Anda di halaman 1dari 59

METODE PELAKSANAAN DAN

PEMBONGKARAN KONSTRUKSI

A. Pengertian Pembongkaran dan Alasan Dilakukan Pembongkaran


Pembongkaran merupakan suatu tahapan pekerjaan dalam konstruksi bangunan,
pembongkaran juga dapat didefinisikan sebagai tindakan perusakan, termasuk
menghancurkan yang dikaitkan dengan bangunan. Pembongkaran dilakukakan melalui proses
perencanaan dan pelaksanaan yang terkontrol. Prinsip utama pembongkaran adalah
merobohkan bangunan dan struktur lainnya. Berdasarkan Undang-undang No.28 Tahun 2002
Pembongkaran Gedung adalah kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau sebagian
bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.
Alasan dilakukannya pembongkaran menurut UU No.28 Tahun 2002 tentang
BangunanGedung adalah :
 bangunan gedung yang tidak layak fungsi dan tidak dapat diperbaiki lagi;
 bangunan gedung yang pemanfaatannya menimbulkan bahaya bagi pengguna,masyarakat,
dan lingkungannya; dan/atau
 bangunan gedung yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan gedung.

Gambar 2.1 bangunan gedung yang pemanfaatannya menimbulkan bahaya bagi pengguna,
masyarakat, dan lingkungannya

By. Syamsul Bahri Bahar, S.T.,M.T


Gambar 2.2 bangunan gedung yang tidak layak fungsi dan tidak dapat diperbaiki lagi

B. Penetapan Pembongkaran Bangunan Gedung


Pembongkaran bangunangedungmeliputikegiatanpenetapanpembongkarandan
pelaksanaanpembongkaranbangunangedung,yangdilakukandengan mengikuti kaidah-
kaidahpembongkaransecaraumumsertamemanfaatkanilmupengetahuan
danteknologi.Bangunandapatdibongkarapabilamemilki beberapakriteriasebagai berikut:
1. Tidaklaikfungsidantidakdapatdiperbaiki.
Kriteria tidaklaikfungsi ini salahsatunyadapatdilihatataudinilai dari adaatau tidaknya
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sebagaimanayang telahdi atur dalam Peraturan
MenteriPekerjaanUmumNo.25 Tahun2007TentangPedoman SertifikatLaikFungsi
BangunanGedung.BeberapasyaratteknisuntukmendapatkanSLFadalahsebagai berikut:
• Bangunan Gedung memiliki konstruksi, peralatan serta perlengkapan mekanikal
elektrikal sesuai denganstandaryang telahditetapkan;
• Memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan
pada struktur, peralatan dan perlengkapan bangunan gedung.
Adapunkriteriabangunantidakdapatdiperbaikiapabilabangunantersebut
jikadiperbaikimemerlukan pembiayaanyang lebih tinggidantidakdapat memeberikan
manfaatsebesarbiaya yangtelahdikeluarkanuntukmelakukan perbaikan.
2. Dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatan gedung atau dampak
terhadaplingkungan.
Pada bagian ini yang dimaksud bangunan memiliki dampak yang
membahayakanbaikterhadap pengguna maupun terhadap lingkungan apabila

By. Syamsul Bahri Bahar, S.T.,M.T


ketikasuatu bangunan tersebutdimanfaatkan dapatmenimbulkan kerugian dari segi
pengguna bisa jadi abngunan tersebut memilki konstruksi yang kurang kuat sehingga
sewaktu-waktu dapat mencelakakan yang mengakibatkan cidera pada pengguna,
sedangkan dampak terhadap lingkungan lebih disebabkan karena fungsidarisuatu
bangunan tersebut, sebagaicontohapabilaterdapat bangunan
yangmemilikifungsisebagai bangunan industriyangberadapadakawasanpersawahan,
sehinggahasildari kegiatanyangberadadidalam
bangunangedungtersebutdapatmencemari lingkungansekitar.
3. TidakmemilikiIzinMendirikanBangunan(IMB).
IMBmerupakansalah satusyaratpentingberdiriyasuatubangunan,apabila
bangunantersebuttidakmemilki IMBmaka dapatdiragukandarisegilegalitas
berdirinyasuatubangunantersebut.

C. Analisis dan Simulasi Struktur Bangunan Gedung yang AkanDibongkar

Pertimbangananalisadansimulasiteknispembongkaran dilakukanolehtimahli
bangunangedungyangdisusun secaratertulisdan profesionalterkaitdengan pemenuhan
persyaratan teknis pembongkaran bangunan gedung dan
mengevaluasirencanadampakpembongkaran dengan menganalisadokumen
rencanayangterdapatdalamdokumen perencanaandanmenetapkannyasesuai dengankondisi
lapangan.

D. Penyusunan Laporan Hasil Kajian Teknis dan Menyampaikan KeKabupaten/Kota

Pelaksanaan pembongkaranbangunan disertaidenganpembuatanlaporan mulai


pembongkaranbangunansederhanasampaibangunancukup komplek.Sistem
pembongkaranbangunankomplekharusdikajisecara teknissupayadampakyang akan timbul
tidakmenimbulkanbahaya bagi masyarakatsekitarnya.
Persetujuanrencanateknisbongkardiberikanoleh PemerintahDaerahkepada Pemilikbangunan
gedungatasperencanateknisuntuk membongkaratau
merobohkanseluruhatausebagianbangunangedung.Sebelumdilaksanakanpembongkaranbangu
nan gedungharusdikajisecarateknis dan dituangkan dalam dokumen Rencana Teknis
Pembongkaran.Untuk menilai rencanateknispembongkaranbangunan gedungtersebut
yangmenimbulkan dampak penting terhadaplingkungan,meliputi:

1. Pengkajian rencana teknis pembongkaran berdasarkan prinsip-prinsip

By. Syamsul Bahri Bahar, S.T.,M.T


keselamatankerjadankeselamatanlingkungan;
2. Pengkajianmetoderencanateknispembongkarandenganprinsipefektivitas, efisiensi
danamanterhadapdampaklimbahkelingkungan.

Penyusunan analisisuntukperumusan masukansebagaipertimbangan dalam


pemutusanperkaradipengadilan yangterkait denganpenyelenggaraanbangunan
gedung,meliputi:

1. Pengkajian aspek teknis penyelenggaraan bangunan gedung yang menjadi kasus;


2. Pengkajian aspek-aspek lainnya yang terkait.

Rencanateknispembongkaran sebagaimanadisebutkandiatasharusdisetujuioleh
pemerintahdaerah, kecualibangunangedungfungsikhususolehPemerintah,
setelahmendapatpertimbangandari timahli bangunangedung.

E. Penetapan Pembongkaran BangunanGedung

Sebagaimanatahapandalampenetapanpembongkaranbangunangedung, pada prosespelaksanaan


pembongkaran juga terdiridaribeberapa tahapan diantaranya adalahsebagai berikut:

1. Pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan oleh pemilik dan/atau


penggunabangunangedungdandapat menggunakanpenyediajasa
pembongkaranbangunan gedungyangmemilikisertifikatsesuaidengan
peraturanperundangundangan.

2. Khususuntukpembongkaranbangunangedungyangmenggunakanperalatan
beratdan/ataubahanpeledakharus dilaksanakanolehpenyedia jasa
pembongkaranbangunangedung.

By. Syamsul Bahri Bahar, S.T.,M.T


3. Dalam hal pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yang
pembongkarannya ditetapkan dengan surat tidak melaksanakan
pembongkarandalambataswaktuyangditetapkan, suratpersetujuan
pembongkarandicabutkembali.

4. Pembongkaranbangunangedungyangpelaksanaannyadapatmenimbulkan
dampakluasterhadapkeselamatanumumdan lingkunganharusdilaksanakan
berdasarkanrencanateknis pembongkaranyangdisusunolehpenyediajasa perencanaan
teknis yangmemilikisertifikat sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

5. Rencana teknispembongkaranharusdisetujui olehpemerintahdaerah,kecuali


bangunangedung fungsikhususolehPemerintah,setelahmendapat pertimbangandari
timahli bangunangedung.

6. Pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung mengikuti prinsip-prinsip


keselamatandankesehatankerja(K3).

F. Hal-halyangperludipertimbangkandalamPembongkaranGedung

Kegiatanpembongkarangedung,merupakankegiatanyangcukupriskanmengingat
banyakpihakdandampakyangdapatditimbulkan darikegiatanpembongkaran. Oleh sebabitu
sebelum melakukan pembongkaranterdapat hal-hal yang perlu
diperhatikan,untukmeminimalisirdampak maupun hal-halyangtidakdiinginkan. Berikut hal-
halyangperludiperhatikanketikaakan melakukankegiatan pembongkaran:

1. Surat kepemilikan bangunan;

2. Surat Izin Mendirikan Bangunan;

3. Identifikasi jenis bangunan yang akan dibongkar;

4. Identifikasi jenis material bangunan;

5. Identifikasi struktur bangunan; dan

6. Rencana pembungan bongkaran bangunan.


G. TahapanPembongkaran

Sebelummelaksanakanpekerjaanpembongkaran makapemasukanaruslistrik kelokasi


kerja/bangunanharusbenarbenardalamkondisimati.Adapuntahapan
pembongkaranselanjutnyaantaralain:

1. Pembongkaranpenutupatapsenggenteng metal roof;

2. Pembongkaran rangka kuda kuda kayu, reng dan list plank;

3. Pembongkaran dinding bata bagian dalam;

4. Pembongkaran keramik;

5. Pembongkaran plat lantai sesuai volume, bestek dan gambar


kerja;

6. Pembongkaran AC split lantai 1;

7. Pembongkaran keraming lantai dasar;

8. Retrofitting kolom lantai dasar; dan

9. Galian lantai dan sekeliling setiap kolom yang akan di


retrofitting mencapai ke dalam yang dikehandaki.

Materialhasilbongkaranharusditempatkandilokasiyangterlindung, amandan
mendapatpersetujuandaripengawasatauowner. Dalamhalterdapatbagian- bagian/material-
material/bahan-bahandarisisapembongkarantersebut yangakan
dipergunakankembali,makahal tersebutharuspersetujuanPengawas.

Pembongkaranbangunanlama,dilaksanakandengan tidakmengganggu/merusak
bangunanlainyangtelah ada.Sebelummemulaipekerjaanbaru,Kontraktorwajib membersihkan
lokasi dari puing-puing, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan serta
bendalainnyayangdianggapdapat mengganggupelaksanaanpembongkaran.
Sebelummelakukanpembongkaranterhadapbangunangedung,terdapat berbagai tahapanyang
harusdiperhatikan,lebihrincinyaadalahsebagai berikut:
1. Pemerintahdaerahmengidentifikasibangunangedungyangakanditetapkan
untukdibongkarberdasarkanhasilpemeriksaan dan/ataulaporandari masyarakat.

2. Pemerintah daerah menyampaikan hasil identifikasi kepada pemilik dan/atau pengguna


bangunan gedung yang akan ditetapkan untuk dibongkar
3. Berdasarkan hasil identifikasi pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung, kecuali
rumah tinggal tunggal khususnya rumah inti tumbuh dan rumah sederhana sehat, wajib
melakukan pengkajian teknis bangunan gedung dan menyampaikan hasilnya kepada
pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung fungsi khusus kepada Pemerintah
4. Apabila hasil pengkajian teknis bangunan gedung memenuhi kriteria,
pemerintah daerah menetapkan bangunan gedung tersebut untuk dibongkar dengan surat
penetapan pembongkaran.
5. Untuk bangunan gedung yang tidak Memiliki Izin Mendirikan Bangunan,
pemerintah daerah menetapkan bangunan gedung tersebut untuk dibongkar dengan surat
penetapan pembongkaran.
7. Isisuratpenetapanpeembongkaran,prosedurpembongkaran,danancaaman
sanksiterhadapsetiap
appelanggaran.

8. Dalamhalpemilikdan//ataupenggunabangunangedungtidakmelaksan
aksanakan
pembongkarandalam
ambataswaktu, pembongkarandilakukan
akukanolehpemerintah
daerahyangdapatmen
enunjukpenyedia jasapembongkaranbanngunan gedung
atasbiayapemilikkeccualibagipemilikrumahtinggal yangtidak
akmampu, biaya
pembongkaranditannggung olehpemerintahdaerah.
8. Pemilik bangunan
an gedung dapat mengajukan pembongkaran
karan bangunan gedung
dengan membberikan pemberitahuan secara
ara tertulis kepada
pemerintahdaerah,k
,kecualibangunangedung fungsikhususkepadaa Pemerintah,disertai
laporanterakhirhasill pemeriksaansecaraberkala.
9. Dalam hal pemiliik bangunan gedung bukan sebagai pem
milik tanah, usulan
pembongkaranharussmendapatpersetujuanpemiliktanah.
10. Penetapanbanngunangedunguntukdibongkardilakukanmelalluipenerbitan surat
penetapanatausurat
at persetujuanpembongkaranolehbupati/walikkota, kecualiDaerah
Khusus Ibukota JakartaolehGubernurdan
J bangunan gedungg ffungsi khususoleh
Menteri
11. Penerbitan surat
at persetujuan pembongkaran bangunan
an gedung untuk
dibongkardikecualikan
kanuntuk bangunangedung rumahtinggal.
Gambar 1TahapanPenetapanPembongkaranBangunanGedung
Sumber:Undang-undangNo.28 Tahun2002TentangBangunanGedung

Proses Pembongkaran Bangunan


Ukuran bangunan menentukan apa jenis pembongkaran yang paling cocok untuk
proyek tersebut. Jenis, jumlah, dan jarak ke struktur di sekitarnya juga menentukan apa
jenis teknik pembongkaran dapat digunakan untuk menghancurkan struktur. Berdasarkan
peraturan tahapan pembongkaran terdiri dari :
Ø Tahap penetapan
o Identifikasi bangunan gedung yang akan ditetapkan untuk dibongkar
berdasarkan hasil pemeriksaan yang meliputi bangunan yang tidak
layak fungsi

dan tidak dapat diperbaiki lagi, pemanfaatannya menimbulkan bahaya bagi


pengguna, masyarakat dan lingkungan, tidak memiliki izin mendirikan gedung.
o Rencana pekerjaan pengangkutan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum
peker-jaan pembongkaran dimulai.
o Semua instalasi, listrik, gas, air, dan uap harus dimatikan, kecuali apabila
diperlukan sepanjang tidak membahayakan.
o Semua bagian-bagian kaca, bagian-bagian yang lepas, bagian-bagian yang
mencuat harus disingkirkan sebelum pekerjaan pembongkaran dimulai.
o Pekerjaan pembongkaran harus dilakukan tingkat demi tingkat dimulai dari atap
dan seterusnya ke bawah.
o Tindakan-tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menghindarkan bahaya
rubuhnya bangunan.
Ø Tahap pelaksanaan
o Pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan oleh pemilik dan/atau
pengguna bangunan gedung dan dapat menggunakan penyedia jasa
pembongkaran bangunan gedung yang memiliki sertifikat sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
o Khusus untuk pembongkaran bangunan gedung yang menggunakan peralatan
berat dan/atau bahan peledak harus dilaksanakan oleh penyedia jasa
pembongkaran bangunan gedung.
o Dalam hal pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yang
pembongkarannya ditetapkan dengan surat sebagaimana dimaksud dalam tidak
melaksanakan pembongkaran dalam batas waktu yang ditetapkan, surat
persetujuan pembongkaran dicabut kembali.
o Pembongkaran bangunan gedung yang pelaksanaannya dapat menimbulkan
dampak luas terhadap keselamatan umum dan lingkungan harus dilaksanakan
berdasarkan rencana teknis pembongkaran yang disusun oleh penyedia jasa
perencanaan teknis yang memiliki sertifikat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
o Rencana teknis pembongkaran harus disetujui oleh pemerintah daerah, kecuali
bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah, setelah mendapat
pertimbangan dari tim ahli bangunan gedung.
o Dalam hal pelaksanaan pembongkaran berdampak luas terhadap keselamatan
umum dan lingkungan, pemilik dan Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
melakukan sosialisasi dan pemberitahuan tertulis kepada masyarakat di sekitar
bangunan gedung, sebelum pelaksanaan pembongkaran.
o Pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung mengikuti prinsip-prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
o Dalam hal tenaga kerja atau orang lain mungkin tertimpa bahaya yang
disebabkan oleh kejatuhan bahan atau benda dari tempat kerja yang lebih tinggi,
harus dilengkapi dengan penadah yang kuat atau daerah berbahaya tersebut
harus dipagar.
o Dinding-dinding tidak boleh dirubuhkan kecuali lantai dapat menahan tekanan
yang diakibatkan oleh runtuhnya dinding tersebut.
o Tenaga kerja harus dilindungi terhadap debu dan pecahan-pecahan yang
berhamburan.
o Apabila tenaga kerja sedang membongkar lantai harus tersedia papan yang kuat
yang ditumpu tersendiri bebas dari lantai yang sedang dibongkar.

Tenaga kerja dilarang melakukan pekerjaan di daerah bawah lantai yang sedang
dibongkar dan daerah tersebut harus dipagar.
o Konstruksi baja harus dibongkar bagian demi bagian sedemikian rupa sehingga
terjamin kestabilan konstruksi tersebut agar tidak membahayakan sewaktu
dilepas.
o Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin agar tenaga kerja dan
orang-orang lain tidak kejatuhan bahan-bahan atau benda-benda dari atas
sewaktu cerobong-cerobong yang tinggi dirubuhkan
Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan pembongkaran yang digunakan secara umum
sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan baik berat maupun ringan untuk pembongkaran suatu
gedung atau bangunan.
2. Mematikan seluruh aliran seperti air, listrik, gas, kabel optik dan lain-lain yang
dianggap berbahaya dan mengganggu proses pekerjaan pembongkaran.
3. Memastikan peralatan pada posisinya masing-masing.
4. Memeriksa seluruh gedung untuk memastikan tidak ada seorang pun di dalam
gedung saat proses dimulai.
5. Mengatur jarak aman (1,5 kali tinggi gedung) pada area proyek agar tidak
menimbulkan cedera maupun kerugian yang lain.
6. Memulai pembongkaran mulai dari atap hingga pondasi jika menggunakan alat
berat seperti excavator. Jika menggunakan peledak, mengatur peletakan
bom/dinamit pada gedung serta waktu peledakan agar bisa sesuai dengan yang
direncanakan.
7. Memastikan pekerjaan pembongkaran dilakukan oleh yang ahli dan tidak
diberikan kepada orang yang berbeda secara bergantian acak dalam
melaksanakan tugas.
8. Melakukan proses pengangkutan terhadap material sisa puing puing bangunan
dan pengangkutan dengan alat berat harus sesuai dengan SOP yang berlaku.
9. Pelaksanaan pembongkaran mengikuti prinsip-prinsip K3.
Ø Tahap pengawasan.
o Pengawasan pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung dilakukan oleh
penyedia jasa pengawasan yang memiliki sertifikat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
o Hasil pengawasan pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung dilaporkan
secara berkala kepada pemerintah daerah.
o Pemerintah daerah melakukan pengawasan secara berkala atas kesesuaian
laporan pelaksanaan pembongkaran dengan rencana teknis
pembongkaran
H. PemilihanPenyedia Jasa
PembongkaranBersertifikat(PeralatanBeratdan/atauPeledak)

Penyedia jasakonstruksibangunan gedungdalampelaksanaanpembongkaran


adalahpenyediajasapelaksanaankonstruksiyang mempunyaipengalamandan
kompetensiuntukmembongkarbangunangedung,baiksecaraumum maupun secarakhususdengan
menggunakanperalatan dan/atau teknologitertentu,
misalnyadenganmenggunakanbahanpeledak.

I. Latihan

1. Jelaskanbagaimanamekanismeanalisadansimulasistrukturpembongkaran
bangunangedung!

2. Bangunandengankriteriasepertiapayangmemenuhi standaruntukdilakukan
pembongkaran?

J. Rangkuman

Padababiniberisiduababpokokyaitukebijakan pembongkarandanpenetapan
pembongkaran.Kebijakan pembongkaran membahas mengenaipengertian
pembongkaran,kirteriabangunanyanglayak dibongkardanprosedur
pembongkaran.Sedangkanuntukpenetapanpembongkaranberisitentang, analisis
dansimulasipembongkaran, pelaksanaanpembongkaran, pengawasan pembongkaran,
tahapanpembongkarandanpenyusunanlaporanprogress pembongkaran.

Pembongkaran Bangunan Gedung 13


BAB 3
PELAKSANAAN PEMBONGKARAN BANGUNAN GEDUNG
Pelaksanaan Pembongkaran Bangunan Gedung

A. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikutipembelajaranini, pesertamampumemahamidan melaksanakan


pelaksanaanpembongkaranbangunangedung.

K. Rencana TeknisPembongkaran

RencanaTeknis Pembongkaran yangselanjutnyadisebutRTBadalah rencanateknis


pembongkaran bangunan gedungdenganpemanfaatan ilmu pengetahuandan
teknologiyangdisetujuiPemerintah Daerahdan dilaksanakan secara tertib agar
terjagakeamanan,keselamatanmasyarakatdanlingkungannya.

Rencanateknispembongkaran terdiriataskonsepdan gambarrencana pembongkaran,


gambardetailpelaksanaanpembongkaran, rencanakerjadan syarat-syarat
(RKS)pembongkaran,jadwal, metode,dantahapanpembongkaran, rencanapengamanan
lingkungan,sertarencanalokasitempatpembuangan limbah pembongkaran.

Keharusanpenggunaan rencanateknisdiberitahukan secaratertulisdidalamsurat penetapan atau


surat persetujuan pembongkaran kepada pemilik bangunan
gedungolehpemerintahdaerah,kecualibangunan gedungfungsikhususoleh Pemerintah.

1.RencanaPembongkarandanLaporanStabilitastermasuk Perhitungan
a. RencanaPembongkaran harusmenunjukan:(a) lokasibangunanyangakan
dibongkar;(b)topografirincidari sitedansekitarnyabersamadengan konturpermukaan
tanah danbagian dari lerengdan tanah didukungoleh
bangunanmanayangsesuai;(c)rincianpenggalian tanahdan/atau penimbunan;dan (d)
jarak dari bangunanyang akandibongkar untuk bangunanyangberdekatan, jalan-
jalan, strukturdankelengkapanjalan lainnyayang signifikan.
b. Sebuahrencanatataletaksemualantaibangunanakandibongkar,dengan bagianyang
memadai,menunjukkan:
1) Penggunaanhunianlantai;
2) Sistem dukunganstruktural;
3) Bahanpokokkonstruksi;
4) Kondisibangunanmis tingkatkerusakan;

Hubunganbangunan yangakandibongkardengan sifattetangga yang


terkenapembongkaran, yangmencakupsemuabangunansekitarnyadan
strukturyangtidaksah,bersamatangga, dindingpartai,truncatingframe terusmenerus,
lereng, dindingpenahan, kabeloverhead, kabelpriadan layananutilitasbawah tanah.
c. Sebuahrencanayangmenunjukkansusunanstrukturdankonstruksidari semuaelemen
strukturaltidakkonvensional,sepertistrukturbeton prategang,anggota beton
pracetak,menekankanstruktur kulit,struktur bajadibingkai,
gantungan,dasimenggantung,gulunganataugirder
Vierendeel,balok,panjangbentangbalok(lebih besardari10m),
lengkungan,transferpiring,transfergirder,penahan tanahataubasemen
struktur,bangunan yangjugabertindaksebagaistrukturbumipenahan
mendukungtanahyangberdekatan,lempengdatar, hollowblockbergaris
lembarandanstrukturkantilever besar;
d. Rencanamenunjukkanproseduruntukpembongkaranbangunan;Urutan
rincimenghancurkananggotastrukturaltertentu; dan metode
pembongkaranyangakandiadopsi termasuk pembatasanpenggunaanjenis
tertentuperalatan;

e. Dalam kasus ketika bertenaga tanaman mekanik dan peralatan yang


digunakan,rencanayangmenunjukkanrute gerakantanamanmekanik
bertenagadanperalatantermasuk metodemengangkattanamanmekanik, dimanaperlu,
kelantaiatasstruktur;setiapperubahanstrukturalyang diperlukan untuk memenuhi
pembongkaran, misalnya penguatan sementara sesuai penghapusan awal setiap
lantai dasar/ atau struktur lotenguntukmemfasilitasipergerakankendaraan
dilantaidasar,atau penguatan anggota struktural utama memburuk;dan
setiapmenopan , mendukung sementaradan/ataulantai menyanggadiperlukan;

f. Sebuah rencana yang menunjukkan semua tindakan pencegahan untuk


melindungi masyarakattermasukhoardings,trotoartertutup,platform
menangkap,catchfans,perancah,layarpelindung danjaring pengaman;
g. Sebuah rencana yang menunjukkan menopang diusulkan dan tindakan
pencegahanuntuksemuaterpengaruhbangunanyangberdekatan, lereng,
strukturpenahandan layananpadasetiaptahappembongkaranbekerja;
h. Sebuah rencana yang menunjukkan menopang diusulkan dan dukungan
i. sementara yang akan diberikan kepada bangunan akan dibongkar;
j. Sebuah rencana atau catatan deskriptif pada metode yang diusulkan untuk
penanganan dan pembuangan puing termasuk:
1) Akumulasisementaradiperbolehkanmembangunpuing-puingdi lantai
atasdandi lantai dasar;
2) Metode penanganandibongkarpuing-puing bangunan;
3) Routingdanpergerakanpuing-puingdarisetiaplantaiuntukdikelas daerah
memegangsebelummeninggalkan situs; meansof transportation ofdebrisoff
thesite;
4) Waktudanfrekuensi pembuanganpuing-puing dari situs;
5) Catatan skema pada tonase setiap beban truk , plat truk , nama
pengemudi,tiketperjalanandanlokasi tempatpembuangan;
6) Situs personil pengawas yang bertanggung jawab untuk sistem
manajemenpuing-puing;dantataletakparkirsementarauntukmesin ponseldan
truk,jika perlu;

2. LaporanStabilitasdanPerhitungan

Menurut Building (Administrasi) Peraturan 8 (4) , Rencana Pembongkaran


harusdisertaidenganLaporanStabilitasdenganperhitunganyangmendukungStabilitas
Laporanharusmencakupbagian-bagianberikut:
a. Laporan tentang stabilitas bangunan akan dibongkar selama semua tahap
pembongkaran;
b. Dalam kasus ketika bertenaga tanaman mekanik atau peralatan yang
c. digunakan, laporan pada stabilitas bangunan dengan mendukung perhitungan untuk
menunjukkan bahwa penggunaan tanaman dan peralatan tidak akan membuat tidak
memadai margin keselamatan, atau menyebabkan kerusakan pada bangunan apapun,
struktur, jalan, tanah dan jasa;
d. Dalam kasus ketika bertenaga tanaman mekanik atau peralatan yang digunakan,
perhitungan struktural untuk semua dukungan sementara dan bracings;
e. Laporan pada stabilitas bangunan tetangga;

Pembongkaran Bangunan Gedung 19


f. Dinding partai, jalan-jalan, tanah dan jasa yang mungkin akan
terpengaruholehpekerjaanpembongkaran;

Pembongkaran Bangunan Gedung 20


g. Dalam kasus ketika mendukung sementara atau permanen yang diperlukan
untuk bangunan-bangunan tetangga, properti sebelah, dan dinding partai,
perhitungan struktur untuk ini mendukung sementara dan permanen; dan
h. Laporan dengan perhitungan menunjukkan bahwa pekerjaan
i. pembongkaran tidak akan membuat tidak memadai margin keselamatan, atau
menyebabkan kerusakan pada setiap bangunan , struktur, jalan, tanah dan jasa .
j. Sebuah checklist untuk menyiapkan Rencana Pembongkaran dan
k. Laporan Stabilitas dengan Perhitungan digambarkan dalam Lampiran B.

3. Utilitas
a. PemutusanUtilitas
Sebelumpembongkaran yangsebenarnya,OtorisasiOrangakan bekerja sama
dengan semua perusahaan utilitas yang tersedia sehingga: (a)
untukmenyimpancatatandariutilitasyangtersediamenujutempat; dan(b)
untukmenyebabkansemuautilitasharusdiakhiri .
b. EfekPembongkaranpadaUtilitas
c. Rencana pembongkaran harus memastikan bahwa selama
pembongkaran, adautilitasyangadadisekitarsituspembongkaran dipengaruhi
olehoperasi pembongkaran.
d. FasilitasUmum
Utilitas umum yangdihadapidalammembangun pembongkaran
umumnyaadalahsebagai berikut:
1) Elektronik;
2) Air;
3) Gas;
4) Telekomunikasi;
5) Drainase;
6) Kabel overheaddanunderground;
7) Railway Tunneldanaksesorisnya,seperti poros ventilasi;dan
8) Air Limbah.
Semuaperusahaanutilitasdan instansiterkaitharusberkonsultasi sebelum
pembongkaranstruktur.
e. PemeliharaanUtilitas
Selama pembongkaran, utilitas dasar wajib menyediakan lingkungan kerjayang
amandansehat.
Pasokan air wajib menyediakan penyemprotan air selama
pembongkaransebagai tindakanpencemarandebupengurangan;
Sementarahubungantelekomunikasiantarasituspembongkarandan organisasi luar
harus dipelihara untuk kedua alasan keamanan dan komunikasi; dan pasokan
listrik sementara untuk penerangan dan penggunaankonstruksilainnya.
Dalam kasus ketika utilitas sementara yang tersedia, semua utilitas
sementaraseperti,termasuk perlengkapanlistrik harus cuaca-kedap.
f. BahanBerbahaya
Jika bahan berbahaya, seperti bahan yang mengandung asbes,
kontaminasiminyakdankontaminasiradioaktif, adadigedung, penyelidikanlebih
lanjutdanpenghapusanbahanberbahayatersebut ataukontaminasi
olehspesialisharusdirujuk.
g. MaterialAsbes

Spesialisharusdigunakanuntukmengambilsampel danmenyebabkan sampel


tersebut diuji untuk bahan asbes yang mengandung. Dalam
kasusketikaasbesyangmengandungbahanditemukan, kontraktor
spesialisharusdigunakanuntuk menghilangkanbahanasbesyang
mengandungtersebut.Limbahasbesharusditangani, disimpandan dibuang
sebagailimbahkimiasesuaidenganOrdonansi Pembuangan
LimbahdanPembuanganLimbah(LimbahKimia)(Umum)Peraturan.
h. KontaminasiMaterial Tanah
Dalam kasus jika memungkinkan bahan kontaminasi tanah hadir,
spesialisharusdigunakan untukmenyiapkanproposalujikontaminasi tanahdan
mengajukanproposal tersebut kepadaDepartemen Perlindungan Lingkungan
untukkomentar. Ataskesepakatan dengan DepartemenPerlindunganLingkungan,
danpenyelesaiantes, sebuah tanah KontaminasiPenilaian disampaikan kepada
Departemen Perlindungan Lingkungan untukpenerimaan.Dalamkasus ketika
pekerjaan perbaikan yang diperlukan, usulan perbaikan harus diserahkan
kepadaDepartemen PerlindunganLingkunganuntuk persetujuansebelum
pelaksanaanpekerjaanperbaikantersebut.

Pembongkaran Bangunan Gedung 23


Prosedurpembongkarangedung dapat terditi atas 2 cara yaitu
 Perencanaan dan Pelaksanaan dilakukan oleh penyedia jasa yg berbeda
 Perencanaan dan Pelaksanaan dibuat oleh satu Penyedia Jasa.
Semua cara ini dapat dilaksanakan dengan E-Pro
Untuk cara yang Pertama (A) terdiri terdiridaritahappengadaan, perencanaandan
tahappelaksanaan. Adapundetaildarimasing-masingtahapanadalah sebagai berikut:

1. TahapPengadaan

Padatahap inipihakterkait melakukanlelang terkaitdengankajian pembongkarangedung


yangakandilaksanakan.Berikuttahapandalamproses pengadaan:

a. Merencanakanwaktudanmetodapelaksanaanpembongkaran;

b. MencantumkandalamRKT dan RKAtentangpengimplementasian prinsip-


prinsipyang berlaku;

c. Memastikanbahwakonsultanperencana, konsultanpengawasmaupun
kontraktoryangberperan sebagaipelaksana dilapangan benar-benar
menerapkanprinsipyang dikehendaki olehpenggunajasa.

2. TahapPerencanaan

a. Membuat perencanaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam RKT


dan

b. RKA;

c. Bersama panitia pengadaan membuat dokumen lelang untuk proses


pembongkran;

d. Mencantumkan ke dalam dokumen lelang beberapa hal yang berhubungan

e. dengan prinsip-prinsip yang digunakan oleh pengguna jasa serta prinsip


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

f. Melakukan pengawasan berkala terutama yang berhubungan dengan


pelaksanaan prinsip yang ditetapkan oleh pengguna jasa.

3. TahapPerizinan

a. Menyusun dokumen berupa gambar perencanaan dan RKS untuk proses


perizinan dari Pemkot/Pemkab.

b. Semua dokumen harus ditanda tangai oleh para Tenaga Ahli bersertifikat,

Pembongkaran Bangunan Gedung 24


sesuai dengan bidangnya masing.

c. Tidak melakukan kegiatan dilapangan sebelum izin dikeluarkan.


dikeluarkan.

4. Tahap Pelelangan
a. Melakukan Pengumuman dan atau undangan terbatas kepada calon rekanan
b. Upload dokumen / Pengambilan dokumen
c. Melakukan Rapat Penjelasan Teknis / Aanwijzing
d. Melakukan evaluasi teknis dan biaya terhadap Penawaran
e. yang masuk
f. Menetapkan Pemenang Penyedia Jasa Pelaksanaan
5. TahapPelaksanaan
a. Melakukan koo
oordinasi dengan pihak-pihak terkaitt (pe
(pengguna jasa,
konsultanperencannadaninstansi terkait);
b. Membuatgambardanren
anrencanakerja pelaksanaandilapangan;
c. Melaksanakan pekkerjaan di lapangan sesuai dengan rekomendasi
asi dan gambarkerja.

Gambar 2StrukturOrgani
nisasiPelaksanaanPembongkaranGedung
Sumber: StrukturOrrganisasiPembangunanGedungJasa RaharjaPeerseroJawaTengah

Untuk cara yang Kedua (B) terdiri terdiridaritahappengadaan dan taahappelaksanaan. Jadi
Peyedia Jasa Perencanaan dan Pelaksanaan Pembongkaran adalah satu badan usaha
.Adapundetaildarimasing--masingtahapanadalah sebagai berikut:

1. TahapPengadaan

Pembongkaran Bangunan Gedung 25


Berikuttahapandalamproses pengadaan:
a. Merencanakanwaktudanmetodapelaksanaanpembongkaran;
b. Membuat prinsip-prinsip ( basic) pembongkaran
2. Tahap Pelelangan
a. Melakukan Pengumuman dan atau undangan terbatas kepada calon rekanan
b. Upload dokumen / Pengambilan dokumen
c. Melakukan Rapat Penjelasan Teknis / Aanwijzing
d. Melakukan evaluasi teknis perencanaan dan pelaksanaan serta biaya yang
disampaikan oleh pesrta lelang
e. Menetapkan Pemenang Penyedia Jasa Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembongkaran

Tahap berikutnya sama dengan cara yang Pertama.

L. SosialisasiPembongkaranKeMasyarakat

Pelaksanaanpembongkarandapat mengakibatkandampakyangluasterhadap keselamatanumum


danlingkunganpemilik sebabitu pemerintahdaerahperlu melakukan
sosialisasidanpemberitahuantertuliskepadamasyarakatdisekitar bangunan gedung agar
pelaksanaan pembongkaran bangunan dapat berjalan lancardankondusif.

M. Pembongkaran Dilakukan Oleh Kontraktor


BersertifikatPembongkaranGedung(SesuaiPrinsipK3)

Pelaksanaan pembongkaran bangunan gedungdiwajibkan mengikutiprinsip-prinsip


keselamatan dan kesehatan kerja(K3).Yangdimaksud dengan penerapan prinsip-
prinsipkeselamatan dan kesehatankerja (K3)adalahtermasuk juga penerapan
SistemManajemenKeselamatandan KesehatanKerja(SMK3).Untukituperlu
dilakukanpemilihanpenyediajasa yangmemilikisertifikasibidangpembongkaran
bangunangedungdanmemilikidukungan kompetensitenagaahlipembongkaran
besertaperalatanpenunjangataupendukunglainnya untukmemenuhikebutuhan tersebut.

Pembongkaran Bangunan Gedung 26


Adapuntahapan- tahapandalam pemeriksaanini,adalahsebagai berikut:

1. PersiapanPelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor/ Pemborong harus mempelajaridengan


seksamaGambarKerja.Kontraktor/Pemborongharus
sudahmemperhitungkansegalakondisidilapangan yangmeliputidantidak
terbataspadabangunanexisting,trench,saluran drainase,pipa-pipa,instalasi eksisting
lainnya, tiang listrik dan penangkal petir.Kontraktor/ Pemborong
harusmengamankan/ melindungihasilpaketpekerjaansebelumnyamaupun yang sedang
berjalan, bahan/ komponen/ instalasi existing yang
dipertahankanagartidakrusakataucacat.Rencanapengamanan, baikberupa penyangga,
penopangataukonstruksi khusussebagai penahanataupelindung bagian
yangtidakdibongkar, harusdilaporkankepadaKonsultan Pengawas
terlebihdahuluuntukmendapatkanpersetujuan.

2. PembongkarandanPembersihan

Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup pembongkaran/


pembersihan/pemindahan konstruksikeluardaridalamtapak/siteterhadap semuahal
yangdinyatakanolehKonsultanPengawas/PerencanadanDireksi tidakakandigunakanlagi,
maupunyangdapat mengganggukelancaran pelaksanaandiantaranya:

a. Pembongkarandanpembersihanbangunan existing.

b. Pembersihanmaterial yang adadi lokasi.

Setiap pembongkaran harusdilakukan sedemikian rupasehinggasiap untuk


dapatdilaksanakanpemasanganbarusesuai denganGambarKerja.

Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak

konstruksidandikumpulkanditempat/ lokasitertentu yangditunjukkan oleh


KonsultanPengawas.Padadasarnya, barang-barangbongkarantersebuttidak dapat
dipakailagidalampekerjaan, kecualiapabiladinyatakanlainoleh KonsultanPengawas.

N. Metoda PembongkaranBangunanGedung

Metode pembongkaranbangunangedung terdiri darimacamyaitu:

Pembongkaran Bangunan Gedung 27


1. Pembongkaransegmen demi segmen bangunan

Pembongkaranpersegmen ini bisa dengan alat sederhana, peralatan modern, bahan


kimia dan lain-lain

Dengan alat sederhana, pembongkaran yangdilakukan dengantenagamanusiabeserta


peralatannya.Pembongkaranini dilakukan
apabilabangunangedungyangdibongkartidaklebih dari1lantaisertatidak
membutuhkanwaktuyang cepat.

Penggunaan tenaga manusia dilakukan apabila pembongkaran tidak berdampak


padakecelakaanmanusiadanlingkungannya.

Peralatan modern bisa berupa mesin potong, mesin las,bahan kimia, water jet dan lain-
lain. Water jet adalah penyemprotan Air yang bertekanan dan kecepatan dingin
terhadap komponen bangunan

2. PembongkarandenganPeralatanHigh Reach Arm

Pembongkaran inimenggunakanalatberatyangdilakukanuntukbangunan
lebihdari1lantaidenganketinggianyangmasihdapat dicapaidengan lengan
alatberattersebut.Dalampembongkaran ini,penggunaantenagamanusia sangat
rendahkarenauntukmenghindarikecelakaan yangmengakibatkan kematianmanusia.

3. Pembongkaran dengan Pembebanan

Pembongkaran dilaksanakan dengan memberikan beban kepada bangunan yang melebihi


daya dukung struktur bangunan. Dengan alat-alat mekanis, seperti mobile crane,
excavator, beban diangkat dan diletakkan pada lantai tertinggi bangunan. Beban ini
dapat berupa pasir yang telah disiram dengan air, dan dimasukkan dalam karung, lalau
diletakkan pada plat lantai paling atas. Dengan demikian, keruntuhan akan dimulai dari
lantai paling atas, yang akan meniimbulkan beban akumulatif pada lantai2 dibawahnya,
sehingga bangunan akan rubuh secara keseluruhan. Metode ini membutuhkan data as
built drawing serta perhitungan struktur dari banguna tersebut, agar dapat diketahui
besar beban yg dibutuhkan serta rencana perletakan dari beban-beban tersebut

4. Pembongkaran dengan crane dan bola besi (Wrecking ball)

Crane akan berfungsi semacam pengayun untuk menggerakkan bola besi saat
menghancurkan tembok. Bola besi tersebut memiliki berat sekitar 6 ton dan mampu
menghancurkan apa pun di struktur bangunan

5. PembongkarandenganAlat Peledakan ( Implosion)

Pembongkaran Bangunan Gedung 28


Pembongkarandenganalat peledakdilakukanapabilakebutuhandipelukan
waktuyangcepatuntukpembongkaran.Penggunaan peledaktersebutapabila
bangunantidak dapatdilakukanolehalatberat.

Gambar 3MetodePembongkaranBangunanGedung
Sumber:researchgate.net

O. Teknik-teknikPembongkaran BangunanGedung

Dewasainiteknikpembongkaran gedungterdiridariberbagaimacam.Haltersebut
jugadikarenakan dengan semakin berkembangnyakemajuan teknologi.Beberapa
teknikpembongkaran bangunan gedungbaikdariyangsederahana hingga yang
kompleksadalahsebagai berikut:

1. Potong dan Rubuhkan

Pertimbangan lingkungansangatperludalammerubuhkanbangunan, khususnyadidaerah


urban.KajimaCorporationmengembangkan“Metoda Kajima Potong dan Rubuhkan”
yang merupakan paket yang terdiri dari berbagaiteknologiramah lingkungan
danmetodeperubuhandimanasebuah bangunan dirubuhkan dariseksibawah
sepertimemindahkan tumpukan drum terbawah. Metode ini diaplikasikan dalam
penghancuran Gedung Resona

Pembongkaran Bangunan Gedung 29


Maruha,bangunanrangkarijid24lantaidenganketinggian108mdantotal luaslantai

75.413m2.

Dalammetodapotongdanrubuhkan, sebuahdindingintidibangununtuk
memberikanketahanan gempa,dasarkolom lantai1digantikandengan dongkrakhidrolik,
dankemudian gedungdihancurkanlantaiper lantai, dimulai dari lantai
terbawahdannaikkelantai atasdengansiklusberikut:

a. Memotongkolomhinggamenjadipotongan70cmdenganmemindahkan

b. bebandongkrak(pemotongansuspense)

b. Menyokong kolom dengancaramemanjangkandongkrak

c. Merendahkankolom dengancaramerubuhkan

d. PenghancuranbalokdanlantaiPenghancuranbangunan24lantaidiatas
diselesaikandengankecepatan3hari/1lantai,atautotal 3bulan.

Dalampekerjaanpenghancurandenganmetodepotongdanrubuhkan, kolom berada dalam


kondisi tidak terkoneksi.Untuk menjaminketahanangempa
terhadapagempabumibesarselamapenghancuran, dipasangdindinginti
betonbertulangdenganketinggian sekitar13mdarilantaitingkat1dan juga
rangkastrukturbajauntuktransfer bebandi4lokasi.

Metodepotongdan rubuhkanadalah metoderamah lingkungan yangsangat


efisienmenekanemisiCO2.Penggunaan metoda inimemungkinkan
penguranganemisiCO2hingga17.8%dibandingkandenganmetode konvensional
penghancuranbangunandari lantai ataske bawah.

Diantarafaktor yangberkontribusiterhadap pengurangan iniadalah penggunaan mesin


peralatan beratkapasitasbesardanpengurangan jumlah mesinyangdibutuhkan,
yangdimungkinkandengankinerjapekerjaan penghancuranberulangpadaposisisama;
meningkatnyaefisiensipekerjaan
penghancuran;danpenggunaanpemotonggasotomatis.Disamping itu,alat
danpendekatanbarujugamulaidiperkenalkan-analisisprediksi aliranudara
untukmencegahtersebarnyadebudanjelaga, kabutmicroelectricalcharge
( EC)untukmenyerapdebudanjelaga, analisispropagasikebisinganuntuk
menekanpropagasikebisingan dangetaran,danactivenoisecontroldevice (ANC).
Gambar 4PembongkarandenganMetodePotongdanRobohkan
Sumber:ayonews.com

2. HighReachArm

Iniadalahsalahsatumetodatradisionaldalamurusan pembongkarangedung. Biasanyaalat


yangdigunakanadalahekskavator, tankdanalat berat lainnya. Alat perusak utama
ditempel alat berat, seperti palu, pengeruk dan penghancur.

Beberapaalatberatsudahdilengkapidengan'senjata'untukmenghancurkan

betonkeras,bajadancampuranmaterialbangunan. Namunpenggunaanalat
beratmembutuhkanskilltinggidan perhitungancermat.Bilasembarangan, bangunanyang
robohbisamenimpa exavatortersebut.

Pembongkaran Bangunan Gedung 31


Gambar 5. Teknik Pembongkaran Gedung dengan Penghancuran
Sumber:detik.com“teknikmembongkargedung”

Pembongkaran Bangunan Gedung 32


P. KebutuhandanTugas AhliPembongkaranGedung

Dalam kegiatanpelaksanaan,pemanfaatan,pelestarian,danpembongkaran
bangunangedungyangmenimbulkandampakpentingterhadaplingkungan,Tim
AhliBangunanGedungmenerimapendapat danpertimbangan darimasyarakat,
sertamemberikanmasukandanpertimbangandalam penyelesaianmasalahsecara langsung
kepada pemerintahdaerah,dan/ataumelalui forum dengar pendapat publik. Berikutadalah
beberapa tugas dantanggung jawabTenaga Ahli Teknik
PembongkaranBangunandiantaranyaadalah:

Klasifikasiahliteknikpembongkaranbangunanterbagimenjadi3bagianantara lain:

1. AhliTeknik PembongkaranBangunan Madya

Uraiantugasdantanggungjawabtenagaahliteknikpembongkaranbangunan
madyaadalahsebagai berikut:

a. Menerapkan peraturanPerundang Undangan Konstruksi, Sistem


ManajemenMutu(SMM),danSistemKeselamatandanKesehatanKerja
danLingkungan(SMK3L);

b. Melakukankajianteknisrencanapembongkaranbangunan;

c. Melakukanpengukuranbentuk,dimensi,tinggi, lebar,danjenismaterial konstruksi


yang digunakanpadabangunan;

d. Menyiapkanrencana pembongkaran sesuai jenispenghacuranyang ditetapkan;

e. Menyiapkan peralatan, bahanpenghancuran, dan peralatan bantu


pemasanganbahanpenghancuranbangunan;

f. Melakukanpengamananpadaradiustertentusesuai dengantipedanjenis
metodapenghancuranbangunan;

g. Melakukan pemasangan bahan dan atau peralatan bantu dalam proses


penghancuranataumerubuhkanbangunan;

h. Melakukanpenghancuranataumerubuhkanbangunansesusidengantipe
danmetodayang dipilih;dan

i. Membuatlaporanhasilpekerjaan perubuhanatau penghancuran bangunan.


2. AhliTeknik PembongkaranBangunan Muda

UraianTugasdantanggungjawabtenagaahliteknikpembongkaranbangunan

Mudaadalahsebagai berikut:

a. Menerapkan peraturan Perundang Undangan Konstruksi, Sistem


ManajemenMutu(SMM),danSistemKeselamatandanKesehatanKerja
danLingkungan(SMK3L);

b. Melakukankajianteknisrencanapembongkaranbangunan;

c. Melakukanpengukuranbentuk,dimensi,tinggi, lebar,danjenismaterial konstruksi


yang digunakanpadabangunan;

d. Menyiapkan rencana pembongkaran sesuai jenis penghacuran yang

ditetapkan;

e. Menyiapkan peralatan, bahan penghancuran, dan peralatan bantu


pemasanganbahanpenghancuranbangunan;

f. Melakukanpengamananpadaradiustertentusesuai dengantipedanjenis
metodapenghancuranbangunan;

g. Melakukan pemasangan bahan dan atau peralatan bantu dalam proses

penghancuranataumerubuhkanbangunan;

h. Melakukanpenghancuranataumerubuhkanbangunansesusidengantipe
danmetodayang dipilih;dan

i. Membuatlaporanhasil pekerjaan perubuhan atau penghancuran bangunan.

3. AhliTeknik PembongkaranBangunanUtama

UraiantugasdantanggungjawabTenagaAhliTeknikPembongkaranBangunan

Utamaadalahsebagai berikut:

a. Menerapkan peraturan Perundang Undangan Konstruksi, Sistem


ManajemenMutu(SMM),danSistemKeselamatandanKesehatanKerja
danLingkungan(SMK3L);

b. Melakukankajianteknisrencanapembongkaranbangunan;

c. Mengkajidatahasilpengukuranbentuk,dimensi,tinggi, lebar,danjenis material

Pembongkaran Bangunan Gedung 34


konstruksi yang digunakanpadabangunan;

d. Melakukan analisis teknis, K3, Lingkungan, dan ekonomi dalam


perencanaanpembongkaran(demolition);

e. Menentukan Metodapembongkaranyang paling efisien;

f. Memeriksaperalatan,bahanpenghancuran,danperalatanbantu
pemasanganbahanpenghancuranbangunan;

g. Memeriksapengamananpadaradiustertentusesuai dengantipedanjenis
metodapenghancuranbangunan;

h. Memeriksa pemasangan bahandan atau peralatanbantu dalam proses


penghancuranataumerubuhkanbangunan;
i. Melakukan pemeriksaan ulang hasil pemasangan bahan dan alat bantu yang
telahdipasang;
j. Mengendalikanprosespenghancuranataumerubuhkanbangunansesusi dengantipe
danmetodayang dipilih;
k. Melakukankajianteknishasil penghancurandanperubuhanbangunan;dan
l. Membuatlaporanhasilpekerjaanperubuhanatau penghancuran bangunan

Q. KeselamatanKerjaPembongkaranBangunan

Halyangtidakkalah pentingdalampelaksanaan pembongkaran gedungsalah satunya yaitu


keselamatan kerja. Adapun langkah-langkahkeselamatan kerja yang harusdilakukandalam
pembongkarangedung adalahsebagai berikut:

1. Merencanakan langkah-langkah pengamanan K3 untuk semua pekerja yangberadadi


tempatkerjasebelummemulai kegiatanpembongkaranbangunan;

2. Melakukanengineering survey,antaralainmencakup:

o Melihatkondisistrukturyangakandibongkartermasukpeninjauanatas
kekuatanbangunan,bagianyangtidakstabil daribangunandan kemungkinancollapse;

o Merencanakan metode, peralatan dan tenaga yang akan dipergunakanuntuk


pembongkaransertauntukpengamanankepentinganpublic;

o Perhitunganpotensial hazardseperti terkubur,celaka,dll;

o Menetapkan perangkat K3kedalam setiaptahapkegiatan,antara lain:

o jarring pengaman,rambu/tandaperingatan,alatpelindung diri,dll;

Pembongkaran Bangunan Gedung 35


o Jikabangunan yangakandibongkarsudahrusakkarenakebakaran, banjir, huru-
haraatausebablainnya,maka perludirencanakansuatusistem pengamananseperti:
brancing,shoring,dlluntukmelindungipekerjadari kemungkinanrobohnyabangunan

3. Menetapkan petugas yang kompeten dan berpengalaman atau ahli


dalammelaksanakan pembongkaran bangunan

4. Membuat jalanan yang aman untuk lalu lintas pekerja

5. Memastikan semua aliran listrik dalam kondisi mati (shut off) sebelum pelaksanaan
pembongkaran di mulai dan saluran air dan gas dalam kondisi mati/tertutup. Jika
dipandang membahayakan, maka aliran listrik, saluran air dan gas dapat dipindahkan ke
lokasi sementara di luar bangunan dan dalam kondisi aman.

6. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, helm, sepatu bot, sarung tangan, masker,
dsb;

7. Menyiapkan pelayanan kecelakaan kerja, antara lain: petugas P3K atau tenaga medis bila
perlu, denah dan rujukan rumah sakit/ klinik terdekat, kendaraan untuk mengangukut dan
alat komunikasi;

8. Memasang barikade, pagar pengaman agar orang tidak melewati area


bongkaran;

9. Memastikan bangunan yang akan dibongkar sudah tidak terdapat sisa barang-barang
yang berbahaya, misalnya : bahan yang mduah terbakar atau meledak.

Pembongkaran Bangunan Gedung 36


Gambar 6. Perlengkapan K3
Sumber:K3-community.com

R. PeralatandanMobilisaasi

1. Kontraktorharusmemper
ersiapkandanmengadakanperalatan-peralatankkerja
danperalatanbantuyangakan
gakandigunakandi lokasi
kasi kkegiatansesuaidengan
lingkuppekerjaansertam
memperhitungkansegalabiayapengangkutan.

2. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat


alat-

3. alat berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu
lalu- lintas.

4. Pengawas atau Pengguna Jasa berhak memerintahkan untuk menambah

5. peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan.

6. Bila pekerjaan telah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat
alat-alat
tersebut, memperbaiki
emperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan membersihkan bekas
bekas-
bekasnya.

Pembongkaran Bangunan Gedung 37


7. Disamping untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksudkan

8. pada ayat (1), Kontraktor harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada
kondisi apapun, seperti: tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah
(scafolding) pada sisi luar bangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan
lainnya.

S. Latihan

1. Jelaskanpengertiandari pembongkaranbangunangedung!

2. Apayang dimaskuddenganRencana TeknisPembongkaran?

T. Rangkuman

Padababpelaksanaanpembongkaraniniterdapat5(lima)poinpokokbahasan yaitu:

1. Tahapanpelaksanaanpembongkaran

2. Teknik-tenik pembongkaran

3. Kebutuhandantugas tenagaahli pembongkaran

4. Keselamatankerjadalam pembongkaran

Darimasing-masingpoinmenjelaskanterkait pelaksanaan pembongkaran. Adapun tahapan


pelaksanaan pembongkarandimulaidaripengamatan lokasiyangakan dilakukan
pembongkaranuntukkemudian melakukankoordinasidenganpihak terkait.

Adapununtukteknikpembongkaran, terdapat 7 metodebaikyangdipakaiuntuk


membongkarbangunan sederahan hinggabangunan yangmemilikiketinggian lebih dari
100lantai. Tujuh metode atau teknik pembongkarantersebutantara lain:
potongrubuhkan,potonglantaiatas,potongkubus, konstruksiterbalik,implosion, High
ReachArm,craneataubolabesi,tecorep.

Dalampelaksanaanpembongkaranbangunansetidaknyaterdapat beberapatenaga ahli


pembongkaran. Tenaga ahli pembongkaran tersebut adalah ahli
pembongkaran,yaitu:tenagaahli pembongkaranmadya,mudadanutama.

Kegiatanpembongkaranharustetapmemperhatikan prinsip-prinsipKeselamatan
kesehatankerja(K3).Selainitu, peralatansertamobilisasijugamerupakanhalyang

Pembongkaran Bangunan Gedung 38


harusdiperhatikandalammelakukan kegiatanpembongkaran,karenahaliniakan berpengaruh
terhadap kesiapan dalam mendatangkan alat-alat berat untuk kegiatan pembongkaran
maupun mobilisasitimyangakan melakukan kegiatan pembongkaran.

Pembongkaran Bangunan Gedung 39


Pembongkaran Bangunan Gedung 40
BAB 4
PENGELOLAAN PENGAMANAN LINGKUNGAN

Pembongkaran Bangunan Gedung 41


Pengelolaan Pengamanan Lingkungan

A. Indikator HasilPembelajaran

Setelahmengikutipembelajaran ini,pesertamampumemahamidanmelaksanakan
pengelolaanpengamanan lingkungan.

U. Pengamatandanpendataankondisilingkungandisekitarbangunan gedung

1. BangunanAppraisaldanRencanaPembongkaran

Sebelummelaksanakansetiappembongkaranbangunan, penilaianbangunan
rincidengancarasurveidanpenilaian yangtepat wajib.Secaraumum, survei
harusmencakup SurveiBangunandanSurveiStrukturaldenganfoto-fotoatau
videoyangdiambiluntukreferensidimasa mendatang.Berdasarkantemuan darisurvei ini,
rencanapembongkarankemudianharusdisiapkandan diserahkankeDinas Pengawasan
Bangunanuntukpersetujuan.Rencana pembongkaranjugaharusdisertaidengan
laporanbersama-samadengan perhitungan strukturalmenilaistabilitas bangunan akan
dibongkar dan semua terpengaruhbangunan,struktur,jalan-jalan,tanahdanjasa.

2. Survei Bangunan

a. RekamGambarSebelumsurveibangunan,rencanacatatanyangada, termasuk rencana


tata menunjukkansifatsebelah,trotoar pejalankaki, jalandanjalanharusdiambil.

b. Item surveibangunanmeliputi:

1) Material konstruksi;

a) Penggunaanyangadadan,jikamungkin,melewatimenggunakan
bangunansebelum pembongkaran;

b) Adanya air limbah, bahan berbahaya, hal-hal yang timbul dari bahan kimia
beracun,bahanmudahterbakar ataumeledakdan radioaktif,
dlldankemungkinanadanyabahan yangdapat berkontribusi terhadappolusi
udaradanpencemarantanah;

c) Potensi daerah berbahaya, misalnya: layout yang abnormal, kehadiran


voidtertutup,dansumurcahayanon-berventilasiyang
mungkinperangkapgasmenjengkelkandi bagianbawah;

d) Sifat bersebelahan dan kondisi situs, seperti adanya kemiringan dan dinding

Pembongkaran Bangunan Gedung 42


penahan, dinding tanah mendukung, struktur ilegal, jembatan, kereta api
bawah tanah dan struktur tanah di atas, termasuk pintu masuk, ventilasi
shaft, gardu distribusi, gardu traksi, plantrooms, overhead kereta api
struktur, permukaan bagian trek, kabel overhead atau kabel pria, dan
koneksi layanan utilitas lainnya;

e) Kondisi Drainase dan kemungkinan masalah pada polusi air, banjirdan


erosi, terutama pada miring situs dan badan air penerima;

f) Fasilitas bersama dengan bangunan yang berdampingan, termasuk tangga


umum, dinding partai, dan kemungkinan berpengaruh pada itu, seperti
dinding diri tertutup untuk bangunan sekitarnya, selama pembongkaran;

g) Penimbunan dan tertutup jalan persyaratan;

h) Berdampingan pejalan kaki dan kondisi lalu lintas kendaraan;

i) Tersedia ruang kepala, ruang yang jelas dan jarak bangunan dari batas
banyak yang dapat mempengaruhi operasi bongkar muat dan transportasi
dari puing bangunan selama pembongkaran;

j) Sensitivitas lingkungan sehubungan dengan kebisingan, debu,getaran


dan dampak lalu lintas . Untuk bangunan/ struktur akan dibongkar,
mengkonfirmasikan apakah itu dalam lingkup proyek yang ditunjuk
ditentukan dalam jadwal 2 dari dampak lingkungan ordonansi;

k) Tersedia wilayah situs untuk memungkinkan di tempat pemilahan


membangun puing-puing; dan

l) Furniture jalan seperti hidran, ruang parkir/ meter , lampu jalan, tanda jalan
dan warung penjaja yang dapat dipengaruhi oleh proyek pembongkaran
.

2) Material berbahaya

a) KecualiulasanSurveiBangunanyangtidakadabahanberbahaya
yangjelashadirdigedung,otoritasorangakan menyebabkan
pengambilansampelyangtepatdanpengujian untukbahan berbahaya;

b) Dalamkasusketikabahanberbahayamisalnya,bahanasbesyang

c) mengandung, atau minyak bumi, yang hadir, mereka akan dihapus dan
dibersihkan/ dibuang sesuai dengan persyaratan hukum yang diatur oleh

Pembongkaran Bangunan Gedung 43


Departemen Perlindungan Lingkungan, Dinas pemadamKebakaran,
Departemen Tenaga Kerja dan setiap pemerintah lainnyadepartemen;

d) Dalamkasusketikasitussebelumnyatelah digunakanuntuk
menyimpanbahankimia,danbarangberbahaya lainny,penilaian kontaminasi
tanahwajibpada tahappra -pembongkarandan/ atautahappasca-
pembongkaran;

3. SurveyStruktur

a. GambarRekaman

Sebelumsurveistruktur, tataletakcatatanyangada, rencanaframing struktural dan


rincian struktural harus dipelajari. Insinyur Struktural
terdaftarakanmemeriksakeberadaan merinciyangdapat menyebabkan
perilakuabnormalstrukturalselamapembongkaran, misalnya:jangkarke
atastulangantarikdalamstrukturkantilever.Jikarencanacatatan yangada
tersedia,rencanainiharusdigunakan sebagaiacuandansebaiknyadibawa
bersamadenganSurveiStruktural .

b. Item yang di Surveimeliputi :

1) Material strukturyang digunakan;

2) Sistem strukturasli yang digunakandalam desain;

3) Metodekonstruksi;

c. Setiapkebobrokandantingkatkerusakanpadasetiapelemenstruktur;

1) Kondisistrukturalstruktursebelahdanmenopangnyayangmungkin akan
terpengaruholehpekerjaanpembongkaranyangdiusulkan;

2) Adanya struktur terus menerus yang dapat dipotong oleh

pembongkaran;

3) Sistem struktur dan kondisi struktural ruang bawah tanah, tangki


bawahtanahataukubahbawahtanah;

4) Adanyabracingterkenaataukemungkinanadanyabracingtertutup;

5) Sifatdinding,apakahitublockwall,diperkuatdindingbeton,beban
bantalandinding ataudinding partisi;

6) Kantileverstruktursepertikanopi,balkon,ataubentuklaindarifitur arsitektur;dan

Pembongkaran Bangunan Gedung 44


7) Setiap perlengkapan untuk bangunan seperti perangkat papan,

matahari –shading. d.
StrukturSpesial meliputi :

1) Kebenaraninformasi struktural yang tersedia;

2) Kebenaraninformasi struktural yang tersedia;

3) Yang mungkin memerlukan perhatian khusus dan prosedur modifikasi


yang terdefinisi denganbaik;

4) Kemungkinan modifikasi struktur untuk memungkinkan lalu lintas


pembongkaranefisienselamapembongkaran;dan

5) Batasanpadamenopang danmendukung sementaralainnya. e. Investasi


danPengujian

Dalam kasus ketika tidak ada rincian struktural yang tersedia, Survei
Strukturmeliputipengukuransitedan mengambilsetiapframingstruktural
sebanyakdansepraktismungkin, melakukantes danmengeksposbeberapa
elemenstrukturkunciuntukmemfasilitasimemeriksastrukturyangada. Hal
iniakanmemungkinkanpengembanganproseduryangmenjamin
stabilitasbangunanpada semua tahapselamapembongkaran.

Gambar 7KegiatanPengamatanLokasisebelumPembongkaran
Sumber:denverurbanview.com

V. Koordinasidengan instansiterkait

Instansiyangterkaitdalampelaksanaanpembongkaranadalah instansiyang
menyelenggarakanurusanpemerintahandi bidang keamanandanketertiban. Pihak yang

Pembongkaran Bangunan Gedung 45


berkepentingan misalnyapemilik,pengguna,danpengelolabangunangedung. Adapun untuk
instansi yang pokok terlibat dalam kegiatan pembongkaran
bangunanantaralainadalahsebagai berikut:

Pemda;
Dinas TataKotalebihspesifiknyabagianperizinan;
DinasPerhubungan(terkaittrafficmanagement)
SatuanPamong Praja(Satpol PP);
Konsultan;
Kontraktor.

W. Latihan

1. Sebutkanlangkah langkah apa yang perlu ditempuh dalam rangka


pengamananlingkunganpembongkaranbangunangedung!

2. Sebutkandanjelaskansalahsatucontohhasilpengamatandanpendataan kondisi
lingkungandi sekitarareapembongkaran!

X. Rangkuman

Kontraktor/pelaksana konstruksi/penyediajasaharus memberikan pengamanan selama proses


pekerjaan pembongkaran dengan memperhatikan kondisi
lingkungansepertitraficmanagementyang tergangguselamaproses pembongkaran, keselamatan
kerja, gangguan kebisingan, dll. Rencana
pengamanan,harusdikoordinasikandenganbaikbersama instansiterkait lainnya sepertiDinas
TataKota, DinasPerhubungandanSatpol PP.

Pembongkaran Bangunan Gedung 46


BAB 5
PENGELOLAAN PENGAWASAN PEMBONGKARAN

Pembongkaran Bangunan Gedung 47


Pengelolaan Pengawasan Pembongkaran

A. Indikator HasilPembelajaran

Setelahmengikutipembelajaran ini,pesertamampumemahamidanmelaksanakan
pengelolaanpengawasanpembongkaran.

Y. PengawasanPelaksanaanPembongkaran

Dalampelaksanaanpembongkarandiperlukanadanyapengawasan, pengawasan tersebut


bertujuan agar proses atau kegiatan pembongkaran dapat terlaksana
sesuaidenganyangdiharapkan. Pengawasanpembongkaranbangunangedung dilaksanakan
berdasarkanundang-undang adalahsebagai berikut:
1. Pengawasan pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung dilakukan oleh
penyediajasapengawasanyangmemilikisertifikatsesuaidenganperaturan perundang-
undangan.
2. Pembongkaran bangunan gedung tidak sederhana dilakukan berdasarkan rencanateknis
yangtelah memperolehpersetujuan dariPemerintah Daerah atauPusat
3. Hasilpengawasanpelaksanaanpembongkaranbangunangedungdilaporkan
secaraberkalakepadapemerintahdaerah.
4. Pemerintahdaerah melakukanpengawasan secara berkala atas kesesuaian
laporanpelaksanaanpembongkarandenganrencana teknispembongkaran.

Z. PenyusunanLaporanPelaksanaanPembongkaran

1. Laporan

Untukmendukungkelengkapandataadministrasipekerjaanpembongkaran,maka
penyediajasaharusmenyediakanlaporanpelaksanaanpembongkaran.

CaraPelaksanaan;
a. Laporandibuatsetiap hari selama pembongkaranberlangsungdengan mencatat
pekerjaan yangdilaksanakandalamhariberjalanterhitungpada
saatdikeluarkannyaSPMK.

Pembongkaran Bangunan Gedung 48


b. Laporanharian berisi tentang jenis pekerjaan,volume pekerjaanyang
dicapai setiap hari lengkap dengan perhitungan dan gambar rencana

Pembongkaran Bangunan Gedung 49


pembongkaran,cuaca,jumlahtenaga,alatyangdigunakansertajumlah
danjenisbahanyang digunakan.
c. Laporan mingguan berisi tentang rekapan laporan harian 1 (satu)
mingguan,selainitujugaberisi volume pekerjaanminggulalu.
d. Laporan bulanan berisi tentang rekapan laporan harian dan laporan mingguan.

2. Dokumentasi

Untuk mendukungkelengkapan data administrasiteknikdan sebagaibuktiyang


meyakinkandikemudianhari, makapenyediajasaharusmenyediakanfoto dokumentasi
pelaksanaanpekerjaandenganmenggunakan cameradigital.

CaraPelaksanaan;
a. Fotodokumentasidilakukanpadasaatpelaksanaanpekerjaan masihpada
posisi0%,mencapaibobot 50%dan100%untuksatutitikataulokasi
pengambilanfotoyang sama.
b. Foto0%diambilpadasaatpekerjaanpembongkaranbelumdimulaiuntuk
mengetahuikondisisebenarnyadarilokasiyangakandikeerjakanoleh penyediajasa.
c. Foto50%diambilpadasaatpekerjaanpembongkaransedangberlangsung
untukmelihatkondisi lapanganpadakondisi 50%.
d. Foto100%diambilpadasaatpekerjaanpembongkaransudahterlaksana secara
tuntasuntukmelihatkondisi akhirpekerjaan.
e. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang
menunjukkanlokasi, posisidarikameradanarahbidikanyangkemudian
diserahkankepadadireksi untuk disetujui.
f. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 3R yang
ditempelpadaalbumfotodandiberi catatansebagai berikut:
1) NamaKontrak
2) NamaBangunan
3) Tahap/ProgressPekerjaan0%,50%atau100%

Pembongkaran Bangunan Gedung 50


AA. Latihan

Jelaskanmaksuddantujuandari pengawasanpembongkaranbangunan!

Pembongkaran Bangunan Gedung 51


BB. Rangkuman

Dalampelaksanaanpembongkarandiperlukanadanyapengawasan, pengawasan tersebut


bertujuan agar proses atau kegiatan pembongkaran dapat terlaksana
sesuaidenganyangdiharapkan. Adapunpengawasanpembongkaranbangunan
gedungberdasarkanundang-undangadalah:(1) Pengawasanpelaksanaan pembongkaran
bangunan gedungdilakukan olehpenyediajasapengawasan yang
memilikisertifikatsesuaidengan peraturanperundang-undangan;(2)Hasil
pengawasanpelaksanaanpembongkaran bangunan gedungdilaporkan secara
berkalakepadapemerintahdaerah;dan (3)Pemerintahdaerah melakukan
pengawasansecaraberkalaataskesesuaianlaporan pelaksanaanpembongkaran denganrencana
teknispembongkaran.

Pembongkaran Bangunan Gedung 52


BAB 6
PENUTUP

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN 53


Penutup

Denganmeningkatnyapengetahuan,pemahaman dankemampuandidalam
melaksanakanpenyelenggaraanbangunan gedungdilapanganyangdilakukanoleh pengelola
teknis, maka penyelenggaraan bangunan gedung dapat mencapai
kualitasyangdiharapkan.Kualitastersebut sesuaidenganharapantujuandalam
penyelenggaraanbangunangedungyaitulestari,serasidanberhasil guna. Pada akhirnya,
bangunandanlingkunganyangberkualitastersebut memberikanmanfaat sebesar-besarnyabagi
masyarakatsecaraumum.

Capaian kompetensibagipengelolateknisakanberdampakkepadapengendalian terhadap


vitalitasbangunantersebut darisisifungsi danpersyaratanbangunan gedung. Pengendalian
terhadap pembongkaran bangunan gedungmakabangunan
tersebuttidakakanmengganggukeselamatandankeamananlingkungan.

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN 54


DAFTAR PUSTAKA

________.2016. “Proses Pembongkaran Renovasi dan Pembangunan Gedung di RSUD .


http://dokumen.tips/documents/prosedur-ppi-pada-proses pembongkaranrenovasi-dan-
pembangunan-gedung-di-rsud.html, diunduh pada tanggal 21 Juli 2016

________.2016. “Keselamatan Kerja Pembongkaran Bangunan”.


http://k3danlingkungan.blogspot.co.id/2012/09/keselamatan-kerja pembongkaran-
bangunan.html, diunduh pada tanggal 21 Juli 2016

________.2016.http://www.jisf.or.jp/en/activity/sctt/documents/sctt44indonesian.pdf,
diunduh pada tanggal 21 Juli 2016

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik
Fungsi Bangunan Gedung

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan


Pelaksanaan UU No 28 Tahun 2002

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Pembongkaran Bangunan Gedung 55


GLOSARIUM

Bestek Peraturan dan Persyaratan/ Gambar Suatu Pekerjaan

Demolition Pembongkaran / Penghancuran Bangunan

Drainase Pembuangan massa air secara alami atau buatan dari


permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.
Pembuangan ini dapat dilakukan dengan mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air.

K3 KeselamatandanKesehatanKerja

Potential Hazard Potensi Bahaya

Railway tunnel Terowonganbawah tanah

Retrofitting Kegiatan memperkuat atau memperbaiki struktur bangunan


eksisting

RTB Rencana TeknisBongkar

SLF SertifikatLaikFungsi

SMK3 Sistem KeselamatandanKesehatanKerja

SMM Sistem Manajemen Mutu

Traffic Management Manajemen LaluLintas


BAHAN TAYANG

Anda mungkin juga menyukai