Anda di halaman 1dari 16

ELEKTRONIKA DAYA TUGAS Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Elektronika Daya Dosen : Ir.

Dadang Lukman Hakim, MT.

disusun oleh : HANDI AGUS H. (0908810) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2011

Penyearah Gelombang Terkendali Tiga Phasa 1. Penyearah Thyristor Setengah Gelombang Tiga Phasa Rangkaian penyearah Thyristor setengah gelombang tiga phasa dengan tiga Thyristor Q1, Q2, dan Q3. Katoda ketiga Thyristor disatukan menjadi terminal positif, terminal negatif dari kawat netral N, dengan beban resistif RL (Gambar 1). Masing-masing Thyristor mendapatkan pulsa penyalaan yang berbeda-beda melalui UG1, UG2, UG3. Penyearah tiga phasa digunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata tegangan keluaran yang lebih tinggi dengan frekuensi lebih tinggi dibanding penyearah satu phasa. Aplikasi dipakai pada pengaturan motor DC dengan daya tinggi. Tegangan DC yang dihasilkan melalui beban resistif RL. Arus searah negatif kembali ke sekunder trafo melalui kawat N. Tegangan DC yang dihasilkan mengandung ripple. Karena tiap phasa tegangan masukan berbeda 120, maka pulsa penyulutan diberikan dengan beda phasa 120. Pada beban resistif, pengaturan sudut penyalaan trigger dari 0 sampai 150. Untuk beban induktif pengaturan sudut penyalaan antara 0 sampai 90 (Gambar 2).

Gambar 1. Penyearah Thyristor setengah gelombang 3 phasa

Gambar 2. Grafik pengaturan sudut penyalaan Vavg = 2


3 3 3 3 3
17 36

sin

= 2 cos = 2 cos 180 cos 85 = 2 1 + 0.08 = 2 1.08 =


3.24 2 3.24

= 6.28 = 0.515 Vm 2. Penyearah Thyristor Gelombang Penuh Tiga Phasa Penyearah Thyristor tiga phasa terdiri atas enam buah Thyristor Q1, Q2, Q3, Q4, Q5, dan Q6. Katoda dari diode Q1, Q3 dan Q5 disatukan sebagai terminal positif, dan anode dari Thyristor Q4, Q6 dan Q2 disatukan menjadi terminal negatif. Masing-masing Thyristor mendapatkan pulsa penyalaan yang berbeda-beda melalui UG1, UG2, UG3, UG4, UG5, dan UG6. Sebuah beban resistif RL sebagai beban DC

(Gambar 3). Untuk melihat urutan konduksi dari keenam Thyristor dapat dilihat dari gelombang tiga phasa (Gambar 4). Contoh ketika tegangan DC terbentuk dari puncak gelombang UL1L2 yang konduksi Thyristor Q1 + Q6, berikutnya pada puncak tegangan UL3L1 yang konduksi Thyristor Q1 + Q2 dan seterusnya. Apa yang terjadi jika salah satu dari keenam Thyristor tersebut mati (misalnya Q1) tidak bekerja, dan apa yang terjadi ketika Thyristor Q1 dan Q3 tidak bekerja? Berikan jawabannya dengan melihat gelombang sinusoida di bawah ini.

Gambar 3. Penyearah terkendali 3 phasa

Gambar 4. Bentuk tegangan DC penyearah 3 phasa Vav = 2 = 2 = 2


6 6 6
+ 6

sin sin sin

+85 0 6

180 0 115 0

6 2 6 2 6 2 6 2

[( cos )] 180 0 115 [( cos 1800 ) ( cos 1150 )] [1 0,42] [0,58]

= = = Vav

= 0,55 Vmax

Gambar 5. Urutan penyalaan Gate-Thrystor 3 phasa

REFERENSI 1. Siswoyo. (2008). Teknik Listrik Industri Jilid 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

HASIL PERCOBAAN MENGGUNAKAN PSIM 1. Penyearah setengah gelombang tidak terkendali 3 Fasa

Vmax = 2 = 380 2 = 537,4 volt

Vavg = = =

3 3 2 3 3537,4 6,28 2792,41 6,28

Line to Line = 3 = 3 380 = 658,18 volt

= 444.65 volt Vavg = 2 = =


3
5 6 6

sin cos cos 150 cos 30

3 2 3 2

= = =

3 2 3 2

1 2

3+

1 2

3 3 2

= 0,827 Vmax = = 3 3 537,4 2


2792,41 2

= 444,65 volt

2. Penyearah gelombang penuh tidak terkendali 3 Fasa

Vmax = 2 = 380 2 = 537,4 volt

Vavg =

6 2

537,4

Line to Line = 3 = 3 380 = 658.18 volt

= 513,217 volt

Tegangan Rata-Rata Pada Rangkaian Full Wave (Vavg = 0,955 Vmax ?) Vavg = 2
3 3 3 3 3 3 0

sin

= 2 cos = 2 cos cos 0 = 2 cos 180 cos 0 = 2 1 + 1 = 2 2

= 2 = 6,28 Vavg = 0,955 Vmax = 6 2 6 = 537,4 6,28 = 513,217 volt


6

3. Penyearah setengah gelombang terkendali 3 Fasa

Vmax = Veff 2 = 380 2 = 537.4 Volt

Vav

= 0.515 = 0.515 537,4 = 276,761 Volt

Line to line

= 380 x 3 = 658,18

4. Penyearah gelombang penuh terkendali 3 Fasa

Vmax = Veff 2 = 380 2 = 537.4 Volt

Vav

= 0.55 = 0.55 537,4 = 295,57 Volt

Line to line

= 380 x 3 = 658,18 V

Anda mungkin juga menyukai