KELOMPOK 11
1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
8.
9.
AHMAD MUSYAFA A. ARLY IHVARICCI DEA HERAWATI DWI MARYAYU DYAN TONY ISNA WARDANI NIA WIDIYANTI NOVA HERLINDA PRAYUDI ARDIYANA
ANATOMI
Definisi
Polip
hidung adalah massa lunak yang tumbuh, berwarna putih atau kebiruan yang terdapat didalam rongga hidung, dimana masa lunak tersebut berupa masa lunak yang bertangkai berbentuk bulat atau lonjong, mengkilat dan mengandung cairan.
Polip
berasal dari pembengkakan mukosa hidung yang berisi cairan interseluler dan terdorong kedalam rongga hidung oleh gaya berat dari masa polip.
Adanya persamaan histologi pada polip dengan reaksi jaringan alergi terutama timbulnya oedem dan eosinofilia Adanya eosinofilia pada darah dan sekret hidung Adanya hubungan yang erat antara polip dengan sinusitis yang disertai asma, rhinitis vasomotorika, urtikaria dan exzema Hilangnya polip pada karier yang sensitive dengan cara menghindari allergen dan hipersensitisasi Pada pemeriksaan histokimia, terdapat pengumpulan reagin didalam cairan polip
2. Teori peradangan dan infeksi Polip dianggap sebagai akibat suatu infeksi bakteri atau infeksi virus jaringan kronik,
Fenomena bernaulli :
Cairan atau gas yang mengalir melalui tempat yang sempit akan mengakibatkan tekanan negative pada daerah sekitarnya yaitu menurunkan tekanan cairan ekstrvaskuler akibatnya menambah pembentukan cairan jaringan. Cairan yang berlebihan ini bila berada pada jaringan ikat longgar dibawah mukosa ethmoid anterior pembentukan polip.
Gejala Subjektif
Hidung terasa tersumbat Hiposmia atau Anosmia (gangguan penciuman) Nyeri kepala Rhinore Bersin Iritasi di hidung (terasa gatal) Post nasal drip Nyeri muka Suara bindeng Telinga terasa penuh Mendengkur Gangguan tidur Penurunan kualitas hidup
Gejala Objektif
Oedema
mukosa hidung Submukosa hipertropi dan tampak sembab Terlihat masa lunak yang berwarna putih atau kebiruan Bertangkai
Diagnosis
PEMERIKSAAN
ANAMNESA
Apakah pasien tersebut mengalami obstruksi hidung yang disertai anosmia Kapan waktu timbulnya obstruksi Apakah obstruksi hidung dirasakan bilateral atau unilateral Apakah mengalami sakit disekitar mata Lokasi sakit kepala Apakah ada riwayat sekret hidung yang banyak dan purulen Apakah pasien hipersensitif terhadap suatu bahan tertentu Apakah pasien punya riwayat alergi tanyakan frekwensi bersin Riwayat antibiotik Apakah ada riwayat keluarga menderita alergi Apakah ada riwayat pemakain riwayat obat tetes hidung
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoskopi Pemeriksaan radiologi Ct-scan Biopsi
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIK
Sub mukosa tampak hipertropi dan sembab Sel normal terdiri dari eosinofil limfosit dan sel plasma Pembuluh darah saraf dan kelenjar sedikit Dilapisi lapisi epitel torak bersilia berlapis semu
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
RHINOSKOPI ANTERIOR
Adalah pemeriksaan rongga hidung dari arah depan Alat: Lampu kepala Spekulum hidung
Hasil pemeriksaan : Bentuk-bentuk pembengkakan yang pucat multiple bilateral Polip yang besar dapat merusak dan menyebabkan pendesakan tulang hidung dan pelebaran batang hidung Terdapat sekret yang mukoid
RHINOSKOPI POSTERIOR
Pemeriksaan rongga hidung dari arah belakang dengan menggunakan kaca nasofaring Alat:
Polip di koana dan di nasofaring Sering terdapat hipertropi di ujung posterior konka inferior Polip hidung harus dapat dibedakan dengan polipoid mukosa hidung
Polipoid mukosa
Tidak bertangkai, digerakkan Konsistensi keras Nyeri pada penekanan Mudah berdarah Berwarna merah muda sukar
pemberian
Pemeriksaan radiologi
Pengobatan
Terapi konservatif
Pemberian obat-obatan :
a. Antibiotik b. Antihistamin c. Corticosteroid dan ACTH
Pengobatan alergi
Terapi pembedahan
Pembedahan ringan Pembedahan radikal
Pembedahan ringan
Polipektomi Reseksi septum Reseksi konka media Reseksi konka inferior Kauterisasi konka inferior
Pembedahan radikal
Ethmoidektomi intranasal Ethmoidektomi eksternal Ethmoidektomi trans-antral