Skenario
Seorang ibu membawa anak perempuannya yang berusia 6 tahun kepoliklinik karena anaknya sering kencing. Dalam satu hari, anaknya dapat kencing lebih dari 10x.
Anamnesis
Allo-anamnesis
Identitas Keluhan utama
Sering kencing, dalam sehari 10x
RPD,RPS, RPK
Lanjutan
Poliuria Polidipsia Poliphagia BB Neuropati Infeksi Retinopati
Pemeriksaan Fisik
Kedaan Umum TTV Pemeriksaan Mata Pemeriksaan Kaki
Working Diagnosis
Diabetes Melitus Tipe I
kedaan ini ditandai dengan insulinopenis berat dan ketegantugan pada insulin eksogen untuk mencegah ketosis dan agar tetap hidup, karenanya diabetes ini disebut juga diabetes melitus tergantung insulin (IDDM).
Differential Dignosis
Diabetes Melitus Tipe 2
(maturity onset diabetes [MOD], atau diabetes stabil) adalah tidak tergantung insulin dan hanya jarang berkembang ketosis. G/: BB
Lanjutan
Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi dan secara klinis ditandai dengan poliuri dan polidipsi.
Epidemiologi
Gangguan endokrin pada pediartic Insidens tahunan pada anak berkisar 30:100.000 pada populasi Skandinavia sampai rendah sebesar 1:100.000 di Jepang.
Etiologi
Penurunan sekresi Insulin yang menurun kerusakan sel pankrean karena autoimun.
Patofisiologi
Sekresi insulin kerusakan sel pankrean karena autoimun. Insulin :
- merubah glukosa glikogen (glikogenesis) - Mencegah perubahan glikogen glukosa (glucogenolisis) - Hambatan perubahan protein& lemak glukosa (glukoneogenesis)
Defisiensi insulin: gangguan glikogenesis & glukoneogenesis glukosa hiperglikemia Hiperglikemia osmotik diuresis poliuria & polidipsi Glukoneogenesis protein & lemak >> BB
Manifestasi Klinis
Poliuria Polidipsia Polifagia BB Ketoasidosis
Lanjutan
Perjalanan Klinis
Fase Inisial Fase Penyembuhan Fase Remisi Fase Intensifikasi
Penatalaksanaan
Non-Medika Mentosa
Kalori cukup untuk pertumbuhan dan aktifitas. Protein tidak kurang dari 2-3 gram/kkbb/hari. 40-50% daripada kalori terdiri dari karbohidrat. Cukup vitamin dan mineral. Seluruh keluarga sedapat-dapatnya ikut dalam diet ini. Penilaian terhadap diet seorang anak ialah pertumbuhan dan cukup kenyangnya anak itu.
Medika Mentosa
Pengobatan Insulin
Dapat tumbuh dan berkembang secara optimal Mengalami perkembangan emosional yang normal Mampu mempertahankan kadar glukosuria atau kadar glukosa darah serendah mungkin tanpa menimbulkan gejala hipoglikemia
Lanjutan
Tidak absen dari sekolah akibat penyakit dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan fisik maupun sosial yang ada Penyakitnya tidak dimanipulasi oleh penyandang DM, keluarga, maupun oleh lingkungan Mampu memberikan tanggung jawab kepada penyandang DM untuk mengurus dirinya sendiri sesuai dengan taraf usia dan intelegensinya
Lanjutan
Pemberian Insulin
Mempertahankan glukosa darah dalam kadar yang normal atau mendekati normal. Menghambat kemungkinan timbulnya komplikasi kronis pada diabetes.
30-60 min
2-4 hr
6-8 hr
Intermediate-Acting (Isophane)
Insulatard, Humulin N, NPH Long-Acting Insulin (Zinc-based) Monotard, Humulin Lente, Humulin Zn Very Long Acting Insulin Insulin Glargine (Lantus) Insulin Detemir (Levemir) Mixed Insulin (Short + Intermedidiate-Acting Insulin) Mixtard 30/70, NovoMix, Humulin 30/70
1-2 hr
4-8 hr
16-24 hr
1-3 hr
4-12 hr
16-24 hr
2-4 hr
4-24hr (nopeak)
24-36 hr
30 min
2-8 hr
24 hr
Pemeriksaan Penunjang
Glukosa TTGO Hiperglikemia Ketonuria Proteinuria Kesimbangan asam-basa
Komplikasi
Komplikasi jangka pendek (akut) yang sering terjadi : hipoglikemia dan keteasidosis. Komplikasi jangka panjang biasanya terjadi setelah tahun kelima, berupa: nefropati, neuropati, dan retinopati.
Prognosis
Diabetes melitus tipe I bukan merupakan penyakit benigna. Pada suatu penelitian yang lama terhadap 25 anak berumur kurang dari 12 tahun pada saat didiagnosis, ada beberapa kematian dalam 10-25 tahun diagnosis. Meskipun anak diabetes akhirnya mencapai ketinggian dalam kisaran dewasa normal, pubertas dapat terlambat, dan tinggi akhirnya dapat kurang dari potensial genetiknya.
Pencegahan
Pencegahan Primer
Pada kelompok yang memiliki faktor resiko, yaitu mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk mendapat Diabetes Melitus dan kelompok intoleransi glukosa.
Pencegahan Sekunder
Menemukan pengidap diabetes melitus sedini mungkin, misalnya dengan tes penyaring terutama pada populasi resiko tinggi.
Pencegahan Tersier
Sumua upaya untuk mencegah komplikasi atau kecacatan akibat komplikasi
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari skenario anak tersebut menderita Dibetes Melitus Tipe I.
Thanks