Anda di halaman 1dari 29

FROZEN SHOULDER

Anggota Kelompok :
Afnan Firdaus
Ana Ilmanian Nafiah
Annisa Julia
Avyta Rosiany
Ayu Wilistika
Dewi Mulyani
Edvika Magdalena
Esih Fatmawati
Fiareka Danesia
Fitri Ardini
Kartika Novitasari

FROZEN SHOULDER
Frozen shoulder atau adhesive capsulitis
mempunyai beberapa sebutan seperti
scapulohumeral periarthritis of duplay atau
disebut juga sebagai check rein shoulder.
Adhesive capsulitis adalah suatu keadaan yang
mempunyai karakteristik berupa nyeri dan
kekakuan yang disebabkan oleh kelainan
intrinsik dan ekstrinsik sendi bahu.

Frozen shoulder adalah suatu gangguan bahu


yang sedikit atau sama sekali tidak
menimbulkan rasa sakit, tidak
memperlihatkan kelainan pada rontgen,
tetapi menunjukkan adanya pembatasan
gerak (Suharto,2006).

KLASIFIKASI
Frozen shoulder dibagi 2 Klasifikasi,yaitu :
a. Primer/ idiopatik frozen shoulder,
yaitu frozen yang tidak diketahui penyebabnya.
Frozen shoulder lebih banyak terjadi pada wanita
dari pada pria dan biasanya terjadi usia lebih dari
41 tahun. Biasanya terjadi pada lengan yang tidak
digunakan dan lebih memungkinkan terjadi pada
orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan
gerakan bahu yang lama dan berulang.

b Sekunder frozen shoulder,


Yaitu frozen yang diikuti trauma yang berarti
pada bahu, contohnya fraktur, dislokasi,
meskipun cedera ini mungkin sudah terjadi
beberapa tahun sebelumnya.

ETIOLOGI
Penyebabnya idiopatik yang sering dialami
oleh orang berusia 40-60 tahun dan memiliki
riwayat trauma meskipun sering kali ringan
Penyebab frozen shoulder tidak diketahui,
diduga penyakit ini merupakan respon auto
immobization terhadap hasil hasil rusaknya
jaringan lokal

Faktor predisposisi lainnya yaitu


- Usia
- Trauma berulang (repetitive injury)
- Diabetes mellitus
- Kelumpuhan
- Pasca operasi payudara atau dada dan infark
miokardia, dari dalam sendi glenohumeral
(tendonitis bicipitalis, infalamasi rotator cuff,
fracture) atau kelainan ekstra articular
(cervical spondylisis, angina pectoris).

SIGN AND SYMPTOMS

Keterbatasan lingkup gerak sendi


Nyeri
Penurunan Kekuatan otot dan Atropi otot
Gangguan aktifitas fungsional

Frozen shoulder dibagi dalam 3 tahapan, yaitu :


a.
Pain (Freezing) : ditandai dengan adanya
nyeri hebat bahkan saat istirahat, gerak sendi
bahu menjadi terbatas selama 2-3 minggu dan
masa akut ini berakhir ampai 10-36 minggu.
b. Stiffness (Frozen) : ditandai dengan rasa
nyeri saat bergerak, kekakuan atau perlengketan
yang nyata dan keterbatasan gerak dari
glenohumeral yang di ikuti oleh keterbatasan
gerak scapula. Fase ini berakhir 4-12 bulan.

c.
Recovery (Thawing) : pada fase ini tidak
ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada
synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak
karena perlengketan yang nyata. Fase ini
berakhir 6-24 bulan atau lebih.

EXAMINATION
INSPECTION
PALPATION
Range Of Motion

Apley scratch test

Pendulum Exercise

NEER'S TEST

HAWKINS' TEST

YERGASON TEST

Sulcus test

Drop arm test

Aprehention test

Pemeriksaan Penunjang
Physical Examination
X-Rays
MRI (Magnetic resonance imaging)

COMPLICATION
Kekakuan sendi bahu
Kecenderungan terjadinya penurunan
kekuatan otot-otot bahu
Potensial terjadinya deformitas pada sendi
bahu
Atropi otot-otot sekitar sendi bahu
Adanya gangguan aktifitas keseharian (AKS).

TREATMENT

Short Wave Diathermy (SWD)


Ultra Sound (US)
Microwave Diathermy (MWD)
Joint mobilization

Short Wave Diathermy/ SWD

(Short Wave Diathermy/ SWD)


Tujuan :
a. Mengurangi nyeri
b. Memberikan relaksasi otot- otot spasme
Pre pemanasan alat 5-10 menit, jarak antara elektroda dengan
pasien 5-10 cm/1 jengkal, durasi 15-30 menit, intensitas sesuai
dengan aktualitas patologi, posisikan pasien senyaman
mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes sensibilitas,
pasang elektroda, pasien tidak boleh bergerak, intensitas
dipertahankan sesuai dgn toleransi pasien.

Ultrasound/US

(Ultrasound/US)
Tujuan :
a. Mengurangi spasme
b. Memacu proses penyembuhan collagen jaringan
(dipilih untuk jaringan kedalaman < dari 5 cm)
Dosis
:
F : 3 x seminggu
I : 2,0 W/cm2
T : kontak langsung
T : 5 menit

Microwave Diathermy/MWD

(Microwave Diathermy/MWD)
Tujuan:
a. Membantu meningkatkan proses perbaikan
jaringan secara fisiologis
MWD dengan frekuensi 2450 MHz,
Gelombang 12,25cm, durasi 15 menit

Joint Mobilization
Pasien tidur dalam posisi comfortable, pasien
rilex sepenuhnya kemudian terapis menarik
shoulder tepatnya caput humeri ke arah latero
ventro cranial.

THANK YOU..

Anda mungkin juga menyukai