EPIDEMIOLOGI
Pada akhir tahun 1998, lebih dari 33 juta orang mengidap HIV
Setengahnya adalah wanita usia reproduksi
> 1 juta anak hidup dengan HIV karena mendapat infeksi dari ibunya
Kebanyakan di negara- berkembang
Diperkirakan pada 2010, jika penyebaran AIDS belum dapat ditanggulangi, akan meningkatkan angka kematian bayi sebanyak 25%.
Lebih dari 90% dari infeksi HIV pada anak-anak yang diakuisisi oleh penularan dari ibu ke bayi mereka. Kebanyakan bayi yang terinfeksi mendapatkan infeksi mereka dekat dengan menyusui. Risiko bayi mendapatkan virus dari ibu yang terinfeksi berkisar dari 25% sampai 35%.
ETIOLOGI
Penyebab infeksi adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus
TRANSMISI HIV:
Periode jendela Fase infeksi HIV primer akut Infeksi asimtomatik Supresi imun simtomatik AIDS
4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.
> 3 tahun: gejala demam, keringat malam hari, B menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun. Infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist.
CARA PENULARAN:
Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi.
Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril.
Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi.
Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui
PENULARAN PERINATAL:
Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya. Penularan dari ibu terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kontak secara langsung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari ibu dapat menular pada bayi. Bayi juga dapat tertular virus HIV dari ibu sewaktu berada dalam kandungan atau juga melalui ASI
PATOGENESIS
Sel T mempunyai Reseptor yang disebut reseptor CD4, tempat dimana HIV mengikatkan diri
Enzim protease pd sel T penting bagi virus HIV untuk menjadi matur dan infeksius
menyebabkan terjadinya
Subkelompok C
Subkelompok D Sebkelompok E
Periode Postpartum
Periode Intrapartum
Periode Prenatal
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA MAYOR BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan Penurunan kesadaran dan adanya gangguan neurologis Demensia / HIV Ensefalopati GEJALA MINOR
Batuk menetap >dari 1 bulan Dermatitis generalist Herpes zoster yang berulang Kandidiasis orofaringeal Herpes simplex kronik progresif Limfadenopati generalist Infeksi jamur berulang pada kelamin wanita Retinitis Cytomegalovirus
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
DIAGNOSA HIV ELISA DETEKSI GGN SISTEM IMUN Hematokrit
Westerm Bolt
P24 antigen test Kultur HIV
LED
CD4 limfosit Rasio CD4/ CD limfosit Serum mikroglobulin B2 Hemoglobulin
Lebih dari separuh janin yang mengalami aborsi ini memiliki infeksi HIV khususnya kelenjar timus
BBLR
Zidovudine (ZDV)
Lamivudine (3TC)
Nevirapine
Antepartum
Intrapartum
Pemberian IV dalam 1 jam 2 mg/kg BB, dilanjutkan dengan infus 1 mg/kgBB hingga persalinan.
Postpartum
Pemberian per oral kepada bayi. Sirup 2 mg/kgBB setiap 5 jam selama 6 minggu pertama kelahiran, dimulai 8-12 jam setelah lahir.
Terapi antiretroviral, diberikan antenatal dan intrapartum pada ibu dan neonatus selama 4- 6 minggu Persalinan dengan cara seksio sesarea elektif
PROGNOSIS
Asuhan antenatal, deteksi HIV secara dini, dan terapi yang sesuai ketika seorang wanita terdiagnosa HIV sangatlah penting, dan merupakan peluang besar untuk mendapatkan kehamilan dan persalinan yang aman serta bayi yang sehat.
KESIMPULAN
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat
menyebabkan AIDS.
Penularan secara perinatal terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kontak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari ibu dapat menular pada bayi.
TERIMA KASIH