Anda di halaman 1dari 16

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Perkembangan dan penerapan teknologi telekomunikasi dunia yang berkembang dengan cepat, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan sistem telekomunikasiIndonesia. Beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dan kemudian pemakaian SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan bukti bahwa Indonesia juga mengikuti dan mempergunakan teknologi ini di bidang telekomunikasi. Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi. Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang pembawanya tidak merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar/cahaya laser.

1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan mengenai serat optik dan aplikasi serat optik. Dalam makalah ini aplikasi yang dibahas mengenai serat optik dalam jaringan telekomunikasi.

Bab 2

Teori Dasar 2.1 Pengertian Serat optik (fiber optic) adalah suatu pemandu gelombang cahaya (light wave guide) yang berupa suatu kabel tembus pandang (transparant), yang mana pemampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian tengah yang disebut Core dan bagian luar yang disebut Cladding. Cladding pada serat optik membungkus atau mengelilingi Core. Adapun bentuk pemampang dari core dapat bermacam-macang, antara lain : pipih, segi tiga, segi empat, segi banyak atau berbentuk lingkaran. Adapun gambar skema pemampang dari serat optik (fiber optic) dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1. Skema pemampang serat optik (fiber optic) Indeks bias bahan core harus lebih besar dari indeks bias bahan cladding. Bahan core tidak harus terbuat dari bahan yang sejenis dengan cladding, jadi serat optik (fiber optic) bisa terbuat dari selembar senar transparant yang berfungsi sebagai core dengan cladding udara, sebuah air sebagai core dan udara sebagai claddingnya, dan lain sebagainya. Bahan serat optik (fiber optic) dibuat dari bahan silica yang murni, baik sebagai core maupun cladding. Untuk membedakan antara indeks bias core dan cladding, bahan silica murni tersebut diberi campuran yang kadarnya

berbeda untuk core dan cladding. Bentuk pemampang kabel serat optik (fiber optic) yang berbentuk lingkaran diameter standarnya adalah 125 m (10-6 meter) atau sekitar 1/8 mm. Bentuk pemampang core serat optik (fiber optic) ada yang berbentuk ellips dan adapula yang berbentuk lingkaran.

Gambar 2.2 Diameter Cladding, Core/Clad Concentricity dan Fiber Curl 2.1 Jenis Serat Optik Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Multimode

Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi dengan melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut multimode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 m m dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan diameter 125 m m. Sedangkan berdasarkan susunan index biasnya serat optik multimode memiliki dua profil yaitu graded index dan step index. Pada serat graded index, serat optik mempunyai index bias cahaya yang merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan demikian cahaya yang menjalar melalui beberapa lintasan pada akhirnya akan sampai pada ujung lainnya pada waktu yang bersamaan. Berlainan dengan graded index, maka

pada serat optik step index (mempunyai index bias cahaya sama) sinar yang menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainnya dahulu (dispersi) Hal ini dapat terjadi karena lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik. Sebagai hasilnya terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar bidang frekuensi. Oleh karena itu secara praktis hanya serat optik graded index sajalah yang dipergunakan sebagai saluran transmisi serat optik multimode. 2. Single Mode Serat optik single mode/monomode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3 10 m m, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena hanya satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh index bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang lainnya (tidak terjadi dispersi). Dengan demikian serat optik singlemode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system). Sedangkan graded index dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network). Bit rate Jarak repeater Jarak repeater

( Mbit/dt ) 140 280 420 565

multimode 30 20 15 10

singlemode 50 35 33 31

2.3 Kabel Serat Optik Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, tembaga, udara dankaca. Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah

berevolusidari hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yangm embawa pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi frekuensi radio menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel atau wireless, sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980an kita mulai mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi tulang punggung komunikasi dunia, yaituserat optik , sebuah media yangmemanfaa tkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel,total internal reflection.

