Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRESENTASI

KASUS
Tutor

: dr. Ariadne Tiara H, M.Si.Med, Sp.A

Kelompok A.3

Mutia Milidiah

G1A011003

Gilang Rara Amrullah

G1A011004

Irma Nuraeni Hidayat

G1A011005

DEFINISI
Serumen adalah hasil produksi kelenjar
sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
terlepas dan partikel debu.
Gumpalan serumen yang menumpuk di liang
telinga
akan
menimbulkan
gangguan
pendengaran berupa tuli konduktif.

ETIOLOGI
Produksi serumen yang berlebihan.
Produksi serumen yang terlalu keras atau kadar
air yang kurang.
Gangguan bentuk liang telinga(liang telinga
sempit)
Serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung
handuk setelah mandi atau kebiasaan
mengorek telinga

PATOFISIOLOGI

Penegakan diagnosis

Anamnesis :
Terasa penuh.
Gatal-gatal.
Gangguan pendengaran.
Nyeri.

Cont..
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan inspeksi telinga dengan
otoskop.
Tes garputala.

Penatalaksanaan Farmakologi
Ekstraksi serumen
Lunak kapas yang dililitkan pada pelilit
kapas.
Keras pengait / kuret, atau dilunakkan
dengan tetes karbogliserin 10% selama 3
hari.
Irigasi telinga
Dengan air hangat yang suhunya sesuai
dengan suhu tubuh, pastikan tidak ada
perforasi.

Gambar . Irigasi Telinga

Penatalaksanaan
Non farmakologi

Melakukan pembersihan serumen (Iskandar et al., 2003) :


Serumen yang masih lunak, dapat dibersihkan dengan kapas yang dililitkan
oleh aplikator (pelilit).
Serumen yang sudah agak mengeras dikait dan dibersihkan dengan alat
pengait.
Serumen yang lembek dan letaknya terlalu dalam, sehingga mendekati
mebran timpani, dapat dikeluarkan dengan mengirigasi liang telinga
(spooling).
Serumen yang telah keras membatu, harus dilembekkan terlebih dahulu
dengan karbol gliserin 10 %, 3 kali 3 tetes sehari, selama 2-5 hari
(tergantung keperluan), setelah itu dibersihkan dengan alat pengait atau
diirigasi (spooling).
Pencegahan
Menghindari membersihkan telinga menggunakan cotton buds
Tidak mengorek-ngorek atau menggaruk telinga
Menjaga kebersihan telinga

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai