rongga bersangkutan terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia dibagi atas hernia bawaan atau kongenital dan hernia dapatan atau akuisita menurut letaknya : diafragma, inguinal, umbilikal, femoral, dll
Letak hernia Ventral (1), epigastrik (2), umbilikal (3), inguinal indirek/lateral (4), a.v.epigastrika inferior (5), inguinal direk/medial (6), a.v.femoralis (7), femoral (8), obturatoria perinea) (9), rektum (10), perinea) (11), iskiadika (12), m.periformis (13), a.v. iliaka komunis kiri (14), lumbal (Petit, Grynfelt) (15), aorta (16), hiatus diafragma (174, v.kava inferior (18)
Klasifikasi hernia :
Batas-batas: Kraniolateral anulus inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fascia transversalis dan aponeurosis m.transversus abdominis Medial bawah, di atas tuberculum pubicum anulus inguinalis eksternus Atap aponeurosis m.obliquus eksternus Dasar ligamentum inguinale
berisi tali sperma pada lelaki dan ligamentum rotundum pada perempuan
inguinalis internus
Hesselbach
Menurut Abrahamson (1997), pada usia anakanak, ditemukan antara 10- 20 per 1000 kelahiran hidup Zimmerson dan Anson cit Schwartz (1994), melaporkan kejadian hernia adalah 5 % dari populasi laki- laki dewasa Hernia inguinalis terjadi lebih banyak pada lakilaki daripada wanita dengan perbandingan 12 : 1 Laki- laki umur 25- 40 tahun insidensinya bervariasi antara 5- 8 %, sedangkan pada umur lebih dari 75 tahun mencapai 45 %
prosesus vaginalis yang terbuka peninggian tekanan di dalam rongga perut kelemahan otot dinding perut karena usia
Faktor predisposisi : Hereditas Jenis kelamin Umur Konstitusi atau keadaan badan
keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu anulus dan kanalis inguinalis Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inferior
hampir selalu disebabkan oleh faktor peninggian tekanan intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach umumnya terjadi bilateral jarang mengalami inkarserasi dan strangulasi
Anamnesis Hernia reponibel : adanya benjolan di regio inguinal yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengejan, dan menghilang setelah berbaring Hernia ireponibel : bila isi kantong / benjolan tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau para umbilical berupa nyeri visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk kedalam kantong hernia Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren Pasien sering mengeluh tidak nyaman dan pegal pada daerah inguinal, dan dapat dihilangkan dengan reposisi manual kedalam kavitas peritonealis. Tetapi dengan berdiri atau terutama dengan gerak badan, maka biasanya hernia muncul lagi
Inspeksi :
hernia inguinalis lateralis pembengkakan yang
timbul mulai dari regio inguinalis dan mencapai labium majus atau sampai dasar skrotum hernia inguinalis medialis pembengkakan itu kelihatannya langsung muncul ke depan Bila tidak ada pembengkakan penderita disuruh batuk pembengkakan berada di atas lipatan inguinal dan berjalan miring dari lateral atas menuju ke medial bawah hernia inguinalis lateralis
Palpasi
Ziemans test
Thumb test
Perkusi
Bila isinya gas pada usus akan terdengar bunyi
timpani.
Auskultasi
Terdengar suara usus, bila auskultasi negatif maka
kemungkinan isi hernia berupa omentum. Auskultasi juga bisa untuk mengetahui derajat obstruksi usus
Hernia femoralis
leher hernia terletak dibawah dan lateral terhadap
inguinal
Hydrocele
muncul sebagai sebuah pembengkakan dengan
konsistensi kistik
Konservatif
Reposisi
Suatu usaha atau tindakan untuk memasukkan atau mengembalikan isi hernia ke dalam cavum peritoneum atau abdomen secara hati-hati dan dengan tekanan yang lembut dan pasti. Reposisi ini dilakukan pada hernia inguinalis yang reponibel dengan cara memakai kedua tangan Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien anak-anak
Suntikan
menyuntikkan cairan sklerotik berupa alkohol atau kinin di daerah sekitar hernia pintu hernia mengalami sklerosis atau penyempitan
Sabuk hernia
diberikan pada pasien dengan pintu hernia yang rnasih kecil dan menolak dilakukan operasi
Operatif Indikasi : Hernia inguinalis yang mengalami inkarserata, meskipun keadaan umum jelek Hernia reponibel pada bayi dengan umur lebih dari 6 bulan atau berat badan lebih dari 6 kilogram
Tahapan : Herniotomy
membuka dan memotong kantong hernia serta
Herniorafi
mengikat leher hernia dan menggantungkannya
Hernioplasty
memberi kekuatan pada dinding perut dan
Ferguson
Funiculus spermaticus ditaruh di sebelah dorsal
dari musculus obliqus externus dan internus abdominis dan muskulus obliqus internus dan transversus dijahitkan pada ligamenturn inguinale dan meletakkan funiculus spermaticus di dorsal, kemudian aponeurosis muskulus obliqus externus dijahit kembali sehingga tidak ada lagi kanalis inguinalis
Bassini
Muskulus obliqus internus dan muskulus
transversus abdominis dijahitkan pada ligamentum inguinale. Funikulus spermaticus diletakkan ventral dari muskulus tadi tetapi dorsal dari aponeurosis muskulus obliqus eksternus sehingga kanalis inguinalis kedua muskuli tadi memperkuat dinding belakang dari kanalis inguinalis, sehingga locus minoris resistantiae hilang
Halsted
Di lakukan untuk memperkuat atau
menghilangkan locus minonis resistentiae. Ketiga muskulus, muskulus obliqus eksternus abdominis, muskulus obliqus internus abdominis, muskulus transversus abdominis, funikulus spermatikus diletakkan di sub kutis
hernia strangulata perforasi yang dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut infeksi luka operasi melukai atau pembedahan struktur sperma, luka vaskular mernproduksi pendarahan, mengganasnya sakit atau pengharnbatan syaraf-syaraf, luka visceral (biasanya perut atau kandung kemih)
Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia Pada hernia inguinalis lateralis penyebab residif yang paling sering ialah penutupan anulus inguinalis internus yang tidak memadai, di antaranya karena diseksi kantong yang kurang sempurna, adanya lipoma preperitoneal, atau kantung hernia tidak ditemukan. Pada hernia inguinalis medialis penyebab residif umumnya karena tegangan yang berlebihan pada jahitan plastik atau kekurangan lain dalam teknik
THANK YOU