Gambar 2.3 Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabelakhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai satusebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi kabel yang dijualsangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat olehmata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanyasendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat olehmata.Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel udara (KU) dan kabel tanah (KT). Kabeludara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang.Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok (biasanya serat plastik yangkeras). Di sekeliling inti tersebut dipasang beberapa core. Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core,

selubung yang isinya adalahcore serat optik, dilapisi gel (katanya berfungsi juga sebagai racun tikus) danserat nilon, dibungkus lagi dengan bahan metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis jumlah core, besaran wujud akhir kabel tidaklah terlalu signifikan ukuran diameternya. 2.4 Kelebihan Serat Optik Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain :
1.

Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data,

dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan 2. 3.
4.

Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan

keamanan yang lebih tinggi

gangguan gelombang radio


5. 6.

Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api Tidak berkarat

2.5 Aplikasi Serat Optik Fiber to The Home Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.

Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ciri-ciri inheren serat optik membenarkan penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional. Dari gambar mengilustrasikan arsitektur umum dari suatu jaringan FTTH. Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum 20 km. Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan (service provider) yang berada di kantor utama disebut juga dengan central office (CO), disini terdapat peralatan yang disebut dengan OLT. Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada ONU yang ditempatkan di rumah-rumah pelanggan (customer's) melalui jaringan distribusi serat optik (Optical Distribution Network, ODN). Isyarat optik dengan panjang gelombang (wavelength) 1490 nm dari hilir (downstream) dan isyarat optik dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu (upstream) digunakan untuk mengirim data dan suara. Sedangkan layanan video dikonversi dahulu ke format optik dengan panjang gelombang 1550 nm oleh optik pemancar video (optical video transmitter). Isyarat optik 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh pengabung (coupler) dan ditransmisikan ke pelanggan secara bersama. Singkatnya, tiga panjang gelombang ini membawa informasi yang berbeda secara simultan dan dalam berbagai arah pada satu kabel serat optik yang sama. 2.5.1 Komponen Utama
1.

Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT) biasa

ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider (CO) untuk menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik aggregasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk sebagai medium penghantaran.

2.

Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adalah

peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk memberikan layananlayanan yang disediakan kepada pelanggan. Layanan data (internet), suara (telepon) dan video (TV Kabel) diberikan dari ONU kepada pelanggan pengguna melalui penghantaran media yang sesuai. Secara umum, teknologi FTTH terdiri daripada tiga jenis topologi jaringan], jaringan titik ke titik, jaringan serat optik aktif dan jaringan serat optik pasif. a. Jaringan Titik ke Titik (Point to Point) Jaringan titik ke titik (P2P) merupakan rancangan jaringan FTTH yang paling ringkas, dimana isyarat dihantar terus dari CO kepada setiap pelanggan dengan satu serat optik dan laser yang terpisah berdasarkan IEEE 802.3ah. Serat optik bentuk tunggal digunakan untuk isyarat bolak-balik dengan satu kabel serat optik sampai pertukaran setempat (Local Exchange) dan kemudian dipisah untuk masing-masing pelanggan pengguna akhir (End User). b. Jaringan Serat Optik Aktif Jaringan serat optik aktif merupakan rangkaian titik ke banyak titik (Point to Multi Point, P2MP), penggunaan teknologi ini terbatas karena biayanya sangat tinggi. Peralatan-peralatan aktif yang digunakan dalam jaringan AON termasuk optical switch, memerlukan tenaga listrik. c. Jaringan Serat Optik Pasif Jaringan serat optik pasif juga merupakan jaringan P2MP hampir sama dengan AON. Perbedaannya dimana pada titik komponen aktif digantikan oleh pencerai optik pasif (passive optical splitter). Jika dibandingkan dengan jaringan jenis AON, pemasangan jaringan jenis PON adalah lebih mudah dan murah serta tidak menggunakan komponen elektronik aktif sehingga mengurangi biaya pemeliharaan peralatan.

2.5.2 Pencerai optik pasif Pencerai optik pasif atau juga disebut dengan splitter yang digunakan dalam jaringan P2MP memiliki satu masukan dan banyak (multiple) keluaran dan bersifat pasif karena tidak memerlukan sumber energi eksternal. Rugi-rugi atau kehilangan daya optik pada pencerai serat optik pasif ini disebut juga splitter rasio, biasanya dinyatakan dalam decibel (dB) dan ini terjadi terutama bergantung kepada jumlah keluaran dari pencerai tersebut, sebagai contoh, masukan sinyal optik dibagi rata di kaskade atau cabang-cabang; misalnya sebuah splitter 1x2 hanya memiliki dua cabang maka kemungkinan kehilangan sisipan (insertion loss) adalah 3 dB (50% pada setiap keluaran); jika pada splitter 1x4, maka akan ada dua cabang ditambahkan ke masing-masing kaki 1x2, kehilangan akan bertambah lagi 3 dB sehingga menjadi 6 dB; jika dalam splitter 1x8 dua cabang atau 1x2 split akan ditambahkan ke masing-masing kaki 1x4, sehingga kembali ditambahkan 3 dB sehingga total kehilangan menjadi 9 dB, dan begitu seterusnya. Jumlah cabang keluaran Kehilangan sisipan (dB) 2 4 8 16 32 64 3 6 9 12 15 18

Pencerai optik dapat dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran serta bergantung kepada teknologi yang digunakan, paling umum dibuat dengan menggunakan

kaedah gelombang pandu planar, namun ada juga dengan menggunakan teknologi fused-biconic taper (FBT). 2.5.3 Teknologi akses PON Dalam pembangunan jaringan dengan teknologi PON, dimana isyarat hilir dari OLT dikirim ke pencerai serat optik untuk digunakan bersama oleh setiap ONU. Semakin panjang jarak feeder serat optik maka pelemahan optik akan semakin tinggi, namun split ratio maksimum berkurang. Sedangkan untuk isyarat hulu dihantar dari ONU ke OLT. Terdapat 4 jenis teknologi berbagai akses penghantaran isyarat untuk digunakan secara bersama pada suatu teknologi jaringan PON tunggal diantaranya seperti[4]: 1. 2. 3. 4. Akses Berbagai Pembahagian Waktu (Time Division Multiple Akses Berbagai Pembahagian Pembawa Sub (Subcarrier Division Akses Berbagai Pembahagian Panjang Gelombang (Wavelength Akses Berbagai Pembahagian Kode Optik (Optical Code Division

Access, TDMA) Multiple Access, SCMA) Division Multiple Access, WDMA) dan Multiple Access, OCDMA) 2.5.4 Protokol PON Berikut ini protokol PON yang telah sepakati oleh IEEE dan ITU,

Protokol PON APON/BPON Standar Penghantaran

EPON/GEPON

GPON IEEE 802.3ah

ITU-T G.983 ITU-T G.984 ATM

ATM, TDM, Ethernet Ethernet

Biaya

Rendah

Sedang 1.5 Gbps 2.5 Gbps

Paling rendah 1.25 Gbps 1.25 Gbps

Lebar jalur hulu 155 Mbps Lebar jalur hilir 622 Mbps

2.5.5 Penerapan aplikasi FTTH di Indonesia Sekarang dengan begitu pesatnya perkembangan kebutuhan akan Layanan Internet dan aplikasi multimedia lainnya, teknologi FTTH saat ini telah menjadi salah satu solusi untuk dapat memberikan layanan Triple Play yang terdiri dari Data (Internet atau Intranet), Voice/Suara (VoIP) dan Video (Interaktive TV dan Multimedia) di dalam satu infrastruktur yang praktis. Sebagai perbandingan sejak tahun 2007 di Jepang, hampir 70% masyarakat Jepang adalah pengguna internet, dan bersamaan dengan itu, minat masyarakat menjadi pelanggan FTTH juga meningkat pesat seiring dengan menurunnya minat akan Digital Subscriber Line (DSL)[5]. Sedangkan di Indonesia keinginan masyarakat akan internet masih rendah, dan tentunya alih teknologi kepada FTTH itu sendiri belum berpengaruh signifikan. Saat ini di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, kebutuhan akan akses internet yang cepat sudah cukup tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya, sehingga keinginan untuk beralih ke FTTH tentunya sudah menjadi gaya hidup tersendiri. Pemasangan jaringan instalasi serat optik merupakan bahagian yang paling mahal dalam investasi teknologi ini. Beberapa metode instalasi yang telah diperkenalkan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, anggaran yang disediakan, pilihan topologi jaringan, teknologi akses dan protokol, budaya masyarakat sekitar

serta estetika. Berikut ini ada tiga metoda yang telah diimplementasikan dalam pemasangan instalasi jaringan serat optik[6]: 1. 2. 3. Instalasi bawah tanah (direct burial) Instalasi dalam pipa (duct installation) Instalasi udara (aerial installation)

2.5.6 The link budget Link budget merupakan perhitungan keadaan sebenarnya yang harus dilakukan dalam menentukan beberapa masukan untuk sistem parameter yang akan digunakan dalam aplikasi FTTH. Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam perhitungan ini antaranya besaran sinyal optik dan noise. Faktor ini sangat penting untuk dihitung agar jaringan serat optik benar-benar telah sesuai dengan spesifikasi standar seperti yang direkomendasikan dari ITU dan IEEE. 2.5.7 Pengukuran dan pengujian Untuk mendapatkan performa yang baik, dan bebas dari kemungkinan kesalahan dalam penghantaran layanan kepada konsumen, maka setiap jaringan instalasi serat optik perlu diuji dan diukur terlebih dahulu. Berikut ini beberapa peralatan optoelektronik yang biasa digunakan dalam pengukuran dan pengujian tersebut:
1. 2.

Optical Loss Test Set (OLTS) Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR)

Dalam pengukuran dan pengujian, salah satu dari kedua peralatan ini biasanya mesti memiliki kemampuan dalam menguji serat optik pada panjang gelombang 1310 nm, 1490 nm, 1550 nm[7], dan 1625 nm[6]. Tujuan utama dari pengujian instalasi serat optik ini adalah untuk menjamin kontinuitas dan kehandalan jaringan dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Selain itu juga dapat mengurangi biaya perawatan, waktu yang diperlukan dalam memulihkan jaringan akibat kemungkinan ganguan (faulty) dari komponen-

komponen optik yang digunakan seperti konektor (connector) atau sambungan serat optik (splice).

Bab 3 Kesimpulan

Dalam perkembangan dunia telekomunikasi, jenis kabel kawat diganti dengan menggunakan fiber optik. Salah satunya dalam Fiber To The Home (FTTH) dimana FTTH adalah suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium layanan penghantaran. akan Dengan menggunakan cepat, suara metode FTTH kita akan PSTN) mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu akses internet yang (jaringan telepon, dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=fiber %20optik&source=web&cd=5&sqi=2&ved=0CGcQFjAE&url=http%3A %2F%2Fwww.wahyudi.or.id%2Fdownload%2Ffiber_optic.pdf&ei=VEm8TnxEcjqrAfkq_y3DQ&usg=AFQjCNHNW79n5Qmo5ZFV7o2QFGRW7QrChw http://www.seratoptik.com/ http://www.scribd.com/doc/32643236/Makalah-Fiber-Optik http://id.wikipedia.org/wiki/Fiber_to_the_Home

MAKALAH OPTIK

FIBER OPTIK DAN APLIKASINYA DALAM DUNIA TELEKOMUNIKASI (FTTH)

Disusun Oleh : Marrisa Arlinkha E P 140310100065

Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran 2012

Anda mungkin juga menyukai