Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KASUS ARBITRASE DAN ADR

KASUS HARTA BERSAMA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pengganti Ujian Tengah


Semester pada Mata kuliah Arbitrase dan ADR Dosen
Pengampu: Mohammad Pradhipta Erfandhiarta, S.H., M.H.

Disusun oleh :

Lindayani
Luluk Wahyudi
Maulana Ihsan
Muhammad Haidar Hubbanlillah (102210096)
Nizam Herdi

FAKULTAS SYARIAH

HUKUM EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2024/2025
ii
A. Kasus Harta Bersama

Fulan dan Fulanah adalah pasangan suami istri yang menikah pada tahun 2000.
Setelah pernikahan Fulan dan Fulanah tidak mempunyai pekerjaan tetap dan hidup
serba mepet. Melihat kondisi tersebut, pada tahun 2005, orang tua Fulanah tidak tega
dan memberikan modal berupa 50 tabung gas LPG senilai Rp. 5.000.000,- (lima juta
rupiah) kepada Fulan untuk memulai usaha jual beli Gas. Karena kegigihan si Fulan,
usaha yang dimulai hanya dengan 50 tabung gas tersebut ternyata bisa berkembang
pesat dan pada tahun 2015 Fulan sudah memiliki setidaknya 1000 tabung gas dan
perusahaannya bernilai Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Dengan kondisi ekonomi yang sudah membaik, ternyata Fulan justru melakukan
perbuatan yang tidak baik, dia justru ketahuan berselingkuh dengan karyawan
kantornya. Hal tersebut diketahui Fulanah saat melakukan sidak di Perusahaan milik
Fulan. Akhirnya Fulanah mengajukan gugatan cerai dan pembagian harta bersama.
Pada gugatannya tersebut, Fulanah meminta seluruh asset perusahaan
dikembalikan kepada orang tua Fulanah, mengingat semua modal dari usaha tersebut
berasal dari orang tua Fulanah. Atas gugatan Fulanah tersebut, Fulan sangat keberatan
dan justru meminta semua asset perusahaan jatuh ketangan dia mengingat selama ini
Fulan yang bekerja sedangkan Fulanah hanya mengurus rumah saja.

B. Analisis Kasus
Kasus tersebut merupakan kasus gugatan cerai dan pembagian harta bersama. Fulan
dan Fulana pasangan suami istri yang menikah pada tahun 2000. Setelah menikahan
Fulan dan Fulanah tidak mempunyai pekerjaan tetap dan hidup serba mepet. Pada
tahun 2005, orang tua Fulanah tidak tega dan memberikan modal berupa 50 tabung
gas LPG senilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada Fulan untuk memulai usaha
jual beli Gas. Usaha tersebut berkembang pesat dan pada tahun 2015 bernilai Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Pada saat kondisi ekonomi yang sudah membaik,
ternyata Fulan justru melakukan perbuatan yang tidak baik, dia justru ketahuan
berselingkuh dengan karyawan kantornya. Fulanah mengajukan gugatan cerai dan
pembagian harta bersama. Fulanah meminta seluruh asset perusahaan dikembalikan
kepada orang tua Fulanah. Atas gugatan Fulanah tersebut, Fulan sangat keberatan dan
justru meminta semua asset perusahaan jatuh ketangan dia mengingat selama ini Fulan
yang bekerja sedangkan Fulanah hanya mengurus rumah saja.
13
Berdasarkan deskripsi kasus diatas,

14

Anda mungkin juga menyukai