Anda di halaman 1dari 8

Junk Food dan Kaitannya dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja

Nadya Ulfa Tanjung, Annisa Puti Amira, Nur Muthmainah, Shinta Rahma
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
UIN Sumatera Utara Medan

Abstrak
Latar Belakang: Kualitas gizi pada remaja menjadi hal yang perlu diperhatikan karena pertumbuhan dan
perkembangan gizi pada remaja erat kaitannya dengan kualitas gizi masyarakat. Pada masa sekarang banyak
remaja yang menggemari makanan cepat saji yang diketahui rendah nutrisi yang dibutuhkan oleh remaja
sehingga mengganggu proses tumbuh kembang pada remaja. Junk food memiliki kandungan kalori, lemak, gula,
dan sodium yang tinggi, namun sangat rendah serat, vitamin A, dan kalsium, hal ini dapat menimbulkan banyak
masalah kesehatan pada tubuh.
Metode: Penulisan jurnal ini menggunakan metode literature review, yang datanya diperoleh dari database
Google scholar yang dimulai dari tahun 2016 sampai dengan 2022 dengan jumlah bacaan sebanyak 14 referensi.
Selain itu, penulis juga memakai referensi buku. Pada kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi usia ≥ 12
tahun.
Hasil: Dari literature review ini diperoleh hasil yang menunjukkan dampak dari konsumsi junk food secara
berlebihan ialah munculnya gangguan gizi di usia dini yang berujung pada meningkatnya risiko penyakit tidak
menular.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa konsumsi junk food secara berlebih dapat menyebabkan masalah gizi
pada remaja seperti overweight dan obesitas.
Kata kunci: Junk food, Kualitas gizi, Remaja

Junk Food and The Relationship with Overnutrition Among Adolescents


Abstract
Background: Adolescents nutrition need to be considered and directly related to the quality of community
nutrition. Adolescent today prefer to fast foods which are not only contains low nutrients but also interfere their
growth and development process. Junk foods contains high calories, fat, sugar and sodium but less fiber, vitamin
A, and calcium, which may cause many health problems.
Methods: This journal writing used the literature review method, obtained from the Google scholar database
starting from 2016 to 2022 with a total of 14 reading references. In addition, the author also uses book references.
The inclusion criteria in this study included ages 12 years and over.
Result: Result showed that the impact of consuming junk food in excess will cause early nutrition problems that
eventually lead to non-communicable diseases.
Conclusion: Then it can be concluded that excessive consumption of junk food can cause nutritional problems in
adolescents such as overweight and obesity.
Keywords: Adolescents, Junk food, Nutritional quality

Korespondensi: Nadya Ulfa Tanjung


Email: nadyaulfatanjung@uinsu.ac.id

133 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022


PENDAHULUAN jumah yang banyak akan menyebabkan
Masa yang ditandai dengan adanya overweight (gizi lebih) dan obesitas (kegemukan)
pekembangan dan perubahan fisik yang pesat serta dapat menimbulkan masalah gizi lainnya
disebut juga dengan masa remaja. Dimana hal ini pada remaja. Mengkonsumsi junk food juga dapat
berhubungan dengan perubahan emosional, mengganggu dan merusak kesehatan, yakni dapat
hormon dan kognitif, yang membuat remaja mengakibatakan peningkatan lemak badan yang
menjadi pribadi yang lebih labil dan rentan. tidak seimbang, sehingga bisa terjadi penuaan
Kebutuhan kalori dan nutrisi yang lebih besar dini, peningkatan penyakit degeneratif seperti
diperlukan untuk peningkatan pertumbuhan dan diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung
perkembangan fisik seorang remaja. Masa remaja koroner, hingga kanker.
adalah waktu dimana terjadi perubahan sifat, Prevalensi obesitas di seluruh dunia terus
tingkah laku, dan pola makan yang mana hal ini mengalami peningkatan dan telah menjadi
tentu saja akan sangat mempengaruhi kualitas gizi epidemik global. Sedikitnya akibat obesitas
remaja.1 terdapat 2,8 juta jiwa meninggal di setiap
Remaja diartikan sebagai peralihan dari tahunnya. Hasil data Riskesdas 2018,
masa anak-anak menuju masa dewasa. Masa menunjukkan bahwa prevalensi overweight dan
remaja itu sendiri digolongkaan menjadi 3 obesitas masyarakat Indonesia pada usia 18 ke atas
periode, pertama masa remaja awal (12-14 tahun), sebesar 13,6% dan 21,8%. Sedangkan pada
kedua masa remaja pertengahan (15-17 tahun), penduduk usia lebih dari 15 tahun, prevalensi
dan yang ketiga masa remaja akhir (18-21 tahun). obesitas sentral mencapai 31,0%.4
Konsekuensi jangka panjang dapat ditimbulkan Kebutuhan nutrisi merupakan hal yang
jika pada salah satu periode remaja tersebut buruk sangat penting di masa remaja untuk tercapainya
dalam pola konsumsi nutrisinya. Dimana dapat pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
menyebabkan gangguan pada perkembanagan Kebutuhan nutrisi adalah hal yang paling penting
kognitif remaja itu sendiri. untuk diperhatikan, mengingat masa remaja
Dilihat dari sisi biologis maupun mengalami peningkatan dalam hal pertumbuhan
psikologis, kebutuhan gizi remaja berbeda-beda. maupun perkembangannya. Menerapkan pola
Secara biologis, kebutuhan nutrisi remaja harus hidup sehat dengan memakan makanan yang sehat
seimbang dengan besar aktivitasnya. Protein, dan bergizi adalah salah satu contoh yang dapat
mineral, dan vitamin lebih banyak dibutuhkan di dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada
masa remaja dibandingkan pada masa anak-anak. remaja.
Dan jika ditinjau dari sisi psikologis, remaja
cenderung lebih acuh dengan lingkungan maupun METODE
kesehatannya, termasuk tidak terlalu peduli dalam Metode pada artikel ini penulisannya
hal pemilihan makanan yang dikonsumsinya.2 menggunakan jenis literature review, yaitu
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan penulis mencari dan mengevaluasi literatur
bahwasanya pada masa remaja merupakan masa berdasakan sumber artikel penelitian maupun
yang sangat penting untuk diperhatikan pola referensi buku. Pada metode ini penulis
makan yang sehat dan bergizi. Namun pada saat mengumpulkan data-data dari penelitian-
ini tidak sedikit pula para remaja yang acuh tak penelitian sebelumnya dari berbagai jurnal yang
acuh terhadap pola makan yang sehat. Hal ini berhubungan dengan judul, yaitu “Pengaruh junk
dapat dilihat dari kegemaran mereka terhadap food (makanan cepat saji) terhadap kejadian gizi
mengkonsumsi junk food. lebih pada remaja”.
Berkat kemajuan dan kecanggihan Artikel ini menggunakan database google
teknologi sekarang ini, semakin banyak variasi scholar yang dimulai dari tahun 2016 sampai
makanan cepat saji yang dapat memikat selera dengan 2022, diambil dari tahun 2016 karena
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan penulis merasa bahwa jurnal tersebut merupakan
sehari-hari mereka. Hal ini juga dialami oleh para ilmu lama yang sudah diperbarui serta dievaluasi
remaja, yang lambat laun pola konsumsi mereka sehingga masih bisa dipakai sebagai referensi bagi
akan terganti dengan junk food. Restoran cepat saji penulis. Selain itu, penulis juga merasa jurnal
yang semakin banyak dapat mengubah gaya hidup yang dimulai dari tahun 2016 tersebut sesuai
masyarakat, khususnya remaja.3 dengan pembahasan penulis dimana jurnal
Junk food didefinisikan sebagai makanan tersebut banyak membahas mengenai remaja yang
yang tidak bergizi dan tidak baik untuk tubuh. mengkonsumsi junk food. Google scholar
Sehingga jika dikonsumsi di setiap harinya dalam digunakan sebagai referensi dikarenakan situs

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022 134


tersebut termasuk situs yang sudah cukup baik sebanyak 14 jurnal nasional. Jurnal yang penulis
untuk mencari artikel ataupun jurnal ilmiah. ambil merupakan jurnal full text. Pada kriteria
Artikel dan jurnal nasional maupun internasional inklusi dalam penelitian ini meliputi usia ≥ 12
di Google scholar yang terpublikasi memiliki tahun. Jurnal tersebut di dapat menggunakan kata
indeks yang kualitas dan kredibilitasnya sudah kunci junk food, kualitas gizi, dan remaja. Dalam
terbukti baik, maka dari itu database ini dapat pencarian jurnal-jurnal terdahulu tidak semuanya
membantu penulis untuk mencari referensi dalam di dapat dengan mudah. Terdapat jurnal yang tidak
pembuatan jurnal. dapat diakses karena dibutuhkannya persetujuan
Penulis mendapatkan jurnal yang dari penulis ataupun karena hal lainnya.
diinginkan melalui database google scholar

HASIL
Tabel 1. Hasil pencarian artikel
Peneliti Judul Metode Kesimpulan
Rizki Nur Amalia, Delmi Hubungan Penelitian Siswa SD Pertiwi 2 yang semua
Sulastri, dan Rima Semiarty Konsumsi Junk analitik dengan asupan energi hariannya lebih
food dengan Status rancangan dari setengah yang diperlukan
Gizi Lebih Pada cross sectional berasal dari mengonsumsi junk
Siswa SD Pertiwi 2 food.
Padang
Vilda Ana Veria Setyawati, Pola Konsumsi Fast Metode Sebanyak 58,5% responden
dan Eti Rimawati Food dan Serat kuantitatif mengalami Malnutrisi yang
Sebagai Faktor Gizi dengan terdiri dari overweight,
Lebih Pada Remaja menggunakan obesitas. 95,4% sering
rancangan mengonsumsi fast food.
cross sectional
Angga Dwi Valoka Dampak Negatif Studi literatur, Junk food termasuk golongan
Makanan Cepat Saji observasi yang mengandung tinggi kalori
Terhadap secara dan rendah gizi. Konsumsi junk
Kesehatan Tubuh langsung, dan food perlu dibatasi, misalnya
Manusia Di Kota wawancara sebanyak 4 kali dalam sebulan.
Bandung Melalui
Still Life
Photography
Oslida Martony Junk food Makanan Pendekatan Remaja yang keluar untuk
Favorit dan kualitatif makan malam berisiko 2 kali
Dampaknya dengan lebih tinggi untuk
Terhadap Tumbuh memakai mengkonsumsi junk food.
Kembang Anak dan metode Remaja yang mengkonsumsi
Remaja pembelajaran sayuran dan buah dalam jumlah
literatur sedang setiap hari lebih kecil
kemungkinannya untuk makan
junk food dibandingkan dengan
mereka yang mengonsumsi
sayuran dan buah dalam jumlah
rendah.
Thesa Ananda Prima, Hafni Hubungan Penelitian Ada hubungan antara konsumsi
Andayani, dan Mars Konsumsi Junk analitik junk food dengan frekuensi
Nashrah Abdullah food dan Aktivitas observasional sering dan aktivitas fisik yang
Fisik Terhadap dengan desain dilakukan secara ringan
Obesitas Remaja di rancangan maupun sedang dengan
Banda Aceh cross sectional kejadian obesitas pada remaja
di Banda Aceh
Icha Pamelia Perilaku Konsumsi Studi literatur Makanan cepat saji jika
Makanan Cepat Saji berdasarkan dikonsumsi terlalu sering akan

135 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022


Peneliti Judul Metode Kesimpulan
Pada Remaja dan artikel berakibat buruk bagi kesehatan
Dampaknya Bagi penelitian remaja. Faktor yang
Kesehatan maupun berhubungan dengan konsumsi
referensi buku makanan cepat saji pada remaja
diantaranya adalah faktor
pengetahuan, harganya yang
murah, tempat yang nyaman
untuk berkumpul, serta cepat
dan praktis.
Selly Mentari Perilaku Penelitian Konsumsi junk food bertujuan
Masyarakat Dalam kualitatif untuk memuaskan keinginan
Mengkonsumsi dengan dan kepuasan semata serta
Junk food menggunakan untuk memudahkan mereka
Persefektif metode dalam mengkonsumsi
Konsumsi Islam pengumpulan makanan.
(Studi Kasus Desa data berupa
Sumbergede, Kec. wawancara
Sekampung, Kab. dan observasi
Lampung Timur).
Aliyansyah Mustofa, dan Hubungan Tingkat Metode Tidak terdapat ikatan diantara
Purwo Setiyo Nugroho Pengetahuan Gizi penelitian mengonsumsi junk food dengan
dan Junk food kuantitatif peristiwa overweight pada anak
dengan Kejadian dengan desain muda dan juga tidak terdapat
Overweight pada observasional ikatan diantara tingkatan
Remaja analit dan pengetahuan gizi terhadap
menggunakan peristiwa overweight pada anak
rancangan muda
penelitian
cross sectional
Sara Herlina, Siti Pengaruh Fast Penelitian
Ada pengaruh antara junk food
Qomariah, Wiwi Sartika, Food Terhadap Gizi kuantitatif dan
dengan gizi lebih pada remaja
dan Sellia Juwita Lebih Pada Remaja desaindi era pandemi covid-19. Gizi
di Era Pandemi penelitia yang
yang tidak seimbang apabila
COVID-19 dipakai adalah
dikonsumsi berlebihan akan
cross sectional
menimbulkan masalah gizi, dan
merupakan faktor resiko berat
badan lebih atau obesitas serta
penyakit degeneratif
Astrida Budiarti dan Konsumsi Makanan Studi Analisis Ada kaitan antara kejadian
Margaretha Patri Pal Utami Cepat Saji Pada Observasional obesitas pada remaja di
Remaja di Surabaya dengan Surabaya dengan kebiasaan
menggunakan mengkonsumsi makanan cepat
pendekatan saji
Cross
Sectional.

PEMBAHASAN berguna dan tidak mengandung gizi yang baik


Junk food untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh
1. Definisi Junk food manusia, sehingga dapat merusak kesehatan.5
Junk food adalah makanan yang tidak baik Junk food merupakan makanan yang banyak
jika terlalu sering di konsumsi. Secara harfiah, mengandung lemak, garam, gula, dan kalori yang
junk (sampah, rongsokan) dan food (makanan) tinggi tetapi rendah akan nutrisi dan serat.6
dapat diartikan sebagai ‘makanan sampah’. Istilah Mengkonsumsi Junk food dapat memicu
junk food diambil karena makanan tersebut tidak timbulnya penyakit seperti obesitas, overweight,

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022 136


diabetes, jantung, bahkan kanker di kemudian Uraian di atas menyebutkan bahwa banyak
hari. kandungan yang terdapat di dalam junk food yang
merupakan pemicu munculnya penyakit
2. Jenis-Jenis Junk food berbahaya. Dibalik rasa yang enak terdapat
Menurut badan kesehatan dunia (WHO), banyak kandungan yang dapat merusak
menyebutkan beberapa golongan makanan yang kesehatan. Selain kandungan diatas ada beberapa
termasuk dalam kategori Junk food yang kandungan berbahaya lainnya yang terkandung di
berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, beberapa junk food seperti Formalin, Rhodamin
yaitu: 7 B dan Metanil Yellow, serta Boraks dan Asam
a. Makanan Olahan, yaitu makanan yang Salisilat. Bahan-bahan kimia yang terkandung di
makanan yang telah melewati proses beberapa junk food tersebut juga sebagai
tertentu, seperti pembekuan, pengalengan, pemicunya penyakit kanker.
makanan yang dibakar dan sebagainya.
Makan ini mengandung kadar natrium, Kebutuhan Gizi Remaja
gula, lemak yang dapat menimbulkan Masa remaja selalu memiliki aktivitas dan
penyakit di kemudian hari. pertumbuhan yang pesat sehingga membutuhkan
b. Makanan yang mengandung bahan banyak asupan gizi. Berdasarkan Angka
pengawet, merupakan makanan yang Kecukupan Gizi (AKG) remaja putra mem-
mengandung bahan-bahan sintesis atau butuhkan energi lebih banyak daripada remaja
alami yang bertujuan untuk membuat putri.
makanan dapat disimpan dalam waktu 1. Energi: Remaja laki-laki membutuhkan lebih
lebih lama tanpa membuat perubahan- banyak kalori daripada remaja perempuan,
perubahan rasa (tidak cepat basi) yang yaitu sekitar 2.400 – 2.800 kkal. Sedangkan
tidak di inginkan pada makanan tersebut. pada remaja perempuan, yaitu 2.000 - 2.200
Makanan ini jika dikomsumsi berlebihan kkal.8 Hal ini disebabkan karena remaja laki-
akan berdampak pada kesehatan para laki biasanya memiliki postur tubuh yang
konsumen. lebih besar dan metabolismenya yang lebih
tinggi daripada remaja perempuan. Hal inilah
3. Kandungan Junk food yang menyebabakan remaja laki-laki butuh
Junk food yang sangat digemari oleh lebih banyak energi daripada remaja
banyak orang tanpa disadari memiliki banyak perempuan.
kandungan berbahaya yang dapat menimbulkan 2. Protein: Kebutuhan protein akan mengalami
penyakit diantaranya: peningkatan selama masa remaja
1. Zat aditif yang umumnya digunakan agar dikarenakan proses tumbuh kembang yang
mutu dan ketabilan makanan tetap terjaga. berlangsung cepat. Perkiraan kebutuhan
Zat aditif merupakan zat yang sering protein untuk remaja adalah 0,85 g/kg berat
digunakan dalam makanan tersebut adalah badan/hari, dimana sedikit lebih tinggi dari
penyedap rasa (monosodium glutamate) dan kebutuhan orang dewasa.9
pengawet. Zat aditif yang terkandung dalam 3. Karbohidrat: Karbohidrat menyediakan
pengawet bisa mengakibatkan keruskan hati sumber utama energi makanan pada tubuh.
hingga kanker hati jika dikonsumsi secara Asupan karbohidrat untuk remaja adalah 130
berlebihan. g/hari atau 45-65 % dari kebutuhan energi
2. Sodium yang merupakan bagian dari garam harian.
yang dapat meningkatkan aliran darah 4. Lemak: Sebanyak 20%-30% angka
sehingga menimbulkan hipertensi dan akan kebutuhan lemak dalam sehari yang di
berpengaruh munculnya gangguan ginjal rekomendasikan untuk seorang remaja.10
hingga stroke. Pedoman diet nasional juga menyarankan
3. Lemak jenuh yang sangat tinggi akan agar remaja mengkonsumsi tidak lebih dari
menimbulkan kanker seperti kanker usus dan 300 mg kolesterol makanan per hari.
kanker payudara. Lemak jenuh juga 5. Vitamin: Vitamin C sangat di perlukan oleh
merupakan zat yang merangsang hati dan tubuh, terutama pada remaja. Vitamin C
memproduksi banyak kolestrol. berfungsi untuk membentuk jaringan kolagen
4. Kadar Gula tinggi yang dapat menyebabkan serta membantu fungsi antioksidan dalam
diabetes, obesitas dan kerusakan gigi. tubuh untuk menetralisir radikal bebas.
Vitamin C ini tidak dapat di peroleh sendiri

137 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022


oleh tubuh, jadi tubuh manusia harus Masa remaja merupakan masa yang mudah
mendapatkan makanan dan suplemen yang untuk terpengaruh terhadap orang lain, tak
mengandung vitamin C. Menurut peraturan terkecuali pengaruh ajakan teman untuk
menteri kesehatan RI nomor 75 tahun 2013, mengkonsumsi makanan cepat saji. Junk food juga
tentang angka kecukupan gizi yang sering dianggap sebagai makanan modern serta
dianjurkan bagi bangsa Indonesia terkhusus berkelas, sehingga mejadi makanan yang gaul dan
pada usia 12 tahun sebanyak 50 mg perhari. menjadi trent bagi kalangan remaja.
Sedangkan pada umur 13-15 tahun angka
kecukupan vitamin C perhari nya sebesar 75 Pengaruh Junk food Terhadap Kejadian Gizi
mg dan pada usia 18-29 tahun membutuhkan Lebih Pada Remaja
sebanyak 90 mg vitamin C perhari.11 1. Overweight (Gizi Lebih)
Sekarang ini masalah kesehatan yang
Faktor Remaja Banyak Memilih sedang dialami oleh seluruh dunia ialah masalah
Mengkonsumsi Junk food overweight ataupun gizi lebih, yang masalah ini
Junk food merupakan makanan yang sangat juga mempengaruhi di negara berkembang serta di
digemari oleh masyarakat. Perilaku masyarakat negara maju. Sudah terlalu sulit untuk
mengkonsumsi Junk food di dasari oleh beberapa membendung masuknya arus kebudayaan barat di
faktor pendorongnya, diantaranya: Indonesia pada era globalisasi ini, dimana nilai-
1. Pengetahuan nilai ketimuran dan juga aspek kehidupan sudah
Pengetahuan tentang gizi dapat banyak tercampur budaya barat tersebut, tidak
mempengaruhi perilaku remaja dalam terkecuali dalam pola konsumsi makan. Kalangan
mengkonsumsi makanan. Pengetahuan yang remaja dan masyarakat perkotaan cenderung pola
kurang akan menjadikan remaja hanya konsumsi makan nya berubah, dimana dari
mengkonsumsi makanan yang dianggap enak dan makanan tradisional berubah ke makanan impor
praktis, tanpa menyadari rendahnya kandungan (modern).12
gizi dan dampak yang ditimbulkan. Kondisi penumpukan lemak tubuh yang
2. Rasanya yang Enak berlebihan atau pun tidak normal yang dapat
Junk food sangat kaya rasa, biasanya terdiri menimbulkan risiko kesehatan merupakan
dari rasa manis, gurih, asin, atau bahkan pengertian dari overweight (kegemukan) dan
kombinasi ketiganya. Junk food memiliki rasa obesitas. Porsi makan yang besar dalam sekali
yang enak karena banyaknya kandungan gula, makan, pola makan yang tidak sehat, tingkat
garam, serta minyak di dalamnya. Sehingga, tidak aktivitas tubuh yang kurang dan juga pemilihan
heran bila banyak remaja menyukai makanan menu makanan merupakan pengaruh dari
tersebut. multifaktor yang mengakibatkan kondisi tubuh
3. Cepat dan Praktis mengalami kejadian overweight.13
Alasan lain remaja banyak mengkonsumsi Ketidakseimbangan asupan dan jumlah energi
makanan cepat saji adalah karena pelayanan yang yang keluar dapat mengakibatkan gizi lebih.
cepat dan praktis. Makanan cepat saji juga Kondisi tersebut dapat terjadi karena adanya
kebanyakan dibuat oleh mesin-mesin canggih, penyakit degeneratif.14
sehingga waktu pembuatannya berlangsung secara Anak-anak yang mengkonsumsi junk food
singkat dan selalu tersedia. Sekarang ini juga setidaknya 6 kali per hari di temukan mengalami
banyak restoran cepat saji yang menyediakan masalah gizi lebih (overweight). Dimana peluang
pemesanan secara online, sehingga semakin peningkatan gizi lebih itu bisa mencapai hingga
memudahkan para remaja untuk membelinya. sebesar 20,3% angkanya, hal ini terjadi karena
4. Harganya yang Relatif Murah frekuensi mengkonsumsi junk food yang tinggi
Harga yang murah juga berpengaruh seperti minuman dan makanan ringan (>1x per
terhadap kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat hari).15
saji. Selain itu, banyak juga diskon dan paket Mengkonsumsi junk food termasuk salah
hemat yang ditawarkan restoran cepat saji yang satu faktor risiko terjadinya gizi lebih. Dimana
menambah keinginan masyarakat untuk membeli gizi lebih ini akan berdampak menuju overweight
dan mengkonsumsi makanan tersebut, khususnya dan obesitas.16 Hubungan antara frekuensi
remaja yang kebanyakan belum berpenghasilan mengkonsumsi junk food terhadap gizi lebih
sendiri. disebabkan oleh pola makan yang salah dan juga
5. Pengaruh Teman dan Life Style pengaruh lingkungan sekitar, seperti kemudahan
akses untuk membeli junk food tersebut. Selain

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022 138


pengaruh sekitar, kecenderungan anak-anak dan dikarenakan kebiasaan makan yang salah saat
salah satunya disebabkan oleh zat adiktif yang masa anak-anak maupun remaja yang dapat
terdapat di dalam junk food tersebut. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena obesitas, salah
menyebabkan ketergantungan, yang dimana zat satunya adalah kebiasaan dalam mengkonsumsi
adiktif ini bisa menyebabkan over rating dan junk food.
meningkatkan risiko terjadinya gizi lebih pada
remaja. KESIMPULAN
2. Obesitas (Kegemukan) Konsumsi junk food secara berlebih, dapat
Obesitas adalah keadaan dimana menyebabkan kejadian gizi lebih pada remaja,
menumpuknya lemak ditubuh yang sangat banyak seperti overwight dan obesitas. Karena kandungan
akibat kalori yang masuk lebih banyak junk food yang tinggi akan garam, lemak, gula,
dibandingkan dengan kalori yang dibakar. dan kalori, namun sedikit akan nutrisi dan serat.
Obesitas merupakan penyakit serius yang dapat
memicu timbulnya penyakit kardiovakular, seperti DAFTAR PUSTAKA
hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, 1. Martony O. Junk food Makanan Favorit
bahkan stroke.17 Seorang pria dapat dikatakan dan Dampaknya Terhadap Tumbuh
obesitas jika kelebihan lemak tubuh sebesar 25% Kembang Anak dan Remaja. Poltekkes,
atau lebih sedangkan pada wanita sebanyak 35% Kemenkes Medan. 2018
atau lebih. Hal tersebut menjadikan Indeks Massa Nopember;13(4):8.
Tubuh (IMT) seseorang mengalami peningkatan 2. Pamelia I. Perilaku Konsumsi Makanan
dari jumlah normal. Cepat Saji Pada Remaja dan Dampaknya
Berat badan bisa mengalami penambahan Bagi Kesehatan. IKESMA. 2018 Sep
yang tidak sehat karena sering mengkonsumsi 17;14(2):144.
junk food. Obesitas dapat terjadi pada seseorang 3. Laksono RA, Mukti ND, Nurhamidah D.
jika lemak yang didapat dari makanan cepat saji Dampak Makanan Cepat Saji Terhadap
tidak dibarengi dengan melakukan olahraga, Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi
sehingga lemak tersebut akan tersimpan dan “X” Perguruan Tinggi “Y”. JIKM.
menumpuk di dalam tubuh.18 Remaja yang 2022;14(1):5.
mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebih 4. Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama
dapat berisiko tinggi terkena obesitas. Remaja Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan
yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji Pengembangan Kesehatan; 2018
berisiko mengalami obesitas sebasar 2,03 kali 5. Mentari S. Perilaku Masyarakat Dalam
lebih besar dibandingkan dengan remaja yang Mengkonsumsi Junk food Persefektif
jarang mengkonsumsi makanan cepat saji. Konsumsi Islam (Studi Kasus Desa
Kebanyakan obesitas dialami oleh remaja Sumbergede, Kec. Sekampung, Kab.
laki-laki daripada remaja perempuan. Hal ini Lampung Timur). 2019:108.
disebabakan karena remaja perempuan cenderung 6. Herlina S, Qomariah S, Sartika W, Juwita
memiliki pengetahuan yang luas tentang diet dan S. Pengaruh Fast Food Terhadap Gizi Lebih
lebih memperhatikan berat badannya. Biasanya, Pada Remaja di Era Pandemi COVID-19.
frekuensi dalam mengkonsumsi makanan pada JRKPDB. 2021 Oct 30;13(2):531–6.
remaja obesitas dan tidak obesitas berbeda. 7. Valoka AD. Dampak Negatif Makanan
Remaja tidak obesitas jarang mengkonsumsi junk Cepat Saji Terhadap Kesehatan Tubuh
food, sedangkan pada remaja obesitas justru Manusia di Kota Bandung Melalui Still Life
sebaliknya, mereka bahkan dalam sehari bisa Photography. 2017.
mengkonsumsi junk food lebih dari satu kali. 8. Fikawati S, Syafiq A, Veratamala A. Gizi
Sehinggga terjadi penumpukan energi yang dapat Anak dan Remaja. Depok. Raja Grafindo
menambah berat badannya.19 Persada; 2017.
Menurut World Health Organisation 9. Brown JE. Nutrion Throught the Life
(WHO), anak-anak dan remaja yang menderita Cycle. 4th ed. Amerika Serikat: University
obesitas tidak dapat disepelekan. Dari tahun ke of Minnesota; 2011. 623 p.
tahun, penderitanya terus bertambah. Dalam 40 10. Almarsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
tahun terakhir data membuktikan bahwa terjadi Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.
peningkatan sebanyak sepuluh kali lipat pada 11. Eliska, Khairatunnisa, Fatimah PS. Buku
remaja yang menderita obesitas. Tingginya kasus Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan
obesitas yang marak terjadi belakangan ini

139 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022


Masyarakat. Medan: Grafindo Persada; 16. Izhar MD. Hubungan Antara Konsumsi
2019. Junk Food, Aktivitas Fisik dengan Status
12. Setyawati VAV, Rimawati E. Pola Gizi Siswa SMA Negeri 1 Jambi.
Konsumsi Fast Food dan Serat Sebagai 2020;5(1):7.
Faktor Gizi Lebih Pada Remaja. UJPH. 17. Dewi L. Hubungan Konsumsi Junk Food
2016;5(3):275. Dengan Terjadinya Obesitas Pada Siswa
13. Mustofa A, Nugroho PS. Hubungan SMA Swasta Sultan Agung Pematang
Tingkat Pengetahuan Gizi dan Junk Food Siantar. 2018:63.
dengan Kejadian Overweight pada Remaja. 18. Budiarti A, Utami MPP. Konsumsi
2021;2(2):7. Makanan Cepat Saji Pada Remaja di
14. Sagala CO, Noerfitri. Hubungan Pola Surabaya. jmakia. 2021;11(2):8–14.
Makan dan Pengetahuan Gizi Seimbang 19. Prima TA, Andayani H, Abdullah MN.
dengan Gizi Lebih Mahasiswa STIKes Hubungan Konsumsi Junk Food dan
Mitra Keluarga. JIKM. 2021;13(1):6. Aktivitas Fisik Terhadap Obesitas Remaja
15. Amalia RN, Sulastri D, Semiarty R. di Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Kedokteran Biomedis. 2018;4(1):8.
Status Gizi Lebih pada Siswa SD Pertiwi 2
Padang. JKA 2016;5(1).

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 14 Edisi 3, 2022 140

Anda mungkin juga menyukai