Anda di halaman 1dari 3

Tekanan teman sebaya saat ini sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang khususnya remaja.

Sebenarnya tekanan teman sebaya dapat menimpa siapa saja, bahkan orang dewasa sekalipun. Tetapi mengapa di kalangan remaja saja yang paling heboh dan sangat rentan pengaruhnya? Tentu karena efeknya lebih mengkhawatirkan jika remaja yang menjadi korbannya. Berbeda dengan orang dewasa yang lebih kritis dalam menerima sebuah pengaruh atau ajakan, sedangkan remaja merupakan makhluk yang masih berada pada tahap pencarian jati diri, terkenal dengan sifat labil yang masih sangat dominan. Hal ini memberi peluang besar terhadap pengaruh-pengaruh luar untuk masuk dan menguasai kepribadian dan sikap seorang remaja. Sebagian besar remaja menganggap teman adalah segalanya, atau sahabat adalah segalanya. Jadi, bukan sebuah hal ini aneh jika di dalamnya terjadi hubungan saling memengaruhi satu sama lain. Kuatnya pengaruh teman sebaya memang tidak bisa dipungkiri bahkan akan sangat terasa saat temannya semakin bertambah dan intesitas hubungan semakin meluas. Contohnya, dalam menjalin persahabatan, seperti dalam pemahaman remaja, sahabat adalah segalanya maka dimana pun dan apapun yang dilakukan seorang sahabat akan didukung dan ditemani oleh sahabatnya yang lain. Memang di isisi lain remaja akan terlatih untuk menjadi sosok setia kawan, dan saling peduli serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Tapi, bagaimana jika persahabatan itu malah semakin menjurus ke sebuah lembah curam. Karena pada kenyataannya, semakin sering menghabiskan waktu bersama, makin kuat juga tuntutan agar kita dapat menyesuaikan diri dengannya dan makin banyak orang terdekat kita maka semakin banyak yang harus disesuaikan. Tapi, demi diterima dengan baik dalam sebuah hubungan pertemanan atau sebuah kelompok yang selama ini diidam-idamkannnya, maka bukan menjadi sebuah masalah bagi sebagian besar remaja untuk melakukan apapun. Hingga saat dia masuk menjadi anggota di dalamnya dia melakukan segala sesuatu bahkan tanpa melihat apa untungnya pada dirinya sendiri. Remaja memang sering tidak menyadari telah menjadi korban tekanan teman sebayanya. Bahkan karena terlalu nyamannya bergaul dan bangga telah menjadi anggota dalam kelompok idamannya hinggal hal yang tidak bagus sekalipun akan tetap terasa nyaman.. Padahal dominasi tekanan teman sebayanya ini sangat berdampak serius, bukan hanya sekedar mempengaruhi selera musik, hobi, ataupun cara berpakaian tetapi juga kepribadian seseorang. Tidak bisa menjadi diri sendiri Hal ini terjadi karena remaja tersebut terlalu peduli dengan pendapat teman. Saat telah menjalin hubungan dalam sebuah pertemanan maka seorang remaja mau tidak mau harus mengikuti kebiasaan teman-teman kelompoknya karena hal itulah yang akan membuat temannya lebih dekat dan menyukainya. Dia tidak mungkin menolak ajakan kelompoknya. Selain itu juga setelah masuk ke dalam sebuah kelompok maka apapun yang kita lakukan juga harus diketahui dan sesuai persetujuan teman-teman. Bahkan hal terkecil sekalipun misalnya, saat akan menghadiri sebuah pesta dan menginginkan gaun tertentu untuk dikenakan. Bergantung pada keberadaan teman Karena tingkah dan perilaku terlalu dikuasai oleh teman maka remaja itupun semakin tergantung

pada keberadaan temannya. Dia takkan mampu bertindak sendiri, bahkan untuk urusannya sendiri dia akan berpedoman pada keputusan sahabat/temannya. Hal ini tentu membuat remaja tidak bisa mandiri dan berkembang. Dia hanya mampu berada di dalam lingkungan itu-itu saja, tidak mampu membuka matanya lebar-lebar menatap dunia yang bebas karena temannya terlalu mendominasi pikirannya. Mudah tertular kebiasaan buruk Bukan hal mustahil seorang remaja tiba-tiba merubah kesukaan dan kebiasaannya saat telah bergabung dengan teman-temannya. Remaja terlebih cowok sangat mengagung-agungkan harga diri, sehingga dia akan melakukan segala hal agar harga dirinya tidak dilecehkan. Misalnya, saat teman kelompoknya mengajak dia untuk merokok padahal dia tidak biasa merokok, tapi mau tidak mau dia akan merokok juga mengikuti kemauan teman-temannya untuk menghindari ledekan dari teman kelompoknya. Memiliki banyak beban dalam menjalani hidup Keinginan untuk menjadi sosok yang sangat diperhatikan dan disayangi akan semakin kuat. Segala hal pun akan dilakukan. Misalkan menghamburkan uang untuk menyenangkan teman, atau meniru kebiasaan teman agar sebanding dengan lainnya. Pikiran semakin terbebani, setiap saat hanya memikirkan cara-cara untuk membuat teman kelompok menerimanya dengan baik, sehingga hal lain pun yang berkaitan dengan kepentingannya dan masa depan sendiri akan semakin jauh di pikirannya, dia akan semakin terbebani dengan keberadaannya di dalam kelompok bergaulnya. Hal di atas hanya sebagian kecil pengaruh negatif dari dominasi tekanan teman sebaya untuk sang korban. Oleh karena itu, seharusnya remaja menanamkan rasa percaya diri dan menjadi diri sendiri. Siapapun dirinya memang sudah seharusnya menerima setiap kelebihan dan kekurangannya. Tidak harus menjadi pribadi orang lain, menginginkan pribadi yang sempurna, apalagi memalsukan diri akibat dari tuntutan teman-teman. Karena setiap manusia itu tidak ada yang sempurna dan pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda, jadi, tanamkan dalam diri untuk tidak malu menjadi diri sendiri, jadilah sebuah pribadi yang unik. Remaja tidak perlu takut akan kehilangan teman, cobalah untuk mempertahankan pendapat sendiri jika menurut kamu benar. Karena menjadi diri sendiri pun anda pasti akan memiliki teman, pasti banyak yang akan tertarik dengan kepribadian kamu dan ingin berteman dengan kamu. Sebaliknya kamu mesti mendominasi teman dengan teladan yang baik. Hal ini menjadi kesempatan kamu untuk mempengaruhi orang lain ke dalam hal positif. Beberapa cara untuk melepas diri dari pengaruh buruk teman yaitu; -Komunikasi, termasuk berani menolak dan mengatakan "tidak", jika memang anda anggap itu tidak benar. Apalagi jika berakibat buruk terhadap diri sendiri, cobalah jangan melakukan sesuatu hal karena terpaksa dan berani mengambil tindakan sendiri. - Menambah teman, tidak perlu terpaku pada teman tertentu apalagi membentuk geng atau kelompok. Cobalah netral dan bergaul dengan siapa saja. Hal ini lebih memungkinkan remaja terlepas dari tekanan teman sebaya.

-Menyibukan diri dengan kegiatan yang bermanfaat. Dengan kesibukan akibat banyak kegitan akan membuat remaja tidak terus memikirkan teman dan lebih memikirkan perkembangan diri sendiri. - Kenalilah diri sendiri. Semakin remaja mengenal dirinya sendiri maka semakin sulit juga remaja terpengaruh pada hal negatif. Karena dia akan lebih tahu bagaimana dirinya, dan standar kemampuan dirinya hingga tidak ingin memaksakan diri jika memang dia tidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai