Anda di halaman 1dari 13

Adi agung a.k.

d 1161050141 10A

Mata merupakan indera penglihatan yang di bentuk untuk menerima rangsangan berkasberkas cahaya dari retina, yang diperantarai oleh serabut-serabut N. Opticus. Nervus ini akan mengaktifkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak, untuk di tafsirkan.

Bola mata tdd: 3 lapisan yakni, 1. Lapisan terluar sklera, keruh yg semakin ke depan se-makin tembus pandang kornea 2. Lapisan kedua khoroid, hitam (gelap), ke depan akan membentuk otot ciliari & iris (berfungsi untuk menga-tur cahaya bila cahaya terlalu besar maka iris saling mendekati, pupil mengecil sedangkan jika cahaya redup iris saling menjauhi, pupil membesar 3. Lapisan terdalam retina, mempunyai pembuluh darah arteri & vena retinalis sehingga bola mata teraliri drh

Selain

ke 3 lapisan jaringan khusus, terdapat pula lensa, aquous humor, vitrous humor Media penglihatan kornea, aquous humor, lensa, vitrous humor (aquous vitrous) Kerusakan atau gangguan dari salah satu di atas, kita tidak dapat melihat Terdapat pula bintik kuning (fovea nasalis = makula lutea = fovea sentralis = fovea medialis) tempat penerima benda yg dilihat oleh mata karena di tempat ini tdpt sel kerucut (dlm fovea) & sel batang (tersebar di retina) sebagai organ yg peka terhadap cahaya

Selain

bintik kuning terdapat bintik buta (blind spot), karena daerah ini tdk peka terhadap cahaya krn tdk ada sel batang & sel kerucut Sel batang untuk melihat cahaya redup (remangremang), sedangkan sel kerucut untuk siang hari & warna Sel batang & sel kerucut dipersyarafi oleh syaraf optik secara bipolar merupakan syaraf penglihatan serta syaraf kranial yang ke II

Selain

syaraf optik (II), ada syaraf kranial lain yang membantu dlm pengoperasian & gerakan bola mata, yaitu syaraf okulumotor (III), troklearis (IV), abdusens (VI) & trigeminal (V) selain mempersyarafi daerah mata sampai ke kepala juga mempersyarafi daerah rahang atas & rahang bawah

Cahaya

masuk ke mata dan di belokkan (refraksi) ketika melalui kornea dan struktur-struktur lain dari mata (kornea, humor aqueous, lensa, humor vitreous) yang mempunyai kepadatan berbedabeda untuk difokuskan di retina, hal ini disebut refraksi. Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa.

Penglihatan

dekat memerlukan kontraksi dari badan ciliary, yang bisa memendekkan jarak antara kedua sisi badan ciliary yang diikuti dengan relaksasi ligamen pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina. Akomodasi juga dibantu dengan perubahan ukuran pupil. Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil agar cahaya lebih kuat melelui lensa yang tebal.

1.

2.

Untuk dpt melihat benda stimulus berupa cahaya harus jth di reseptor (penerima) yg selanjutnya di teruskan ke pusat penglihatan (fovea sentralis) & diperlukan ketajaman (visus) penglihatan Visus sangat dipengaruhi sifat fisis mata (aberasi mata = kegagalan sinar utk berkonvergensi/bertemu id titik identik), besarnya pupil, komposisi cahaya, mekanisme akomodasi, elastisitas otot, faktor stimulus (warna yg kontras, besar kecilnya stimulus, durasi, intensitas ca-haya, serta faktor retina (semakin kecil & rapat sel kerucut), maka

Cahaya

yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil melalui M.Sfingter pupil(kontraksi pupil dalam keadaan terang) dan M.Dilator pupil(melebarkan pupil dalam keadaan kurang cahaya) reflek cahaya pupil iris mengatur lebarnya pupil kemudian dibiaskan oleh lensa untuk difokuskan ke retina ditangkap oleh fotoreseptor di retina (sel batang untuk hitam-putih dan sel kerucut untuk warna) Terjadi hiperpolarisasi yang akan diteruskan oleh Saraf Optikus (II) chiasma optikus traktus optikus ke Korteks Pengelihatan (lobus occipital) Dan benda akan terlihat sesuai aslinya.

SEKIAN

& TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai