Anda di halaman 1dari 38

Oleh:

M. R Taufik H. Mustafa
Rido Maulana
Pembimbing:
Dr. Nia Adriani, Sp.A, M.Kes
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. T
Usia : 3 Tahun
Tanggal Lahir : 10 November 2010
Usia Koreksi : 3 tahun 5 bulan 17 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Banjarsari
Tangal masuk RS : 27 Maret 2014
No.rekam medis : 249686


Pasien Kejang, 2 kali, setiap kejang lamanya 10 menit. Kejang
seluruh tubuh, mata mendelik ke atas disertai kedua tangan dan kaki kaki
kaku, gigi mengunci. Selama kejang penderita tidak sadar, sebelum dan
sesudah kejang pasien sadar, pasien menangis dan terlihat sangat lemas
sesaat setelah kejang. Keluhan kejang didahului oleh panas badan sejak 1
hari SMRS, panas timbul mendadak tinggi, terus-menerus , awal timbul saat
sore menjelang malam hari, keluhan juga disertai dengan batuk dan pilek
sejak 2 hari SMRS. Pilek (+), sekret putih kental, batuk (+) berdahak, dahak
putih kental, nafsu makan menurun, mual (+), muntah (+), penurunan
kesadaran (+), sesak nafas (-). BAB dan BAK normal. Karena keluhannya
penderita langsung di bawa ke IGD RSUD Banjar. Saat di IGD juga terjadi
kejang 2x masing-masing durasi 5 menit.

1 Hari SMRS
KU : Kejang
Alloanamnesis dilakukan pada tanggal 27 Maret 2014 Pukul 08:00 di Bangsal Melati
Penderita saat usia 6 bulan juga pernah mengalami kejang
disertai demam seperti saat ini, 2x sehari, disertai mual dan
muntah, terlihat apatis dan saat usia 9 bulan juga mengalami
keluhan yang sama, kejang > 5 x sehari, Riwayat kejang tanpa
disertai demam disangkal, riwayat kejang, riwayat kejang pada
keluarga tidak ada, riwayat trauma kepala tidak ada, riwayat
kontak dengan penderita batuk-batuk lama (+), saat ini sedang
menjalani terapi OAT bulan ke III
ANC rutin di bidan tiap bulan
Riw. Penyakit saat kehamilan (-)
R.Kehamilan
Bayi lahir spontan di bidan, cukup bulan
BBL = 3200 gr, PB = 46 cm
Bayi lahir langsung menangis

R.Kelahiran
ASI sampai usia 1 bulan
Konsumsi susu formula (-)
Makan nasi dari usia 1 tahun
R.Makanan
Imunisasi dasar lengkap di bidan
kesan Imunisasi lengkap
R.Imunisasi
Tengkurap ibu lupa pada usia berapa
Duduk dan merangkak usia 8 bulan
Berjalan usia 15 bulan
Mengoceh 5 bulan, bisa menirukan 1 kata saat 1
tahun
Kesan Tumbuh kembang sesuai usia (Denver II)
R.Tumbang
disangkal
R.Alergi
Sesuai
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: Compos Mentis
Tanda Vital:
Suhu : 38,70
0
C
TD : tidak dilakukan
Nadi : 110 x/menit (tidur)
Napas : 34 x/menit (tidur)
ANTROPOMETRI
BB : 14,6 kg
TB : 68 cm
LK : 46 cm normochepal
BB/U Anak Perempuan Usia 2-20 tahun
50 Persentil = Normoweight
15 Kg normalnya (90 %)
STATUS GENERALIS
Kepala
- Bentuk : Normochepal
- Ubun-ubun : Sudah menutup
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-),
refleks cahaya (+/+), pupil isokor (+/+)
Hidung : Deviasi septum (-/-), sekret (+/+), hiperemis(-/-),
pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : Normotia (+/+), sekret (-/-)
Mulut : Bibir kering (-/-), lidah kotor (-/-), Tonsil T3/T3
faring hiperemis (-/-), detritus (+/+)
Leher : Pembesaran KGB (-/+)
Pembesaran kel.tiroid (-/-)
STATUS GENERALIS
Thoraks : Bentuk dan gerak simetris, retraksi intercostal -/-
C/BJ murni regular
P/Sonor, VBS kiri=kanan
Abdomen
- Inspeksi : Perut datar, simetris (+), fenektasi (-)
- Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomogali (-)
- Perkusi : Timpani (+) 4 kuadran
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
STATUS GENERALIS
Ekstremitas Atas
- Akral hangat : +/+
- Edema : -/-
- RCT < 2detik : +/+
Ekstremitas bawah
- Akral hangat : +/+
- Edema : -/-
- RCT < 2detik : +/+
STATUS GENERALIS
Inguinal : Pembesaran kel.inguinal (-/-)
Anus dan rektum : diaper rash (-/-)
Genitalia : fimosis (-), hipospadia (-)
RANGSANG MENINGEAL
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Kernig sign : (-)
Kekuatan tonus otot : 5 5
5 5
Saraf Otak : pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm
RC +/+ ( N.III, N.IV, N.VI normal)
Motorik : Kesan parese (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Darah Perifer (kecil)
Hemoglobin 10,6 g/dL 10.8 12.8
Jumlah Leukosit 16,40 ribu/L 5.50 15.50
Laju Endap Darah 7 mm 1 10
Jumlah Trombosit 218 ribu/L 217 401
Jumlah Hematokrit 41 % 35 43
Natrium (Na) darah 137 mEq/L 135 147
Kalium (K) darah 3.8 mEq/L 3.5 5.0
Chlorida (Cl) darah 103 mEq/L 94 111
Diagnosa
Kerja
Kejang Demam Kompleks + Tonsilofaringitis
DD/ KD Kompleks e.c Meningitis Tuberkulosis
Terapi yg
diberikan
Infus RL 13 gtt/m/makro
Ceftriaxon 1 x 750 mg
Diazepam 4 mg IV ( bila kejang )
Diazepam 3 x 3 mg p.o ( bila panas )
Parasetamol syr 4 x 1 cth ( bila panas )
Usulan Pemeriksaan
CT Scan Kepala
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
ANALISA KASUS
Dasar Diagnosis
Kejang disertai demam (+)
Frekuensi > 2x/24 jam (+)
Kejang umum didahului kejang fokal (+)
Kejang berlangsung > 15 mnt (-)

Usia : 3 tahun 5 bulan
Kejang Demam Kompleks
ANALISA KASUS
Suspek Meningitis Tuberkulosa
Kejang demam saat umur 6 bulan disertai gejala
gastrointestinal yang mendominasi (Stadium I)
Sedang menjalani pengobatan OAT bulan ke III
(Rontgen TB + )
Kesadaran sedikit menurun
Bangkitan kejang yg
terjadi pada kenaikan
suhu tubuh ( suhu rektal
> 38 C ) yg disebabkan
proses ekstrakranium
D

E

F

I

N

I

S

I

- 3-8 % dari semua umur anak < 7 tahun
- Usia 6 bulan sampai 6 tahun
- Umumnya tonik-klonik
Tiga faktor utama:
- Demam
- Umur
- Gen
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I


gambaran kejang tonik-klonik
tidak ada mioklonik, spasme, dan absans
Lama kejang < 15 menit
Kejang umum
Serangan kejang 1x pada satu
periode demam
Tidak ada keluhan neurologi
pasca kejang
KDS
Lama kejang > 15 menit
Kejang fokal / sebelah tubuh
Serangan kejang > 1x pada satu
periode demam
Ada kelaian neurologis pasca
kejang
KDK
KD
Plus
1. Umur anak ketika kejang antara 6 bulan & 4 tahun
2. Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tak lebih dari 15
menit.
3. Kejang bersifat umum, Frekuensi kejang bangkitan dalam
1 tahun tidak > 4 kali
4. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya
demam
5. Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
6. Pemeriksaan yang dibuat sedikitnya seminggu sesudah
suhu normal tidak menunjukkan kelainan
Diagnosis Kejang Demam Sederhana FKUI-RSCM:
Gangguan metabolik
Gangguan elektrolit
Ensefalopati akut
Sindrom uremia hemolitik
Epilepsi mioklonik
Lumbal Pungsi
- LP diharuskan pada bayi < 6 bulan
- LP dianjurkan pada anak < 18 bulan
EEG tidak mampu mendiagnosis KDS
maupun KDK
Analisis kimia darah
T
A
T
A

L
A
K
S
A
N
A

1. Pengobatan Fase Akut
Baringkan miring untuk mencegah aspirasi
Pertahankan jalan napas baik
Perhatikan tanda vital
Turunkan suhu dengan pemberian antipiuretik
Pemberian diazepam intravena / intrarektal
2. Mencari dan mengobati penyebab
3. Pengobatan profilaksis
4. Edukasi orangtua
T
A
T
A

L
A
K
S
A
N
A

I

Resusitasi
Airway : Bebaskan jalan napas, posisi, suction
Breathing : berikan O
2
100%
Circulation: monitor nadi dan tekanan darah, EKG
Cek gula darah segera, koreksi Dextrose bila
hipoglikemia
Investigasi: menentukan etiologi
Anamnesis dan pemeriksaan neurologis
Glukosa: Na, K, Ca, Mg, DPL (jika ada indikasi)
T
A
T
A

L
A
K
S
A
N
A

I
I

Diazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IO
Rektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10 mg)
Kejang berhenti:
Th/ rumatan tergantung etiologi
5 menit, kejang tidak berhenti:
Diazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IO
Rektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10 mg)
Kejang berhenti:
- Th/ rumatan tergantung etiologi
5 menit ,kejang tidak berhenti:
Fenitoin: 15-20 mg/kg IV
Kejang berhenti:
Rumatan fenitoin 5-7 mg/kg/hr
dibagi 2 dosis
20 menit, kejang tidak berhenti:
Status epileptikus
Fenobarbital: 10-20 mg/kg IV
Kejang berhenti:
Rumatan fenobarbital 3-5
mg/kg/hari dibagi 2 dosis
10 menit, kejang tidak berhenti:
Status epileptikus refrakter
Masuk ICU
T
A
T
A

L
A
K
S
A
N
A

I
I
I

Tambahkan fenobarbital 10-15 mg/kg IV
atau
Midazolam bolus 0.15 mg/kg dilanjutkan
2 g/kg/menit infus drip
Kejang (-) dalam 24 jam:
turunkan midazolam 1
g/kg/menit tiap 15 menit
Masih kejang:
- Naikkan dosis 2 g/kg/menit
selama 5 menit sampai dosis max
24 g/kg/menit
- Bolus midazolam 0.15 mg/kg bila
perlu
P
R
O
G
N
O
S
I
S

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai