PENDAHULUAN
Status gizi
Diare
Di Dunia kematian karena diare 1,6-2,5 juta anak/ tahun dan 1/5 dari penyebab kematian pada anak. Di Indonesia 2003-2004 kejadian diare pada anak 11 %. (Juffrie et al, 2011) Jawa Tengah 2010 sebesar 44,48%, 2011 sebesar 57,9%. Cilacap tahun 2011 sebesar 28,30% (Kemenkes 2011)
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungannya antara status gizi dengan kejadian diare pada anak di RSUD Cilacap periode tahun 2011?
TUJUAN
1. Mengetahui status gizi pada anak di RSUD Cilacap. 2. Mengetahui angka kejadian diare pada anak di RSUD Cilacap. 3. Mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian diare pada anak usia di RSUD. 4. Mengetahui seberapa besar hubungan antara status gizi dengan kejadian diare pada anak di RSUD Cilacap
MANFAAT PENELITIAN
Bagi peneliti meningkatkan pemahaman dan analisa, pembelajaran penyusunan KTI. Bagi Rumah Sakit peningkatan mutu pelayanan dan informasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan rujukan bagi penelitian lain.
KEASLIAN PENELITIAN
Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Diare pada Balita Usia 1-5 tahun di Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika periode Januari-Desember 2010
Nieko Caesar A. M
Achmad Gozali
Hubungan antara Status Gizi dengan Klasifikasi Pneumonia pada Balita di Puskesmas Gilingan Kecamatan Banjarsari Surakarta
TINJAUAN PUSTAKA
Status mempunyai pengertian tanda yang dikarenakan suatu keadaan. Sedangkan kata gizi berasal dari bahasa Arab yaitu ghizda yang memiliki arti makanan (Almatsier, 2009) Status gizi dapat disebut juga gambaran suatu gizi dari apa yang telah dikonsumsi dalam rentang waktu yang cukup lama oleh seseorang (Achadi, 2007) Macam zat gizi : Karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air.
Penilaian status gizi (Achadi, 2007) : 1. Pengukuran antropometri 2. Biokimia. 3. Pemeriksaan tanda-tanda klinik. 4. Pemeriksaan biofisik
Z-Scores
Z-scores menunjukan nilai antropometris berapa standar deviasi (SD) : Bila nilai antropometris anak > Median 1 SD dari standar = (+1 SD Median) Bila nilai antropometris anak < Median 1 SD dari standar = (Median (-1 SD) (WHO-NCHS)
BB/U
2 SD
-2 SD sampai +2 SD -2 SD sampai -3 SD -3 SD
Gizi lebih
Gizi baik Gizi kurang Gizi buruk Gemuk Normal Kurus (wasted) Sangat Kurus
BB/TB
2 SD -2 SD sampai +2 SD -2 SD sampai -3 SD -3 SD
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari atau lebih, dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja (Juffrie et al, 2011) Diare adalah defekasi dengan tinja yang berbentuk cair atau setengah cair, dimana kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, yaitu lebih dari 200 gram atau 200 ml/ 24 jam baik dengan atau tanpa darah. (Simadibrata dan Daldiyono, 2006).
ETIOLOGI
Bakteri : Shigella, Salmonella, E. Coli, Gol. Vibrio, Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Stafilokokus aureus, Campylobacter, Aeromonas, Clostridium defficile, Plesiomonas shigeloides, Yersinia enterocolitica. Virus : Rotavirus, Enteric adenovirus, Norwalk virus, Coronavirus, Astrovirus, Rotavirus, Herpes Simplex virus dan Cytomegalovirus hanya terjadi pada orang dengan imunocompromised. Parasit : Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli, Trichuris trichiura, Cryptosporidium parvum, Strongyloides stercoralis , Isospora belli, Blastocytis homonis. Non infeksi : malabsorpsi, keracunan makanan, alergi, gangguan motilitas usus, imunodefisiensi, kesulitan makan.
KLASIFIKASI DIARE
Klasifikasi diare Juffrie (2011) : Menurut mekanismenya: Absorbsi Gangguan sekresi Menurut lamanya : Diare akut yaitu diare yang berlangsung <14 hari yang umumnya < 7hari. Diare kronik yaitu diare yang berlangsung >14 hari dan dengan etiologi non infeksi. Diare persisten merupakan diare yang berlangsung > 14 hari terus menerus dan dengan etiologi infeksi.
