Anda di halaman 1dari 27

kebanyakan bahan kimia yang berasal dari batubara pada mulanya didapatkan melalui proses destilasi destruktif yang

menghasilkan bahan-bahan aromatik. Sebagian besar zat aromatik, terutama benzen, toluen, xilena, naftalen, dan metilnaftalen di dapat dari pengolahan minyak bumi. Batubara merupakan bahan bakar penting dan merupakan sumber energi yang murah untuk pemanasan mau pun pembangkitan tenaga yang diperlukan sebagai proses.

Kokas merupakan produk yang besar tonasenya. Kebutuhan akan kokas bergantung pada kebutuhan akan baja. Sekitar 98% produksi ter batubara di dapat dari tanur basil sampingan. Bahan aromatik mentah dan senyawa-senyawa murni yang di dapat dari bahan aromatik itu hampir seluruhnya berasal dan ter batubara. Produk - produk cairnya, yang terdiri dan batubara dan cairan amonia, jumlahnya tidak sebesar jumlah zat padat dari destilasi batubara.

Gas bumi atau gas alam bukan saja merupakan gas bahan bakar yang paling penting, tetapi juga merupakan bahan baku untuk berbagai sintetis kimia. Kebanyakan perusahaan kimia yang besar-besar membangun pabrik didekat sumber gas agar dapat mengumpani proses kimia dengan gas bumi yang paling murah. Produk gas bumi penting bagi industri, misalnya metana, etana, propana, butana, pentana, LPG, dan bensin.

1. Klasifikasi Proses Pada coke oven gas ( gas tanur kokas ) untuk sintesis gas NH3 2. Bahan Baku dan bahan tambahan bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan pada coke oven gas adalah: a. Producer gas b. Udara C. Batubara d. H2SO4

3. Reaksi kimia Reaksi yang terjadi pada coke oven gas adalah:

CO + 3H2
CO + H2O H2S04 + NH3

CH4 + H2O
CO2 + H2 (NH4)2S04

H= -52,0 kkal
H = -9,806 kkal

N2 + H2

2NH3

4. Diagram alir

5. Uraian Proses batubara dipanaskan di dalam furnace pada temperatur 1000 C selama 12-2O jam. Setelah pemanasan, Produk didinginkan di dalam cooler atau pendingin. Kemudian dialirkan ke electrostatic precipitator untuk mengeluarkan ter dan debu. Produk yang bersih dimasukkan ke tangki berpengaduk dan ditambahkan H2SO4 sehingga menghasilkan (NH4) SO4 yang kemudian dialirkan menuju Hydrocarbon scrubber untuk menyerap batubara sisa dengan media penyerap minyak pada tekanan 15 atm.

Hasil penyerapan pada hydrocarbon scrubber disebut gas tanur kokas yaitu campuran gas H2, CH4, CO, dan CO2, dan imuriis seperti H2S dan CxHy. Setelah gas tanur kokas terbentuk dimasukkan ke dalam CO scrubber untuk menyerap CO2 dengan penyerap NH, kemudian dikeringkan. Pemisahan gas selanjut nya dilakukan liquefaction separator. Gas CO diserap oleh N2 cair pada CO Scrubber. Produk N2 10 % dan H2 90% digunakan untuk sintesa gas dengan penambahan N2 dihasilkan NH3.

6. Kegunaan produk
Sebagai ter batubara masih digunakan sebagai bahan bakar, pelapis jalan. Bahan aromatik dan migas , resin dan bahan kirnia karet.

Sudah terdapat proses proses modern yang dikembangkan untuk menghasilkan campuran COH2 dan batubara dan uap dibandingkan dengan gas produser. Gas bernilai kalor rendah digunakan sebagai bahan industri dan sebagal bahan antara untuk pembuatan formaldehida dan ammonia. Gas bernilai kalor sedang dapat ditransportasikan secara ekonomis melalul pipa untuk jarak antara 160-320 km. sebagian besar gas itu dimetanasi untuk menghasilkan gas bumi substitusi. Hal ini dimungkinkan dengan dipasangnya jaringan pipa gas diseluruh negeri yang menghubungkan sumber gas yang besar dengan industri dan rumah tangga.

1. Klasifikasi proses proses yang digunakan ada dua yaitu : - Dari hidrocarbon - Dari batubara 2. Bahan baku bahan baku yang digunakan pada synthesis gas adalah : - Naphta - Udara - Katalis nikel dan katalis besi oksida

3. Data kuantitatif basis 100 Nm3 H2 99 + % kemurnian Naptha 21,9 kg Steam 560 kg Fuel 22,3 kg Air dingin 6,5 ton Listrik 1,4 kWH Kapasitas produksi: 10-200 ton/hari dari H2 80.000-1.80.000 Nm3 /hari dari gas sintesia.

4. Reaksi kimia reaksi yang terjadi pada sintesia gas adalah : CnH2n+2 + nH2O Nco + (2n+1) H2 H = +52kkal untuk n=1 H = +238kkal untuk n=6 CO + 3H2 CH4 + H2O H = -52,0 kkal CO + H2O CO2 + H2 H = -9,806 kkal CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O CH4 + H2O CO + 3H2 CH4 + CO2 2CO + 2H2

5. Diagram alir

5. Uraian proses Hidrokarbon uap dipanaskan dengan steam masuk ke dalam reforming furnace. Katalis nikel dalam tabung vertikal dengan diameter 3-4 inchi dan panjang sekitar 20-25 ft. Temperature furnace pada 700oC-1000C. Panas untuk reaksi endothermis disuplai dan pembakaran gas. Dari furnace masuk ke CO conventer terjadi reaksi pada suhu 425C dan setelah itu didingink an path 35C. path absorber dipompakan potassium karbonat untuk menyerap CO2. Pada bagian atas absorber dihasilkan gas CO dan H2. Potasium karbonat dipisahkan di stripper sehingga path bagian atas stripper dihasilkan gas CO2.

Sebagian produk dan absorber diproses lanjut pada water gas shjf1 converter, untuk memisahkan gas CO dan H2 dilakukan reaksi antara CO dan H2O, reaksi terjadi dengan penambahan steam pada 350 OC dan katalis besi oksida dengan promotot cadmitmi oksida. setelah CO2 diserap CO dihilangkan dengan reaksi metanasi, pada methanator reactor pada tekanan 8 atm dan suhu 300 400 C. dihaslikan gas hidrogen dengan tingkat kemurnian 99,9%.

Pada bagian (B): Hidrokarbon uap dipanaskan oleh steam masuk ke reforiner furnace, kemudian direaksikan dengan oksigen dan udara pada combustion chamber dengan katalis Ni. Gas didinginkan di water quench tower dengan rnenyemprotkan air hingga suhu 350C. Kemudian dimasukkan ke CO shift conventer dihasilkan N2 , H2, dan C.

6. Kegunaan produk
Digunakan sebagai bahan pendukung dalam pembuatan gas. Gas bernilai kalor rendah digunakan terutama sebagai bahan industri dan sebagai bahan antara untuk pembuatan formaldehida dan ammonia.

1.

Neraca massa sintesis gas a. neraca massa pada Reformer diketahui : C2H6 =
21,9 30/ 560 18/

= 0,73

H2O =
Reaksi (1) Mula-mula : Bereaksi : Sisa : BM : Kg :

= 31,11
2H2O 31,11 1,46 29,65 18 533,7
100%

C2H6 0,73 0,73 30 -

2CO + 1,46 1,46 28 40,88

5H2 3,65 3,65 2 7,3

kmol kg/kmol kg

CH4 = N2 = O2 =

20 16/

= 1,25

79%20 28/ 21%20 32/

= 0,564 = 0,13125 202 0,13125 0,13125 0,065 32 CO2 + 2H2O 0,13125 0,065 0,13125 kmol 44 18 kg/kmol 2,86 2,36 kg

Mula-mula Bereaksi Sisa BM Kg

CH4 + : 1,25 : 0,065 : 1,185 : 16 :18,96

Tabel Neraca massa pada reformer


Komponen C2H6 H2O CO H2 CH4 O2 CO2 N2 Jumlah Kmol 0,73 31,11 1,25 0,13125 0,564 33,785 Masuk Kg 21,9 560 20 4,2 15,8 621,9 Kmol 29,781 1,64 3,65 1,185 0,065 0,564 36,705 Keluar Kg 536,06 40,88 7,3 18,96 2,86 15,8 621,86 Keterangan

Ke flue gas

Ke flue gas

b. Neraca massa pada CO Converter reaksi (3)

N2 =
O2 =

79%20 28/ 21%20 32/

= 0,564
= 0,13125 kmol

Mula-mula Bereaksi Sisa BM Kg

2CO + : 1,46 : 0,2625 : 1,1975 : 28 : 33,53

100% O2 2CO2 0,13125 0,13125 0,2625 0,2625 kmol 32 44 11,55

kg/kmol kg

Tabel Neraca Massa pasa CO Converter


Komponen CO O2 CO2 N2 Jumlah Masuk Kmol 1,46 0,13125 0,564 2,155 Keluar Kmol 1.1975 0,2625 0,054 2,024

Kg 40,88 4,2 15,8 60,88

Kg 33,53 11,55 15,8 60,88

c. Neraca massa pada Stripper CO + : 1,1975 : 0,07875 : 1,11875 : 28 : 31,325 H2O 60% 0,13125 0,07875 0,0525 18 0,945 CO2 + 0,07875 0,07875 44 3,465 H2 0,07875 0,07875 kmol 2 kg/mol 0,1575 kg

mula-mula Bereaksi Sisa BM Kg

Anda mungkin juga menyukai