Anda di halaman 1dari 82

PROGRAM PERBAIKAN GIZI DI INDONESIA

DAN UPAYA PERCEPATANNYA DALAM


KERANGKA PENCAPAIAN MDGs
Oleh:
Denas Symond, MCN
Staf Pengajar FKM Universitas Andalas
Disampaikan pada Seminar Gizi Mahasiswa Poltekes Kemenkes RI Padang
Padang, 24 Mei 2014
Sumber: Program MDGs Kemenkes RI
1
DENAS SYMOND, MCN

JABATAN FKM UNAND :
Ketua Litbang FKM Unand
Ketua Senat FKM Unand
Research field: Gizi Masyarakat, Perencanaan dan Kebijakan Kesehatan
Professional Activities :
- Wakil Ketua I Organisasi Ikatan Ahli Kesmas Prop.Sumatera Barat
- Anggota Bidang Litbang Organisasi Pangan dan Gizi Prop.Sumatera Barat
- Anggota Dewan Pakar Peneliti Dewan Riset Daerah Prop.Sumatera Barat
- Ketua Bidang Pengabmas Profesi Gizi PERSAGI Sumatera Barat
Dosen Pengajar: D-3 Gizi, S-1 Gizi, S-1 FKM dan S-2 (Pasca Sarjana) IKM
- Mata Kuliah: Gizi, Ekonomi Kesehatan dan Kebijakan Kesehatan Politik dan
Kebijakan Kesehatan
Karir:
- Pernah menjadi Pembantu Direktur di Akademi Gizi Kemenkes periode awal
berdirinya dan mengajar di Poltekes Kemekees RI
-Pernah menjabat Technical Advisor Bidang Gizi di Organisasi : UNHCR urusan
Pengungsi Vietnam di Kamp Pengunggsi Tanjung Pinang Riau (1980-1983)
GTZ Pemerintah Jerman di Bappeda Prop.Sumatera Barat (1988-1992)
-Pernah menjabat unsur pimpinan di Dinas Kesehatan Kabupaten dan Dinas
- Kesehatan Propinsi Sumatera Barat



-D


2

1.PERMASALAHAN GIZI
DI INDONESIA

3
Poverty & Hunger
EDUCATION
GENDER
CHLD HEALTH
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
PARTNERSHIP
8 Tujuan

--
Meningkatnya
UHH menjadi
72,0 thn

34 per
1000 KH
Menurunnya
AKB menjadi
24 per 1000
KH

23 per
1000 KH

228 per
100.000
KH
Menurunnya AKI
menjadi 118 per
100.000 kh

102 per
100.000 KH

18,4%
pada anak
balita
Menurunnya
prevalensi gizi-
kurang pada
anak balita
menjadi 15%.


15,5 %
RPJMN 2010 2014
PERPRES No: 5/2010
CAPAIAN 2007 MDG 2015
MDGs 2015
4
5
Sumber: Susenas 1989-2005 dan Riskesdas 2007 dan 2010

2
3
.
8
2
1
.
7
1
5
.
4
1
4
.
8
1
3
.
9
1
3
.
2
1
5
.
0
1
4
.
6
1
4
.
5
1
4
.
8
1
3
.
0
1
3
.
0
7
.
2
8
.
1
1
2
.
3
1
1
.
3
8
.
9
8
.
4
6
.
8
8
.
6
8
.
7
9
.
7
5
.
4
4
.
9
31.0
29.8
27.7
26.1
22.8
21.6
21.8
23.2 23.2
24.5
18.4
17.9
15.5
0
5
10
15
20
25
30
35
1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2005 2007 2010 2011 2013 2015
Gizi Kurang Gizi Buruk Kekurangan Gizi Target
Target MDG
2015
Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun dari 24,5 % (2005) menjadi 17,9 % (2010).
Penurunan angka kekurangan gizi pada balita terus dilakukan agar Indonesia dapat mencapai
target MDG pada tahun 2015, yaitu sebesar 15,5 persen.

Kecenderungan Prevalensi Kurang Gizi pada Anak Balita
17.9
15.5
Perkembangan Status Gizi
Masalah yang telah
dapat dikendalikan
Kekurangan Vit A,
Gangguan Akibat Kurang Yodium,
Anemia Gizi pada anak 2-5 th
Masalah yang belum
selesai (un-finished)
Stunting dan
Gizi Kurang
Masalah baru yang
mengancam kesehatan
masyarakat (emerging)
Gizi lebih
6
ADA 3 KATEGORI
KATEGORI I
KATEGORI II
KATEGORI III
Masalah Kurang Vitamin A
% Xerophthalmia (X1B)
1978-1992
% retinol < 20 g/DL
1992-2011
Batas
masalah
kesehatan
0.5 %
Sumber data: - 1978 Survai Nasional Vita A - 2007 Survai Nasional gizi Mikro
- 1992 Survai Nasional Vita A -
KATEGORI I
7
Gangguan Akibat Kurang Yodium
(GAKY)
Sumber data: 2002 Survai GAKI
2007 - Riskesdas
2011 - SEANUTS
EIU : Ekskresi Iodium dalam Urin
8
KATEGORI I
Prevalensi Anemia Gizi pada anak
1995-2011
9
KATEGORI I
Status Gizi Balita 1989-2010
31
28,2
21,6
18,4
17,9
12,8
8,4 5,4
4,9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1989 1995 2000 2007 2010
GZ Kurang dan Buruk
GZ Buruk
Status Gizi Balita 2010
Kecenderungan Gizi Kurang
1989-2010
10
KATEGORI II
Prevalensi Gizi Kurang 2010
3
0
,
5
2
9
,
4
2
9
,
1
2
7
,
6
2
6
,
5
2
6
,
5
2
6
,
5
2
6
,
2
2
5
,
0
2
3
,
7
2
3
,
6
2
2
,
9
2
2
,
8
2
1
,
4
2
0
,
5
1
9
,
9
1
9
,
6
1
8
,
5
1
7
,
9
1
7
,
1
1
7
,
1
1
7
,
1
1
6
,
2
1
6
,
2
1
5
,
7
1
5
,
3
1
4
,
9
1
4
,
0
1
3
,
4
1
3
,
0
1
1
,
3
1
1
,
2
1
1
,
0
1
0
,
6
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
N
T
B
N
T
T
K
a
l
B
a
r
K
a
l
T
i
m
S
u
l
T
e
n
g
P
a
p
B
a
r
G
o
r
o
n
t
a
l
o
M
a
l
u
k
u
S
u
l
S
e
l
N
A
D
M
a
l
U
t
K
a
l
S
e
l
S
u
l
T
e
r
a
S
u
m
u
t
S
u
l
B
a
r
S
u
m
S
e
l
J
a
m
b
i
B
a
n
t
e
n
I
N
D
O
N
E
S
I
A
J
a
t
i
m
S
u
m
B
a
r
K
a
l
T
i
m
P
a
p
u
a
R
i
a
u
J
a
t
e
n
g
B
e
n
g
k
u
l
u
B
a
B
e
l
K
e
p
R
i
L
a
m
p
u
n
g
J
a
b
a
r
J
a
k
a
r
t
a
D
I

Y
o
g
y
a
B
a
l
i
S
u
l
U
t
11
KATEGORI II
Prevalensi Gizi Kurang menurut
tingkat pendapatan, 2010
12
KATEGORI II
Sebaran Prevalensi Stunting dan
Proporsi Gakin menurut Provinsi 2010
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
N
A
D
S
u
m
u
t
S
u
m
B
a
r
R
i
a
u
J
a
m
b
i
S
u
m
S
e
l
B
e
n
g
k
u
l
u
L
a
m
p
u
n
g
B
a
B
e
l
K
e
p
R
i
J
a
k
a
r
t
a
J
a
b
a
r
J
a
t
e
n
g
D
I

Y
o
g
y
a
J
a
t
i
m
B
a
n
t
e
n
B
a
l
i
N
T
B
N
T
T
K
a
l
B
a
r
K
a
l
T
i
m
K
a
l
S
e
l
K
a
l
T
i
m
S
u
l
U
t
S
u
l
T
e
n
g
S
u
l
S
e
l
S
u
l
T
e
r
a
G
o
r
o
n
t
a
l
o
S
u
l
B
a
r
M
a
l
u
k
u
M
a
l
U
t
P
a
p
B
a
r
P
a
p
u
a
I
N
D
O
N
E
S
I
A
Stunting %Gakin
Keterangan: Data Stunting (Riskesdas 2010)
Data % Gakin: SUSENAS 2010
13
KATEGORI III
Pemberian ASI dan Susu Botol
Persentase Anak Berumur Kurang dari 6 Bulan yang Mendapatkan
ASI Eksklusif dan Minum Susu Botol, SDKI 2002/2003, 2007 dan 2012
KATEGORI III
14
Prevalensi Gizi Lebih pada Anak dan
Dewasa
15
KATEGORI III

2.DAMPAK KURANG GIZI
PADA AWAL KEHIDUPAN
TERHADAP KUALITAS SDM

16
Kesehatan : long term effect
on HUMAN CAPITAL INVESTMENT
Otak mulai berkembang sejak masa embryo
Pada saat lahir 25% otak orang dewasa
Usia 2 tahun 70 - 80% otak orang dewasa
Usia 5 tahun hampir sama dengan orang dws
17
25% berat otak
dewasa
70% berat otak
dewasa
90% berat otak
dewasa
1.4 KG
18
PERTUMBUHAN OTAK
Usia 2 tahun
Usia 5 tahun
Lahir
Dewasa
18
Kapasitas:
Inteligensia
Emosional
Hubungan
sosial
Spiritual
19
5 th
P
e
r
t
u
m
b
u
h
a
n


o
t
a
k
Investasi terlambat, hasil
tidak optimal
Investasi tepat waktu
bbu
mur
2 th
80%
lahir
100%
loss generation
ascobatgani
Grafik pertumbuhan otak anak sampai usia 5 th
* Stunting 35 % ??
20
Pertumbuhan
massa tubuh
dan komposisi badan

Metabolisme
glukosa, lipids, protein
Hormon/receptor/gen
Perkembangan
otak

Kognitif dan
prestasi
belajar
Kekebalan
Kapasitas kerja
Diabetes, Obesitas,
Penyakit jantung dan
pembuluh darah,
kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
Gizi pada
1000 hari pertama
kehidupan
(janin dan
bayi 2 tahun)
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang
Mati
MENGAPA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN,
PENTING?
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000) 21
3.HUBUNGAN ANTARA PERMASALAH AN GIZI
DENGAN
KEMATIAN BAYI(AKB)-KEMATIAN IBU MELAHIRKAN(AKI)
22
Penyebab kematian bayi 0-11 bulan
Sumber : Riskesdas 2007
Pneumonia, 12.7 %
Diare, 15 %
Masalah Neonatal
46,2 %
Meningtis, 4.5 %
Kelainan
Kongenital, 5.7
%
Tidak diketahui
penyebabnya, 3.7 %
Tetanus, 1.7 %
Masalah neonatal :
- Asfiksia
- BBLR
- Infeksi, dll
23
Kematian Bayi
Penyebab Kematian Ibu Tahun 2011
Perdarahan
32%
Hipertensi
25%
Infeksi
5%
Abortus
1%
Partus
Lama
5%
Lain Lain
32%
Sumber : Data Rutin Dit Bina Kes Ibu 2010 2011
24
PENYEBAB MEDIS KEMATIAN IBU
BERDASAR PENGELOMPOKKAN PADA ICD -10
Kode ICD 10,
WHO
Underlying cause of
maternal death
Region
Indonesia
Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi IBT
O00-O08 Pregnancy with abortive
outcome
3.7 4.2 2.7 5.6 4.2 4.1

O10-O16 Oedema, proteinuria, and
hypertensive disorder (HDK)
33.3 33.1 34.9 32.6 25.8 32.4

O44-O46 Placenta previa, premature
separation of placenta and
Antepartum haemorrhage
4.4 2.7 4.3 2.3 3.6 3.3
O30-O43, O47-
O48
Other maternal care related to
fetus and amniotic cavity and
possible delivery problems
3.0 1.7 0.0 0.8 0.1 1.6
O64-O66 Obstructed Labour
0.5 1.1 0.0 0.6 1.0 0.8

O72 Postpartum haemorrhage
(PPP)
16.4 16.8 28.1 26.3 29.8 20.3

O20-O29, O60-
O63, O67-O71,
O73-O75, O81-
O84
Other complications of
pregnancy and delivery
11.1 6.0 2.9 7.9 5.9 7.2
O85-O99 Complication predominantly
related puerperium and other
conditions
27.6 34.3 27.1 23.9 29.7 30.2
Total
100.0
(N=1737)
100.0
(N=3334)
100.0
(N=587)
100.0
(N=979)
100.0
(N=887)
1000
(N=7524)
25

4.ARAH KEBIJAKAN PROGRAM GIZI
KEMENTRIAN KESEHATAN RI

26

27
(1)Kerangka Pikir Penyebab Masalah Gizi pada 1000 HPK
Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk
mengatasi penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui
upaya intervensi spesifik dan intervensi sensitif
28
(2) Continuum of Care Approach
(1)
Pemeriksaan
Kehamilan
Persalinan, nifas
& neonatal
Pelayanan bagi
bayi
Pelayanan
bagi balita
Pelayanan
bagi anak SD
Pelayanan bagi anak
SMP/A & remaja
P4K
Buku KIA
ANC terpadu
Kelas Ibu Hamil
Fe & asam folat
PMT ibu hamil
TT ibu hamil
Inisiasi Menyusu Dini
Vit K 1 inj
Imunisasi Hep B
Rumah Tunggu
Kemitraan Bidan Dukun
KB pasca persalinan
PONED-PONEK
ASI eksklusif
Imunisasi dasar
lengkap
Pemberian makan
Penimbangan
Vit A
Pemantauan
pertumbuhan &
perkembangan
PMT
Penjaringan
Bln Imunisasi Anak
Sekolah
Upaya Kes Sklh
PMT
Kespro remaja
Konseling:
Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
Fe
Konseling
Pelayanan KB
PKRT
Pelayanan
PUS & WUS
INTERVENSI GIZI
29
(3)PENGUATAN SISTEM RUJUKAN
RS Pusat/Provinsi/
Regional
RS Kab/Kota/Swasta
(PONEK)
Puskesmas,
(PONED)
Dr/Bd Praktik
Mandiri
Selfcare
Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota
Puskesmas
(Pustu, Poskesdes)
Poskesdes
Posyandu
(UKBM)
Upaya Kes Masyarakat Upaya Kes Perorangan
Penguatan sistem rujukan dari tingkat masyarakat ke RS Kab/Kota
Perlu penguatan koordinasi dan kerja sama antara Dinkes Kab/Kota dan RS Kab/Kota
KADES-LURAH
B U P A T I
C A M A T
G U B
DESA SIAGA
RAKOR-LOKMIN
OTODA
UU 32-PP 19
30
TERSIER

Rumah Sakit
Ibu Hamil normal
Ibu Hamil terdeteksi dalam ANC
akan bermasalah di persalinan
Masyarakat
DINKES
Bidang Kesga
dan Bidang Pelayanan
Data
Based
SIKDA
(4)Kebijakan memperkuat tata kelola di tingkat
Kabupaten/Kota
Ibu Hamil bermasalah di persalinan
Tapi tidak terdeteksi di ANC
31
(5)AKSELERASI PENCAPAIAN MDG 1
BERMITRA DG SEMUA KOMPONEN
Lintas
Sektor
DPR/D
LSM
Donor
Organisasi
Profesi
Sarkes
Logistik
KIA/KB
PPJK
Jamlesmas
SDM
Bidan, Dokter
SpOG, SpA
Litbang
Studi
Data
Promkes
KIP/K
MPR
Kesmkom
PONED
Yanmed
PONEK
P- P Mix
UTD
Yanfar
Fe, Vit A
Obat KIA
P2M
Imunisasi,
IMS/HIV
Tb, Mal
PL
Air Bersih
Rmh Sht
MDGs
4
Gizi
PMT
ASI
Swasta
Pemda
32
Bappeda

33
Arah kebijakan gizi (1)
1. Tujuan pembinaan gizi (Undang-Undang
nomor 36 tahun 2009) tercapainya mutu gizi
perorangan dan masyarakat; melalui;
perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai
dengan gizi seimbang;
perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik,
dan PHBS;
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan
teknologi.
34
Arah kebijakan pembangunan gizi (2)
2. Tujuan perbaikan gizi ini menjadi agenda
pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan daya saing bangsa.
3. Pelaksanaan Peraturan Presiden No. 42
Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaiikan Gizi
4. Program Perbaikan Gizi secara eksplisit
perlu memasukkan tujuan dan program
pencegahan obesitas atau kelebihan gizi.

35
Arah kebijakan pembangunan gizi (3)
5. Perlunya upaya perlindungan khusus untuk
keluarga miskin agar kebutuhan gizinya
terpenuhi
6. Perlu penguatan integrasi intervensi gizi ke
dalam intervensi program lain seperti
penanggulangan kemiskinan, pendidikan
nasional, Keluarga Berencana, dll
7. Penguatan riset dan pengembangan termasuk
monitoring dan evaluasi

36
c.GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI
37
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun
2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi

Upaya penggalangan partisipasi dan
kepedulian pemangku kepentingan secara
terencana dan terkoordinir untuk percepatan
perbaikan gizi terutama pada 1000 hari perta
kehidupan.

38
Intervensi Spesifik
Perubahan perilaku (ASI, MPASI, cuci tangan),
intervensi gizi mikro,
pencegahan kecacingan dan malaria,
tata laksana gizi buruk
Intervensi sensitif
Ketahanan pangan,
peningkatan daya beli,
pendidikan perempuan,
jaminan sosial,
fortifikasi
Keluarga Berencana,
air bersih
Intervensi cost effective
39
d.PENANGGULANGAN GIZI
KOMPREHENSIF

40
Balita Gizi Kurang
diberi PMT
Pemulihan
BALITA Gizi
Buruk Dirawat
Pemantauan Pertumbuhan
Konseling ASI/MP-ASI
Pemberian kapsul vit A
Pemberian tablet Fe Bumil
Promosi garam beryodium
Skrining aktif
Taburia
PMT Bumil KEK
Penanggulangan Gizi Komprehensif
Pabrikan LOKAL
Pusat BOK
Gizi Buruk
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF
Gerakan Nasional Sadar Gizi
1000 hari untuk negeri
Tidak Naik BB/Kurus
Rawat Inap/TFC
Rawat Jalan
41
5.UPAYA PERCEPATAN
PENCAPAIAN TARGET MDG 1
42
TAHAPAN AKSELERASI
1. Menetapkan daerah prioritas
2. Menetapkan fokus masalah yang akan diintervensi
3. Memetakan input (sarana, prasarana, SDM,
anggaran)
4. Menetapkan strategi dan langkah-langkah
intervensi
5. Menetapkan target jangka pendek, menengah dan
panjang
6. Mengembangkan/memilih Local Spesific
Activities di kabupaten/kota prioritas
43
LOKUS TAHAP 1
(+72% jml penduduk)
NO PROVINSI JUMLAH KAB/KOTA
1 SUMUT 9
2 SUMSEL 4
3 LAMPUNG 7
4 DKI 3
5 JABAR 10
6 BANTEN 4
7 JATENG 12
8 JATIM 9
9 SULSEL 6
Total 64
44
1.DIAWALI DG PEMETAAN
MASALAH
(DENGAN ALAT BANTU
MATRIKS INVENTARISASI SUMBERDAYA)
CONTOH MATRIKS,
BISA DIKEMBANGKAN SESUAI KEBUTUHAN
45
46
a.PENDEKATAN SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
b.Matriks Analisis Upaya Percepatan
Pencapain MDG 1
No Masalah Peran
PJ LS/LP
PROV PUSAT
1 SDM
2 Sarana
3 Peralatan
4 Pelatihan
5 Pembiayaan
6 Pemberdayaan
7 Aspek legalitas
47
CONTOH; Matriks Analisis Upaya
Penurunan AKI
N
o
Masalah Kemampuan Sumber Daya keg Waktu pelaksanaan
kebutuhan ketersediaa
n
kekuranga
n
pend
ek
menen
gah
pan
j
pro
v
Kab/
kota
pro
v
Kab/
kota
pro
v
Kab/
kota
1 SDM
2 Sarana
3 Peralatan
4 Pelatihan
5 Pembiayaan
6 Pemberdayaan
7 Aspek legalitas
48
CONTOH; PROFIL PROVINSI JAWA BARAT
17 KABUPATEN
9 KOTA
635 KECAMATAN
4311 DESA
1564 KELURAHAN
LUAS WILAYAH 37.116,54 KM2
JUMLAH PENDUDUK 2012 45.080. 041 JIWA
JML KEMATIAN IBU 2012 781
JML KEMATIAN Neo 2012 4521
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS 1046
PUSKESMAS PERAWATAN 220
PUSKESMAS NON PERAWATAN 826
PUSTU 1532
POSKESDES 1939
RUMAH SAKIT 243
FASKES KB 5556
TENAGA KESEHATAN
DOKTER UMUM 2867
BIDAN 10500
Tren Kematian Ibu
49
Kng
K.Bdg
Cmh
K.Smi
K.Bgr
K.Bks
Dpk
Bjr K.Tsk
BOGOR
BB
BANDUNG
Smd
Pwk
Bks
KARAWANG
Sbg
INDRAMAYU
SUKABUMI
CIREBON
CIANJUR
GARUT
TASIK Cms
MAJALENGKA







K1 : 65.87
K4 : 55.21
PN : 53.54
KF3 : 55.35
Cakupan


Desa : 428
Bidan : 682
Bdd : 415
Dr PKM : 292
Tenaga
Ibu : 47
Neo : 0
Kematian
Sarana
PKM : 101
PKM PONED : 10







K1 : 64.96
K4 : 55.69
PN : 55.11
KF3 : 55.92
Cakupan


Desa : 367
Bidan : 674
Bdd : 529
Dr PKM : 76
Tenaga
Ibu : 54
Neo : 92
Kematian
Sarana
PKM : 58
PKM PONED : 22







K1 : 67.55
K4 : 55.69
PN : 55.11
KF3 : 55.92
Cakupan


Desa : 360
Bidan : 674
Bdd : 451
Dr PKM : 77
Tenaga
Ibu : 36
Neo : 4
Kematian
Sarana
PKM : 45
PKM PONED : 16







K1 : 66.95
K4 : 60.40
PN : 58.36
KF3 : 57.75
Cakupan


Desa : 277
Bidan : 484
Bdd : 263
Dr PKM : 82
Tenaga
Ibu : 26
Neo : 62
Kematian
Sarana
PKM : 61
PKM PONED : 4







K1 : 65.07
K4 : 60.35
PN : 54.13
KF3 : 58.77

Cakupan


Desa : 442
Bidan : 643
Bdd : 431
Dr PKM : 92
Tenaga
Ibu : 29
Neo : 60
Kematian
Sarana
PKM : 28
PKM PONED : 8







K1 : 59.30
K4 : 52.21
PN : 54.70
KF3 : 54.62
Cakupan


Desa : 351
Bidan : 497
Bdd : 397
Dr PKM : 66
Tenaga
Ibu : 26
Neo : 166
Kematian
Sarana
PKM : 40
PKM PONED : 10







K1 : 63.41
K4 : 57.96
PN : 60.13
KF3 : 60.19
Cakupan


Desa : 336
Bidan : 502
Bdd : 346
Dr PKM : 49
Tenaga
Ibu : 19
Neo : 0
Kematian
Sarana
PKM : 31
PKM PONED : 12







K1 : 63.63
K4 : 58.88
PN : 60.88
KF3 : 60.36
Cakupan


Desa : 424
Bidan : 641
Bdd : 542
Dr PKM : 89
Tenaga
Ibu : 40
Neo : 0
Kematian
Sarana
PKM : 56
PKM PONED : 18





K1 : 67.76
K4 : 62.05
PN : 72.32
KF3 : 71.65
Cakupan


Desa : 316
Bidan : 593
Bdd : 376
Dr PKM : 61
Tenaga
Ibu : 34 Neo : 195
Kematian
Sarana
PKM : 49
PKM PONED : 12





K1 : 62.22
K4 : 59.78
PN : 61.15
KF3 : 59.71
Cakupan


Desa : 309
Bidan : 667
Bdd : 219
Dr PKM : 91
Tenaga
Ibu : 41 Neo : 82
Kematian
Sarana
PKM : 50
PKM PONED : 10
K1 : 65.33
K4 : 62.00
PN : 59.33
KF3 : 59.33
TARGET
B08 2013
K1 : 98
K4 : 93
PN : 89
KF3 : 89
TARGET
B12 2013
50
INDIKATOR
TARGET
2013 2014
RS PONEK 95% 100%
51
Kng
K.Bdg
Cmh
K.Smi
K.Bgr
K.Bks
Dpk
Bjr K.Tsk
BOGOR
BB
BANDUNG
Smd
Pwk
Bks
KARAWANG
Sbg
INDRAMAYU
SUKABUMI
CIREBON
CIANJUR
GARUT
TASIK Cms
MAJALENGKA
Donor :
GlobalFund AIDS
Donor :
GlobalFund AIDS
AUSAID
Donor :
GlobalFund AIDS
EMAS
AUSAID
Donor :
GlobalFund AIDS
EMAS
Donor :
EMAS
AUSAID
Donor :
AUSAID
Donor :
AUSAID
Donor :
EMAS
Donor :
Tidak Ada Donor
Donor :
EMAS
AUSAID
52
Donor :
GF AIDS
AUSAID
Donor :
GF AIDS
AUSAID
Donor :
GF AIDS
EMAS
AUSAID
Donor :
GF AIDS
EMAS
Donor :
GF AIDS
AUSAID
Donor :
GF AIDS
Donor :
Micronutrient Initiative
Donor :
AUSAID
Donor :
AUSAID
53
Jml penduduk: 1.845.615
Desa: 394
Puskesmas: 34
Puskesmas PONED: 9
Bumil: 42.431
Bulinfas: 40.502
Posyandu: 1.449
Poskesdes: 154
Dokter Umum: 163
Bidan: 1.222
Perawat: 315
Kab Deli Serdang
Sumatera Utara
CONTOH PEMETAAN KABUPATEN
54
PEMETAAN KEMATIAN IBU DAN JUMLAH PENDUDUK
Total Kematian Ibu
tahun 2012:
15 kasus
JUMLAH KEMATIAN IBU TAHUN 2012
JUMLAH PENDUDUK
55
TIGA JUHAR
Ada Kematian Ibu
PUSKESMAS FOKUS INTERVENSI
KRITERIA:
Ada Kematian Ibu
Masalah dengan kelengkapan sarana di PONED
Kekurangan Ketersediaan Tenaga Kesehatan
Jumlah Penduduk yang terlalu besar
Kekurangan SDM yang terlatih
NAMORAMBE
Jumlah Penduduk yang
terlalu besar
PANCUR BATU
Kekurangan ketersediaan Tenaga Kesehatan
KUTALIMBARU
Masalah dengan kelengkapan sarana di
PONED
1. Puskesmas Tiga Juhar
2. Puskesmas Kutalimbaru
3. Puskesmas Pancur Batu
4. Puskesmas Namorambe
5. Puskesmas Biru biru
6. Puskesmas Talunkenas
7. Puskesmas B. Purba
8. Puskesmas Tj. Morawa
9. Puskesmas Patumbak
10. Puskesmas Mulyorejo
11. Puskesmas H. Perak
12. Puskesmas Kota Datar
13. Puskesmas Labuhan Deli
14. Puskesmas B. Khalipah
15. Puskesmas Tanjung Rejo
16. Puskesmas Kenangan
17. Puskesmas Batangkuis
18. Puskesmas Pantai Labu
19. Puskesmas Aras Kabu
BIRU BIRU
Kekurangan SDM yang
terlatih
56
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang:
SDM KESEHATAN
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Belum semua bidan desa tinggal
didesa (dari 272 bidan desa ada
59 bidan belum tinggal di desa
dan pemerataan penempatan
bidan desa
Membuat Kesepakatan
dengan bidan desa
supaya tinggal di desa
Membuat Perjanjian
dengan bidan desa
supaya tidak pindah
tugas selama masa
tugas di desa dan
koordinasi ke bagian
kepegawaian
Jk Pdk: 59
Bidan



Dinkes
kab
Kurangnya pembinaan dokter
Spesialis obgyn ke puskesmas
Pembinaan oleh
dokter spsialis Obsgyn
ke Puskesmas/dokter
Pusk diundang ke RS
Kabupaten(bed side
teaching)
Jk Pdk: 17
Pusk
Dinkes
kab dan
RSUD
57
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang :
SARANA
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Kurangnya sarana ambulans di
puskesmas rawat inap minamal
harus ada 2 ambulans.
Kebutuhan: 36, Ketersediaan:
20, Kekurangan: 16
Pengadaan ambulans
di puskesmas
Jk pdk: 8 pkm
Jk men: 8 pkm
Dinkes
Kab,
propinsi
dan pusat
(BUK)
Kurangnya sarana di ruangan
persalinan puskesmas,ruang vk
bergabung ruang KIA (ANC
).Kebutuhan: 18 Pusk,
Ketersediaan: 14, Kekurangan: 4
Pembangunan ruang
khusus KIA
Jk pdk: 4 Pusk Dinkes
Kab,
propinsi
dan pusat
(BUK)
Ruangan VK yang tdk standar
(sempit)
Kebutuhan: 18,
Ketersediaan: 13,
Kekurangan: 5

Renovasi ruangan VK Jk pdk: 5 Pusk Dinkes
Kab,
propinsi
dan pusat
(BUK)
58
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang :
PELATIHAN
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Kurangnya Bidan yg terlatih ttg PPGDON
Kebutuhan: 206,
Ketersediaan: 202,
Kekurangan: 58
Pelatihan PPGDON bagi
bidan
Jk pdk: 58 Dinkes Kab,
propinsi dan
pusat
(PPSDM)
Belum Semua pusk rawat inap dilatih PONED
Kebutuhan: 54 orang,
Ketersediaan: 27 orang,
Kekurangan: 27 orang

Pelatihan PONED Jk pdk: 27

Dinkes Kab,
propinsi dan
pusat
(PPSDM)
Masih terbatasnya bidan yg terlatih APN
Kebutuhan: 737 orang,
Ketersediaan: 304 orang,
Kekurangan: 433 orang
Pelatihan APN bagi bidan Jk pdk: 200

Dinkes Kab,
propinsi dan
pusat
(PPSDM)

System rujukan maternal dan neonatal belum berjalan
baik
Kebutuhan: 20 pusk
Pelatihan tentang systim
rujukan maternal dan
neonatal
Jk pdk: 20 Dinkes Kab,
propinsi dan
pusat
(PPSDM)

59
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang :
PELATIHAN
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Belum semua bidan desa dilatih tentang
Kelas ibu hamil
Kebutuhan: 260 orang,
Ketersediaan: 34 orang,
Kekurangan: 226 orang
Pelatihan kelas ibu
hamil bagi bidan
desa
Jk pdk: 126
Jk mgh: 100
Dinkes
Kab,
propinsi
dan pusat
(PPSDM)
Belumnya terlaksananya Kegiatan AMP
terkini di RS swasta
Kebutuhan: 20,
Ketersediaan: 1,
Kekurangan: 19

Sosialiasai ttg AMP
ke RS Swasta
Jk pdk: 19

Dinkes
Kab,
propinsi
dan pusat
(GIKIA-
POGI-IDAI)
Masih banyak bidan yg belum dilatih CTU
Kebutuhan: 737 orang,
Ketersediaan: 225 orang,
Kekurangan: 512 orang
Pelatihan CTU Jk pdk: 200
Jk mgh: 200
Jk pjg: 112
Dinkes
Kab,
propinsi
dan pusat
(PPSDM-POGI)

60
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang :
PEMBIAYAAN
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Masih kurangnya pembiayaan
kes ibu
Advokasi dan
Pengajuan anggaran
Kes.Ibu ke Pemkab,
propinsi dan pusat

Dinkes Kab,
propinsi dan
pusat
(GIKIA_BUK)
61
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang :
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Belum maksimalnya
pembinaan desa ttg P4K.
Kebutuhan: 260 desa,
Ketersediaan: 150 desa,
Kekurangan: 110 desa

Pemb. P4k pada
Bides,toma,bumil
Jk pdk: 150
desa
Dinkes
Kab,Prov
Pusat (GIKIA)
62
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang :
ASPEK LEGALITAS
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Belum tersedianya aspek
hukum dalam penangan an
sistem rujukan maternal
Pengusulan SK/Perbub
Bupati dalam sistem
rujukan maternal
Dinkes Kab,
propinsi dan
pusat
(Biro
Hukor)
Belum semua RS swasta
melaksanakan perjanjian
Kerja sama dlm penanganan
rujukan materna (baru 2 RS
yg sdh melakukan kerjasama
dari 21 RS yg ada)
Mengadakan Pertemuan
dgn RS dalam
melaksanakan Perjanjian
kerja sama penangan
sistem rujukan maternal &
perinatal,neonatal
Jk pdk: 19
RS
Dinkes Kab,
propinsi dan
pusat
(POGI-IDAI)
63
Matriks Upaya PP AKI Kab Deli Serdang :
SIK
Masalah Jenis Kegiatan Pelaksanaan Peran
Belum semua Puskesmas rawat
inap melaksanakn sistem
informasi dlm penanganan
kasus rujukan maternal
Kebutuhan: 20 pusk,
Ketersediaan: 10 pusk,
Kekurangan: 10 pusk

Melaksanakan sistem rujukan
dengan SMS gateway dari pusk
Jk pdk: 10 Pusk Dinkes
Kab
64
Terima Kasih
65
Status Gizi
(HASIL RIKESDAS 2013)

66
Kecenderungan Nasional: 2007-2013

Proporsi Gizi Kurang & Pendek*) pada Balita

25,0

20,0

15,0

10,0

5,4
5,0

0,0

4,9

13,0 13,0

5,7

25,0

20,0 18,8 18,5

13,9 15,0

10,0

5,0

0,0

18,0 18,0

19,2

17,1

Gizi Buruk

Gizi Kurang

Sangat Pendek

Pendek

BB/U

TB/U

2007

2010

2013

2007

2010

2013

*) Gizi Buruk (BB/U<-3SD), Gizi Kurang (BB/U<-3SD -2SD)
Sangat pendek (TB/U<-3SD), Pendek (TB/U <-3SD -2SD)

67
Kecenderungan Nasional: 2007-2013
Proporsi Kurus & Gemuk*) pada Balita

25,0

20,0

15,0

10,0

6,2 6,0

5,0

0,0

7,4 7,3
5,3

25,0

20,0

15,0 14,0

12,2 11,9

10,0

6,8

5,0

0,0

Sangat Kurus

Kurus

Gemuk

2007

2010

2013

2007

2010

2013

*) Sangat kurus (BB/TB<-3SD), Kurus (BB/TB <-3SD -2SD)
Gemuk (BB/TB>2SD)

68
Proporsi balita 0-59 bulan menurut

Status Gizi (TB/U & BB/TB) 2007-2013

100,0

80,0

60,0

40,0

20,0

0,0

3,9

45,9

11,4

7,4

29,1

2,3

2007

Pendek-kurus
Normal-kurus

4,8

49,1

11,1

7,6

25,3

2,1

2010

Pendek-Normal
Normal-normal

5,1

48,6

9,6

6,8

27,4

2,5

2013

Pendek-Gemuk
Normal-gemuk
69
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013

Proporsi Balita Gizi Kurang

40,0

35,0

30,0

25,0

20,0

15,0

10,0

5,0

0,0

19,6

18,4

2007 2010 2013

70
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013

Proporsi Balita Pendek

70,0

60,0

37.2

50,0
40,0
30,0

20,0

36,8

10,0

0,0

2007

2010

2013

71
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013

Proporsi Balita Kurus

25,0

20,0

15,0

10,0

5,0

0,0

2007

13,6

12,1

2010 2013

72
Proporsi Balita Gizi Kurang, Pendek, Kurus,

Gemuk*) menurut Umur & Jenis kelamin, 2013

Laki-laki

Perempuan

50,0

50,0

45,0

45,0

40,0

40,0

35,0

35,0

30,0

30,0

25,0

25,0

20,0

20,0

15,0

15,0

10,0

10,0

5,0

5,0

0,0

0,0

0-5 bl

6-11 bl

12-23 bl

24-35 bl

36-47 bl

48-59 bl

0-5 bl

6-11 bl

12-23 bl

24-35 bl

36-47 bl

48-59 bl

Gizi Kurang

Pendek

Kurus

Gemuk

Gizi Kurang

Pendek

Kurus

Gemuk

*) Gizi Kurang (BB/U), Pendek (TB/U), Kurus (BB/TB <-2SD; Gemuk (BB/TB) >2SD
73
Proporsi Anak Pendek Umur 5-18 tahun

menurut Jenis Kelamin, 2013

50,0

45,0
40,0
35,0
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0

0,0

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Laki-laki

Perempuan

74
Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun
dibanding Rujukan (WHO 2007) : 2007-2013

Laki-laki

190,0 190,0

Beda 12,5 cm

180,0 180,0

170,0 170,0

160,0 160,0

150,0 150,0

140,0 140,0

130,0 130,0

120,0 120,0

110,0 110,0

100,0 100,0

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 5 6 7

Umur (tahun)
Rujukan 2007 2010 2013 Reference

Perempuan

Beda 9,8 cm

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Umur (tahun)

2007 2010 2013

75
Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun
dibanding Rujukan (WHO 2007) menurut

Tempat tinggal, 2013

Laki-laki

190,0 190,0

180,0 180,0

170,0 170,0

160,0 160,0

150,0 150,0

140,0 140,0

130,0 Kota & Desa, 130,0

beda 2,7 cm

120,0 120,0

110,0 110,0

100,0 100,0

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 5

Umur (Tahun)
Reference Kota Desa

Perempuan

Kota & Desa,
beda 1,7 cm

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Umur (tahun)

Rujukan Kota Desa

76
Proporsi Laki-laki Obese (IMT>25)
Umur >18 tahun: 2007-2013

Laki-laki >18 tahun

50,0

40,0

30,0

20,0

10,0

0,0

2007

19,7

13,9

2010 2013

77
Proporsi Perempuan Obese (IMT>25)

Umur >18 tahun: 2007-2013

Perempuan >18 tahun

50,0

40,0

30,0

20,0

10,0

0,0

2007

32,9

14,8

2010 2013
78
Proporsi Obesitas Sentral: 2007-2013

(Lingkar Perut: Lk>90 cm, Prp>80cm)

50,0

40,0

30,0

20,0

10,0

0,0

26,6

18,8

2007 2013

79
Proporsi Penduduk Dewasa >18 Tahun
berdasarkan Komposit TB dan IMT,
2007-2013

100,0

90,0

80,0

70,0

60,0

50,0

40,0

30,0

20,0

10,0

0,0

Pendek-kurus

10,3 12,2

38,4 37,7

6,9 6,9

8,8 9,6

30,0 28,2

5,6 5,3

2007 2010

Pendek-Normal Pendek-Gemuk Normal-kurus

15,4

36,8

6,3

10,9

25,9

4,8

2013

Normal-normal Normal-gemuk

80
Proporsi Wanita Usia Subur Risiko Kurang
Energi Kronis (KEK)*) : 2007 & 2013

2007

2013
50,0

50,0

40,0

40,0

30,0

30,0

20,0

20,0

10,0

10,0

0,0

0,0

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

15-19

20-24

25=29 30-34

35-39

40-44

45-49

Hamil

Tidak Hamil

Hamil

Tidak Hamil

*) Risiko KEK - jika Lingkar lengan atas (LILA)<23,5 cm

81
Terima Kasih
82

Anda mungkin juga menyukai