Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


3.1

Precedence Diagram
Seperti halnya pada pembuatan produk Comfort Taxy, di mana untuk

membuat precedence diagram ini dibuat berdasarkan peta proses operasi dan peta
perakitan. Dari hasil praktikum pada modul II mengenai perakitan kita dapat
membuat sebuah precedence diagram untuk mengetahui waktu siklus dan waktu
baku dari ketiga stasiun kerja yang ada yaitu stasiun kerja I, stasiun kerja II dan
stasiun kerja III.
Dari hasil peta proses operasi dan perakitan pada modul II, maka didapatlah
sebuah precedence diagram untuk membuat suatu penyelesaian keseimbangan
lintasan yang diperlukan dalam pengolahan data pada bab III ini. Dengan berbagai
metode-metode yang ada kita dapat mengetahui metode yang mana memiliki waktu
siklus terkecil
Secara umum mengenai gambaran precedence diagram, kami melihat
terdapat 47 bagian dari precedence diagram dari pembuatan produk Comfort Taxy
ini. Untuk lebih jelas lagi, kita dapat melihat precedence diagram pada pembuatan
Comfort Taxy pada gambar di bawah ini.

56,58

5,12

7,13

7,75

4,60

4,90
6

11,07 16,26
7

5,96

5,21
11

12,81
13

5,46
14

4,33

12,15

52,43 54,06

15

16

17

6,04
10

44,76

38,72

39,17

44,31

60,95

82,89

32,56

29,46

37,39

27

28

30

32

35

37

38

40

41

18

17,79

17,64

19

20

5,66
12
40,21

27,75

21

22

33,25

36,55

24

25

45,66 22,75
23

26

28,55
29
54,56
31
27,51
33

25,88
34

28,67
36
82,66
39
4,87
44

Gambar 3.1 Precedence Diagram pembuatan produk Comfort Taxy

43,50
42

13,08
43

10,38
45

7,53
46

5,06
47

Keterangan :
1

Chasis mobil+Switch ON/Off (2 Kecil)

= Chasis mobil+Lempe= ngan Baterai

= Chasis mobil+Penutup Baterai

= Dudukan Mesin Bawah+Piringan Roda Gigi Sedang No.1

= Dudukan Mesin Bwh+Piringan Roda Gigi Sedang No.2+As

= Dudukan Mesin Bwh+Piringan Roda Gigi Sedang No.3+As

= Dudukan Mesin Bawah+Piringan Roda Gigi Besar No.4

= Dudukan Mesin Bawah+Piringan Roda Gigi Kecil+As

= Kegiatan 1+Piringan Gigi No.5+As

10

= Dudukan Mesin Bawah+Roda Gigi Sedang+As

11

= Dudukan Mesin Bawah+Roda Gigi Kecil

12

= Dudukan Mesin Atas+Dinamo

13

= Kegiatan 8+Kegiatan 9 (2)

14

= Piringan Engkol Tuas OtomatisWifer+As+Kegiatan 10

15

= Kegiatan 11+piringan Roda Gigi Jumbo (1)

16

= Kegiatan 12+Piringan Roda Gigi Tuaas Pintu (1)

17

= Chasis mobil+Stasiun I

18

= Kegiatan 4+Propeler Tuas Pintu (2)

19

= Kegiatan 5+Engkol Tuas Pintu R (1)

20

= Kegiatan 6+Engkol Tuas Pintu L (1)

21

= Bodi Taxi+Head Taxi (2)

22

= Bodi Taxi+Bamper Belakang (1)

23

= Bodi Taxi+Kaca Belakang (1)

24

= Kaca Depan+Wifer Kanan ( R ) +Tuas Wifer kanan (R)

25

= Kegiatan 4+Wifer Kiri (L)+Tuas Wifer Kiri (L) (1)

26

= Bodi Taksi+Kegiatan 5(1)

27

= Kegiatan 6+Dash Board (2)

28

= Kegiatan 7+Tuas Otomatis Wifer (3)

29

= Pintu Dpn R+Tuas Pintu Dpn R+Interior Pintu Dpn R (1)

30

= Bodi Taxi+Kegiatan 9+Per Pintu Depan R (1)

31

= Pintu Dpn (L)+Tuas Pintu Depan L+interior Pintu Depan L

32

= Bodi taxi+kegiatan 11+Per Pintu Depan L (1)

33

= Under Plat Interior+Kursi R (1)

34

= Kegiatan 13+Kursi L (1)

35

= Bodi Taxi+Kegiatan 14 (2)

36

= Pintu Blkng R+Tuas Pintu Blkng R+Interior Pintu Blkng R

37

= Bodi Taxi+Kegiatan 16 (1)

38

= Bodi Taxi+per Pintu Belakang R+Kegiatan 17 (1)

39

= Pintu Blkng L+T Pintu Blkng L+Interior Pintu Blkng L(1)

40

= Bodi taxi+kegiatan 19 (1)

41

= Bodi Taxi+Per Pintu Belakang L+Kegiatan 20 (1)

42

= Kegiatan 7+Stasiun II (6)

43

= Kegiatan 8+Sarang Roda Peluncur+Piringan Pengunci

44

= As Roda Gigi Peluncur+Roda Peluncur

45

= Kegiatan 9+Kegiatan 10+Penutup Sarang Roda Peluncur

46

= Kegiatan 11+Ban

47

= Kegiatan 12+Veleg
3.2

Penentuan Jumlah Stasiun Kerja Minimum


Dalam penentuan jumlah staiun kerja, hal yang perlu diperhatikan pertama

sekali adalah menghitung waktu siklus dari Regular Time (RT) optimal yang
megacu pada nilai demand yang terbesar.
CT =

RT Optimal
WS (OPC)
Demand Terbesar

Diketahui data dari perencanaan produksi (aggregate planning) adalah


sebagai berikut :
RT optimal

= 149 unit

Demand Terbesar

= 148 unit

Dengan demikian besarnya Cycle Time dapat diketahui sebagai berikut :


Ws (OPC) = 705 detik
CT =

148
705
149

= 700,26 detik
Dari nilai CT ini maka akan diketahui jumlah stasiun minimum.

Jumlah stasiun =

Wi
CT

Jika diketahui

Wi = 1302,58, maka
Jumlah stasiun =

3.3

1302,58
= 1,86= 2 stasiun
700,26

Perhitungan Line Balancing Dengan Tiga Metode


Line Balancing dapat dihitung dengan

menggunakan 3 metode yaitu

metode Ranked Positioned Weight (RPW), metode Largest Candidate Rule (LCR),
dan metode Region Approach (RA). Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan
dengan menggunakan 3 metode tersebut dapat kita lihat sebagai berikut :
3.3.1

Metode Ranked Position Weight (RPW)


Dari data yang dilihat dari precendence diagram maka akan terlihat hasil

rankingnya sebagai berikut :


Tabel 3.1 Perhitungan Metode RPW
Nama
Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Prodecessor

Wi

Rangking

1,2,3,17,18,19,20,42,43,45,46,47

290.3
233.72
228.6
318.01
310.26
305.66
300.76
289.69
273.43
267.47
261.43
261.88
256.22
243.41
237.95
233.62

22
32
34
17
18
19
21
23
24
26
27
28
29
30
31
33

2,3,17,18,19,20,42,43,45,46,47
3,17,18,19,20,42,43,45,46,47
4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
10,11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
11,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
12,13,14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
13.14.15.16.17.18.19.20.42.43,45,46,47
14,15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
15,16,17,18,19,20,42,43,45,46,47
16,17,18,19,20,42,43,45,46,47

Tabel 3.1 Perhitungan Metode RPW (Lanjutan)

Nama
Kegiatan

Prodecessor

Wi

Rangking

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

17.18,19,20,42,43,45,46,47
18,19,20,42,43,45,46,47
19,20,42,43,45,46,47
20,42,43,45,46,47
21,22,23,26,27,28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
22,23,26,27,28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
23,26,27,28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
24,25,26,27,28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
25,26,27,28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
26,27,28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
27,28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
28,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
29,30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
30,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
31,32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
32,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
33,34,35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
34,35,37,38,40,4142,43,45,46,47
35,37,38,40,41,42,43,45,46,47
36,37,38,40,41,42,42,43,45,46,47
37,38,40,41,42,43,45,46,47
38,40,41,42,43,45,46,47
39,40,41,42,43,45,46,47
40,41,42,43,45,46,47
41,42,43,45,46,47
42,43,45,46,47
43,45,46,47
44,45,46,47
45,46,47
46,47
47

221.47
169.04
114.98
97.19
667.13
626.92
599.17
623,31
590.06
553.51
530.76
486
475.83
447.28
462.67
408.11
417.19
389.68
363.8
331.52
302.85
219.96
270.06
187.4
157.94
79.55
36.05
27.84
22.97
12.59
5.06

35
38
40
41
1
2
4
3
5
6
7
8
9
11
10
13
12
14
15
16
20
36
25
36
39
42
43
44
45
46
47

Tabel 3.2 Pembebanan Kerja Per Stasiun RPW


Stasiun
Kerja
I
II

3.3.2

Nama Kegiatan

Ws

21,22,24,23,25,26,27,28,29,31,30,33,32,34,35,36,4,5,6,37
7,1,8,9,39,10,12,11,13,14,15,2,16,3,17,38,40,18,41,19,20,42,43,44,45,46,4
7

699,39

Metode Largest Candidate Rule (LCR)


Tabel 3.3 Perhitungan Metode LCR

603,19

Nama
Kegiatan

Wi

Rangking

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

56.58
5.12
7.13
7.75
4.6
4.9
11.07
16.26
5.96
6.04
5.21
5.66
12.81
5.46
4.33
12.15
52.43
54.06
17.79
17.64
40.21
27.75
45.66
33.25
36.55
22.75
44.76
38.72
28.55
39.17
54.56
44.31
27.51
25.88
60.95
28.67
82.89
32.56
82.66

4
42
36
34
46
44
32
28
38
37
41
39
30
40
47
31
7
6
26
27
12
22
8
17
16
25
9
14
21
13
5
10
23
24
3
20
1
18
2

Tabel 3.3 Perhitungan Metode LCR (Lanjutan)


Nama
Kegiatan
40
41
42

Wi

Rangking

29.46
78.39
43.5

19
15
11

43
44
45
46
47

13.08
4.87
10.38
7.53
5.06

29
45
33
35
43

Tabel 3.4 Pembebanan Kerja Per Stasiun LCR


Stasiun
Kerja
I
II

Nama Kegiatan

Ws

37,39,35,1,31,18,17, 23,27,32,42,21
30,28,41,25,24,38,40,36,29,22,33,34,26,19,20,8,43,13,16,7,45,4,46,3,10,9,12,14,
11,2,47,6,44,5,15

662,57
640,01

3.3.3

Metode Region Approach (RA)

56,58

5,12

7,13

7,75

4,60
5

4,90
6

11,07 16,26
7

5,21
11

12,81
13

5,46
14

12,15

6,04
10

4,33

5,96

15

16

52,43 54,06
17

44,76

38,72

39,17

44,31

60,95

82,89

32,56

29,46

37,39

27

28

30

32

35

37

38

40

41

18

17,79 17,64
19

20

5,66
12
40,21

27,75

21

22

33,25

36,55

24

25

45,66 22,75
23

26

43,50
42

28,55
29
54,56
31
27,51
33

25,88
34

28,67
36
82,66
39
4,87
44

Gambar 3.2 Precedence Diagram pembuatan produk Comfort Taxy

13,08
43

10,38
45

7,53
46

5,06
47

Tabel 3.5 Pembebanan Kerja Stasiun RA


Stasiun
Kerja

Nama Kegiatan

Ws

1,4,12,21,24,29,31,33,36,39,44,2,5,22,25,34,3,6,23,7,26,8,27,9,28,10

673,43

II

30,11,32,13,35,14,37,15,38,16,40,17,41,18,19,20,43,45,46,47

629,16

3.4

Parameter Yang Berpengaruh

3.4.1

Metode Rangked Position Weight (RPW)


Diketahui :
Ws = 699,39 detik
Wi = 1302,58 detik
n = 2 stasiun

a.

Waktu Menganggur (Delay Time)


DT

= nWs - Wi
= (2 699,39) 1302,58
= 96,2 detik

b. Keseimbangan Waktu Senggang


KWS

=
=

n(WS ) Wi
n(WS )

100 %

2(699,39) 1302,58
100%
2(699,39)

= 6,87 %
c. Efisiensi Stasiun Kerja
ESKn

EKS1

Wi
100%
Ws
699,39
100%
699,39

= 100 %

EKS2

603,19
100%
699,39

= 86,24 %
d. Efisiensi Lintasan
EF

=
=

Wi
n(Ws)

100%

1302,58
100%
2(699,39)

= 93,12 %
3.4.2

Metode Largest Candidate Rule (LCR)


Diketahui :
Ws = 662,57 detik
Wi = 1302,58 detik
n = 2 stasiun

Waktu Menganggur (Delay Time)


DT

= nWs - Wi
= (2 662,57) 1302,58
= 22,56 detik

b. Keseimbangan Waktu Senggang


KWS

=
=

n(WS ) Wi
n(WS )

100 %

2(662,57) 1302,58
100%
2(662,57)

= 1,70 %
c. Efisiensi Stasiun Kerja
ESKn

EKS1

Wi
100%
Ws
662,57
100%
662,57

= 100 %
EKS2

640,01
100%
662,57

= 96,59 %
d. Efisiensi Lintasan
EF

=
=

Wi
n(Ws)

100%

1302,58
100%
2(662,57)

= 98,29 %
3.4.3

Metode Region Approach (RA)


Diketahui :
Ws = 673,43 detik
Wi = 1302,58 detik
n = 2 stasiun

a.

Waktu Menganggur (Delay Time)


DT

= nWs - Wi
= (2 673,43) 1302,58
= 44,28 detik

b.Keseimbangan Waktu Senggang


KWS

=
=

n(WS ) Wi
n(WS )

100 %

2(673,43) 1302,58
100%
2(673,43)

= 3,28 %
c.Efisiensi Stasiun Kerja
ESKn

EKS1

Wi
100%
Ws
673,43
100%
673,43

= 100 %
EKS2

629,16
100%
673,43

= 93,42 %
d.
EF

Efisiensi Lintasan
=
=

Wi

100%

n(Ws)

1302,58
100%
2(673,43)

= 96,71 %
3.4

Perbandingan Hasil dari Ketiga Metode Line Balancing Yaitu Metode


Ranked Positioned Weight (RPW), Metode Largest Candidate Rule
(LCR), dan Metode Region Approach (RA)
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan ketiga metode Line

Balancing yaitu metode metode Ranked Positioned Weight (RPW), metode Largest
Candidate Rule (LCR), dan metode Region Approach (RA), maka dapat dilihat
hasil perbandingan dari ketiga metode tersebut sebagai berikut :
Tabel 3.6 Perbandingan Hasil Ketiga Metode Line Balancing
Metode
Parameter
DT (detik)
KWS
ESK 1
EKS 2
EF
Rank

Dari perbandingan

RPW

LCR

96,2
22,56
6,87 %
1,70 %
100 %
100 %
86,24 &
96,59 %
93,12 %
98,29 %
3
1
di atas dapat dapat dilihat kalau

adalah metode Largest Candidate Rule (LCR).

RA

44,28
3,28 %
100 %
93,42 %
96,71 %
2
metode yang terpilih

Anda mungkin juga menyukai