Anda di halaman 1dari 11

Alat Kontrasepsi adalah Usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan Sementara atau Permanen.

Ada beberapa macam alat kontrasepsi seperti dalam rahim (IUD), pil, MOP maupun suntik. Alat Kontrasepsi PIL pil kontrasepsi bekerja dengan menganggu proses hormonal yang normal pada tubuh seorang wanita. Gangguan ini akan menyebabkan pematangan dan pelepasan sel telur dari indung telur akan ikut ikutan terganggu. Sel sperma tentu tidak akan berhasil membuahi sel telur bila memang tidak ada sel telur yang keluar dari indung telur. Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:

eher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma

Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD) Selain dengan memakai pil (baik dedicated pills atau pil KB biasa), metode kontrasepsi darurat lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan pemasangan AKDR jenis copper-T dalam waktu lima hari setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan. Mekanisme Kerja Sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan seksual terjadi), AKDR mengubah transporatsi tubal dan rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah hubungan seksual tertjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme kerja yang sama dengan mekanisme kerja AKDR sebagai alat kontrasepsi biasa di atas, namun pada kontrasepsi darurat ini, mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan mencegah terjadinya implantasi (penyarangan sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim). Kemanjuran Lebih dari 8400 AKDR jenis copper-T telah dipasangkan setelah terjadinya hubungan seksual sejak 1976, dengan hanya 8 kehamilan terjadi: berarti angka kehamilan di bawah satu dalam 1000, sehingga pemasangan AKDR sebagai kontrasepsi darurat menurunkan risiko kehamilan sampai lebih dari 99%. Efek Samping Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak enak di perut, perdarahan per vaginam atau spotting, dan infeksi. Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR termasuk: perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran rahim. Pemasangan AKDR dan Infeksi Menular Seksual termasuk HIV Untuk mereka yang berisiko tinggi untuk tertular IMS, pemakaian pil lebih aman daripada pemasangan AKDR, sebab pada saat pemasangan, bakteri dapat ikut masuk ke dalam rongga rahim yang steril. Jika tidak diobati dapat menyebabkan infeksi yang kemudian bisa berakibat terjadinya Penyakit Radang Panggul (PRP). Infeksi HIV juga dapat meningkatkan risiko PRP sehubungan dengan pemasangan AKDR.

Alat KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJEKSI) -DEPO PROVERAKontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun. JENIS KB SUNTIK Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem b.Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008). Alat Kontrasepsei MOP Banyak masyarakat yang salah paham antara kebiri dengan MOP,kebiri adalah pengangkatan testis, sementara MOP dilakukan dengan membuat satu atau dua sayatan kecil pada kulit scrotum (kantung buah zakar), kemudian saluran keluarnya diikat sehingga ketika keluar tidak mengandung sperma lagi. Dengan MOP, produksi hormon testoteron pria tetap berjalan seperti biasa. Sementara kebiri membuat laki-laki tidak bisa memproduksi sperma lagi. MOP ini tidak perlu dikhawatirkan menimbulkan impotensi, semua fungsi kejantanan lakilaki masih normal dengan metode MOP

Alat Kontrasepsi Alami untuk Pria


JIKA alat kontrasepsi bagi pria yang paling dikenal adalah kondom dan vasektomi, ternyata beberapa tumbuhan pun ada yang memiliki potensi sebagai alat kontrasepsi. Apa saja? Dr Abdul Mun'im MSi Apt, ahli herbal dari Departemen Farmasi FMIPA UI membeberkan beberapa tanaman yang dijadikan herbal yang berguna sebagai alat kontrasepsi alami. Berikut tiga herbal yang dinilai paling mudah didapatkan masyarakat yang dapat dijadikan alat kontrasepsi alami untuk pria. Biji kapas (mian hua zi) Berdasarkan hasil penelitian, sejak 1970 minyak dari biji kapas merupakan kontrasepsi pada pria. Hal ini berdasarkan penemuan di China bahwa minyak dari biji kapas yang digunakan untuk memasak akan menyebabkan ketidaksuburan (infertilitas) pada pria. Zat aktif tersebut adalah gosipol. Minyak biji kapas menyebabkan degenerasi sel yang memproduksi sperma. Selain dapat dijadikan alat kontrasepsi bagi pria karena mampu menyebabkan penurunan jumlah sperma, biji kapas yang memiliki rasa pedas dan bersifat panas ini memiliki manfaat lain. Beberapa

diantaranya adalah sebagai tonik untuk hati dan ginjal, menguatkan tulang punggung dan lutut, menghentikan perdarahan, pereda demam, antiradang dan pelembut kulit. Selain itu mempunyai efek antibakteri dan antivirus. Gandarusa Gandarusa diyakini mampu memengaruhi produksi enzim hialuronidase dalam sperma laki-laki. Enzim inilah yang berfungsi melunakkan dinding sel telur sehingga sperma dapat menembus sel telur wanita untuk proses pembuahan. Efek gandarusa terhadap penurunan aktivitas hialuronidase sebelumnya telah diteliti pada spermatozoa mencit. Penurunan aktivitas hialuronidase yang timbul akibat pemberian ekstrak gandarusa membuat sperma tidak mampu menembus sel telur. Biji pepaya Ekstrak biji pepaya pernah disuntikkan kepada tikus dan membuktikan dapat menurunkan spermatogenesis (sel sperma yang matang dalam spesies jantan/proses pembentukan mani).

Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Dalam hal ini pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui pengaturan kelahiran.

Jenis Kontrasepsi
Kontrasepsi dapat dilakukan dengan alat bantu maupun tanpa alat bantu. Metode kontrasepsi tanpa alat bantu disebut juga KB sistem kalender atau abstinesia. Cara KB dengan sistem kalender adalah mengatur kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual pada saat wanita dalam masa subur. Masa subur berkaitan dengan terjadinya siklus menstruasi atau datang bulan. Masa subur wanita adalah kurang lebih satu minggu sebelum menstruasi dan satu minggu sesudah menstruasi.

Jenis kontrasepsi yang kedua adalah kontrasepsi dengan alat bantu. Dengan alat bantu kontrasepsi memungkinkan sperma dan sel telur tidak dapat bertemu walaupun terjadi ejakulasi di dalam vagina saat melakukan hubungan seksual. Pemakaian alat kontrasepsi masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama golongan agamawan. Namun saat ini masyarakat telah banyak memanfaatkan alat kontrasepsi untuk membantu mengatur kelahiran anak.

Macam-macam Alat Kontrasepsi


Berikut ini contoh alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini beserta kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan dalam pemakaiannya.

1. IUD (Intra Uterine Device)

IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, dan harus diganti apabila sudah dipakai dalam masa tertentu. Kelebihan penggunaan IUD adalah sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Sedangkan kekurangan penggunaan IUD adalah dapat menyebabkan pendarahan di luar siklus menstruasi yang dialami wanita.

Cara kerja IUD, banyak yang berpendapat bahwa cara kerja dari IUD ini adalah dengan menyulitkan bertemunya sperma dan sel telur. Namun beberapa dokter muslim menjelaskan bahwa sifat kerja IUD adalah mencegah bersemainya sel telur yang telah dibuahi di dalam Rahim (telah berbentuk zygot), sehingga dapat diartikan membunuh bayi diusia dini. Sehingga beberapa ulama berpendapat bahwa penggunaan IUD haram.

2. Kondom.

Kondom digunakan pada penis pria untuk mencegah sperma bertemu sel telur ketika terjadi ejakulasi. Kondom berupa sarung karet yang terbuat dari bahan lateks. Kelebihan penggunaan kondom adalah mudah digunakan dan tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai. Kekurangan penggunaan kondom adalah terjadinya kebocoran cairan mani dan alergi pada pemakaian bahan-bahan kondom tertentu.

3. KB Suntik.

KB Suntik dilakukan setiap 3 bulan sekali pada seorang wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur). Kelebihan menggunakan KB Suntik adalah efektif mencegah kehamilan tanpa perlu banyak tahap yang sulit. KB Suntik juga termasuk metode kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat Indonesia. Meski demikian, suntikan KB pada uji coba hewan bisa meningkatkan terjadi resiko kanker.

4. Pil KB.

Pil KB disebut juga kontrasepsi oral. Pil KB berisi hormon yang menghambat pengeluaran sel telur. Keunggulan menggunakan Pil KB adalah bisa mengatur kehamilan sekaligus efektif mencegah kanker ovarium dan endometrium. Sedangkan kelemahan penggunaan pil KB adalah harus diminum oleh wanita secara rutin. Bila tidak diminum secara rutin dan disiplin maka kemungkinan hamil tetap terjadi.

5. Implant

Metode kontrasepsi implant (susuk) ditempatkan di bawah kulit lengan wanita dan mengeluarkan hormon yang mencegah pelepasan ovum. Metode kontrasepsi ini terbilang efektif dan tidak memerlukan kedisiplinan tinggi seperti penggunaan Pil KB. Kekurangan penggunaan implant adalah bisa menyebabkan fase menstruasi tidak teratur. Selain itu, sejumlah kasus melaporkan implant yang tertanam tidak berdiam di lengan namun bergerak ke bagian tubuh terdekat lainnya.

6. Difragma

Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi uterus sehingga mencegah sperma membuahi sel telur. Metode ini tidak biasa di Indonesia karena selain mahal, pemasangannya harus dengan tenaga medis dengan biaya yang mahal. Ditambah lagi angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan

7. Jeli, busa atau spons

Jeli termasuk alat kontrasepsi yang dipakai oleh wanita yang mengandung spermisida (zat yang membunuh sel sperma) sehingga sperma gagal memasuki uterus. Jeli saat ini jarang dipakai dalam metode kontrasepsi karena tidak efektif mencegah kehamilan dan menimbulkan alergi pada sebagian besar wanita yang memakai.

Demikian informasi seksologi seputar jenis, metode dan alat kontrasepsi yang umum dipakai oleh manusia. Selain cara ini, pencegahan kehamilan juga bisa dilakukan dengan metode operasi vasektomi dan tubektomi. Penjelasan lengkap mengenai dua cara itu akan kita bahas pada artikel selanjutnya. Mudah-mudahan artikel ini bisa menambah pengetahuan Anda untuk mengatur kelahiran anak.

Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana, http://id.wikipedia.org/wiki/Kondom

Metode Alat Kontrasepsi


Alat kontrasepsi untuk beberapa wanita jadi sesuatu yang asing. Ketidaktahuan membuat para wanita itu bingung saat harus memilih metode kontrasepsi mana yang tepat saat ingin menunda kehamilan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan enam metode alat kontrasepsi. Kelebihan dan kekurangan ini diberikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana.

6 Metode Alat Kontrasepsi


1. Suntikan KB Kelebihan: Mudah digunakan. Hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur saat ingin dihentikan. Memberi perlindungan terhadap kanker rahim, kanker indung telur dan pembengkakan pinggul. Memperkecil kemungkinan kurang darah dan nyeri haid. Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan. Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah. Untuk kunjungan ulang tidak perlu terlalu tepat waktu. Jika digunakan ibu menyusui enam minggu setelah melahirkan, tidak mempengaruhi ASI. Kekurangan: Awal pemakaian bisa terjadi bercak darah. Bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Setelah setahun menggunakan dan berhenti haid belum teratur. Kesuburan lambat kembali, membutuhkan waktu empat bulan atau lebih. 2. Pil Kelebihan: Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak terputus. Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan. Bisa digunakan wanita segala usia. Kesuburan segera kembali setelah dihentikan. Mengatur siklus haid. Kekurangan: Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual. Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil. Bisa merasakan sakit kepala ringan. Berat badan bisa naik. Biasanya haid akan terhenti. Walau sangat jarang, wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau penggumpalan darah dalam pembuluh. 3. IUD Kelebihan: Pencegahan kehamilan yang ampuh untuk paling tidak 10 tahun. Tidak mengganggu hubungan seks dengan pasangan. Tidak terpengaruh obat-obatan.

Bisa subur kembali setelah IUD dikeluarkan, Tidak mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI. Dapat mencegah kehamilan di luar kandungan. Dapat digunakan sampai manopouse Kekurangan: Terjadi perubahan siklus haid. Haid lebih lama dan banyak. Bisa merasakan pembengkakan di pinggul. Pemasangannya membutuhkan prosedur medis. Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih. Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga wanita yang memakai IUD harus rutin periksa ke tenaga kesehatan. Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan. Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang darah. 4. Implan Kelebihan:

Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun). Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah dilepas. Tidak memerluka pemeriksaan dalam. Bebas dari pengaruh estrogen. Tidak mengganggu hubungan seks. Tidak menggaggu ASI Hanya perlu pemeriksa ke tenaga kesehatan jika ada keluhan Dapat dilepas sesuai kebutuhan. Kekurangan: Akan timbul perasaan mual. Bisa terjadi peningkatan atau penurunan berat badan. Bisa menimbulkan sakit kepala. Perubahan perasaan atau kegelisahan. Membutuhkan tindak pembedahan kecil untuk insersi dan pencabutan. 5. Kontrasepsi Mantap **. Tubektomi (MOW) Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen. Kelebihan:

Sangat efektif dan permanen. Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana. Tidak ada efek samping. Konseling mutlak diperlukan. Tidak mempengaruhi proses menyusui. Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan dalam fungsi seksual. Kekurangan:

Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat dipulihkan kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi. Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi. Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan. Harus dilakukan dokter terlatih atau dokter spesialis. **. Vasektomi adalah prosedur klinik Vasektomi untuk menghentikan kapasitas reproduksi (MOP) pria

dengan jalan melakukan okusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi. Kelebihan: Sangat efektif dan permanen. Tidak ada efek samping jangka panjang. Konseling dan persetujuan mutlak diperlukan. Kekurangan: Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan, akibat reaksi anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan terhadapa anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia. 6. Kondom Kelebihan: Efektif bila digunakan dengan benar. Murah dan dapat dibeli secara umum. Tidak perlu pemeriksaan khusus. Kekurangan: Efektifitas tidak terlalu tinggi. Penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi. Agak mengganggu hubungan seksual. Harus selalu tersedia.

Read more: http://dikma.info/kelebihan-kekurangan-dari-6-metode-alat-kontrasepsi/#ixzz1wk67G7ki

RAGAM ALAT KONTRASEPSI


Ada beragam alat pengontrol kehamilan atau alat kontrasepsi yang beredar di pasaran. Saking banyaknya ragam pilihan, terkadang orang pun bingung memilih alat kontrasepsi mana yang akan dipakai. Masing-masing alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu, ada baiknya kita mengenal ragam pilihan alat pengontrol kehamilan seperti berikut:

Pil

kontrasepsi

Pil ini mengandung hormon yang bisa mencegah ovarium perempuan mengeluarkan sel telur sehingga mencegah kehamilan. Perempuan yang menggunakan kontrasepsi ini harus mengkonsumsi pil tersebut setiap hari, bahkan pada waktu yang sama setiap harinya.

Keuntungan: Perempuan bisa tetap mendapatkan siklus menstruasi yang teratur dan bisa diprediksi, meskipun ada juga yang tidak mendapatkan siklus teratur. Kelemahan: Menimbulkan efek samping, seperti keinginan seksual yang berubah, mual dan muntah.

Spiral

atau intrauterine

device (IUD)

Pemakaiannya dengan memasukkan alat berbentuk T ke dalam rahim yang dilakukan oleh ginekolog, kontrasepsi ini hanya sekali pemasangannya. Keuntungan: Efektif untuk

mencegah

terjadinya

kehamilan

untuk

jangka

waktu

5-10

tahun.

Selain paling efektif, metode ini sifatnya tidak permanen sehingga bisa dilepas jika ingin punya anak lagi. Kelemahan: Memiliki risiko infeksi jika terjadi kesalahan dalam pemasangan. Beberapa pengguna IUD juga mengalami perdarahan dan keram dalam beberapa bulan pertamanya.

Suntik

Hormon

Suntik hormon dilakukan dengan cara melepaskan hormon ke dalam darah untuk mencegah ovulasi yang bisa mengakibatkan kehamilan. Kekurangan dari kontrasepsi ini adalah bisa menyebabkan iritasi ruam kulit, rasa tidak nyaman dan biasanya menyebabkan kenaikan berat badan.

Diafragma Terbuat dari bahan karet yang fleksibel seperti mangkuk yang dipasang di atas leher rahim. Diafragma membuat sperma yang akan masuk ke rahim terhalang di leher rahim. Penggunaan diafragma terbilang repot. Perempuan yang ingin menggunakan diafragma harus dicocokkan dulu ukurannya oleh dokter kandungan.

Kondom Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling murah, mudah didapat, bisa digunakan kapan saja dan mudah untuk digunakan. Namun, kondom mengurangi kenyamanan laki-laki.

Vasektomi Vasektomi adalah alat kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya. Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa yang membawa sperma keluar.

Tubektomi Tubektomi adalah kontrasepsi bedah untuk perempuan yang mana saluran tubanya diblokir atau dihambat sehingga sel telur yang dikeluarkan tidak bisa masuk ke dalam rahim.

Tersedia, Alat Kontrasepsi Aman Ibu Menyusui


Ibu menyusui tak perlu khawatir alat kontrasepsi mengganggu produksi ASI. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan alat kontrasepsi (alkon) yang aman bagi ibu menyusui. Saat ini, BKKBN menyediakan pil KB yang tidak mengganggu produksi ASI (air susu ibu) ibu menyusui.

Ini merupakan bentuk dukungan sepenuhnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, kata Kepala BKKBN pusat, Sugiri Syarief usai menghadiri Rapat Konsultasi Widyaiswara BKKBN se-Indonesia, di Kapuas Palace Pontianak, Senin (14/5). Sugiri menjelaskan, alkon seperti pil yang hanya mengandung hormon progesterone umumnya tidak akan mengganggu produksi ASI. Tetapi jika sudah mengandung hormone estrogen itu yang mengganggu, kata Sugiri, menanggapi tingginya penggunaan alkon hormonal bagi ibu menyusui yang dapat memengaruhi produksi ASI. Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Dwi Listiyawardhani, membenarkan tingginya angka pengguna alkon hormonal seperti pil dan suntik di Kalbar bagi akseptor baru. Semacam itu susah juga, karena memang dari tenaga kesehatannya yang tidak proaktif menyarankan untuk menggunakan alkon yang tidak hormonal, kata Dwi. Sebenarnya, kata dia, dari BKKBN sendiri lebih menyarankan kepada penggunaan IUD sebagai alat kontrasepsi. Kami lebih menyarankan IUD karena itu non hormonal. Tentunya tidak akan memengaruhi ASI ibu, dan keuntungan lagi ibu tidak perlu lagi merasa khawatir lupa seperti jika memakai pil atau suntik, jelas Dwi. Ibu dua anak itu menjelaskan, sebenarnya saat ini sudah ada pil KB yang tidak mengandung hormone estrogen sehingga aman digunakan bagi ibu-ibu menyusui. Saat ini sudah ada pil exclusion yang aman bagi ibu menyusui. Namun, pada intinya pil dan KB sedikit kemungkinan bisa mengganggu ASI karena saat ini sudah sangat ditekan kandungan hormonal di dalamnya, papar Dwi. Jumlah akseptor KB baru di Kalbar kini mencapai 39.377 orang dari 157.510 orang target 2012. Akseptor baru terbesar di Kabupaten Ketapang mencapai 5.530 orang. Disusul Kabupaten Kubu Raya sebanyak 4.781 orang. Sementara akseptor baru terkecil di Kabupaten Sekadau sebanyak 1.049 orang. Keikutsertaan ber-KB sebanyak hampir 70 persennya didominasi oleh pengguna pil dan suntikan yang tingkat drop out-nya cukup tinggi, katanya.

Anda mungkin juga menyukai