Kelompok 3 B 1. Ikhlas Darmawan 2. Nuril Puspita R 3. Silvina Agustina 4. Edvienne Yosephine 5. Effi Luciana
Sifat-sifat sabun
Sifat-sifat sabun yang dihasilkan ditentukan oleh jumlah dan komposisi dari komponen asam lemak yang digunakan Bahan dasar sabun = C12-C18, jika C<12 = iritasi pada kulit, C>18 = Kurang larut Terlalu besar bagian asam lemak tak jenuh menghasilkan sabun yang mudah teroksidasi bila terkena udara Minyak dengan kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatan tak jenuh akan menghasilkan sabun cair Sedangkan rantai panjang dan jenuh mengahasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar
Max 15 %
Asam asesat
dibuat dari substrat yang mengandung alkohol yang diperoleh dari buah-buahan, kulit nanas, pulp kopi, air kelapa dan pulp kakao
Pulp
1. 2. 3. 4.
= 12-15 % = 4,73%
dapat memecah menjadi molekul glukosa, sehingga jumlah molekul glukosa yang lebih banyak dapat meningkatkan kadar etanol sebagai substrat untuk produksi asam asetat yang tinggi.
Proses Fermentasi
Asam asetat merupakan hasil dua tahap proses fermentasi dimana tahap pertama adalah fermentasi gula menjadi etanol oleh khamir, sedangkan tahap kedua adalah oksidasi etanol menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat.
Pulp kakao dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana sebelum difermentasi menjadi etanol.
S.cerevisiae dapat digunakan untuk menghasilkan etanol dalam jumlah tinggi 16-18% pada media yang sesuai.
Kulit buah kakao adalah limbah dari buah kakao yang belum dimanfaatkan secara optimal Kulit buah kakao bisa digunakan sebagai pupuk organik Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa organisme hidup. Pupuk organik yang sering digunakan adalah pupuk kandang dan kompos
Proses Dekomposisi