Anda di halaman 1dari 14

A .

PENGERTIAN HEMODIALISIS
Hemodialisa berasal dari kata hemo artinya darah, dan dialisa artinya pemisahan atau filtrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel ( Pardede, 1996 ) . Hemodialisa adalah pengobatan bagi orang yang menurun fungsi ginjalnya.

Hemodialisa mengambil alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah dengan cara mengalirkan melalui ginjal buatan. Sampah dan air yang berlebih dibuang dari tubuh selama proses hemodialisa berlangsung, ini biasanya dilakukan oleh ginjal yang fungsinya masih baik. Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling banyak

dipilih oleh para penderita GGT. Pada prinsipnya terapi hemodialisa adalah untuk menggantikan kerja dari ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa sisa metabolisme dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah. Menurut Tisher dan Wilcox ( 1997 ) hemodialisa didefinisikan sebagai

pergerakan larutan dan air dari darah pasien melewati membran semipermeabel ( dialyzer ) ke dalam dialisat. Dializer juga dapat dipergunakan untuk memindahkan sebagian besar volume cairan. Pemindahan ini dilakukan melalui ultrafiltrasi dimana tekanan hidrostatik menyebabkan aliran yang besar dari air plasma ( dengan perbandingan sedikit larutan ) melalui membran. Dengan memperbesar

jalan masuk pada vaskuler, antikoagulansi dan produksi dializer yang dapat dipercaya dan efisien, hemodialisa telah menjadi metode yang dominan dalam pengobatan gagal ginjal akut dan kronik di Amerika Serikat ( Tisher & Wilcox, 1997 ).

Hemodialisis adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengobati maju dan gagal ginjal permanen. Sejak tahun 1960, ketika hemodialisis pertama kali menjadi pengobatan praktis untuk gagal ginjal.Dalam beberapa tahun terakhir, lebih kompak dan sederhana dialysis mesin dialisis di rumah sakit telah semakin menarik. Tetapi bahkan dengan prosedur yang lebih baik dan peralatan, hemodialisis masih merupakan terapi yang rumit dan tidak nyaman yang membutuhkan upaya yang terkoordinasi dari seluruh tim perawatan kesehatan , termasuk dialisis perawat nephrologist, dialisis teknisi, ahli gizi, dan pekerja sosial. Ginjal yang sehat membersihkan darah dengan membuang kelebihan cairan, mineral, dan limbah. Ginjal juga membuat hormon yang menjaga tulang yang kuat dan darah yang sehat . Ketika ginjal gagal, limbah berbahaya membangun dalam tubuh , tekanan darah akan naik, dan tubuh mungkin menyimpan kelebihan cairan dan tidak membuat cukup sel darah merah. Ketika ini terjadi, seseorang membutuhkan pengobatan untuk menggantikan pekerjaan ginjal gagal.

B. PROSES HEMODIALISIS ( CUCI DARAH ) PADA PASIEN GAGAL GINJAL

Mekanisme proses pada mesin hemodialisis, darah pompa dari tubuh masuk kedalam mesin dialisis lalu dibersihkan pada dializer(ginjal buatan), lalu darah pasien yang sudah bersih dipompakan kembali ketubuh pasien. Mesin dialisis yang paling baru dipasaran telah dilengkapi oleh sistim koputerisasis dan secara terus menerus memonitor array safty-critical parameter, mencangkup laju alir darah dan dialysate, tekanan darah, tingkat detak jantung, daya konduksi, pH dll. Bila ada yang tidak normal, alarem akan berbunyi. dua diantara mesin dialisis yang paling besar adalah fresenius dan gambro. Dalam hemodialisis memerlukan akses vaskular(pembulu darah) hemodalisis (AVH) yang cukup baik agar dapat diperoleh aliran darah yang cukup besar, yaitu diperlukan kecepatan darah sebesar 200 300 ml/menit secara kontinu selama hemodialis 4-5 jam. AVH dapat berupa kateter yang dipasang dipembulu darah vena di leher atau paha yang bersifat temporer. Untuk yang permanen dibuat hubungan antara arteri dan vena, biasanya di lengan bawah disebut arteriovenous fistula, lebih populer bila disebut(brescia) cimino fistula. kemudian darah dari tubuh pasien masuk kedalam sirkulasi darah mesin hemodialisis yang terdiri dari selang inlet/arterial (ke mesin) dan selang outlet/venous (dari mesin ketubuh). kedua ujungnya disambung ke jarum dan kanula yang ditusuk kepembulu darah pasien. Darah setelah melalui selang inlet masuk kedialisar. Jumlah darah yang menempati sirkulasi darah di mesin berkisar

200ml. Dalam dialiser darah dibersihkan, sampah-sampah secara kontinu menembus membran dan menyebrang ke kompartemen dialisat. di pihak lain cairan dialisat mengalir dalam mesin hemodialisis dengan kecepatan 500ml/menit masuk kedalam dialiser pada kompartemen dialisat. Cairan dialidat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektr;it dan glukosa , cairan ini dipompa masuk kemesin sambil dicampur dengan air bersih yang telah mengalami proses pembersihan yang rumit (water treatment). Selama proses hamodialisis, darah pasien diberi heparin agar tidak membeku bila berada diluar tubuh yaitu dalam sirkulasi darah mesin. Prinsip hemodialisis sama seperti metoda dialisis. Melibatkan difusi zat terlarut ke sembrang suatu selaput semi permiabel. Prinsip pemisahan menggunakan membran ini terjadi pada dializer. Darah yang mengandung sisa-sisa meabolisme dengan konsentrasi yang tinggi dilewatkan pada membran semipermiabel yang terdapat dalam dializer, dimana dalam dilizer tersebut dialirkan dialisate dengan arah yang berlawanan(counter current). Driving force yang digunakan adalah pebedaan konsentrasi zat yang terlarut berupa racun seperti partikel-partikel kecil, seperti urea, kalium, asam urea, fosfat dan kelebihan klorida pada darah dan dialysate. Semakin besar konsentrasi racuntersebut didalam darah dan dialysate maka proses difusi semakin cepat. berlawanan dengan peritoneal dialysis, dimana pengankutan adalah antar kompartemen cairan yang statis, hemodialisis bersandar apda pengangkutan konvektif dan menggunakan konter mengalir, dimana bila diasylate mengalir kedalam berlawanan arah dengan mengalir extracorporeal sirkuit. metoda ini dapat meningkatkan efektivitas dialisis. Dialysate yang digunakan adalah larutan ion mineral yang sudah disterilkan. urea dan sisa metabolisme lainya, seperti kalium dan fosfat, berdifusi ke dalam dialysate. Selain itu untuk memisahkan yang terlarut

adalam darah digunakan prinsip ultrafiltrasi. driving force yang digunakan pada ultrafiltrasi ini adalah perbedaan tekanan hidrostatik antara darah dan dialyzer. Tekanan darah yang lebih tinggi dari dialyzer memaksa air melewati membran. Jika tekanan dari dialyzer di turunkan maka kecepatan ultrafiltrasi air dan darah akan meningkat. Jika kedua proses ini digabungkan, maka akan didapatkan darah yang bersih setelah dilewatkan melalui dialyzer. Prinsip inilah yang digunakan pada mesin hemodialisis modern, sehingga keefektifitasannya dalam menggantikan peran ginjal sangat tinggi.

C . PERSIAPAN PADA HEMODIALISIS ( CUCI DARAH ) PADA PASIEN GAGAL GINJAL

o o o o o o o

Akses dialysis Semua jalur-jalur hemodialisa Tekanan darah dan detak jantung anda Mesin dialysis Ginjal buatan Cairan yang digunakan untuk proses hemodialisa Keluhan yang anda rasakan selama proses hemodialisa Saat-saat tertentu darah anda akan diperiksa untuk melihat keadaan tubuh anda dan hasil terapi hemodialisa Pada pasien gagal ginjal yang akan dilakukan tindakan ini meliputi :

o o

Hemodialisa ini untuk permanen atau sementara. Kondisi arteri dan vena apakah ada riwayat flebitis, arteritis dsb. Penggunaan lengan yang dominan, dimana operasi dilakukan pada lengan yang nondominan.

Jadwal hemodialisa, karena operasi dilakukan sekurangnya 24 jam setelahnya dengan harapan efek heparin telah hilang, juga pada pemakai obat antikoagulan lainnya harus diperhatikan bahaya trombosis dan perdarahan.

Keluhan sesak pada posisi berbaring, sehubungan dengan posisi waktu operasi. Adanya riwayat komorbid seperti : diabetes akan mempersulit tindakan. Obat-obatan rutin yang sebelumnya diberikan kepada anda. Bahan bacaan untuk anda selama hemodialisa berlangsung, snack. Sebaiknya anda datang 10 menit sebelum jadwal anda, silahkan untuk menunggu di ruang tunggu. Bila saatnya untuk giliran anda, perawat kami akan mempersilahkan anda masuk.

Lepaskan pakaian yang berat, tas, dompet, sepatu lalu timbang diri anda. Beri tahu petugas kami berapa berat badan anda. Perawat kami akan mengukur tekanan darah anda.

D. PERIODE CUCI DARAH DILAKUKAN

Untuk gagal ginjal akut, biasanya dilakukan cuci darah sambil menunggu perbaikan fungsi ginjalnya, sedangkan untuk gagal ginjal kronik, harus dilakukan terus menerus, biasanya 3 kali seminggu dan setiap kali proses berlangsung sekitar 3-5 jam. Yang harus dipikirkan adalah biayanya yang cukup besar dan mempunyai efek samping yang cukup banyak seperti tekanan darah rendah, pembekuan darah, infeksi, sakit kepala, mual, muntah, anemia, kram otot, dan detak jantung tidak teratur.

E. SOLUSI SELAIN HEMODIALISA (CUCI DARAH ) PADA PENDERITA GAGAL GINJAL

Setiap penderita gagal ginjal pada akhirnya harus melakukan hemodialisa untuk melangsungkan kehidupannya. Sebenarnya terapi yang benar- benar

menyembuhkan ialah transplantasi ginjal . tetapi karena berbagai alas an dari segi financial , dan susahnya mencari pendonor menyebabkan orang lebih memiloh alternative lain. Ada suatu alternative lain pada penderita gagal ginjal agar dapat melangsungkan hidupnya. Cara ini lebih praktis dan efisien . salah satu bentuk kefektifan dari cara ini adalah penderita tidak perlu ke rumah sakit dan bisa dilakukan sendiri dirumah. Metode ini disebut CAPD.

F. KESIMPULAN

Cuci darah atau Hemodialisis adalah suatu proses penyaringan darah yang dilakukan oleh mesin. Cuci darah biasanya dilakukan pada penderita yang mengalami gagal ginjal. Jadi proses Cuci darah itu dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah rusak. Menurut Tisher dan Wilcox (1997) serta Havens dan Terra (2005) selama tindakan hemodialisa sering sekali ditemukan komplikasi yang terjadi, antara lain : 1) Kram otot Kram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya hemodialisa sampai mendekati waktu berakhirnya hemodialisa. Kram otot seringkali terjadi pada ultrafiltrasi (penarikan cairan) yang cepat dengan volume yang tinggi. 2) Hipotensi Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat, rendahnya dialisat natrium, penyakit jantung aterosklerotik, neuropati otonomik, dan kelebihan tambahan berat cairan. 3) Aritmia Hipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama dialisa, penurunan kalsium, magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang cepat berpengaruh terhadap aritmia pada pasien hemodialisa. 4) Sindrom ketidakseimbangan dialisa Sindrom ketidakseimbangan dialisa dipercaya secara primer dapat diakibatkan dari osmol-osmol lain dari otak dan bersihan urea yang kurang cepat dibandingkan dari darah, yang mengakibatkan suatu gradien osmotik diantara kompartemenkompartemen ini. Gradien osmotik ini menyebabkan perpindahan air ke dalam

otak yang menyebabkan oedem serebri. Sindrom ini tidak lazim dan biasanya terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisa pertama dengan azotemia berat.

G. DAFTAR PUSTAKA 1.http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/pdf/hemodi alysis.pdf 2.http://arl.blog.ittelkom.ac.id/blog/2011/07/hemodialisis/ 3. net/health/151989-apa-itu-cuci-darah.html

Anda mungkin juga menyukai