Metode pencarian dalam State Space Search dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Pencarian tanpa informasi (Blind Search)
+ Breadth First Search + Depth First Search + Uniform Cost Searcch
3
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
4
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
5
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
6
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
BFS
BFS selalu mencari shortest path menuju ke goal Sangat efficient jika solusi ditemukan pada kedalaman yang pendek Tidak efficient jika solusi berada pada kedalaman yang dalam.
DFS
Dapat terperangkap di dalam tree Lebih effisien jika solusi berada di dalam kedalaman tree
Renegade node adalah node yang melanggar constraint yang telah ditetapkan pada masalah yang diberikan Recurring Node adalah node yang identik dengan salah satu ancestornya. Jika node x ke n indentik denan nodenode x ke 0... X ke n-1, yang terdapat pada path x ke 0 s.d. x ke n, maka node x ke n tersebut adalah recurring node.
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
9
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
10
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
UCS berusaha menemukan solusi menuju goal dengan cost terendah Cost dilambangkan dengan fungsi g(x)
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
11
Karena mengikuti konsep dari BFS maka UCS memiliki solusi yang optimal. Syarat yang harus dipenuhi oleh pohon UCS adalah g(SUCCESSOR(n))>=g(n) untuk setiap node n. Jika syarat tidak dipenuhi maka akan menjadi tidak complete atau optimal.
12
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
13
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
Disebut juga Informed Search atau Intellegent Serch Problem pada Blind Search (Brute Force Search, Systematic Search, Uninformed Search): Combinatorial Explosion. Inilah sebabnya blind search sering disebut sebagai Exhaustive Search (Pencarian Solusi yang Melelahkan). Pada heuristic search, ditambahkan informasi khusus yang spesifik untuk masalahnya (domain-specific information) saat memilih path / operator yang dianggap terbaik dalam melanjutkan pencarian solusi.
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
14
Heuristik Search didefinisikan dengan fungsi h(x). h(x) yang baik haruslah cepat untuk dihitung. Karakteristik nilai h(x):
h(x)>=0, untuk semua state x h(x)=0, menunjukkan bahwa x adalah sebuah goal state h(x)=tak terbatas, menunjukkan bahwa state n adalah sebuah kondisi saat mana sebuah goal state tidak mungkin terjangkau.
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
15
16
8-Puzzle
h(x) : Jumlah kotak yang tidak cocok (mismatched) pada 2 konfigurasi papan yang berbeda.
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
17
Implementasi dari OPEN berubah menjadi priority queue sedangkan close tetap berupa stack.
18
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
19
Untuk implementasinya Priority Queue dapat diimplementasikan dengan heap data structures seperti binary heap. Selain dengan menggunakan tree juga dapat menggunakan self balancing binary search tree. Untuk implementasi bagi data integer dapat menggunakan struktur data seperti berikut agar lebih optimal :
van Emde Boas tree Fusion Tree
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
20
21
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
Dua cara populer untuk mengukur unjuk kerja dari State-Space Solution Search adalah penetrance dan effective branching factor. Penetrance dihitung secara sederhana dengan rumus: L P = --N
dimana:
+ L adalah panjang dari path solusi + N adalah total jumlah node yang digenerate dalam state-space.
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
22
Secara umum penetrance yang lebih besar menunjukkan performansi algoritma yang lebih baik. Branching Factor adalah rata-rata children yang diexpand untuk setiap node dalam tree. Search yang dilakukan dengan menggunakan heuristic sempurna, h(x)=h'(x) akan menyebabkan branching factor=1. Artinya algoritma hanya expand sebuah child yang selalu merupakan optimal search path.
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
23
Bahan Kuliah Artificial Intelgence STTS yang dibuat oleh Ir. Gunawan, M.Kom. Slide AI State Space Solution Search University of Victoria CENG 420. http://en.Wikipedia.org/wiki/State_space_search http://www.cis.temple.edu/~giorgio/cis587/readings/sear ch.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Priority_queue
http://www.cs.trincoll.edu/~ram/cpsc352/notes/search.ht ml AIMA Slides, (C) Stuart Russel and Peter Norvig, 1998 Rajjan Shinghal. 1992.Formal Concepts in Artificial Intellegence. Chapman & Hall Suyanto, ST, MSC., 2007, Artificial Intelligence SearchingReasoning-Planning-Learning, Informatika:Bandung. Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
24
25
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya