Anda di halaman 1dari 25

Oleh :

Sheila Safira
Elizabeth Tri Utami
Regina Lunetta
Putri Pristawati
Faramita
Kanker serviks adalah
penyakit kanker yang
terjadi pada daerah
leher rahim. Yaitu
daerah pada organ
reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk
ke arah rahim. Letaknya
antara rahim (uterus)
dengan liang senggama
wanita (vagina).
Disebabkan infeksi virus
HPV
HPV
Infeksi virus HPV (human
papillomavirus) atau virus
papiloma manusia
menimbulkan kutil pada pria
maupun wanita, termasuk kutil
pada kelamin, yang disebut
kondiloma akuminatum. Virus
ini memiliki lebih dari 100 tipe,
di mana sebagian besar di
antaranya tidak berbahaya dan
akan lenyap dengan sendirinya
Kanker serviks atau kanker
leher rahim bisa terjadi jika
terjadi infeksi yang tidak
sembuh-sembuh untuk waktu
lama.


Faktor Alamiah
Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara
alami terjadi pada seseorang dan memang kita
tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang
termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker
serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua
seorang wanita maka makin tinggi risikonya
terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa
mencegah terjadinya proses penuaan. Akan
tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya
untuk mencegah meningkatnya risiko kanker
serviks.

Faktor Kebersihan
Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati.
Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan
penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain
sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin,
dan virus HPV.
Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin.
Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih,
misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air
yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.
Dioksin merupakan bahan pemutih
yang digunakan untuk memutihkan
pembalut hasil daur ulang dari barang
bekas, misalnya krayon, kardus, dan
lain-lain.
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa
Anda tentukan sendiri, diantaranya :


Berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda.

Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan
meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV.

Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan
melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda
memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi
trauma pada serviks.

Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan
pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks.

Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
munculnya rasa sakit dan perdarahan saat
berhubungan intim (contact bleeding).
keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
perdarahan di luar siklus menstruasi.
penurunan berat badan drastis.
Apabila kanker sudah menyebar ke panggul,
maka pasien akan menderita keluhan nyeri
punggung
juga hambatan dalam berkemih, serta
pembesaran ginjal.

Kanker leher rahim pada
stadium awal biasanya
tidak menunjukkan gejala
yang khas, bahkan bisa
tanpa gejala.
IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan
Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan
mengoles serviks atau leher rahim dengan asam
asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan
seperti area berwarna putih. Jika tidak ada
perubahan warna, maka dapat dianggap tidak
ada infeksi pada serviks. Jika terlihat tanda yang
mencurigakan, maka metode deteksi lainnya
yang lebih lanjut harus dilakukan.

Pap Smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter
menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil
sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian
sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu
dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau
sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan
secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi
jumlah kematian akibat kanker serviks.

Thin Prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap
smear. Jika Pap smear hanya mengambil
sebagian dari sel-sel di serviks atau leher
rahim, maka Thin prep akan memeriksa
seluruh bagian serviks atau leher rahim.
Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan
tepat.

kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya
menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan,
prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan
menggunakan alat yang dilengkapi lensa
pembesar untuk mengamati bagian yang
terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah
ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada
serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak
normal, biopsi pengambilan sejumlah kecil
jaringan dari tubuh dilakukan dan
pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Penularan kanker Serviks
Penularan virus HPV bisa
terjadi melalui hubungan
seksual, terutama yang
dilakukan dengan berganti-
ganti pasangan. Penularan
virus ini dapat terjadi baik
dengan cara transmisi
melalui organ genital ke
organ genital, oral ke
genital, maupun secara
manual ke genital.

Pengobatan
Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang
mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan
menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan
pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery
(membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).

Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka
akan dilakukan terapi kemoterapi.

Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan
histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau
kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-
sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Pencegahan
Miliki pola makan
sehat, yang
kaya dengan
sayuran, buah dan
sereal untuk
merangsang
sistem
kekebalan tubuh.

Memelihara Kesehatan
tubuh
Hindari berhubungan seks
selama masa haid terbukti
efektif untuk mencegah dan
menghambat terbentuknya
dan berkembangnya kanker
serviks.

Hindari berhubungan
seks dengan banyak
partner.

Hindari seks sebelum
menikah atau di usia sangat
muda atau belasan tahun.
Rutin menjalani tes
Pap smear setiap dua
tahun sekali bagi
yang sudah aktif
secara seksual

Alternatif tes Pap
smear yaitu tes IVA
dengan biaya yang
lebih murah dari Pap
smear. Tujuannya
untuk deteksi dini
terhadap infeksi HPV.


Pemberian vaksinasi
HPV bagi yang
belum pernah
melakukan kontak
secara seksual

Melakukan
pembersihan organ
intim atau dikenal
dengan istilah
vagina toilet.
Tujuannya untuk
membersihkan
organ intim wanita
dari kotoran dan
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai