Supervisor:
Komplikasi berat dari infeksi malaria tropika atau malaria falciparum yang dapat mengakibatkan perubahan status mental dan koma.
Penyebab malaria cerebral adalah akibat sumbatan pembuluh darah kapiler di otak karena menurunnya aliran darah efektif dan adanya hemolisa sel darah.
terinfeksi parasit. Otak ditandai dengan fokus2 nekrosis kecil yang dikelilingi oleh sel glia (Durck Nodes). Terjadi obstruksi mekanik & mekanisme reaksi imun. Anoksia Otak.
Fase Prodromal Menggigil-> Panas -> Keringat -> Apireksi Fase Akut
Afebris
Koma, GCS = 7 atau < 7, 1 hari pada anak-anak dan
Pemeriksaan fisis Anemis Splenomegali Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan sediaan apus darah tepi dengan pewarnaan Giemsa : ditemukan parasit malaria dalam eritrosit Pemeriksaan Serologis. Titer 1:64 pada indirect immunofluroscence Lumbal Punksi: Kadar laktat LCS meningkat, yaitu 2,2 mmol/l, Tekanan intrakranial pada anak meningkat sementara pada orang dewasa normal Pemeriksaan khusus PCR, ELISA, RIA, EEG
maksimal 800 mg/hari Kina hidroklorida dalam NaCl fisiologis/dextrose 5% dalam waktu 4 jam, diulangi 12 jam kemudian. Dosis maksimal 1800 mg/24 jam. Jika sudah sadar diteruskan dengan pemberian peroral 3x650 mg sampai 7 hari sejak hari pertama pemberian Kinidin (isomer kina) 15 mg basa/kg BB dalam larutan seperti pada kina. Dilanjutkan peroral setelah sadar Dekstran molekul rendah 500 cc/24 jam
40%/IV, lalu diteruskan dengan dextrose 10% Ada yang berhasil dengan pentoksifilin 600 mg/hari plus kinin dan klindamisin Bila kejang-kejang berikan: fenobarbital 3,5 mg/kgBB; diazepam 10-20 mg/IV atau klorpromazin 50-100 mg/IM Pentoksifilin 600 mg/hari Kinin dan klindamisin
Pasien malaria cerebral bila segera mendapat pengobatan kurang dari 48 jam sejak penurunan kesadaran dapat sembuh bila ditangani dengan baik dan merupakan komplikasi yang paling berbahaya dari malaria dengan mortalitas 21,5-30,5%