Anda di halaman 1dari 9

DUKUNGAN INDONESIA ATAS KEANGGOTAAN TIMOR LESTE KE DALAM ASEAN DALAM TEORI KONSTRUKTIVISME Oleh : Afina Kussarwanti (08112400350)

ABSTRAK Sebagai negara besar dilihat dari luas wilayah dan jumlah penduduknya negara Indonesia yang merupakan salah satu inisitor berdirinya ASEAN, mempunyai peran yang sangat penting dalam konteks hubungan antar bangsa. ASEAN yang dibentuk mempunyai tujuan kerjasama ekonomi, sosial serta budaya antar bangsa di wilayah tersebut, sekalipun hubungan antar anggotanya mengalami pasang surut, tetap memiliki makna yang dalam terutama hubungannya dengan negara adidaya maupun Uni Eropa serta pakta lainnya. Tulisan ini meninjau dukungan negara Indonesia terhadap Timor Leste masuk ke dalam ASEAN dengan menggunakan teori konstruktivisme tidak lain adalah pembentukan pembentukan identitas sebagai negara yang memberi kesan baik dan selalu ingin untuk menolong dan bekerja sama dengan negara lain. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, khususnya ...dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial... Meskipun disisi lain Timor Leste bukanlah negara yang menguntungkan bagi ASEAN maupun Indonesia sendiri. Kata Kunci: Indonesia, Timor Leste, dukungan

Diubahnya nama Timor Timur menjadi Timor Leste Republica (Democratica de Timor Leste) bulan Mei 2002, negara yang bersangkutan senantiasa berusaha untuk benar-benar lepas dari segala bentuk hubungan dengan Indonesia sampai menjadikan dolar AS ($) sebagai mata uang negara tersebut. Namun rekonstruksi supra struktur, infrastruktur, ekonomi sampai pemerintahan paska konflik yang berlarut-larut membuat beberapa program termasuk DDR sangat sulit untuk dapat menstabilkan kembali Timor Leste1. Namun dalam diri Indonesia masih terasa luka yang dalam dengan lepasnya Timor Leste dari Indonesia. Hal ini karena dari proses masuknya sampai
1

Muggah Robert (editor), 2009, Security and Post-Conflict Reconstruction; Dealing With Fighters in The Aftermath of War (London & New York: Routledge) hal 78

terlepasnya Timor Leste memakan korban yang tidak sedikit khususnya pasukan TNI maupun penduduk penduduk Timor Leste sendiri sampai beberapa pihak yang turut serta dalam proses perdamaiannya. Namun, tentunya rasa nasionalisme sebagai warga Indonesia rakyat sangat kehilangan, terlebih Presiden B.J. Habibie yang saat itu menjabat sebagai kepala negara mendapatkan banyak cercaan dari berbagai pihak. Namun beberapa tahun terakhir khususnya dimulai tahun 2002,2 hubungan antara Indonesia dan Timor Leste mulai membaik. Hal ini juga terlihat dari peningkatan hubungan kerjasama di bidang budaya dengan dibukanya Pusat Kebudayaan Indonesia di Dilli sampai kerjasama ekonomi, antara lain 75% eksportir terbesar Timor Leste dibidang kebutuhan pokok berasal dari Indonesia.3 Hubungan baik ini tentu tidak disia-siakan oleh Timor Leste sendiri, negara tersebut berkeinginan untuk bergabung dengan ASEAN. Presiden Timor Leste Ramos Horta mengatakan negaranya ingin mendapatkan banyak dukungan untuk bergabung dalam ASEAN pada 2012.4 Lewat Menteri Pertahanan Timor Leste Julio Tomas Pinto Timor Leste menyatakan keinginannya untuk bergabung dalam keanggotaan ASEAN. Apalagi posisi Indonesia dalam ASEAN dinilai sangat penting selaku pelopor dan ketua pada tahun depan. Bergabungnya Timor Leste ke dalam ASEAN diharapkan dapat menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang solid serta peningkatan dibidang ekonomi, pertanian, maupun sumber daya manusia di Timor Leste. 5 Hal ini disambut baik oleh Indonesia, secara terbuka Indonesia menyatakan dukungannya terhadap Timor Timur untuk masuk dalam keanggotaan ASEAN. Pernyataan resmi ini dilontarkan presiden Indonesian sendiri, Susilo

Asumsi yang dikemukakan oleh Eddy Setiabudhi, Dubes RI untuk Timor Leste, Senin 11 Januari 2010. "Sejak merdeka pada tahun 2002 silam, hubungan bilateral antara RI dan RDTL terus membaik. Meskipun sempat terjadi konflik pelanggaran HAM pada tahun 1999. Ini suatu bentuk indikasi positif hubungan kedua negara,". Diunduh dari detikbandung diunduh tanggal 28 Desember 2010 <http://www.detikbandung.co.id.html> 3 Ibid 4 VOI (Voice of Indonesia), Nilai positif Bila Timur Leste menjadi Anggota ASEAN; tanggal 7 Agustus 2010. Diunduh pada tanggal 26 Desember 2020 (www.VOI.org) 5 Ibid

Bambang Yudhoyono kepada PM Xanana Gusmao pada forum Bali democracy forum III di Nusa Dua, Bali 8 Desember 2010 lalu. 6 Menurut latar belakang sejarah antara Indonesia dan Timor Leste yang sangat penuh konflik, dukungan Indonesia terhadap Timor Leste untuk masuk ke dalam ASEAN menimbulkan pro dan kontra. Mengapa demikian? Timor Leste dinilai bukan negara yang bisa membangun atau setidaknya untuk bekerjasama dengan negara ASEAN yang lain, dikarenakan selain perekonomian yang sangat tidak stabil juga sedikit sekali sumber daya yang dapat diperjual belikan. Dalam studi hubungan internasional tentu dukungan Indonesia terhadap Timor Leste ini sangat menarik dan penting untuk dibahas, sebab keanggotaan tersebut direncanakan di tahun 2011 atau 2012. Selain itu, Indonesia selaku negara yang memiliki peran yang sangat penting dalam ASEAN sangat berpengaruh terhadap masuknya anggota-anggota baru yang diharapkan dapat membawa ASEAN sebagai organisasi yang diperhitungkan dalam dunia internasional, sehingga disini penulis berusaha mengungkapkan apakah yang menjadi dasar diberikannya dukungan Indonesia terhadap masuknya Timor Leste ke dalam ASEAN berdasarkan teori konstruktivis?.

Telaah Hubungan RI dan Timor Leste Timor Timur melalui ketetapan UU No. 7 Tahun 1976 tanggal 17 Juli

1976 status integrasi dengan Indonesia telah dinyatakan secara yuridik, namun pihak internasional tetap mempermasalahn integrasi Timor Timur tersebut.7 Hal ini dikarenakan setelah perang saudara dibulan September sampai November 1975, tentara yang diutus Presiden Soeharto menduduki Timor Timur melalui pasukan TNI dengan gubernur jendral Mario Lemos Pires melarikan diri dari Dili disebabkan tidak bisa menguasai perang saudara tersebut.

Antara News, Timor Leste Harap Gabung Asean Tahun Depan, 9 Desember 2010; diunduh tanggal 26 Desember 2010(www.antaranews.com) 7 B.J. Habibie, Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (Jakarta: THC MAndiri, 2006) hal 235

Namun pada akhirnya pada tanggal 19 November PBB menolak aneksasi Indonesia terhadap Timor Timur meskipun sudah berupaya menaikkan status hukumnya sampai pada ketetapan MPR. Selain itu masyarakat internasional masih mempermasalahkan pada saat pengiriman pasukan TNI pada masa Soeharto, disebabkan pada saat tersebut Timor Timur belum menyatakan ingin berintegrasi dengan Indonesia. Pada akhirnya setelah beberapa pertimbangan dari negara-negara anggota UNAMET (United Nations in East Timor) dan sekjen PBB presiden RI saat itu B.J. Habibie berkisimpulan bahwa Timor Timur bergabung dengan Indonesia bukan dikarenakan koloni Indonesia, melainkan karena kebersamaan nasib. Selain itu menurut PBB masalah Timor Timur yang berkepanjangan dapat menyebabkan reformasi di Indonesia yang pada saat itu mengalami krisis semakin sulit dan msalah Timor Timur harus segera terselesaikan sebelum presiden RI yang ke-4 terpilih agar konsentrasi pada masalah nasional dan reformasi saja.8 Akhirnya, opsi kedua untuk hak asasi rakyat Timor Timur sendiri diputuskan bahwa pada tanggal 30 Agustus 1999 akan diadakan jajak pendapat apakah rakyat Timor TImur akan bergabung dengan Indonesia ataukah tidak. Namun pada akhirnya hasil jajak pendapat yang disampaikan langsung oleh sekjen PBB Kofi Anan melaporkan bahwa 78,5% rakyat TimTim menyatakan diri ingin berpisah dari Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Timur diakui secara internasional merdeka dengan nama Timor Leste. y Analisis Hubungan RI dan Timor Leste Kini Keadaan ekonomi Timor Leste memang masih sulit untuk berkembang. Selain itu sumber daya manusia maupun alamnya masih sangat minim. Meskipun pada awal kemerdekannya dulu hubungan Indonesia dengan Timor Leste masih sangat rentan. Namun sejak tahun 2002 hubungan antara RI dan Timor Leste mulai membaik seperti kerja sama dibidang perekonomian tidak sedikit pula masyarakat Indonesia yang menjadi pengusaha di Timor Leste.

Ibid, hal 237

Ditahun 2008 PM Timor Leste Xanana Gusmao menyatakan keinginannya untuk masuk ke dalam ASEAN. Dengan adanya hubungan baik ini Timor Leste mulai mencari dukungan dari berbagai negara-negara anggota ASEAN. Timor Leste berharap dengan bergabungnya mereka di ASEAN ditahun 2011 atau 2012 akan meningkatkan perekonomian, sumber daya manusia mapun kerjasama dalam berbagai bidang dengan semua anggota ASEAN. Sejarah Indonesia dengan Timor Leste yang menimbulkan luka dalam bagi kedua belah pihak, terutama Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia saat itu B.J. Habibie menerima surat dai PM Australia Jhon Howard yang mempersamakan kasus TimTim ini dengan New Caledonia. Padahal posisi Indonesia dengan Caledonia sangat berbeda, Indonesia tidak menjajah TimTim sama sekali. TimTim bergabung dengan Indonesia lebih dikarenakan perasaan senasib dan ingin merasakan pembangunan seperti yang ada di Indonesia. 9 Timor leste memutuskan untuk berpisah dengan Indonesia di tahun 1999. Tidak sedikit korban dari pihak Indonesia maupun kaum separatis dari Timor Leste. Namun tetap tidak mengubah keputusan suara rakyat Timor Leste untuk berpisah dari Indonesia. Permasalahan utama yaitu apakah yang menjadi dasar diberikannya dukungan Indonesia atas masuknya Timor Leste ke dalam ASEAN dalam teori konstruktivis?. Mengapa penulis menggunakan teori konstruktivis, hal ini dilandasi pemikiran dukungan yang disampaikan Indonesia (presiden Susilo B. Yudhoyono) pada Bali Democracy Forum II pada 8 Desember 2010 dianggap kurang menguntungkan bagi ASEAN. Bukan hal yang asing lagi semua negara-negara ASEAN merupakan negara berkembang. Kerja sama khususnya di bidang ekonomi antar negara anggota dinilai kurang menguntungkan. Dengan dukungan Indonesia terhadap atas masuknya Timor Leste ke dalam ASEAN berarti Indonesia setuju masuknya Timor Leste. Padahal Timor Leste bisa dikatakan kurang dapat membantu atau bekerja sama dengan negara-negara anggota yang lain untuk menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang lebih solid dan memperkuat perekonomian negara
9

Ibid, hal 233

anggotanya. Padahal di sini Timor Leste merupakan negara yang baru dan tentu saja dengan kondisi ekonomi dan politik yang labil pula. Sehingga diberikannya dukungan Indonesia terhadap masuknya Timor Leste menjadi anggota tetap ASEAN tidak dapat dilihat sisi keuntungan bagi Indonesia maupun ASEAN sendiri. Sebagaimana yang telah dijelaskan Teori konstruktivis menjelaskan bahwa identitas dan kepentingan adalah merupakan konstruksi dukungan dari intersubyektifitas dan kebiasaan. Pendekatan konstruktivisme memfokuskan seputar masalah identitas yang dinilai lebih basic atau mendasar dari kepentingan seorang actor. Pengartian diri dan bentuk interaksi lingkungan dibentuk dari interaksi aktor tersebut. 10 Dengan adanya pernyataan dari teori konstruktivis tersebut. Dalam konteks ini identitas dari seorang aktor dianggap sangat penting dari pada kepentingan sang aktor sendiri. Berdasarkan argumentasi ini, identitas yang dibentuk seorang aktor dibangun dari suatu proses kebiasaan bagaimana dy berhubungan dengan aktor yang lain. Pemikiran beberapa individu yang melihat kebiasaan aktor akan melahirkan suatu intersubyektifitas. Disini Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah serta kekuatan ekonomi yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi di tahun depan Indonesia menjadi ketua ASEAN menguatkan posisi Indonesia sebagai negara yang dianggap mampu untuk membawa ASEAN menjadi organisasi yang semakin diperhitungkan. Namun apa yang menjadi dasar Indonesia memberikan dukungan terhadap masuknya Timor Leste yang dinilai tidak akan membawa ASEAN menjadi organisasi yang lebih diperhitungkan?. Dengan melihat teori konstruktivis bahwa identitas suatu negara lebih penting dari seorang aktor. Aktor di sini tentu saja negara Indonesia yang dioperasionalisasikan oleh pemerintah yang sah. Dengan diberikannya dukungan Indonesia terhadap masuknya Timor Leste ke dalam ASEAN akan membuat sebuah image dan identitas bahwa Indonesia sebagai
10

Zehfuss,Maja,2004, Constructivism in international relation The Politic of Reality (Cambridge University Press) . hal 11

negara yang meskipun telah mengalami sejarah yang pahit dengan Timor Leste tetap mendukungnya masuk ke dalam ASEAN. Indonesia juga nantinya akan membantu Timor Leste dalam membangun perekonomiannya. 11 Diberikannya dukungan kepada Timor Leste, maka aktor-aktor

internasional yang lain akan membentuk suatu intersubyektifitas bahwa Indonesia bukanlah negara yang suka menaruh dendam terhadap negara lain meskipun telah terjadi perselisihan di masa yang lalu. Dengan demikian, pertanyaan apakah yang menjadi dasar Indonesia memberikan dukungan terhadap Timor Leste masuk ke dalam ASEAN tidak lain adalah pembentukan identitas sebagai negara yang memberi kesan baik dan selalu ingin untuk menolong dan bekerja sama dengan negara lain. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, khususnya ...dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial... Meskipun di sisi lain Timor Leste bukanlah negara yang menguntungkan bagi ASEAN maupun Indonesia sendiri dalam kerjasama internasional. y PENUTUP Simpulan yang dapat ditarik dari uraian di muka adalah: teori konstruktivis bahwa identitas suatu negara lebih penting dari kepentingan seorang aktor. Aktor di sini tentu saja negara Indonesia yang dioperasionalisasikan oleh pemerintah yang sah. Dengan diberikannya dukungan Indonesia terhadap masuknya Timor Leste ke dalam ASEAN akan membuat sebuah gambaran atau image dan identitas bahwa Indonesia sebagai negara yang meskipun telah mengalami sejarah yang pahit dengan Timor Leste tetap mendukungnya masuk ke dalam ASEAN. pembentukan identitas sebagai negara yang memberi kesan baik dan selalu ingin untuk menolong dan bekerja sama dengan negara lain. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, khususnya ...dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...

11

RI-Portugal Dukung Timor Leste Masuk ASEAN AUGUST 5, 2010 AT 12:48

<HTTP//WWW.ARSIPBERITA.COM>

Meskipun disisi lain Timor Leste bukanlah negara yang memberikan banyak kontribusi bagi ASEAN maupun Indonesia sendiri.

DAFTAR RUJUKAN B.J. Habibie, Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (Jakarta: THC MAndiri, 2006)

M. Griffiths(ed), International Relation Theory for the twenty-first century An Introduction (London&New York: Routledge, 2007)

Muggah Robert(ed), Security and Post-Conflict Reconstruction; Dealing With Fighters in The Aftermath of War (London & New York: Routledge, 2009)

Stefano Guzzini&Anna Leander, Constructivism & International Relations, Alexander Wendt and His Critics (London&New York:

Routledge,2006)

Zehfuss,Maja, Constructivism in international relation The Politic of Reality (Cambridge University Press,2004) Tempo interaktif Internasional, tanggal 26 April 2008. Diunduh tanggal 26 desember 2010 (www.tempointeraktif.com)

http://www.detikbandung.co.id.html Diunduh dari detikbandung diunduh tanggal 28 Desember 2010

Tempo interaktif, bisnis, Indonesia dan Timor Leste Jalin Kesepakatan di Bidang Transportasi Udara, Senin, 01 November 2010 | 13:22 WIB; diunduh tanggal 26 esember 2010 http://www.tempointeraktif.com.html

VOI (Voice of Indonesia), Nilai positif Bila Timur Leste menjadi Anggota ASEAN; tanggal 7 Agustus 2010. Diunduh pada tanggal 26 Desember 2020 (www.VOI.org)

Antara News, Timor Leste Harap Gabung Asean Tahun Depan, 9 Desember 2010; diunduh tanggal 26 De2010(www.antaranews.com) RI-Portugal Dukung Timor Leste Masuk ASEAN AUGUST 5, 2010 <HTTP//WWW.ARSIPBERITA.COM>

Anda mungkin juga menyukai