seorang anak perempuan.Ketika
ia lahir, ayahnya bekerja di kantor pajak di Kouzuchi-kota dan keluarganya tinggal di sebuah kuil
yang dipinjam, sebuah candi Budha Kyosenji dekatnya, dan ia lahir sana.

Dia adalah anak kedua di antara lima anak laki-laki dan satu perempuan. ayah dan keluarganya
pindah kantor pajak dalam cabang kantor Administrasi pajak Nagoya satu demi satu. .in 1903 (Meiji
36) keluarganya pindah ke Asahi Desa di Niu-gun, Fukui Prefecture.

Pada tahun 1904 (Meiji 37) mereka pindah ke prefektur Yokkaichi kota Mie. Pada tahun 1905 (Meiji
38) 25 Oktober, mereka pindah ke Nakatsu Town, Ena-gun, Gifu Prefecture. Pada tahun 1906 (Meiji
39) Pada 2 April, Chiune masuk Nakatsu Kota Municipal Sekolah Dasar (sekarang Sekolah Dasar
Nakatsugawa Kota Minami di Gifu Prefecture). Pada tahun 1907 (Meiji 40) 31 Maret, ia dipindahkan
ke Kuwana Municipal Sekolah Dasar Kuwana di Prefektur Mie (saat Kuwana Municipal Nissin
Sekolah Dasar). Pada bulan Desember tahun yang sama, ia mentransfer ke Nagoya Municipal
Furuwatari Sekolah Dasar (sekarang Nagoya Municipal Heiwa Sekolah Dasar).Pada 1912, ia lulus
sebagai siswa terbaik dari Sekolah Furuwatari, lalu melanjutkan sekolahnya ke Daigo Chugaku (kini
SMU Zuiryo) Nagoya, sebuah gabungan SMP dan SMU.

Ayahnya ingin agar ia mengikuti jejaknya sebagai dokter, namun ia dengan sengaja menggagalkan
diri dalam ujian masuknya dengan hanya menuliskan namanya saja pada kertas-kertas ujiannya.
Sebaliknya, ia masuk ke Universitas Waseda pada 1918 dan mengambil sastra Inggris. Pada 1919, ia
lulus dalam ujian Bea Siswa Kementerian Luar Negeri. Kementerian Luar Negeri Jepang merekrutnya
dan menugasinya ke Harbin, Tiongkok. Di sana ia juga belajar bahasa Rusia dan bahasa Jerman dan
belakangan menjadi ahli dalam masalah Rusia.

 Lituania

Pada tahun 1939, Diplomat Jepang, Chiune Sugihara, yang ditempatkan di Lithuania selama salah
satu masa paling gelap dalam sejarah manusia, menyelamatkan ribuan orang Yahudi Polandia dari
kaum Nazi dengan mengeluarkan visa transit bagi mereka. Tanpa mengindahkan pemerintah
negaranya, ia mengeluarkan visa siang dan malam, bahkan membuatkannya melalui jendela kereta api
ketika ia dalam perjalanan meninggalkan Lithuania.

Keberanian dan kepahlawanannya yang luar biasa tidak diketahui dan tidak pernah disebut – sebut
pada masa sesudah perang. Selama bertahun – tahun ia hanya menjadi catatan kaki yang tidak penting
dalam sejarah-sampai suatu saat ketika orang – orang yang diselamatkannya mulai mucul dari
kebisuan dan keterguncangan pasca “Holocaust” * mereka. Orang – orang itu menceritakan kisahnya.
Dengan segera keberanian dan kemuliaan hati Sugihara diketahui di seluruh dunia, menarik perhatian
media massa dan memberikan inspirasi pada beberapa pengarang yang menulis buku tentang tindakan
– tindakan “Schindler Jepang” ini.
Sementara itu, pemerintah Israel sedang mengumpulkan nama – nama “para penolong yang
pemberani”, karena mereka ingin membalas budi. Salah satu cara mereka mengucapkan terima kasih
adalah dengan memberikan perlindungan dan pensiun seumur hidup kepada para penolong dan
keluarga mereka. Cara lain yang lebih simbolis adalah dengan menanam pohon untuk menghormati
para penolong itu. Ketika kepahlawanan Sugihara diketahui, para pejabat Israel dengan segera
membuat rencana untuk menanam pohon ceri, seperti biasa, sebagai kenang – kenangan atas dirinya.

Tapi tiba – tiba, untuk suatu alasan yang tidak biasa, para pejabat itu mengubah keputusan. Mereka
merasa bahwa mengingat perbuatan – perbuatan Sugihara yang sungguh mengagumkan, pohon ceri
kurang tepat sebagai simbol. Mereka memilih pohon Cedar dengan alasan bahwa Cedar lebih kokoh
dan memiliki konotasi lebih suci, sebab pohon itu dulu digunakan di Kuil Pertama di Jepang.
Hillary Clinton
 Masa Muda

Hillary Diane Rodham Clinton adalah Sekretaris Negara Amerika ke-67 dalam pemerintahan Presiden
Barack Obama. Hillary Rodham dilahirkan di Chicago, Illinois pada tanggal 26 Oktober 1947.
Ayahnya, Hugh Ellsworth Rodham merupakan seorang pebisnis sukses di industri tekstil sedangkan
ibunya, Dorothy Emma Howell Rodham adalah seorang ibu rumah tangga. Hillary mempunyai dua
orang saudara lelaki, yang bernama Hugh dan Tony.

Setelah lulus dari Maine South High School pada tahun 1965, Hillary melanjutkan studinya ke
Wellesley College. Selama belajar di universitas inilah, untuk pertama kalinya Hillary menarik
perhatian public setelah menjadi pembicara Wellesley College.

 Karir

Pada tahun 1969, Hillary lulus dari Wellesley College dan memperoleh gelar Bachelor of Arts. Dia
kemudian melanjutkan studi politiknya dengan masuk ke Yale Law School, Connecticut. Lulus dari
Yale Law School pada tahun 1973, Hillary mulai membangun karir hukumnya dengan menjadi
penasihat kongres. Tahun 1974, dia memutuskan pindah ke Arkansas dan setahun kemudian pada
tahun 1975 Hillary menikah dengan Bill Clinton.

Dia menjadi rekan wanita pertama di Rose Law Firm pada tahun 1979. Setelah Clinton menjadi
Gubernur Arkansas, Hillary menjadi First Lady of Arkansas pada Januari 1979 hingga selama dua
belas tahun (1979-1981 dan 1983-1992). Pada tahun 1992, ketika Bill Clinton maju sebagai kandidat
presiden, Hillary turut ikut menjadi sorotan publik.

Hingga akhirnya pada tahun 1993, Hillary benar-benar menjadi First Lady setelah Clinton terpilih
menjadi presiden Amerika Serikat. Sebagai Ibu Negara Amerika Serikat, rancangan layanan
kesehatan Clinton yang merupakan gagasan terbesarnya gagal disetujui Kongres pada tahun 1994.

Pada tahun 1997 dan 1999, Clinton berperan dalam pembentukan Program Asuransi Kesehatan Anak-
Anak Negara (State Children's Health Insurance Program), Undang-Undang Adopsi dan Keluarga
Aman (Adoption and Safe Families Act), dan Undang-Undang Kemandirian Asuhan Keluarga (Foster
Care Independence Act).

Pada tahun 1996, Hillary diperintahkan untuk memberikan kesaksian di hadapan juri akibat
kontroversi Whitewater namun dia tidak pernah didakwa dengan tuduhan apapun maupun beberapa
penyelidikan lainnya selama masa kepresidenan suaminya.

Kondisi pernikahannya dengan Bill Clinton menjadi perhatian umum setelah terungkapnya skandal
perselingkuhan Clinton dengan Lewinsky pada tahun 1998. Setelah Clinton turun jabatan, Hillary
memutuskan untuk pindah ke New York. Di sini Clinton terpilih menjadi senator Negara Bagian New
York pada tahun 2000 sehingga dia menjadi mantan Ibu Negara pertama yang memenangi pemilihan
umum untuk suatu jabatan di Amerika Serikat.

Di Senat, awalnya Hillary mendukung pemerintahan George W. Bush mengenai beberapa kebijakan
luar negeri, termasuk memberikan suaranya dalam mendukung Resolusi Perang Irak yang menyetujui
dilaksanakannya Perang Irak namun kemudian dia berbalik menentang tindakan pemerintah dalam
Perang Irak dan juga menentang kebijakan pemerintah Bush dalam hampir seluruh masalah dalam
negeri. Hillary kembali terpilih menjadi senator setelah meraih kemenangan telak pada tahun 2006.
Pada 20 Januari 2007, dia resmi menyatakan dirinya ikut serta dalam pemilihan umum presiden
Amerika Serikat tahun 2008. Pada pemilihan calon presiden Amerika tersebut, Hillary berhasil
memenangi lebih banyak pemilihan pendahuluan dan anggota delegasi daripada wanita lainnya
sepanjang sejarah AS, namun setelah kampanye yang panjang, Senator Barack Obama lah yang
menjadi calon terpilih Partai Demokrat pada Juni 2008. Pada tanggal 22 Januari 2009 Hillary Clinton
dilantik sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk kabinet Presiden Obama.

Anda mungkin juga menyukai