KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 208 TAHUN 2023

TENTANG
LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL SEDIMENTASI DI LAUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengelolaan hasil sedimentasi di

laut, perlu menetapkan lokasi prioritas pengelolaan
hasil sedimentasi di laut;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Lokasi Prioritas Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2023 tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 89);
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114);
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33
Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang
Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 831);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL
SEDIMENTASI DI LAUT.

KESATU : Menetapkan lokasi prioritas pengelolaan hasil sedimentasi

di laut sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
KEDUA : Lokasi prioritas pengelolaan hasil sedimentasi di laut
sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU terdiri atas:
a. Laut Natuna-Natuna Utara meliputi perairan di
sekitar Teluk Setimbul dan Teluk Uma, Kabupaten
Karimun, Provinsi Kepulauan Riau;

https://jdih.kkp.go.id/

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
 -2-

b. Laut Jawa meliputi:

1. perairan di sekitar Morodemak, Kota Semarang,
Provinsi Jawa Tengah; dan
2. perairan di sekitar Kenjeran, Kota Surabaya,
Provinsi Jawa Timur.
c. Selat Makassar meliputi perairan di sekitar Kuala
Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan Timur.
KETIGA : Lokasi prioritas pengelolaan hasil sedimentasi di laut
sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA dapat
dievaluasi sewaktu-waktu oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan apabila terjadi perubahan kebijakan nasional
yang bersifat strategis, kondisi lingkungan, dan/atau
bencana.
KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2023
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SAKTI WAHYU TRENGGONO

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum,

Ditandatangani
secara elektronik

Effin Martiana

https://jdih.kkp.go.id/

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
 -3-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 208 TAHUN 2023
TENTANG
LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL
SEDIMENTASI DI LAUT

LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL SEDIMENTASI DI LAUT

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
https://jdih.kkp.go.id/
 -4-

LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL SEDIMENTASI DI LAUT

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
https://jdih.kkp.go.id/
 -5-

LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL SEDIMENTASI DI LAUT

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
https://jdih.kkp.go.id/
 -6-

LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL SEDIMENTASI DI LAUT

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
https://jdih.kkp.go.id/
 -7-

LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN HASIL SEDIMENTASI DI LAUT

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Salinan sesuai dengan aslinya
REPUBLIK INDONESIA,
Kepala Biro Hukum,

Ditandatangani ttd.
secara elektronik

SAKTI WAHYU TRENGGONO

Effin Martiana

Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE
https://jdih.kkp.go.id/