PROVINSI KALIMANTANSELATAN
TENTANG
TAMBAHANPENGHASILAN PEGAWAI APARATURSIPIL NEGARA
DI LINGKUNGANPEMERINTAH KOTABANJARMASIN
Pasal2
(1) Maksud dari Peraturan Wali Kota ini adalah mengatur tentang pemberian
TPPASNdi lingkungan Pemerintah Daerah.
(2) Pemberian TPP ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan
meningkatkan:
a. kualitas pelayanan kepada masyarakat;
b. disiplin pegawai;
c. kineIja pegawai;
d. keadilan dan kesejahteraan pegawai;
e. integritas pegawai; dan
f. tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah.
Pasal3
BAB II
PEMBERIANTPP ASN
Pasal4
Pasal 5
Pasal6
Pasa17
(1) Penetapan Jabatan Pelaksana dan JF sesuai kompetensi dan tugas yang
diberikan kepada PNS/CPNS dengan berpedoman pada syarat minimal
kualifikasi yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk menetapkan Jabatan Pelaksana dan JF, Kepala Perangkat Daerah
memperhatikan syarat kompetensi/kemampuan yang dimiliki PNS/CPNS,
tugas yang diberikan dan persyaratan kualifikasi pendidikan yang
dipersyaratkan terhadap Jabatan.
- 9-
Pasa18
(1) Pemberian TPP ASN diberikan kepada ASN secara berkala berdasarkan
ketentuan dalam Peraturan Wali Kota ini dan dianggarkan dalam APBD
dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan Daerah.
(2) Pemberian TPP ASNdibayarkan setiap tanggal 15 (lima belas) pada bulan
berikutnya.
(3) TPPASNsebagaimana dimaksud pada ayat (2)dapat dibayarkan lebih lambat
dengan alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
(4) PNSyang meninggal dunia tetap diberikan TPPASNsebagai pembayaran atas
kinerja yang bersangkutan pada bulan terakhir sebesar 1 (satu) bulan penuh
sesuai Pagu TPPASNyang bersangkutan.
(5) Dalam hal terjadi mutasi maupun promosi PNS maka TPP ASNdibayarkan
oleh Perangkat Daerah yang lama sesuai dengan Pagu Perangkat Daerah
yang lama.
(6) PNSyang mutasi ke instansi lain di atas tanggal 15 (lima belas) pada bulan
beIjalan tetap diberikan TPP ASN sebagai pembayaran atas kinerja yang
bersangkutan pada bulan terakhir sebesar 1 (satu) bulan penuh sesuai Pagu
TPPASNyang bersangkutan.
(7) Dalam hal teIjadi mutasi PNS dari luar Pemerintah Kota Banjarmasin,
pegawai diberikan TPPASNsesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.
(8) TPP ASN bulan berjalan dibayarkan sesuai perhitungan tingkat kehadiran
dan aktivitas bulan sebelumnya.
(9) TPP ASN bulan Januari dibayarkan atas tingkat kehadiran dan aktivitas
bulan Desember tahun sebelumnya.
(10)TPP ASN ke-13 dan ke-14 dapat diberikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dengan memperhatikan kemampuan keuangan
Daerah.
- 11 -
(2) TPP ASN berdasarkan Beban Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada PNS yang dalam melaksanakan tugas melampaui Beban
Kerja normal paling sedikit 112,5 (seratus dua belas koma lima) jam per
bulan atau batas waktu normal paling sedikit 170 (seratus tujuh puluh) jam
per bulan.
(3) Besaran TPPASNberdasarkan Beban Kerja sebesar 37,50/0(tiga puluh tujuh
koma lima persen) dari besaran basic TPPASN.
Pasal12
(1) Besaran TPP ASN sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (3), dapat
diberikan tambahan kepada:
a. Sekretaris Daerah sebesar 450/0(empat puluh lima persen) dari basic TPP
ASN;
b. Inspektur sebesar 420/0(empat puluh dua persen) dari basic TPPASN;
c. Asisten di Sekretariat Daerah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari
basic TPP ASN;
d. diberikan TPPASNsebesar 23% (dua puluh tiga persen) dari basic TPPASN
meliputi:
1. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah;
2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan;
3. Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan; dan
4. Kepala Dinas Penamaan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
e. Kepala Badan/Dinas, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, dan Sekretaris
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebesar 200/0(dua puluh persen) dari
basic TPP ASN;
f. Star Ahli Wali Kota sebesar 200/0(dua puluh persen) dari basic TPP ASN;
g. Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah sebesar 50/0(lima persen) dari basic
TPPASN;
h. Inspektur Pembantu Khusus sebesar 320/0(tiga puluh dua persen) dari
basic TPP ASN;
i. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, dan III sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari basic TPPASN;
j. Lurah sebesar 150/0(lima belas persen) dari basic TPPASN;
k. Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, Pelaksana, dan JF pada Dinas
Penamaan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebesar 3% (tiga
persen) dari basic TPPASN.
- 16 -
BABIV
TIMPELAKSANAAN
TPPASN
Pasa118
(1) Wali Kota membentuk tim pelaksanaan TPP ASN di lingkungan Pemerintah
Daerah.
(2) Tim pelaksanaan TPP ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
susunan sebagai berikut:
a. Pengarah I Wali Kota;
b. Pengarah II Wakil Wali Kota;
c. Penanggung Jawab Sekretaris Daerah;
d. Ketua Tim Pelaksanaan Asisten Administrasi Umum;
e. Anggota perangkat daerah yang membidangi:
1. Pengelolaan Keuangan Daerah yang bertugas melakukan perhitungan
terkait penganggaran TPP ASN;
2. Organisasi yang bertugas untuk melakukan perhitungan indeks
penyelenggaraan pemerintahan daerah serta mengidentifikasi jabatan-
jabatan yang masuk dalam kriteria Beban KeIja, Prestasi Kerja, Kondisi
Kerja, Kelangkaan Profesi dan/ atau Pertimbangan Objektif Lainnya;
3. Kepegawaian yang bertugas untuk melakukan perhitungan pemangku
jabatan berdasarkan masing-masing kelas jabatan;
4. Hukum menyusun Peraturan Wali Kota tentang TPPASNsesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Perencanaan yang bertugas untuk memastikan penganggaran terkait
TPP ASN;danj'atau
6. Pengawasan yang bertugas untuk melakukan pengawasan
pelaksanaan TPP ASNsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Pembentukan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan WaHKota.
BABV
PENILAIAN
PEMBERIANTPP ASN
Bagian Kesatu
Pembayaran
Pasal19
(1) Pembayaran TPP ASN setiap bulan dinilai berdasarkan produktivitas keIja
dan disiplin keIja.
- 18 -
Bagian Kedua
Produktivitas Kerja
Pasa120
(1) Produktivitas kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf a,
dihitung berdasarkan Aktivitas Harlan Pegawai dan Penilaian Kinerja Pegawai.
(2) Setiap PNS wajib mengisi Aktivitas Harian secara online melalui e-Aktivitas.
(3) Pengisian Aktivitas Harian pada e-Aktivitas paling lambat pukul 23.59 WITA
pada harl berikutnya.
(4) Pejabat Penilai memberlkan penilaian terhadap laporan e-Aktivitas paling
lambat pukul 23.59 WITAterhitung 3 (tiga) hari kalender sejak diajukan.
(5) Apabila Pejabat/ Atasan Penilai tidak memvalidasi data dan tidak memberikan
penilaian atas laporan aktivitas yang disampaikan oleh bawahan sampai
dengan batas waktu berakhir, maka laporan aktivitas yang disampaikan
otomatis diterima.
(6) PNS yang status penilaiannya ditolak oleh Pejabat Penilai dapat mengajukan
keberatan atas status penolakan Pejabat Penilai dengan dilengkapi bukti-
bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan diketahui oleh Atasan Pejabat
Penilai, dan Pejabat Penilai dapat memperbaiki hasil penilaiannya dalam
waktu 1x24 jam setelah memberlkan penilaian pertama.
(7) Apabila keberatan tidak dapat diterlma oleh Pejabat Penilai, maka PNS yang
ditolak keberatannya oleh Pejabat Penilai dalam waktu lx24 jam dapat
mengajukan keberatan ke Atasan Pejabat Penilai.
(8) Dalam waktu 1x24 jam sejak diajukannya keberatan sebagaimana dimaksud
ayat (7) maka aktivitas PNSyang statusnya ditolak oleh Pejabat Penilai, dinilai
oleh Atasan Pejabat Penilai.
(9) Aktivitas harlan yang dilakukan di luar jam kerja dan/ atau di luar hari kerja
tetap diperhitungkan sebagai Aktivitas Harlan yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan dati Atasan Langsung.
(10) Jumlah TPP ASNyang diterima merupakan hasil dari tingkat kehadiran dan
nilai aktivitas, dengan formulasi matematis sebagai berikut:
Rumus 1: «400/0PTPP)x PTK)
Rumus 2: «400/0PTPP)x PNA)
Rumus 3: «20% PTPP)x PNKP)
TPP = Rumus 1 + Rumus 2 + Rumus 3
Keterangan:
TPP Tambahan Penghasilan Pegawai
PTPP Pagu Tambahan Penghasilan Pegawai
PTK Persentase Tingkat Kehadiran
PNA Persentase Nilai Aktivitas
PNKP Persentase Nilai Kinerja Pegawai
- 19 -
(11) Bagi Pejabat Penilai/ Atasan Pejabat Penilai yang melakukan tugas dinas
keluar Daerah tetap menilai aktivitas bawahannya.
(12) Bagi Pejabat Penilai/Atasan Pejabat Penilai yang sedang menjalankan cuti
atau melaksanakan tugas lain melebihi 7 (tujuh) hari maka ditunjuk pejabat
Pelaksana Harian (Plh.)untuk menilai aktivitas bawahannya.
(13) Bagi Pejabat Penilai/Atasan Pejabat Penilai yang sedang menjalankan cuti
atau melaksanakan tugas lain selama atau kurang dari 7 (tujuh) hari tetap
menilai aktivitas bawahannya.
(14) Bagi Pejabat Penilai/Atasan Pejabat Penilai yang sedang menjalankan Cuti
Luar Tanggungan Negara tidak dapat menilai aktivitas bawahannya.
(15) Dalam hal terdapat kekosongan pada Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,
Administrator, Pengawas dan Pejabat Fungsional yang diberi Tugas
Tambahan maka ditunjuk pejabat Pelaksana Tugas (PIt.) untuk menilai
aktivitas bawahannya.
(16) Penilaian KineJjaPegawaiberdasarkan predikat kinerja pegawaisebagaimana
dimaksud dalam Pasal 19 ayat (5) huruf b terdiri atas:
a. Sangat Baik;
b. Baik;
c. Butuh Perbaikan;
d. Kurang/ Misconduct; dan
e. Sangat Kurang.
(17) Pemberian TPP ASN berdasarkan Penilaian Kinetja Pegawai sebagaimana
dimaksud pada ayat (16) huruf a, huruf b, dan huruf c diberikan 100%
(seratus persen) dari bobot penilaian kinerja pegawai.
(18) Pemberian TPP ASN berdasarkan Penilaian Kinerja Pegawai sebagaimana
dimaksud pada ayat (16) huruf d dan huruf e diberikan 500/0(lima puluh
persen) dari bobot penilaian kinerja pegawai.
Bagian Ketiga
Disiplin Kerja
Pasal21
(1) Disiplin Ketja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf b,
ditentukan berdasarkan indikator kehadiran PNS,meliputi:
a. terlambat masuk ketja;
b. pulang sebelum waktunya; dan
c. tidak masuk kerja.
(2) Perhitungan Tingkat Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),secara
elektronik atau online dilaksanakan oleh masing-masing Perangkat Daerah.
(3) Setiap PNS wajib melakukan rekam kehadiran secara elektronik atau online
pada setiap kehadiran di tempat kerja masing-masing;
(4) Rekam kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan pada
waktu masuk kerja dan pulang kerja.
- 20 -
Pasa122
(1) PNS yang terlambat masuk kerja pada bulan berjalan, maka diberikan
pengurangan tambahan penghasilan sebagai berikut:
KETERLAMBATAN LAMA PERSENTASE
(TL) KETERLAMBATAN PENGURANGAN
TL 1 1 menit s.d. <31menit 0,50/0
(2) PNSyang tidak melakukan absensi padajam masuk maka dihitung terlambat
selama 4 (empat) jam.
(3) PNS yang pulang kerja sebelum waktunya pada bulan berjalan, diberikan
pengurangan tambahan penghasilan sebagai berikut:
LAMA
PULANG
MENINGGALKAN PERSENTASE
SEBELUMWAKTU
PEKERJAANSEBELUM PENGURANGAN
(PSW)
WAKTUNYA
PSW 1 1 menit s.d. <31 menit 0,5%
(4) PNS yang tidak melakukan absensi pada jam pulang maka dihitung pulang
kerja sebelum waktunya selama 4 (empat) jam.
- 21 -
(5) Pengurangan Tingkat Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3),menunjukkan Tingkat Ketidakhadiran PNSyang diakumulasi selama
1 (satu) bulan.
Pasal23
(1) PNSyang melaksanakan tugas kedinasan di luar kantor tempat bekerja yang
menyebabkan tidak dapat melakukan absensi secara elektronik, online
dan/ atau manual pada jam masuk dan/ atau jam pulang, tidak dikenakan
pengurangan Tingkat Kehadiran.
(2) PNS pada Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas kedinasan
berdasarkan pengaturan pembagian jam kerja di atas jam kerja efektif yang
menyebabkan tidak mengisi daftar hadir secara elektronik atau online,
keabsahan kehadiran dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Atasan
Langsungnya.
(3) Tugas kedinasan di luar kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat
(2), harus dinyatakan dengan Surat Perintah Tugas atau Surat Keterangan
Melaksanakan Tugas Kedinasan.
Pasal24
Bagian Keempat
Komponen Pengurangan TPPASN
Pasal25
Pasa126
BABVI
TPP KEPALASEKOLAH,GURU, PENILIKSEKOLAH,PAMONGBELAJAR,
PENGAWASSEKOLAH,DANPPPK
Pasal27
BABVII
KEADAANKAHAR(FORCE MAJEURE)
Pasal28
(1) Keadaan kahar/force majeure adalah berupa keadaan bencana alam, wabah
penyakit menular, perang atau keadaan lain di luar kemampuan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan/ atau Pemerintah Daerah.
(2)Dalam hal terjadi keadaan kahar / force majeure, PNS tetap berkewajiban
mengisi aktivitas harlan dan absensi.
(3)Wali Kota dapat menetapkan ketentuan perhitungan persentase disiplin dan
produktivitas PNS dalam keadaan kabar/force majeure sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan Keputusan Wali Kota.
BABVII
EVALUASIDANPENGAWASAN
Pasa129
(1) Wali Kota melakukan evaluasi dan pengawasan pemberian TPP ASNdi Daerah.
(2) Pelaksanaan evaluasi pemberian TPP ASN dilakukan setiap 6 (enam) bulan
sekali.
- 24-
BAB VIn
PENDANAAN
Pasal30
Pendanaan pemberian TPP ASN yang diatur dalam Peraturan Wali Kota ini,
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang
sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BABIX
KETENTUAN
LAIN-LAIN
Pasal31
Pasal32
Dalam hal teIjadi kendala teknis pada saat pengisian daftar hadir elektronik atau
online dikarenakan kerusakan peralatan, sidik jari atau identitas lain PNS tidak
- 25-
terbaca dalam peralatan atau belum terdapat peralatan maka pengisian Tingkat
Kehadiran dilakukan secara manual dan dilampiri dengan Surat Pernyataan yang
ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah yang tembusannya disampaikan ke
Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal33
(1)Pejabat atasan langsung atau atasan tidak langsung yang merangkap sebagai
Pelaksana Tugas (PIt.)atau Pelaksana Harlan (Plh.) atau Penjabat menerima
TPP ASN tambahan 200/0(dua puluh persen) dari TPP ASN dalam Jabatan
sebagai Pelaksana Tugas (PIt.)atau Pelaksana Harian (PIh.) atau Penjabat pada
Jabatan yang dirangkapnya.
(2)Pejabat setingkat yang merangkap Pelaksana Tugas (PIt.) atau Pelaksana
Harlan (Plh.) atau Penjabat jabatan lain menerima TPP ASNyang lebih tinggi,
ditambah 20% (dua puluh persen) dari TPP ASN yang sama pada Jabatan
definitifatau Jabatan yang dirangkapnya.
(3) Pejabat satu tingkat di bawah pejabat definitif yang berhalangan tetap atau
berhalangan sementara yang lebih satu bulan kalender merangkap sebagai
Penjabat, Pelaksana Tugas (PIt.),dan Pelaksana Harian (Plh.)hanya menerima
TPP ASNpada Jabatan TPP ASNyang tertinggi.
(4) TPP ASNbagi PNSyang merangkap sebagai Penjabat, Pelaksana Tugas (PIt.),
dan Pelaksana Harlan (Plh.) memperoleh TPP ASNsejak yang bersangkutan
melakukan aktivitas/berkineIja selama satu bulan penuh dan dibayarkan
pada bulan berikutnya.
(5) Pemberian TPP ASN bagi Penjabat, Pelaksana Tugas (PIt.), dan Pelaksana
Harlan (Plh.) sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
yang menjabat dalamjangka waktu paling singkat 1 (satu) bulan kalender.
(6) PNS yang diberikan tugas sebagai Penjabat, Pelaksana Tugas (PIt.), dan
Pelaksana Harlan (Plh.)diperbolehkan untuk mengisi aktivitas tambahan pada
jabatannya.
Pasal34
BABX
KETENTUANPERALIHAN
Pasal35
(1) Hukuman disiplin yang telah dijalani oleh pegawai sebelum berlakunya
Peraturan Wali Kota ini diselesaikan sesuai dengan Peraturan Wali Kota
- 26 -
BABX
KETENTUANPENUTUP
Pasa136
Pada saat Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku, maka Peraturan Wali Kota
Banjarmasin Nomor 34 Tahun 2022 ten tang Pemberian Tambahan Penghasilan
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Berita Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2022
Nomor 34), sepanjang tidak mengatur ten tang hukuman disiplin, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasa137
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 2 JAlIUARI 2023
WAll KOTABANJARMASIN,
IBNU SINA
Diundangkan di Banjarmasin
pada tanggal 2 J Al~UJUtI 2023
SEKRETARlS DAERAH \fA BANJARMASIN,
I
IKHSAN BUDIMAN
BERITA DAERAH KOTABANJARMASINTAHUN 2023 NOMOR 02