Anda di halaman 1dari 15

“Critical Journal Review ( CJR)”

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA


DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN
MASALAH PADA MATA KULIAH FISIKA UMUM I

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pengembangan Program


Pengajaran Fisika
Dosen Pengampu : Dr. Derlina, M.Si
Irfandi, S.Pd., M.Si

Oleh :

NAMA : Nana Triana


NIM : 4151121043
KELAS : FISIKA DIK C 2015

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya lah, tugas ini dapat saya selesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan tugas Critical Journal Riview
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Program Pengajaran
Fisika

Saya sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses


pembelajaran, penulisan review jurnal ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, supaya penulisan karya ilmiah menjadi lebih baik lagi di masa yang akan
datang.

Harapan saya, semoga review jurnal yang sederhana ini, dapat memberi
manfaat tersendiri bagi teman-teman pembaca sekalian.

Medan, 5 Mei 2018


Penulis

Nana Triana

i
BAB I
PENGANTAR

Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis
Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek
dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara
berkala.

Tugas me-review jurnal, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional


memiliki tujuan untuk mempermudah dalam memahami inti dari hasil penelitian
yang telah dilakuakan. Agar tujuan tersebut tercapai maka diperlukan suatu
panduan yang sistematis untuk me-review jurnal, sehingga dalam membahas
jurnal itu akan lebih mudah dipahami

Untuk mereview sebuah jurnal ilmiah atau paper ilmiah terlebih dahulu kita
membaca keseluruhan dari isi jurnal/paper tersebut dan tahap selanjutnya kita
mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari
jurnal/paper tersebut.

1
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
2.1 Jurnal
2.1.1 Identitas Jurnal
Judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa
Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Pada Mata Kuliah Fisika Umum I
Jurnal Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Download http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpf
Volume dan Halaman VOL, 2 No. 1, Hal. 44-49
ISSN p-ISSN 2461-1247,
e-ISSN 2477-5142
Tahun 2016
Penulis Deo Demonta Panggabean dan Irfandi
Reviewer Nana Triana
Tanggal 5 Mei 2018

2.1.2 Ringkasan Jurnal


Judul dari penelitian tersebut adalah Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Mahasiswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Pada Mata Kuliah Fisika Umum I yang memiliki tujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah pada mata kuliah Fisika Umum I dan juga untuk
mengetahui peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada mata kuliah Fisika Umum I.
Latar belakang dari penelitian ini yaitu berdasarkan dari pengalaman
peneliti selama menjadi tim pengampu mata kuliah Fisika Umum I, dimana
peneliti melihat mahasiswa masih kurang mampu dalam memahami materi kuliah
Fisika Umum I. Hal ini dapat kita lihat dari hasil yang diperoleh mahasiswa pada
semester ganjil 2014/2015 yang lalu yang menurut peneliti yang kurang
memuaskan karena mahasiswa yang memperoleh nilai A ada 7 orang, nilai B ada
23 orang, dan nilai C ada 2 orang perkelas semuanya 32 orang.

2
Menurut peneliti hal tersebut disebabkan mahasiswa pada umumnya
rendah dalam penguasaan konsep fisika ketika berada di SMA dan pembelajaran
masih belum memaksimalkan kemampuan kognitif mahasiswa dalam pemecahan
masalah fisika. Selain itu juga terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
perkembangan kognitif mahasiswa adalah dosen. Hal tersebut menurut peneliti
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Slameto yaitu, guru (dosen) memegang
peranan penting dalam peningkatan kualitas siswa (mahasiswa) dalam belajar
mahasiswa dan dosen harus benar-benar memperhatikan, memikirkan dan
sekaligus merencakan proses belajar mengajar yang menarik bagi mahasiswa,
agar mahasiswa berminat dan semangat belajar dan mau terlibat dalam proses
belajar mengajar, sehingga pengajaran tersebut menjadi efektif. Sehingga
diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi
pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan agar mahasiswa
tertarik dan tertantang untuk belajar.
Untuk menyikapi masalah yang disampaikan peneliti tersebut, maka perlu
adanya upaya yang dilakukan oleh dosen untuk menggunakan strategi mengajar
yang membuat mahasiswa lebih tertarik pada materi Fisika Umum I.
Penelitian tersebut dilakukan dengan alur penelitian tindakan kelas atau
PTK. Penelitian tersebut menggunakan dua siklus yaitu siklus I dengan materi:
Kinematika dan siklus II dengan materi: Dinamika. Alat pengumpul data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes hasil belajar dan lembar
observasi aktivitas mahasiswa. Instrumen tes yang digunakan terdiri dari
instrumen tes kinematika dan instrumen tes dinamika yang masing-masing terdiri
dari 25 soal berbentuk pilihan ganda yang sudah diujicobakan kepada mahasiswa
dan hasilnya dinyatakan valid dan memiliki reliabilitas sangat tinggi. Populasi
dalam penelitian ini adalah Mahasiswa di jurusan fisika FMIPA Unimed T.A
2015/2016.
Dari hasil penelitian melalui lembar observasi aktivitas mahasiswa dan
hasil belajar mahasiswa dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah
diperoleh rata-rata skor aktivitas mahasiswa pada setiap siklus I yaitu 65,8 dengan
tafsiran cukup baik dan rata-rata siklus II menungkat menjadi 81,7 dengan tafsiran
bail. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar dan aktifitas

3
mahasiswa dengan penerapan pembelajaran berdasarkan masalah. Selanjutnya
nilai rata-rata dan nilai gain hasil belajar mahasiswa juga mengalami peningkatan
pada siklus I dan siklus II. Sehingga dapat disimpulkan terdapat peningkatan
aktivitas dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah fisika umum dengan
penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah. Dan hal tersebut
menunjukkn bahwa pembealajaran berbasis masalah adalah strategi yang efektif
untuk digunakan dalam kelas terutama mengenai keterlibatan siswa.

4
BAB III
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN JURNAL
3.1 Keunggulan
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh jurnal ini diantaranya adalah
tujuan sangat jelas disajikan pada abstrak jurnal sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami tujuan dari yang diteliti. Adapun tujuan yang ingin di teliti
diantaranya jurnal tersebut dia bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar dan aktivitas mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah pada mata kuliah Fisika Umum I. dapat kita lihat tujuan
utamanya adaah untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar
peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran tersebut. Pada bagian
abstrak juga dijelaskan metode penelitian yang digunakan peneliti dan hasil
penelitain yang didapatkan oleh peneliti. Sangat terlihat jelas pada bagian abstrak
peneliti menjelaskan secara terperinci isi jurnal sehingga dapat mempermudah
pembaca dalam memahami jurnal.
Pada bagian pendahuluan yang dilampirkan peneliti memaparkan latar
belakang yang berupa pengalaman peneliti sehingga pendahulua tersebut sangat
mendukung menjadi dasar pelaksanaan penelitian tersebut. Pada penelitian
tersebut menggunakan sistematika yang baik dengan cara pelakasanaan penelitian
hingga pengumpulan data dijelaskan dengan terperinci. Pada penelitian ini juga
mencantumkan beberapa penelitian yang relevan sehingga dapat dijadikan
pembanding oleh peneliti.
Pada bagian hasil penelitian, terdapat tabel dan grafik beserta
penjelasannya yang menunjukkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti yang sangat membantu pembaca dalam memahasi hasil penelitian yang
disajikan pada jurnal. Kemudian, pada bagian pembahasan peneliti menjelaskan
hasil penelitian yang didapat. Dan melalui pembahasan tersebut pembaca dapat
mengetahui bahwa hasil penelitian yang didapat menjawab tujuan dari penelitian
yang dilakukan. Pada pembahasan terlihat kenaikan hasil belajar dan aktivitas
belajar dari mahasiswa pada matakuliah Fisika Umum I yang signifikan dengan
menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Dan dari kesimlpuan yang

5
dilampirkan peneliti berhasil menjawab serangkaian tujuan pelaksanaan
penelitian tersebut.
Pada penelitian tersebut menggnakan bahasa yang baik dan juga bahasa
yang mudah dipahami oleh pembaca. Dan penelitian ini tiap-tiap babnya memeliki
keterkaitan satu sama lain, sehingga tiap bab dijelaskan terperinci dan sistematis.

3.2 Kelemahan
Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh jurnal ini diantaranya adalah
pada jurnal juga tersebut tidak menampilkan materi fisika yang akan digunakan
sebagai materi penelitian. Pada bagaian pembahasan peeliti hanya melampirkan
hasil penilaian baik pretest maupun postest yang selalu meningkat, Ada baiknya
jika hasil data yang didapat diuji dengan uji normalitas dan uji lainnya.
Pada penelitian ini tidak dijelaskan bagaimana aktivitas mahasiswa itu
meningkat penilitan ini hanya ,memaparkan hasil pretes dan postest saja yang
hanya menunjukkan peningkatan hasil belajar saja.
Dan pada penelitian terdapat beberapa referensi yang kurang up to date
sehingga referensi tersebut tidak dapat dinilai sebagai pendukung dalam teori
jurnal tersebut.
.

6
BAB IV
IMPLIKASI
5.1 Implikasi Terhadap Teori
Dalam perspektif tradisional, tujuan pendidikan adalah
menciptakan orang-orang terdidik (deliberate and often painful attempts to learn).
Dalam konteks ini pendidikan terbatas sebagai tujuan akhir. Dewasa ini, tujuan
pedidikan adalah menghasilkan orang-orang yang mampu menerapkan
pengetahuan dalam kondisi yang terus berubah, dan yang lebih penting adalah
mampu belajar terus menerus dengan caranya. Perbedaan tujuan pendidikan ini
akan menyebabkan terjadinya perbedaan pula dalam implementasinya pada proses
pembelajaran.
Apps menyatakan bahwa tujuan proses pembelajaran saat ini sebaiknya
adalah (1) membantu seseorang untuk dapat bertahan (survive), (2) membantu
seseorang menemukan makna, (3) membantu seseorang belajar bagaimana
belajar, (4) membantu masyarakat memberikan lingkungan yang lebih manusiawi
pada setiap warganya. Pebelajar perlu lebih bersikap proactive untuk mencari apa
yang ingin dipelajari. Konsep-konsep baru yang lebih mendekatkan pebelajar
dengan dunia nyata.
Sedangkan pembelajaran klasikal yang memang selama ini dilihat sebagai
salah satu alternatif untuk tejadinya efisiensi sumber daya namun bukan
efektivitas belajar, memberikan penekanan pada content of the subject matter
bukan pada nurturant effect of learning. Dan pebelajar dilihat sebagai sesuatu
yang pasif atau sebagai obyek yang orang lain memegang kendali sehingga
pebelajar perlu dibantu untuk ini dan itu.
Gagne menyebutkan bahwa tujuan proses belajar adalah peningkatan
kapabilitas pada declarative knowledge (verbal information), procedural
knowledge (intelectual skill), cognitive strategies (problem solving), motor skill,
dan attitudes. Konsep di atas dikembangkan dari teori pemrosesan informasi.
Belajar masih dilihat sebagai pembelajaran kelas yang terpisah dari kehidupan
nyata, maka Gagne mempertanyakan “mungkinkah pengetahuan tentang proses
belajar diterapkan untuk ‘task’ yang membuat seseorang lebih mampu untuk

7
memecahkan masalah, untuk berfikir secara jelas, dan mencipta-kan ide atau
secuatu yang asli.
Permasalahan tersebut sering ditemui pada pembelajaran fisika,
permasalahan tersebut muncul tidak hanya dari diri siswa sendiri, melainkan dari
cara dan metode guru juga sangat menentukan keberhasilan dari proses
pembelajaran fisika. Menyikapi permasalahan yang timbul dalam proses
pembelajaran fisika di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pentingnya
pemecahan masalah yang akhirnya mengakibatkan rendahhnya hasil belajar.
Pembelajaran fisika telah mengalami perubahan mendasar dari pendekatan
transfer pengetahuan (trasfer of knowledge) ke dalam memori peserta didik,
menjadi pembelajaran dengan pendekatan yang mengarahkan peserta didik
memanfaatkan pengetahuan yang telah dimiliki (prior knowledge) atau
pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif peserta didik, dalam
melakukan asimilasi informasi baru, untuk membangun pemahaman sendiri.
Pembelajaran akan lebih bermakana apabila didasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki peserta didik bukan berdasarkan pengethauan yang
dimiliki guru. Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses aktif dan interaktif
untuk menghasilkan pemaknaan dan pemahaman yang akan
merubah knowledge, psikomotor, afektif, karakter, pandangan, peserta didik.
Rangkaian proses ini harus direalisasikan di dalam kelas dengan menerapkan
beberapa teknik, salah satu diantaranya adalah teknik pemecahan masalah.
Salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan di atas dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, karena pembelajaran fisika
akan lebih bermakna dan menarik bagi siswa jika guru menghadirkan masalah-
masalah kontekstual dan realistik, yaitu masalah-masalah yang sudah dikenal,
dekat dengan kehidupan riil sehari-hari dimana ketika siswa dihadapkan dengan
situasi masalah siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk
memilih dan mengembangkan tanggapan, tidak hanya dengan cara menghapal
tanpa berpikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas proses berpikir.
Model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi mahasiswa untuk belajar tentang cara berpikir

8
kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Dimana pembelajaran dengan
model ini akan membawa siswa ke dalam fenomena-fenomena dan permasalahan
yang berhubungan dengan materi fisika ke dalam kehidupan sehari-hari peserta
didik. Yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan minat siswa dalam
mendalami materi fisika. Selain itu model pembelajaran berdasarka masalah juga
akan melatih peserta didik untuk mengembangkan keterampilannya. Jadi model
ini tidak hanya terfokus pada kemampuan kognisi saja, namun psikomotorik dan
afektif siswa juga sangat diperhatikan. Sehingga akan memaksimalkan pencapaian
tujuan pembelajaran sesuai denga harapan pendidikan.
5.2 Implikasi Terhadap Program Pembangunan Di Indonesia
Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup
seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan
kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara
keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah
strategis. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus dilakukan.
Karena dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan
multiplier efect terhadap pembangunan perekonomian.
Pendidikan merupakan suatu wadah yang bertujuan meningkatkan sumber
daya manusia (SDM). Apabila SDM di suatu negara terbilang kategori bagus,
maka dapat dipastikan pembagunan di negara tersebut akan berjalan mulus, karna
ada SDM yang berkualitas yang mengiring dan menunjang setiap aspek
pembangunannya. SDM yang berkualitas bukanlah SDM yang hanya memiliki
kemampuan kognitif yang bagus, tetapi juga didampingi dengan kemampuan
psikomotorik dan afektif siswa yang berjaaln selaras dan seimbang. Salah satu
cara memaksimalkan ketiga kemampuan tersebut adalah pendidikan yang juga
berfokus pada ketiga hal tersebut, contohnya model pembelajaran yang
berdasarkan pada masalah.
Model pembelajaran berdasarkan masalah sangat memungkinkan siswa
aktif berpikir untuk untuk memahami, menyusun dan menyelesaikan berbagai
masalah di dunia nyata. Dengan begitu terdapat beberapa implikasi yang

9
digunakan dalam peningkatan proses program pembangunan. Dikarenakan dengan
model pembelajaran siswa dilatih untuk dihadapkan dan menyelesaikan suatu
masalah yang akan dapat membentuk dan menghasilkan sumber daya manusia
yang lebih baik, dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sekaligus
mampu meningkatkan dan menjalankan program pembangunan di Indonesia.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari analisis jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
berdasarkan masalah berpengaruh besar terhadap peningkatan hasil belajar dan
aktivitas belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan hasil belajar
yang cukup signifikant, dikarenakan model pembelajaran berdasarkan masalah
yang mengawali pembelajaran dengan permasalahan-permasalahan yang ada di
dalam kehidupan nyata kepada siswa sehingga menarik minat dan perhatian siswa
untuk mendalami materi dan juga menyelesaikan masalah yang disajikan. Model
pembelajaran berbasis masalah sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran
fisika yang selama ini hanya erat kaitannya dengan rumus dan hitungan, namun
pada kenyataannya fisika adalah fenomena-fenomena alam yang ada di sekitar
kita.
Pada jurnal tersebut terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan,
diantaranya kelebihan yang dimiliki jurnal ini yaitu peneliti menjabarkan secara
terperinci isi jurnal dimulai dai pendahuluan hingga pembahasan, dan juga peneliti
menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tabel dan grafik yang dapat
memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal tersebut, namun penelitian
juga memiliki kelemahan yaitu terdapat beberapa referensi yang kurang up to date
sehingga referensi tersebut tidak dapat dinilai sebagai pendukung dalam teori
jurnal tersebut.

5.2 Saran
Beberapa saran yang akan diajukan diantaranya :
1. Perlu dikembangkannya kembali penelitian mengenai pembelajaran
berbasis masalah dikarenaka dengan mengembangkan model
pembelajaran ini diharapkan mampu ,memotivasi siswa dalam belajar,
mampu menaikkan tingkat hasil belajar siswa dan diharapkan dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah mampu membuat

11
siswa menyelesaikan masalah yang ada, termasuk ,masalah dalam
pembangunan di Indonesia
2. Untuk para pendidik dan calon pendidik sangat diharapkan mampu
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam proses kegiatan
belajar mengajar

12
DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, Deo Demonta dan Irfandi. (2016). Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Mahasiswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Pada Mata Kuliah Fisika Umum I. Jurnal Ikatan Alumni Fisika
Universitas Negeri Medan. Vol. 2 No. 1. Hal 44-49. P-ISSN 2461-1247 2-
ISSN 2477-5142
Sanjaya, Arief Ageng. (2015). Pembelajaran Berbasis Masalah Apa,
Karakteristik, dan Implikasi. Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai