Anda di halaman 1dari 48

HASIL KUESIONER LOW BACK PAIN

SAMPEL USIA PENDIDIKAN MASA KERJA BEBAN OL RAGA Nyeri/Tidak Level Nyeri Berapa Lama MEROKOK
1 23 2 A A B YA 1 A 1
2 30 2 B C C YA 9 C 2
3 21 2 A A C YA 1 A 1
4 29 2 B C C YA 8 C 1
5 25 2 A A B YA 2 A 1
6 28 2 A A B YA 1 A 1
7 34 1 B B C YA 4 B 1
8 37 1 B B C YA 4 B 1
9 35 2 B B C YA 4 B 1
10 32 2 B B C YA 6 B 1
11 28 1 A A C YA 2 A 1
12 31 2 B B C YA 3 B 1
13 22 2 A A A YA 1 A 2
14 28 1 B A C YA 3 A 1
15 32 1 B B C YA 6 B 1
16 27 2 B A C YA 3 A 1
17 29 2 B A C YA 3 A 1
18 30 1 B A C YA 3 A 1
19 28 2 B A C YA 3 A 1
20 26 2 A A B YA 1 A 1
21 27 2 B A C YA 2 A 1
22 29 2 B A C YA 1 A 1
23 32 1 B A C YA 3 A 1
24 34 1 B B C YA 5 B 1
25 31 1 B A C YA 2 A 1
26 26 2 B A C YA 2 A 1
27 28 2 B A C YA 3 A 1
28 25 2 B A C YA 2 A 1
29 25 2 B A C YA 2 A 1
30 23 2 B A C YA 2 A 1
31 34 2 B B C YA 6 B 1
32 36 1 B B C YA 6 B 1
33 30 2 B A C YA 2 A 1
34 33 1 B B C YA 6 B 1
35 37 1 B B C YA 5 B 1
36 22 1 A A A YA 1 A 2
37 27 2 B A B YA 1 A 1
38 24 2 B A B YA 1 A 1
39 23 2 B A B YA 1 A 1
40 24 2 B A B YA 1 A 1
41 23 2 A A B YA 1 A 1
42 26 2 A A B YA 1 A 1
43 23 2 A A B YA 1 A 1
44 28 2 A A B YA 1 A 1
45 24 2 A A B YA 1 A 1
46 27 2 A A B YA 1 A 1
47 33 2 B B C YA 2 B 1
48 37 2 B B C YA 3 B 1
49 39 2 B B C YA 6 B 1
50 35 2 B B C YA 6 B 1
51 36 1 B B C YA 6 B 1
52 37 1 B B C YA 6 B 1
53 32 1 B B C YA 5 B 1
54 34 1 B B C YA 6 B 1
55 36 1 B B C YA 5 B 1
56 35 1 B C C YA 9 C 1
57 36 1 B C C YA 9 C 1
58 38 1 B C C YA 9 C 1
59 27 2 B B C YA 6 B 1
60 29 2 B B C YA 5 B 1
HASIL PERHITUNGAN SKOR REBA

SKOR TABEL A SKOR TABEL B FINAL


SKOR
SAMPEL UPPER LOWER ACT SKOR
C
NECK TRUNK LEG SKOR LOAD SKOR+L ARM ARM WRIST SKOR COUPLING SKOR+C REBA
1 1 2 1 2 2 4 2 1 1 1 1 2 4 1 5
2 2 4 4 8 2 10 3 2 2 5 2 7 11 1 12
3 1 1 2 2 2 4 1 1 2 2 1 3 4 1 5
4 2 4 3 7 2 4 3 2 3 7 2 9 11 1 12
5 2 1 2 2 2 4 2 2 1 2 1 3 4 1 5
6 1 2 2 3 2 5 1 2 2 2 1 3 4 1 5
7 1 3 2 4 2 6 3 1 2 4 2 6 8 1 9
8 2 2 2 4 2 6 2 2 3 4 2 5 8 1 9
9 2 2 2 4 2 6 2 2 3 4 1 5 8 1 9
10 1 3 3 5 2 7 1 3 2 4 1 5 9 1 10
11 1 3 4 6 2 8 1 3 3 5 1 6 10 1 11
12 1 2 4 5 2 7 2 2 3 4 1 5 9 1 10
13 1 2 1 2 2 4 2 1 1 1 1 2 4 1 5
14 2 2 2 4 2 6 2 2 2 3 1 4 7 1 8
15 2 3 3 6 2 8 4 2 2 6 1 7 10 1 11
16 2 3 4 7 2 9 4 2 3 7 1 8 11 1 12
17 3 2 3 6 2 8 3 2 2 5 1 6 10 1 11
18 2 4 4 8 2 10 3 2 3 5 1 6 11 1 12
19 3 3 3 7 2 9 4 2 3 7 1 8 11 1 12
20 1 2 1 2 2 4 2 1 1 1 1 2 4 1 5
21 2 2 2 4 2 6 2 2 3 4 1 5 8 1 9
22 3 3 3 7 2 9 2 2 2 3 1 4 10 1 11
23 2 4 3 7 2 9 4 2 3 7 1 8 11 1 12
24 2 4 4 8 2 10 3 2 2 5 1 6 11 1 12
25 3 2 3 6 2 8 3 2 3 5 1 6 10 1 11
26 2 3 4 7 2 9 3 2 2 5 1 6 10 1 11
27 3 2 3 6 2 8 4 2 3 7 1 8 10 1 11
28 2 3 3 6 2 8 2 2 2 3 1 4 9 1 10
29 2 2 2 4 2 6 3 2 2 5 1 6 8 1 9
30 1 3 4 6 2 8 2 2 3 4 1 5 10 1 11
31 1 2 4 5 2 7 1 3 3 5 1 6 9 1 10
32 1 3 3 5 2 7 1 3 3 5 1 6 9 1 10
33 1 3 4 6 2 8 1 3 2 4 1 5 10 1 11
34 2 3 2 5 2 7 1 3 2 4 1 5 9 1 10
35 1 3 3 5 2 7 3 1 1 3 1 4 8 1 9
36 1 2 1 2 2 4 2 1 1 1 1 2 4 1 5
37 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
38 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
39 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
40 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
41 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
42 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
43 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
44 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 1 4 5 1 6
45 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 2 5 6 1 7
46 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 2 5 6 1 7
47 2 2 2 4 2 6 2 2 3 4 1 5 8 1 9
48 2 2 2 4 2 6 2 2 3 4 1 5 8 1 9
49 2 3 4 7 2 9 4 2 3 7 1 8 11 1 12
50 2 2 2 4 2 6 2 2 3 4 1 5 8 1 9
51 2 4 4 8 2 10 3 2 3 5 1 6 11 1 12
52 3 3 3 7 2 9 4 2 3 7 1 8 11 1 12
53 2 2 2 4 2 6 2 2 3 4 1 5 8 1 9
54 3 2 3 6 2 8 4 2 3 7 1 8 10 1 11
55 2 4 3 7 2 4 3 2 3 7 1 8 8 1 9
56 2 4 4 8 2 3 2 2 2 5 2 7 11 1 12
57 3 2 3 6 2 3 2 2 3 5 2 7 10 1 11
58 2 3 4 7 2 3 2 2 2 5 2 7 11 1 12
59 2 2 2 4 2 6 2 2 2 3 1 4 7 1 8
60 1 2 2 3 2 5 2 2 2 3 2 5 6 1 7
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

HUBUNGAN CARA KERJA ANGKAT ANGKUT DENGAN


KELUHAN LOW BACK PAIN PADA PORTER
DI PASAR TANAH ABANG BLOK A
JAKARTA PUSAT TAHUN 2016

TIKA BENYNDA
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Esa Unggul, Jakarta

ABSTRAK
Pasar Tanah Abang Blok A adalah pasar terbesar di Asia yang menjual
berbagai macam kebutuhan pokok dan sekunder. Banyak pengunjung dan
pemilik toko yang membutuhkan tenaga porter untuk membawa barang-
barang. Kegiatan angkat angkut yang dilakukan oleh porter dilakukan secara
rutin dengan cara yang kurang tepat.setiap hari mereka mengangkat beban
yang beratnya 35-120kg tanpa menggunakan alat bantu, mengangkat beban
melebihi kepala, dan hanya memakai sendal jepit ketika bekerja. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan cara kerja angkat angkut
dengan keluhan low back pain pada Porter di Pasar Tanah Abang Blok A.
Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi sebanyak 122 orang dengan sampel 60 orang yang
dipilih secara purposive sampling. Tingkat resiko cara kerja ngkat angkut
pada porter di Pasar Tanah Abang Blok A dengan menggunakan penilaian
REBA didapatkan skor 5-12. Tingkat keluhan low back pain pada porter di
Pasar Tanah Abang Blok A didapatkan 36 responden mengalami nyeri
ringan (60%), 19 responden mengalami nyeri sedang (31,7%) dan 5
responden mengalami nyeri berat. Dari hasil uji Pearson Product Moment
didapatkan p value sebesar 0,000 < α (0,05) yang berarti Ho ditolak artinya
ada hubungan signifikan cara kerja angkat angkut dengan keluhan low back
pain pada Porter di Pasar Tanah Abang Blok A. Dari hasil tersebut maka
cara kerja angkat angkut dapat mempengaruhi keluhan low back pain pada
porter

Kata Kunci : Cara Kerja Angkat Angkut, Keluhan Low


Back Pain

1
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

PENDAHULUAN anggaran untuk kecelakaan dan penyakit

A. Latar belakang akibat kerja yang terbanyak yaitu penyakit

Setiap pekerjaan selalu mengandung muskuloskeletal sebanyak 40%, penyakit

potensi resiko bahaya dalam bentuk jantung 16%, kecelakaan 16%, dan 19%

kecelakaan kerja. Besarnya potensi penyakit saluran pernafasan (ILO, 2003).

kecelakaan dan penyakit kerja tersebut Diperkirakan setidaknya 70% manusia

tergantung dari jenis produksi, teknologi yang menderita sakit punggung, baik kronis

dipakai, bahan yang digunakan, tata ruang maupun sporadis. Di Negara Inggris

dan lingkungan bangunan, serta kualitas melaporkan 17,3 juta orang Inggris pernah

manajemen dan tenaga- tanaga pelaksana. mengalami nyeri punggung pada suatu waktu

Jumlah kasus kecelakaan akibat kerja tahun dan dari jumlah tersebut 1,1 juta mengalami

2011-2014 yang paling tinggi pada 2013 yaitu kelumpuhan akibat nyeri punggung. Di

35.917 kasus kecelakaan kerja (Tahun 2011= Indonesia diperkirakan angka prevalensi 7,6%

9.891 kasus, Tahun 2012= 21.735 kasus, sampai 37%. Masalah nyeri punggung pada

Tahun 2014= 24.910 kasus). (Pusat Data dan pekerja pada umumnya dimulai pada usia

Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2015) dewasa muda dengan puncak prevalensi pada

Riset yang dilakukan badan dunia ILO kelompok usia 25-60 (Steven, 2005).

tentang kecelakaan kerja menunjukkan setiap Keluhan pada punggung atau keluhan

hari rata-rata 6.000 orang meninggal berkaitan muskuloskeletal merupakan keluhan pada otot

dengan pekerjaan mereka. Angka ini berarti skeletal yang dirasakan dengan intensitas

setara dengan satu orang setiap 15 detik, atau nyeri yang berbeda-beda, dari nyeri yang

2,2 juta orang meninggal per tahun akibat ringan sampai nyeri yang sangat sakit. Otot

sakit atau kecelakan kerja. Sementara itu yang menerima beban statis secara berulang-

2
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

ulang dan dalam waktu yang lama dapat Salah satu penyebab dari cedera ini adalah

menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada overload yang dipikul oleh tulang belakang (>

sendi, ligament dan tendon (Tarwaka, 2004). 60%) dan 60% dari overload ini disebabkan

Angka insidensi LBP di RSUD oleh pekerjaan mengangkat barang, 20%

Sleman periode 2009-2010 adalah 5.91% dan pekerjaan mendorong atau menarik barang

prevalensi LBP periode 2009-2010 adalah dan 20% akibat membawa barang. Pekerja

6.11%. Distribusi LBP menurut umur terdapat yang mengangkat beban berat akan

34 kasus dengan umur 15- 49 tahun dan 44 mengalami kemungkinan cedera punggung 8

kasus dengan umur >50 tahun. (Jayanto, kali lipat dari pekerja yang hanya mengangkat

2010) barang secara tidak terus menerus. Banyak

Pada periode Januari-Oktober tahun ahli yang yakin bahwa cedera punggung

2012 di Poliklinik Bedah RSUD Raden memiliki hubungan erat dengan pekerjaan

Mattaher Jambi terdapat kasus nyeri manual material handling (MMH). Walaupun

punggung bawah sebanyak 683 pasien, penggunaan tenaga mekanik/mesin di industri

dengan kasus baru sebanyak 176 orang dan berkembang dengan cepat dalam MMH,

kasus lama sebanyak 507 orang. (Yanra, tetapi pada kenyataannya banyak pekerjaan

2013). yang tidak dapat menghindari kegiatan MMH

Menurut data Departemen Tenaga ini terutama mengangkat dan menurunkan

Kerja Amerika Serikat, cedera tulang barang. (Santoso, 2006)

belakang adalah salah satu yang paling umum Proporsi buruh angkut yang

terjadi (22% dari semua kecelakaan kerja merasakan nyeri pinggang sebanyak 11 orang

yang terjadi) dan paling banyak (55%), sedangkan yang tidak mengalami

membutuhkan biaya untuk pengobatannya. nyeri yaitu sebanyak 9 orang (45%) kemudian

3
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

diperoleh juga bahwa ada hubungan yang II Banjarmasin didapatkan sebanyak 91,9%

signifikan antara berat beban dengan nyeri sedangkan teknik mengangkat beban

pinggang dan ada hubungan yang signifikan ergonomis sebesar 8,1%. Dan yang

antara frekuensi angkat dengan nyeri mengeluhkan low back pain sebanyak 94,6%

pinggang. (Rahmawati, 2005) sedangkan yang tidak mengeluhkan low back

Hasil penelitian menunjukkan antara pain sebanyak 5,4%. Hal tersebut

cara angkat yang tidak tepat dengan keluhan membuktikan bahwa terdapat hubungan yang

muskuloskeletal yaitu berjumlah 133 (84.7%) bermakna antara teknik mengangkat beban

pekerja, sedangkan dengan cara angkat yang terhadap keluhan Low back pain pada buruh

tepat yaitu berjumlah 42 (44.2%) pekerja. Pasar Harum Manis II Banjarmasin.

Kemudian antara berat beban dengan keluhan (Raihanah et al., 2012)

muskuloskeletal menunjukan pekerja yang Di Nigeria sebanyak 50 pekerja dari

mengangkat dengan berat beban berat (> 18 67 pekerja konstruksi diketehui mengalami

kg) yaitu berjumlah 136 (75.6%) pekerja, keluhan low back pain lebih dari seminggu

sedangkan pekerja yang mengangkat berat selama 12 bulan terakhir dalam melakukan

beban ringan (<18 kg) yaitu berjumlah 39 pekerjaan manual lifting task methods.

(54.2%) pekerja. Maka dapat disimpulkan ada (Adeyemi et al., 2013)

hubungan yang signifikan antara berat beban Pasar Tanah Abang Blok A adalah

dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pasar terbesar di Asia yang menjual berbagai

angkat dan angkut di Pelabuhan Pontianak. macam kebutuhan pokok dan sekunder untuk

(Ugeng et al., 2011) dikonsumsi sehari-hari atau untuk dijual

Teknik mengangkat beban tidak kembali seperti pakaian, tas, sepatu, bahan

ergonomis pada buruh di Pasar Harum Manis gulungan, dll yang tersedia dari lantai besmen

4
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

2 sampai lantai 7. Disinilah kegiatan jual beli kegiatan pengangkatan dan pengangkutan

berlangsung setiap harinya dari subuh hingga beban tidak ada aturan khusus yang

sore. Banyak pengunjung dari luar Jakarta diberlakukan terkait prosedur pengangkatan

yang membeli barang ke pasar ini. Biasanya dan pengangkutan beban, sehingga postur

mereka membeli barang dalam partai besar. yang terbentuk pada saat melakukan

Bahkan pembeli dari luar Indonesia pun pengangkatan dan pengangkutan berbeda-

banyak yang berdatangan dan telah memiliki beda sesuai dengan kemampuan masing-

langganan. Karena memang pasar ini pasar masing. Porter juga mengalami keluhan sakit

grosir, maka banyak pengunjung dan pemilik pinggang, sakit yang dirasa seperti pegal-

toko yang membutuhkan tenaga porter untuk pegal, pinggang kaku, dan seperti rasa sakit

membawa barang-barang yang telah mereka yang ditusuk-tusuk. Oleh karena itu

beli maupun untuk dikirim ke bagian diperlukan penulisan ini untuk membantu

ekspedisi. Sehingga di setiap lantai dan diluar memberitahu pekerja tentang bahaya low back

gedung pasar pun banyak porter yang pain sehingga dapat mengurangi risiko

menawarkan jasanya. terjadinya low back pain.

Dari hasil observasi kegiatan angkat

angkut oleh porter di Pasar Tanah Abang B. Tujuan Penelitian

Blok A dilakukan secara rutin dengan cara 1. Tujuan Umum

yang kurang tepat. Setiap hari mereka Mengetahui Hubungan Cara

mengangkat beban yang beratnya 25kg-85kg Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan

tanpa menggunakan alat bantu, mengangkat Low Back Pain pada Porter di Pasar

beban melebihi tinggi kepala dan juga hanya Tanah Abang Blok A

memakai sendal jepit ketika bekerja. Pada 2. Tujuan Khusus

5
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

a. Mengetahui gambaran karakteristik Sebagai pengalaman dan penambahan

responden meliputi usia, masa pengetahuan dalam upaya penyelarasan

kerja, kebiasaan olahraga, dan antara ilmu yang didapat selama kuliah

kebiasaan merokok pada Porter di dengan keadaan yang nyata didalam

Pasar Tanah Abang Blok A. masyarakat, serta sebagai bekal dalam

b. Mengetahui gambaran cara kerja menghadapi permasalahan di masa yang

angkat angkut pada Porter di Pasar akan datang.

Tanah Abang Blok A. 3. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

c. Mengetahui gambaran tentang UEU

keluhan low back pain pada Porter Sebagai kelengkapan pustaka

di Pasar Tanah Abang Blok A. tentang studi kesehatan masyarakat

c. Menganalisa hubungan cara kerja yang berkaitan dengan permasalahan

angkat angkut dengan keluhan low angkat angkut secara benar dan tepat.

back pain pada Porter di Pasar

Tanah Abang Blok A. KERANGKA TEORI DAN

HIPOTESIS

C. Manfaat Penelitian A. Kerangka Teori

1. Bagi Pekerja 1. Manual Handling

Sebagai informasi untuk pekerja A. Definisi Manual handling

bagaimana cara kerja angkat angkut yang Manual Handling

baik agar terhindar dari penyakit akibat didefinisikan sebagai suatu

kerja. pekerjaan yang berkaitan dengan

2. Bagi Peneliti mengangkat, menurunkan,

6
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

mendorong, menarik, menahan, mengangkat objek kerja

membawa atau memindahkan yang terlalu berat).

beban, dengan satu tangan atau  Sikap kerja statis (seperti:

kedua tangan dan atau dengan harus mempertahankan

pengerahan seluruh badan. sikap diam untuk waktu

Faktor-faktor resiko yang dominan yang lama pada satu jenis

yang berkaitan dengan terjadinya aktivitas).

cedera akibat pekerjaan manual  Dan kain sebagainya.

handling antara lain meliputi: (Tarwaka, 2010)

 Sikap tubuh yang tidak B. Teknik Manual Handling

alamiah dan dipaksakan Pada pekerjaan memindahkan

(seperti: badan barang atau beban, bentuk volume

membungkuk dan berat dan sifat beban yang akan

memuntirke samping, dipindahkan sangat menentukan

jongkok, berlutut, dll). cara-cara pelaksanaan pemindahan

 Gerakan berulang (seperti: tersebut baik mengangkat maupun

sering menjangkau, meletakkan kembali beban.

mengangkat, membawa Kegiatan mengangkat dan

objek kerja. mengangkut ini banyak melibatkan

 Pengerahan tenaga kerja otot dan tumpuan pada kerja

berlebihan (seperti: tulang belakang, oleh karena itulah

membawa, atau dibutuhkan teknik yang benar.

7
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

Teknik manual handling yaitu e. Variasikan penanganan tugas

sebagai berikut: berat dengan yang ringan.

a. Membuat perencanaan dengan f. Periksakan material dari

menilai beban dn menentukan permukaan yang bergigi, susut

bagaimana menanganinya, yang runcing dan tajamatau

sebagai suatu cara untuk licin.

menghindari cidera akibat g. Menghilangkan minyak, air

pengerahan tenaga yang atau objek yang kotor sebelum

berlebih. mencoba menanganinya

b. Menentukan teknik terbaik (Contraction Safety

dengan menghindari postur Associations, 1997)

membungkuk, memuntir, dan C. Pengendalian Resiko Manual

menjangkau yang tidak Handling

diperlukan. Pengendalian resiko adalah

c. Menggenggam objek dengan merupakan suatu proses untuk

pegangan yang kuat dan menghilangkan atau menurunkan

menggunakan seluruh jemari faktor resiko yang telah

dari kedua tangan dalam diidentifikasi dan dinilai

mengangkat barang. sebelumnya. Secara umum,

d. Dorong beban sedekat perbaikan ergonomi adalah

mungkin dengan badan untuk membuat perubahan untuk

mencegah stress yang menyesuaikan antara tuntutan

berlebihan di punggung. tugas-tugas yang dikerjakan

8
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

dengan kemampuan, kebolehan lebih mudah untuk

dan limitasi pekerja. Dibawah ini dikerjakan

akan dijelaskan 2 jenis  Redesain pekerjaan

pengendalian resiko untuk 2. Pengendalian Administratif

mengurangi resiko cedera akibat  Keterlibatan organisasi

pekerjaan manual handling yaitu pekerja

perbaikan melalui rekayasa dan  Penggunaan petunjuk-

pengendalian secara administratif. petunjuk

1. Rekayasa teknik (Engineering  Penyediaan pekerjaan

Control). Hal ini dapat yang bervariasi

dilakukan antara lain dengan  Tim kerja

cara:  Pertimbangan personel

 Penggunaan alat bantu pekerja

mekanik  Buat objek kerja

 Perbaikan layout menjadi lebih ringan

pekerjaan  Hindarkan pekerjaan

 Pemindahan benda- manual handling yang

benda yang dipaksakan

mengganggu  Buat objek kerja

 Lingkungan kerja menjadi lebih stabil

 Redesain objek kerja  Buat objek kerja

menjadi lebih kecil atau menjadi kurang

9
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

berbahaya pada saat  Jarak Vertikal (V) – jarak ke

dikerjakan lantai saat beban mulai

 Modofikasi praktek diangkat, lebih banyak

kerja membungkuk akan

 Penyelenggaraan menimbulkan lebih banyak

training tekanan pada punggung

 Penyediaan waktu bawah.

pemulihan (Tarwaka,  Jarak Perjalan Vertikal (D)

2010) – jauhnya beban yang harus

2. Pedoman Pengangkatan diangkat secara vertikal,

NIOSH pada tahun 1981 semakin jauh semakin banyak

mengeluarkan „‟Work Practises Guide energi yang dikeluarkan.

for Manual Lifting” sebagai pedoman  Frekuensi Pengangkatan (F)

untuk pengangkatan secara manual. – semakin banyak jumlah

Berikut adalah variabel pekerjaan pengangkatan dalam suatu

yang dipertimbangkan dalam kurun waktu, semkin banyak

persamaan pengangkatan menurut energi yang dikeluarkan.

NIOSH:  Lama pengangkatan –

 Jarak Horisontal (H) – berkenaan dengan panjang dari

jauhnya titik berat beban dari proses pengangkatan, seperti

punggung bawah, ketinggian pengangkatan sekali-sekali

kekuatan tekanan pada dalam sejam, atau

punggung bawah. pengangkatan tetap yang terus

10
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

menerus sepanjang waktu A. Pengangkatan dan Sakit

kerja. Punggung Bawah

 Berat Beban (W) – berat Pengangkatan adalah

beban yang besar pekerjaan yang paling biasa

meningkatkan kemungkinan yang berhubungan dengan

cedera punggung bawah cedera punggung bawah.

(Rijanto, 2011). Banyak dari cedera ini tidak

 antara periode waktu kerja. disebabkan oleh kejadian

a. Mengangkat dan seketika tetapi terbentuk

mengangkut zak yang melalui kurun waktu. Sebagai

besar dan berat. Pada saat akibatnya, jumlah berat yang

pekerja harus dihadapkan diangkat pada saat terjadi

pada pekerjaan manual cedera mungkin hanya sedikit

handling, khususnya untuk mempengaruhi terjadinya

mengangkat dan cedera. Cedera mungkin

mengangkut zak yang sebenarnya disebabkan oleh

besar dan berat, maka pengangkatan yang berulang,

harus dilakukan modifikasi seperti membungkuk dan

melalui penyediaan mengangkat objek keluar dari

landasan atau platform suatu tempat dalam beberapa

sebagai intermediasi pada jam setiap hari. (Rijanto,

saat mengangkat beban. 2011).

(Tarwaka, 2010)

11
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

Cedera punggung diakibatkan oleh pekerjaan

bawah dapat juga disebabkan yang terlalu berat (Rijanto,

dari pekerjaan penanganan 2011).

bahan secara maual lainnya, 3. Faktor Penyebab Keluhan Pada

seperti menurunkan, Sistem Muskuloskeletal

mendorong, menarik, dan Peter Vi (2000) menjelaskan

membawa. Sebagai tambahan, bahwa, terdapat bebera vaktor yang

cedera ini dapat diakibatkan dapat menyebabkan terjadinya

adanya keadaan keluhan sistem muskuloskeletal antara

kerumahtanggan yang buruk, lain sebagai berikut:

kondisi yang menciptakan a. Peregangan Otot

bahaya tersandung, tergelincir, yang Berlebihan

dan terjatuh; kondisi pekerjaan Peregengan otot

yang kacau atau tidak yang berlebihan pada

terorganisir, atau peralatan, umunya sering

bahan-bahan dan sampa yang dikeluhkan oleh

tergeletak di lantai. Bila pekerja di mana

mengevaluasi kejadian cedera aktivitas kerjanya

punggung harus dipisahkan menuntut pengerahan

antara kejadian yang tenaga yang besar

diakibatkan karena buruknya seperti aktivitas

kondisi kerumah tanggaan mengangkat,

dengan kejadian yang mendorong, menarik,

12
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

dan menahan beban membelah kayu besar,

yang berat. Peregangan angkat angkut dsb.

otot yang berlebihan ini Keluhan otot terjadi

terjadi karena karena otot menerima

pengerahan tenaga tekanan akibat beban

yang diperlukan kerja secara terus

melampaui kekuatan menerus tanpa

optimum otot. Apabil memperoleh

hal serupa sering kesempatan untuk

dilakukan, maka dapat relaksasi.

mempertinggi resiko c. Sikap kerja tidak

tejadinya keluhan otot, alamiah

bahkan dapat Sikap kerja

menyebabkan tidak alamiah adalah

terjadinya cedera otot sikap kerja yag

skeletal. menyebabkan posisi

b. Aktivitas berulang bagian-bagian tubuh

Aktivitas bergerak menjauhi

berulang adalah posisi alamiah,

pekerjaan yang misalnya pergerakan

dilakukan secara terus tangan terangkat,

menerus seperti punggung terlalu

pekerjaan mencangkul, membungkuk, kepala

13
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

terangkat, dsb.  Tekanan.

Semakin jauh posisi Terjadinya tekanan

bagian tubuh dari pusat langsung pada

grafitasi tubuh, maka jaringan otot yang

semakin tinggi pula lunak. Sebagai

resiko terjadinya contoh, pada saat

keluhan sistem tangan harus

muskuloskeletal. Sikap memegang alat,

kerja tidak alamiah ini maka jaringan otot

pada umumnya karena tangan yang lunak

karakteristik tuntutan akan menerima

tugas, alat kerja dan tekananlangsung

stasiun kerja tidak dari pegangan alat,

sesuai dengan dan apabila hal ini

kemampuan dan sering terjadi, dapat

keterbatasan pekerja menyebabkan rasa

(Grandjean, 1993; Anis nyeri otot yang

& McConville, 1996; menetap.

Waters &  Getaran. Getaran

Anderson,1996 & dengan frekuensi

Manuaba, 2000). tinggi akan

d. Faktor Penyebab menyebabkan

Sekunder kontraksi otot

14
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

bertambah. menurunnya

Kontraksi statis ini kekuatan otot

menyebabkan (Astrand & Rodhl,

peredaran darah 1997; Pulat, 1992;

tidak lancar, Wilson & Corlett,

penimbunan asam 1992)

laktat meningkat e. Penyebab

dan akhirnya timbul kombinasi. Resiko

rasa nyeri otot terjadinya keluhan

(Suma‟mur, 1995). otot skeletal akan

 Mikroklimat. semakin meningkat

Paparan suhu apabila dalam

dingin yang melakukan

berlebihan dapat tugasnya, pekerja

menurunkan dihadapkan pada

kelincahan, beberapa faktor

kepekaan dan resiko dalam waktu

kekuatan pekerja yang bersamaan,

sehingga gerakan misalnya pekerja

pekerja menjadi harus melakukan

lamban, sulit aktvitas angkat

bergerak disertai angkut dibawah

dengan tekanan panas

15
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

matahari seperti pertama biasanya dirasakan

yang dilakukan pada umur 35 tahun dan

oleh para pekerja tingkat keluhan akan terus

bangunan meningkat sejalan dengan

(Tarwaka, 2010). bertambahnya umur. Halini

Disamping kelima faktor terjadi karena pada umur

penyebab terjadinya keluahan setangah baya, kekuatan

sistem muskuloskeletal dan ketahan otot mulai

tersebut diatas, beberapa ahli menurun sehingga resiko

menjelaskan bahwa faktor terjadinya keluhan otot

individu seperti umur, jenis meningkat.

kelamin, kebiasaan merokok,  Jenis kelamin. Walaupun

aktivitas fisik, kekuatan fisik masih ada perbedaan

dan ukuran tubuh juga dapat pendapat dari beberapa ahli

menjadi penyebab terjadinya tentang pengaruh jenis

keluhan otot skelatal. kelamin terhadap resiko

 Umur. Chaffin (1979) dan keluhan sistem

Guoet al. (1995) muskuloskeletal, namun

menyatakan bahwa pada beberapa hasil penelitian

umumya keluhan sistem secara signifikan

muskuloskeletal mulai menunjukkan bahwa jenis

dirasakan pada usia kerja, kelamin sangat

yaitu 25-65 tahun. keluhan mempengaruhi tingkat

16
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

resiko keluhan otot. Hal ini bersangkutan harus

terjadi karena secara melakukan tugas yang

fisiologis, kemampuan otot menuntut pengerahan

wanita memang lebih tenaga, maka akan mudah

rendah dari pada pria. lelah karena kandungan

 Kebiasaan merokok. oksigen dalam darah

Boshuizen, et al (1993) rendah,

menemukan hubungan pembakarankarbohidrat

yang signifikan antara terhambat, terjadi

kebiasaan merokok dengan tumpukan asam laktat dan

keluhan otot pinggang, kahirnya timbul rasa nyeri

khususnya untuk pekerjaan otot.

yang memerlukan  Kesegaran jasmani.

pengerahan otot. Kebiasaan Tingkat keluhan otot juga

merokok akan dapat sangat dipengaruhi oleh

menurunkan kapasitas tingkat kesegaran tubuh.

paru-paru, sehingga Laporan NIOSH yang

kemampuan untuk dikutip dari hasil penelitian

mengkonsumsi oksigen Cady, et al. (1979)

menurun dan sebagai menyatakan bahwauntuk

akibatnya, tingkat tingkat kesegaran tubuh

kesegaran tubuh juga yang rendah, maka resiko

menurun. Apabila yang terjadinya keluhan adalah

17
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

7,1 %, tingkat kesegaran umumnya sering menderita

tubuh sedang, adalah 3,2%, keluhan sakit punggung,

dan tingkat kesegaran tetapi tubuh tinggi tidak

tubuh tinggi adalah 0,8%. mempunyai pengaruh

 Kekuatan fisik. Chaffin terhadap keluhan pada

and Park (1973) yang leher, bahu dan

dilaporkan oleh NIOSH pergelangan tangan.

menemukan adanya Apabila dicermati, keluhan

peningkatan keluhan sistem muskuloskeletal

punggung yang tajam pada yang terkait dengan ukuran

pekerja yang melakukan tubuh lebih disebabkan

tugas yang menuntut oleh kondisi keseimbangan

kekuatan melebihi batas struktur rangka di dalam

kekuatan pekerja. Bagi menerima beban, baik

pekerja yang kekuatan beban berat tubuh maupun

ototnya rendah, resiko beban tambahan lainnya

terjadinya keluhan tiga kali (Tarwaka, 2010).

lipat dari yang mempunyai Sebagai gambaran,

kekuatan tinggi. berikut ini diberikan contoh

 Ukuran tubuh tindakan untuk

(antropometri). Temuan mencegah/mengatasi terjadinya

menyatakan bahwa pada keluhan otot skeletal pada

tubuh yang tinggi berbagai kondisi/ aktivitas

18
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

seperti yag dijabarkan berikut b. Berat bahan dan alat

ini.  Upayakan untuk

a. Aktivitas angkat-angkut menggunakan bahan

material secara manual dan alat yang ringan

 Usahakan  Upayakan

meminimalkan menggunakan alat

aktivitas angkat angkut angkut dengan

secara manual kapasitas <50 kg.

 Upayakan agar lantai c. Alat tangan

kerja tidak licin  Upayakan agar ukuran

 Upayakan pegangan tangan sesuai

menggunakan alat dengan lingkar

bantu kerja yang genggam pekerja dan

memadai seperti crane, karakteristik pekerjaa.

kereta dorong,  Pasang lapisan

pengungkit, dsb. peredam getaran pada

 Gunakan alas apabila pegangan tangan

harus mengangkat di  Upayakan

atas kepala atau bahu pemeliharaan yang

 Upayakan agar beban rutin sehingga alat

angkat tidk melebihi selalu dalam kondisi

kapasitas angkat layak pakai

pekerja.

19
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

 Berikan pelatihan Metode REBA

sehingga pekerja diperkenalkan oleh Sue Hignett

terampil dalam dan Lynn McAtamney dan

mengoperasikan alat diterbitkan dalam jurnal Applied

d. Melakukan pekerjaan pada Ergonomics tahun 2000. Metode

ketinggian REBA, memungkinkan dilkukan

 Gunakan alat bantu suatu analisis secara bersama dari

kerja yang memadai posisi yang terjadi pada anggota

seperti tangga kerja dan tubuh bagian atas (lengan, lengan

lift bawah, dan pergelangan tangan),

 Upayakan untuk badan, leher dan kaki. Metode ini

mencegah terjadinya juga mendefinisikan faktor-faktor

sikap kerja tidak lainnya yang dianggap dapat

alamiah dengan menentukan untuk penilaian akhir

menyediakan alat-alat dari postur tubuh, seperti: beban,

yang dapat atau force atau gaya yang

disetel/disesuaikan dilakukan, jenis pegangan atau

dengan ukuran tubuh jenis aktivitas otot yang dilakukan

pekerja (Tarwaka, oleh pekerja. Hal ini

2010) memungkinkan untuk

4. Metode Penilaian Keluhan Sistem mengevaluasi baik posisi statis

Muskuloskeletal Metode REBA dan dinamis, dankeadaan yang

(Rapid Entire Body Assessment) dapat menunjukkan adanya

20
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

perubahan secara tiba-tiba pada REBA untuk membantu

postur atau posisi tidak stabil. mempermudah implementasi di

Metode REBA adalah lapangan, sebagai berikut:

merupakan suatu alat analisa  Metode REBA merupakan

postural yang sangat sensitif metode yang sangat sensitif

terhadap pekerjaan yang untuk mengevaluasi resiko,

melibatkan perubahan mendadak khususnya pada

dalam posisi, biasanya sebagai sistemmuskuloseletal.

akibat dari penangannan kontainer  Metode REBA

yang tidak stabil atau tida terduga. membagimenjadi segmen-

Penerapan metode ini ditujukan segmen tubuh yang akan diberi

untuk mencegah terjadinya resiko kode secara individu, dan

cedera yang berkaitan dengan mengevaluasi baik anggta

posisi, terutama pada otot-otot badan bagian atas maupun

skeletal. Oleh karena itu, metode badan, leher dan kaki.

ini dapat berguna untuk  Metode ini digunakan untuk

melakukan pencegahan risiko dan menganalisis pengaruh pada

dapat sebagai peringatan bahwa beban postural selama

terjadi kondisi kerja yang tidak penanganan kontainer yang

tepat di tempat kerja. dilakukan dengan tangan atau

Dibawah ini akan bagian tubuh lainnya.

dijelaskan secara ringka

keistimewaan aplikasi metode

21
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

 Metode ini, dianggap relevan  Sudut antara bagian-bagian

untuk jenis kontainer yang tubuh yang berbeda (badan,

mempunyai pegangan. leher, kaki, lengan atas, lengan

 Memungkinkan untuk bawah, pergelangan tangan)

melakukan penilaian terhadap terhadap posisi tertentu.

aktivitas otot yang disebabkan Pengukuran ini dapat

oleh posisi tubuh statis, dilakukan secara langsung

dinamis, atau karena terjadinya pada pekerja dengan

perubahan postur yang tak menggunakan perlatan ukur

terduga atau tiba-tiba. seperti: elektrogoniometer atau

 Hasilnya adalah untuk alat pengukur sudut lainnya

menentukan tingkat resiko yang relevan atau dapat

cedera dengan menetapkan melalui foto camera, sehingga

tingkat tindakan korektif yang diperoleh titik pandang sudut

diperlukan dan melakukan bagi tubuh yang diukur.

intervensi untk perbaikan  Beban/force yang sedang

segera. (Tarwaka, 2010) dikerjakan oleh pekerja dan

Informasi-informasi dinyatakan dalam kilogram.

penting yang diperlukan di dalam  Jenis pegangan kontainer yang

aplikasi dengan metode REBA dikerjakan secara manual atau

antara lain harus dengan menggunakan bagian

mempertimbangkan hal-hal tubuh lainnya. Karakteristik

sebagai berikut: aktivitas otot yang digunakan

22
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

oleh pekerja (pengerahan otot  Lihat Tabel A untuk

statis, dinamis dan mendapatkan nilai awal pada

pengerahanotot secara grup A untuk skor individu

mendadak atau tiba-tiba). terhadap badan, leher dan kaki.

(Tarwaka, 2010)  Rating grup B diambil dari

Selanjutnya dibawah ini rating lengan atas, lengan

akan dijelaskan secara ringkas, bawah dan pergelangan tangan

tahapan aplikasi metode REBA, pada Tabel B.

dengan langkah-langkah sebagai  Modifikasi skor dari grup A

berikut: (badan, leher dan kaki),

 Seperti halnya pada metode tergantung pada beban atau

RULA, metode REBA juga force yang dilakukan, yang

membagi segmen tubuh ke selanjutnya disebut “Skor A”.

dalam dua grup: dimana grup  Koreksi skor pada grup B

A meliputi badan, leher dan (lengan atas, lengan bawah,

kaki. Sementara itu grup B dan pergelangan tangan)

meliputi anggota tubuh bagian berdasarkan pada jenis

atas (lengan, lengana bawah, pegangan kontainer, yang

dan pergelangan tangan). Skor selanjutnya disebut “Skor B”.

individu untuk masing-masing  Dari “Skor A” dan “Skor B”

grup diambil dari tabel secara dan ditransfer ke dalam Tabel

berurutan. C akan memberikan skor baru

23
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

yang selanjutnya disebut “Skor sindrom radikuler. Klasifikasi LBP

C”. sebagai akut atau kronis dapat menjadi

 Memodifikasi “Skor C” bantuan yang berguna untuk prognosis

tergantung pada jenis aktivitas untuk membimbing manajemen. Hal

otot yang dikerahkan untuk ini sering diklasifikasikan sebagai akut

mendapat skor akhir pada (kurang dari 6 minggu), sub-akut (6-

metode REBA ini. 12 minggu), dan kronis (lebih dari 12

 Periksa tingkat aksi (action minggu) (Almoallim et al, 2014)

level), resiko dan urgensi B. Klasifikasi Low Back Pain (LBP)

tindakan perbaikan yan harus Internasional Association for

dilakukan berdasarkan nilai the Study of Pain membagi low back

akhir perhitungan. (Tarwaka, pain ke dalam:

2010 1. Low Back Pain akut, telah

6. Low Back Pain (LBP) dirasakan kurang dari 3

A.Definisi Low Back Pain bulan.

Low back pain (LBP) 2. LowBack Pain kronik,

didefinisikan sebagai nyeri, telahdirasakan sekurangnya

ketegangan otot atau kekakuan lokal 3 bulan.

di bawah batas kosta dan di atas yang 3. Low back pain subakut telah

glutealis rendah lipatan, dengan atau dirasakan minimal 5-7

tanpa sakit kaki. Hal ini dapat minggu, tetapi tidak lebih

diklasifikasikan sebagai LBP non- dari 12 minggu. (Yuliana,

spesifik, kondisi serius, atau sebagai 2011)

24
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

C. Faktor Resiko Low Back Pain (LBP) pada saat mengalami siklus

 Usia menstruasi, selain itu proses

Biasanya nyeri ini mulai menopause juga dapat

dirasakan pada mereka yang menyebabkan kepadatan

berumur dekade kedua dan tulang berkurang akibat

insiden tertinggi dijumpai pada penurunan hormon estrogen

dekade kelima. Bahkan sehingga memungkinkan

keluhan nyeri pinggang ini terjadinya nyeri pinggang.

semakin lama semakin  Status Antropometri

meningkat hingga umur sekitar Pada orang yang memiliki

55 tahun. berat badan yang berlebih

 Jenis Kelamin resiko timbulnya nyeri

Laki-laki dan perempuan pinggang lebih besar, karena

memiliki resiko yang sama beban pada sendi penumpu

terhadap keluhan nyeri berat badan akan meningkat,

pinggang sampai umur 60 sehingga dapat memungkinkan

tahun, namun pada terjadinya nyeri pinggang.

kenyataannya jenis kelamin  Pekerjaan

seseorang dapat Faktor risiko di tempat kerja

mempengaruhi timbulnya yang banyak menyebabkan

keluhan nyeri pinggang, gangguan otot rangka terutama

karena pada wanita keluhan ini adalah kerja fisik berat,

lebih sering terjadi misalnya penanganan dan cara

25
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

pengangkatan barang, gerakan belakang. Kasur yang

berulang, posisi atau sikap diletakkan di atas lantai lebih

tubuh selama bekerja, getaran, baik daripada tempat tidur

dan kerja statis. yang bagian tengahnya lentur.

 Aktivitas / olahraga Posisi mengangkat beban dari

Kebiasaan seseorang, seperti posisi berdiri langsung

duduk, berdiri, tidur, membungkuk mengambil

mengangkat beban pada posisi beban merupakan posisi yang

yang salah dapat menimbulkan salah, seharusnya beban

nyeri pinggang, misalnya, pada tersebut diangkat setelah

pekerja kantoran yang terbiasa jongkok terlebih dahulu.

duduk dengan posisi punggung Selain sikap tubuh yang salah

yang tidak tertopang pada yang seringkali menjadi

kursi, atau seorang mahasiswa kebiasaan, beberapa aktivitas

yan seringkali berat seperti melakukan

membungkukkan aktivitas dengan posisi berdiri

punggungnya pada waktu lebih dari 1 jam dalam sehari,

menulis. Posisi berdiri yang melakukan aktivitas dengan

salah yaitu berdiri dengan posisi duduk yang monoton

membungkuk atau menekuk ke lebih dari 2 jam dalam sehari,

muka. Posisi tidur yang salah naik turun anak tangga lebih

seperti tidur pada kasur yang dari 10 anak tangga dalam

tidak menopang tulang sehari, berjalan lebih dari 3,2

26
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

km dalam sehari dapat pula kerja, kebiasaan merokok, riwayat

meningkatkan resiko pendidikan, tingkat pendapatan,

timbulnya nyeri pinggang. aktivitsa fisik, riwayat penyakit akibat

 Kebiasaan merokok rangka dan riwayat trauma. Faktor

Kebiasaan merokok, diduga pekerjaan meliputi:

karena perokok memiliki  Beban Kerja

kecenderungan untuk Beban kerja adalah sejumlah

mengalami gangguan pada kegiatan yang harus

peredaran darahnya, termasuk diselesaikan oleh seseorang

ke tulang belakang. ataupun sekelompok orang,

 Abnormalitas struktur selama periode waktu tertentu

Ketidaknormalan struktur dalam keadaan normal.

tulang belakang seperti pada Pekerjaan atau gerakan yang

skoliosis, lorodosis, maupun menggunakan tenaga besar

kifosis, merupakan faktor akan memberikan beban

risiko untuk terjadinya NPB mekanik yang besar terhadap

(Latief, 2011) otot, tendon, ligamen dan

Faktor faktor yang sendi. Beban yang berat akan

mempengaruhi terjadinya low back menyebabkan iritasi, inflamasi,

pain antara lain yaitu faktor individu, kelelahan otot, kerusakan otot,

pekerjaan dan lingkungan. Faktor tendon dan jaringan lainnya.

individu berdasarkan faktor usia, jenis  Posisi Kerja

kelamin, indeks massa tubuh, masa

27
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

Posisi janggal adalah posisi Repitisi adalah pengulangan

tubuh yang menyimpang gerakan kerja dengan pola

secara signifikan dari posisi yang sama. Dampak gerakan

tubuh normal saat melakukan berulang akan meningkat bila

pekerjaan. Posisi janggal dapat gerakan tersebut dilakukan

menyebabkan kondisi dimana dengan postur janggal dengan

transfer tenaga dari otot ke beban yang berat dalam waktu

jaringan rangka tidak efisien yag lama. Keluhan otot terjadi

sehingaa mudah menimbulkan karena otot menerima tekanan

kelelahan. Termasuk ke dalam akibat beban terus menerus

posisi janggal adalah tanpa memperoleh kesempatan

pengulangan atau waktu lama untuk relaksasi.

dalam posisi menggapai, Faktor Lingkungan fisik meliputi:

berputar, memiringkan badan,  Getaran

berlutut, jongkok, memegang Getaran berpotensi

dalam posisi statis dan menimbulkan keluhan LBP

menjepit dengan tangan. Posisi ketika seseorang

ini melibatkan beberapa area mengahabiskan waktu lebih

tubuh seperti bahu, punggung, banyak di kendaraan atau

dan lutut karena daerah inilah lingkungan kerja yang

yang paling sering cedera. memiliki hazard getaran.

 Repetisi Selain itu getaran dapat

menyebabkan kontraksi otot

28
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

meningkat yang menyebabkan Pasar Tanah Abang Blok A

peredaran darah tidak lancar, Jakarta Pusat.

penimbunan asam laktat Ha: „‟Ada hubungan antara cara kerja

meningkat dan akhirnya timbul angkat angkut dengan keluhan

rasa nyeri. low back pain pada Porter di

 Kebisingan Pasar Tanah Abang Blok A

Kebisingan yang ada di Jakarta Pusat

lingkungan kerja juga bisa

mempengaruhi performa kerja. METODE PENELITIAN

Kebisingan secara tidak A. Jenis Penelitian

langsung dapat memicu dan Penelitian ini menggunakan jenis

meningkatkan rasa nyeri LBP penelitian observasional analitik yaitu

yang dirasakan pekerja karena penelitian yang berupaya mencari

bisa membuat stres pekerja hubungan antar variabel yang kemudian

saat berada di lingkungan kerja dilakukan analisis terhadap data yang

yang tidak baik. (Andini, telah terkumpul. Berdasarkan

2015) pendekatannya, maka penelitian ini

menggunakan pendekatan cross sectional


B. Hipotesis Penelitian
yaitu peneliti melakukan observasi atau
Berdasarkan Kerangka Berfikir diatas
pengukuran variabel subyek hanya
maka hipotesis yang digunakan:
diobeservasi 1 kali dan pengukuran
H0: “Tidak ada hubungan cara kerja
variabel subyek dilakukan pada saat
angkat angkut dengan keluhan
pemeriksaan tersebut. Pada disain
low back pain pada Porter di
29
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

penelitian ini bertujuan untuk nilai p < α (0,05). Sebaliknya

memperoleh gambaran hubungan antara dikatakan berdistribusi normal

cara kerja angkat angkut dengan keluhan bila nilai p > α (0,05).

low back pain.  Uji Statistik

B. Populasi dan Sampel Uji statistik untuk

1. Populasi mengukur hubungan cara kerja

Berdasarkan data yang diperoleh angkat angkut dengan keluhan

jumlah porter yang berada di pasar tanah low back pain uji statistik yang

abang blok a sebanyak 122 orang sehingga digunakan adalah uji analisis

populasi dalam penelitian ini berjumlah Pearson Product Moment

122 orang. apabila uji normalitasnya

Analisis Bivariat menunjukkan data

Analisis bivariat dilakukan berdistribusi normal, namun

untuk mencari hubungan variabel bila data tidak berdistribusi

bebas dan terikat dengan uji statistik normal maka yang digunakan

yang sesuai dengan skala data yang Chi Square. Taraf signifikan

ada. yang digunakan adalah 95%

 Uji Prasyarat (Uji Normalitas) dengan nilai pemaknaan 5%.

Uji ini untuk Penelitian ini dilakukan

mengetahui apakah kedua dengan menggunakan bantuan

variabel berdistribusi normal program SPSS.

atau tidak. Dikatakan

berdistribusi tidak normal bila

30
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

HASIL PENELITIAN responden yang terlibat dalam

Hasil penelitian hubungan cara kerja penelitian ini berumur 21-30 tahun

angkat angkut dengan keluhan low back pain sebesar 58,33%.

pada porter di Pasar Tanah Abang Blok A, 2. Masa Kerja

diperoleh sebagai berikut: Responden yang terlibat dalam

A. Analisis Univariat penelitian ini menurut kelompok

Karateristik responden pada masa kerja pada porter di Pasar

penelitian ini adalah Usia, Masa Kerja, Tanah Abang Blok A adalah

Kebiasaan Olah Raga dan Kebiasaan sebagai berikut:

Merokok. Distribusi Frekuensi


Berdasarkan Masa Kerja pada
1. Usia Responden Porter di Pasar Tanah Abang
Blok A
Responden yang terlibat dalam
Masa Frekue Persent
penelitian ini berdasarkan usia Kerja nsi ase (%)
(Tahu
pada porter di Pasar Tanah Abang n)
<5 16 26,67
Blok A adalah sebagai berikut: tahun
≥5 43 73,33
Distribusi Frekuensi Berdasarkan tahun
Usia pada Porter di Pasar Tanah Total 60 100
Abang Blok A

Usia Frekuen Persenta Berdasarkan tabel 4.2 diatas,


(Tahu si se (%)
n) dapat dilihat bahwa dari 55 orang
21-30 35 58,33
31-40 25 41,67 responden terdapat 16 orang
Total 60 100
responden telah bekerja <5 tahun

Berdasarkan tabel 4.1 diatas atau sebesar 26,67% dan terdapat

berdasarkan usia sebagian besar

31
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

39 responden bekerja selama ≥5 Responden yang terlibat dalam

tahun atau 73,33%. penelitian ini berdasarkan

3. Kebiasaan Olah Raga kebiasaan merokok pada porter di

Responden yang terlibat dalam Pasar Tanah Abang Blok A adalah

penelitian ini berdasarkan sebagai berikut:

kebiasaan olah raga pada porter di Distribusi Frekuensi


Berdasarkan Kebiasaan
Pasar Tanah Abang Blok A adalah Merokok pada Porter di Pasar
Tanah Abang Blok A
sebagai berikut:
Kebia Freku Persenta
Distribusi Frekuensi saan ensi se(%)
Berdasarkan Kebiasaan Olah Mero
Raga pada Porter di Pasar kok
Tanah Abang Blok A Ya 57 95
Tidak 3 5
Kebia Freku Perse Total 55 100
saan ensi ntase
Olah (%)
Raga Berdasarkan tabel 4.4 diatas
Sering 3 5
Kadan 14 23,33 menurut kelompok kebiasaan
g
Jarang 43 71,67 merokok sebagian besar responden
Total 60 100
yang terlibat dalam penelitian ini

Berdasarkan tabel 4.3 diatas adalah perokok yaitu sebesar 95%.

berdasarkan kebiasaan olah raga

sebagian besar responden yang KESIMPULAN DAN SARAN

terlibat dalam penelitian ini adalah A. Kesimpulan

jarang berolah raga yaitu sebesar Dari hasil penelitian yang telah

71,67%. dilakukan di Pasar Tanah Abang Blok A

4. Kebiasaan Merokok

32
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

pada porter dapat diambil kesimpulan (0,05) yang artinya ada hubungan

sebagai berikut: signifikan cara kerja angkat angkut

1. Karakteristik respoden dapat dilihat dengan keluhan low back pain pada

dari usia responden rata-rata berkisar Porter di Pasar Tanah Abang Blok A

21-30 tahun, 44 responden bekerja dengan korelasi r = 0,626 yang

lebih dari 5 tahun, 43 responden jarang memiliki arti tingkat korelasi kuat.

melakukan olahraga, dan sebanyak 57 B. Saran

responden adalah perokok. Dari hasil penelitian yang telah

2. Tingkat resiko cara kerja angkat dilakukan, porter mempunyai resiko yang

angkut pada porter di Pasar Tanah cukup tinggi untuk terkena Low Back

Abang Blok A dengan menggunakan Pain, sehingga perlu dilakukan

penilaian REBA didapatkan skor dari perubahan sesegera mungkin. Intervensi

5-12. Skor tersebut masuk dalam level yang bisa dilakukan adalah:

resiko sedang, resiko tinggi dan resiko 1. Bagi Perusahaan

sangat tinggi.  Sebaiknya perusahaan

3. Tingkat keluhan low back pain pada menyediakan alat bantu

Porter di Pasar Tanah Abang Blok A untuk melakukan kegiatan

didapatkan 36 responden mengalami angkat angkut seperti troli.

nyeri ringan (60%), 19 responden  Memberikan pendidikan

mengalami nyeri sedang (31,7%) dan dan pelatihan tentang

5 responden mengalami nyeri berat. teknik angkat angkut beban

4. Hasil uji Pearson Product Moment yang baik dan benar.

didapatkan p-value sebesar 0,000 < α Kemudian memberlakukan

33
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

teknik angkat angkut yang

benar.

2. Bagi Pekerja

 Menerapkan teknik angkat

angkut yang benar ketika

bekerja.

 Menggunakan troli apabila

telah disediakan untuk

beban yang berat dan

melebihi kapasitas.

 Memakai sepatu saat

bekerja

34
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

DAFTAR PUSTAKA Hadipoetro, Sajidi. 2014. Manajemen


Komprehensif Keselamatan Kerja.
Adeyemi, O., Adejuyigbe, S., Olusegun, A., Yayasan Patra Tarbiyyah Nusantara.
Salami, I., & Adekoya, Adebayo, F.
2010. Manual Lifting Task Methods Herdiyana, Aulia, M. 2015. Artikel Nyeri
and Low Back Pain Among punggung bawah. RS Permata Depok.
Constraction Workers In The Southern
Nigeria. Global Journal in Researches Herry Koesyanto. 2013. Masa Kerja dan
in Engineering Volume 13(3), (27-29). Sikap Kerja Duduk Terhadap Nyeri
Punggung. Universitas Negeri
Ahmad, Mustofa., As‟ad., Anita., Dewi., PS., Semarang. Jurnal Kesehatan
Irma., Prasetyowati. 2014. Hubungan Masyarakat. KEMAS 9(1), (9-14).
Antara Karakteristik Individu dan
Manual Material Handling Dengan Hignett, Sue and Lynn McAtamney. 2000.
Keluhan Muskuloskeletal Akibat Technical Note Rapid Entire Body
Kerja. E-Jurnal Pustaka Kesehatan. Assessment (REBA). Journal Aplied
Volume 2(2) Ergonomics 31, (201-205). D. L.
Kimbler, Clemson University.
Almoallim, Hani., Alwafi, Samar., Albazli,
K., Alotaibi, M., Bazuhair, T. 2014. A Huldani. 2012. Nyeri Punggung. Referat.
Simple Approach of Low Back Pain. Universitas Lambung Mangkurat.
International Journal of Clinical Banjarmasin.
Medicine, 5, (1087-1098)
ILO. 2003. International Labour Organitation
Andini, Fauzia. 2015. Risk Factors of Low for Company. Bandung: Rajawali
Back Pain in Workers. Volume 4(1).
Jayanto, Galih, Dwi. 2010. INTISARI .
Contraction Safety Associations. 1997. Back Morbiditas dan Distribusi Low Back
Care Manual Material Handling. Pain Dengan Rawat Inap RSUD
Canada: ISBN , hlm 5. Sleman Periode 2009 – 2010.

Endang Bukhori. 2010. Hubungan Faktor Kaur H., Bindara, S., Sinha, A. 2014.
Resiko Pekerjaan Dengan Terjadinya Pidemiological Features of Low Back
Keluhan MSDs Pada Tukang Angkut Pain In Bank Employees Of North
Beban Penambang Emas Di India. International Journal of Health
Kecamatan Cilograng Kabupaten and Rehabilitation Sciences. Volume
Lebak. Skripsi. Universitas Islam 3(1).
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kushardiyanto, Wahyu. 2010. Pengaruh
H, Maryika, P., Setyaningsih Y., Kurniawan, Teknik Mengangkat Beban Terhadap
B., Martini. 2009. Beberapa Faktor Nyeri Pinggang Pada Buruh Tani Di
Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Dukuh Plumbon, Desa Sentono,
Nyeri Punggung Bawah Pada Penjual Kecamatan Karangdowo, Kabupaten
Jamu Gendog. Jurnal Promosi Klaten. Skripsi. Universitas Sebelas
Kesehatan Indonesia, 4(1), (61-67). Maret. Surakarta.

35
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

Latief, Ruslan, A. 2011. Artikel Nyeri Harum Manis II Banjarmasin. Seminar


Punggung Bawah. RS Krakatau Medika. Nasional Ergonomi. Banjarbaru.

Lin, Yang-Hua., Chen, Chen-Sheng., Chen, Rijanto B Boedi. 2011. Pedoman Pencegahan
Wen-Jer., Cheng, Cheng-Khung. Kecelakaan Di Industri. Jakarta: Mitra
2002. Characteristics of manual lifting Wacana Media.
activities in the patients with low back
pain. International Journal of Rista Indiyani. 2010. Hubungan Mengangkat
Industrial Ergonomics 29(101–106). Beban Dan Frekuensi Angkat Dengan
Keluhan Nyeri Punggung Pada
L, Meily Kurniawidjaja., Edy Purnomo., Pekerja Pengangkut Buah Di Pasar
Nadia Maretti., Ike Pujiriani. 2014. Johar Semarang. Skripsi. Universitas
Pengendalian Resiko Ergonomi Kasus Negeri Semarang.
Low Back Pain pada Perawat di
Rumah Sakit. MKB. Vol 46(4). Riyanto, Amin. 2012. Pengaruh Sikap Kerja
Angkat Angkut Manual Terhadap
Moch, Imron, TA. 2011. Statistik Kesehatan. Keluhan Sistem Muskuloskeletal Pada
Jakarta: CV Sagung Seto. Pekerja Kuli Borong Di PT. Sido
Muncul Semarang. Skripsi.
Nurmianto, Eko. 1998. Ergonomi Konsep Universitas Muhammadiyah
Dasar dan Aplikasinya. Institut Surakarta.
Teknologi Sepuluh Nopember. Guna
Widya: Jakarta
Santoso, Dedik. Kapasitas Angkat Beban
Pearce, C. Evelin. 1998. Anatomi dan Untuk Pekerja Indonesia. Jurnal
Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Teknik Industri Volume 8(2), (148-
Gramedia. 155).

Potter & Perry. 2005. Fundamental Shah, Salvi and Dave, Beena. 2012.
Keperawatan Konsep, Proses dan Prevalence Of Low Back Pain and Its
Praktik. Jakarta: EGC. Associated Risk Factors Among
Doctors in Surat. International Journal
Pusat Data dan Informasi Kementrian of Health Sciences & Research 92 Vol
Kesehatan RI. Situasi Kesehatan Kerja 2(1).
2015.
Rahmawati, Selviana. 2006. Hubungan Steffi, Maria. 2012. Evaluasi Pekerjaan
Antara Berat Beban, Frekuensi Manual Handling Pada Kuli Panggul
Angkat, dan Jarak Angkut dengan Di Toko X Dan Pedagang Roti Pikul
Keluhan Nyeri Pinggang Pada Buruh di Agen Roti Y Kelapa Dua. Skripsi.
Angkut di Stasiun Tawang. Universitas Indonesia.
Universitas Negeri Semarang.
Steven, J.L. 2005. Do psychological factors
Raihanah., Setyaningrum, Ratna., Fakhriadi, increase the risk for back pain in the
Rudy. 2012. Hubungan Teknik general population in both a cross-
Mengangkat Beban Terhadap Keluhan sectional and prospective analysis.
Low Back Pain Pada Buruh Pasar European Journal of Pain, 9(4), (355).
36
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
PUBLIC HEALTH 2016 [JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT]

Tamsuri, A. 2007. Konsep dan


Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC

Tarwaka. 2004. Ergonomi Untuk


Keselamatan, Kesehatan dan
Produktivitas. Surakarta: UNIBA
Press.

Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Dasar-


dasar Pengetahuan Ergonomi Dan
Aplikasi Di Tempat Kerja. Harapan
Press: Surakarta.

Tribowo, Ugeng., Khayan., Nasip, M., Rossa


I. 2011. Hubungan Antara Beban
Kerja Dengan Keluhan
Muskuloskeletal Pada Pekerja Angkat
Angkut di Pelabuhan Pontianak Tahun
2008. Jurnal Ilmu Kesehatan Volume
12(2).

Wahyu Santoso Mursid. 2011. Pengaruh


Angkat Angkut Terhadap Kelelahan
Otot Tangan Karyawan Unit Logistik
PT Indo Acidtama Tbk Kemiri
Kebakkramat Di Karanganyar. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Yuantari, MG, Catur., Fitriani, Rina, M. 2012.


Hubungan Antara Teknik Mengangkat
Beban Dengan Keluhan Nyeri
Pinggang Pada Buruh Gendong Di
Pasar Buah Johar. Jurnal Visikes –
Vol 1(1), April.

Yuliana. Low Back Pain. 2011. CDK 185/Vol


38(4). RSUP Dr Hasan Sadikin
Bandung.

Yanra, Effenciosa, Putri. 2013. Gambaran


Penderita Nyeri Punggung Bawah di
Poliklinik Bedah RSUD Raden
Mattaher Jambi. Artikel Ilmiah.

37
Cara Kerja Angkat Angkut Dengan Keluhan Low Back Pain......... |Tika Benynda
Hubungan Cara Kerja Angkat Angkut
Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Porter
Di Pasar Tanah Abang Blok A Jakarta Pusat

Petunjuk Pengisian Kuesioner


1. Dengan hormat mohon bantuan dan kesediaan bapak/ibu/saudara untuk
mengisi jawaban seluruh pertanyaan yang tersedia
2. Silahkan silang jawaban yang menurut anda cocok
3. Bila ada kesulitan dalam mengisi kuesioner silahkan bertanya langsung pada
peneliti

Identitas Responden

1. Nama :
2. Usia :
3. Pendidikan :
4. Masa Kerja :
5. Berat yang Anda angkut brp kg?
a. 25-50kg
b. 51-100kg
c. 101-150kg
6. Apakah anda memiliki kebiasaan olahraga?
a. Ya b. Tidak
Jika Ya, Bagaimana kebiasaan olahraga Anda?
a. Sering
b. Kadang
c. Jarang
7. Apakah Anda sedang mengalami nyeri punggung bawah/sakit pinggang?
a. Ya b. Tidak
8. Jika Ya, berapa level nyeri yang Anda rasakan? Tuliskan dalam bentuk angka.
Level nyeri bisa dilihat pada gambar halaman terakhir.
Level nyeri saya = ....................
9. Sudah berapa lama Anda mengalami nyeri punggung tersebut?
a. 6 bulan - 1 tahun yang lalu
b. 1 – 2 tahun yang lalu
c. 3 - 4 tahun yang lalu
10. Apakah Anda merokok?
a. Ya b. Tidak

Keluhan Low Back Pain


Silahkan menilai rasa nyeri punggung bawah Anda dengan melingkari nomor
dibawah dari 0 sampai dengan no 10.

Keterangan:
0 : Tidak Nyeri
1-3 : Nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan
baik
4-6 : Nyeri sedang, secara objektif klien mendisis, menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,
dapat mengikuti printah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya,
tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan
distraksi.
10 : Nyeri sangat berat, klien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi
dengan baik.
OUTPUT SPSS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

SKOR_REBA 60 100,0% 0 0,0% 60 100,0%


VAR00003 60 100,0% 0 0,0% 60 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

SKOR_REBA Mean 9,07 ,317

95% Confidence Interval for Lower Bound 8,43


Mean Upper Bound 9,70

5% Trimmed Mean 9,13

Median 9,00

Variance 6,029

Std. Deviation 2,455

Minimum 5

Maximum 12

Range 7

Interquartile Range 5

Skewness -,406 ,309

Kurtosis -1,236 ,608


VAR00003 Mean 1,48 ,084

95% Confidence Interval for Lower Bound 1,32


Mean Upper Bound 1,65

5% Trimmed Mean 1,43

Median 1,00

Variance ,423

Std. Deviation ,651

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness 1,018 ,309

Kurtosis -,043 ,608


Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

SKOR_REBA ,168 60 ,000 ,881 60 ,000


VAR00003 ,371 60 ,000 ,700 60 ,000

a. Lilliefors Significance Correction


Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,626 ,392 ,382 1,931

a. Predictors: (Constant), LVL_NYERI

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 139,537 1 139,537 37,434 ,000

Residual 216,196 58 3,728

Total 355,733 59

a. Dependent Variable: SKOR_REBA


b. Predictors: (Constant), LVL_NYERI

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6,856 ,439 15,616 ,000

LVL_NYERI ,629 ,103 ,626 6,118 ,000

a. Dependent Variable: SKOR_REBA

Correlations

SKOR_REBA LVL_NYERI
**
SKOR_REBA Pearson Correlation 1 ,626

Sig. (2-tailed) ,000

N 60 60
**
LVL_NYERI Pearson Correlation ,626 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Anda mungkin juga menyukai