TESIS
Oleh:
RESTI YULISTRIA
NIM 0907877
Dengan ini saya menyatakan tesis dengan judul “ PENGARUH ETIKA BISNIS
DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP
KINERJA ORGANISASI (Penelitian Pada Pegawai PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur)”, beserta seluruh isinya,
adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat ilmiah. Dengan pernyataan ini, saya bersedia
menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
RESTI YULISTRIA
NIM 0909877
”Lahaula wala quwwata illa billah”
(”Tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan Allah”)
”Tesis ini saya persembahkan untuk kedua orang tua yang tercinta, yang selalu tersenyum saat
melewati masa-masa yang tersulit di dalam hidupnya, yang sampai detik ini selalu memberikan
kepercayaan untuk melakukan apa pun yang diinginkan. Terima kasih karena telah menjadi
alasan, tujuan , dan motivasi bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini.
ABSTRAK
Oleh:
RESTI YULISTRIA
NIM 0907877
Masalah yang menjadi kajian pada penelitian ini adalah mengenai kinerja
organisasi. Variabel yang mempengaruhi kinerja organisasi dalam penelitian ini
adalah etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut, analisis dalam penelitian ini mengungkap “apakah terdapat pengaruh
antara etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja
organisasi.”
Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey, dengan
teknik pengumpulan data kuesioner skala lima kategori Likert. Sumber data
diperoleh dari populasi pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
Kantor Cabang Cianjur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah regresi.
Teknik ini digunakan untuk mengukur pengaruh yang disebabkan variabel bebas
terhadap variabel terikat.Variabel etika bisnis diukur melalui indikator otonomi,
keadilan, kejujuran, saling menguntungkan, dan integritas moral, dan variabel
tanggung jawab sosial perusahaan diukur melalui indikator market actions,
mandated actions, dan voluntary actions. Kedua variabel bebas tersebut diukur
berdasarkan persepsi pegawai. Adapun variabel kinerja organisasi diukur melalui
indikator perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang diukur berdasarkan
kondisi riil tingkat kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang Cianjur.
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa etika bisnis PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada pada
kategori tinggi sedangkan untuk tanggung jawab sosial perusahaan dan tingkat
kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Cianjur berada pada kategori cukup. Oleh karena itu, penelitian ini dapat
memberikan manfaat berupa perbaikan kinerja organisasi di PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur untuk selanjutnya dijadikan dasar
dalam menganalisis tingkat kinerja organisasinya.
Kata Kunci : Etika Bisnis, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, dan Kinerja
Organisasi
i
ABSTRACT
By
Resti Yulistria
0907877
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, karena hanya
dengan rahmat dan karunia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Magister Manajemen
pengaruh etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja
organisasi.
Disadari sepenuhnya tesis ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan baik
dari segi isi maupun bahasa, karena berbagai keterbatasan yang penulis miliki.
Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca, sebagai salah satu sumbangan keilmuan khususnya
RESTI YULISTRIA
NIM 0907877
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
hambatan dan kesulitan penulis temukan dalam menyelesaikan tesis ini, namun
berkat dorongan, bimbingan serta petunjuk juga bantuan lainnya dari berbagai
pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karenanya sudah selayaknya
apabila pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
besarnya disampaikan kepada Yth. Ibu Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, S.E,
Yth. Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., dalam kapasitasnya sebagai Pembimbing
II. Tanpa bimbingan beliau, sulit sekali bagi penulis untuk menyelesaikan tesis
ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Yth. Bapak Prof. Dr.
penulis butuhkan dari awal hingga berakhirnya masa studi. Yth. Ibu Dr. Hj. Ratih
iv
Hurriyati, M.P., selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Bisnis,
Yth. Bapak Dr. Rasto, M.Pd. yang dengan tulus memberikan masukan
serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan tesis ini. Para penguji pada
Seminar Usulan Proposal dan Ujian Tesis yang banyak memberikan masukan
yang sangat berharga bagi penulis. Seluruh staff Dosen dan asisten pada Program
Indonesia baik yang telah memberikan ilmu, pengalaman, dan wawasan yang
Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Cianjur, yang telah menerima kehadiran
tercinta Sudaswati dan Apa Tatang Sofyan, yang telah melahirkan, membesarkan,
Keluarga besar Bapak Abdullah Sonjaya (Om Yoyong) dan Bi Euis di Muara Sari
dan seluruh keluarga besarku baik di Cianjur, Bandung, Sukabumi, Bogor, dan
Sahabatku Yunny Fitri Gumilang, S.Sos serta Gina Aprilita Susanty, S.Pd,
M.M terima kasih atas do’a, bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis
v
Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan tesis dan teman-teman
Perwito, Bang Ardhi, Masharyono, Teh Neni, Teh Nuni, Teh Fenny, Teh Puspo,
Teh Yupi, Kang Ali, Kang Toriq, Kang Fikri, Kang Mulyadi, Kang Ruli, Kang
Donni, Pak Agus, Pak Warsidi, Kang Dudi, Teh Sri dan lainnya yang tak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dorongan moril yang
sangat berharga bagi diri penulis, semoga impian kita dapat terwujud dan
tidak sempat disebutkan satu persatu. Seluruh amal baik di atas sangatlah besar
artinya bagi penulis dan sungguh tidak bernilai harganya. Semoga Allah SWT,
membalas amal baik tersebut dengan pahala yang berlipat ganda. Amien, Ya
Robbal Alamien !
RESTI YULISTRIA
NIM 0907877
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS ......................................................................................... 14
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 14
1. Konsep Dasar Etika Bisnis ............................................................ 14
a. Pengertian Etika, Bisnis, dan Etika Bisnis .............................. 14
1) Pengertian Etika ................................................................ 14
2) Pengertian Bisnis ............................................................... 16
3) Pengertian Etika Bisnis ..................................................... 18
b. Tujuan Etika Bisnis ................................................................. 27
c. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis .................................................... 28
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis .................... 32
2. Konsep Dasar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ....................... 36
a. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................... 36
b. Unsur-Unsur DasarTanggung Jawab Sosial Perusahaan ........ 42
c. Tujuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................ 44
d. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ......................... 45
e. Model dan Cakupan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...... 47
f. Dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ......................... 48
g. Bias-bias Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................ 50
h. Perkembangan CSR di Indonesia ............................................ 52
i. Cara Pandang Perusahaan terhadap Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan ............................................................................... 54
3. Konsep Dasar Kinerja Organisasi .................................................... 55
a. Pengertian Kinerja ................................................................... 55
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja ............................. 57
c. PenilaianKinerja ...................................................................... 58
d. Pengukuran Kinerja ................................................................. 60
B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 68
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 69
D. Hipotesis Penelitan .............................................................................. 80
vii
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN ........................................ 81
A. Subjek Penelitian ................................................................................. 81
B. Metode Penelitian ................................................................................ 81
C. Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 82
D. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 86
E. Penelitian Populasi ............................................................................... 87
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................................... 88
G. Teknik Pengujian Data ......................................................................... 90
1. Uji Validitas .................................................................................. 90
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 91
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 93
1. Perhitungan Persentase .................................................................. 93
2. Uji Persyaratan Pengolahan Data .................................................. 94
3. Analisis Korelasi Sederhana ......................................................... 94
a. Korelasi Sederhana .................................................................. 94
b. Korelasi Ganda ......................................................................... 95
4. Analisis Korelasi Regresi Ganda .................................................. 96
5. Koefisien Determinasi (KD) ......................................................... 97
6. Rancangan Pengujian Hipotesis .................................................... 97
BAB IV SUBJEK HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................ 99
A. Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ........... 99
1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ...................... 99
2. Produk dan Jasa Layanan Bank Rakyat Indonesia ......................... 102
3. Visi dan MIsi Bank Rakyat Indonesia .......................................... 107
B. Analisis Data Hasil Penelitian ............................................................ 107
1. Pemantapan Instrumen Penelitian ................................................ 107
a. Uji Validitas ............................................................................ 108
b. Uji Reliabilitas ......................................................................... 112
2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ............................................. 113
a. Uji Normalitas Data ................................................................ 113
b. Uji Linieritas Data .................................................................... 114
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 115
a. Uji Hipotesis Pertama ............................................................. 115
b. Uji Hipotesis Kedua ................................................................. 117
C. Pembahasan ......................................................................................... 121
1. Analisis Etika Bisnis .................................................................... 121
2. Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ................................ 136
3. Analisis Kinerja Organisasi............................................................ 146
4. Pengaruh Etika Bisnis terhadap Kinerja Organisasi ...................... 158
5. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja
Organisasi ....................................................................................... 159
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................... 162
A. Kesimpulan ........................................................................................ 162
B. Saran ................................................................................................... 162
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 165
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Daftar 10 Bank dengan Aset Terbesar Tahun 2010 ....................... 3
Tabel 1.2 Daftar 10 Bank yang memiliki nasabah tabungan paling loyal
Tahun 2011 Versi Infobank dan MarkPlus Insight ........................ 3
Tabel 2.1 Definisi Corporate Social Responsibility ....................................... 36
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................ 81
Tabel 3.2 Operasional VariabeL Penelitian ..................................................... 83
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 87
Tabel 3.4 Data Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Cianjur ............................................................................... 88
Tabel 3.5 Skala Penafsiran Rata-rata Skor Jawaban Responden .................... 93
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi ....................................................... 95
Tabel 4.1 Jumlah Item Angket untuk Uji Coba .............................................. 108
Tabel 4.2 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba .............................................. 109
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ..................................................... 110
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ................................................. 112
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 113
Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas Data ................................................................. 115
Tabel 4.7 Persamaan Regresi Y atas X1 ......................................................... 116
Tabel 4.8 Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 .............................. 116
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Y atas X1 .................................................... 117
Tabel 4.10 Persamaan Regresi Y atas X2 .......................................................... 118
Tabel 4.11 Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X2 .............................. 119
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Y atas X2 ................................................... 119
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis .................................................... 120
Tabel 4.14 Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Otonomi 122
Tabel 4.15 Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Keadilan 125
Tabel 4.16 Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Kejujuran127
Tabel 4.17 Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Saling
Menguntungkan ............................................................................. 130
Tabel 4.18 Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Integritas
Moral .............................................................................................. 131
Tabel 4.19 Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur tentang Etika Bisnis .......... 133
Tabel 4.20 Klasifikasi Skor Indikator Etika Bisnis ......................................... 135
Tabel 4.21 Frekuensi dan Persentase Tanggapan Responden terhadap Variabel
Etika Bisnis .................................................................................... 136
Tabel 4.22 Tanggapan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan
Indikator Market Actions ................................................................. 138
Tabel 4.23 Tanggapan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan
Indikator Mandated Actions .......................................................... 140
Tabel 4.24 Tanggapan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan
Indikator Voluntary Actions............................................................. 142
ix
Tabel 4.25 Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur tentang Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan ..................................................................................... 143
Tabel 4.26 Klasifikasi Skor Indikator Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 145
Tabel 4.27 Frekuensi dan Persentase Tanggapan Responden terhadap Variabel
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................................... 146
Tabel 4.28 Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan Indikator
Perspektif Keuangan ........................................................................ 148
Tabel 4.29 Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan Indikator
Perspektif Pelanggan ....................................................................... 149
Tabel 4.30 Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan Indikator
Perspektif Proses Bisnis Internal .................................................... 151
Tabel 4.31 Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan Indikator
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ................................... 153
Tabel 4.32 Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur tentang Kinerja Organisasi . 155
Tabel 4.33 Klasifikasi Skor Indikator Kinerja Organisasi ................................ 156
Tabel 4.34 Frekuensi dan Persentase Tanggapan Responden terhadap Variabel
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................................... 157
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dan harus
pelayanan hak-hak sipil dan ekonomi kepada setiap warga bangsa secara optimal,
mencapai secara efektif tujuan-tujuan dan sasaran khusus”. Dari pernyataan ini
jelas sekali bahwa faktor manusia dalam organisasi merupakan hal yang sangat
Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tidak mau
bisnis dan non bisnis kini menyadari bahwa mengelola suatu organisasi dalam
sistem organisasi dunia yang bersifat bebas dan terbuka telah menjadi sangat
faktor-faktor yang tidak bersifat nyata ternyata juga memainkan peranan dalam
mencapai prestasi.
terpuruk sebagai imbas krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda
perekonomian Indonesia. Bank adalah unit bisnis yang berbeda dengan industri
(liabilities), dua sisi produk bank tersebut mengandung risiko sehingga kesalahan
dalam mengelola dua sisi produk bank ini akan menyebabkan bank kesulitan
likuiditas dan/atau kerugian bunga (negatif spread yang bisa menggerogoti modal
bank. Bankir yang hebat hanya bisa diukur dari hasil karyanya yaitu berupa bank
yang hebat. Bank yang hebat adalah bank yang sehat dan kuat, untuk menjadi
sehat dan kuat, bank harus mampu mengelola minimal 8 risiko, yaitu Risiko
Risiko Reputasi, Risiko Strategik, dan Risiko Kepatuhan. Di Indonesia ini banyak
kita jumpai bank, baik bank milik negara, swasta, pemerintah, atau yang lainnya.
Tabel 1.1
Daftar 10 Bank dengan Aset Terbesar Tahun 2010
No Bank Keterangan
1. Bank Mandiri Rp410,619 triliun
2. BRI Rp395,396 triliun
3. BCA Rp323,345 triliun
4. BNI Rp241,169 triliun
5. CIMB Niaga Rpl42,932 triliun
6. Bank Danamon Rpll3,861 triliun
7. Bank Panin Rpl06,508 triliun
8. Bank Permata Rp74,040 triliun
9. BII Rp72,030 triliun
10. BTN Rp68,334 triliun.
Sumber : http://bataviase.co.id/node/573004
ditinjau dari sisi loyalitas nasabah. Pada 2011, kerjasama ini sudah ketujuh
kalinya di gelar. Berikut ini sepuluh bank yang memiliki loyalitas tertinggi secara
berurutan:
Tabel 1.2
10 Bank yang Memiliki Nasabah Tabungan Paling Loyal Tahun 2011
Versi Infobank dan Markplus Insight
Ranking Bank
1. Bank Central Asia (BCA)
2. Bank Mandiri
3. Bank Negara Indonesia (BNI’46)
4. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
5. Bank Danamon
6. Bank Bukopin
7. Panin Bank
8. Bank OCBC NISP
9. Bank UOB Buana
10. BII
Sumber : http:/www.infobanknews.com
4
perhatiannya untuk kredit infrastruktur, energi dan pangan. Sektor ini pada paruh
kedua 2010 sudah mencuri perhatian perbankan. Daya beli masyarakat yang
masih cukup tinggi di akhir tahun 2010 ini sudah cukup menjadi kunci bagi
kredit modal kerja semakin terakselerasi dan ke depan pertumbuhan kredit tetap
akan diarahkan kepada sektor yang produktif. Dengan perkembangan tersebut dan
sesuai dengan rencana bisnis bank, untuk keseluruhan 2010 pertumbuhan kredit
kualitas aset dan biaya kredit perbankan Indonesia dinilai terus menunjukkan
per September 2010. Tingkat kredit macet (NPL) turun menjadi 2,96 % dari 4,14
% Mei 2009. Meski memiliki banyak peluang, di tahun mendatang juga cukup
berat untuk perbankan nasional apalagi krisis global belum pulih seluruhnya
Keuangan (OJK) terbentuk. Masa transisi ini dinilai akan membingkungkan dunia
cukup mengenaskan yaitu turunnya Loan to Deposit Ratio (LDR), hal ini juga
dialami oleh tiga bank milik pemerintah yakni, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BRI), PT Bank BNI Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk, mencatat rasio
penyaluran kredit terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (LDR) jauh di
bawah ketentuan Bank Indonesia (BI) di level 78%. BRI misalnya, dari Desember
2010 sampai Februari LDR-nya stagnan di kisaran 75,1%. Angka ini anjlok dari
posisi kuartal III-2010 di 80,88%. Adapun LDR Bank BNI bulan Februari cuma
70,2%. Sedangkan LDR Bank Mandiri Februari 2011 di kisaran 71-72%. Satu-
satunya bank pelat merah yang memiliki LDR tinggi adalah PT Bank Tabungan
Negara Tbk (BTN), yakni 108,42% per Februari 2011. Adapun BNI masih
menenteng alasan lama terkait rendahnya LDR. Direktur Utama Bank BNI, Gatot
yang ngendon di neraca mereka yang tidak bisa masuk dalam perhitungan LDR.
Walhasil LDR BNI sulit terkerek di atas 78%. Bank Indonesia (BI) seharusnya
Pasalnya, bank BUMN memikul beban tugas tambahan sebagai salah satu motor
6
umumnya. (http://www.waspada.co.id)
Penurunan kinerja semestinya tidak terjadi pada sebuah bank yang sedang
berdampak pada harga saham saat public offering. Sudah bukan rahasia lagi jika
BRI saat ini selain fokus pada penghimpunan dana murah juga terus berupaya
dalam bisnis BRI. Padahal profitabilitas sebuah bank sangat ditentukan oleh
perkreditan yang mumpuni. Hal ini sejalan dengan Visi BRI yaitu “melayani
dengan setulus hati”, secara harafiah berarti layanan dan kinerja harus berjalan
beriringan.
Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
diperoleh. Dalam artikel yang dimuat Asean Business pada bulan Mei 1996
1. Mutu produk
2. Mutu pelayanan
3. Mutu manajemen
7
konteks bisnis, etika merupakan refkleksi kritis sistematik atas perilaku pebisnis
dan semua yang terjaring dalam bisnis sebagai lingkup tindak khusus manusia”.
Pada tataran ini etika bisnis membantu manusia khususnya para pebisnis
menghadapi berbagai persoalan moral yang terjadi dalam proses bisnis. Etika
perkembangan organisasi. Etika diartikan juga sebagai suatu kode organisasi yang
orang banyak/masyarakat.
aktif (penciptaan atau pemberian kredit yang dilakukan oleh bank) dan pasif
perkreditan. Dengan adanya beberapa tugas utama bank seperti di atas, maka
faktor kepercayaan dari pihak lain dan nasabah merupakan penunjang utama bagi
8
lancarnya operasional bank. Selain itu hal ini juga merupakan etika perbankan
Bank dan pihak ketiga benar bila dilihat kesesuaiannya dengan strategi
persaingan perusahaan. Tetapi ternyata terjadi banyak deviasi etika bisnis. Dalam
pencarian dana, bank menawarkan produk perbankan suku bunga simpanan tinggi
tanpa memperhatikan apakah produk tersebut laik untuk investor atau tidak.
ekspansi penyaluran kredit. Etika bisnis pun dapat dilanggar pihak ketiga. Terjadi
layaknya organisasi profit yang lain, bank dan pihak ketiga tetap harus
hak dan melakukan kewajiban adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh bank.
menjelaskan bahwa:
Etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari pelaksanaan sebuah unit
usaha. Sementara CSR merupakan manifestasinya. ‘’Etika bisnis berbicara
mengenai nilai. Apakah sebuah perusahaan menganut nilai yang baik atau
yang buruk. Kalau memang memegang nilai yang baik dalam berbisnis,
maka perusahaan tersebut pasti akan menjalankan CSR yang memang
bertanggung jawab.
Perusahaan seperti Unilever, Bank Mandiri dan Golden Missisipi (Aqua) adalah
kepada masyarakat luas melalui media-media, baik itu media massa maupun
media elektronik.
salah satu kewajiban perusahaan semakin kuat. Meskipun baru pada tahun 2007
CSR memiliki kedudukan atas dasar hukum, namun kegiatan dan aktivitas CSR
CSR semakin menyentuh jantung hati dunia bisnis. Di Indonesia, wacana tentang
masyarakat sebagai wujud tanggung jawab sosial itu. Patut kita ketahui dampak
hal ini beranggapan bahwa CSR industri keuangan terutama harus terkait dengan
yang ada saat ini masih menunjukkan sisi kebijakan dan program CSR perbankan.
Sisi kelemahan yang ada tidak terlepas dari fakta bahwa pemahaman dan
studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, proses dan struktur pada
bahwa perilaku organisasi terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan
“analisis kehidupan organisasi dapat dilihat melalui tiga faktor utama, yaitu 1)
yang akan penulis angkat dalam penelitian ini terangkum dalam judul sebagai
berikut:
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran kuat lemahnya etika bisnis pada PT. Bank Rakyat
3. Bagaimana tingkat kinerja organisasi pada Bank PT. Bank Rakyat Indonesia
organisasi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang
Cianjur?
tingkat kinerja organisasi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
C. Tujuan Penelitian
berikut :
1. Menganalisis kuat lemahnya etika bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia
organisasi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang
Cianjur.
tingkat kinerja organisasi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademik
manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan masalah Etika Bisnis,
2. Kegunaan Praktis
b. Bagi penulis, penelitian ini sebagai syarat dalam ujian tesis pada Program
Pendidikan Indonesia.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Pustaka
1) Pengertian Etika
menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler
dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya
Secara etimologi, kata etika berasal dari kata Yunani ethos (tunggal) yang
berarti adat, kebiasaan, watak, akhlak, sikap, perasaan, dan cara berfikir.
Benruk jamaknya ta etha. Sebagai bentuk jamak dari ethos, ta etha berarti
adat-kebiasaan atau pola pikir yang dianut oleh suatu kelompok orang
yang disebut masyarakat atau pola tindakan yang dijunjung tinggi dan
dipertahankan oleh masyarakat tersebut. Bentuk jamak inilah yang
menjadi acuan dengannya istilah etika yang dipakai dalam sejarah
peradaban manusia hingga saat ini tercipta. Etika adalah ta etha atau adat-
kebiasaan yang baik yang dipertahankan, dijunjung tinggi, dan diwariskan
secara turun-temurun. (Yosephus, 2010: 3).
14
Sternberg (1994) mendefinisikan etika bisnis sebagai suatu bidang filosofi
praktik dan aktivitas dalam berbisnis. Etika merupakan suatu kehendak yang
etika bisnis adalah suatu perbuatan atau aktivitas dalam bisnis yang mengandung
nilai moral didalamnya. Nilai moral disini dapat berarti kejujuran, kerja sama,
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang
lain Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya
kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang
15
tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap
dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya
membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita
lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan
dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
2) Pengertian Bisnis
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu business, dari
kata dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas,
maupun masyarakat dalam artian sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendapatkan keuntungan. Bisnis juga dapat didefinisikan
sebagai serangkaian usaha yang dilakukan oleh satu orang atau lebih
individu atau kelompok dengan menawarkan barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan atau laba. (Wikipedia)
Bisnis dalam arti luas adalah istilah yang menggambarkan semua aktivitas
dan institusi yang memproduksi barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu sistem yang
memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
sebagai berikut “Business is the organizated effort for individuals to produce and
shell for a provit the goods and service that satisfy societies needs. The general
term business refer to all such efforts within a society or within industry”. Artinya
16
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
Bisnis adalah bisnis, para pelaku bisnis adalah orang-orang yang bermoral,
tetapi moralitas tersebut hanya berlaku dalam dunia pribadi mereka, begitu
mereka terjun dalam dunia bisnis mereka akan masuk dalam permainan
yang mempunyai kode etik tersendiri. Jika suatu permainan judi
mempunyai aturan yang sah yang diterima, maka aturan itu juga diterima
secara etis. Jika suatu praktik bisnis berlaku begitu umum di mana-mana,
lama-lama praktik itu dianggap semacam norma dan banyak orang yang
akan merasa harus menyesuaikan diri dengan norma itu. Dengan demikian,
norma bisnis berbeda dari norma moral masyarakat pada umumnya,
sehingga pertimbangan moral tidak tepat diberlakukan untuk bisnis
dimana “sikap rakus adalah baik”.
(a) Pertama, bisnis tidak dapat disamakan dengan permainan judi. Dalam
bisnis memang dituntut keberanian mengambil risiko dan spekulasi,
namun yang dipertaruhkan bukan hanya uang, melainkan juga dimensi
kemanusiaan seperti nama bai kpengusaha, nasib karyawan, termasuk
nasib-nasib orang lain pada umumnya.
(b) Kedua, bisnis adalah bagian yang sangat penting dari masyarakat dan
menyangkut kepentingan semua orang. Oleh karena itu, praktik bisnis
mensyaratkan etika, disamping hukum positif sebagai acuan standar
dalam pengambilan keputusan dan kegiatan bisnis.
(c) Ketiga, dilihat dari sudut pandang bisnis itu sendiri, praktik bisnis yang
berhasil adalah memperhatikan norma-norma moral masyarakat,
sehingga ia memperoleh kepercayaan dari masyarakat atas produ atau
jasa yang dibuatnya.
dibutuhkan, sangat relevan, dan mempunyai tempat yang sangat strategis dalam
17
(a) Dalam bisnis modern dewasa ini, para pelaku bisnis dituntut menjadi
orang-orang profesional di bidangnya.
(b) Dalam persaingan bisnis yang ketat para pelaku bisnis modern sangat
sadar bahwa konsumen adalah benar-benar raja. Karena itu hal yang
paling pokok untuk bisa untung dan bertahan dalam pasar penuh
persaingan adalah sejauh mana suatu perusahaan bisa merebut dan
mempertahankan kepercayaan konsumen.
(c) Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang bersifat
netral tak berpihak tetapi efektif menjaga agar kepentingan dan hak
semua pemerintah dijamin, para pelaku bisnis berusaha sebisa
mungkin untuk menghindari campur tangan pemerintah, yang baginya
akan sangat merugikan kelangsungan bisnisnya. Salah satu cara yang
paling efektif adalah dengan menjalankan bisnisnya secara secara baik
dan etis yaitu dengan menjalankan bisnis sedemikian rupa tanpa secara
sengaja merugikan hak dan kepentingan semua pihak yang terkait
dengan bisnisnya.
(d) Perusahaan-perusahaan modern juga semakin menyadari bahwa
karyawan bukanlah tenaga yang siap untuk eksploitasi demi mengeruk
keuntungan yang sebesar-besarnya. Justru sebaliknya, karyawan
semakin dianggap sebagai subjek utama dari bisnis suatu perusahaan
yang sangat menentukan berhasil tidaknya, bertahan tidaknya
perusahaan tersebut.
dengan etika bahkan sangat mengandalkan etika. Dengan kata lain, bisnis
memang punya etika dan karena itu etika bisnis memang relevan untuk
keuntungan dan etika memperlihatkan bahwa dalam iklim bisnis yang terbuka dan
bebas, perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara baik dan etis, yaitu
perusahaan yang memperhatikan hak dan kepentingan semua pihak yang terkait
terelakkan. Bisnis tidak lagi hanya dituntut menghasilkan keuntungan yang bagus
18
sehingga memberikan manfaat optimum kepada pemegang saham melainkan juga
harus mengedepankan tata kelola usaha yang baik, patuh pada aturan dan tetap
berada dalam koridor etika bisnis. Maka sudah semestinya kalau para karyawan
Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku
manusia yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena
itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan
terperinci, Richard T.de George (2010) menyebut bahwa etika bisnis menyangkut
19
tujuan perusahaan” dan menurut Weis (2010) dalam “Etika Bisnis adalah seni dan
dua hal yang berbeda bahkan bertentangan. Kedua hal tersebut adalah etika
kontemporer atau etika sebagai ilmu dan bisnis sebagai sarana, dengannya
manusia menjadi lebih baik secara ekonomis atau bisnis sebagai entitas ekonomis.
Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar
untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut
istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat
20
berkaitan dengan norma-norma yang membedakan hal yang benar atau
salah mengacu kepada hukum agama, adat dan negara.
bahwa etika bisnis adalah ”a specialized study of moral right and wrong. It
behavior”. Sehubungan dengan definisi etika bisnis yang diajukan oleh Manuel G
Velasques, paling sedikit terdapat dua hal yang patut digaris bawahi. Pertama,
etika merupakan studi khusus tentang apa yang benar dan apa yang salah secara
moral. Kedua, studi khusus tersebut dipusatkan pada norma-norma moral ketika
institusi-institusi bisnis serta perilaku pebisnis. Pada tataran ini etika bisnis
membantu manusia khususnya para pebisnis agar mampu mengambil sikap yang
merupakan usaha sadara manusia dalam hal ini para pebisnis untuk
persoalan moral yang kerap terjadi di dunia bisnis. Menurt Yosephus (2010: 128) :
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa etika bisnis atau etika
dalam berbisnis memampukan para pebisnis untuk memilih berbagai ajaran moral
21
atau perilaku serta menerapkannya secara bertanggung jawab dalam wilayah
internasional.
bisnis, yakni:
22
(e) Peran media dan publisitas
sebagai bagian dari kebijakan bisnis. Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe
keuntungan dengan jalan main curang atau memakan pihak lain dengan
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan
lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh
pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya
23
excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis
yangberlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus
menciptakan etika bisnis. Namun demikian bukan berarti etika bisnis anti
lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi
sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan
24
(e) Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak
akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit
yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada sikap saling
25
pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan
itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana
apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut.
"oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk
memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha
menciptakan etika bisnis. Jika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang
pengusaha lemah. Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang bermoral dan beretika
saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat diharapkan semua pihak apalagi
26
adanya moral dan etika dalam dunia bisnis serta kesadaran semua pihak untuk
mendefinisikan segala perbuatan yang baik dan dalam pengertian buruk adalah
1) Etika membantu kita untuk mampu mengambil sikap yang tepat pada
saat menghadapi konflik nilai.
2) Etika membantu kita untuk mengambil sikap yang tepat dalam
menghadapi transformasi di segala bidang kehidupan sebagai akibat
modernisasi.
3) Etika memampukan kita untuk selalu bersikap kritis terhadap berbagai
ideologi baru.
4) Etika memberika pengertian yang mendasar dan kritis agar tanggap
terhadap setiap situasi yang dihadapi.
adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk menjalankan good
business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business”. Disini, etika
bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang
baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai
adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk
dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis
27
c. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia.
Demikian pula, prinsip-prinsip itu sangat erat terkait dengan sistem nilai yang
oleh masyarakat Jepang, Eropa dan Amerika Utara akan dipengaruhi oleh sistem
yang berlaku di Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyaarakat
kita.
Sebagai etika khusus atau etika terapan, prinsip-prinsip etika yang berlaku
dalam bisnis sesungguhnya adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya,
karena itu tanpa melupakan kekhasan sistem nilai dari setiap masayarak bisnis,
disini secara umum dapat dikemukakan beberapa prinsip etika bisnis tersebut.
prinsip etika bisnis, yaitu prinsip otonomi, prinsip kejujuran, prinsip keadilan,
1) Prinsip Otonomi
baik untuk dilakukan. Orang bisnis yang otonom adalah orang yang sadar
sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. Ia tahu
darinya, tuntutan dan aturan yang berlaku bagi bidang kegiatannya, sadar dan tahu
28
akan keputusan dan tindakan yang akan diambilnya serta risiko atau akibat yang
akan timbul baik bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain. Ia juga
tahu bahwa keputusan dan tindakan yang diambilnya akan sesuai, sebaliknya akan
bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu. Karena itu orang yang
otonom bukanlah orang yang sekadar mengikuti begitu saja norma dan nilai moral
yang ada, melainkan adalah orang yang melakukan sesuatu karena tahu dan sadar
2) Prinsip Kejujuran
bisnis karena mitos keliru bahwa bisnis adalah kegiatan tipu-menipu demi
mearaup untung, harus diakui bahwa memang prinsip ini paling problematic
karena masih banyak pelaku binis yang mendasarkan kegiatan bisnisnya pada
tipu-menipu atau tindakan curang, karena situasi eksternal tertentu atau karena
kegiatan bisnis di bawah ini bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak bisa
bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan pada prinsip kejujuran. Dan
sesungguhnya, paling kurang dalam ketiga lingkup kegiatan tersebut, para pelaku
bisnis modern sadar dan mengakui bahwa memang kejujuran dalam berbisnis
kontrak. Semua pihak (pelaku bisnis dalam hal ini) secara a priori saling percaya
satu sama lain, bahwa masing-masing pihak tulus dan jujur dalam membuat
29
perjanjian dan kontrak itu dan lebih dari itu serius serta tulus dan jujur
mungkin lagi pihak yang dicurangi itu mau menjalin relasi bisnis dengan pihak
yang curang tadi, ini mempunyai efek multiplier-expansive yang luar biasa.
Dalam abad informasi yang terbuka dan cepat ini, dalam waktu singkat semua
pengusaha lainnya tahu bahwa pihak yang curang tadi harus dihindari sebisa
Kedua kejujuran juga relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu
dan harga yang sebanding. Sebagaimana telah dikatakan di awal dalam bisnis
modern penuh persaingan dimana kepercayaan konsumen adalah hal yang paling
pokok. Maka sekali pengusaha menipu konsumen entah melalui iklan melalui
mudah lari ke produk lain, bahkan perusahaan yang sudah mempunyai nama besar
tidak bisa mengandaikannya begitu saja, dan karena itu selalu berusaha untuk
banyak konsumen Indonesia lebih suka mengkonsumsi produk luar negeri, hal ini
sendiri. Pengusaha luar negeri lebih bisa dipercaya karena jujur dalam
menawarkan barang dengan kualitas yang baik yang tidak akan mudah menipu
30
menyakitkan tapi menjunjukkan bahwa kejujuran adalah prinsip yang sangat
penting dan relevan untuk kegiatan bisnis yang baik dan tahan lama.
hubungan kerja dalam perusahaan itu tidak dilandasi oleh kejujuran, maka
kejujuran dalam perusahaan adalah inti dan kekuatan perusahaan itu. Suatu
perusahaan akan hancur apabila suasana kerja penuh dengan akal-akalan dan tipu-
menipu, selama kejujuran tidak terbina dalam perusahaan relasi keluar pun sulit
padahal kepercayaan adalah asset yang sangat berharga bagi kegiatan bisnis.
dasar bagi kelangsungan dan keberhasilan bisnis, hal ini dengan gambling
memperlihatkan bahwa kejujuran adalah prinsip yang sangat relevan dan penting
3) Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan peraturan yang adil dan sesuai dengan criteria yang rasional objektif dan
kegiatan bisnis entah dalam relasi eksternal perusahaan maupun relasi internal
keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan
kepentingannya.
31
4) Prinsip Saling Menguntungkan
menguntungkan semua pihak. Jika dalam prinsip keadilan menuntut agar tidak
boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, maka dalam prinsip
saling menguntungkan secara positif juga menuntut hal yang sama yaitu agar
semua pihak berusaha saling menguntungkan satu sama lain. Dalam bisnis yang
kompetitf, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan win-
win situation.
5) Integritas Moral
Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan agar menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baiknya atau nama baik perusahaannya. Prinsip ini merupakan tuntutan dan
dorongan dari dalam diri pelaku dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan
dibanggakan, dimana hal itu tercermin dalam seluruh perilaku bisnisnya dengan
Dari sekian banyak faktor etika yang telah dipertanyakan kepada para
dengan dapat dipercaya. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa berbisnis
berarti melakukan suatu hubungan ekonomi antara banyak kelompok yang sering
kita kenal dengan sebutan stakeholder. Untuk menjadi pebisnis yang berhasil
32
dalam perspektif perusahaan etika memiliki hubungan yang luas dekat dengan
kepercayaan, namun kepercayaan bisa kita angkat sebagai poin dasar yang banyak
dijadikan indikator bahwa suatu perusahaan dapat dianggap beretika atau tidak.
Jika kepercayaan itu penting dan etika bisnis harus mengandung kepercayaan ini
nya.
etika bisnis antara lain leadership, strategi dan performansi, budaya perusahaan,
1) Leadership
yang beretika dan perilaku beretika, dan ini tampak dalam konteks individu dan
beretika dan berperilaku secara beretika pula, serta mengupayakan agar organisasi
33
2) Strategi dan Performansi
teritama dari sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya dengan
berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan yang jelek akan memiliki kesulitan
yang besar untuk menyelaraskan target yang ingin dicapai perusahaannya dengan
3) Budaya Perusahaan
Rudito dan Famiola (2007: 71) berpendapat bahwa “budaya perusahaan adalah
suatu kumpulan nilai-nilai, norma-norma, ritual, dan pola tingkah laku yang
suatu perilaku yang bisa ditandai mana perilaku yang pantas dan mana yang tidak
pantas.
4) Karakter Individu
Perjalanan suatu perusahaan tidak lain adalah karena peran banyak individu
Perilaku etika seseorang dalam suatu organisasi akan sangat dipengaruhi nilai-
nilai, norma-norma, moral dan prinsip yang dianutnya dalam menjalankan
34
kehidupannya yang kemudian bisa dianggap sebagai kualitas individu
tersebut. Semua kualitas individu ini nantinya akan dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang diperoleh dari luar yang kemudian menjadi prinsip yang dijalani
dalam kehidupannya dalam bentuk perilaku. Faktor-faktor tersebut adalah
pengaruh budaya, pengaruh organisasi tempatnya bekerja dan pengaruh
kondisi politik dan perekonomian global dimana dia hidup.
Dari pendapat di atas dapat dituangkan secara lebih rinci ke dalam gambar,
Pengaruh Budaya
Keluarga
Pendidikan
Agama
Media/entertaiment
Gambar 2.1
Faktor yang mempengaruhi perilaku etika individu
(Sumber : Carrol and Buchholots dalam Rudito dan Famiola, 1998: 74)
35
2. Konsep Dasar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pada sesi sebelumnya telah disebutkan salah satu faktor yang harus
sosial, yang mana tanggung jawab sosial bagi perusahaan dilakukan dengan
daya perusahaan.
Tabel 2.1
Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
No Sumber Definisi
1. Steiner dan Steiner CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan
(2003:126) adalah kewajiban suatu perusahaan harus
menciptakan kesejahteraan dengan
menghindari praktik hal yang buruk dengan
meningkatkan aset sosial masyarakat.
2. Bank Dunia dalam Endro CSR is the commitment of business to
Sampurna (2007) contribute to sustainable economic
development working with employees
andtheir representative, the local community
and society at large to improve quality of
life, in ways that are both good forbusiness
and good for development. (CSR merupakan
komitmen bisnis yang berperan untuk
pembangunan ekonomi, mendukung
kerjasana antar karyawan dengan pimpinan,
menciptakan komunikasi sosial guna
meningkatkan kualitas hidup masyarakat
sekitar, dengan cara- cara yang baik bagi
kegiatan dan pengembangan perusahaan).
36
3. World Bank dalam Yusuf Corporate Social Responsibility berarti janji
Wibisono (2007:7) bisnis untuk menyumbang pembangunan
ekonomi yang berkesinambungan bersama
dengan karyawan dan perwakilan mereka,
untuk komunitas local dan masyarakat luas
untuk meningkatkan kualitas kehidupan
yang saling menguntungkan untuk bisnis
dan pembangunan.
4. Canadian Business for A company’s commitment to operating in an
Social Responsibility dalam economically and environmentally
Roida (2008) sustainable manner; at the same time,
recognize the interests of its stakeholders.
(komitmen perusahaan untuk beroperasi
secara ekonomis dan mendukung
lingkungan, dan pada waktu yang sama
memperhatikan kepentingan stakeholders).
5. The World Business Council Corporate Social Responsibility adalah
for Sustainable komitmen dunia usaha untuk terus-menerus
Development bertindak secara etis, beroperasi secara legal
(WBCSD)dalam Philip dan berkontribusi untuk peningkatan
Kotler dan Nancy Lee ekonomi, bersamaan dengan peningkatan
(2005:3) dan Yusuf kualitaas hidup dari karyawan dan
Wibisono (2007:7) keluarganya sekaligus juga peningkatan
kualitas komunitas local dan masyarakat
secara lebih luas.
6. Kotler dan Nancy Lee Corporate Social Responsibility adalah
(2005:3) komitmen untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam kebebasan
menjalani praktek bisnis dan memperoleh
sumber daya perusahaan.
7. Frederick, William C, Corporate Social Responsibility mempunyai
Davis, Keith, Post dan arti tanggung jawab yang dipegang
James (2004:46) perusahaan untuk setiap kegiatannya yang
dapat mempengaruhi orang-orang,
komunitas disekitar mereka, dan
lingkungannya.
8. M. Suyanto (2007:36) Corporate Social Responsibility adalah
konsep yang menyeimbangkan perusahaan
dalam mendapatkan profit dengan aspek
social san lingkungan.
9. International Finance Komitmen dunia bisnis untuk memberikan
Corporation (Rudito dan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi
Famiola, 2007:207) berkelanjutan melalui kerjasama dengan
karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal
dan masyarakat luas untuk meningkatkan
37
kehidupan mereka melalui cara-cara yang
baik bagi bisnis maupun pembangunan.
10. Institute of Chartered Jaminan bahwa organisasi-organisasi
Accountants, England and pengelola bisnis mampu memberi dampak
Wales (Rudito dan positif bagi masyarakat dan lingkungan,
Famiola, 2007:207) serta memaksimalkan nilai bagi para
pemegang saham (shareholders) mereka.
11 Canadian Government Kegiatan usaha yang mengintegrasikan
(Rudito dan Famiola, ekonomi, lingkungan dan sosial ke dalam
2007:207) nilai, budaya, pengambilan keputusan,
strategi, dan operasi perusahaan yang
dilakukan secara transparan dan
bertanggung jawab untuk menciptakan
masyarakat yang sehat dan berkembang.
12 European Commission Sebuah konsep dengan mana perusahaan
(Rudito dan Famiola, mengintegrasikan perhatian terhadap sosial
2007:207) dan lingkungan dalam operasi bisnis
mereka dan dalam interaksinya dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders)
berdasarkan prinsip kesukarelaan.
13 CSR Asia (Rudito dan Komitmen perusahaan untuk beroperasi
Famiola, 2007:207) secara berkelanjutan berdasarkan prinsip
ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya
menyeimbangkan beragam kepentingan para
stakeholders.
14 ISO 26000 mengenai Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap
Guidance on Social dampak-dampak dari keputusan-keputusan
Responsibility (Suharto: dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat
2004) dan lingkungan yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku transparan dan etis yang
sejalan dengan pembangunan berkelanjutan
dan kesejahteraan masyarakat;
mempertimbangkan harapan para pemangku
kepentingan, sejalan dengan hukum yang
ditetapkan dan norma-norma perilaku
internasional; serta terintegrasi dengan
organisasi secara menyeluruh (draft 3,
2007).
Sumber : Olahan dari berbagai sumber
38
kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan CSR dalam sutau
perdebatan bagi organisasi untuk melanjutkan kegiatan tersebut atau tidak, karena
hal tersebut memang benar-benar aktivitas social responsibility atau hanya untuk
digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin populer terutama setelah kehadiran
buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business
dalam tiga focus yaitu 3P, yang dapat artikan sebagai profit, planet dan people.
Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit)
39
Berdasarkan pedoman ISO 26000, CSR tidaklah sesederhana sebagaimana
consumer issues.
dalam UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007, dimana dalam pasal 74 antara
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
undangan.
yang menjalankan usaha di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
40
wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan, namun tidak dijelaskan
apakah hal tanggung jawab yang sama juga diwajibkan bagi entitas usaha yang
tidak berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas. Sehingga, hal ini dapat
Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta
yaitu apakah Perseroan Terbatas yang tidak menjalankan kegiatan usaha di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam dapat diartikan tidak diwajibkan
tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk CSR serta sanksi bagi yang melanggar. Pada ayat 2, 3 dan 4
peraturan dan perundang-undangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai CSR ini baru
41
modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan." Meskipun
UU ini telah mengatur sanksi-sanksi secara terperinci terhadap badan usaha atau
usaha perseorangan yang mengabaikan CSR (Pasal 34), UU ini baru mampu
menjangkau investor asing dan belum mengatur secara tegas perihal CSR bagi
perusahaan nasional.
pelaksanaan CSR.
voluntary actions.
1) Market Actions
42
mendominasi kepentingan mereka di pasar, ketika perusahaan merespon pasar
Social Responsibility ini adalah perhatian perusahaan atas dampak operasi bisnis
terhadap pekerja.
2) Mandates Actions
3) Voluntary Actions
dengan menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu sosial yang terjadi dan
Pertama adalah program sukarela yang bersifat legal plus atau diluar
lingkup kedua dari kegiatan voluntary actions sejalan dengan program nasional,
43
seperti pemberantasan buta huruf, dan membantu mengurangi kemiskinan dengan
program charity. Ketiga, focus kegiatan ini berupa kampanye kepedulian pada
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari CSR adalah
44
Meningkatkan nilai perusahaan melalui pembentukan reputasi yang baik.
1) Brand diferentitation.
Dalam persaingan pasar yang kian komppetitif, CSR bisa memberikan citra
yang khas, baik ,dan etis dimata public yang pada gilirannya menciptakan
customer loyality.
2) Human Resources
yang memiliki kualifikasi yang tinngi. Saat interview calon karyawan yang
memiliki pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan
Bagi staff lama, CSR juga dapat meningkapkan persepsi, reputasi, dan
3) Lisence to Operate
memberi “izin” atau “restu” bisnis karena dianggap telah memenuhi standar
45
4) Risk Management
Membangun budaya “doing the right thing” berguna bagi perusahaan dalam
bahwa dari sisi perusahaan terdapat 6 manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas
CSR, yaitu :
1) Mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima
aktivitas yang dijalankan. CSR akan mengangat citra perusahaan, yang dalam
yang lalu dilanda isu adanya kandungan bahan berbahaya dalam produknya.
46
3) Keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa bangga
bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang secara
merasa lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras demi kemajuan perusahaan.
lainnya.
human resources development atau public relations. CSR bisa pula dilakukan oleh
yayasan yang terbentuk terpisah dari organisasi induk perusahaan maupun tetap
47
Sebagian besar perusahaan di Indonesia menjalankan CSR melalui
kerjasama dengan mitra lain seperti LSM, perguruan tinggi, atau lembaga
karitatif dan kemanusiaan ini pada umumnya dilakukan secara ad-hoc, partial,
dan tidak melembaga. CSR pada tataran ini hanya sekedar do good dan to look
good (berbuat baik agar terlihat baik). Perusahaan yang melakukannya termasuk
Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang
development.
48
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai
dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity,
pemberdayaan (Briliant dan Rice, 1988; Burke, 1988; Suharto, 2008). Dalam
dijalankan secara profesional dan melembaga. CSR kemudian identik dengan CSP
legal, etis, dan sosial sebagaimana konsep piramida CSR-nya Archie B. Carol
(Suharto:2008).
Dalam literatur pekerjaan sosial (social work), CSR termasuk dalam gugus
pekerjaan sosial industri, industrial social work atau occupational social work
(Suharto, 2008). Pekerjaan Sosial Industri mencakup pelayanan sosial internal dan
dan jaminan sosial bagi pegawai serta keluarganya adalah beberapa bentuk
dengan pihak lain atau bergabung dalam konsorsium. Model mana yang dipilih
49
sangat tergantung pada visi dan misi perusahaan, sumberdaya yang dimiliki, serta
LSM).
perusahaan mampu menjalankan CSR secara otentik sesuai filosofi dan konsep
CSR yang sejati. Tidak sedikit perusahaan yang terjebak oleh bias-bias CSR
berikut ini :
1) Kamuflase
2) Generic
berdasarkan template atau program CSR yang telah dilakukan oleh pihak lain.
Perusahaan yang implusif dan pelit biasanya malas melakukan inovasi dan
50
3) Directive
Kebijakan dan program CSR dirumuskan secara top down dan hanya
4) Lip service
CSR tidak menjadi bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan. Biasanya
program CSR tidak didahului oleh needs assessment dan hanya diberikan
menyentuh perhatian publik. Salah satu karakter dasar CSR, yakni pemberdayaan
masyarakat, menjadi semakin jauh dari pencapaian tujuan CSR. Pelaksanaan CSR
yang terjebak bias-bias di atas dapat mengubah singkatan dan makna CSR menjadi
Candu
program.
51
Sandera
Racun
istilah CSR untuk kegiatannya. Beberapa perusahaan tak segan membayar agar
kegiatan sosialnya tampil hingga satu halaman penuh surat kabar atau
rasionalitas bisnis.
disana-sini, terutama dari sudut pandang konsep dan praktiknya, sebagai strategi
52
publikasi tidak berlebihan jika CSR Award disebut sebagai momentum penting
Perkembangan konsep dan praktik CSR di Indonesia tentu tak lepas dari
Tetapi kesempatan ini tidak boleh dibaca sebagai peluang memperluas eksploitasi
SDA dan SDM semata, dengan kata lain proses perluasan bisnis (khususnya yang
lingkungan.
perubahan politik ekonomi paksa Orde Baru. Keran demokratisasi yang makin
terbatas, yaitu di pasal 74. Pasal tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai
53
negara yang pertama kali mewajibkan CSR di dunia ini. Sebelumnya cukup
banyak negara yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan dampak sosial dan
Indonesia melakukannya di bulan Juli 2007, Inggris pun menyusul beberapa bulan
kemudian.
(CSR)
CSR adalah untuk mendongkrak citra perusahaan. Pada fase ini hampir bisa
dan member citra sebagai korporasi yang tanggap terhadap kepentingan sosial.
3) CSR diimplementasikan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam
54
kelangsungan bisnisnya melainkan juga tanggung jawab sosial dan
lingkungannya.
dalam koridor strategi perusahaan yang diarahkan untuk mencapai bottom line
business goal.
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar kerja
yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja.
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 503) adalah
“sesuatu yang dicapai atau prestasi atau kemampuan kerja”. Mulyadi (2001),
mengemukakan bahwa :
55
John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997: 104) dalam
berpendapat bahwa :
Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
mencapai hasil kerja. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Jhonson
Kinerja sama dengan perfomance kerja yaitu berupa besar dan jauh tugas-
tugas yang telah dijabarkan, diwujudkan atau dilaksanakan yang
berhubungan denga tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan pola
dan perilaku sebagai aktualisasi dari kompetensi yang dimiliki.
56
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja
mempunyai kinerja yang baik yaitu menyangkut pernyataan tentang maksud dan
berorientasi pada manfaat dari pada sekedar mission statement atau pernyataan
tentang misi. Pernyataan tentang maksud mendefinisikan tentang apa yang harus
manusia, dan proses sumber daya manusia”. Dari pendapat tersebut bahwasanya
rencana tindak yang sangat luas untuk mencapai tujuan organisasi, sementara itu
Karena strategi bersifat terintegrasi, maka semua faktor atau variabel saling
tidak hanya diperlukan untuk menghadapi keadaan saat ini tetapi lebih penting
57
lagi untuk proses perubahan yang diperlukan untuk mengahdapi masa depan
organisasi.
c. Penilaian Kinerja
dengan tahapan ini dapat diperoleh informasi yang dapat dijadikan dasar bagi
kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, baik itu
kinerja (job assessment) menitikberatkan pada upaya untuk “memotret” hasil yang
telah dicapai secara obyektif, sebagai bahan dasar ketika dilakukan pengukuran”.
58
2) Meningkatkan kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan yang
direflesikan dalam kenaikan produktivitas.
3) Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan
meningkatkan hasil kerja dan prestasi kerja.
4) Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembangan
dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna.
5) Menyediakan alat atau sarana untuk membandingkan prestasi kerja
karyawan dengan gaji atau imbalan yang akan diterima karyawan
tersebut.
6) Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengeluarkan
perasaannya tentang pekerjaan atau hal-hal yang ada kaitannya.
Suatu hal yang sangat penting dalam penilaian kerja adalah obyektivitas,
artinya penilaian tidak boleh didasarkan pada suka atau tidak suka melainkan
harus mengacu pada suatu obyektif dan baku, untuk itu diperlukan penentuan
dalam setiap organisasi. Maka dari itu posisi penilaian kinerja menjadi sangat
persyaratan tertentu.
bahwa penilaian kerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan
59
d. Pengukuran Kinerja
relevan. Hal-hal yang diukur tergantung apa yang dianggap penting oleh
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana atau standar yang sudah
keseimbangan antara strategi dan kinerja dari berbagai perspektif dan Scorecard
balance scorecard dalam menterjemahkan visi dan misi perusahaan melalui empat
60
Keuangan
“Untuk berhasil secara financial apa yang
harus kita perhatikan kepada para
pemegang saham kita?”
Gambar 2.2
Balances Scorecard Memberi Kerangka Kerja Untuk Penerjemahan Strategi ke dalam Kerangka Operasional
(Sumber : Robert Kaplan dan David P. Norton, 1996:8)
61
1. Perspektif finansial
misalnya laba operasi, return on capital employed (ROCE), nilai tambah ekonomis.
Ukuran kinerja finansial juga merupakan hasil akhir yang ingin digapai oleh sebuah
organisasi bisnis. Sebab tanpa menghasilkan profit yang sustainable dan cash flow
yang sehat, sebuah perusahaan mungkin akan lebih layak disebut sebagai paguyuban
sosial. Dalam dimensi ini, beberapa indikator kinerja (atau lazim disebut sebagai key
performance indicators atau KPI) yang kerap digunakan sebagai acuan antara lain
adalah :
2. Perspektif pelanggan
segmen pasar tempat perusahaan akan bersaing, perspektif ini terdiri dari :
Ukuran preposisi nilai pelanggan terdiri dari atribut produk dan jasa, hubungan
62
Dimensi pelanggan yang notabene merupakan tonggak penting untuk mencapai
kejayaan dalam aspek keuangan. Sebab tanpa pelanggan, sebuah organisasi bisnis
tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya. Demikianlah untuk menggapai
Proses bisnis internal, manajer melakukan identifikasi berbagai proses yang sangat
penting untuk mencapai tujuan pelanggan dan pemegang saham. Perspektif bisnis
Proses operasi
Menyampaikan produk dan jasa saat ini kepada pelanggan saat ini
Dalam BSC, tujuan dan ukuran perspektif proses bisnis internal diturunkan dari
strategi eksplisit yang ditujukan untuk memenuhi harapan para pelanggan sasaran
63
Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan
Purna Jual
Kebutuhan Kenali Ciptakan Bangun Luncurkan Layani Kebutuhan
Pelanggan Pelanggan
Teridentifikasi pasar produk jasa produk/jasa produk/jasa produk/jasa Terpuaskan
Proses Bisnis
Proses Inovasi Proses Operasi
Rancangan Produk -Pembuatan Produk
Pengembangan produk -Pemasaran Produk
-Layanan Purna Jual
Gambar 2.3
Perspektif Rantai Nilai Proses Bisnis Internal
(Sumber : Robert S Kaplan dan David P Norton, 1996:251)
pertama kali menemukan dan mengembangkan pasar baru, pelanggan baru, serta
penelitian pasar, bentuk preferensi dan tingkat harga produk dan pasar sasaran,
syarat : manajer harus memiliki informasi yang akurat dan dapat diandalkan
P/J secara efisien, konsisten, dan tepat waktu. Terdapat dua proses operasi, yaitu:
64
Secara model BSC, terdapat ukuran tambahan yaitu ukuran mutu dan siklus,
c) Layanan purna jual meliputi garansi, dan berbagai aktivitas perbaikan, faktur,
penagihan, penggantian produk yang rusak dan yang dikembalikan serta proses
masalah.
manusia, sistem dan prosedur perusahaan. Tujuan perspektif ini adalah menyediakan
Kapabilitas pekerja
titik yang optimal. Dengan kata lain, dimensi ini hendak meletakkan sebuah pondasi
yang kokoh nan tegar agar sebuah organisasi bisnis terus bisa mengibarkan
65
keunggulannya. Contoh KPI (key performance indicators) yang lazim digunakan
seimbang, dan terukur”. Keunggulan BSC yang lain adalah sebagai berikut:
3. Membuat manajemen puncak tidak hanya berorientasi pada jangka pendek tetapi
Multidimensi, kinerja yang akan diukur adalah kinerja keuangan dan kinerja non
66
Seimbang, rangkaian tolok ukur setiap perspektifnya tepat sehingga tidak terjadi
dengan sasaran keuangan perusahaan dan sasaran strategi serta kinerja non
Top down dan bottom up, BSC yang digunakan perusahaan merupakan refleksi visi
strategis dari manajemen tingkat atas dan BSC yang digunakan mampu memberikan
akan dicapai pada sasaran tertentu dan koordinasi dengan divisi lain.
Alokasi sumber daya, pengarahan yang jelas atas pencapaian strategi dari alokasi
sumber daya keuangan dan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan secara
nyata.
67
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan kaitannya
dengan kinerja organisasi telah banyak dilakukan sesuai dengan ruang lingkup kajian
68
C. Kerangka Pemikiran
mendasarkan kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar ilmu psikologi), yang
dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam organisasi.
Dengan demikian, kerangka dasar teori perilaku organisasi ini didukung oleh dua
sebagai wadah dari perilaku tersebut. Jadi, perilaku organisasi adalah suatu studi yang
menyangkut aspek- aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau suatu kelompok
tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia, sedang aspek
kedua pengaruh manusia terhadap organisasi. Secara lebih rinci dapat dikatakan pula
69
bahwa perilaku organisasi terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan individu
terdapat dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu sebagaimana telah disinggung di atas
pembahasan mengenai perilaku individu. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang
lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu
organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau
sub sistem dari ilmu perilaku organisasi antara lain adalah motivasi, kepemimpinan,
stres dan atau konflik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan komunikasi,
menjadi kajian dari ilmu manajemen strategik (strategic management). Jadi, meskipun
faktor eksternal ini juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan
organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya, namun tidak akan dibahas dalam
Meskipun unsur-unsur, komponen atau sub sistem yang akan dibahas bisa jadi
telah banyak dipelajari pada disiplin ilmu yang lain, namun Perilaku Organisasi akan
mencoba menjawab, mengapa berbagai unsur atau komponen tadi dapat membentuk
70
karakter, sikap, atau perilaku individu dalam kapasitasnya sebagai anggota suatu
organisasi. Oleh karena itu, bobot atau muatan materinya akan diusahakan agar
memiliki sisi empiris yang cukup memadai. Untuk kepentingan ini, maka pada setiap
bagian pembahasan akan diupayakan untuk dilengkapi dengan kasus-kasus yang relevan
organisasi.
71
Faktor / pengaruh eksternal : social, politik, teknologi, kependudukan, ekonomi
Motivasi
PM + PK Konflik
Perilaku
Organisasi
Karier P
Kepuasan
R
n
O
S Tujuan
Kinerja Kelompok Individu Imbalan
E
S
Kepem,impinan Komunikasi
Lain-Lain
Gambar 2.4
Ruang Lingkup Kajian Perilaku Organisasi
(http://www.scribd.com/doc/6946361/perilaku-organisasi)
Seperti kita ketahui manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi.
Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya.
72
keberhasilannya sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus
dimulai dari perbaikan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, pemahaman tentang
tidak merasa diperlakukan dengan adil, maka mereka cenderung untuk tidak tertarik
melakukan hal yang terbaik (Cowling dan James, 1996) Untuk itu, ketika seseorang
Cowling dan James, tidak semua individu tertarik dengan pekerjaannya. Akibatnya
beberapa target pekerjaan tidak tercapai, tujuan-tujuan organisasi tertunda dan kepuasan
organisasi
yang sudah ditetapkan serta dapat meningkat sepanjang waktu. Masalahnya adalah cara
jika memungkinkan, sasaran organisasi menjadi sasaran individu dan kelompok. Untuk
itu diperlukan pemahaman bagaimana orang-orang dalam organisasi itu bekerja serta
73
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa menurut Robbins dan Judge
(2008: 11) bahwa perilaku organisasi terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan
individu dalam suatu organisai dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kinerja
Kinerja perusahaan yang baik tidak semata-mata hanya diukur berdasarkan besar
kecilnya hasil usaha yang diraih, tetapi lebih penting dari itu adalah unsur proses
yang mendukungnya, yakni :
1. Mutu pelayanan sekaligus mutu produk yang dilaksanakan secara terpadu.
2. Keandalan manajemen yang meliputi efesiensi dan efektivitas perusahaan.
3. Perilaku etis dan kejujuran yang dimiliki perusahaan.
Dalam artikel yang dimuat Asean Business pada bulan Mei 1996 (Prawirosentono,
1. Mutu produk
2. Mutu pelayanan
3. Mutu manajemen
4. Peranan perusahaan untuk kepentingan ekonomi daerah (lokal) dimana
perusahaan berada
5. Catatan reputasi sebagai majikan terhadap karyawan
6. Potensi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan
datang
7. Etika dan kejujuran (honesty)
74
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengukuran kinerja organisasi, salah
satunya adalah Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton
(1996). Balanced menunjukkan keseimbangan antara strategi dan kinerja dari berbagai
perusahaan pada empat perspektif yang seimbang, yakni finansial, pelanggan, proses
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa salah satu point yang
terdapat dalam 7 standar kinerja perusahaan menurut Asian Business adalah etika dan
kejujuran. Etika dalam arti sebenarnya dianggap sebagai suatu acuan yang menyatakan
apakah tindakan, aktivitas, atau perilaku suatu individu bisa dianggap baik atau tidak,
sehingga kita dapat simpulkan bahwa etika bisnis sudah tentu akan berbicara mengenai
masalah baik atau tidak baiknya suatu aktivitas bisnis. Dalam etika bisnis akan diuji
profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat
hubungan ekonomi antar manusia. Secara terperinci, Richard T.de George (2010)
75
pada organisasi atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti
apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
3. Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan–pandangan mengenai
bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada
umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah
keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.
4. Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
Secara umum prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik
sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Demikian
pula, prinsip-prinsip itu sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-
masing masyarakat. Bisnis Jepang akan sangat dipengaruhi oleh masyarakat Jepang,
Eropa dan Amerika Utara akan dipengaruhi oleh sistem masyarakat tersebut dan
seterusnya. Demikian pula prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia akan
Sebagai etika khusus atau etika terapan, prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam
bisnis sesungguhnya adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya, karena itu
tanpa melupakan kekhasan sistem nilai dari setiap masayarak bisnis, disini secara umum
dapat dikemukakan beberapa prinsip etika bisnis tersebut. Keraf (1998: 73) didalam
Inti dari pedoman dalam rangka merangkai fungsi antar individu dalam suatu
kelompok adalah sebuah etika yang nyata-nyata sebagai kerangka dasar
hubungan sosial”. Penciptaan kerangka dasar ini kemudian dapat berkembang
dalam bentuknya yang lain sesuai dengan kebutuhan. Wujud nyata hubungan
antara perusahaan dengan lingkungan komunitasnya dalam kaitan etika bisnis
yang dilakssanakannya salah satunya adalah bentuk pada tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility).
76
Adanya fenomena neoliberal telah memunculkan adanya etika bisnis ke dalam
Etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari pelaksanaan sebuah unit usaha.
Sementara CSR merupakan manifestasinya. ‘’Etika bisnis berbicara mengenai
nilai. Apakah sebuah perusahaan menganut nilai yang baik atau yang buruk.
Kalau memang memegang nilai yang baik dalam berbisnis, maka perusahaan
tersebut pasti akan menjalankan CSR yang memang bertanggung jawab.
sosial terhadap guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar, dengan cara-cara
yang baik bagi kegiatan dan pengembangan perusahaan. Dalam pelaksanaannya CSR
sangat tergantung dari nilai etika yang dimiliki oleh manajemen perusahaan sebagai
CSR. Meskipun pedoman CSR standar internasional ini baru akan ditetapkan tahun
2010, draft pedoman ini bisa dijadikan rujukan. Menurut ISO 26000 (Suharto: 2008),
CSR adalah:
77
Berdasarkan pedoman ini, CSR tidaklah sesederhana sebagaimana dipahami dan
Steiner (2003:146) meyatakan bahwa “terdapat tiga unsurr dasar CSR adalah
market actions, mandates actions, dan voluntary action”. Market actions berisi tindakan
kedua adalah mandates actions atau program yang berisikan pemenuhan anjuran
pemerintah dan perjanjian yang dinegosiasikan dengan stakeholder dan unsur ketiga
kepedulian mereka terhadap isu sosial yang terjadi dan membantu penyelesaian
masalah.
jawab sosial perusahaan dan kinerja organisasi dari beberapa ahli tersebut maka penulis
menggambarkan kerangka berpikir sebagai berikut: “Apabila kuat lemahnya etika bisnis
yang yang diterapkan perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan dijalankan
secara efekif maka akan menimbulkan tingkat kinerja organisasi yang baik”.
pengaruh etika bisnis dan tanggung jawab social perusahaan terhadap kinerja
78
PARADIGMA MSDM
Simamora
(2004: 8)
Model Klerikal
Model Hukum
Model Finansial
Model Manajerial
Etika Bisnis
Model Humanistik
Otonomi
Model Ilmu Kejujuran Kinerja Perusahaan
Perilaku Keadilan Berdasarkan Balance
Saling Menguntungkan Scorecard (BSC)
Integritas moral Keuangan
Pelanggan
(Keraf,1998:73) Proses Bisnis Internal
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Tindakan menghadapi
Pasar (Market Actions)
Tindakan Pemenuhan
Amanat/ Anjuran
(Mandates Actions)
Tindakan/Program sukarela
(Voluntary Actions)
(Steiner,2003:146)
Keterangan :
= variabel yang diteliti
Gambar 2.5
Skema Kerangka Penelitian
79
Berdasarkan gambaran kerangka berpikir di atas, variabel yang diteliti ada tiga
yaitu etika bisnis (X1) dan tanggung jawab sosial perusahaan (X2) sebagai variabel
independen dan kinerja organisasi (Y) sebagai variabel dependen. Berikut digambarkan
µ
X1
Y µ
X2
Gambar 2.6
Hubungan Kausalitas
Keterangan:
X1 : Etika Bisnis
X2 : Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Y : Kinerja Organisasi
µ : Variabel yang tidak diteliti
D. Hipotesis
Terdapat 2 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
2. Hipotesis II, yaitu tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap
kinerja organisasi.
80
81
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Kantor Cabang Cianjur, dengan rencana penelitian selama empat bulan dimulai
bulan April 2011 sampai dengan bulan Juli 2011, dengan alokasi waktu penelitian
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
B. Metode Penelitian
yang berguna untuk memecahkan masalah yang akan diteliti. Metode yang dapat
kesesuaian dengan masalah penelitian, hal tersebut karena pada dasarnya metode
dalam penelitian.
82
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Menurut Linger
Tujuan dari penelitan deskriptif ini untuk memperoleh gambaran variabel yang
diteliti yaitu etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja
penelitian sekaligus pengujian kebenaran dari hipotesis yang didasarkan pada data
yang akan diuji adalah apakah etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan
Sesuai dengan permasalahan yang dipilih, yaitu pengaruh etika bisnis dan
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja organisasi, maka terdapat tiga
variabel dalam penelitian ini, yaitu : Etika Bisnis (X1) dan Tanggung Jawab Sosial
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel
Otonomi Mampu memberikan Ordinal
kemampuan dan (1,2)
sikap yang tepat
dalam mengambil
keputusan
Mampu bertindak Ordinal
berdasarkan (3,4)
kesadaran tentang
apa yang
dianggapnya baik
untuk dilakukan
Kejujuran Mampu melakukan Ordinal
kejujuran dalam (5,6,7,8)
pemenuhan syarat-
syarat perjanjian &
kontrak
“Etika adalah sebuah Mampu melakukan Ordinal
refleksi kritis dan kejujuran dalam (9,10)
rasional mengenai hubungan kerja
nilai dan norma intern dalam suatu
moral yang perusahaan
Etika Bisnis menentukan dan
terwujud dalam sikap Keadilan Mampu memberikan Ordinal
(X1)
keadilan pada (11,12,13)
dan pola perilaku
hidup manusia, baik semua kalangan
secara pribadi
maupun sebagai Saling Semua pihak dalam Ordinal
kelompok menguntun perusahaan mampu (14)
(Sonny gkan berusaha saling
Keraf,1998:10) menguntungkan
Mampu untuk tidak Ordinal
merugikan pihak lain (15)
Integritas Mampu Ordinal
moral menjalankan bisnis (16,17)
dengan tetap
menjaga nama baik
perusahaannya Ordinal
Mampu untuk tidak (18,19)
melakukan
perbuatan tercela
yang dapat
merugikan citra
perusahaannya Ordinal
Mampu (20)
menjalankan bisnis
dengan tetap
menjaga nama baik
84
relasinya
menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung
Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian
pihak lain. Sumber data adakah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan
tentang data. Sumber data primer adalah pelaku langsung atau yang terlibat
langsung dengan karakter yang diteliti. Sumber data sekunder adalah karakter
hasil liputan pihak lain. Untuk memudahkan dan memperjelas jenis dan sumber
data apa yang akan penulis kumpulkan maka disajikan di dalam sebuah tabel.
Tabel 3.3
Jenis dan Sumber Data
E. Penelitian Populasi
87
kesimpulannya”.
Tabel 3.4
Data Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Cianjur
No Jabatan Jumlah
1. Fungsi pemasaran 18
2. Fungsi bisnis mikro 10
3. Seksi layanan operasional 8
4. Seksi layanan kas 11
5. Seksi penunjang bisnis 5
6. Seksi penunjang operasional 14
Jumlah 66
Sumber : Bagian SDM/Personalia BRI, diolah penulis
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Cianjur sebanyak 66 pegawai atau
kurang dari 100, maka dalam penelitian ini jumlah pegawai dijadikan populasi
mengemukakan bahwa:
88
Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian
populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara
10% - 15% atau dengan 20% - 25%.
1. Studi Kepustakaan
dokumen, media cetak tertulis, dan beberapa situs internet yang memiliki
2. Wawancara
sumbernya”. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara
mengajukan pertanyaan langsung kepada sumber data yang ada di lokasi untuk
3. Angket
permintaan pengguna”.
89
(angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist
(√ ).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk Skala
d) Menetapkan skala pemberian skor untuk setiap item pernyataan. Alat ukur
Likert dengan ukuran ordinal artinya yang diteliti mempunyai peringkat empat
merasakan.
1. Uji Validitas
konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam validitas uji instrumen ini digunakan rumus Product Momen, adapun
n. XY X Y
rxy
n X 2
X n Y 2 Y
2 2
Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
n = Jumlah responden
XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden
X = Jumlah skor X
Y = Jumlah skor Y
X = Kuadrat jumlah skor X
2
2. Uji Reliabilitas
tersebut diuji. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
91
sebagai berikut:
x 2
x2 N
b 2
N
Keterangan :
b 2 = Harga varian tiap butir pertanyaan
x 2
= Jumlah kuadrat skor total
x 2
= Kuadrat seluruh skor responden di setiap butir pertanyaan
N = Jumlah responden
y2 N
t 2
N
Keterangan :
t 2 = Harga varian total
y 2
= Jumlah kuadrat total
x = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
2
N = Jumlah responden
K 1 b
2
r11
K 1 t
2
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas angket
K = Banyaknya butir pertanyaan
= Harga varian butir pertanyaan
b 2
t 2
= Harga varian total
92
(Tabel r) untuk α = 0,05 atau α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2).
1. Perhitungan Persentase
Keterangan:
Skor tertinggi = jumlah responden x bobot tertinggi x jumlah item
Skor terendah = jumlah responden x bobot terendah x jumlah item
Jumlah Skor = tertinggi (↑); terendah (↓).
Rentang Klasifikasi = sangat tinggi (5); tinggi (4); cukup (3); rendah (2);
sangat rendah (1).
93
Uji persyaratan pengolahan data untuk uji hipotesis meliputi uji normalitas
dan linieritas.
apakah suatu variabel normal atau tidak. Dalam uji normalitas data, penulis
menggunakan Kolmogorov Smirnov, data dapat dikatakan normal jika nilai Sig
variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas
dilakukan dengan uji kelinieran regresi (Sudjana, 1992 : 466). Pengolahan data
untuk uji normalitas dan uji linieritas dibantu dengan menggunakan SPSS 18.
a) Korelasi Sederhana
variabel independen (X1 dan X2) dengan variabel dependen (Y). Penentuan
n ( xy ) ( X ).( Y )
rxy
{n. X 2 ( X ) 2 }.{ n. Y 2 ( Y ) 2 }
Dimana:
r = Koefisien Korelasi Pearson Poduct Moment
n = Banyaknya sampel yang diobservasi
X = Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Y = Kinerja Organisasi
94
lebih dari harga (-1≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif
kuat. Sedangkan arti harga r akan di interpretasikan dengan tabel di bawah ini:
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi
b) Korelasi Ganda
hubungan antara dua variabel bebas (X1 dan X2 ) atau lebih secara simultan
(bersama-sama) dengan variabel terikat (Y), desain penelitian dan rumus korelasi
r 2 X 1Y r 2 X 2 Y 2( rX 1Y ).( rX 2Y ).( rX 1 X 2 )
R X 1 X 2Y
1 r 2 X1X 2
Keterangan:
Ryx1x2 = korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan
variabel Y
95
4. Regresi Ganda
apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Dalam penelitian ini Analisis
Y = a + b1x1 + b2x2
Dimana :
Y = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau penurunan (-) variabel Y
Y b. X n. XY X . Y
a b
n n. X 2 ( X ) 2
96
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD = koefisien Determinasi
r = koefisien Korelasi
100% = konstanta
untuk mengetahui apakah variabel etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Dalam pengujian ini dilakukan dengan uji uji t (Sugiyono, 2006: 184)
r n2
t
1 r 2
Keterangan :
97
t = distribusi student
r = koefisien korelasi product moment
n = banyaknya data
1. Etika Bisnis
organisasi.
kinerja organisasi.
99
BAB IV
Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah
perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat
Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk
Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI,
Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukkan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan (eks
100
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
1992 dan peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 status BRI
masih 100% ditangan pemerintah. PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun
pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyuluhan
KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp.
8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan
sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah
4.447 buah, yang terdiri dari 1 kantor pusat BRI, 12 Kantor wilayah, 12 Kantor
101
Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu,
Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar,4 Kantor Mobil Bank, 193 P.
Anggaran Dasar PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., yang seluruh
perubahannya dimuat dalam Akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 yang telah
perubahannya.
Perseroan (PERSERO) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk disingkat PT. Bank
PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada
masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pembiayaan
2. Produk dan Jasa Layanan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
a. Simpanan
1) Deposito
2) Giro
GiroBRI Rupiah
3) Tabungan
Britama
Simpedes
Simpedes TKI
Tabungan Haji
Britama Dollar
Britama Junio
b. Pinjaman
1) Mikro
Kupedes
2) Retail
Kredit Express
Kredit Investasi
103
KMK Ekspor
KMK Konstruksi
Kredit BRIGuna
Kredit Waralaba
Kredit SPBU
KMK Konstruksi - BO I
Kredit Batubara
KMK Mitra PP
3) Menengah
Agribisnis
Bisnis umum
104
4) Program
KPEN-RP
KKPE-Tebu
KKPE
KUR BRI
c. Jasa Bank
1) Jasa Bisnis
Bank garasi
Kliring
Remittance
SKBDN
2) Jasa keuangan
Bill Payment
Penerimaan Setoran
Transaksi Online
3) Jasa lain
Layanan ekspor
Layanan impor
4) Kelembagaan
SPP Online
105
5) E-banking
ATM BRI
e- BUZZ
KIOSK BRI
BRIZZI
MoCash
6) Treasury
Foreign Exchange
Money Market
Fixed Income
Produk Derivatif
7) Internasional
BRIfast Remittance
Layanan Lainnya
d. Produk Konsumer
1) Kartu Kredit
106
KPR BRI
Simulasi
KKB BRI- DP 0%
Simulasi
e. Investment Banking
1) DPLK
2) ORI dan SR
4) Jasa Kustodian
f. Priority Banking
3) Outlet
107
a. Visi BRI
b. Misi BRI
ekonomi masyarakat.
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang professional
berkepentingan.
secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Sesuai dengan variabel yang
akan diteliti, angket yang diujicobakan terdiri atas angket untuk mengukur
variabel etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja organisasi.
108
Penyebaran jumlah item angket pada masing-masing variabel tampak pada tabel
berikut.
Tabel 4.1
Jumlah Item Angket untuk Ujicoba
Jumlah Item
No Variabel
Angket
1 Etika Bisnis 20
2 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 20
3 Kinerja Organisasi 30
Total 70
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah item angket yang akan
a. Uji Validitas
n xy x y
rxy
n x x n y y
2 2 2 2
Bab III, dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS diperoleh hasil uji validitas
angket sebagaimana terlampir. Rekapitulasi jumlah item angket hasil uji coba
Tabel 4.2
Jumlah Item Angket Hasil Ujicoba
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 70 item angket yang
diujicobakan, 8 item angket tidak valid dan 62 item angket valid. Dengan
sebanyak 62 item.
item dinyatakan tidak valid, dengan demikian angket yang digunakan untuk
Item angket yang tidak valid terletak pada indikator yang berbeda,
sehingga walaupun item angket ini dibuang, angket yang lain masih dianggap
perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan SPSS dan Microsoft Office
Excel.
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
r Kritis
Koefisien
Variabel No. Item (n = 20, α = Kesimpulan
Validitas
0,05)
1 0.488 0,444 Valid
2 0.49 0,444 Valid
3 0.56 0,444 Valid
4 0.64 0,444 Valid
5 0.72 0,444 Valid
6 0.68 0,444 Valid
7 0.6 0,444 Valid
8 0.49 0,444 Valid
9 0.56 0,444 Valid
Variabel 10 0.7 0,444 Valid
X1 11 0.85 0,444 Valid
12 0.56 0,444 Valid
13 0.7 0,444 Valid
14 0.8 0,444 Valid
15 0.65 0,444 Valid
16 0.55 0,444 Valid
17 0.58 0,444 Valid
18 0.74 0,444 Valid
19 0.56 0,444 Valid
20 0.48 0,444 Valid
1 0.52 0,444 Valid
2 0.493 0,444 Valid
3 0.47 0,444 Valid
4 0.66 0,444 Valid
5 0.61 0,444 Valid
6 0.55 0,444 Valid
Variabel
7 0.35 0,444 Tidak Valid
X2
8 0.68 0,444 Valid
9 0.6 0,444 Valid
10 0.56 0,444 Valid
11 0.63 0,444 Valid
12 0.46 0,444 Valid
111
r Kritis
Koefisien
Variabel No. Item (n = 20, α = Kesimpulan
Validitas
0,05)
13 0.57 0,444 Valid
14 0.73 0,444 Valid
15 0.69 0,444 Valid
16 0.46 0,444 Valid
17 0.16 0,444 Tidak Valid
18 0.53 0,444 Valid
19 0.48 0,444 Valid
20 0.54 0,444 Valid
1 0.492 0,444 Valid
2 0.483 0,444 Valid
3 0.582 0,444 Valid
4 0.574 0,444 Valid
5 0.583 0,444 Valid
6 0.032 0,444 Tidak Valid
7 0.518 0,444 Valid
8 0.664 0,444 Valid
9 0.65 0,444 Valid
10 -0.1 0,444 Tidak Valid
11 0.536 0,444 Valid
12 0.695 0,444 Valid
13 0.48 0,444 Valid
14 0.092 0,444 Tidak Valid
Variabel 15 0.577 0,444 Valid
Y 16 0.587 0,444 Valid
17 0.22 0,444 Tidak Valid
18 0.761 0,444 Valid
19 0.588 0,444 Valid
20 0.479 0,444 Valid
21 0.83 0,444 Valid
22 0.48 0,444 Valid
23 0.567 0,444 Valid
24 0.17 0,444 Tidak Valid
25 0.59 0,444 Valid
26 0.515 0,444 Valid
27 0.62 0,444 Valid
28 0.62 0,444 Valid
29 0.42 0,444 Valid
30 0.64 0,444 Valid
112
b. Uji Reliabilitas
Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus alpha sebagai
berikut:
k b
2
r11 1
k 1 t 2
pada Bab III, dengan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS diperoleh hasil
uji reliabilitas angket terlampir. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas tampak pada
tabel berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel etika bisnis
(X1) diperoleh r hitung = 0.917 dan dari tabel r product moment diperoleh nilai rtabel
dengan n = 20 dan taraf nyata () = 0, 05 sebesar rtabel = 0,444. Hal ini berarti
rhitung lebih besar r tabel (0,917 > 0,444) dengan demikian angket untuk variabel
etika bisnis (X1) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.
0.870 dan dari tabel r product moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 20 dan
taraf nyata () = 0, 05 sebesar rtabel = 0,444. Hal ini berarti r hitung lebih besar r
113
tabel (0,870 > 0,444) dengan demikian angket untuk variabel tanggung jawab sosial
perusahaan (X2) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.
Pada variabel kinerja organisasi (Y), diperoleh r hitung = 0.936 dan dari
tabel r product moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 20 dan taraf nyata
() = 0, 05 sebesar rtabel = 0,444. Hal ini berarti r hitung lebih besar r tabel
(0,936 > 0,444) dengan demikian angket untuk variabel kinerja organisasi (Y)
berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas data, penulis menggunakan
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tanggung
Jawab Sosial Kinerja
Etika Bisnis Perusahaan Organisasi
N 66 66 66
Normal Parameters a,b Mean 52.2917 47.5548 60.9377
Std. Deviation 11.09731 9.61986 13.04893
Most Extreme Absolute .090 .094 .109
Differences Positive .075 .075 .079
Negative -.090 -.094 -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .734 .765 .886
Asymp. Sig. (2-tailed) .654 .603 .412
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Kriteria pengujian normalitas data adalah jika nilai probabilitas > 0.05,
maka data berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh nilai probabilitas
114
variabel etika bisnis (X1) sebesar 0,654, nilai probabilitas variabel tanggung jawab
sosial perusahaan (X2) sebesar 0,603, dan nilai probabilitas variabel kinerja
organisasi (Y) sebesar 0,412. Hasil uji normalitas ini menunjukkan nilai
probabilitas masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 artinya data penelitian
dengan uji kelinieran regresi. Pengujian linieritas data etika bisnis (X1) atas
kinerja organisasi (Y), diperoleh nilai F sebesar 1,491 dengan nilai p (kolom Sig.)
sebesar 0,196 dengan demikian, karena nilai p > 0,05 (deviation from linearity),
linearitas.
kinerja organisasi (Y), diperoleh nilai F sebesar 0,868 dengan nilai p (kolom Sig.)
sebesar 0,640, dengan demikian karena nilai p > 0,05 (deviation from linearity),
linearitas.
variabel penelitian.
115
Tabel 4.6
Hasil Uji Linieritas Data
F tabel (α
No. Linieritas F hitung Kesimpulan
=0,05)
1 X1 atas Y 1.491 2.859 Linier
2 X2 atas Y 0.868 2.859 Linier
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa data pada variabel terikat
mempunyai linieritas dengan data pada masing-masing variabel bebas. Hasil ini
3. Uji Hipotesis
Tabel 4.7
Persamaan Regresi Y atas X1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.933 2.606 1.125 .265
Etika Bisnis 1.109 .049 .943 22.747 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
berikut Ŷ = 2.933 + 1.109X1. Dari tabel 4.7 dapat pula ditentukan koefisien
besar derajat kekuatan hubungan antara variabel (X1) dengan variabel (Y)
adalah sangat kuat karena ada pada kisaran 0,80 – 1,000 berdasarkan tabel
koefisien korelasi.
Tabel 4.8
Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9849.571 1 9849.571 517.427 .000a
Residual 1218.283 64 19.036
Total 11067.854 65
a. Predictors: (Constant), Etika Bisnis
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
117
probabilitas lebih kecil dari alpha = 0.05. Berdasarkan tabel 4.8 nilai
0.000, sehingga nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05. Dapat
bisnis (X1) terhadap variabel kinerja organisasi (Y) tampak pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi Y atas X1
Model Summary
(X1) terhadap variabel kinerja organisasi (Y) adalah sebesar 89%, artinya
Tabel 4.10
Persamaan Regresi Y atas X2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.742 3.268 .533 .596
Tanggung Jawab
1.245 .067 .918 18.478 .000
Sosial Perusahaan
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
berikut Ŷ = 1.742 + 1.245X2. Dari tabel 4.10 dapat pula ditentukan koefisien
korelasi X2 terhadap Y yaitu sebesar 0.918 artinya ada hubungan yang sangat
kuat antara variabel tanggung jawab sosial perusahaan (X2) terhadap kinerja
Tabel 4.11
Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X2
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9320.711 1 9320.711 341.429 .000(a)
Residual 1747.142 64 27.299
Total 11067.854 65
a Predictors: (Constant), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
b Dependent Variable: Kinerja Organisasi
probabilitas lebih kecil dari alpha = 0.05. Berdasarkan tabel 4.11 nilai
0.000, sehingga nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05. Dapat
organisasi.
sosial perusahaan (X2) terhadap variabel kinerja organisasi (Y) tampak pada
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi Y atas X2
Model Summary
sosial perusahaan (X2) terhadap variabel kinerja organisasi (Y) adalah sebesar
lain.
Tabel 4.13
Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis
Nilai
Hipotesis Persamaan Regresi Keterangan
Sig.
Hipotesis 1 Ŷ = 2.933 + 1.109X1 0.000 Signifikan
Hipotesis 2 Ŷ = 1.742 + 1.245X2 0.000 Signifikan
Ket. Nilai Sig dibandingkan dengan 0.05
X1 89.00%
Y µ
X2 84.20%
Gambar 4.1
Model Determinasi Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
121
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui pengaruh antara variabel etika bisnis
(X1) terhadap kinerja organisasi (Y) sebesar 89.00% dan besarnya pengaruh
C. Pembahasan
bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur
terelakkan. Bisnis tidak lagi hanya dituntut menghasilkan keuntungan yang bagus
harus mengedepankan tata kelola usaha yang baik, patuh pada aturan dan tetap
berada dalam koridor etika bisnis. Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis
bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha
moral. Dengan demikian berpedoman pada teori tersebut variabel etika bisnis
pada penelitian ini diukur melaluli indikator otonomi, kejujuran, keadilan, saling
a. Otonomi
dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang bisnis yang otonom adalah orang yang
sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. Ia
tahu mengenai bidang kegiatannya, situasi yang dihadapinya, apa yang diharapkan
darinya, tuntutan dan aturan yang berlaku bagi bidang kegiatannya, sadar dan tahu
akan keputusan dan tindakan yang akan diambilnya serta risiko atau akibat yang
akan timbul baik bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain (Keraf,
1998:73).
Tabel 4.14
Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Otonomi
Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah
(5) (4) (2) Jml %
No Pernyataan (3) (1)
Skor Skor
Sko Sko
F F Skor F Skor F F Skor
r r
Tanggung
jawab
profesional
perusahaan
1 dikerjakan 26 130 35 140 5 15 0 0 0 0 285 25.40
sesuai hukum-
hukum yang
relevan,
peraturan, serta
123
Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah
(5) (4) (2) Jml %
No Pernyataan (3) (1)
Skor Skor
Sko Sko
F F Skor F Skor F F Skor
r r
ketetapan
standar yang
berlaku
Kompetensi
profesional
yang
dibutuhkan
perusahaan
selalu dijaga
2 dengan cara 25 125 38 152 3 9 0 0 0 0 286 25.49
mengembangka
n kemampuan
& keahlian
komunitas yang
ada dalam
perusahaan
Perusahaan
selalu
menyajikan
pelaporan yang
lengkap & jelas
serta
memberikan
3 rekomendasi 15 75 43 172 8 24 0 0 0 0 271 24.15
setelah
melakukan
analisis
terhadap
informasi yang
relevan & dapat
dipercaya
Perusahaan
berusaha
menghindarkan
diri dari
keterlibatan
4 pengambilan 25 125 32 128 9 27 0 0 0 0 280 24.95
keputusan yang
menimbulkan
konflik /
masalah intern
maupun ekstern
komunitas yang ada dalam perusahaan memperoleh skor tertinggi yaitu 286
perusahaan selalu menyajikan pelaporan yang lengkap & jelas serta memberikan
ketentuan hukum” sedangkan profesional adalah sifat dari sesuatu yang berkenaan
b. Keadilan
dengan peraturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan
kegiatan bisnis entah dalam relasi eksternal perusahaan maupun relasi internal
keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan
Tabel 4.15
Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Keadilan
Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah
(5) (4) (2) Jml %
No Pernyataan (3) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
telah
memberikan
kesempatan
yang sama &
adil bagi setiap
karyawan
5 dalam hal 1 5 20 80 31 93 14 28 0 0 206 29.51
rekrutmen,
pemindahan,
promosi, dan
hal lain yang
berhubungan
dengan
ketenagakerjaan
Perusahaan
telah bersaing
secara sehat di
pasar, berlaku
adil &
menghargai
hak-hak
pesaing, tidak
mengambil
secara tidak
6 23 115 35 140 8 24 0 0 0 0 279 38.83
syah
kepemilikan
intelektual,
barang-
barang/informa
si rahasia dari
pelanggan,
pemasok, &
mitra
bisnis/pesaing
126
Keputusan &
evaluasi yang
digunakan
perusahaan
terhadap
karyawan,
7 1 5 19 76 40 120 6 12 0 0 213 30.52
pelanggan, &
mitra bisnis,
serta pesaing
didasarkan pada
penilaian yang
objektif
Total Skor 698
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
pasar, berlaku adil & menghargai hak-hak pesaing, tidak mengambil secara tidak
pemasok, & mitra bisnis/pesaing dan pernyataan keputusan & evaluasi yang
pesaing didasarkan pada penilaian yang objektif memperoleh skor tertinggi yaitu
pernyataan mengenai perusahaan telah memberikan kesempatan yang sama & adil
bagi setiap karyawan dalam hal rekrutmen, pemindahan, promosi, dan hal lain
Dari hasil pengolahan data tersebut bisa dipahami, bahwa PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur telah menerapkan etika bisnis
secara sehat di pasar dan berlaku adil terhadap karyawan, pelanggan, & mitra
c. Kejujuran
127
Semua pihak (pelaku bisnis dalam hal ini) secara a priori saling percaya satu sama
lain, bahwa masing-masing pihak tulus dan jujur dalam membuat perjanjian dan
kontrak itu dan lebih dari itu serius serta tulus dan jujur melaksanakan janjinya.
Kejujuran juga relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan
harga yang sebanding. Sebagaimana telah dikatakan di awal dalam bisnis modern
penuh persaingan dimana kepercayaan konsumen adalah hal yang paling pokok.
Maka sekali pengusaha menipu konsumen entah melalui iklan melalui pelayanan
ke produk lain, bahkan perusahaan yang sudah mempunyai nama besar tidak bisa
mengandaikannya begitu saja, dan karena itu selalu berusaha untuk menjaga
Omong kosong bahwa suatu perusahaan bisa bertahan apabila hubungan kerja
dalam perusahaan itu tidak dilandasi oleh kejujuran, maka kejujuran dalam
perusahaan adalah inti dan kekuatan perusahaan itu. Suatu perusahaan akan
hancur apabila suasana kerja penuh dengan akal-akalan dan tipu-menipu, selama
kejujuran tidak terbina dalam perusahaan relasi keluar pun sulit dijalin atas dasar
kejujuran.
Tabel 4.16
Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator Kejujuran
128
Kadang-
Selalu Sering Pernah Tidak
kadang Jml %
No Pernyataan (5) (4) (2) Pernah (1)
(3) Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
telah menjaga
kerahasiaan
data serta
8 informasi 1 5 17 68 34 102 14 28 0 0 203 14.09
pelanggan dan
mitra kerja dari
pengguna yang
tidak tepat.
Perusahaan
telah
melindungi
asset dan
kepemilikan
9 18 90 33 132 15 45 0 0 0 0 267 18.53
intelektual
perusahaan
dari kerugian,
kerusakan dan
pencurian
Perusahaan
telah menjaga
informasi
pribadi yang
bersifat rahasia
dari
10 pemanfaatan 23 115 30 120 13 39 0 0 0 0 274 19.01
yang tidak
tepat kecuali
untuk
kepentingan
akses oleh
perusahaan
Perusahaan
telah
memelihara
keakuratan &
keabsahan
dokumen serta
catatan
11 perusahaan 22 110 29 116 13 39 0 0 0 0 265 18.39
dengan
menunjukan
fakta yg
relevan atau
bentuk
transaksi yg
sebenarnya
Perusahaan
melarang anda
melakukan
pembayaran &
12 1 5 22 88 37 111 6 12 0 0 216 18.11
atau
penerimaan
yang tidak sah
atau tidak etis
129
Kadang-
Selalu Sering Pernah Tidak
kadang Jml %
No Pernyataan (5) (4) (2) Pernah (1)
(3) Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
menciptakan
lingkungan
kerja yang
13 0 0 30 120 24 72 12 24 0 0 216 18.11
bebas dari judi,
alkohol, &
penyalahgunaa
n psykotropika
Total Skor 1441
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel indikator kejujuran,
bersifat rahasia dari pemanfaatan yang tidak tepat kecuali untuk kepentingan
akses oleh perusahaan memperoleh skor tertinggi yaitu 274 (19.01%), sedangkan
telah menjaga kerahasiaan data serta informasi pelanggan dan mitra kerja dari
pengguna yang tidak tepat memperoleh skor 203 (14.09%). Dari hasil pengolahan
data tersebut bisa dipahami, bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
serta informasi dari pengguna yang tidak tepat dan melindungi asset serta
d. Saling menguntungkan
sehingga menguntungkan semua pihak. Jika dalam prinsip keadilan menuntut agar
tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, maka dalam
prinsip saling menguntungkan secara positif juga menuntut hal yang sama yaitu
130
agar semua pihak berusaha saling menguntungkan satu sama lain. Dalam bisnis
yang kompetitf, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan
win-win solution.
Cianjur.
Tabel 4.17
Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator
Saling Menguntungkan
Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah
(5) (4) (2) Jml %
No Pernyataan (3) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
menerapkan
kebijakan yang
melarang baik secara
langsung maupun
tidak langsung
14 24 120 36 144 6 18 0 0 0 0 282 50.72
meminta/menerima
pembayaran, biaya,
pelayanan jasa atau
dalam bentuk lainnya
di luar kebiasaan
normal perusahaan
Perusahaan melarang
para pesaing bisnis
(baik pesaing yang
sudah ada maupun
pesaing potensial)
15 untuk membuat 22 110 32 128 12 36 0 0 0 0 274 49.28
perjanjian yang
menghilangkan/memb
atasi kompetisi
diantara mereka
sendiri
Total Skor 556
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
pembayaran, biaya, pelayanan jasa atau dalam bentuk lainnya di luar kebiasaan
melarang para pesaing bisnis (baik pesaing yang sudah ada maupun pesaing
e. Integritas moral
Integritas Moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis
atau perusahaan agar menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau
nama baik perusahaannya. Prinsip ini merupakan tuntutan dan dorongan dari
dalam diri pelaku dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan,
dimana hal itu tercermin dalam seluruh perilaku bisnisnya dengan siapa saja, baik
Tabel 4.18
Tanggapan terhadap Etika Bisnis Berdasarkan Indikator
Integritas Moral
Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah Jml %
No Pernyataan (5) (4) (2)
(3) (1) Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
132
Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah Jml %
No Pernyataan (5) (4) (2)
(3) (1) Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
telah menjaga
kerahasiaan
data serta
informasi
16 1 5 19 76 39 117 7 14 0 0 212 18.73
pelanggan dan
mitra kerja
dari pengguna
yang tidak
tepat.
Perusahaan
telah
melindungi
asset dan
kepemilikan
17 24 120 34 136 8 24 0 0 0 0 280 24.73
intelektual
perusahaan
dari kerugian,
kerusakan dan
pencurian
Perusahaan
telah menjaga
informasi
pribadi yang
bersifat
rahasia dari
18 pemanfaatan 1 5 19 76 35 105 11 22 0 0 208
18.37
yang tidak
tepat kecuali
untuk
kepentingan
akses oleh
perusahaan
Perusahaan
telah
memelihara
keakuratan &
keabsahan
dokumen serta
catatan
19 perusahaan 2 10 24 96 32 96 8 16 0 0 218 19.26
dengan
menunjukan
fakta yg
relevan atau
bentuk
transaksi yg
sebenarnya
Perusahaan
melarang anda
melakukan
pembayaran
20 3 15 21 84 31 93 11 22 0 0 214 18.90
& atau
penerimaan
yang tidak sah
atau tidak etis
133
Kadang- Tidak
Selalu Sering Pernah
kadang Pernah Jml %
No Pernyataan (5) (4) (2)
(3) (1) Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Total Skor 1132
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
pribadi yang bersifat rahasia dari pemanfaatan yang tidak tepat kecuali untuk
terhadap etika bisnis di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang
Cianjur.
Tabel 4.19
Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk Kantor Cabang Cianjur tentang Etika Bisnis
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Cianjur, diketahui
bahwa indikator kejujuran memiliki skor paling tinggi, yaitu 1441 (29.12%),
sementara indikator saling menguntungkan memiliki skor paling rendah, yaitu 556
(11.23%).
etika bisnis karena mitos keliru bahwa bisnis adalah kegiatan tipu-menipu demi
mearaup untung, harus diakui bahwa memang prinsip ini paling problematic
karena masih banyak pelaku binis yang mendasarkan kegiatan bisnisnya pada
tipu-menipu atau tindakan curang, karena situasi eksternal tertentu atau karena
kegiatan bisnis di bawah ini bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak bisa
bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan pada prinsip kejujuran. Dan
sesungguhnya, paling kurang dalam ketiga lingkup kegiatan tersebut, para pelaku
bisnis modern sadar dan mengakui bahwa memang kejujuran dalam berbisnis
Keterangan:
Skor tertinggi = jumlah responden x bobot tertinggi x jumlah item
Skor tertendah = jumlah responden x bobot terendah x jumlah item
Tabel 4.20
Klasifikasi Skor Indikator Etika Bisnis
Keterangan:
Jumlah Skor : tertinggi (↑); terendah (↓).
Rentang Klasifikasi : sangat tinggi (5); tinggi (4); cukup (3); rendah (2); sangat rendah (1).
persepsi tentang etika bisnis dalam skor kategori tinggi, yang dapat dilihat pada
Tabel 4.21
Frekuensi dan Persentase Tanggapan Responden
terhadap Variabel Etika Bisnis
Klasifikasi F %
Sangat Rendah 6 9.09
Rendah 13 19.70
Sedang/Cukup 14 21.21
Tinggi 17 25.76
Sangat Tinggi 16 24.24
Jumlah 66 100
Hal tersebut dapat dipahami mengingat selama ini PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor cabang Cianjur berusaha untuk memaksimalkan
penerapan etika bisnis yang ditujukan bagi peningkatan kinerja organisasi.
tanggung jawab sosial perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis
harus diciptakan tanggung jawab sosial, yang mana tanggung jawab sosial bagi
kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan CSR dalam sutau
tanggung jawab sosial perusahaan pada penelitian ini diukur melaluli indikator
a. Market Actions
pasar seluruh tindakan harus berisikan tanggung jawab sosial mereka. Tindakan
Social Responsibility ini adalah perhatian perusahaan atas dampak operasi bisnis
market actions di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Cianjur.
Tabel 4.22
Tanggapan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Berdasarkan Indikator Market Actions
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jml %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Penerimaan
produk/jasa
berdasarkan
1 0 0 20 80 40 120 6 12 0 0 212 12.40
jumlah
konsumen yang
menggunakannya
Minat konsumen
terhadap
2 produk/jasa yang 0 0 22 88 38 114 6 12 0 0 214 12.52
dihasilkan
perusahaan
Perlakuan
perusahaan
terhadap
pelanggan,
3 0 0 24 96 35 106 7 14 0 0 215 12.58
pemasok, mitra
bisnis/pesaing
sesuai dengan
etika bisnis
Ketelitian dan
4 ketepatan waktu 0 0 23 92 38 114 5 10 0 0 216 12.64
dalam bekerja
Perusahaan
5 memberikan 0 0 33 132 22 66 11 22 0 0 220 12.87
upah jaminan
139
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jml %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
kesehatan pada
pekerja
Perusahaan
memiliki
kebijakan
peraturan dan
prosedur yang
6 mengatur secara 0 0 22 88 32 96 12 24 0 0 208 12.17
rinci tentang
kepatuhan
terhadap
ketentuan hukum
tertentu
Kepatuhan
perusahaan
terhadap hukum
7 0 0 23 92 32 96 11 22 0 0 210 12.29
dan peraturan
perundangan
yang berlaku
Peran perusahaan
dalam usaha
mengurangi
8 3 15 23 92 27 81 13 26 0 0 214 12.52
tingkat
pengangguran di
Indonesia
Total Skor 1709
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
jaminan kesehatan pada pekerja memperoleh skor tertinggi yaitu 220 (12.87%),
kebijakan peraturan dan prosedur yang mengatur secara rinci tentang kepatuhan
b. Mandated actions
140
unsur kedua ini dapat saja berbeda pelaksanaannya di setiap negara di setiap
actions di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur.
Tabel 4.23
Tanggapan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Berdasarkan Indikator Mandated Actions
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jml %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Peran
perusahaan
dalam mendaur
9 ulang material 1 5 18 72 33 99 14 28 0 0 204 24.43
untuk membuat
produk yang
mereka gunakan
Perusahaan
memberikan
kelengkapan
10 0 0 22 88 30 90 14 28 0 0 206 24.67
info produk/jasa
terhadap
konsumen
Perusahaan telah
melengkapi
produk &
iklannya di
11 1 5 22 88 31 93 12 24 0 0 210 25.15
berbagai media
dengan info
tentang
resikonya
141
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jml %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
memberikan
bantuan untuk
korban bencana
alam, dimana
bantuan tersebut
12 mengindikasikan 1 5 23 92 34 102 8 16 0 0 215 25.75
bahwa
perusahaan
peduli akan
kondisi sosial
masyarakat
Indonesia
Total Skor 835
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
kelengkapan info produk atau jasa terhadap konsumen memperoleh skor tertinggi
yaitu 215 (25.75%), sedangkan pernyataan yang memiliki skor terendah ialah
peran perusahaan dalam mendaur ulang material untuk membuat produk yang
mereka gunakan yang memperoleh skor 204 (24.43%). Dari hasil pengolahan data
tersebut bisa dipahami, bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Cianjur telah melakukan tindakan yang sesuai dengan program yang
dengan stakeholder.
c. Voluntary actions
142
kepedulian mereka terhadap isu sosial yang terjadi dan membantu penyelesaian
masalah. Di dalam unsur voluntary actions memiliki tiga ruang lingkup utama.
Pertama adalah program sukarela yang bersifat legal plus atau diluar
lingkup kedua dari kegiatan voluntary actions sejalan dengan program nasional,
program charity. Ketiga, fokus kegiatan ini berupa kampanye kepedulian pada
voluntary actions di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Cianjur.
Tabel 4.24
Tanggapan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Berdasarkan Indikator Voluntary Actions
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jml %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
memberikan
kontribusi untuk
panti sosial,
13 0 0 31 124 26 78 9 18 0 0 220 25.52
seperti panti
jompo, panti
asuhan, dan
lainnya.
143
Perusahaan
mendorong
karyawannya
untuk
bertanggung
14 jawab terhadap 0 0 27 108 37 111 2 4 0 0 223 25.87
konservasi dan
perlindungan
terhadap
lingkungan
sekitar
Perusahaan
peduli akan
15 kondisi 0 0 18 72 40 120 8 16 0 0 208 24.13
pendidikan di
Indonesia
Perusahaan
memberikan
16 bantuan 0 0 27 108 30 90 9 18 0 0 216 25.06
beasiswa
pendidikan
Ketepatan
sasaran
17 pemberian 1 5 23 92 34 102 8 16 0 0 215 24.94
bantuan
perusahaan
Frekuensi
pemberian
18 1 5 30 120 28 84 7 14 0 0 223 25.87
bantuan
perusahaan
Total Skor 862
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
pernyataan yang memiliki skor terendah ialah perusahaan peduli akan kondisi
Tabel 4.25
Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk Kantor Cabang Cianjur tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Indikator Tanggung
Perolehan Skor Persentase
No Jawab Sosial
(F) (%)
Perusahaan
1 Market Actions 1709 50.18
2 Mandates Actions 835 24.52
3 Voluntary Actions 862 25.31
Total 3406 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
jawab sosial perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, diketahui
bahwa indikator market actions memiliki skor paling tinggi, yaitu 1709 (50.18%),
sementara indikator mandates actions memiliki skor paling rendah, yaitu 835
(24.52%).
Social Responsibility ini adalah perhatian perusahaan atas dampak operasi bisnis
Keterangan:
Skor tertinggi = jumlah responden x bobot tertinggi x jumlah item
Skor tertendah = jumlah responden x bobot terendah x jumlah item
Tabel 4.26
Klasifikasi Skor Indikator Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Keterangan:
Jumlah Skor : tertinggi (↑); terendah (↓).
Rentang Klasifikasi : sangat tinggi (5); tinggi (4); cukup (3); rendah (2); sangat rendah (1).
146
perusahaaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, diketahui bahwa indikator
termasuk dalam klasifikasi skor cukup; dan Voluntary Actions termasuk dalam
persepsi tentang tanggung jawab sosial perusahaan dalam skor kategori cukup,
Tabel 4.27
Frekuensi dan Persentase Tanggapan Responden
terhadap Variabel Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Klasifikasi F %
Sangat Rendah 11 16.67
Rendah 13 19.70
Sedang/Cukup 20 30.30
Tinggi 11 16.67
Sangat tinggi 11 16.67
Jumlah 66 100.00
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
147
Hal tersebut dapat dipahami mengingat selama ini PT. Bank Rakyat
peningkatan kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Cianjur.
organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur
Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
mencapai hasil kerja. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Jhonson
Kinerja sama dengan perfomance kerja yaitu berupa besar dan jauh tugas-
tugas yang telah dijabarkan, diwujudkan atau dilaksanakan yang
berhubungan denga tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan pola
dan perilaku sebagai aktualisasi dari kompetensi yang dimiliki.
keseimbangan antara strategi dan kinerja dari berbagai perspektif dan Scorecard
a. Perspektif Keuangan
Tabel 4.28
Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan
Indikator Perspektif Keuangan
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jml %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Tingkat
kemampuan
dalam
1 27 135 33 132 6 18 0 0 0 0 285 25.89
memahami
efisiensi
pembiayaan
149
perusahaan
Tingkat
kemampuan
dalam
2 merancang 22 110 40 160 4 12 0 0 0 0 282 25.61
kegiatan
organisasi
berbasis biaya
Tingkat
kemampuan
dalam
3 memahami 14 70 36 144 16 54.5 0 0 0 0 262 23.80
pengelolaan
keuangan
organisasi
Tingkat
kemampuan
dalam
4 memahami 24 120 28 112 14 42 0 0 0 0 274 24.89
laporan
keuangan yang
komprehensif
Tingkat
kemampuan
dalam menjalin
kerjasama untuk
5 25 125 35 140 6 18 0 0 0 0 283 25.70
menunjang
pembiayaan
operasional
organisasi
Total Skor 1101
Sumber : hasil Pengolahan Data Tahun 2011
b. Perspektif Pelanggan
150
organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya. Demikianlah
Tabel 4.29
Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan
Indikator Perspektif Pelanggan
Sangat Rendah
Cukup Rendah
Tinggi Tinggi (4) Sekali Jml %
No Pernyataan (3) (2)
(5) (1) Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Hubungan yang
terjalin antara
6 1 1.5 18 27.3 33 50 14 21.2 0 0 204 21.43
perusahaan
dengan pelanggan
Penerimaan
produk/jasa
berdasarkan
7 1 1.5 21 31.8 29 49.3 15 22.7 0 0 206 21.64
jumlah konsumen
yang
menggunakannya
Perusahaan
menyampaikan
produk/jasa
kepada pelanggan
8 25 125 29 116 12 36 0 0 0 0 277 29.10
dengan tepat
waktu dan sesuai
yang diharapkan
pelanggan
Perusahaan
mengidentifikasi
apa yang
9 diinginkan 18 90 31 124 17 51 0 0 0 0 265 27.84
pelanggan atas
produk/jasa yang
ditawarkan
Total Skor 952
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
151
jasa kepada pelanggan dengan tepat waktu dan sesuai yang diharapkan pelanggan
memiliki skor terendah ialah hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan
strategi eksplisit yang ditujukan untuk memenuhi harapan para pelanggan sasaran,
Tabel 4.30
Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan
Indikator Perspektif Proses Bisnis Internal
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali Jumlah %
No Pernyataan (4) (3) (2)
(5) (1) Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Perusahaan
mengidentifikasi
10 kebutuhan pada 1 1.5 22 33.3 30 45.5 13 19.7 0 0 209 20.15
masa kini &
masa mendatang
Perusahaan
mengembangkan
solusi baru
11 6 9.1 22 33.3 32 48.5 6 9.1 0 0 226 21.79
dengan
menciptakan
produk/jasa
152
untuk kebutuhan
pelanggan
Perusahaan telah
berorientasi pada
tujuan jangka
12 10 15.2 29 43.9 27 40.9 0 0 0 0 247 23.82
panjang dari
pada tujuan
jangka pendek
Perusahaan
memiliki
karakteristik
13 26 130 35 140 5 15 0 0 0 0 285 27.48
khusus atas
produk/jasa yang
dihasilkannya
Perusahaan
memberikan
garansi/aktivitas
perbaikan
14 20 100 41 164 5 15 0 0 0 0 279 26.90
terhadap
produk/jasa yang
digunakan oleh
pelanggan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
mengidentifikasi kebutuhan pada masa kini & masa mendatang yang memperoleh
bersumber dari manusia, sistem dan prosedur perusahaan. Tujuan perspektif ini
153
tiga pespektif lainnya dapat tercapai. Perspektif ini sejatinya hendak berfokus
organisasi untuk terus dimekarkan ke titik yang optimal. Dengan kata lain,
indikator ini hendak meletakkan sebuah pondasi yang kokoh nan tegar agar
Tabel 4.31
Tanggapan terhadap Kinerja Organisasi Berdasarkan
Indikator Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jumlah %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Kesempatan
karyawan untuk
15 dapat terlibat dalam 25 125 33 132 8 24 0 0 0 0 281 25.66
penentuan target &
strategi perusahaan
Gaji/upah yang
16 22 110 33 132 11 33 0 0 0 0 275 25.11
diterima karyawan
Kepuasaan
karyawan jika
menerima tawaran
17 25 125 34 136 7 21 0 0 0 0 282 25.75
bekerja di tempat
lain apabila
memberikan
154
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jumlah %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
penghasilan yang
lebih baik
Perusahaan
mengadakan
program
pendidikan,
18 pelatihan, dan 22 110 32 128 12 36 0 0 0 0 274 25.02
pengembangan
untuk meningkatkan
pengetahuan &
keahlian karyawan
Sistem informasi
yang tersedia di
perusahaan telah
19 optimal & 17 85 32 128 17 51 0 0 0 0 264 24.11
memberikan
informasi akurat
serta tepat waktu
Kemudahan dalam
memperoleh
informasi yang
dibutuhkan
20 19 95 35 140 12 36 0 0 0 0 271 24.75
karyawan untuk
melaksanakan
pekerjaan dengan
baik
Dukungan &
motivasi dari
21 pimpinan untuk 1 1.5 25 37.9 22 33.3 18 27.3 0 0 207 18.90
melaksanakan
pekerjaaan
Penghargaan/reward
22 yang diberikan 1 1.5 18 27.3 32 48.5 15 22.7 0 0 203 18.54
perusahaan.
Komunikasi dari
setiap manajer
mengenai
sasaran&ukuran
23 1 1.5 25 37.9 27 40.9 13 19.7 0 0 212 19.36
kinerja Balance
Scorecard
perusahaan pada
setiap divisi
155
Sangat Rendah
Tinggi Cukup Rendah
Tinggi Sekali
(4) (3) (2) Jumlah %
No Pernyataan (5) (1)
Skor Skor
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Pengarahan atas
pencapaian strategi
dari alokasi sumber
daya keuangan &
24 3 4.5 29 43.9 31 47 3 4.5 0 0 230 21.00
sumber daya
manusia yang
dimiliki perusahaan
secara nyata
Total Skor 1095
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
di tempat lain apabila memberikan penghasilan yang lebih baik memperoleh skor
tertinggi yaitu 282 (25.75%), sedangkan pernyataan yang memiliki skor terendah
(18.54%).
terhadap kinerja organisasi di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor
Cabang Cianjur.
Tabel 4.32
156
Perolehan Persentase
No Indikator Kinerja Organisasi
Skor (F) (%)
1 Perspektif Keuangan 1101 26.30
2 Perspektif Pelanggan 952 22.75
3 Perspektif Proses Bisnis Internal 1037 24.78
Perspektif Belajar dan
4 1095 26.17
Berkembang
Total 4185 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Cianjur,
diketahui bahwa perspektif keuangan memiliki skor paling tinggi, yaitu 1101
(26.30%), sementara perspektif pelanggan memiliki skor paling rendah, yaitu 952
(22.75%).
behubungan erat secara hierarkis. Sebuah organisasi bisnis hampir tidak mungkin
mencapai keunggulan finansial tanpa ditopang oleh barisan pelanggan yang puas
dan loyal, dan barisan pelanggan yang loyal ini tak akan pernah terus tumbuh jika
sebuah organisasi tidak memiliki proses bisnis yang ekselen nan inovatif,
sehingga pada akhirnya, proses kerja yang ekselen ini hanya akan mungkin
menjelma menjadi kenyataan jika organisasi tersebut ditopang oleh barisan SDM
yang unggul, kepemimimpinan yang tangguh dan budaya organisasi yang positif.
Keterangan :
Skor Tertinggi = jumlah responden x bobot tertinggi x jumlah item
Skor Terendah = jumlah responden x bobot terendah x jumlah item
Tabel 4.33
Klasifikasi Skor Indikator Kinerja Organisasi
Keterangan:
Jumlah Skor : tertinggi (↑); terendah (↓).
Rentang Klasifikasi : sangat tinggi (5); tinggi (4); cukup (3); rendah (2); sangat rendah (1).
termasuk dalam skor tinggi, perspektif proses bisnis internal termasuk dalam skor
cukup, dan perspektif belajar dan berkembang termasuk dalam skor sangat
rendah, sementara variabel kinerja organisasi termasuk dalam skor cukup (skor
persepsi tentang kinerja organisasi dalam skor kategori cukup, yang dapat dilihat
Tabel 4.34
Frekuensi dan Persentase Tanggapan Responden
terhadap Variabel Kinerja Organisasi
Klasifikasi F %
Sangat rendah 3 4.55
Rendah 18 27.27
Cukup 21 31.82
Tinggi 19 28.79
Sangat tinggi 5 7.58
Jumlah 66 100.00
Berdasarkan tabel tersebut maka PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kantor Cabang Cianjur harus berusaha untuk memaksimalkan peningkatan kinerja
organisasinya.
terhadap kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Cianjur”.
Secara empirik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika bisnis pada
akan diikuti oleh semakin tingginya tingkat kinerja organisasi. Hal ini dapat
regresi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa jika etika bisnis (X1) dengan
penelitian ini, maka setiap perubahan skor etika bisnis sebesar satu satuan dapat
diestimasikan skor kinerja organisasi akan berubah sebesar 1.109 satuan pada arah
yang sama.
Berdasarkan temuan empirik terbukti ada pengaruh yang positif dari etika
bisnis terhadap kinerja organisasi. Hasil penelitian ini dapat dimaknai berikut
organisasi. Kedua, salah satu cara untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah
1. Mutu produk
2. Mutu pelayanan
3. Mutu manajemen
4. Peranan perusahaan untuk kepentingan ekonomi daerah (lokal) dimana
perusahaan berada
5. Catatan reputasi sebagai majikan terhadap karyawan
6. Potensi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan
datang
7. Etika dan kejujuran (honesty)
160
organisasinya.
Organisasi
jawab sosial perusahaan terhadap kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia
jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan, maka akan diikuti oleh semakin
tingginya tingkat kinerja organisasi. Hal ini dapat diterangkan oleh persamaan
penelitian ini, maka setiap perubahan skor tanggung jawab sosial perusahaan
sebesar satu satuan dapat diestimasikan skor kinerja organisasi akan berubah
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja organisasi, hasil penelitian ini
pengaruh yang berarti terhadap kinerja organisasi. Kedua, salah satu cara untuk
Hal ini sesuai dengan pendapat Suharto (2008: 27) yang menyatakan
bahwa :
CSR pada jangka pendek (3-5 tahun) tidak mengalami kenaikan nilai saham yang
praktek CSR. Peluang untuk hidup dan berkompetisi dalam jangka panjang pun
akan lebih terjamin, karena nasabah bukanlah nasabah yang masih dapat dibodohi
oleh sisi eksternal perusahaan, nasabah sekarang lebih kritis dan peka terhadap
A. Kesimpulan
1. Kuat lemahnya etika bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur yang diukur melalui indikator
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa catatan khusus
yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan etika bisnis, tanggung jawab sosial
162
perusahaan, dan kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
terhadap etika bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Cianjur dalam kategori tinggi. Dari kelima indikator yang diukur, saling
pelayanan jasa atau dalam bentuk lainnya di luar kebiasaan normal perusahaan
yang intinya perusahaan harus menjalankan tata kelola perbankan yang baik
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur dalam kategori cukup Dari ketiga
indikator yang diukur, mandates actions memiliki skor paling rendah, dengan
demikian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur
163
dengan sebaik-baiknya, seperti memberikan kelengkapan info produk atau jasa
terhadap konsumen.
terhadap kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Cianjur berada dalam kategori cukup Dari keempat indikator yang
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur harus
kepada pelanggan dengan tepat waktu dan sesuai yang diharapkan pelanggan.
164
169
ANGKET
Disusun oleh :
Resti Yulistria
NIM 0907877
Yth.
Bapak/Ibu Pegawai
Di Tempat
170
Dengan Hormat,
Hormat Saya,
Resti Yulistria
NIM 0907877
171
Contoh :
No
Pernyataan Alternatif Jawaban
Item
Tanggung jawab profesional Tidak Pernah Selalu
perusahaan dikerjakan sesuai
1 hukum-hukum yang relevan,
peraturan, serta ketetapan
standar yang berlaku
2. Setiap item pernyataan mohon diisi dan tidak ada yang terlewat.
3. Isilah identitas responden sebelum mengisi angket
172
Pernyataan Nilai
1. Tanggung jawab profesional Tidak Pernah Selalu
perusahaan dikerjakan sesuai hukum-
hukum yang relevan, peraturan, serta
ketetapan standar yang berlaku
2. Kompetensi profesional yang
dibutuhkan perusahaan selalu dijaga Tidak Pernah Selalu
dengan cara mengembangkan
kemampuan & keahlian komunitas
yang ada dalam perusahaan
3. Perusahaan selalu menyajikan
pelaporan yang lengkap & jelas serta Tidak Pernah Selalu
memberikan rekomendasi setelah
melakukan analisis terhadap informasi
yang relevan & dapat dipercaya
4. Perusahaan berusaha menghindarkan Tidak Pernah Selalu
diri dari keterlibatan pengambilan
keputusan yang menimbulkan konflik /
masalah intern maupun ekstern
5. Perusahaan telah menjaga Tidak Pernah Selalu
kerahasiaan data serta informasi
pelanggan dan mitra kerja dari
pengguna yang tidak tepat.
6. Perusahaan telah melindungi asset Tidak Pernah Selalu
dan kepemilikan intelektual
perusahaan dari kerugian, kerusakan
dan pencurian.
7. Perusahaan telah menjaga informasi
pribadi yang bersifat rahasia dari Tidak Pernah Selalu
pemanfaatan yang tidak tepat kecuali
untuk kepentingan akses oleh
perusahaan.
8. Perusahaan telah memelihara
keakuratan & keabsahan dokumen Tidak Pernah Selalu
serta catatan perusahaan dengan
menunjukan fakta yg relevan atau
bentuk transaksi yg sebenarnya.
9. Perusahaan melarang anda Tidak Pernah Selalu
melakukan pembayaran & atau
penerimaan yang tidak sah atau tidak
etis.
10. Perusahaan menciptakan lingkungan Tidak Pernah Selalu
kerja yang bebas dari judi, alkohol, &
penyalahgunaan psykotropika
173
Pernyataan Nilai
1. Penerimaan produk/jasa Rendah Tinggi
berdasarkan jumlah konsumen
yang menggunakannya
2. Minat konsumen terhadap Rendah Tinggi
produk/jasa yang dihasilkan
perusahaan
3. Perlakuan perusahaan terhadap Rendah Tinggi
pelanggan, pemasok, mitra
bisnis/pesaing sesuai dengan etika
bisnis
Rendah Tinggi
4. Ketelitian dan ketepatan waktu
dalam bekerja
Tidak Pernah Selalu
5. Perusahaan memberikan upah
jaminan kesehatan pada pekerja
6. Perusahaan memiliki kebijakan
peraturan dan prosedur yang Tidak Pernah Selalu
mengatur secara rinci tentang
kepatuhan terhadap ketentuan
hukum tertentu
7. Kepatuhan perusahaan terhadap Rendah Tinggi
hukum dan peraturan
perundangan yang berlaku
8. Peran perusahaan dalam usaha Rendah Tinggi
mengurangi tingkat pengangguran
di Indonesia
9. Peran perusahaan dalam mendaur Rendah Tinggi
ulang material untuk membuat
produk yang mereka gunakan.
10. Perusahaan memberikan Tidak Lengkap Sangat Lengkap
kelengkapan info produk/jasa
terhadap konsumen
11. Perusahaan telah melengkapi Tidak Lengkap Sangat Lengkap
produk & iklannya di berbagai
media dengan info tentang
resikonya
176
Pernyataan Nilai
1. Tingkat kemampuan dalam Rendah Tinggi
memahami efisiensi pembiayaan
perusahaan
2. Tingkat kemampuan dalam Rendah Tinggi
merancang kegiatan organisasi
berbasis biaya
3. Tingkat kemampuan dalam Rendah Tinggi
memahami pengelolaan
keuangan organisasi
4. Tingkat kemampuan dalam Rendah Tinggi
memahami laporan keuangan
yang komprehensif
5. Tingkat kemampuan dalam Rendah Tinggi
menjalin kerjasama untuk
menunjang pembiayaan
operasional organisasi
Rendah Tinggi
6. Hubungan yang terjalin antara
perusahaan dengan pelanggan
7. Penerimaan produk/jasa Rendah Tinggi
berdasarkan jumlah konsumen
yang menggunakannya
8. Perusahaan menyampaikan Tidak Pernah Selalu
produk/jasa kepada pelanggan
dengan tepat waktu dan sesuai
yang diharapkan pelanggan
9. Perusahaan mengidentifikasi apa Tidak Pernah Selalu
yang diinginkan pelanggan atas
produk/jasa yang ditawarkan
10. Perusahaan mengidentifikasi Tidak Pernah Selalu
kebutuhan pada masa kini &
masa mendatang
11. Perusahaan mengembangkan Tidak Pernah Selalu
solusi baru dengan menciptakan
produk/jasa untuk kebutuhan
pelanggan
178
180
HASIL PENGOLAHAN DATA X1
Tanggung
Jawab Sosial Kinerja
Etika Bisnis Perusahaan Organisasi
N 66 66 66
Normal Parameters a,b Mean 52.2917 47.5548 60.9377
Std. Deviation 11.09731 9.61986 13.04893
Most Extreme Absolute .090 .094 .109
Differences Positive .075 .075 .079
Negative -.090 -.094 -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .734 .765 .886
Asymp. Sig. (2-tailed) .654 .603 .412
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Correlations
Correlations
Tanggung
Jawab Sosial Kinerja
Etika Bisnis Perusahaan Organisasi
Etika Bisnis Pearson Correlation 1 .919** .943**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 66 66 66
Tanggung Jawab Pearson Correlation .919** 1 .918**
Sosial Perusahaan Sig. (2-tailed) .000 .000
N 66 66 66
Kinerja Organisasi Pearson Correlation .943** .918** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 66 66 66
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
192
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Tanggung
Jawab
Sosial
. Enter
Perusahaa
n, Etika
a
Bisnis
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10033.912 2 5016.956 305.693 .000a
Residual 1033.942 63 16.412
Total 11067.854 65
a. Predictors: (Constant), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Etika Bisnis
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .313 2.543 .123 .902
Etika Bisnis .756 .115 .643 6.592 .000 .156 6.416
Tanggung Jawab
.443 .132 .327 3.351 .001 .156 6.416
Sosial Perusahaan
a.Dependent Variable: Kinerja Organisasi
193
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Tanggung
Condition Jawab Sosial
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) Etika Bisnis Perusahaan
1 1 2.970 1.000 .00 .00 .00
2 .026 10.634 .98 .05 .03
3 .003 30.065 .02 .95 .97
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Residuals Statisticsa
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Tanggung
Jawab
Sosial . Enter
Perusahaa
a
n
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
194
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9320.711 1 9320.711 341.429 .000a
Residual 1747.142 64 27.299
Total 11067.854 65
a. Predictors: (Constant), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.742 3.268 .533 .596
Tanggung Jawab
1.245 .067 .918 18.478 .000 1.000 1.000
Sosial Perusahaan
a.Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Tanggung
Condition Jawab Sosial
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) Perusahaan
1 1 1.980 1.000 .01 .01
2 .020 10.062 .99 .99
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
195
Residuals Statisticsa
Frequency Table
X_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 5 7.6 7.6 7.6
Sering 35 53.0 53.0 60.6
Selalu 26 39.4 39.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 3 4.5 4.5 4.5
Sering 38 57.6 57.6 62.1
Selalu 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
196
X_3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 8 12.1 12.1 12.1
Sering 43 65.2 65.2 77.3
Selalu 15 22.7 22.7 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 9 13.6 13.6 13.6
Sering 32 48.5 48.5 62.1
Selalu 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 14 21.2 21.2 21.2
Kadang-kadang 31 47.0 47.0 68.2
Sering 20 30.3 30.3 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 8 12.1 12.1 12.1
Sering 35 53.0 53.0 65.2
Selalu 23 34.8 34.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
197
X_7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 6 9.1 9.1 9.1
Kadang-kadang 40 60.6 60.6 69.7
Sering 19 28.8 28.8 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 14 21.2 21.2 21.2
Kadang-kadang 34 51.5 51.5 72.7
Sering 17 25.8 25.8 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 15 22.7 22.7 22.7
Sering 33 50.0 50.0 72.7
Selalu 18 27.3 27.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 13 19.7 19.7 19.7
Sering 30 45.5 45.5 65.2
Selalu 23 34.8 34.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
198
X_11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 15 22.7 22.7 22.7
Sering 29 43.9 43.9 66.7
Selalu 22 33.3 33.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 6 9.1 9.1 9.1
Kadang-kadang 37 56.1 56.1 65.2
Sering 22 33.3 33.3 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 12 18.2 18.2 18.2
Sering 24 36.4 36.4 54.5
Selalu 30 45.5 45.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 6 9.1 9.1 9.1
Sering 36 54.5 54.5 63.6
Selalu 24 36.4 36.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 12 18.2 18.2 18.2
Sering 32 48.5 48.5 66.7
Selalu 22 33.3 33.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
199
X_16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 7 10.6 10.6 10.6
Kadang-kadang 39 59.1 59.1 69.7
Sering 19 28.8 28.8 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 8 12.1 12.1 12.1
Sering 34 51.5 51.5 63.6
Selalu 24 36.4 36.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 11 16.7 16.7 16.7
Kadang-kadang 35 53.0 53.0 69.7
Sering 19 28.8 28.8 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X_19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 8 12.1 12.1 12.1
Kadang-kadang 32 48.5 48.5 60.6
Sering 24 36.4 36.4 97.0
Selalu 2 3.0 3.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
200
X_20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 11 16.7 16.7 16.7
Kadang-kadang 31 47.0 47.0 63.6
Sering 21 31.8 31.8 95.5
Selalu 3 4.5 4.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 6 9.1 9.1 9.1
Cukup Tinggi 40 60.6 60.6 69.7
Tinggi 20 30.3 30.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 6 9.1 9.1 9.1
Cukup Tinggi 38 57.6 57.6 66.7
Tinggi 22 33.3 33.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 7 10.6 10.6 10.6
Cukup Tinggi 35 53.0 53.0 63.6
Tinggi 24 36.4 36.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 5 7.6 7.6 7.6
Cukup Tinggi 38 57.6 57.6 65.2
Tinggi 23 34.8 34.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
201
X2_5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 11 16.7 16.7 16.7
Kadang-kadang 22 33.3 33.3 50.0
Sering 33 50.0 50.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 12 18.2 18.2 18.2
Kadang-kadang 32 48.5 48.5 66.7
Sering 22 33.3 33.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 11 16.7 16.7 16.7
Cukup Tinggi 32 48.5 48.5 65.2
Tinggi 23 34.8 34.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 13 19.7 19.7 19.7
Cukup Tinggi 27 40.9 40.9 60.6
Tinggi 23 34.8 34.8 95.5
Sangat Tinggi 3 4.5 4.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
202
X2_9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 14 21.2 21.2 21.2
Cukup Tinggi 33 50.0 50.0 71.2
Tinggi 18 27.3 27.3 98.5
Sangat Tinggi 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 14 21.2 21.2 21.2
Kadang-kadang 30 45.5 45.5 66.7
Sering 22 33.3 33.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 12 18.2 18.2 18.2
Kadang-kadang 31 47.0 47.0 65.2
Sering 22 33.3 33.3 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 8 12.1 12.1 12.1
Kadang-kadang 34 51.5 51.5 63.6
Sering 23 34.8 34.8 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
203
X2_13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 9 13.6 13.6 13.6
Kadang-kadang 26 39.4 39.4 53.0
Sering 31 47.0 47.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 2 3.0 3.0 3.0
Kadang-kadang 37 56.1 56.1 59.1
Sering 27 40.9 40.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 8 12.1 12.1 12.1
Kadang-kadang 40 60.6 60.6 72.7
Sering 18 27.3 27.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 9 13.6 13.6 13.6
Kadang-kadang 30 45.5 45.5 59.1
Sering 27 40.9 40.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
X2_17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 8 12.1 12.1 12.1
Kadang-kadang 34 51.5 51.5 63.6
Sering 23 34.8 34.8 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
204
X2_18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 7 10.6 10.6 10.6
Cukup Tinggi 28 42.4 42.4 53.0
Tinggi 30 45.5 45.5 98.5
Sangat Tinggi 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 6 9.1 9.1 9.1
Tinggi 33 50.0 50.0 59.1
Sangat Tinggi 27 40.9 40.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 4 6.1 6.1 6.1
Sering 40 60.6 60.6 66.7
Selalu 22 33.3 33.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 16 24.2 24.2 24.2
Sering 36 54.5 54.5 78.8
Selalu 14 21.2 21.2 100.0
Total 66 100.0 100.0
205
Y_4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 14 21.2 21.2 21.2
Sering 28 42.4 42.4 63.6
Selalu 24 36.4 36.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 6 9.1 9.1 9.1
Sering 35 53.0 53.0 62.1
Selalu 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 14 21.2 21.2 21.2
Kadang-kadang 33 50.0 50.0 71.2
Sering 18 27.3 27.3 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 15 22.7 22.7 22.7
Kadang-kadang 29 43.9 43.9 66.7
Sering 21 31.8 31.8 98.5
Selalu 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
206
Y_8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kadang-kadang 12 18.2 18.2 18.2
Sering 29 43.9 43.9 62.1
Selalu 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 17 25.8 25.8 25.8
Tinggi 31 47.0 47.0 72.7
Sangat tinggi 18 27.3 27.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 13 19.7 19.7 19.7
Cukup Tinggi 30 45.5 45.5 65.2
Tinggi 22 33.3 33.3 98.5
Sangat Tinggi 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 6 9.1 9.1 9.1
Cukup Tinggi 32 48.5 48.5 57.6
Tinggi 22 33.3 33.3 90.9
Sangat Tinggi 6 9.1 9.1 100.0
Total 66 100.0 100.0
207
Y_12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup Tinggi 27 40.9 40.9 40.9
Tinggi 29 43.9 43.9 84.8
Sangat Tinggi 10 15.2 15.2 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 5 7.6 7.6 7.6
Tinggi 35 53.0 53.0 60.6
Sangat Tinggi 26 39.4 39.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 5 7.6 7.6 7.6
Tinggi 41 62.1 62.1 69.7
Sangat Tinggi 20 30.3 30.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 8 12.1 12.1 12.1
Tinggi 33 50.0 50.0 62.1
Sangat Tinggi 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 7 10.6 10.6 10.6
Tinggi 34 51.5 51.5 62.1
Sangat Tinggi 25 37.9 37.9 100.0
Total 66 100.0 100.0
208
Y_18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 12 18.2 18.2 18.2
Tinggi 32 48.5 48.5 66.7
Sangat Tinggi 22 33.3 33.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 17 25.8 25.8 25.8
Tinggi 32 48.5 48.5 74.2
Sangat Tinggi 17 25.8 25.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 12 18.2 18.2 18.2
Tinggi 35 53.0 53.0 71.2
Sangat Tinggi 19 28.8 28.8 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 18 27.3 27.3 27.3
Cukup Tinggi 22 33.3 33.3 60.6
Tinggi 25 37.9 37.9 98.5
Sangat Tinggi 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
209
Y_22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 15 22.7 22.7 22.7
Cukup Tinggi 32 48.5 48.5 71.2
Tinggi 18 27.3 27.3 98.5
Sangat Tinggi 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 13 19.7 19.7 19.7
Cukup Tinggi 27 40.9 40.9 60.6
Tinggi 25 37.9 37.9 98.5
Sangat Tinggi 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Y_24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 3 4.5 4.5 4.5
Cukup Tinggi 31 47.0 47.0 51.5
Tinggi 29 43.9 43.9 95.5
Sangat Tinggi 3 4.5 4.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
210
--DAFTAR RIWAYAT HIDUP--
DATA PRIBADI
Nama Resti Yulistria, S.Pd.
Alamat Jl. Sersan Bajuri Dalam No. 9A Bandung
Tempat, Tanggal Lahir Cianjur, 2 Juli 1986
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
PENGALAMAN BEKERJA
April 2009 – Agustus 2009 PT TELKOM INDONESIA
KANDATEL CIANJUR JAWA BARAT
Sebagai Staff Administrasi dan Outbound Call (OBC) di Bagian
Customer Care
Agustus 2010 s/d Sekarang AKADEMI SEKRETARIS & MANAJEMEN (ASM)
BINA SARANA INFORMATIKA JAKARTA
Sebagai Dosen Luar Biasa
211