Oleh:
Novida Ana Arista
Pembimbing:
dr. Amukti Wahana, SpB
Program Pendidikan Dokter UNISMA
Laboratorium Ilmu Kesehatan Bedah
RSUD Kanjuruhan Malang
STATUS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Turen
Status perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Tanggal MRS : Jumat ,07 Okt 2011
Tanggal periksa : Kamis, 13 Okt 2011
No. Reg : 258500
ANAMNESA
Keluhan utama : Nyeri ulu hati
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 4 bulan yang
lalu. Nyeri juga sering disertai panas tembus ke
belakang. Kadang-kadang pasien juga mengeluh nyeri
diperut sebelah kanan atas yang hilang timbul
terutama bila pasien makan makanan yang berlemak.
Pasien tidak mengeluh kembung, mual muntah, serta
tidak mengeluh demam. bagian putih mata berwarna
kuning (-), BAK berwarna seperti teh (-), BAB
berwarna seperti dempul (-), BAB hitam (-), muntah
darah (-).
ANAMNESA
Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah
periksa ke dokter dan disuruh USG, dan kemudian
pasien didiagnosa batu empedu. Dokter
menyarankan untuk melakukan operasi tetapi pasien
menolak dan ingin konsumsi obat saja. Pasien juga
mengkonsumsi obat tradisional untuk mengurangi
nyeri.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Hipertensi (-), DM (-), alergi (-)
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluarga dengan penyakit serupa (-),
Hipertensi (-), DM (-), Alergi (-)
Riwayat pengobatan
selama sakit ini pasien pernah berobat kedokter, dan
minum obat tradisional
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Kesadaran
Compos Mentis GCS 456
Vital sign :
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 76x/mnt
RR : 16x/mnt
Suhu : 36,6
0
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Bentuk mesocephal, rambut tidak mudah dicabut.
Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga
Bentuk normotia, sekret (-), pendengaran
berkurang (-).
Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).
Mulut dan tenggorokan
Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi berdarah (-
),tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-).
Leher
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran
kelenjar tiroid (-).
Paru
Suara nafas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-).
Jantung
Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur
(-), gallop (-).
Status Lokalis
Regio abdomen
Inspeksi : jaringan parut (-), umbilicus hernia (-),
tumor (-), gelombang peristaltic (-).
Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-)
Palpasi : teraba massa (-), nyeri tekan (+),
Murphy sign (-)
Perkusi : timpani
Pemeriksaan Penunjang
07 Oktober 2011
Hemoglobin 15,6
Hitung leukosit 6.200
Hitung jenis -/-/1/84/8/7
Trombosit 318.000
Masa Perdarahan 130
Masa Pembekuan 1300
GDS 106
SGOT 36
SGPT 24
Ureum 21
Kreatinin 0,07
HBsAg (-)
Kesimpulan Dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang
USG Abdomen
Kesimpulan Gall blader tampak batu multiple kecil-
kecil
RESUME
Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 4 bulan
yang lalu. Nyeri juga sering disertai panas tembus
ke belakang. Kadang-kadang pasien juga mengeluh
nyeri diperut sebelah kanan atas yang hilang timbul
terutama bila pasien makan makanan yang
berlemak.
Pada pemeriksaan lokalis region hipogastrika
dekstra nyeri tekan (+)
Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan Gall
blader tampak batu multiple kecil-kecil
Diagnosa
Differential Diagnosa
Ulkus peptikum
Pankreatitis
Diagnosa Kerja
Kolesistolitiais
PENATALAKSANAAN
Pro
Kolesistektomi
PEMBAHASAN
KOLELITIASIS
ANATOMI
SISTEM BILIER
FISIOLOGI
Produksi : sel hati & sel sal. Empedu
empedu 500-1500 ml / hr
Penyimpanan : kandung empedu
dipekatkan
Pengosongan : - kontraksi empedu
- relaksasi sfingter oddi
Fungsi : metabolisme lemak
Metabolisme
Pigmen Empedu
DEFINISI
Kolelitiasis disebut juga batu empedu,
gallstones, biliary calculus. Cholelithiasis
adalah adanya atau pembentukan batu
empedu. Batu tersebut bisa berada dalam
kandung empedu (cholecystolithiasis)
atau dalam saluran empedu
(choledocolithiasis).
ETIOLOGI
belum diketahui dengan pasti
perubahan susunan empedu,
stasis empedu
infeksi kandung empedu.
Wanita
Usia lebih dari 40 tahun .
Kegemukan (obesitas).
Faktor keturunan
Aktivitas fisik
Kehamilan (resiko meningkat pada kehamilan)
Hiperlipidemia
Diet tinggi lemak dan rendah serat
Pengosongan lambung yang memanjang
Nutrisi intravena jangka lama
Dismotilitas kandung empedu
Obat-obatan antihiperlipedmia (clofibrate)
Penyakit lain (seperti Fibrosis sistik, Diabetes mellitus,
sirosis hati, ancreatitis dan kanker kandung empedu) dan
penyakit ileus (kekurangan garam empedu)
Ras/etnik
Faktor Resiko
Batu Kolesterol
Supersaturasi
Nukleasi dan Agregasi
Presipitasi
Statis empedu
Infeksi saluran
empedu
Batu Pigmen coklat
(Ca bilirubinat)
Batu Pigmen Hitam
PATOFISIOLOGI
hemolisis kronik
sirosis hati
GEJALA dan TNADA KLINIS
Kolesistolitiasis
1. Asimptomatik
2. Simptomatik nyeri di daerah epigastrium, nyeri
kuadran kanan atas biasanya dipresipitasi oleh
makanan berlemak, Kolik biliaris, dispepsia,
3. Komplikasi kolesistitis murphy sign
Nyeri perut kanan atas yang tajam dan konstan,
bertambah saat inspirasi atau dengan pergerakan
dan dapat menjalar kepunggung
Koledikolitiasis
Trias cahrcot
Clinical symptoms & Signs :
Dispepsia, Meteorism, Colicky pain, nyeri tekan
pada daerah subcosta kanan: spontaneous / by
pressure ( Murphys sign )
Mild Jaundice ( moderate : choledocolithiasis,
deep : total obstruction malignancy )
Demam, Leucocitosis Acute Cholecystitis
Laboratorium
Imaging :
USG ( 95 % accuracy ) , CT Scan, Kolesistografi,
ERCP, MRCP
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Non operatif
1. Medication ( pelarut batu ) : < 3 batu
cholesterol, diameter < 0.5cm,
2. Extracorporeal Short Wave Lithotryptor (
ESWL ) : < 3 batu cholesterol , diam. < 0.5
cm, patent cystic duct, tidak ada
peradangan pada kandung empedu
Recurrent stone
PENATALAKSANAAN
Operatif
Cholecystectomy
Open Cholecystectomy
Cholecystectomy laparoscopy
Endoscopic Retrograde
Cholangiopancreatography (ERCP)
Komplikasi
Hydrops vesica felea
Empiema gall blader
Perforasi
Cholesistoenteric fistel
Setelah pengangkatan kandung empedu :
Dyspepsia / malabsorbtion :
Kandung empedu : penampungan empedu
Proses pencernaan tanpa kandung empedu:
aliran langsung empedu dari hati ke duodenum
Adaptasi pada beberapa minggu pertama
Resolusi dengan waktu/ adaptasi
PROGNOSIS
Kurang dari setengah pasien dengan batu
empedu menjadi simtomatik.
Angka mortalitas untuk suatu kolesistektomi
elektif adalah 0.5% dengan morbiditas kurang
dari 10%.
Angka mortalitas untuk suatu kolesistektomi
darurat adalah 3-5% dengan morbiditas 30-
50%.
uneventfully