PATOGENESIS
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Diare osmotik atau gangguan absorbsi Diare sekretorik atau gangguan sekresi Diare Inflamasi Diare Infeksi Diare akibat gangguan peristaltik Diare terkait imunologi Gangguan permeabilitas usus Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Juffrie (2011) tanda dan gejala gangguan gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut, mual, muntah, demam, dehidrasi.
Gejala Klinik Masa tunas Panas Mual muntah 17-72 jam + Sering 24-48 jam ++ Jarang 6-72 jam ++ Sering 6-72 jam + 6-72 jam ++ 48-72 jam Sering Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Nyeri perut
Tenesmus
Tenesmus
kramp
Tenesmus
kolik +
Tenesmus
kramp
Kramp
Nyeri
Kepala
Lamanya sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari -
Sifat tinja
Volume
Sedang
Sedikit
Sedikit
Banyak
Variasi
Banyak
Frekuensi
5-10x/hr
.10x/hr
Sering
Sering
Sedikit
Terus menerus
Konsistensi
Cair
Lembek
Lembek
Cair
Sering
Cair
Darah
Sering
Kadang
Lembek
Bau
Langu
Busuk
Amis khas
Warna
Kuning hijau
Merah-hijau
Kehijauan
Tak berwarna
TidaMerahhijauk
air
Leukosit
+ Kejang
+ Sepsis
Lain-lain
Anorexia
Meteorismus
Infeksi sistemik
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan darah tepi lengkap, kadar elektrolit serum, ureum dan kreatinin, pemeriksaan tinja dan pemeriksaan ELISA mendeteksi giardiasis dan tes serologik amebiasis dan foto rontgen abdomen.
Px feses : 1. Makroskopik : konsistensi, warna, lendir, dan darah. 2. Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasit, bakteri, virus. 3. Kimia : Ph, elektrolit (Na, K, HCO3) (Juffrie, 2011).
PENATALAKSANAAN
Rencana Terapi A (Penanganan diare di Rumah) Lima Langkah Tuntaskan (LINTAS) diare: berikan cairan tambahan, berikan tablet zinc, lanjutkan pemberian makan, kemudian berikan antibiotik secara selektif, dan pemberian nasihat kepada ibu.
KERANGKA KONSEP
1. Infeksi 2. Makanan 3. Malabsorbsi 4. Status Gizi * Keterangan : * Variabel yg diteliti
Diare
HIPOTESIS
H1 : Terdapatnya hubungan antara status gizi dengan angka kejadian diare pada anakn di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap H0 : Tidak terdapatnya hubungan antara status gizi dengan angkeja kadian diare pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian metode survei dengan pendekatan cross sectional deskriptif analitik Rekam Medis (RM). Populasi Semua anak yg menjadi pasien di RSUD Cilacap Sampel Kriteria inklusi dan ekslusi
Kriteria
Inklusi Ekslusi
Anak yg datang ke RSUD Cilacap. Usia 1-12, terdiagnosis diare periode januaridesember 2011. Kelengkapan informasi terkait penelitian.
Pasien yang terdiagnosis diare dengan infeksi Malabsorbsi Asupan makanan yang kurang baik.
VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas : Status gizi pada anak. Variabel terikat : Kejadian diare anak.
DEFINISI OPERASIONAL
Angka kejadian adalah jumlah semua kejadian atau kasus, baru atau lama, pada suatu kurun waktu tertentu. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang merupakan gambaran apa yang telah dikonsumsi dan ditentukan pada saat anak datang dengan diagnosis diare.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan perubahan konsistensi tinja menjadi cair, serta dapat bercampur lendir atau darah. Anak adalah laki-laki dan perempuan <18 tahun
INSTRUMEN PENELITIAN
TAHAP PENELITIAN
Persiapan Pelaksanaan Penyelesaian Teknik Pengolahan Data Editing Coding Entry Tabulating
ETIKA PENELITIAN
Data hanya untuk penelitian dan dijaga kerahasiaannya Memintan izin ke RSUD Cilacap sebelum melakukan penelitian.
JADWAL PENELITIAN
Tahap 2012 1 Penyusunan Proposal Pengajuan dan seminar proposal Pengambilan data Pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian Seminar hasil penelitian + + + 2 3 4 5 6 7 8 9 10 + 11 + 12 + + 2013 1 2