Anda di halaman 1dari 14

F -X C h a n ge F -X C h a n ge

PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

STRATEGI PEMBELAJARAN TARI ANAK USIA DINI

Aris Setiawan
Dosen Program Studi Pendidikan Guru PAUD - FKIP
Universitas Muhammadiyah Surabaya

ABSTRAK

Pembelajaran tari bagi anak usia dini memerlukan strategi yang tepat pada
pelaksanaannya. Oleh karena itu diperlukan usaha yang maksimal dalam menentukan
strategi sebagai jalan mencapai hasil terbaik. Untuk menentukan strategi yang tepat
dapat dimulai dengan menyusun perencanaan. Maka langkah awal dalam menyusun
perencanaan yaitu menentukan materi pembelajaran. Penentuan materi pembelajaran ini
merupakan dasar dalam merancang tentang apa yang akan diberikan. Setelah materi
pembelajaran, selanjutnya adalah menentukan metode pembelajaran sebagai cara yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Kemudian menentukan media pembelajaran
sebagai penghubung yang dapat membantu pada pelaksanaan pembelajaran nantinya.

Kata kunci: Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran.

ABSTRACT

Dance lessons for early childhood require proper strategy to implementation. Therefore,
maximum effort is required in determining the strategy as a way of achieving the best re-
sults. To determine the right strategy can be started with the planning. So the first step in
planning is determining the learning materials. The determination of these learning mate-
rials is the basis for the design of what will be provided. After learning the material, the
next is to determine a method of learning as a means used in the learning process. Then
determine instructional media as a link that can help in the implementation of future
learning.

Keywords: Learning Materials, Learning Method, Learning Media.

55
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

PENDAHULUAN pengetahuan baru bagi anak. Pada


Tari adalah bagian cabang seni prinsipnya pembelajaran merupakan
yang mempunyai arti tersendiri. Dilihat dari proses pemberian pengetahuan yang
bentuknya tari merupakan gerak yang terencana dari pendidik ke peserta didik.
mempunyai unsur keindahan. Sebuah Hal ini sesuai dengan pendapat Komalasari
unsur yang merupakan hasil kesadaran (2010:3) bahwa pembelajaran dapat
manusia dari proses kreatif. Melalui proses didefinisikan suatu sistem atau proses
kreatif itulah dihasilkan gerak tertata. membelajarkan subyek didik/pembelajar
Gerak yang benar-benar mempertunjukkan yang direncanakan atau didesain,
struktur dan irama sesuai dengan dilaksanakan dan dievaluasi secara
bentuknya. Menurut Soedarsono (1972:5) sistematis agar subjek didik/pembelajar
tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui dapat mencapai tujuan-tujuan
gerak-gerak ritmis yang indah. Sementera pembelajaran secara efektif dan efesien.
itu Pangeran Suryodiningrat dalam Untuk memberikan pembelajaran
Soedarsono (1972) berpendapat bahwa tari anak usia dini diperlukan usaha dalam
tari adalah gerakan dari seluruh bagian memahami tentang kemampuan
tubuh manusia yang disusun selaras motoriknya. Hal ini sebagai pertimbangan
dengan irama musik dan memiliki maksud dalam memberikan materi yang akan
tertentu. Dari dua definisi tersebut maka diberikan. Dengan begitu proses
dapat disimpulkan bahwa media tari pembelajaran dapat berlangsung dengan
adalah gerak. Gerak terstruktur dan lancar. Pemberian pembelajaran yang
berirama yang mempunyai nilai keindahan. tepat juga berpengaruh pada hasil belajar
Belajar menari dapat diperkenalkan yang dicapai. Oleh karena itu usaha yang
pada anak usia dini yaitu saat umur 4 diberikan dalam proses pembelajaran
sampai 6 tahun. Pada usia tersebut adalah harus sesuai dengan kemampuan anak.
waktu yang sangat tepat diberikan Setyowati (2012:34) berpendapat
rangsang tari. Minimnya pengalaman pada ada tiga hal syarat materi tari bagi anak
masa itu, dapat menstimulus anak untuk usia dini yaitu, sederhana, praktis dan
menerima berbagai informasi. Tari adalah dinamis. Sederhana yang dimaksudkan
salah satu media yang dapat memberikan bahwa gerak-gerak yang ditarikan dapat
informasi (pembelajaran) dalam berpijak dari hal yang biasa dilakukan anak
menumbuhkan pengalaman baru. Maka sehari-hari. Sedangkan praktis berkaitan
sangatlah tepat dalam memperkenalkan dengan materi yang dipilih dari gerak-gerak
tari sebagai pembelajaran yang berguna yang mudah. Kemudian dinamis yaitu
dan bermanfaat bagi anak usia dini. Di sisi gerak-gerak yang disusun dapat bervariasi
lain dengan belajar menari anak dapat agar tidak membosankan.
memiliki keterampilan dan membangun Pada prinsipnya tari bagi anak usia
hubungan sosial. dini adalah sebuah bentuk yang mudah
Bentuk tari anak usia dini dimengerti dan dapat ditarikan. Mudah
sangatlah berbeda dengan bentuk tari dimengerti yang dimaksud yaitu apa yang
dewasa. Hal ini dikarenakan tingkat ditarikan dapat dipahami secara logika. Jadi
kemampuan anak usia dini masih sangat ketika anak menari itu harus paham
terbatas. Maka Semua itu perlu proses tentang apa yang ditarikannya. Dengan
pembelajaran yang tepat. Pembelajaran begitu anak dapat merasakan tarian
yang benar-benar dapat diterima sebagai tersebut. Sedangkan pengertian mudah

56
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

ditarikan yaitu bentuk yang diungkapkan langkah yang akan dilaksanakan untuk
harus sesuai dengan tingkat kemampuan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
anak. Ini artinya bahwa bentuk yang Perencanan tersebut dapat disusun
dijadikan materi tari benar-benar dapat berdasarkan kebutuhan dalam jangka
dilakukan oleh anak sesuai tingkat waktu tertentu sesuai dengan keinginan
perkembangannya. Dengan demikian anak pembuat perencanaan. Maka dalam
akan merasa mampu dari materi yang konteks pembelajaran perencanaan dapat
diberikan. diartikan sebagai proses penyusunan
Untuk mencapai hasil maksimal materi pelajaran, penggunaan media
dalam pembelajaran tari bagi anak usia pembelajaran, penggunaan metode
dini, maka diperlukan strategi dalam pengajaran dalam suatu alokasi waktu yang
proses pembelajarannya. Secara umum sudah ditentukan.
strategi dapat diartikan sebagai garis besar Sanjaya (2010) menjelaskan tentang
bertindak dalam pencapain sasaran yang karakteristik perencanaan pembelajaran
sudah ditentukan. Jadi strategi itu sifatnya yaitu, (1) perencanaan pembelajaran
masih perencanaan tentang keputusan merupakan hasil proses berpikir, artinya
yang akan diambil untuk menentukan suatu perencanaan pembelajaran disusun
sasaran yang diinginkan. Pada konteks tidak asal-asalan akan tetapi disusun
pembelajaran, strategi merupakan suatu dengan mempertimbangkan segala aspek
perencanaan guru dalam berinteraksi yang mungkin dapat berpengaruh, di
dengan siswa agar proses pembelajaran samping disusun dengan
sesuai dengan arah yang sudah mempertimbangkan segala sumber yang
ditentukan. Hal ini sesuai dengan Riyanto tersedia yang dapat mendukung terhadap
(2010:132) yang berpendapat bahwa keberhasilan proses pembelajaran, (2)
strategi pembelajaran adalah siasat guru Perencanan pembelajaran disusun untuk
dalam mengektifkan, mengefesienkan, mengubah perilaku siswa sesuai dengan
serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi tujuan yang ingin dicapai, (3) Perencanaan
siswa dengan komponen pembelajaran pembelajaran berisi tentang rangkaian
dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pengajaran. mencapai tujuan.
Pada pembelajaran tari anak usia Jadi perencanaan pembelajaran
dini, strategi menjadi bagian dalam dapat dimaknai sebagai hasil pemikiran
menentukan proses pembelajaran yang pendidik sebelum melaksanaan kegiatan
akan berlangsung. Tentu ini menjadi tugas pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
pendidik dalam menyusun strategi yang juga dapat dipahami sebagai persiapan
tepat untuk menentukan arah atau tujuan pendidik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang jelas. Dengan demikian pembelajaran. Dengan demikian
tujuan dari pembelajaran tersebut, benar- perencanaan merupakan dasar utama
benar dapat memberikan hasil yang dalam menentukan arah pembelajaran.
terbaik. Maka hal pertama yang harus Penentuan pembelajaran yang tepat akan
dilakukan yaitu menentukan perencanaan tergantung dari perencanan yang disusun
sebagai awal dalam menuju kegiatan sebagai konsep awal dalam proses
pembelajaran. pembelajaran.
Majid berpendapat ( 2011:15) Untuk menentukan perencanaan
perencanaan adalah menyusun langkah- pembelajaran tari pada anak usia dini,

57
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

maka usaha yang harus dilakukan pertama dalam mengenal kehidupan. Untuk itulah
kali yaitu memilih materi pembelajaran. dalam kaitan proses pembelajaran, materi
Hal ini dilakukan guna menyiapkan bahan yang diberikan harus benar-benar bisa
yang akan diajarkan. Dengan begitu pada memberikan dampak positif dalam
pelaksanaan nantinya sudah benar-benar kehidupan mendatang.
siap. Tentu materi pembelajaran yang Selain materi pembelajaran,
diberikan harus sesuai dengan tingkat langkah selanjutnya yaitu menentukan
kemampuan anak usia dini, sehingga dalam metode pembelajaran. Komalasari
proses pembelajarannya anak dapat berpendapat (2010:56) metode
mengikuti materi yang telah diberikan. pembelajaran dapat diartikan cara yang
Materi pembelajaran juga harus dapat digunakan untuk mengimplementasikan
memberikan daya tarik tersendiri dalam rencana yang sudah disusun dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tidak kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
saja materi pembelajaran itu hanya bisa tujuan pembelajaran. Metode
dicapai bagi anak usia dini, tetapi pembelajaran digunakan sebagai jalan
bagaimana materi pembelajaran itu dalam mengkomunikasikan antara
mampu menjadi bagian dalam kehidupan pendidik dan peserta didik. Maka sangat
anak usia dini. Ini berarti bahwa materi tepat jika metode pembelajaran adalah
pembelajaran merupakan bentuk kegiatan salah satu bagian untuk mencapai
pembelajaran dari kesehariannya. Baik keberhasilan pembelajaran. Jika metode
yang diajarkan di lingkungan sekolah pembelajaran tersebut digunakan secara
maupun keluarga. Seperti bagaimana tepat maka akan mencapai hasil yang
mengenalkan binatang, alam, aktivitas berarti.
bermain maupun aktivitas manusia. Metode pembelajaran tidak saja
Memberikan pengetahuan dari hal- sebagai cara bagi pendidik dalam
hal yang nyata merupakan awal anak usia memberikan pembelajaran kepada
dini dalam menyerap berbagai informasi siswanya, tetapi bagaimana metode
tentang kehidupan. Untuk itulah pembelajaran itu dapat diterima dan
membangun pengetahuan bagi anak usia dinikmati. Diterima sebagai suatu cara yang
dini, tidak saja diberikan sebagai menarik, sedangkan dinikmati dapat
kemampuan kognitifnya saja namun diartikan sebagai cara yang
bagaimana dapat mempresentasikan menyenangkan. Semua itu tentu harus
dalam bentuk kegiatan menari disesuaikan dengan kebutuhan anak usia
(psikomotorik). Tentu saja bentuk-bentuk dini. Dengan begitu proses
yang diberikan dapat diterima sesuai pembelajarannya dapat tercapai sesuai
dengan tingkat kemampuan atau daya dengan tujuan yang sudah ditentukan.
serap yang dimiliki. Dengan demikian anak- Kemudian media pembelajaran juga
anak dapat menikmati apa yang diterima sangat menentukan dalam pencapaian
dalam proses pembelajaran. hasil yang maksimal. Menurut Munadi
Pengetahuan tentang kehidupan (2008:6) kata media secara harfiah berarti
nyata juga sebagai pengalaman anak usia tengah, pengantar atau perantara. Jadi
dini dalam menyerap berbagai informasi kata tengah itu berada dalam dua sisi
yang berarti bagi dirinya. Maka informasi maka disebut juga pengantar atau
yang berkaitan dengan hal-hal baru akan perantara, yaitu mengantarkan,
memberikan pemahaman sebagai dasar menghubungkan atau menyalurkan dari

58
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

satu sisi ke sisi lainnya Dalam konteks Banyak cara yang dapat dilakukan
pembelajaram media dapat diartikan dalam memberikan materi yang tepat pada
sebagai penghubung antara materi yang anak usia dini. Tentu berbagai cara itu
diajarkan dengan pembelajar. harus disesuaikan dengan kondisi anak
Lebih lanjut Munadi (2008:7) usia dini. Kondisi akan karakteristiknya
berpendapat media pembelajaran dapat sebagai anak yang mempunyai dunia
diartikan segala sesuatu yang dapat tersendiri. Maka untuk menentukan materi
menyampaikan pesan dari sumber secara pada pembelajaran tari anak usia dini
terencana sehingga tercipta lingkungan diperlukan pemahaman akan dunia anak.
belajar yang kondusif di mana Dengan demikian apa yang diberikan dapat
penerimanya dapat melakukan proses tercapai.
belajar secara efesien dan efektif. Rachmi dkk. (2010) berpendapat
Maka dalam penyampaian pesan itu bahwa karakteristtik gerak yang biasa
dapat dilakukan dengan menggunakan alat dilakukan anak usia dini pada umumnya
sebagai media. Alat itu digunakan untuk adalah menirukan, manipulasi dan
menyalurkan pesan atau materi bersahaja. Menirukan merupakan
pembelajaran ke siswa. Tentu dalam kebiasaan anak usia dini dalam kehidupan.
pembelajaran tari anak usia dini, Apa yang menarik dalam kehidupan akan
penggunaan media pembelajaran terekam pada indera anak. Baik itu melalui
digunakan untuk merangsang anak dalam audio (pendengaran) maupun visual
merespon proses kegiatan belajar. Oleh (pandangan) yang dimiliki anak. Dari situlah
karena itu perlu adanya daya tarik anak memyimpan berbagai memori yang
tersendiri yang dapat memberikan kemudian bisa dipresentasikan dengan
kepuasan terhadap anak dalam menerima berbagai kemampuan termasuk gerak tari.
pembelajaran yang diberikan. Sedangkan manipulasi berarti
upaya yang dilakukan anak dalam
PEMBAHASAN merespon obyek yang diamati dengan
Materi Pembelajaran gerakan spontan sesuai dengan keinginan
Untuk memberikan pembelajaran anak. Gerak yang diungkapkan tidak harus
tari anak usia dini, hal pertama yang harus sama dengan gerak aslinya. Kemudian yang
dilakukan yaitu menentukan materi. Materi dimaksud bersahaja berkaitan dengan
pembelajaran tari anak usia dini tentu usaha anak dalam menggerakkan tubuhnya
harus sesuai dengan tingkat pengetahuan dengan sederhana dan tanpa dibuat-buat
dan pemahamannya. Artinya materi atau apa adanya.
pembelajaran tidak hanya sebuah bentuk Dari karakterstik gerak yang
tarian saja tetapi bagaimana bentuk itu dipaparkan di atas, maka untuk membuat
benar-benar dapat diterima. Maka hal-hal materi pembelajaran tari anak usia dini
yang berkaitan dengan daya serap anak tentu harus sesuai kegiatan keseharian dan
usia dini juga menjadi perhatian dalam dengan pembelajaran yang telah diberikan.
memberikan pengetahuan baru. Tingkat Kegiatan keseharian ini seperti bermain
pemahaman yang dimiliki anak usia dini dan pembelajaran yang diberikan yaitu
masih sangat terbatas. Oleh karena itu pengenalan aktivitas manusia, binatang
materi yang diberikan harus sesuai dengan dan alam. Melalui berbagai pembelajaran
kemampuan yang dimiliki anak usia dini. itulah dapat dipresentasikan dalam
kegiatan tari. Gerak-gerak dalam bermain

59
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

dan gerak-gerak yang terdapat pada bermain itu adalah proses belajar. Dari
aktivitas manusia, alam, binatang dapat pengalaman itulah dapat diterapkan pada
menjadi inspirasi dalam membuat karya kehidupan anak di masa mendatang.
tari anak usia dini. Maka materi Sedangkan Dwijawiyata (2013:7)
pembelajaran tari yang tepat tentu dapat berpendapat bermain merupakan salah
menyesuaikan dengan pembelajaran yang satu sarana permainan yang memiliki
diterima. Hal ini untuk menumbuhkan rasa manfaat besar bagi perkembangan anak.
kesenangan terhadap bentuk yang Perkembangan yang bersifat jasmani
ditarikan. maupun rohani.
Aktivitas bermain selalu dilakukan
Gerak Bermain anak-anak usia dini. Hal ini sesuai dengan
Bermain merupakan aktivitas anak pendapat Aristoteles dalam Kartono
dalam kesehariannya. Melalui bermain (2007:28) yang mengatakan bahwa masa
anak dapat menuangkan rasa kegembiran bermain dimulai usia 0 sampai 7 tahun.
sehingga dapat memberikan kepuasan. Pada masa itu anak selalu melakukan
Anak merasa bebas dengan apa yang kegiatannya melalui bermain. Rasa
dilakukan tanpa harus terbenani. keingintahuan terhadap sesuatu yang baru
Keceriannya dalam berekspresi tidak bisa selalu dicoba dengan kegiatan bermain.
dibatasi oleh sebuah aturan yang dapat Dari situlah anak dapat belajar dan
memberhentikan kegiatannya. Anak akan mendapatkan pengalaman barunya.
selesai jika tenaga yang dikeluarkan sudah Dengan demikian pengetahuannya selalu
mencapai kelelahan. Karena di situlah bertambah dari hal-hal yang belum
sumber anak dalam melakukan aktivitas diketahui.
bermain. Masa anak tentu belum
Kegiatan bermain bagi anak, mempunyai keterampilan maupun
dilandasi atas dasar kerelaan tanpa adanya pengalaman yang begitu banyak. Hal inilah
unsur paksaan. Anak dapat menentukan yang mendorong anak selalu bertanya saat
keinginannya sesuai dengan apa yang muncul pengalaman baru bagi dirinya.
dikehendaki. Kebebasannya dalam Dorongan rasa keingintahuannya dilandasi
berekspresi ditentukan pada dirinya dari hal-hal akan ketidaktahuan tentang
sendiri. Anak berusaha mencari kepuasan sesuatu yang belum dipahami. Dengan
yang dihasilkan dari aktivitasnya. Dari begitu anak akan mendapatkan
proses itulah anak menemukan dunianya pengetahuan yang bisa memberikan
yang dapat memberikan rasa kesenangan. pembelajaran baru bagi dirinya. Anak akan
Prawira (2012:102) berpendapat bermain terus mencoba sampai merasa dirinya
bagi anak merupakan refleksi pembebasan benar-benar mampu dari apa yang belum
jiwa dari keterikatan dengan berbagai dikuasai.
kewajiban dan aturan orang tua. Menurut Prawira (2012:111)
Pada saat bermain anak dapat bermain menurut kegembiraannya dapat
mengungkapkan keceriannya, isi hatinya dibagi menjadi dua, yaitu bermain aktif dan
dan bergaul sesama teman. Semua itu pasif. Bermain aktif melatih motorik atau
membuat terjadinya proses interaksi keterampilan anak dalam menguasai suatu
sehingga dapat belajar mengenal antar permainan. Di sisi lain bermain aktif juga
teman maupun lingkungannya. Prawira dapat melatih penguasaan tubuh dalam
(2012:102) juga berpendapat bahwa setiap pergerakan. Tentu dengan bermain

60
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

aktif anak selalu mempergunakan mempunyai tujuan tersendiri. Sebuah


tubuhnya untuk bergerak. Bergerak dalam tujuan hidup yang dapat dipahami dan
segala permainan yang dapat dimengerti oleh manusia itu sendiri.
memfungsikan tubuhnya sebagai media Berbagai aktivitas yang ada dalam
untuk mencapai keinginannya. kehidupan juga merupakan potret dari
Sedangkan bermain pasif lebih perilaku manusia. Perilaku yang
menonjolkan pada unsur hiburan. Anak ditunjukkan dalam menggapai keinginan
hanya menggunakan inderawinya dalam dalam mencapai harapan. Inilah yang
merespon hal yang disukainya. Bermain membuat manusia untuk selalu
pasif tidak memerlukan energi yang beraktivitas karena didasari oleh rasa
banyak. Anak hanya memerlukan keinginan yang ingin dicapai. Lihat saja
konsentrasi dalam menikmati perjuangan pak tani dalam melakukan
permainannya. Seperti anak menonton aktivitasnya di sawah. Dengan membawa
televisi, mendengarkan musik, bermain cangkul, pak tani pergi ke ladang dan
game dan sebagainya. Kegiatan anak lebih berusaha bekerja dengan sunguh-sungguh.
mengutamakan pemusatan pikiran pada Mulai mencangkul di ladangnya, mencocok
hal-hal yang menjadi permainanannya. tanam hingga sampai menuai hasil.
Banyak gerakan yang dihasilkan Berbagai aktivitas di sawah merupakan
dalam bermain seperti melompat, bentuk nyata yang kemudian dapat
melangkah, berjalan, berlari dan masih menjadi pembelajaran bagi anak usia dini.
banyak yang lainnya. Gerakan-gerakan Pembelajaran yang memberikan
tersebut merupakan ekspresi anak dalam pemahaman tentang tugas petani dalam
menuangkan rasa kegembirannya. Rasa menjalani aktivitasnya. Dari peristiwa
yang menjadi kepuasan dari hasil proses itulah tentu dapat direpresentasikan
aktivitas keseharian. Melalui gerak-gerak kembali dalam bentuk tari. Gerak-gerak
itulah anak juga belajar menguasai yang menjadi aktivitas petani dapat
tubuhnya dalam sebuah keseimbangan. dituangkan kembali dalam gerak tari. Apa
Keseimbangan dari berbagai aktivitas gerak yang dipresentasikan dapat dipahami
yang menuntut dirinya untuk selalu ingin sebagai penuangan kembali atas realitas
menguasainya. Dari berbagai pengalaman yang ada. Realitas yang benar-benar terjadi
anak melalui bermaian itulah dapat dan dapat memberikan pembelajaran
digunakan sebagai pijakan dalam membuat berarti bagi anak.
karya tari anak usia dini. Gerak-gerak yang Begitu juga dengan para nelayan
menjadi kebiasaan dapat dituangkan yang begitu susah payahnya menjalani
kembali dalam tari. Disusun menjadi hidup di tengah laut. Mencari ikan
sebuah bentuk yang pada akhirnya tertata menggunakan peralatan tradisional diatas
menjadi gerakan- berirama. Maka sangat perahu. Dari aktivitas yang dijalani nelayan,
tepat jika materi pembelajaran tari dapat tentu juga dapat dijadikan pembelajaran
dirangsang dari hal-hal yang menjadi bagi anak usia dini. Bagaimana anak-anak
aktivitas keseharian atau kebiasaan. diberi pemahaman tentang tugas nelayan
dalam mencari ikan. Dari berbagai gerak
Aktivitas Manusia yang dilakukan nelayan mulai mendayung
Banyak hal yang dilakukan manusia perahu hingga proses mencari ikan adalah
dalam aktivitas kehidupan. Tentu setiap inspirasi yang dapat dijadikan ide dalam
aktivitas yang dilakukan manusia karya tari. Tentu anak-anak bisa

61
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

membayangkan kembali dari proses yang dengan pembelajaran tematiknya. Tema


dijalani para nelayan. Walaupun secara binatang begitulah pendekatan yang
bentuk bukan realitas sesungguhnya disusun dalam mempelajari berbagai jenis
namun apa yang anak-anak lakukan dapat binatang. Anak diajarkan untuk
dipahami sebagai aktualitas kehidupan. mengetahui binatang-binatang yang hidup
Gerak-gerak yang dituangkan merupakan di alam ini. Dari situlah anak dapat
bagian dari realitas kehidupan nelayan memperluas wacananya dalam memahami
dalam memperjuangkan hidupnya. Dari tentang pembelajaran yang telah
peristiwa itu, maka anak-anak akan paham diberikan. Berbagai jenis binatang telah
dari gerak yang dilakukan. Apakah itu diajarkan sebagai salah satu bentuk
menjala ikan atau naik perahu. Dengan pengenalan bagi anak usia dini.
demikian anak-anak akan bisa merasakan Di sekitar lingkungan, anak juga
dari apa yang dilakukan. sering berjumpa dengan binatang yang
Peristiwa-peristiwa kehidupan yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
berkaitan dengan aktivitas manusia Bahkan binatang juga menjadi peliharaan
merupakan ide dalam merangsang anak bagi manusia, seperti kucing, anjing,
untuk belajar menari. Dari situlah anak- burung dan masih banyak lagi yang lainnya.
anak akan paham tentang apa yang Inilah yang membuat pengetahuan anak
dilakukan. Berpijak dari aktivitas manusia, semakin bertambah dari hal-hal yang telah
anak-anak juga diajarkan tentang berbagai dilihatnya. Dengan demikian apa yang
perilaku gerak. Gerak yang mempunyai telah terekam dari pengalamannya
tujuan maupun arti tersendiri. Pengenalan membuat anak semakin memahami.
berbagai aktivitas manusia dapat juga Binatang tidak hanya dilihat dari
memberikan anak akan pengalaman segi bentuknya, namun terkadang anak
barunya. Anak mencoba juga suka menirukan geraknya. Gerak
mempresentasikan kembali apa yang binatang mempunyai ragam yang berbeda
dilihat menjadi sebuah bentuk estetis. dari berbagai jenis yang ada. Tentu ini
Bentuk yang menawarkan keindahan gerak membuat anak ingin selalu tahu dari
tanpa harus meninggalkan makna yang ada berbagai perilaku geraknya. Hal ini
di dalamnya. dilakukan untuk memahami berbagai gerak
binatang yang mempunyai perbedaan
Gerak Binatang gerak. Seperti anak sering memperlihatkan
Binatang merupakan salah satu gerak lompat kelinci, burung terbang atau
sumber pembelajaran yang diberikan gerak ular. Ini menunjukkan bahwa anak
terhadap anak usia dini. Sering kali anak mempunyai daya imajinasi dalam
selalu bertanya tentang nama-nama menyajikan kembali dari apa yang
binatang yang dilihat. Baik itu di gambar dilihatnya.
maupun dijumpai di manapun berada. Melalui pengalaman itulah, maka
Anak tidak hanya ingin tahu tentang imajinasi anak dapat dibangun kembali
namanya namun terkadang menirukan dengan bahasa tari. Sebuah bahasa yang
pola tingkah laku geraknya. Inilah yang mempunyai unsur keindahan dalam
membuat anak merasa dirinya senang bentuknya. Tari anak usia dini sangat tepat
karena itu bagian dari bentuk ekspresinya. berpijak dari hal-hal yang menjadi
Di sekolah taman kanak-kanak guru kebiasaan anak. Seperti halnya menirukan
selalu mengenalkan nama-nama binatang gerak binatang yang menjadi

62
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

pembelajarannya di sekolah. sebagai pengetahuan barunya. Seperti


Mempresentasikan kembali melalui tari pengetahuan tentang tanaman, laut, hutan
tentu tidak hanya pada pengenalan dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari
terhadap nama binatang namun anak juga berbagai pengetahuannya terhadap alam
memahami tentang gerak binatang itu tersebut, maka hal itu dapat
sendiri. Disamping itu juga, anak belajar dipresentasikan kembali dalam gerak tari.
tentang gerak-gerak yang indah dari apa Gerak tari yang dapat
yang telah dilakukan. dipresentasikan, merupakan gerak yang
Ketika gerak itu kembali hadir memang akrab dengan daya mampu anak
dalam sajian tari, maka anak dengan terhadap pengetahuannya tentang alam.
mudah dapat melakukan sesuai dengan Ketika anak melihat ombak laut maka yang
tingkat kemampuan yang dimilki. Tentu diterimanya adalah sebuah aktivitas
gerak binatang yang dipilih harus gelombang air. Ada semacam pergerakan
disesuaikan dengan tingkat kemampuan air yang naik turun secara bergantian. Dari
anak. Dengan demikian anak dapat situlah dapat dibangun kembali imaginasi
melakukan dengan mudah sekali. Perilaku anak tentang aktivitas gelombang itu.
gerak yang sudah menyatu dengan anak, Melalui gerak meniru dari gelombang yang
dapat dihadirkan dalam suasana yang dilihatnya, maka anak dapat melakukan
berbeda. Suasana yang menampilkan gerak sesuai pemahamannya. Berawal dari
estetis namun tidak meninggalkan gerak situlah gerak-gerak itu dapat
aslinya. Gerak yang secara alami tumbuh dipresentasikan menjadi suatu karya tari.
sebagai media dalam melakukan Di samping aktivitas gelombang,
aktivitasnya. pengetahuan terhadap pohon juga bisa
Berpijak dari gerak binatang itulah sebagai pijakan dalam membuat karya tari
maka akan memberikan kemudahanan anak. Pohon tidak saja dimaknai sebagai
tentang pembelajaran tari bagi anak usia tanaman yang hanya tumbuh secara
dini. Membangun daya imajinasinya dari bertahap. Namun aktivitas pohon juga
apa yang dilihat menjadi sebuah karya tari. dapat memberikan daya ketertarikan
Hal inilah yang akan membuat proses tersendiri. Seperti bagaimana pohon ketika
pembelajaran dapat menyenangkan sesuai terkena angin, tentu ini menjadi
dengan prinsip-prinsip pembelajaran bagi pemandangan yang menarik. Berpijak dari
anak usia dini. Bahwa sebuah proses gerakan pohon terkena angin itulah dapat
pembelajaran harus memperhatikan dijadikan ide dalam gerak tari. Tentu
prinsip-prinsip pembelajaran yang dapat gerak-gerak yang dilakukan, anak harus
membangun bagi perkembangan anak mengerti tentang arti dari gerakan
menuju tingkat kecerdasan. tersebut. Jika gerak tersebut seperti pohon
terkena angin, maka hal itu harus diberi
Alam pemahaman tentang apa yang dilakukan.
Seringkali anak diajarkan tentang Banyak sekali aktivitas alam yang dapat
pengenalan alam yang merupakan bagian dijadikan sumber garapan dalam karya tari
dari proses pembelajaran. Pengenalan anak. Semua itu tentu dibutuhkan kejelian
alam diberikan pada anak, juga sebagai dalam memilih aktivitas alam yang mampu
dasar dalam memahami isi yang ada di dipahami anak sesuai dengan tingkat
bumi ini. Melalui pembelajaran tematik penyerapannya. Dengan menyesuaikan
anak belajar tentang berbagai nama alam tingkat kemampuan anak, maka dapat

63
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

memudahkan gerak-gerak itu mempertunjukkan kepada siswa suatu


dipresentasikan kembali dalam bentuk proses, situasi atau benda tertentu yang
tarian. sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan yang sering disertai dengan
Metode Pembelajaran penjelasan lisan. Dalam konteks tari maka
Proses pembelajaran tari bagi anak metode demonstrasi dapat dimaknai
usia dini tentu memerlukan metode yang sebagai sarana untuk memperagakan
tepat dalam pelaksanaannya. Hal ini bentuk tari yang secara bertahap dilalui
dilakukan agar materi yang diberikan dengan proses. Anak-anak tidak saja
benar-benar tercapai sehingga tujuan dari dikenalkan pada bentuk tarinya saja tetapi
pembelajaran dapat terlaksana dengan juga diberi penjelasan akan maknanya.
baik. Djamarah dan Zain (2010:75) Seperti memperagakan gerak burung
berpendapat bahwa metode adalah salah terbang, maka anak harus paham bahwa
satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan gerak yang dilakukan itu adalah burung
menggunakan metode yang tepat guru terbang.
akan mampu mencapai tujuan Peniruan yang dilakukan anak
pembelajaran. terhadap gurunya dalam
Untuk memilih metode dalam mendemonstrasikan gerak tari, perlu
pembelajaran tari anak usia dini maka hal adanya pengulangan sehingga anak benar-
yang diperlukan yaitu bagaimana benar dapat mempraktikan secara baik dari
penggunaannya benar-benar dapat contoh yang diberikan. Bentuk
diterapkan. Penggunaan metode harus pengulangan ini untuk memperjelas gerak
sudah direncanakan sebelumnya sebagai yang diberikan sebagai dasar dalam
bagian dari strategi pembelajaran. Tentu memperkuat teknik yang benar. Di sisi lain
persiapan inilah yang dibutuhkan dalam pengulangan dilakukan agar anak hafal
mencapai tujuan pembelajaran. Jika akan gerak yang ditarikan. Dengan begitu
penggunaan metode tidak sesuai dengan materi yang diberikan dapat diterima anak-
tujuan pembelajaran maka akan terjadi anak.
kendala pada pelaksanaannya. Pemilihan Selain demonstrasi, penggunanan
metode juga harus bisa menyesuaikan metode yang tepat dalam tari anak usia
dengan materi yang diberikan sebagai dini adalah karya wisata. Karya wisata ini
bagian dari proses pembelajaran. Untuk dilakukan untuk mengamati obyek yang
itulah Jika materi yang diberikan sangat sesuai dengan pembelajaran tari.
bersentuhan dengan aspek psikomotorik, Disamping itu juga metode karya wisata
maka metode yang tepat adalah dilakukan untuk membangun imaginasi
demonstrasi. Seperti halnya dengan anak dalam mempresentasikan kembali
pembelajaran tari anak usia dini yang terhadap obyek yang dilihatnya. Metode
membutuhkan metode demonstrasi pada karya wisata mencoba memanfaatkan
pelaksanaannya. Dengan metode lingkungan di luar sekolah sebagai sumber
demonstrasi anak-anak dapat melihat belajar. Seperti anak-anak diajak pergi ke
langsung dan dapat menirukan dari apa kebun binatang sebagai sarana dalam
yang dicontohkan. menumbuhkan imaginasinya. Ketika anak-
Menurut Djamarah (2010:90) anak melihat binatang monyet maka hal itu
metode demonstrasi adalah cara penyajian dapat membangun daya kreatifnya untuk
pelajaran dengan meragakan atau menirukan geraknya. Tentu metode ini

64
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

digunakan dalam membangun memori penyampaian pesan yang tepat sehingga


anak akan hal-hal yang dilihatnya sesuai anak paham akan materi yang diberikan.
dengan pembelajaran yang diberikan. Dari Untuk memberikan materi tari anak
situlah maka guru dapat membuat karya usia dini dapat menggunakan cara dengan
tari yang disesuaikan dengan pemahaman memanfaatkan berbagai gambar (binatang,
maupun pengetahuan anak terhadap gerak alam, aktivitas manusia) sebagai media
yang dilakukan. pembelajaran dalam prosesnya. Guru
Gerak tari bagi anak usia dini tentu menjelaskan dari berbagai gambar yang
perlu pemahaman bagi anak itu sendiri, telah dicontohkan, melalui proses melihat
Apa yang dilakukan harus dimengerti gambar itu diharapkan anak dapat
sehingga anak tidak hanya melakukan memahami bentuknya dulu. Kemudian
gerak saja tetapi anak juga paham apa yang guru dapat menjelaskan tentang isi dari
dilakukan. Seperti anak melompat, maka gambar itu. Baik bersifat cerita ataupun
anak juga harus diberikan pemahaman menjelaskan tentang bentuk yang ada
bahwa itu adalah gerak melompat. Gerak dalam gambar itu. Dengan begitu anak
berjalan monyet maka anak harus paham mampu membangun daya imaginasinya
apa yang dilakukan adalah presentasi gerak terhadap apa yang dilihatnya maupun isi
berjalan monyet. Untuk membangun itu ceritanya. Melalui gambar-gambar dapat
semua diperlukan usaha dalam menunjang dalam pembelajaran tari yang
memberikan pembelajaran yang menarik pada akhirnya diharapkan anak semakin
sehingga anak merasa senang. senang terhadap pembelajaran yang
Melalui metode karya wisata, anak diberikan.
diajak bersenang-senang sambil belajar. Selain gambar, pemutaran flim juga
Belajar memahami obyek yang diamati sangat membantu dalam memberikan
sehingga dapat membangun pengalaman materi. Artinya dari flim yang diputar
terhadap hal-hal yang dilihatnya. diharapkan anak juga mampu meniru dari
Membangun kembali memorinya yang apa yang dilihatnya. Melaui LCD proyektor
kemudian dapat dijadikan dalam bentuk sebagai penghubung guru dapat
karya tari. Karya tari yang lahir dari memutarkan flim tentang binatang, alam
kehidupan nyata melalui pengenalan maupun aktivitas manusia sebagai sarana
bentuk dari berbagai obyek yang ada di dalam penyampaian pesan. Anak-anak
bumi ini. diajak dalam membangun imaginasi akan
sebuah kehidupan nyata. Kehidupan yang
Media Pembelajaran tentunya dilalui anak dalam melihat
Pada pembelajaran tari anak usia aktivitas yang ada di dunia ini. Tentu
dini banyak hal yang dapat dilakukan dalam pemutaran flim itu disesuaikan dengan
merangsang anak untuk belajar menari. daya pengetahuan anak terhadap materi
Salah satunya adalah memanfaatkan media yang diberikan.
pembelajaran sebagai sarana dalam Ketika anak diputarkan flim tentang
mengaktualisasikan pesan atau materi binatang, maka anak dapat secara langsung
yang diberikan. Penggunaan media melihat aktivitas yang dilakukan binatang
pembelajaran sangat membantu dalam itu sendiri. Bagaimana pola geraknya dapat
memberikan pengetahuan tentang materi ditirukan kembali saat anak selesai
yang diberikan. Maka dalam pembelajaran menonton. Daya ingat yang begitu cepat
tari anak usia dini, diperlukan usaha membuat anak dapat melakukan kembali

65
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

saat bermain. Inilah yang bisa menjadi usia dini dapat juga meniru aktivitas
gagasan kembali bagi guru untuk membuat manusia dalam kehidupan. Berbagai
karya tari anak usia dini. Anak-anak aktivitas manusia merupakan sumber ide
dirangsang melalui pemutaran flim yang dapat dijadikan karya tari. Melalui
kemudian dipresentasikan lagi dalam gerak-gerak yang sudah menjadi kebiasaan
bentuk tari. maka itu merupakan modal untuk
Penggunaan media pembelajaran mengenalkan kembali dalam bentuk tari.
melalui flim juga sangat membantu anak Anak selain belajar mengenal bentuk
dalam mengingat kembali apa yang aktivitas manusia juga dapat
menjadi peristiwa pada saat itu. Peristiwa mempresentasikan kembali dalam sebuah
yang sangat berarti bagi anak yang karya tari.
kemudian menjadi pengalaman hidupnya. Seperti halnya berbagai aktivitas
Dari situlah anak dapat membangkitkan manusia, maka gerak binatang juga dapat
rangsang visualnya, kemudian bisa kembali menjadi inspirasi dalam materi tari anak
hadir saat anak merasa ingin usia dini. Setiap hari anak sering
mengekspresikan kembali. menjumpai binatang di sekeliling
rumahnya atau bahkan di tempat lain.
KESIMPULAN Tentu ini adalah sumber yang bisa
Usaha dalam memberikan direpresentasikan kembali dalam bentuk
pembelajaran tari bagi anak usia dini dapat karya tari. Dengan begitu anak dapat
dilakukan dengan menentukan strategi membangun imaginasinya akan gerakan
terlebih dahulu. Karena dengan strategi, yang dilakukan binatang. Dari situlah akan
kegiatan pembelajaran akan berjalan memberikan kemudahan akan materi yang
lancar dan tentu berdampak pada hasil diberikan. Begitu juga dengan aktivitas
yang dicapai. Strategi dapat dipahami alam yang dapat memberikan inspirasi
sebagai rencana sebelum pelaksanaan akan sumber tari bagi anak usia dini. Alam
pembelajaran. Jadi strategi adalah upaya yang juga sebagai pembelajaran bagi anak
dalam menentukan langkah pembelajaran usia dini sangat berarti apabila direspon
sebelum pelaksanaan nantinya. Untuk sebagai suatu obyek yang memang benar-
menata strategi pada pembelajaran tari benar dapat dipahami. Artinya bagaimana
anak usia dini dapat diawali dengan merespon alam tidak hanya mengetahui
menentukan materi pembelajaran. bentuknya saja tetapi mampu menirukan
Penentuan materi pembelajaran ini aktivitasnya sesuai dengan kebiasaan. Dari
dilakukan agar dalam pelaksanaan nantinya hal itu, tentu dapat menjadi pijakan atau
sudah benar-benar siap. Materi tiruan yang bisa diwujudkan dalam gerak
pembelajaran yang diberikan harus bisa tari. Setelah menentukan materi
dipahami dan diterima sesuai dengan daya pembelajaran, maka dalam
mampu anak usia dini. Dengan begitu anak pelaksanaannya memerlukan metode
dapat mengikuti dan menerima sebagai cara dalam kegiatan pembelajaran.
pembelajaran yang diberikan. Seperti Metode dalam konteks pembelajaran
halnya materi yang berpijak dari aktivitas digunakan sebagai langkah atau cara untuk
keseharian yaitu bermain. Dari bermain mengkomunikasikan antara materi yang
itulah banyak pijakan yang dapat diberikan dengan anak didik. Penggunaan
dipresentasikan kembali dalam bentuk metode juga sebagai cara dalam
karya tari. Selain bermain materi tari anak memberikan pembelajaran yang tepat agar

66
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

dalam pelaksanaannya benar-benar dapat diputarkan flim berkaitan dengan


diterima dengan baik. Maka untuk pembelajaran yang diberikan. Dari situlah
menentukan metode yang tepat pada anak akan mendapatkan inspirasi sesuai
pembelajaran tari anak usia dini dapat dengan apa yang dilihatnya. Semua itu
menggunakan metode demonstrasi. untuk membantu dalam
Penggunaan metode demonstrasi mempresentasikan kembali dalam bentuk
digunakan agar anak didik dapat langsung karya tari.
menirukan dari pengajarnya. Hal itu
dilakukan untuk memberikan DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran yang dapat direspon pada Djamarah,Syaiful Bahri dan Zain.2010.
saat itu juga. Berbagai bentuk gerak yang Aswan. Strategi Belajar
diajarkan dapat langsung direspon atau Mengajar.Jakarta:PT Rineka Cipta.
diterima pada waktu proses pembelajaran Dwijawiyata.2013. Mari Bermain
berlangsung. Permainan Kelompok Anak Usia Dini.
Selain metode demonstrasi, Yogyakarta: Kanisius.
penggunaan metode karya wisata juga Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran
dapat membantu dalam memberikan Kontekstual Konsep dan Aplikasinya.
stimulus akan pembelajaran yang Bandung: Refika Aditama.
diberikan. Metode ini digunakan sebagai Kartono, Kartini.2007. Psikologi
daya rangsang dalam mengobservasi Anak.Bandung:CV Mandar Maju
secara langsung sesuai dengan materi Majid, Abdul. 2011. Perencanaan
yang diberikan. Dari berbagai tempat itulah Pembelajaran. Bandung:PT Remaja
maka dapat memberikan dorongan bagi Rosdakarya.
anak untuk kembali memprensentasikan Munadi, Yudhi.2008. Media Pembelajaran
dalam bentuk karya tari. Metode karya Sebuah Pendekatan Baru.
wisata digunakan untuk membangun Jakarta:Gaung Persada Press.
kembali dari apa yang menjadi pengalaman Rachmi, Tetty dkk.2010. Keterampilan
hidup anak akan hal yang pernah Musik dan Tari. Jakarta:Universitas
dilihatnya. Terbuka.
Penggunaan media pembelajaran Riyanto, Yatim.2010. Paradigma Baru
juga sangat berperan dalam meningkatkan Pembelajaran.Jakarta:Kencana
kualitas pembelajaran tari anak usia dini. Prenada Media Group.
Untuk itu dalam proses pembelajarannya, Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan
dapat dirangsang melalui media gambar. Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Gambar yang dimaksud sangat berkaitan Kencana Prenada Media Group.
dengan materi yang diberikan. Seperti Soedarsono. 1972. Jawa dan Bali Dua
gambar tentang binatang, alam bahkan Pusat Perkembangan Drama Tari di
aktivitas manusia. Penggunaan media Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada
gambar ini dapat membantu anak untuk University Press.
dapat memahami tentang apa yang tertera Setyowati, Sri. 2007. Pendidikan Seni Tari
pada bentuk yang ada di gambar itu dan Koreografi Untuk Anak
sendiri, selain itu juga sebagai daya TK.Surabaya:Unesa University Press
rangsang untuk dapat mengimajinasikan Prawira, Purwa Atmaja. 2012. Psikologi
kembali tentang apa yang dilihatnya. Di Pendidikan Dalam Perspektif Baru.
samping melalui gambar, anak dapat Jakarta:Ar-Ruzz Media.

67
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
Jurnal Pedagogi, Volume 1 Nomor, 1, Agustus-2014
bu

bu
to

to
ww

ww
om

om
k

k
lic

lic
C

C
.c

.c
w

w
tr e tr re
ar
.

.
ac ac
k e r- s o ft w k e r- s o ft w a

68

Anda mungkin juga menyukai