Anda di halaman 1dari 67

PERIZINAN DAN LEGALITAS

BANGUNAN GEDUNG

DIKLAT PENYELENGGARAAN BANGUNAN


GEDUNG

Tingkat Dasar
CV

 Nama : ismono yahmo, ir.ma


 Tmpt, tgl lahir : semarang, 25 september 1953

 Alamat : jl. merak i blok f1 No14 bintaro jaya, jakarta selatan.


 No tel/hp : 021 7364534/08129696730
 Email : is_yahmo@yahoo.co.id/is_yahmo@gmail.com
 Pendidikan : s1 arsitektur ugm
s2 urban management erasmus university, the netherlands

 Pekerjaan : penilai ahli lpjkn


asesor/penilai teknis
pengarah usbu lpjkn
tenaga ahli bidang bangunan gedung, gedung dan rumah
negara, jasa konstruksi, regulasi bidang bg/bgrn/jakon

 Pengalaman : direktorat tata bangunan djck kementerian pu


biro hukum kementerian pu
badan pembinaan konstruksi kementerian pu
DISKRIPSI SINGKAT MATA DIKLAT

Mata Diklat ini dimaksudkan memberikan


pemahaman kepada peserta diklat tentang
perizinan dan legalitas bangunan gedung,
melalui ceramah interaktif dan diskusi.
HASIL BELAJAR

Diharapkan setelah mengikuti diklat ini,


peserta mampu memahami dan
melaksanakan perizinan dan legalitas
bangunan gedung.
INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini,


peserta mampu memahami dan
melaksanakan pengelolaan:
1. Keterangan rencana Kab/Kota
2. Izin Lingkungan
3. Izin Mendirikan Bangunan
4. Sertifikat Laik Fungsi
5. Tim Ahli Bangunan Gedung
MATERI POKOK

1 • Keterangan Rencana Kab/Kota

2 • Izin lingkungan (UKL, UPL, ANDALdan ANDALIN)

3 • Izin mendirikan bangunan

4 • Sertifikat Laik fungsi

5 • Rencana Teknis Pembongkaran (RTB)

6 • Tim Ahli Bangunan Gedung (SLF)


KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN
Fungsi BG yang dapat dibangun

Ketinggian maksimum

Jumlah lantai BG di bawah permukaan tanah & KTB

GSB dan Jarak bebas minimum BG

KDB & KLB Maksimum

KDH Maksimum

KTB Maksimum

Jaringan Utilitas Kota


KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN

Fungsi BG yang dapat dibangun

Penetapan fungsi bangunan pertama kali diusulkan oleh calon


pemilik bangunan gedung dalam bentuk rencana teknis bangunan
gedung dan tidak boleh bertentangan dengan peruntukan lokasi
yang telah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
setempat. Selanjutnya, penetapan fungsi ini dilakukan oleh
pemerintah daerah pada saat proses pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) berdasarkan rencana teknis yang diusulkan calon
pemilik bangunan yang harus memenuhi persyaratan yang
diwajibkan sesuai fungsi bangunan gedung.
KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN

Ketinggian Maksimum

Persyaratan ketinggian maksimal tersebut


ditetapkan dalam bentuk Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) dan/atau Jumlah Lantai Bangunan
(JLB) maksimal
KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN

Garis Sempadan Bangunan

• Garis Sempadan Muka Bangunan Gedung


• Garis Sempadan Samping dan Belakang
Bangunan Gedung
• Jarak Bebas Bangunan Gedung
• Pemisah di Sepanjang Halaman Depan / Samping
/ Belakang Gedung
KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN

KDB & KLB

• Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka presentase


berdasarkan perbandingan antara luas seluruh lantai dasar
bangunan gedung dan luas lahan/tanah
perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai
rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan
lingkungan. Sedangkan Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
adalah angka presentase perbandingan antara luas
seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah
perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai
KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN

KDH

• Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka presentase


perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar
bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/
daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata
ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
Koefisien Daerah Hijau ditetapkan sesuai dengan
peruntukan dalam rencana tata ruang wilayah yang
ditetapkan. KDH minimal 10% pada daerah yang padat
KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN
KTB

• Koefisien Tapak Basement (KTB) adalah angka presentase


berdasarkan perbandingan antara luas tapak basement
dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan
yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata
bangunan dan lingkungan
KETERANGAN RENCANA
KABUPATEN

Jaringan Utilitas

• Jaringan Utilitas Kota merupakan berbagai macam


prasarana pendukung yang terdapat di sebuah kota, yaitu
dapat berupa, jaringan air bersih, jaringan telepon dan
internet, jaringan listrik, jaringan air kotor, sarana
persampahan, jaringan transportasi dan jaringan pipa gas
IZIN LINGKUNGAN

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan


Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

ANDAL (Analisa Dampak


Lingkungan) dan ANDALALIN (
Analisa Dampak Lalu Lintas)
IZIN LINGKUNGAN

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan


Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

• UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap


usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting
terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan
IZIN LINGKUNGAN

ANDAL (Analisa Dampak Lingkungan) dan


ANDALALIN ( Analisa Dampak Lalu Lintas)

• ANDAL adalah suatu mekanisme penerapan dan


pelaksanaan dari sistem AMDAL yang ditetapkan atas
suatu rencana kegiatan konkrit dan atas suatu
perencanaan proyek tertentu, jadi ANDAL dapat diartikan
melaksanakan apa yang telah ditentukan oleh AMDAL
• Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) adalah suatu
kajian khusus yang menilai efek-efek yang ditimbulkan
oleh lalu lintas yang dibangkitkan/ditarik, oleh suatu
pengembangan kawasan terhadap jaringan transportasi di
sekitarnya
KEGIATAN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Tata Cara
Tata Cara
Proses IMB Pengesahan Dok
Pernerbitan IMB
Rencana Teknis

Perubahan Rencana
Pemeriksaan Kelengkapan Teknis dalam
Permohonan IMB Dokumen IMB Pelaksanaan
Konstruksi

Jangka Waktu
Pembekuan dan Pendataan dan
Proses Penerbitan
Pencabutan IMB Pendaftaran IMB
IMB
IMB
adalah perizinan yang diberikan oleh
pemerintah daerah kecuali untuk
bangunan gedung fungsi khusus
oleh Pemerintah kepada pemilik
bangunan gedung untuk
membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau
merawat bangunan gedung sesuai
dengan persyaratan administratif
dan persyaratan teknis yang
berlaku.

EMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT < 19 >


Landasan Yuridis
untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan
bangunan gedung dan menjamin keandalan
teknis bangunan gedung serta mewujudkan
kepastian hukum dalam penyelenggaraan
bangunan gedung, setiap pendirian
bangunan gedung harus berdasarkan Izin
Mendirikan Bangunan Gedung

EMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT < 20 >


Ruang Lingkup
01 Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung

Persyaratan
04 Retribusi IMB

02 Permohonan
Penerbitan 05 Dokumen IMB

Tata Cara
IMB
03 Penyelenggara
an IMB
06 Pembinaan

EMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT < 21 >


a. fungsi hunian
b. fungsi
keagamaan
c.fungsi usaha
01
Fungsi dan Klasifikasi
d. fungsi sosial
budaya
Bangunan gedung dapat memiliki lebih dari 1 fungsi.

Bangunan gedung didirikan sesuai dengan ketentuan dalam RTRW Nasional, RTRW provinsi, RTRW kabupaten/kota,

RDTR/Penetapan Zonasi kabupaten/kota, dan/atau RTBL.

< 22 >
e. fungsi khusus
kompleksitas
b. tingkat
permanensi
c.tingkat risiko
01
Fungsi dan Klasifikasi
kebakaran
d. zonasi gempa
e. lokasi
< 23 >
f. ketinggian
g. kepemilikan
Klasifikasi BG untuk
Penyelenggaraan
BG Tidak
IMB

01
BG Sederhana BG Khusus
Sederhana

Fungsi dan Klasifikasi

< 24 >
a. bangunan a. bangunan
gedung gedung tidak
sederhana 1 sederhana
(satu) lantai; bukan untuk
kepentingan
b. bangunan
umum;
gedung
sederhana 2 b. bangunan
(dua) lantai. gedung tidak
sederhana
Bangunan
Bangunan Gedung 1
Gedung Sederhana
Bangunan Gedung 2

01
Lantai lantai

Fungsi dan Klasifikasi

< 25 >

a. BG dengan karakter sederhana a. BG dengan karakter sederhana


serta memiliki kompleksitas dan serta memiliki kompleksitas dan
teknologi sederhana; teknologi sederhana;

b. Penilaian kelaikan dok. rencana b. Penilaian kelaikan dok. rencana


teknis dilakukan oleh aparatur teknis dilakukan oleh aparatur
instansi teknis dan kecamatan; instansi teknis;

c. Masyarakat dapat menggunakan c. Masyarakat dapat menggunakan


persyaratan pokok tahan gempa persyaratan pokok tahan gempa
dan desain prototipe. dan desain prototipe.
Bangunan Gedung Tidak
Sederhana
Bukan untuk
Kepentingan
Untuk
Kepentingan BG Khusus

01
Fungsi dan Klasifikasi
Umum Umum

< 26 >
a. BG dengan karakter a. BG dengan karakter a. BG yang memiliki
tidak sederhana serta tidak sederhana serta penggunaan dan
memiliki kompleksitas memiliki kompleksitas persyaratan khusus
dan/atau teknologi dan/atau teknologi yang dalam
tidak sederhana; tidak sederhana untuk perencanaan dan
kepentingan umum; pelaksanaannya
b. Penilaian kelaikan memerlukan
dok. rencana teknis b. Penilaian kelaikan penyelesaian/
dilakukan oleh dok. rencana teknis teknologi khusus;
aparatur instansi dilakukan oleh TABG
teknis; b. Penilaian kelaikan
dok. rencana teknis
dilakukan oleh TABG
02
Persyaratan Permohonan
a. persyaratan administratif

b. persyaratan teknis
Setiap orang dan/atau badan hukum termasuk instansi pemerintah yang mengajukan permohonan IMB harus memenuhi

< 27 > seluruh persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang diatur dalam Peraturan Menteri ini.

Dalam pengajuan permohonan IMB, pemerintah daerah harus:

a. melayani permohonan IMB sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan Menteri ini; dan

b. menyampaikan persyaratan permohonan IMB dengan jelas.


Persyaratan Administratif
Dokumen dan

02
Data Pemohon Data Tanah
Surat

Persyaratan Permohonan

< 28 > a. surat bukti status hak


a. formulir data pemohon; atas tanah yang a. fotokopi KRK; dan
dan diterbitkan oleh
pemerintah daerah b. formulir terkait surat
b. dokumen identitas dan/atau pejabat lain pernyataan untuk:
pemohon. yang diatur dalam
peraturan perundang-
• mengikuti ketentuan
dalam KRK
undangan;

b. data kondisi atau situasi


• menggunakan
persyaratan pokok
tanah yang merupakan
tahan gempa
data teknis tanah; dan

c. surat pernyataan bahwa


• menggunakan desain
prototipe
tanah tidak dalam status
sengketa.
Persyaratan Teknis
Data Umum Dokumen
Bangunan Rencana Teknis

02
Gedung BG
Dokumen Rencana Teknis:
a. Bangunan Gedung Sederhana 1
(satu) Lantai

b. Bangunan Gedung Sederhana 2


(dua) Lantai
Persyaratan Permohonan
c. Bangunan Gedung Tidak Sederhana
dan Bangunan Gedung Khusus

a. nama bangunan gedung;


< 29 > b. alamat lokasi bangunan a. rencana arsitektur;
b. rencana struktur; dan
gedung;
c. fungsi dan/atau klasifikasi c. rencana utilitas.
bangunan gedung; Persyaratan tata bangunan dan lingkungan:
d. jumlah lantai bangunan a. Peruntukan lokasi dan intensitas bangunan gedung;
gedung; b. Arsitektur bangunan gedung;
e. luas lantai dasar bangunan c. Pengendalian dampak lingkungan;
gedung; d. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
f. total luas lantai bangunan e. Pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air
gedung; dan/atau prasarana/sarana umum.
g. ketinggian bangunan
gedung; Persyaratan keandalan bangunan gedung:
h. luas basement; a. Persyaratan keselamatan bangunan gedung;
i. umlah lantai basement; b. Persyaratan kesehatan bangunan gedung;
dan c. Persyaratan kenyamanan bangunan gedung; dan
j. posisi bangunan gedung d. Persyaratan kemudahan bangunan gedung.
1. pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung;
2. pembagian kewenangan penerbitan IMB;
3. tahapan penyelenggaraan IMB;

03
4. IMB bertahap;
5. Jangka waktu proses permohonan dan penerbitan
IMB;
6. Perubahan rencana teknis dalam tahap
Tata Cara Penyelenggaraan
pelaksanaan konstruksi;
7. Pembekuan dan pencabutan IMB;
< 30 >
8. Pendataan bangunan gedung;
9. IMB untuk bangunan gedung yang dibangun kolektif;
10.Penyelenggaraan IMB di daerah.
pengendalian penyelenggaraan

03
Tata Cara Penyelenggaraan
a. pembangunan bangunan gedung baru, dan/atau
bangunan
prasarana gedung
bangunan gedung;
b. renovasi bangunan gedung dan/atau prasarana
bangunan gedung, meliputi pembaruan, peremajaan
atau penyempurnaan;

< 31 > c. rehabilitasi bangunan gedung dan/atau prasarana


bangunan gedung melalui upaya pemulihan kondisi
suatu bangunan gedung cagar budaya agar dapat
dimanfaatkan secara efisien untuk fungsi kekinian
dengan cara perbaikan atau perubahan tertentu dengan
tetap menjaga nilai kesejarahan, arsitektur, dan budaya;
dan
d. pelestarian atau pemugaran.
pembagian kewenangan penerbitan
IMB
a. pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah provinsi
untuk DKI Jakarta menerbitkan IMB untuk bangunan

03
gedung sederhana, tidak sederhana, dan khusus; dan
b. pemerintah kabupaten/kota atau pemerintah provinsi
untuk DKI Jakarta dapat mendelegasikan kewenangan
penerbitan IMB untuk bangunan gedung sederhana 1
Tata Cara Penyelenggaraan
(satu) lantai kepada kecamatan.
1. melakukan mekanisme pembinaan dan pengawasan;

2. mengalokasikan anggaran biaya operasional penerbitan IMB;

< 32 > 3. memberikan pelatihan sumber daya manusia; dan

4. mengkompilasi data bangunan gedung berdasarkan penerbitan IMB di kecamatan.


tahapan penyelenggaraan IMB
a.proses prapermohonan IMB;
b.proses permohonan IMB;

03
Tata Cara Penyelenggaraan
c.proses penerbitan IMB; dan
d.pelayanan administrasi IMB.
prapermohonan
a. permohonan KRK oleh pemohon
permohonan
a. Proses permohonan IMB
penerbitan
a. penilaian dokumen rencana
kepada pemerintah daerah; merupakan pengajuan surat teknis;
b. penyampaian informasi permohonan IMB kepada b. persetujuan tertulis; dan
persyaratan permohonan
pemerintah daerah dengan c. penerbitan dokumen IMB
< 33 > penerbitan IMB oleh pemerintah
daerah kepada pemohon; melampirkan dokumen
c. pemohon harus mengurus persyaratan administratif dan
perizinan dan/atau rekomendasi persyaratan teknis.
teknis lain dari instansi b. Pemerintah daerah harus
berwenang untuk permohonan melakukan pemeriksaan
IMB bangunan gedung tidak kelengkapan dokumen
sederhana untuk kepentingan persyaratan administratif dan
umum dan bangunan khusus persyaratan teknis.
sesuai ketentuan peraturan
c. Dalam hal persyaratan
perundang-undangan.
administratif dan/atau
persyaratan teknis tidak
lengkap, pemerintah daerah
mengembalikan dokumen
permohonan IMB.
d. Pengembalian dokumen
permohonan IMB dilengkapi
surat pemberitahuan
kelengkapan persyaratan.
Bagan Alir Penyelenggaraan IMB BG

Sederhana 1 (satu) lantai

< 34 >
Bagan Alir Penyelenggaraan IMB BG

Sederhana 2 (dua) lantai

< 35 >
Bagan Alir Penyelenggaraan IMB BG Tidak Sederhana Bukan
untuk Kepentingan Umum

< 36 >
Bagan Alir Penyelenggaraan IMB BG Tidak Sederhana untuk
Kepentingan Umum dan BG Khusus

< 37 >
Pemerintah daerah dapat menerbitkan IMB bertahap untuk
IMB bertahap
bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan
umum dan bangunan gedung khusus dengan ketentuan:
a. memiliki ketinggian bangunan lebih dari 8 (delapan)
lantai dan/atau luas bangunan di atas 2.000 (dua ribu)

03
meter persegi;
b. menggunakan pondasi dalam lebih dari 2 (dua) meter.

Penerbitan IMB bertahap dilakukan melalui proses


Tata Cara Penyelenggaraan penerbitan IMB pondasi dan dilanjutkan dengan penerbitan
IMB.

< 38 > Pengajuan permohonan IMB bertahap harus dilakukan


dalam waktu bersamaan dalam satu kesatuan dokumen
permohonan.
Bagan Alir Penyelenggaraan IMB Pondasi

< 39 >
Lantai:waktu
Jangka paling proses
lama 3 hari
permohonan dan
b. Bangunan Gedung Sederhana 2 (dua)
penerbitan IMBlama 4 hari
Lantai: paling
c. Bangunan Gedung Tidak Sederhana
Bukan Untuk Kepentingan Umum: paling

03
Tata Cara Penyelenggaraan
lama 7 hari
d. Bangunan Gedung Tidak Sederhana Untuk
Kepentingan Umum dan Bangunan Khusus:
• 1 - 8 lantai: paling lama 12 hari
• >8 lantai: paling lama 30 hari
< 40 > e. Pondasi untuk BG Tidak Sederhana untuk PTSP
Kepentingan Umum dan BG Khusus: paling KOTA MOJOPAHIT

lama 18 hari Week


Employee
Manager
Employee Phone
Rate per hour: $10.00
Employee e-mail emp
Day Date Time In Time Out Time In Time Out Re

Sunday Jan 1, 2013


Monday Jan 2, 2013 9:00 AM 11:00 AM 12:00 PM 6:00 PM
Perubahan rencana teknis dalam tahap

03
Tata Cara Penyelenggaraan
pelaksanaan konstruksi
a. perubahan akibat kondisi, ukuran lahan kavling atau
persil yang tidak sesuai dengan rencana teknis dan/atau
adanya kondisi eksisting di bawah permukaan tanah
yang tidak dapat diubah atau dipindahkan seperti
jaringan prasarana dan benda cagar budaya;
< 41 >
b. perubahan akibat perkembangan kebutuhan pemilik
bangunan gedung seperti penampilan arsitektur,
penambahan atau pengurangan luas dan jumlah lantai,
dan tata ruang-dalam;
c. perubahan fungsi atas permintaan pemilik bangunan.
Pembekuan dan pencabutan IMB

03
Tata Cara Penyelenggaraan
a. Pelanggaran pada masa konstruksi bangunan
gedung yang tidak sesuai dengan dokumen IMB
dikenakan sanksi administratif
pembekuan dan pencabutan IMB sesuai
berupa

ketentuan peraturan perundang-undangan.


< 42 > b. Ketentuan teknis mengenai pembekuan dan
pencabutan IMB diatur secara terpisah dalam
Peraturan Daerah.
Pendataan bangunan gedung

03
a. Pendataan bangunan gedung dilakukan
bersamaan dengan proses penerbitan IMB.
b. Pendataan bangunan gedung baru dilakukan
berdasarkan data pada surat permohonan IMB.
Tata Cara Penyelenggaraan

c. Pendataan bangunan gedung harus dilakukan


secara keseluruhan dengan sistem
< 43 > terkomputerisasi paling lama 3 (tiga) tahun
setelah diundangkan Peraturan Menteri ini.
d. Pendataan bangunan gedung dilaksanakan
sesuai dengan pedoman teknis pendataan
bangunan gedung.
Penyelenggaraan IMB untuk bangunan
IMB untuk bangunan gedung yang
gedung yang dibangun kolektif, seperti
dibangun kolektif
bangunan gedung hunian rumah tinggal

03
Tata Cara Penyelenggaraan
tunggal, dan rumah deret di satu
kawasan, prinsipnya mengikuti proses
penyelenggaraan IMB pada bangunan
gedung tidak sederhana bukan untuk
< 44 >
kepentingan umum.
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

1
• Pola Umum Pengaturan SLF Bangunan Gedung

2
• Tata Cara Penerbitan SLF Bangunan Gedung

3
• Tata Cara Perpanjangan SLF Bangunan Gedung

4
• Permohonan SLF BG

5
• Dokumen SLF BG

• Pemeriksaan Berkala & Kelaikan Fungsi

• Pembinaan
Latar Belakang
 Amanat UUBG dan PPBG ;
 Untuk mewujudkan TP dan KB perlu
ngendalian penyelenggaraan BG melalui
mekanisme IMB dan SLF;
 Untuk menjamin keandalan BG sebelum dan
selama pemanfaatan BG;
 Untuk memberikan kepastian hukum bahwa
BG secara adm dan teknis laik untuk
difungsikan
PRINSIP PEMBERIAN SLF
08/21

PELAYANAN PRIMA

TANPA PUNGUTAN BIAYA


PENGGOLONGAN BG UNTUK
10/21 PROSES SLF
BG PADA UMUMNYA BG TERTENTU
HUNIAN UNTUK FUNGSI
RUMAH TINGGAL TUNGGAL KEPEN- KHUSUS
SEDERHANA & RUMAH TINGAN
DERET SEDERHANA UMUM

HUNIAN
RUMAH TINGGAL TUNGGAL
& RUMAH DERET
(s.d. 2 lantai)
HUNIAN RUMAH TINGGAL
TIDAK SEDERHANA
(2 lantai atau lebih)
& BG LAINNYA
PADA UMUMNYA

Pengelompokan sesuai dengan tingkat kompleksitas proses penerbitan/


perpanjangan SLF
PEMBERIAN SLF
11/21

PENERBITAN SLF SLF

PERPANJANGAN SLF SLFn

PELAYANAN ADMINISTRASI SLF


BAGAN SIKLUS PEMERIKSAAN
12/21
KELAIKAN FUNGSI BG

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


KELAIKAN BERKALA KELAIKAN
FUNGSI FUNGSI

SP PEMERIKSAAN SP PEMERIKSAAN SP PEMERIKSAAN


KELAIKAN BERKALA KELAIKAN
FUNGSI
FUNGSI

SLF SLFn
BAGAN TATA CARA PENERBITAN
13a/21 Surat tanah
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
IMB
PEMERIKSAAN
DOKUMEN
ADMINISTRATIF

Lain-lain
As built drawings

SELEKSI
DOKUMEN
PELAKSANAAN
Surat Permohonan Surat Koordinasi Lbr Pengesahan DOK.
PEMERIKSAAN/ SERTIFIKA
PENGUJIAN SP/Rekomendasi PERMOHONAN KOORDINASI PERSETUJUAN/ LAIK
BG PERSYARATAN PENERBITAN INSTANSI PENGESAHAN FUNGSI
SELESAI TEKNIS SLF TERKAIT SP/REKOM (SLF)
Laporan
PEMERIKSAAN
Daftar Simak OLEH INSTANSI Rekomendasi
Ya TERKAIT Daftar Simak
SESUAI? PENGESAHAN
DAFTAR PENGESAHAN
Ya
Tidak SIMAK SESUAI? DAFTAR
SIMAK
Tidak
PERBAIKAN
PERBAIKAN/
PENYESUAIAN

KETERANGAN :

SP Surat Pernyataan
Opsional, dilakukan jika diperlukan
BAGAN TATA CARA PENERBITAN SLF
IMB
Surat tanah
BG FUNGSI KHUSUS
13b/21
PEMERIKSAAN
DOKUMEN
ADMINISTRATIF

Lain-lain
As built drawings

SELEKSI
DOKUMEN
PELAKSANAAN
Surat Permohonan Surat Koordinasi Lbr Pengesahan
PEMERIKSAAN/ DOK.
PENGUJIAN PERMOHONAN KOORDINASI PERSETUJUAN/ SERTIFIKAT
BG SP/Rekomendasi
PERSYARATAN PENERBITAN INSTANSI PENGESAHAN LAIK
SELESAI TEKNIS SLF TERKAIT SP/REKOM FUNGSI
(SLF)
Laporan
PEMERIKSAAN
Daftar Simak OLEH INSTANSI Rekomendasi
Ya TERKAIT Daftar Simak
SESUAI? PENGESAHAN
DAFTAR PENGESAHAN
Ya
Tidak SIMAK SESUAI? DAFTAR
SIMAK
Tidak
PERBAIKAN
PERBAIKAN/
PENYESUAIAN

Rekomendasi
Daftar Simak
PEMERIKSAAN/ KETERANGAN :
PENGUJIAN KELAI
KAN FNGS OLEH SP Surat Pernyataan
TIM INTERNAL Opsional, dilakukan jika diperlukan
Kegiatan internal oleh instansi yang
bertanggung jawab di bidang fungsi khusus
BAGAN TATA CARA PERPANJANGAN SLF
BANGUNAN GEDUNG
14a/21 Lap/cttan pmliharaan
Lap/cttan perawatan

PEMERIKSAAN
BERKALA

Surat Permohonan Surat Koordinasi Lbr Pengesahan


DOK.
BG PEMERIKSAAN/
SP/Rekomendasi PERMOHONAN KOORDINASI PERSETUJUAN/ SERTIFIKAT
DIMANFAAT PENGUJIAN LAIK
PERPANJANGAN INSTANSI PENGESAHAN
KAN PERSY. TEKNIS & FUNGSI
5/20 thn SLF TERKAIT
ADMINISTRATIF (SLFn)

Laporan

Daftar Simak PEMERIKSAAN


OLEH
Ya INST. TERKAIT Rekomendasi
SESUAI? PENGESAHAN
Daftar Simak
DAFTAR SIMAK
Ya
PENGESAHAN
Tidak SESUAI? DAFTAR SIMAK

Tidak

PERBAIKAN PERBAIKAN/
PENYESUAIAN

KETERANGAN :

SP Surat Pernyataan

Opsional, dilakukan jika diperlukan


BAGAN TATA CARA PERPANJANGAN SLF
BG FUNGSI KHUSUS
14b/21 Lap/cttan pmliharaan
Lap/cttan perawatan

PEMERIKSAAN
BERKALA

Surat Permohonan Surat Koordinasi Lbr Pengesahan DOK.


BG PEMERIKSAAN/
DIMANFAAT PENGUJIAN SP/Rekomendasi PERMOHONAN KOORDINASI PERSETUJUAN/ SERTIFIKAT
PERPANJANGAN INSTANSI PENGESAHAN LAIK
KAN PERSY. TEKNIS &
TERKAIT SP/REKOM. FUNGSI
5 thn SLF
ADMINISTRATIF (SLFn)

Laporan

Daftar Simak PEMERIKSAAN


OLEH
Ya INST. TERKAIT Rekomendasi
SESUAI? PENGESAHAN
Daftar Simak
DAFTAR SIMAK
Ya PENGESAHAN
Tidak SESUAI? DAFTAR SIMAK

Tidak

PERBAIKAN PERBAIKAN/
PENYESUAIAN

Rekomendasi KETERANGAN :
Daftar Simak
PEMERIKSAAN/ SP Surat Pernyataan
PENGUJIAN
KELAIKAN FUNGSI Opsional, dilakukan jika diperlukan
OLEH TIM INTRNAL
Kegiatan internal oleh instansi yang bertanggung
jawab di bidang fungsi khusus
PELAKSANA PEMERIKSAAN KELAIKAN
17/21 FUNGSI & PEMERIKSAAN BERKALA BG
BG PADA UMUMNYA BG UNTUK BG KETE
KEPENTIN FUNG RANGAN
BG HUNIAN RT BG HUNIAN RT BG HUNIAN RT GAN
URUSAN TUNGGAL SEDERHANA SI KHU
TUNGGAL & TIDAK SEDER HANA UMUM
& SUS
RUMAH DERET (2 lantai atau lebih) & BG
RUMAH DERET (s.d. 2 lantai) LAINNYA PADA
UMUMNYA

Pelaks. Pelaks. Pelaks. Pelaks. Pelaks. Pelaks.


Konstr. Konstr. Konstr. & Konstr. oleh Konstr. oleh Konstr. Oleh
Penga oleh pengawasa penye penye pengem
wasan oleh penyedia n oleh dia jasa dia jasa bang
pemilik jasa/ pengem pemilik /pengem
bang bang

PENER- Pemerik * Tim


BITAN SLF saan internal
Kelaikan * pemilik/
Fungsi pengguna BG
fungsi khusus
PERPAN- Pemerik
JANGAN saan *
SLF Berkala

Pemerik
saan
Kelaikan
Fungsi

Pemilik/pengguna Pemda Penyedia jasa Pengawasan/MK


CATATAN :
Pengelola Penyedia jasa Pengkajian Teknis
RENCANA TEKNIS PEMBONGKARAN (RTB)

1 • POLA UMUM PENGATURAN RTB

2 • PENGURUSAN PERMOHONAN RTB

3 • TATA CARA PENERBITAN RTB

4 • PEMERIKSAAN PELAKSANAAN PEMBONGKARAN

5 • DOKUMEN RTB

6 • PEMBINAAN
TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG

1 • TUGAS & FUNGSI TIM AHLI BG

2 • PEMBENTUKAN TIM AHLI BG

3 • TATA TERTIB TIM AHLI BG

4 • PEMBIAYAAN TIM AHLI BG

5 • PEMBINAAN TIM AHLI BG


PENGERTIAN
1. Tim Ahli Bangunan Gedung ( TABG ) adalah
tim yang terdiri dari para ahli di bidang BG
dan penyelenggaraan BG untuk
memberikan pertimbangan teknis dalam
proses penelitian dokumen rencana teknis
dengan masa penugasan terbatas, dan
juga untuk memberi masukan dalam
penyelesaian masalah penyelenggaraan
BG tertentu, fungsi khusus, dan BG yang
dilestarikan yang susunan anggotanya
ditunjuk kasus per kasus.
TUGAS TABG

• Memberikan pertimbangan teknis, saran,


nasehat, pemikiran ttg penyelengg. BG kepada
pemda;
• pertimbangan teknis dan saran disampaikan
tertulis kepada pemda utk keperluan
pengesahan rencana teknis BG atau
perubahannya pada tiap tahapan penyelengg.
BG;
• Memberikan rekomendasi kelayakan rencana
teknis BG untuk dibangun, dimanfaatkan,
dilestarikan dan/atau dibongkar ;
TUGAS TABG

• Memberikan pertimbangan teknis,


usul,saran, nasehat, terhadap penanganan
BG tertentu termasuk bangunan khusus
kepada pemda;
• Memberikan masukan teknis kepada
pemda dalam proses perijinan bangunan
gedung;
• Membantu Pemda dalam Menjawab
pertanyaan, tanggapan yang diajukan oleh
masyarakat ttg penyelenggaraan dan
pembinaan BG dalam suatu forum
BAGAN LINGKUP KERJA TABG
PENYEMPURNAAN
PERATURAN, PEDOMAN,
PENYELENGGARAA PEME-
RINTAH
STANDAR TEKNIS

N
PERENCANAAN PENERBITAN
IMB BG FUNGSI
KHUSUS
BG FUNGSI
KHUSUS -PEMKAB/
TABG KOT
PENERBITAN
BG KEPENT. -PEMPROV
UMUM IMB
DKI JKT

PEMILIK/
PENGGUNA BG
PELAKSANAAN
MASYA- PENYUSUNAN
RAKAT RTBL

PEMANFAATAN

PELESTARIAN

PENGA- PENETAPAN
PEMBONGKARAN PUTUSAN
DILAN PENGADILAN

DAMPAK PENTING

KETERANGAN : Garis peran masyarakat


Garis masukan (pendapat/pertimbangan) dari masyarakat melalui TABG

Garis masukan dan keluaran tugas pokok dan fungsi TABG


11 / TATA CARA PEMBENTUKAN TABG
17

Prinsip-prinsip
TERBUKA/TRANSPARAN, DAN EFISIEN SERTA
EKONOMIS BAGI MASYARAKAT

SETARA DENGAN PEJABAT PUBLIK, PERLU KODE ETIK (JANJI)


BERSAMA

PENUGASAN BERLAKU NASIONAL

PENGADAAN/REKRUTMEN CATABG DIADAKAN SETIAP 3 (TIGA) TAHUN


(untuk mengisi Daftar CATABG jika terjadi kekurangan ahli)
12 / TATA CARA PEMBENTUKAN TABG
17

Proses Pembentukan
PENETAPAN KRITERIA

SURAT BUPATI/WALIKOTA/GUB DKI

PENILAIAN OLEH PANITIA

PENETAPAN NAMA-NAMA
13 / JANGKA WAKTU MASA KERJA
17

JANGKA WAKTU TERTENTU


 1 tahun
 Perpanjangan 1 tahun
 Perpanjangan maksimal 2x

JANGKA WAKTU PENYELESAIAN MASALAH


 Perkiraan waktu penyelesaian masalah
 Maksimum 3 (tiga) tahun
14 / DATABASE ANGGOTA TABG
17

PEMERINTAH

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA
PROVINSI (DKI JAKARTA)

DATABASE
ATABG - T
16 /
KODE ETIK (JANJI)
17 TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG
TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS UNTUK TERWUJUDNYA BANGUNAN


GEDUNG YANG FUNGSIONAL, ANDAL, DAN EFISIEN, SERTA SESUAI
DENGAN KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT, DENGAN DITUNTUN
HATI NURANI YANG DALAM, ANGGOTA TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG
BERJANJI :
1. MELAKSANAKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL DENGAN
KEILMUAN YANG DIDASARI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI,
SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI, SERTA MENGHARGAI KEARIFAN
LOKAL;
2. MELAKSANAKAN TUGAS SECARA INDEPENDEN, OBJEKTIF, DAN
TANPA TERDAPAT KONFLIK KEPENTINGAN, DAN
3. MELAYANI MASYARAKAT SENANTIASA TERBUKA DAN
MEMPERTANGGUNGJAWABKAN HASIL KERJA.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai