Anda di halaman 1dari 40

SUASANA PERASAAN

MOOD/AFEKTIF

GANGGUAN

GANGGUAN MOOD/AFEKTIF

SUASANA PERASAAN

Kelainan fundamental pada gangguan ini adalah perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas) atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan suasana perasaan biasanya disertai dengan perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas.

Kebanyakan gejala lainnya sekunder terhadap perubahan itu. Sebagian besar gangguan ini

cenderung berulang dan timbulnya episode


tersendiri sering berkaitan dengan peristiwa/situasi yang menegangkan

Ada gejala yang disini disebut somatik atau melankolik/vital/biologis/endomorfik Istilah mania dan depresi berat dalam klasifikasi menunjukkan kedua ujung yang berlawanan dalam spektrum afektif.

EPIDEMIOLOGI
Insiden dan prevalensi
gangguan bipolar 1% gangguan depresi berat 15 % 25%

Jenis kelamin
depresi berat wanita > pria 2:1 Usia gangguan bipolar tidak ada perbedaan onset bipolar: 5-6 thn 50 thn atau lebih,

dgn rata-rata 30 thn


depresi berat : 40 thn (rentang 20 50 thn)

Status perkawinan berpisah

gangguan depresif : single, cerai atau gangguan bipolar : cerai dan single Sosio-kultural

gangguan bipolar : sosio ekonomi tinggi

gangguan depresi : desa > kota

GAMBARAN KLINIK
Dua

depresi dan mania

pola dasar gejala ggn mood :

Episode depresi dapat timbul pd ggn

depresi maupun ggn bipolar (manik dan depresif)

EPISODE DEPRESIF
Gejala

dan hilangnya perhatian (interest) atau rasa


senang hilang. menangis.

kunci : suasana perasaan (mood) depresi

agonizing emotional pain atau tidak dapat lagi


Gejala lain :

Pikiran bunuh diri ( pasien), 10 15% melakukan bunuh diri


Penarikan diri dari keluarga, teman dan aktivitas yg menyenangkan

97% pasien mengeluh kekurangan tenaga (energi), sukar menyelesaikan tugasnya.

80% pasien mengeluh insomnia utamanya bangun terlalu pagi dan sering terbangun pada malam

hari.

Banyak pasien mengeluh anoreksia, berat badan menurun, tetapi ada pasien terjadi sebaliknya.

Anxietas sering terdapat pd pasien depresi (90%)

Keluhan somatik : ggn haid, obstipasi dan sakit kepala. Pasien sering mengatakan bahwa gejala-

gejalanya mengalami perubahan pd siang


hari, gejala bertambah berat pd pagi hari, sore hari berkurang.

Ketidakmampuan berkonsentrasi dan berpikir.

EPISODE MANIK
meluap-luap (expansive)

Gejala kunci : suasana perasaan (mood) meningkat

(eforia) dan sering infeksious, iritabel (mudah marah),

Gejala lain : hiperaktif, bicara banyak, kadang-

kadang suka melucu. Pasien manik tidak dapat


diinterupsi kalau sedang bicara dan sering bicaranya (bila mania makin intense) makin besar suaranya, lebih puisi dan jokes, permainan kata-kata.

cepat dan sukar dimengerti dan isisnya penuh dengan

Hiperaktif : pasien tampak sangat sibuk tapi


pekerjaan tak selesai.

Pikiran : sangat percaya diri dan ideide kebesaran. Judgement dan insight : sangat jelek

EPISODE DEPRESI MAYOR


A. 5 gejala berikut ada selama periode 2 mgg yg sama & mewakili perubahan dr fungsi sblmnya; min.1 dr gejala2 (1) mood depresi atau (2) hilangnya minat atau kesenangan. Catt: tdk termsk gejala2 yg jelas disebabkan oleh KMU, atau mood-incongruent delusion atau halusinasi.

(1)

mood depresi pd kebykan hari2nya, hampir tiap hari, diindikasikan oleh penilaian subyektif (merasa sedih atau hampa) atau observasi oleh org lain (tampak menangis). Catt: pd anak2 & remaja dpt mood yg iritabel.
ditandai kurangnya minat atau kesenangan dlm sgl hal atau hampir semua aktivitas pd kebykan hari2nya, hampir tiap hari (diindikasikan oleh penilaian subyektif atau observasi oleh org lain).

(2)

(3) kehilangan BB yg bermakna tanpa diet atau pe BB (cth: perubahan >5% BB dlm sebln) atau me atau me nafsu mknnya hampir tiap hari. Catt: pd anak2, pikirkan kegagalan utk membuat perkiraan ke BB. (4) insomnia atau hipersomnia hampir tiap hari.

(5) agitasi atau retardasi psikomotor hampir tiap hari (dpt diobservasi oleh org lain, perasaan subyektif gelisah atau mjd lamban).

(6) Lelah atau kehilangan tenaga hampir tiap hari.

(7) Merasa tdk berharga atau perasaan bersalah yg berlebihan atau tdk sesuai (mungkin waham) hampir tiap hari (bukan self-reproach atau perasaan bersalah ttg sakitnya)
(8) Kurangnya kemampuan utk berpikir atau konsentrasi hampir tiap hari (penilaian subyektif atau diobservasi oleh org lain) (9) Pikiran berulang ttg kematian (tdk hanya takut akan sekarat), ide2 bunuh diri berulang tanpa suatu rencana spesifik, atau percobaan bunuh diri atau rencana spesifik utk melakukan bunuh diri

B. Gejala tdk memenuhi kriteria utk episode campuran.

C. Gejala2 menyebabkan distress atau hendaya yg bermakna scr klinis pd fungsi sosial, pekerjaan atau area penting lainnya
D. Gejala2 tdk disebabkan oleh efek fisiologis lgs dr suatu zat (penyalah gunaan zat, medikasi) atau KMU (hipotiroridisme). E. Gejala2 tdk lbh baik dinilai utk berkabung, spt stlh kehilangan seseorg yg dicintainya. Gejala2 menetap utk > 2 bln atau ditandai oleh hendaya fungsional, morbid preokupasi dgn rasa tdk berharga, ide2 bunuh diri, gjl psikotik atau retardasi psikomotor.

EPISODE MANIK
A. Periode distinct mood yg abnormalitas & me scr persisten, ekspansif atau iritabel min. 1 mgg (atau bbrp durasi bila rawat inap diperlukan).

B. Selama periode ggn mood, 3 gjl2 berikut menetap (4 bila moodnya hanya iritabel) & ada utk derajat yg bermakna : (1) harga diri yg inflated atau kebesaran. (2) ber< kebutuhan tidur (merasa sdh istirahat stlh hanya 3 jam tidur)

(3) byk bicara drpd biasanya atau bertahan utk tetap bicara.

(4) flight of idea atau pengalaman subyektif dimana pikirannya berlomba2. (5) mdh teralih perhatiannya (spt perhatiannya mdh teralih thd stimulus eksternal yg tdk penting atau tdk relevan).
(6) me aktivitas (spt sosialisasi, di pekerjaan atau sekolah atau seksual) atau agitasi psikomotor. (7) keterlibatan yg berlebihan dlm aktivitas yg menyenangkan dgn konsekuensi berpotensial tinggi utk mengalami kesakitan (spt engaging in unrestrained buying sprees, sexual indiscretions, or foolish business investments)

C. Gejala tdk memenuhi kriteria utk episode campuran.

D. Ggn mood cukup berat utk menyebabkan hendaya dlm fungsi pekerjaan atau aktivitas sosial biasanya atau hub.dgn org lain, atau perlu rawat inap utk cegah membahayakan diri sendiri atau org lain, atau ada gbran psikotik
E. Gejala2 tdk disebabkan oleh efek fisiologis lgs dr suatu zat (penyalah gunaan zat, medikasi) atau KMU (hipertiroridisme).

Catt: eps.spt manik scr jelas disebabkan oleh terapi antidepresan somatik (cth: medikasi, ECT, light therapy) hrs tdk mengarah ke diagnosis ggn bipolar I. .

EPISODE HIPOMANIK
A. Periode distinct mood yg me scr persisten, ekspansif atau iritabel min.4 hari scr jelas berbeda dr mood non depresi yg biasanya.

B. Selama periode ggn mood, 3 gjl2 berikut menetap (4 bila moodnya hanya iritabel) & ada utk derajat yg bermakna : (1) harga diri yg inflated atau kebesaran. (2) ber< kebutuhan tidur (merasa sdh istirahat stlh hanya 3 jam tidur).

(3) byk bicara drpd biasanya atau bertahan utk tetap bicara. (4) flight of idea atau pengalaman subyektif dimana pikirannya berlomba2. (5) mdh teralih perhatiannya (spt perhatiannya mdh teralih thd stimulus eksternal yg tdk penting atau tdk relevan). (6) me aktivitas (spt sosialisasi, di pekerjaan atau sekolah atau seksual) atau agitasi psikomotor. (7) keterlibatan yg berlebihan dlm aktivitas yg menyenangkan dgn konsekuensi berpotensial tinggi utk mengalami kesakitan (spt engaging in unrestrained buying sprees, sexual indiscretions, or foolish business investments)

C. Episode dihub.dgn perubahan unequivocal dlm fungsi yg bukan karakter org tsb ketika tdk simtomatik D. Ggn pd mood & perubahan pd fungsi dpt diobservasi oleh org lain. E. Episode tdk cukup berat utk sebabkan hendaya pd fungsi sosial atau pekerjaan, atau perlu rawat inap & ada gbran psikotik. F. Gejala2 tdk disebabkan oleh efek fisiologis lgs dr suatu zat (penyalah gunaan zat, medikasi) atau KMU (hipertiroridisme). Catt: eps.spt hipomanik scr jelas disebabkan oleh terapi antidepresan somatik (cth: medikasi, ECT, light therapy) hrs tdk mengarah ke diagnosis ggn bipolar II.

ICD-10 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mood (Afektif)


Episode Manik
Hypomania A. Mood meningkat atau irritabel yg abnormal bagi yg bersangkutan dan dipertahankan sedikitnya selama 14 hari berturut-turut. B. Sedikitnya tiga dari tanda berikut ada, menuju pd interference dgn fungsi personal pd kehidupan sehari-hari: 1. Peningkatan aktivitas/kelelahan fisik 2. Peningkatan kemampuan bicara 3. Penurunan keinginan tidur 4. Kesulitan konsentrasi 5. Peningkatan energi seksual 6. Overspending ringan / kecerobohan tipe lainnya / perilaku yg tdk bertanggung jawab 7. Peningkatan oversociability / overfamiliriarity C. Episode tsb tdk memenuhi kriteria mania, ggn afektif bipolar, episode depresif, siklotimik, atau anorexia nervosa. D. Lebih sering menggunakan exclusion clause. Episode ini tdk berkaitan dg penggunaan zat psikoaktif atau pd kelainan mental organik lain.

ICD-10 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mood (Afektif)


Mania tnp gejala psikotik
A. Mood harus tampak meningkat, melebar / irritabel dan pastinya abN unt individu yg bersangkutan. Perubahan mood harus jelas dan berlangsung selama sedikitnya 1 minggu (kalau itu tdk terlalu parah sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit) Sedikitnya 3 dari tanda berikut harus ada 4 (jika mood-nya murni irritable), menuju pada intervensi yg parah dg fungsi personal dlm kehidupan sehari-hari: 1. Peningkatan aktivitas / kelelahan fisik 2. Peningkatan kemampuan bicara (pressure of speech) 3. Flight of ideas / pengalaman subyektif dari thoughts racing 4. Kehilangan inhibisi sosial normal, yg mengakibatkan perilaku yg kurang tepat 5. Penurunan keinginan tidur 6. Percaya diri yg meningkat dan grandiosity 7. Distrakbilitas / perubahan yg konstan dalam aktivitas / rencana 8. Perilaku yg foolhardy atau ceroboh dan mengandung risiko yg tdk disadari oleh individu, misalnya spending sprees, foolish enterprises, dan cara mengemudi yg ceroboh 9. Energi seksual yg jelas atau indiskritnya seksual

B.

A. Tdk ada halusinasi atau waham, meskipun gangguan perseptual mungkin terjadi (contohnya, hiperakusis subyektif dan apresiasi warna) B. Lebih sering menggunakan exclusion clause. Episode ini tdk berkaitan dg penggunaan zat psikoaktif atau pd kelainan mental organik lain.

ICD-10 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mood (Afektif)


Mania dg Gejala Psikotik
A. B. C. Episodenya memenuhi kriteria untukimania tanpa gejala psikotik dg perkecualian Kriteria C. Episodenya tdk memenuhi kriteria skizofrenia atau gangguan skizoafektif, tipe manik secara terus-menerus. Ada delusi dan halusinasi, selain yg terdaftar sbg skizofrenic yg khas dlm Kriteria G1(1)b, c, dan d unt skizofrenia (yakni delusi, selain yg sangat tdk mungkin atau tdk benar secara budaya, dan halusinasi tdk ada di orang ketiga atau memberikan komentar). Contoh yg paling sering adalah mereka dg grandiose, self-referential, ertis, atau persecutory content. Eclusion clause yg paling sering digunakan. Episode ini tdk dikaitkan dg zat psikoaktif atau gangguan mental organik.

D.

Jelaskan apakah halusinasi atau delusi tsb sesuai atau tdk dg mood: Dg gejala yg sesuai dg mood (spt delusi grandiose atau suara yg memberi tahu org tsb bahwa ia memiliki kekuatan super) Dg gejala yg tidak sesuai dg mood (spt suara yg memeberi tahu individu tsb ttg topik netral afektif atau delusi dari referensi atau persekusi)

ICD-10 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mood (Afektif)

Episode manik lainnya


Episode manik, tdk spesifik Kelainan afektif bipolar Catatan: Episode ini ditandai dg perubahan ke episode campuran berlawanan atau dg remisi. Kelainan afektif bipolar, episode hipomanik saat ini A. Episode saat ini memenuhi kriteria unt hipomanik B. Sedikitnya ada satu episode afektif pd masa lampau, yg memenuhi kritertia ut episode manik atau hipomanik, episode depresif, atau episode afektif campuran. Kelainan afektif bipolar, episode manik saat ini tnp gejala psikotik A. Episode saat ini ememnuhi kriteria unt mania tnp gejala psikotik B. Sedikitnya ada satu episode afektif yg lain pd masa lampau, memenuhi kriteria unt episode manik atau hipomanik, episode depresif, atau episode afektif campuran.

ICD-10 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mood (Afektif)


Kelainan afektif bipolar, episode manik saat ini tnp gejala psikotik
A. B. Episode saat ini ememnuhi kriteria unt mania tnp gejala psikotik. Sedikitnya ada satu episode afektif yg lain pd masa lampau, memenuhi kriteria unt episode manik atau hipomanik, episode depresif, atau episode afektif campuran. Jelaskan apakah gejala psikotik tsb sesuai atau tdk dg mood: Dg gejala psikotik yg sesuai dg mood Dg gejala psikotik yg tdk sesuai dg mood

Kelainan afektif bipolar, episode saat ini depresi sedang atau ringan
A.

Episode saat ini memenuhi kriteria unt episode depresif ringan atau sedang B. Sedikitnya ada satu episode afektif yg lain pd masa lampau, memenuhi kriteria unt episode manik atau hipomanik, episode depresif, atau episode afektif campuran. Jelaskan ada atau tdknya sindrom somatis pd episode deresi saat ini: Tnp sindrom somatis Dg sindrom somatis

ICD-10 Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mood (Afektif)


Kelainan bipolar afektif, episode kini depresi berat tnp gejala psikotik
A.

B.

Episode saat ini memenuhi kriteria unt episode depresif berat tnp gejala psikotik. Sedikitnya ada satu episode hipomanik yg jelas / episode afektif campuran di masa lalu. Episode saat ini memenuhi kriteria episode depresif berat tnp gejala psikotik Sedikitnya ada satu episode hipoamnik yg jelas atau episode afektif campuran di masa lalu.

Kelainan bipolar afektif, episode kini depresi berat dg gejala psikotik


A. B.

Jelaskan apakah gejala psikotik sesuai atau tdk dg mood: Dg gejala psikotik yg sesuai dg mood Dg gejala psikotik yg tdk sesuai dg mood

Sekilas tentang terapi gangguan Bipolar


Untuk dikatakan berhasil dalam mengendalikan gangguan bipolar diperlukan terapi yang efektif baik manik dan depresi dan mencegah terjadinya kekambuhan Sampai saat ini belum ada terapi yang dapat menyembuhkan gangguan bipolar tersebut. Belum ada preparat yang dikatakan efektif pada semua fase penyakit dan pada semua pasien. Sejumlah modalitas terapi untuk gangguan bipolar yang sampai sekarang masih digunakan, baik monoterapi maupun dikombinasikan, yaitu: Farmakoterapi Psikoterapi Terapi elektro-konvulsif atau lebih dikenal ECT

Ketidakpatuhan terhadap terapi meningkatkan risiko kekambuhan

Tantangan Terapi Gangguan Bipolar


Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan gangguan bipolar

Angka ketidakpatuhan sangat tinggi


Adanya gejala-gejala yang tumpang tindih Permasalahan efikasi baik pada periode akut dan jangka panjang

Pada semua gejala-gejala


Pada semua fase gangguan bipolar (menstabilkan perasaan/mood) Dorongan untuk bunuh diri Faktor keamanan dan toleransi pasien terhadap obat Adanya penyakit penyerta

Tujuan Manajemen Terapi Gangguan Bipolar


Menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) Mempertahankan terapi yang efektif Meningkatkan kepatuhan pasien Mengidentifikasi pasien baru sejak awal Meminimalkan hendaya fungsional Menganjurkan aktivitas rutin dan pola tidur yang teratur Memberikan perhatian lebih terhadap adanya stresor Memberikan arahan dan didikan kepada pasien dan keluarganya

Definisi Remisi, Pulih, Kambuh, and Ulangan


Remisi
Pasien tidak lagi memiliki gejala sesuai kriteria gangguan afektif Tidak ada gejala / minimal

Pulih
Periode dimana remisi dipertahankan

Kambuh
Gejala yang kembali muncul sama dengan fase remisi

Ulangan
Perulangan suatu episode

Modalitas Terapi pada Bipolar Disorder


Farmakoterapi

Terapi Gangguan Bipolar

Psikoterapi

Electroconvulsive Therapy (ECT)

Panduan dalam memilih farmakoterapi efektif yang ideal


Efikasi spektrum luas
Efikasi yang Bimodal Mencegah kekambuhan Onset kerja yang cepat Dapat sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan preparat lain atau modalitas lain Efektif pada kondisi adanya penyakit penyerta Tolerabilitas baik Ditoleransi baik oleh pasien Tidak menyebabkan: Efek samping yang mengganggu Mencetuskan depresi/manik Mempercepat perubahan Hendaya fungsional Berat badan berlebihan

Farmakoterapi yang umum pada gangguan bipolar


Mood Stabilisers Tradisional

Antipsikotik atipik

Aripiprazole Clozapine Olanzapine Quetiapine Risperidone Ziprasidone

Lithium Divalproex Lamotrigine Carbamazepine

Antidepresan

Bupropion Monoamine oxide inhibitors (MAOIs) Selective serotonin reuptake

inhibitors (SSRIs) Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)

Antipsikotik tipik
Haloperidol Chlorpromazine Thiothixine

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai