Anda di halaman 1dari 16

25

BAB III
ANALISA SISTEM BER1ALAN

3.1. Umum
Sistem adalah suatu jaringan atau prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama sama untuk melakukan kegiatan menyelesaikan suatu sasaran tertentu. ( Jogianto
Hartono; Analisa dan Desain Sistem, 1999.1 ).
Laporan adalah suatu bentuk data yang dilakukan dan dilaporkan kepada satu
pimpinan sebagai bukti yang dijadikan arsip laporan pada periode tertentu
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu
sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai
suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas
dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama,
seperti misalnya sistem bisnis. Untuk sistem seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives)
digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah) yaitu Progam bantuan sosial untuk
pelayanan Kesehatan bagi masyarakat miskin yang tidak masuk dalam Progam
JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Latar belakang di mulainya JAMKESDA
pada tahun 2007 sesuai SK Bupati tentang penetapan Keluarga Miskin (SK No. 452) yang
mana kemudian data inilah diakses Kementerian Kesehatan sebagai acuan pemberian dana
miskin yang selanjutnya disebut JAMKESMAS. Karena banyak terjadi komplain dalam
pelaksanaannya kemudian diadakan pendataan ulang yang selanjutnya keluar SK bupati No.
328 Tahun 2008 , data jumlah jiwa miskin semakin banyak sehingga ada keluarga miskin
yang tidak terdanai dalam Progam JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Rakyat).

26

Untuk itu maka Pemerintah Daerah perlu memberikan dana tambahan untuk diberikan
kepada masyarakat miskin yang belum tercakup dalam progam JAMKESMAS (Jaminan
Kesehatan Masyarakat). Dana tersebut diambil dari APBD perubahan yang selanjutnya
disebut JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah).
Pengertian dari 'Analisa Sistem Pelayanan Administrasi JAMKESDA (Jaminan
Kesehatan Daerah di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas itu sendiri adalah kegiatan
pelayanan administrasi pengajuan peserta untuk memperoleh bantuan social Jaminan
Kesehatan Daerah yang telah di VeriIikasi di seksi pelayanan JAMKESMAS yang
selanjutnya veriIikasi tersebut di ajukan ke Rumah Sakit guna sebagai kelengkapan untuk
memperoleh pelayan kesehatan dengan bantuan Dana Jaminan Kesehatan.
Dalam hal ini penulis mengkhususkan kegiatan pada pelayanan JAMKESDA
(Jaminan Kesehatan Daerah).
Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus setiap hari guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak
mampu atau miskin.

3.2. Tinjauan Perusahaan
Dalam tinjauan perusahaan ini berisi sejarah perusahaan, struktur organisasi serta
Iungsi dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut.
3.2.1 Sejarah Perusahaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas berdiri pada zaman kolonial sesudah itu
banyak mengalami beberapa perubahan. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas sebelum
tahun 1965 dinamakan JKR (Jawatan Kesehatan Rakyat) 'Bertujuan Memberikan
pertolongan kepada masyarakat. Dan sekitarnya tahun 1972-an JKR berubah nama menjadi
DKR (Dinas Kesehatan Rakyat) dengan misi dan tujuan yang sama pula. Pada tahun 1979
27

dengan Perda No. 5 dibentuklah DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten) lengkap dengan susunan
organisasinya, dimana tugas dari DKK adalah membantu Bupati, Kepala Daerah, dalam
masalah kesehatan. Dan sampai sekarang Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas memiliki
39 Puskesmas induk dari 4 UPTK. Pada tahun 2001 DKK berubah menjadi Dinas Kesehatan
dan Sosial Kabupaten Banyumas (DINKESOS).
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mempunyai Sekertariat dan 4 Bidang, Antara
lain:
1. Kepala Dinas
2. Sekertaris
3. Bidang P2SDK (Bidang Pembinaan dan Pengendalian Sumber Daya kesehatan)
4. Bidang P2KPK (Bidang pembinaan dan pengendalian Kemitraan dan Promosi
kesehatan)
5. Bidang P2PL (Bidang Pengendaliaan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan)
6. Bidang Yankes (Bidang Pembinaan dan Pengendaliaan Pelayanan Kesehatan)
Dasar hukum didirikannya Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas adalah dengan
berdasar pada Perda No 05 Tahun 1979 yang kemudian menjadi pola minimal. Hal ini
berkaitan erat dengan adanya otonomi daerah yang titik beratnya pada daerah, tingkat II.
Kemudian dengan hal tersebut Pemda mengeluarkan Perda No 23 Tahun 2000 tentang
struktur organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan tingkat II diubah lagi dengan Perda
Kabupaten Banyumas No 36 th 2008.
3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi.
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan tercapainya kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum demi tujuan pembangunan nasional.
28

Struktur organisasi merupakan bagian yang berisi hubungan antara pimpinan dengan
bawahannya dan hubungan sesama, serta terdapat kewajiban dan tanggungjawab dari masing
masing bagian atau dapat pula diartikan sebagai bentuk tulisan yang menunjukkan sendi
sendi penting dari suatu organisasi, termasuk Iungsi Iungsi utama dan hubungan
hubungan satu sama lain, saluran saluran pengawas dan wewenang yang berkaitan dari
setiap pegawai yang dibebani dengan masing masing Iungsi.
Setiap organisasi atau badan usaha baik pemerintah maupun swasta mempunyai
bentuk susunan organisasi tersendiri yang pengaturannya disusun sedemikian rupa sehingga
dalam pembagian tugas masing-masing karyawan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Berikut ini adalah struktur organisasi dan Iungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas yaitu :








ambar III.1 Struktur Organisasi





P2PL P2KPK

P2SDK

Sekretaris Kepala Dinas
P2 YANKES

29

Susunan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas secara lengkap
disajikan beserta penjelasan tentang struktur organisasi dan uraian tugas masing masing
adalah :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Kesehatan adalah pemimpin Dinas Kesehatan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati. Kepala Dinas membawahi Sekertaris dan Kepala
Bidang serta Kepala Puskesmas di wilayah Kabupaten Banyumas.
2. Sekertaris
Sekertaris mempunyai tugas mengkoordinir semua kegiatan Kepala Bidang dan StaI,
mengkoordinir Kepegawaian, Keuangan dan Bina Program.
3. P2SDK
P2SDK (Bidang Pembinaan & Pengendalian Sumber Daya Kesehatan) mempunyai
tugas menyusun perencanaan, perumusan kebijakan teknis operasional, melaksanakan
kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam kegiatan dan perencanaan
pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan, keIarmasian dan perbekalan
kesehatan serta pembiayaan kesehatan dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
4. P2KPK
P2KPK (Bidang Pembinaan dan Pengendalian Kemitraan dan Promosi Kesehatan)
mempunyai tugas mengupayakan usaha kesehatan bersumber masyarakat.Pelaksanaan
perencanaan pengembangan dan pembinaan jaminan kesehatan masyarakat
(jamkesmas)dalam pelaksanaannya pada 39 puskesmas di Kabupaten Banyumas.Pelaksanaan
perencanaan program promosi kesehatan dan UKBM.



30

5. P2PL
P2PL (Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) mempunyai tugas
dalam perencanaan dan pengawasan program imunisasi yang dilaksanakan melalui
Puskesmas.Pengawasan dan pengendalian terhadap penyakit menular.Pembinaan dan
pengawasan tempat-tempat umum dan industri.
6. P2 YANKES
P2 YANKES (Bidang Pembinaan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan)
mempunyai tugas menyusun perencanaan kebijaksanaan teknis operasional, mengembangkan
pedoman dan standar pelayanan, menjabarkan pedoman teknis pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta memIasilitasi program pelayanan kesehatan dasar dan penunjang,
pelayanan kesehatan rujukan dan khusus, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak.

3.3. Prosedur Sistem Berjalan
Dalam kegiatan kantornya Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas memberikan
pelayanan JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah) kepada setiap masyarakat yang tidak
mampu untuk mengajukan mengajukan Progam Kesehatan tersebut. Prosedur system
pelayanan Progam JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah) adalah sebegai berikut :
1. Prosedur Pengajuan 1AMKESDA.
Pemohon datang membawa data persyaratan ke Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas di bidang P2KP (Bidang Pembinaan dan Pengendalian Kemitraan dan Promosi
Kesehatan) melalui seksi JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) atau
pembiayaan Jaminan Kesehatan Daerah, seperti SKM (Surat Keterangan Miskin), Surat
Berita Acara, Foto copy KK (Kepala Keluarga), KTP (Kartu tanda Penduduk).


31

2. Prosedur Verifikasi 1AMKESDA
Berdasakan data pemohon, petugas JPKM (Jaminan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat) atau Jaminan Kesehatan Daerah memveriIikasi data tersebut. Jika data lengkap
akan dicatat ke dalam pembukuan, dan jika data tidak lengkap maka akan dikembalikan ke
pemohon.
3. Prosedur Rekomendasi 1AMKESDA
Pemohon akan diberikan surat rekomendasi dan selanjutnya petugas JPKM (Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan) akan mencatat surat Rekomendasi ke dalam pembukuan.
. Prosedur Laporan 1AMKESDA
Petugas JPKM setiap bulan membuat laporan rekap data Pemohon, VeriIikasi dan
surat rekap Rekomendasi berdasarkan data yang telah dibukukan oleh petugas, dan
selanjutnya petugas akan melaporkan ke Kepala Bidang.

3.. Diagram Alir Data Sistem Berjalan
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi
untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.





32

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan logis. Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem
kontekstual data Ilow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem
dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi
suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua
hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untuk melihat lebih rinci sehingga
dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

A. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.Ia akan memberi gambaran
tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis
putus).
Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram
konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan
dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi 'siapa saja yang
memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja inIormasi (dan inIormasi
apa saja) yang harus dihasilkan sistem.Jadi, yang dibutuhkan adalah :
1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem,
2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem.
3. kepada siapa sistem harus memberi inIormasi atau laporan, dan
4. apa saja isi/ jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.
33

Kata 'Siapa di atas dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan terminator),
dan kata 'apa di atas dilambangkan dengan aliran data (disebut dengan data Ilow), dan kata
'sistem dilambangkan dengan lingkaran (disebut dengan process). Diagram di atas adalah
Diagram Konteks dari system Pelayanan Kesehatan Daerah di Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas.















Keterangan :
SKM : Surat Keterangan Miskin
SBA : Surat Berita Acara
KK : Kartu Keluarga
KTP : Kartu Tanda Penduduk

ambar III.2 Diagram Konteks

Sistem
Pelayanan
JAMKESDA
Pemohon
Kepala
Bidang
Surat SKM, SBA,
KK, KTP
Surat Rekomendasi
Laporan data
pemohon, veriIikasi,
Rekomendasi

34

B. Diagram Nol
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data Ilow diagram.
Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani,
menunjukkan tentang Iungsi-Iungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal
entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang
digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, symbol "*" atau "P
(Iunctional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan
output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara.
Tujuan dari diagram nol adalah untuk 'memerinci sebuah sistem menjadi 'proses-
proses yang harus dilakukan orang dalam.`Atau jika dibuat dalam kalimat adalah : 'Apa
saja proses yang harus dilakukan agar mencapai sistem tersebut. Jadi, diagram ini adalah
kelanjutan dari diagram konteks, yang 'memperbanyak lingkaran, sedangkan untuk (jumlah
dan isi) terminator serta (jumlah dan isi) data Ilow dari dan ke terminator tersebut harus tetap.
Pada diagram nol di atas pula mulai ditampilkan data store (penyimpan data/ Iile) yang
dibutuhkan. Diagram di atas merupakan diagram nol Diagram di atas adalah Diagram
Konteks dari sistem Pelayanan Kesehatan Daerah di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.









35
























ambar III.3 Diagram Nol

Pemohon
Kepala
Bidang
1.0
Proses
Pengajuan
2.0
Proses
Verifikasi
3.0
Proses
Rekomenda
si

.0
Proses
Laporan

SKM, SBA, KK,KTP
Arsip data
pemohon,veriIikasi

Surat ditolak
Arsip rekomendasi

Surat Rekomendasi
Arsip data pemohon,
veriIikasi,
rekomendasi
Surat diterima
Surat rekomendasi
36

3.5. Kamus Data
Untuk mengetahui bentuk dokumen input dan output untuk alir data menuju proses
sampai akhir dari alir data tersebut, penyusun menyajikan bentuk dokumen input dan output
tersebut kedalam kamus data. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
A. Kamus Data Masukan
1. Data Pemohon
Nama Arus Data : Data pemohon
Alias : Surat pemohon
Bentuk data : Cetakan manual
Penjelasan : Data pengajuan kepesertaan
Periode : Setiap melakukan pengajuan
Volume : Satu rekap

B. Kamus Data Keluar
1. Laporan Data Pemohon
Nama Arus Data : Laporan Data pemohon
Alias : Laporan kepesertaan
Bentuk data : Cetakan Manual
Penjelasan : Laporan data pemohon
Periode : Setiap Bulan
Volume : Satu rekap perbulan



37

2. Laporan VeriIikasi
Nama Arus Data : Laporan Data VeriIikasi
Alias : Laporan Data buku veriIikasi
Bentuk Data : Cetakan Manual
Penjelasan : Laporan data buku veriIikasi
Periode : Setiap bulan
Volume : Satu rekap perbulan
3. Laporan Rekomendasi
Nama Arus Data : Laporan Data Rekomendasi
Alias : Laporan Data buku rekomendasi
Bentuk Data : Cetakan Manual
Penjelasan : Laporan data buku rekomendasi
Periode : Setiap bulan
Volume : Satu rekap perbulan

3.6. Spesifikasi Sistem Berjalan
Berikut ini dijelaskan prosedur sistem berjalan pada sistem Pelayanan Kesehatan
Daerah di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas yang dianalisa penulis mempunyai
spesiIikasi bentuk dokumen masukan dan keluaran. Dokumen-dokumen tersebut antara lain :
3.6.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukkan
Dokumen masukan adalah segala macam data atau dokumen yang berasal dari luar
perusahaan yang berguna bagi pengolahan data dan penentuan keputusan yang akan dibuat
oleh perusahaan atau instansi. Dokumen yang masuk nantinya akan diproses guna penentuan
kebijakan perusahaan terhadap suatu permasalahan. Dokumen tersebut adalah :
38

Nama Dokumen : Surat Pemohon
Sumber : Pemohon
Fungsi : Syarat kepesertaan Jaminan Kesehatan
Media : Kertas
Tujuan : Petugas Pelayanan Kesehatan Daerah
Frekuensi : Setiap ada pengajuan pelayanan
Bentuk : Lampiran A.1
3.6.2 Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran adalah segala macam data atau dokumen dari proses pengolahan
dokumen masukan oleh perusahaan. Fungsi dari dokumen keluaran adalah sebagai keputusan
dan ketetapan dari perusahaan kepada pihak luar di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
Beberapa dokumen keluaran adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Data Pemohon
Sumber : Pemohon
Fungsi : Pengajuan kepesertaan
Media : Kertas
Tujuan : Pihak Petugas Pelayanan Kesehatan Daerah
Frekuensi : Setiap pelaporan pelayanan kesehatan
Bentuk : Lampiran B.1
2. Nama Dokumen : Laporan VeriIikasi
Sumber : Pihak Petugas Pelayanan Kesehatan Daerah
Fungsi : Sebagai laporan veriIikasi
Media : Kertas
Tujuan : Kepala Bidang
Frekuensi : Setiap Bulan
39

Bentuk : Lampiran B.2
3. Nama Dokumen : Laporan Rekomendasi
Sumber : Pihak Petugas Pelayanan Kesehatan Daerah
Fungsi : Sebagai laporan Rekomendasi
Media : Kertas
Tujuan : Kepala Bidang
Frekuensi : Setiap Bulan
Bentuk : Lampiran B.3

3.6. Permasalahan Pokok
Pada sistem pelayan jaminan kesehatan daerah yang berlaku di Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas secara umum sudah baik, tetapi kurang sempurna. Berikut
permasalahan pokok yang penulis amati selama penulis melakukan kuliah kerja praktek
selama satu bulan di Bagian P2KP Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas :
1. Masalah yang sering muncul adalah validitas data dan veriIikasi. Masih banyak
ditemukan warga yang tergolong mampu tetapi tetap bisa memperoleh Jamkesda.
2. Sistem yang belum tertata dengan baik memicu munculnya praktek manipulasi data.
3. Sumber daya manusia yang ada di StaII JPKM atau P2KPK dalam bidang teknologi
inIormasi masih lemah.

3.7. Alternatif Pemecahan Masalah
Setiap permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan Progam pembiaayaan dan
jaminan kesehatan dengan sistem pelayanan Jaminan Sistem Kesehatan Daerah (Jamkesda)
pasti mempunyai jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Berdasarkan riset yang penulis lakukan selama satu bulan, penulis telah menemukan
beberapa alternatiI pemecahan masalah, yaitu:
40

1. Di tingkatkan pengawasan progam pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah sehingga
tidak terjadi permasalah validasi data dan progam pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah tepat
sasaran kepada masyarakat tidak mampu atau miskin.
2. Perbaikan sistem Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah dengan meningkatkan media
inIormasi sebagai pengolah data untuk prosedur sistem pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah
mulai dari proses pengajuan sampai laporan klaim pembiayaan kesehatan peserta ditingkat
Rumah Sakit.
3. Melatih sumber daya manusianya terutama dalam bidang teknologi inIormasi. Seperti
penguasaan Ms. Office. Sehingga Iasilitas yang ada dapat dimanIaatkan semaksimal
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai