Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang Geografi adalah mata pelajaran yang sangat memerlukan berbagai media untuk memahami fenomena geografi, baik fisik maupun sosial. Mengamati dan memahami fenomena geografi dapat dilakukan dengan studi lapangan, tetapi hal tersebut terkendala lamanya waktu dan besarnya biaya. Untuk mengefisiensi waktu dan biaya maka dapat digunakan media lain seperti peta, globe, gambar, foto udara, dan sebagainya dalam memahami objek studi geografi. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan teknologi media pembelajaran geografi semakin berkembang dengan menggunakan perangkat komputer yang disebut CAI, atau MAL (Computer/Multimedia Assisted Learning). MAL lebih dikenal dengan pembelajaran berbasis multimedia sebagai media utama. Dalam hal ini penulis akan mengungkapkan game sebagai media pembelajaran georfi di tingkat SMA. Games merupakan media virtual yang mewadahi penggunanya untuk bermain dan adu strategi untuk dapat memecahkan suatu persoalan dan memenangkan tantangan yang disajikan didalamnya. Games yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran geografi tidak hanya bergenre edu game, tetapi juga memiliki variasi yang lebih menantang untuk dimainkan diantaranya adalah action game, adventure games, casual game, fun game, dan simulation game. Selain itu telefon seluler dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan memainkan games online geografi.1 Bermacam-macam bentuk dan isi game yang telah beredar luas di masyarakat, terdapat sejumlah game yang bernilai positif untuk mendukung kegiatan belajar megajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) misalnya game hasil manipulasi dari who wants to be a millionaire yang diubah isinya sesuai dengan materi pemetaan, sehingga nama gamenya bisa diubah menjadi who wants to be a cartographer, drag and drop map, walking arround island, dan lain-lain yang isi dan desainnya disesuaikan dengan materi kartografi atau pemetaan. Keunggulan game sebagai media pembelajaran diantaranya adalah: materi yang disajikan dalam game mudah diingat, praktis, serta kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan karena modelnya variatif. Sejauh ini, game yang beredar di masyarakat kebanyakan hanya dimainkan untuk mengisi waktu luang, menyalurkan hobi, menyegarkan fikiran dan lain-lain. Sedangkan game yang digunakan sebagai media pembelajaran sangat minim dimainkan karna isi dan desain masih membosankan serta guru geografi belum maksimal mengembangkan game sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini game bukanlah saatu-satunya media yang harus diterapkan dalam sekali tatap muka, tetapi game adalah sebagai alat untuk membantu sisiwa dalam memahami materi pelajarn yang terkandung dalam game tersebut dan mengingatnya.

Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh penggunaan game dalam mengajar pemetaan di SMA? 2. Adakah peningkatan pemahaman materi setelah belajar dengan game? 3. Adakah peningkatan kecepatan pemahaman ketika belajar dengan game? 3. Tujuan penulisan 1. Menyampaikan kepada pembaca bahwa game dapat digunakan sebagai media untuk memudahkan siswa dalam mengingat materi yang disampikan. 2. Menyampaikan gagasan untuk penelitian lebih lanjut.
2.
1

http://geomiau.multiply.com/journal/item/24

4.

Manfaat Penulisan a. Bagi siswa 1. Mendorong siswa untuk lebih interaktif atau tanggap terhadap pelajaran. 2. Mendorong siswa untuk lebih menyukai pelajan yang materi intinya adalah pemetaan. 3. Mengurangi resiko strees siswa karena model pembelajarnya vareatif.
b.

Bagi guru 1. Meningkatkan kualitas pengajaran agar lebih vareatif dalam melakukan pengajarn. 2. Meningkatkan pengetahuan guru dengan belajar membuat game sendiri. c. Bagi orang tua 1. Dapat mengarahkan anak-anaknya untuk memilih game yang bersifat edukatif. d. Bagi msyarkat umum 1. Mampu mendapatkan pengetahuan dengan bermain game. 2. Masyarakat umum yang tidak mempunyai biaya untuk sekolah dapat lebih dekat dengan ilmu pengetahuan melalui game, karena biaya untuk mengaksesnya relatif murah. e. Bagi penulis 1. Mengembangkan bakat menulis gagasan konseptual yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain. 2. Belajar menghargai karya orang lain apabila gagasan ini dipatahkan oleh hasil penelitian orang lain. 5. Kajian Pustaka

Pembahasan Kehdiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran mata pelajaran geografi, khusunya konsep yang berkaitan dengan pemetaan lebih banyak menonjol visualnya, sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata.2 Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad,2002:11) ciri media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Fiksatif (fixative property) Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek. 2. Manipulatif (manipulatif property) Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. 3. Distributif (distributive property) Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu. Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran yaitu media yang mampu menampilkan serangkaian peristiwa secara nyata terjadi dalam waktu lama dan dapat disajikan dalam waktu singkat dan suatu peristiwa yang digambarkan harus mampu mentransfer keadaan sebenarnya, sehingga tidak menimbulkan adanya verbalisme. Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika siswa berinteraksi dengan semua alat inderanya. Guru berupaya menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan siswa. Siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan. Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena seperti yang dikemukakan oleh Edgar Dale (dalam Sadiman, dkk,2003:7-8) dalam klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak, dimana partisipasi, observasi, dan pengalaman langsung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pengalaman belajar yang diterima siswa. Penyampaian suatu konsep pada siswa akan tersampaikan dengan baik jika konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat langsung didalamnya bila dibandingkan dengan konsep yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati saja. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret kepada siswa, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai contoh yaitu media pembelajaran komputer interaktif.
2

Degeng,1999:19 dengan beberapa pengubahan.

Penggunaan game sebagai media pembelajaran peta di tingkat SMA harus disesuaikan dengan perkembangan zaman agar siswa tidak bosan dengan desain dan isi dari game yang disajikan. a. Kompetensi yang harus dimiliki guru
b. 1. 2. 3. 4. 5.

Pengetahuan guru dibidang multimedia bagus serta mampu mengoperasikan komputer. Pengetahuan guru tentang game bagus agar siswa tidak bosan dengan game yang monoton. Guru memahami alur dan skenario game agar bisa menjawab ketika ada pertanyaan dari siswa yang tidak mengerti di tengah-tengah permainan. Guru mampu memberikan stimulus kepada siswa agar penggunaan game dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Guru mampu mengembangkan game agar lebih tepat sasaran karena dia lebih mengetahui kondisi siswa.

Anda mungkin juga menyukai

  • Buku Panduan Ibadah Ramadhan
    Buku Panduan Ibadah Ramadhan
    Dokumen48 halaman
    Buku Panduan Ibadah Ramadhan
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Featur Atas
    Featur Atas
    Dokumen2 halaman
    Featur Atas
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Radiasi Matahari
    Radiasi Matahari
    Dokumen4 halaman
    Radiasi Matahari
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Tugas B.inggris
    Tugas B.inggris
    Dokumen1 halaman
    Tugas B.inggris
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Huruf
    Huruf
    Dokumen1 halaman
    Huruf
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Klimatologi
    Klimatologi
    Dokumen1 halaman
    Klimatologi
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ini Untuk Melengkapi Mata Kuliah Penjaskes
    Tugas Ini Untuk Melengkapi Mata Kuliah Penjaskes
    Dokumen38 halaman
    Tugas Ini Untuk Melengkapi Mata Kuliah Penjaskes
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Soal Uas
    Kumpulan Soal Uas
    Dokumen13 halaman
    Kumpulan Soal Uas
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Geo Sosial Translaaate
    Geo Sosial Translaaate
    Dokumen2 halaman
    Geo Sosial Translaaate
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Pemahamn Konsep Geo
    Pemahamn Konsep Geo
    Dokumen40 halaman
    Pemahamn Konsep Geo
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Ejaan Yang Disempurnakan
    Ejaan Yang Disempurnakan
    Dokumen1 halaman
    Ejaan Yang Disempurnakan
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Pemenggalan Kata
    Pemenggalan Kata
    Dokumen1 halaman
    Pemenggalan Kata
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Alala
    Alala
    Dokumen1 halaman
    Alala
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat
  • Mencegah Erosi Secara Mekanik
    Mencegah Erosi Secara Mekanik
    Dokumen7 halaman
    Mencegah Erosi Secara Mekanik
    Budairi Al-Biruni Al-Asrori Al-Andonesyi
    Belum ada peringkat