Anda di halaman 1dari 3

ABORTUS IMMINENS Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana

hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi cerviks. Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus membesar sebesar tuanya kehamilan, serviks belum membuka, dan test kehamilan positif. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya datang jika tidak ada pembuahan. Hal ini disebabkan oleh penembusan villi choreales kedalam desidua , pada saat implantasi ovum. Perdarahan implantasi biasanya sedikit, warnanya merah, dan cepat berhenti, tidak disertai mules-mules. PENATALAKSANAAN ABORTUS IMMINENS 1. Istirahat baring . Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnyaaliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik. 2. Periksa dennyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap empat jam bila pasien panas 3. Test kehamilan dapat dilakukan .Bila hasil negatif ,kemungkinan janin sudah mati. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)Penting dilakukan untuk menentukan apakah janin masih hidup. 4. Berikan obat penenang. Berikan preparat hematinik ,misalnya Sulfas Ferrosus 600-1.000 mg. 5. Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C. 6. Bersihkan vulva, minimal dua kali sekali dengan cairan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi terutama saat masihmengeluarkan cairan cokelat. Kapita Selekta Kedokteran . Jilid 1. Kelainan pada Kehamilan . Media AesculapiusFKUI . 1999.hal.263). 7. Obat-obat yang dapat diberikan: Penenang: penobarbital 3x30mg, valium Anti perdarahan: adona, transaminVitamin B kompleks Hormonal: progesterone Penguat plasenta: gestanon, duphaston Anti kontraksi rahim: duvadilan, papaverin. Macam dan lamanya perdarahan menentukan prognosis kelangsungan kehamilan. Prognosis menjadi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama,mules-mules yang disertai pendataran serta pembukaan cerviks. (Ilmu Kebidanan . Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan .Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.1999.hal.305)

PENATALAKSANAAN JUGA Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasilkonsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis abortus imminens ditentukan apabila terjadi perdarahan pervagina pada paruh pertama kehamilan. Yang pertama kali muncul biasanya adalah perdarahan, dari beberapa jam sampai beberapa hari kemudian terjadi nyeri kram perut. Nyeri abortus mungkin terasa di anterior dan jelas bersifat ritmis, nyeri dapat berupa nyeri punggung bawah yang menetap disertai perasaan tertekan di panggul, atau rasa tidak nyaman atau nyeri tumpul di garistengah suprapubis. Kadang-kadang terjadi perdarahan ringan selama beberapa minggu. Dalam hal ini perlu diputuskan apakah kehamilan dapat dilanjutkan. Sonografi vagina,pemeriksaan kuantitatif serial kadar gonadotropin korionik (hCG) serum, dan kadar progesteron serum,yang diperiksa tersendiri atau dalam berbagai kombinasi, untuk memastikan apakah terdapat janin hidup intrauterus. Dapat juga digunakan tekhnik pencitraan colour and pulsed Doppler flow per vagina dalam mengidentifikasi gestasi intrauterus hidup. Setelah konseptus meninggal, uterus harus dikosongkan. Semua jaringan yang keluar harus diperiksa untuk menentukan apakah abortusnyatelah lengkap. Kecuali apabila janin dan plasenta dapat didentifikasi secara pasti, mungkin diperlukan kuretase. Ulhasonografiabdomen atau probe vagina Dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan ini. Apabila di dalam rongga uterus terdapat jaringan dalam jumlah signifikan, maka dianjurkan dilakukan kuretase.

KOMPLIKASI YANG BERBAHAYA PADA ABORTUS Perdarahan: Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian tranfusidarah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak segera diberikan pada waktunya. Perforasi:
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperetrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini penderita perlu diamat-amati dengan teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparatomie, dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau perlu histerektomie. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang awam menimbulkan persoalan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas; mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kencing atau usus. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi ,laparatomie harus

segera dilakukan untuk menentukan luasnyacedera , untuk selanjutnya mengambil tindakantindakan seperlunya guna mengatasi komplikasi. Infeksi Abortus Infeksiosus ialah abortus yang disertai infeksi pada genetalia .Umumnya terbatas padadesidua.Diagnosis ditentukan dengan adanya abortus yang disertai gejala dan tanda infeksi alat genital ,seperti panas ,takikardia,perdarahan pervaginam yang berbau, uterus yang membesar, lembek, serta nyeri tekan , dan leukositosis. Syok: Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik), dan karena infeksi berat (syok Endoseptik ).

Penanganan ____________ Jika dicurigai suatu abortus tidak aman terjadi, periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau adanya perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi vagina untuk mengeluarkan tumbuhtumbuhan, obat-obat lokal atau bahan lainnya. Penanganan abortus imminens : 1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total. 2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual. 3. Jika perdarahan : - Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi. - Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemukan uterus yang lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola. 4. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah abortus.

Anda mungkin juga menyukai