Anda di halaman 1dari 7
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA BANDANEIRA. Banda~Maluku Tengah | Telp : (0910)21300 Tig: - Maluku - 97593 Email: bandara bandancira@yahoo.com | FAX : (0910)21580 TERM OF REFERENCE (TOR) KERANGKA ACUAN KERJA Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan. Unit Eselon 1/11 : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara/Direktorat Bandar Udara Program : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara (Pembangunan, Rehabilitas|_ dan Pemeltharaan Prasarana Bandar Udara) Hasil (Qutcome) : Pembangunan Prasarana Bandar Udara Dalam Rangka Pemenuhan Standar Keselamatan dan Keamanan serta Peningkatan Kapasitas Lokasi Kegiatan : Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Bandaneira Kegiatan : Pembangunan Prasarana Bandar Udara Indikator Kinerja Kegi : Tersedianya Prasarana Bandar Udara untuk Pemenuhan Standar Keselamatan dan Keamanan serta Peningkatan Pelayanan Penerbangan Jenis Keluaran (Output) + Pembuatan Mess Pegawal Type I (198 M2) Termasuk Meubelair Volume Keluaran (Outpuf) —_: 198 Satuan Ukur Keluaran (Output): M2 LATAR BELAKANG Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di Kepulauan Banda, dan merupakan pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Secara administratif Kecamatan Banda Neira terbagi dalam 6 desa, yakni Dwiwama, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawall, dan Tanah Rata. ‘Topografi pulau ini cenderung datar, sehingga memungkinkan didirikannya kota Kecil. Pulau Banda Neira memiliki kantor pemerintahan, toko, dermaga, dan bandara. Penduduk pulau ini berjumlah 14.000, Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli (bunga pala) dunia, karena Kep. Banda adalah satu-satunya sumber rempah-tempah yang bernilai tinggi itu hingga pertengahan abad ke-19. Kota modernnya didirikan oleh anggota VOC, yang membantal penduduk Banda untuk mendapatkan palanya pada tahun 1621 dan membawa yang tersisa ke Batavia (Kini Jakarta) untuk dijadikan budak. Pembangunan bandar udara ini merupakan usaha Kementerian Perhubungan dan masyarakat Pulau Banda dalam meretas keterisolasian wilayah, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP) di Indonesia. saat ini Bandar Udara Bandaneira melayani enerbangan perintis dengan Twinother SAM AIR dari dan ke Ambon ce Teeny = Runway = 900 m x 30m = Taxiway 2 65mx15m * Apron 2 120mx40m = PCN SF/CIZ/U + Kapasitas Dapat di darat Twinother = Terminal {600 m2 + Gedung Kantor Opersional : 200 M2 * Gedung Kantor Adminitrasi 2 120M2 = Gedung PK-PKP : 120M2 * Gedung Workshop 2 105 M2 "Gedung Power House : 52M2 Gedung Rumah Dinas type 36. ©: 15 Unit 2. Dasar Hukum Dasar kegiatan iengacu pada peraturan Perundang ~ undangan, peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Direktur Jenderal, Standar Nasional Indonesia, Peraturan Internasional maupun peraturan lain yang relevan. Peraturan-peraturan tersebut antara lain sebagai berikut : a) ») 9 Undang ~ undang 1) Undang ~ Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja; 2) Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Kontruksi; 3) Undang — Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penenrbangan; 4) Undang ~ Undang lain yang relevan dengan lingkup pekerjaan; Peraturan Pemerintah 1) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2) Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Povinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; 3) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara 4) Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan (Lembaga Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146); 5) Peraturan Pemerintahlain yang relevan dengan lingkup pekerjaan Keputusan Menteri dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara 1) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 ‘Tentang Tata Cara Pengawasan dan Pengenaan Sanksi Administras! Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di bidang Penerbangan; 2) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM.31 Tahun 2021 Tentang Sertifikat dan Registrasi Bandar Udara; 3) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM.32 Tahun 2021 ‘Tentang Standar Pembangunan Bandar Udara serta Tempat Pendaratan dan Lepas Landas Helikoper; 4) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM.33 Tahun 2021 ‘Tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar Udara; 5) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021 Standarisasi Fasilitas Bandar Udara; 6) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2019 ‘Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional; 7) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 78 Tahun 2014 Tentang Standar Biaya Umum Kementerian Perhubungan; 8) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 14 Tahun 2021 Tentang Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara, 9) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 326 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil. = Bagian 139 (Manual of Standard CASR — Part 139) volume 1 Bandar Udara (Aerodrome) 10) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/77/V1/2005 Tentang Persyaratan Teknis Pebgoperasian Teknik Bandar Udara; 11) Standar dan Spesifikasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan; d)_Peraturan Nasional 1) Standar Nasional Indonesia (SNI) 2) Standar Industri Indonesia (SII); 3) Peraturan dan Standar lain yang relevan ) Peraturan Internasional 1) _Internasional Qivil Aviation Organization (ICAO) meliputi Annex 1 s/d Annex 19 edisi terakhir beserta manualnya; 2) Federal Aviation Administration (FAA); 3) Standard Critical Aircraft Design yang dikeluarkan oleh pabrikan pesawat; 4) Dan Standard lainnya yang relevan dengan jenis pekerjaannya; Gambaran Umum Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi merupakan suatu persyaratan utama dalam mendukung pengembangan wilayah suatu daerah, terutama bagi daerah yang mempunyai potensi sumber daya yang besar namun kurang didukung oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Transportas! udara merupakan sarana penting dalam pencapaian ke berbagai lokasi. Bandar udara sebagai prasarana penyelenggaraan penerbangan dalam menunjang aktifitas suatu wilayah perlu ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan kebandarudaraan secara nasional yang andal dan berkeriampuan tinggi, maka dalam proses penyusunan penataan bandar udara tetap perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, keamanan dan keselamatan penerbangan secara nasional. Hal ini sesuai sebagaimana yang diatur dalam UU No, 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, UU No. 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan serta KM Menteri Perhubungan No. KM 83 Tahun 1998 Tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan. PENERIMA MANFAAT Penerima Manfaat dari kegiatan pembuatan Mess Pegawai Type I (198 M2) termasuk Meubelair adalah rumah dinas/mess Pegawai Negeri Sipil baru di Kantor UPBU Kelas III Bandaneira. ‘STRATEGI PENCAPAIAN KEGIATAN 1. Metode Pelaksanaan a. Proses pelelangan Setelah proses usulan rencana kegiatan disetujui dan telah keluar DIPA, maka Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa dapat memulai proses pelelangan sampai dengan penandatangan kontrak. Pelaksanaan Proses Pelelangan mengacu pada Perpres No. 12 Tahun 2021, menggunakan pelelangan jasa konstruksi metode 1 (satu) sampul dengan evaluasi system gugur. Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu 40 (empat puluh) hari kalender. Pokok-pokok kegiatan pada tahap ini meliputi : Pengumuman lelang Pendaftaran dan pengambilan dokumen Pengambilan dokumen lelang Penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pemasukan dokumen penawaran Pembukaan dokumen penawaran Evaluasi kualifikasi dan pembuktian kualifikasi Usulan pemenang lelang Pengumuman pemenang lelang Masa sanggah ‘Sanggah banding (bila ada) Surat keputusan pemberian pekerjaan Surat perintah mulai kerja (SPMK) Penandatanganan kontrak b. Pelaksanaan Pekerjaan ~ Tahap Pekerjaan Persiapan Pada awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor dapat melalui pekerjaan setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan kegiatan persiapan pekerjaan meliputi : © Pekerjaan mobilisasi alat *_ Pekerjaan pengukuran awal dan pembuatan profil design VV V VV VV VY VVVVY = Tahapan Pekerjaan Fisk ‘Tahapan pekerjaan fisik adalah tahapan pekerjaan dimana pekerjaan arsitek, elektrikal dan mekanikal termasuk furniture dan maubelair setelah pekerjaan persiapan dilakukan. Tahapan ini dilaksanakan dengan durasi waktu keperkaan sesuai dengan kontrak yang telah disetujui. = Tahapan Pengawasan Pelaksanaan pengawasan ini dilakukan dari mulai awal mobilisasi s/d masa pelaksanaan dan pemeliharaan oleh konsultan pengawas, untuk menjaga mutu hhasil_ pekerjaan dan pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja yang telah diajukan. - Tahapan Pemeliharaan ‘Tahapan pemeliharaan ini adalah tahapan dimana terdapat mutu pelaksanaan pekerjaan kurang balk yang tidak sesuai dengan rencana kerja dan spesifikasi untuk dilakukan perbaikan dan di tahapan ini merupakan tahapan perawatan hrasil pekerjaan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN Pada dasarnya jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dimulai dari periode persiapan proyek sampai dengan akhir masa kontrak pekerjaan sebagaimana tercantum dalam dokumen kontrak. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan atau 180 (Seratus delapan puluh) hari Kalender. Berikut rencana kurun waktu untuk mencapai keluaran kegiatan dari mulai penerimaan DIPA ‘sampai dengan Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO) : ‘Tahon 2085 Tahun 2024 no LURAIAN KEGIATAN 7] 2 | *]2]2]*]*/°]7]*]* /e] a] T_| Penerimaan DIPA APBN 2024 roses lang dan Tanda Tagan ‘Sarah Terma Pestama Pekrjaan asa Pemanaraan ‘Sera Teva Kea Pekan PAGU ANGGARAN YANG DIPERLUKAN Kebutuhan biaya untuk pekerjaan Pembuatan Mess Pegawai Tipe I termasuk Meubelair volume 198 M? adalah sebagaimana tertuang didalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) terlampir dan diharapkan diakomodir didalam DIPA Tahun Anggaran 2024 Kantor UPBU Bandaniera, Mengetahui; Penanggung Jawab Kegiatan; DIREKTUR BANDAR UDARA KEI . UPBU BANDANEIRA ¥9803 1 002 NIP. 19820322 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai